Anda di halaman 1dari 10

Sifat dalam Sistem Periodik Unsur Kimia

Berikut ini adalah sifat-sifat yang terkandung dalam sistem periodik unsur kimia:

Sifat Unsur

Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi ke dalam tiga jenis yaitu
logam, nonlogam, dan metalloid. Logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron
dari nonlogam untuk membentuk ion positif. Sedangkan nonlogam cenderung menerima
elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti
logam dan nonlogam.

Jari-Jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu
atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer atau
angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung membesar
setara dengan pertambahan pada kulit elektron.

Kereaktifan

Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik dalam satu periode dari kiri ke kanan
bertambah hingga golongan VIIA.

Energi Ionisasi

Energi ionisasi pertama adalah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah
atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua adalah energi yang diserap untuk melepas
elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.

Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan
ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negatif. Sifat nonlogam memiliki nilai
lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum
terus meningkat sepanjang periode.

Keelektronegatifan

Keelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk


menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.
Susunan Berkala Unsur-Unsur Kimia

Sebelum memahami lebih jauh tentang tabel periodik, kamu juga harus mengetahui bahwa
sistem periodik unsur ini terdiri dari golongan dan periode seperti berikut;

 Golongan merupakan vertikal dengan jumlah 18 dibagi menjadi 8 golongan A dan 10


golongan B atau golongan utama dan golongan transisi. Penempatan unsur memiliki
elektron valensi yang sama ditempatkan pada satu golongan.
 Sedangkan periode merupakan lajur horizontal yang terdiri dari 7 dan setiap
periodenya menyatakan jumlah maupun banyaknya kulit atom unsur-unsur yang
menempati periode tersebut. Misalnya; 12Mg = 2,8,2 jadi ada 3 kulit yang terletak
pada periode ke-tiga ya.

Klasifikasi Sistem Periodik Unsur Kimia

Pada tahun 1984, J.A.R Newlands mengklasifikan sistem periodik unsur kimia berdasarkan
kenaikan berat atomnya. Unsur ini dapat dikenali dengan nomor urut dan dibagi dalam tujuh
golongan. Tujuh golongan tersebut adalah Hidrogen, Litium, Berilium, Karbon, Nitrogen,
Boron serta Oksigen. Hubungan ketujuh golongan ini dikenal sebagai hukum oktaf.

Pada sistem periodik unsur kimia, golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat pada
tabel periodik. Golongan sangat penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur.
Golongan berisi unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena
memiliki elektron yang sama, maka unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama.
Unsur-unsur pada golongan pertama merupakan logam alkali atau golongan utama.
Sedangkan golongan kedua dinamakan logam transisi, yang merupakan logam alkali tanah.
Dan dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam yang terdiri atas
lanthanide dan aktinida.

Sementara itu, periode adalah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik. Terdapat
7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom
yang dimiliki. Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah
unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur
tebanyak adalah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.

Kelimpahan unsur kimia adalah suatu ukuran keberadaan unsur relatif terhadap seluruh


unsur yang ada di lingkungan. Kelimpahan diukur berdasarkan salah satu dari tiga cara
berikut: berdasarkan fraksi massa (sama seperti fraksi berat); berdasarkan fraksi mol (fraksi
jumlah atom, atau kadang-kadang fraksi molekul dalam gas ); atau berdasarkan fraksi
volume. Fraksi volume adalah ukuran kelimpahan umum dalam campuran gas seperti
atmosfer planet, dan memiliki nilai yang sama dengan fraksi mol melekul untuk campuran
gas pada kerapatan dan tekanan relatif rendah, serta campuran gas ideal. Kebanyakan nilai
kelimpahan dalam artikel ini dinyatakan sebagai fraksi massa. Misalnya,
kelimpahan oksigen dalam air dapat diukur dalam dua cara: fraksi massa sekitar 89%, karena
nilai tersebut merupakan perbandingan massa air terhadap oksigen. Namun, fraksi molnya
sebesar 33.3333...% karena hanya 1 atom dari 3 dalam molekul air, H2O, yang merupakan
oksigen.
Hydrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta; helium berada di posisi kedua.
Namun, pemeringkatan kelimpahan tidak merujuk kepada nomor atom; oksigen memiliki
peringkat 3 kelimpahannya, tetapi memiliki nomor atom 8. Semua unsur lainnya secara
substansial kurang umum.
Kelimpahan unsur-unsur ringan dengan baik diprediksi oleh model kosmologi standar,
karena mereka sebagian besar diproduksi sesaat (misalnya, dalam beberapa ratus detik)
setelah Big Bang, dalam proses yang dikenal sebagai nukleosintesis Big Bang. Unsur yang
lebih berat sebagian besar terbentuk jauh di kemudian hari, dalam bintang.

