Berikut ini adalah sifat-sifat yang terkandung dalam sistem periodik unsur kimia:
Sifat Unsur
Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi ke dalam tiga jenis yaitu
logam, nonlogam, dan metalloid. Logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron
dari nonlogam untuk membentuk ion positif. Sedangkan nonlogam cenderung menerima
elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti
logam dan nonlogam.
Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu
atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer atau
angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung membesar
setara dengan pertambahan pada kulit elektron.
Kereaktifan
Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik dalam satu periode dari kiri ke kanan
bertambah hingga golongan VIIA.
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah
atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua adalah energi yang diserap untuk melepas
elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan
ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negatif. Sifat nonlogam memiliki nilai
lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum
terus meningkat sepanjang periode.
Keelektronegatifan
Sebelum memahami lebih jauh tentang tabel periodik, kamu juga harus mengetahui bahwa
sistem periodik unsur ini terdiri dari golongan dan periode seperti berikut;
Pada tahun 1984, J.A.R Newlands mengklasifikan sistem periodik unsur kimia berdasarkan
kenaikan berat atomnya. Unsur ini dapat dikenali dengan nomor urut dan dibagi dalam tujuh
golongan. Tujuh golongan tersebut adalah Hidrogen, Litium, Berilium, Karbon, Nitrogen,
Boron serta Oksigen. Hubungan ketujuh golongan ini dikenal sebagai hukum oktaf.
Pada sistem periodik unsur kimia, golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat pada
tabel periodik. Golongan sangat penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur.
Golongan berisi unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena
memiliki elektron yang sama, maka unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama.
Unsur-unsur pada golongan pertama merupakan logam alkali atau golongan utama.
Sedangkan golongan kedua dinamakan logam transisi, yang merupakan logam alkali tanah.
Dan dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam yang terdiri atas
lanthanide dan aktinida.
Sementara itu, periode adalah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik. Terdapat
7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom
yang dimiliki. Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah
unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur
tebanyak adalah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.
Hidrogen dan helium diperkirakan menyusun sekitar 74% dan 24% dari semua materi
baryonik di alam semesta berturut-turut. Meskipun hanya sebagian kecil dari alam semesta,
"unsur-unsur berat" yang tersisa dapat sangat mempengaruhi fenomena astronomi. Hanya
sekitar 2% (massa) dari cakram Galaksi Bima Sakti terdiri dari unsur-unsur berat.
Unsur-unsur yang lain dihasilkan oleh proses stellar. [2][3][4] Dalam astronomi, sebuah "logam"
adalah unsur selain hidrogen atau helium. Perbedaan ini signifikan karena hidrogen dan
helium adalah satu-satunya unsur yang diproduksi dalam jumlah yang signifikan di Big
Bang. Dengan demikian, kelogaman dari galaksi atau benda lain merupakan indikasi
aktivitas stellar, setelah Big Bang.
8 Oksigen 10.400
6 Karbon 4.600
10 Neon 1.340
26 Besi 1.090
7 Nitrogen 960
14 Silikon 650
12 Magnesium 580
16 Belerang 440
Kelimpahan (fraksi atom) unsur-unsur kimia di kerak benua bagian atas bumi sebagai fungsi
dari nomor atom. Unsur-unsur paling langka di kerak (ditampilkan dalam warna kuning)
adalah yang paling padat.
Kelimpahan massa dari sembilan unsur paling melimpah di kerak bumi (lihat artikel utama di
atas) kurang lebih: oksigen 46%, silikon 28%, aluminium 8,2%, besi 5,6%, kalsium 4,2%,
natrium 2,5%, magnesium 2,4%, kalium, 2,0%, dan titanium 0,61%. unsur-unsur lain muncul
pada kurang dari 0,15%.
Grafik di sebelah kanan menggambarkan kelimpahan atom relatif unsur-unsur kimia dalam
kerak benua bagian atas bumi, yang relatif dapat diakses untuk pengukuran dan estimasi.
