PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut disebut atom. Atom berasal dari kata
atomos, (tidak, tomos: memotong), tidak dapat dipotong atau tidak dapat dibagi.
Atom terdiri dari tiga partikel subatomik yaitu; proton, neutron dan elektron.
inti atom yang padat, dan elektron mengorbit inti dalam kulit elektron yang
Unsur kimia merupakan sebuah zat yang hanya mengandung satu jenis
atom. Variasi yang luar biasa yang mengelilingi jagat raya tersusun atas
merupakan suatu bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron
Logam merupakan sebuah unsur kimia yang memiliki sifat yang kuat, liat,
keras dan mampu menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga
memiliki titik cair yang tinggi. Selain itu, logam berasal dari bijih logam dan
dan dicari di dalam bumi baik yang murni ataupun yang memiliki campuran
logam. Bijih logam ditemukan dalam keadaan murni contoh seperti emas, perak
1
dan platina. Selain itu, juga ada yang bercampur dengan unsur-unsur lain seperti
karbon, sulfur, fosfor, silikon, tanah dan pasir. Kata logam itu sendiri berasal
kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu matallon, yang berarti bahwa suatu
unsur kimia yang siap bergabung menjadi ion. Kemudian, memiliki suatu ikatan
logam dan dianggap sebuah logam mirip dengan kaiton yang ada di bawah
atom dan sistem periodik unsur dengan tujuan mengetahui cara melakukan uji
warna logam dan mengetahui cara membedakan logam yang satu dengan logam
yang lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Zat Kimia
Zat atau substansi dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada pada dirinya
sendiri sebagai lawan dari kondisi dan sifat yang selalu berubah. Dalam sains,
Berdasarkan bentuknya, zat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu padat, cair dan
gas. Zat pada hakikatnya memiliki massa dan menempati ruang, artinya materi
juga memiliki massa jenis, yaitu massa materi per volume (Knight, 2002: 33).
Zat kimia atau disebut juga zat murni, merupakan suatu bentuk materi
yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik yang konstan. Itu tidak
fisik, yaitu tanpa memutuskan ikatan kimia. Zat kimia dapat berupa unsur kimia,
senyawa kimia, ion atau campuran. Zat kimia sering disebut sebagai “murni”
untuk membedakannya dari campuran. Contoh umum zat kimia yaitu air murni;
itu memiliki sifat yang sama dan rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama
baik diisolasi dari sungai atau dibuat di laboratorium (Hayyan, 2012: 4-5).
Bahan kimia lain yang umumnya ditemukan dalam bentuk murni adalah
intan (karbon), emas, garam dapur (natrium klorida), dan gula pasir (sukrosa).
Namun dalam praktiknya, tidak ada zat yang benar-benar murni, dan kemurnian
kimiawi ditentukan oleh tujuan penggunaan bahan kimia tersebut. Zat kimia ada
sebagai padatan, cairan, gas atau plasma dan dapat berubah di antara fase
materi ini karena perubahan suhu atau tekanan. Zat kimia dapat digabungkan
atau diubah menjadi zat lain melalui reaksi kimia (Knight, 2002: 36).
3
Bentuk-bentuk energi seperti cahaya dan panas bukanlah materi dan
karenanya bukan “materi” dalam pengertian itu. Zat kimia (juga disebut zat
murni) didefinisikan dalam pengantar buku teks kimia umum sebagai “semua
zat dengan komposisi kimia tertentu”. Menurut definisi ini, suatu zat kimia dapat
berupa unsur kimia murni atau senyawa kimia murni. Namun, ada pengecualian
untuk definisi ini; Suatu zat juga dapat didefinisikan sebagai bentuk materi yang
memiliki komposisi spesifik dan sifat yang berbeda. Indeks zat yang diterbitkan
Elektron merupakan salah satu partikel dasar, yang membentuk materi di alam
dengan nilai muatan sekitar (-1,602 x 10^-19) Coulombs. Elektron juga memiliki
massa yang sangat kecil, dibandingkan dengan proton dan neutron. Elektron
adalah partikel yang berada di sekitar inti atom, yang memainkan peran penting
dalam kimia dan sifat-sifat materi. Konfigurasi elektron dalam atom menentukan
sifat-sifat kimia unsur, termasuk cara mereka berikatan dengan unsur lain untuk
partikel dalam suatu atom. Proton pertama kali ditemukan oleh Eugene
4
melakukan percobaan pada berbagai gas, ditemukanlah bahwa gas hidrogen
muatan muatannya jika dibandingkan dengan elektron, sehingga partikel ini pun
disebut proton. Proton memiliki muatan +1, dan massanya sama dengan 1 sma
dalam inti atom dan tidak bermuatan. Partikel tersebut dikenal dengan nama
berilium dengan partikel α (alfa). Hasilnya adalah pancaran radiasi energi yang
menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi memiliki sifat netral, atau bisa
dikatakan tidak bermuatan, serta memiliki massa yang hampir sama dengan
proton yaitu 1. Oleh karena itu, dalam sebuah atom neutron bersifat netral
partikel neutron ini, saat ini diputuskan terdapat tiga partikel dasar atom, yakni
elektron, proton, dan neutron. Proton dan neutron terletak di dalam inti,
sedangkan elektron beredar seperti awan mengelilingi inti (Ardillah, 2017: 11-
12).