Hidrogen dan helium diperkirakan menyusun sekitar 74% dan 24% dari semua materi
baryonik di alam semesta berturut-turut. Meskipun hanya sebagian kecil dari alam semesta,
"unsur-unsur berat" yang tersisa dapat sangat mempengaruhi fenomena astronomi. Hanya
sekitar 2% (massa) dari cakram Galaksi Bima Sakti terdiri dari unsur-unsur berat.
Unsur-unsur yang lain dihasilkan oleh proses stellar. [2][3][4] Dalam astronomi, sebuah "logam"
adalah unsur selain hidrogen atau helium. Perbedaan ini signifikan karena hidrogen dan
helium adalah satu-satunya unsur yang diproduksi dalam jumlah yang signifikan di Big
Bang. Dengan demikian, kelogaman dari galaksi atau benda lain merupakan indikasi
aktivitas stellar, setelah Big Bang.

10 unsur paling umum di Galaksi Bima Sakti diestimasi secara spektroskopi[1]

Z Unsur Fraksi massa dalam bagian per sejuta

1 Hidrogen 739.000 71 × massa oksigen (batang merah)

2 Helium 240.000 23 × massa oksigen (batang merah)

8 Oksigen 10.400  

6 Karbon 4.600  

10 Neon 1.340  

26 Besi 1.090  

7 Nitrogen 960  

14 Silikon 650  

12 Magnesium 580  

16 Belerang 440  

Kelimpahan unsur di Bumi[sunting | sunting sumber]


Bumi terbentuk dari awan yang sama dari materi yang membentuk Matahari, tetapi planet
memperoleh komposisi yang berbeda selama pembentukan dan evolusi tata surya. Pada
gilirannya, sejarah alam dari Bumi menyebabkan bagian planet ini memiliki konsentrasi
unsur-unsur yang berbeda.
Massa Bumi adalah sekitar 5.98×1024 kg. Dalam jumlah besar, berdasarkan massa, Bumi
sebagian besar terdiri
dari besi (32.1%), oksigen (30.1%), silikon (15.1%), magnesium (13.9%), sulfur (2.9%), nik
el (1.8%), kalsium (1.5%), dan aluminium (1.4%); dengan 1.2% yang tersisa terdiri dari
unsur lainnya dalam jumlah runut.[5]
Komposisi meruah dari Bumi dengan massa-unsur secara kasar mirip dengan komposisi
bruto tata surya, dengan perbedaan utama adalah bahwa bumi kehilangan banyak unsur
hidrogen yang mudah menguap, helium, neon, dan nitrogen, serta karbon yang telah hilang
sebagai hidrokarbon volatil. Komposisi unsur yang tersisa secara kasar mirip dengan bagian
dalam planet "yang berbatu", yang terbentuk di zona termal di mana panas matahari
mendorong senyawa volatil ke angkasa luar. Bumi mempertahankan oksigen sebagai
komponen dengan massa terbesar kedua (dan fraksi-atom terbesar), terutama berasal dari
oksigen yang dipertahankan dalam mineral silikat yang memiliki titik leleh yang sangat
tinggi dan tekanan uap yang rendah.
Kelimpahan unsur di kerak Bumi[sunting | sunting sumber]

Kelimpahan (fraksi atom) unsur-unsur kimia di kerak benua bagian atas bumi sebagai fungsi
dari nomor atom. Unsur-unsur paling langka di kerak (ditampilkan dalam warna kuning)
adalah yang paling padat.
Kelimpahan massa dari sembilan unsur paling melimpah di kerak bumi (lihat artikel utama di
atas) kurang lebih: oksigen 46%, silikon 28%, aluminium 8,2%, besi 5,6%, kalsium 4,2%,
natrium 2,5%, magnesium 2,4%, kalium, 2,0%, dan titanium 0,61%. unsur-unsur lain muncul
pada kurang dari 0,15%.
Grafik di sebelah kanan menggambarkan kelimpahan atom relatif unsur-unsur kimia dalam
kerak benua bagian atas bumi, yang relatif dapat diakses untuk pengukuran dan estimasi.
Banyak unsur yang ditampilkan dalam grafik diklasifikasikan ke dalam (sebagian tumpang
tindih) kategori:

1. Unsur pembentuk-batuan (unsur utama dalam area hijau, dan unsur minor di dalam
area hijau terang);
2. Unsur tanah jarang (lantanida, La-Lu, and Y; diberi label biru);
3. Logam industri utama (produksi global >~3×107 kg/tahun; diberi label merah);
4. Logam berharga (diberi label ungu);
5. Sembilan "logam" paling jarang — enam unsur golongan platina plus Au, Re,
dan Te (metalloid) — dalam area kuning.
Oksigen dan silikon adalah unsur menonjol cukup umum dalam kerak. Keduanya telah
sering dikombinasikan dengan satu sama lain untuk membentuk mineral silikat yang umum.
Kelimpahan unsur di atmosfer[sunting | sunting sumber]
Urutan kelimpahan unsur berdasarkan fraksi volume (yang kira-kira mendekati fraksi mol
molekul) di dalam atmosfer adalah nitrogen (78.1%), oksigen (20.9%),[6] argon (0.96%),
diikuti oleh (dengan urutan acak) karbon dan hidrogen karena uap air dan karbon dioksida,
yang merupakan sebagian besar dari kedua unsur di udara, merupakan komponen variabel.
Sulfur, fosfor, dan semua unsur lain yang hadir dalam proporsi lebih rendah secara
signifikan.