Banyak unsur yang ditampilkan dalam grafik diklasifikasikan ke dalam (sebagian tumpang
tindih) kategori:
1. Unsur pembentuk-batuan (unsur utama dalam area hijau, dan unsur minor di dalam
area hijau terang);
2. Unsur tanah jarang (lantanida, La-Lu, and Y; diberi label biru);
3. Logam industri utama (produksi global >~3×107 kg/tahun; diberi label merah);
4. Logam berharga (diberi label ungu);
5. Sembilan "logam" paling jarang — enam unsur golongan platina plus Au, Re,
dan Te (metalloid) — dalam area kuning.
Oksigen dan silikon adalah unsur menonjol cukup umum dalam kerak. Keduanya telah
sering dikombinasikan dengan satu sama lain untuk membentuk mineral silikat yang umum.
Kelimpahan unsur di atmosfer[sunting | sunting sumber]
Urutan kelimpahan unsur berdasarkan fraksi volume (yang kira-kira mendekati fraksi mol
molekul) di dalam atmosfer adalah nitrogen (78.1%), oksigen (20.9%),[6] argon (0.96%),
diikuti oleh (dengan urutan acak) karbon dan hidrogen karena uap air dan karbon dioksida,
yang merupakan sebagian besar dari kedua unsur di udara, merupakan komponen variabel.
Sulfur, fosfor, dan semua unsur lain yang hadir dalam proporsi lebih rendah secara
signifikan.
Oksigen 65%
Karbon 18%
Hidrogen 10%
Nitrogen 3%
Kalsium 1.5%
Fosfor 1.2%
Kalium 0.2%
Sulfur 0.2%
Klorin 0.2%
Natrium 0.1%
Magnesium 0.05%
Terhadap massa, sel manusia terdiri dari 65–90% air (H2O), dan sebagian besar sisanya
terdiri dari molekul organik yang mengandung karbon. Oleh karena itu oksigen berkontribusi
pada sebagian besar massa tubuh manusia, diikuti oleh karbon. Hampir 99% dari massa
tubuh manusia terdiri dari enam unsur: oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium, dan
fosfor. Selanjutnya 0,75% terdiri dari lima unsur berikutnya: kalium, sulfur, klorin, natrium,
dan magnesium. Hanya 17 unsur diketahui secara pasti akan diperlukan untuk kehidupan
manusia, dengan satu unsur tambahan (fluor) dianggap bermanfaat untuk kekuatan enamel
gigi. Beberapa jejak unsur lainnya mungkin memainkan peran dalam kesehatan
mamalia. Boron dan silikon yang terutama diperlukan untuk tanaman tapi memiliki peran
yang tidak pasti pada hewan. Unsur-unsur aluminium dan silikon, meskipun sangat umum di
kerak bumi, adalah secara mencolok langka di tubuh manusia. [7]
Sistem periodik unsur kimia adalah susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom dan
kemiripan sifat-sifatnya. Sobat perlu mengenali, memahami, dan menghafalnya guna
menghitung reaksi kimia. Dengan tabel periodik unsur, Sobat bisa mengetahui nomor atom,
konfigurasi elektron, dan sifat setiap unsur.
Unsur-unsur dalam sistem periodik unsur kimia terdiri dari dua kelompok, yakni golongan
(lajur vertikal), dan periode (lajur horizontal). Meski nampak rumit, Sobat akan terbiasa dan
mudah menghafalnya jika sering berlatih. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui
tentang sistem periodik unsur kimia.
Pada sistem periodik unsur kimia, golongan merupakan kolom vertikal yang terdapat pada
tabel periodik kimia. Golongan sangat penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur.
Golongan berisi unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena
memiliki elektron yang sama, unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama dan
ditulis dengan urutan bilangan romawi.
Unsur-unsur pada golongan A merupakan golongan utama, sedangkan golongan B
dinamakan logam transisi. Dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam
yang terdiri atas lanthanide dan aktinida.
1. Golongan IA (alkali, kecuali H), terdiri dari H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr;
2. Golongan IIA (alkali tanah), terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra;
4. Golongan VIIIA (gas mulia), terdiri dari He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn;
Sementara itu, periode adalah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik. Terdapat
7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom
yang dimiliki. Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah
unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur
tebanyak adalah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.
6. Periode ke-6, 32 unsur, 18 unsur seperti periode ke-4 dan ke-5, 14 unsur deret lantanida
7. Periode ke-7, merupakan periode unsur yang belum lengkap. Terdapat deret aktinida.