Logam salah satu unsur kimia yang memiliki sifat yang kuat, liat, keras
dan mampu menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga memiliki titik
cair yang tinggi. Selain itu, logam berasal dari bijih logam dan untuk
dicari di dalam bumi baik yang murni ataupun yang memiliki campuran logam.
5
Bijih logam ditemukan dalam keadaan murni contoh seperti emas, perak,
platina. Selain itu, juga ada yang bercampur dengan unsur-unsur lain seperti
karbon, sulfur, fosfor, silikon, tanah dan pasir (Silitonga, 2011: 7).
terdapat pada golongan IA dalam tabel periodik unsur. Dalam bahasa Arab,
alkali berarti abu. Logam alkali terdiri dari enam buah unsur, yaitu litium (Li),
natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Logam
alkali sangat reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan halogen dan oksigen,
bahkan juga bereaksi dengan hidrogen dan air. Reaksi logam alkali dengan air
menghasilkan basa dan gas H2, serta dibebaskan kalor. Logam alkali tanah
sendiri terdiri atas enam unsur, yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium
(Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra) (Djaramah, dkk 2015: 12).
seperti logam alkali. Unsur logam alkali tanah bersifat reaktif sehingga mudah
bereaksi dengan unsur atau zat lain membentuk senyawa. Beberapa reaksi
unsur logam alkali tanah yaitu reaksi antara unsur logam alkali tanah dengan
air, oksigen, nitrogen, halogen, dan hidrogen. Unsur logam alkali tanah bereaksi
dengan air membentuk senyawa hidroksida. Semua unsur logam alkali tanah
dapat bereaksi dengan air kecuali Berilium (Be) (Djaramah, dkk 2015:12-13).
dan alkali tanah tersebut di bakar di dalam nyala api. Warna-warna nyala api
yang dihasilkan berbeda-beda dari setiap unsur. Warna dari nyala apilogam
6
alkali yaitu Litium (merah tua), Natrium (kuning), Kalium (nila), Rubidium
(merah violet), dan Cesium (biru). Sejumlah energi tertentu dari nyala api
diserap oleh elektron atom logam hingga terjadi ektasi dan kembalinya elektron
tingkat dasar membebaskan energi nyala yang khas, sesuai dengan energi
Pada uji nyala api, senyawa yang logam golongan A, B dan transisi (dalam
system periodik unsur) diuapkan dengan oksidasi nyala api yang akan memberi
warna tertentu pada nyala tertentu. Semua logam alkali lunak, putih mengkilap
seperti perak dengan titik leleh rendah. Sifat ini dikarenakan atom-atom alkali
hanya memiliki satu elektron terluar yang terlibat dalam ikatan logam, sehingga
energi kohesi antar atom dalam kristal sangat kecil. Logam-logam alkali akan
memperlihatkan spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api Bunsen.
energi ionisasi yang lebih tinggi. Ini dikarenakan logam-logam alkali memiliki
dua elektron sehingga ikatan antar atom lebih kuat. Garam-garam alkali tanah
jika dibakar pada nyala Bunsen akan menimbulkan spektrum emisi, antara lain:
spektrum yang khas. Logam alkali tanah juga bersifat reduktor dan jika bereaksi
dengan air akan membentuk basa dan gas H2 (mahfudhoh, 2019: 15).