Kelimpahan unsur di tubuh manusia[sunting | sunting sumber]

Unsur Proporsi (terhadap massa)

Oksigen 65%  

Karbon 18%  

Hidrogen 10%  

Nitrogen 3%  

Kalsium 1.5%  
Fosfor 1.2%  

Kalium 0.2%  

Sulfur 0.2%  

Klorin 0.2%  

Natrium 0.1%  

Magnesium 0.05%  

Besi < 0.05%

Kobalt < 0.05%

Tembaga < 0.05%

Seng < 0.05%

Iodin < 0.05%

Selenium < 0.01%

Terhadap massa, sel manusia terdiri dari 65–90% air (H2O), dan sebagian besar sisanya
terdiri dari molekul organik yang mengandung karbon. Oleh karena itu oksigen berkontribusi
pada sebagian besar massa tubuh manusia, diikuti oleh karbon. Hampir 99% dari massa
tubuh manusia terdiri dari enam unsur: oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium, dan
fosfor. Selanjutnya 0,75% terdiri dari lima unsur berikutnya: kalium, sulfur, klorin, natrium,
dan magnesium. Hanya 17 unsur diketahui secara pasti akan diperlukan untuk kehidupan
manusia, dengan satu unsur tambahan (fluor) dianggap bermanfaat untuk kekuatan enamel
gigi. Beberapa jejak unsur lainnya mungkin memainkan peran dalam kesehatan
mamalia. Boron dan silikon yang terutama diperlukan untuk tanaman tapi memiliki peran
yang tidak pasti pada hewan. Unsur-unsur aluminium dan silikon, meskipun sangat umum di
kerak bumi, adalah secara mencolok langka di tubuh manusia. [7]

Sistem periodik unsur kimia adalah susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom dan
kemiripan sifat-sifatnya. Sobat perlu mengenali, memahami, dan menghafalnya guna
menghitung reaksi kimia. Dengan tabel periodik unsur, Sobat bisa mengetahui nomor atom,
konfigurasi elektron, dan sifat setiap unsur.

Unsur-unsur dalam sistem periodik unsur kimia terdiri dari dua kelompok, yakni golongan
(lajur vertikal), dan periode (lajur horizontal). Meski nampak rumit, Sobat akan terbiasa dan
mudah menghafalnya jika sering berlatih. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui
tentang sistem periodik unsur kimia.

Klasifikasi Sistem Periodik Unsur Kimia

Pada sistem periodik unsur kimia, golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat pada
tabel periodik kimia. Golongan sangat penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur.
Golongan berisi unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena
memiliki elektron yang sama, unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama dan
ditulis dengan urutan bilangan romawi.
Unsur-unsur pada golongan A merupakan golongan utama, sedangkan golongan B
dinamakan logam transisi. Dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam
yang terdiri atas lanthanide dan aktinida.

1. Golongan IA (alkali, kecuali H), terdiri dari H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr;

2. Golongan IIA (alkali tanah), terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra;

3. Golongan VIIA (halogen), terdiri dari F, Cl, Br, I, At;

4. Golongan VIIIA (gas mulia), terdiri dari He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn;

5. Golongan IIIA (boron-aluminium), terdiri dari B, Al, Ga, In, Ti;

6. Golongan IVA (karbon-silikon), terdiri dari C, Si, Ge, Sn, Pb;

7. Golongan VA (nitrogen-fosforus), terdiri dari N, P, As, Sb, Bi;

8. Golongan VIA (oksigen-belerang), terdiri dari O, S, Se, Te, Po;

9. Golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan transisi.

Sementara itu, periode adalah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik. Terdapat
7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom
yang dimiliki. Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah
unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur
tebanyak adalah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.

1. Periode ke-1, 2 unsur

2. Periode ke-2, 8 unsur

3. Periode ke-3, 8 unsur

4. Periode ke-4, 18 unsur

5. Periode ke-5, 18 unsur

6. Periode ke-6, 32 unsur, 18 unsur seperti periode ke-4 dan ke-5, 14 unsur deret lantanida

7. Periode ke-7, merupakan periode unsur yang belum lengkap. Terdapat deret aktinida.

Anda mungkin juga menyukai