7
E. Integrasi Ayat
yaitu Adam’. Allah Ta’ala telah menciptakannya dari tanah liat kering yang
berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Mujahid mengemukakan: “ِم ن
ُس اَل َلٍةberarti dari mani anak cucu Adam.” Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu
Musa, dari Nabi saw, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam
dari satu genggaman tanah yang digenggam-Nya dari seluruh permukaan bumi.
Kemudian anak-anak Adam datang sesuai dengan kadar warna tanah. Di antara
mereka ada yang merah, putih, hitam, dan di antara hal tersebut, juga ada yang
jahat dan ada juga yang baik, serta di antara keduanya.” Hadits tersebut telah
Surah Al-Mu'minun merupakan surah yang terdiri dari 118 ayat. Surah
adalah 'orang-orang yang beriman' sehingga dalam surat ini menjelaskan sifat-
sifat orang yang beriman yang dapat membawa kebahagiaan dalam dunia
maupun akhirat. Dalam surah AI-Mukminun ayat 12 ini dapat dipahami bahwa
8
manusia itu terdapat unsur unsur kimia, baik berupa unsur yang terdiri dari
saripati dapat diartikan sebagai unsur unsur kimia sehingga adanya proses dari
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan pada hari Rabu, 15 November 2023 pada pukul
13.00–15.00 WITA. bertempat di Laboratorium Analitik Jurusan Kimia Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia 250 mL,
cawan porselin, pipet tetes dan spatula.
2. Bahan
Bahan–bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah korek api, tissu
Alkohol (C2H6O) 96%, sampel B, sampel B, sampel C, sampel D dan sampel E.
A. Prosedul kerja
1. Uji Nyala Sampel A + Alkohol (C2H6O) 96%
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan, lalu
mbersihkan cawan porselin menggunakan tissu, setelah itu mengambil sampel A
yang akan digunakan lalu masukkan sampel ke dalam cawan porselin yang telah
dibersikan, kemudiaan mengambil alkohol (C 2H6O) 96% menggunakan pipet
ditetes, lalu teteskan alkohol (C 2H6O) sebanyak 1-3 tetes ke dalam cawan
porselin yang sudah berisi sampel, setelah itu membakar sampel yang telah
ditetesi alkohol (C2H6O) dan terakhir mengamati warna nyala yang dihasilkan
dari sampel.
2. Uji Nyala Sampel B+Alkohol (C2H6O) 96%
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan, lalu
membersihkan cawan porselin menggunakan tissu, setelah itu mengambil
sampel B yang akan digunakan lalu masukkan sampel ke dalam cawan porselin
10
yang telah dibersikan, kemudiaan mengambil alkohol (C 2H6O) 96%
menggunakan pipet ditetes, lalu teteskan alkohol (C 2H6O) sebanyak 1-3 tetes ke
dalam cawan porselin yang sudah berisi sampel, setelah itu membakar sampel
yang telah ditetesi alkohol (C2H6O) dan terakhir mengamati warna nyala yang
dihasilkan dari sampel.
3. Uji Nyala Sampel C+Alkohol (C2H6O) 96%
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan, lalu
membersihkan cawan porselin menggunakan tissu, setelah itu mengambil
sampel C yang akan digunakan lalu masukkan sampel ke dalam cawan porselin
yang telah dibersikan, kemudiaan mengambil alkohol (C 2H6O) 96%
menggunakan pipet ditetes, lalu teteskan alkohol (C 2H6O) sebanyak 1-3 tetes ke
dalam cawan porselin yang sudah berisi sampel, setelah itu membakar sampel
yang telah ditetesi alkohol (C2H6O) dan terakhir mengamati warna nyala yang
dihasilkan dari sampel.
4. Uji Nyala Sampel D+Alkohol (C2H6O) 96%
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan, lalu
membersihkan cawan porselin menggunakan tissu, setelah itu mengambil
sampel D yang akan digunakan lalu masukkan sampel ke dalam cawan porselin
yang telah dibersikan, kemudiaan mengambil alkohol (C 2H6O) 96%
menggunakan pipet ditetes, lalu teteskan alkohol (C 2H6O) sebanyak 1-3 tetes ke
dalam cawan porselin yang sudah berisi sampel, setelah itu membakar sampel
yang telah ditetesi alkohol (C2H6O) dan terakhir mengamati warna nyala yang
dihasilkan dari sampel.
5. Uji nyala Sampel E+Alkohol (C2H6O) 96%
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan, lalu
sampel E yang akan digunakan lalu masukkan sampel ke dalam cawan porselin
11
yang telah dibersikan, kemudiaan mengambil alkohol (C 2H6O) 96%
menggunakan pipet ditetes, lalu teteskan alkohol (C 2H6O) sebanyak 1-3 tetes ke
dalam cawan porselin yang sudah berisi sampel, setelah itu membakar sampel
yang telah ditetesi alkohol (C2H6O) dan terakhir mengamati warna nyala yang
12
BAB IV
D+Alkohol(C2H6O)
4. Barium (Ba) Hijau
96%
13
5. E+Alkohol (C2H6O) Stronsium Merah
96%
B. Pembahasan
Uji nyala api adalah suatu prosedur analisis yang digunakan dalam
ilmu kimia untuk mendeteksi keberadaan unsur tertentu, terutama ion logam,
api secara umum juga bergantung pada temperatur lihat warna nyala. Uji ini
melibatkan introduksi sampel suatu unsur atau senyawa ke dalam nyala api
panas, tak berwarna, dan mengamati warna nyala yang dihasilkan. Ide pengujian
ini adalah bahwa atom-atom sampel menguap dan karena panas, mereka
mengemisikan sinar ketika berada dalam nyala api (Juwita, 2017: 5).
yang luas. Atom-atom sampel yang terpisah dalam nyala api dapat mengalami
emisi hanya karena transisi elektron antara tingkat energi atom. Transisi
tidak lain merupakan karakteristik unsur kimia itu sendiri. Oleh karena itu,
nyala api menjadi berwarna, yang ditentukan terutama oleh sifat-sifat unsur
14
Uji nyala pada percobaan ini dilakukan dengan cara mencampurkan
Langkah Langkah dalam percobaan uji nyala yaitu yang pertama menyiapkan
alat dan bahan yanga akan digunakan, kemudian membersihkan cawan porselin
yang berfungsi sebagai wadah atau tempat pembakaran, lalu masukkan sampel
yang akan di uji, setelah itu teteskan alkohol sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan, setelah itu bakar sampel dan amati warna yang muncul pada nyala
api. Warna yang dihasilkan yaitu; warna orange untuk sampel A yaitu unsur
calsium (Ca), warna kuning untuk sampel B yaitu unsur natrium (Na), warna
putih untuk sampel C yaitu unsur magnesium (Mg), warna hijau untuk sampel D
yaitu unsur barium (Ba) dan warna merah untuk sampel E yaitu unsur
stronsium (Sr).
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menghasilkan warna nyala, akan tetapi semakin banyak alkohol (C2H6O) yang
2. Percobaan sampel A yaitu unsur Calsium (Ca) yang terlihat adalah warna
orange, sampel B yaitu unsur Natrium (Na) yang terlihat adalah kuning,
sampel C yaitu unsur Magnesium (Mg) yang terlihat adalah warna putih,
sampel D yaitu Barium (Ba) yang terlihat adalah warna hijau, sampel E yaitu
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada percobaan ini yaitu sebaiknya
pada percobaan selanjutnya uji nyala dilakukan di tempat yang lebih gelap,
agar pada saat mengamati warna nyala dapat dilihat dengan jelas warnanya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim Kementrian Agama Republik Indonesia.
Ahmat Baiquni, Al-Quran dan Ilmu Kealaman, Yogyakarta: Darma Bakti Yasa,
1997.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Diantari ,2015, “Sifat-Sifat
Alkali dan Alkali Tanah”,
jurnal kimia, vol 4, No.10,
Diantari ,2015, “Sifat-Sifat
Alkali dan Alkali Tanah”,
jurnal kimia, vol 4, No.10,
17
Diantari ,2015, “Sifat-Sifat
Alkali dan Alkali Tanah”,
jurnal kimia, vol 4, No.10,
Diantari ,2015, “Sifat-Sifat
Alkali dan Alkali Tanah”,
jurnal kimia, vol 4, No.10,
Diantari. 2015. “Sifat-Sifat Alkali dan Alkali Tanah”. jurnal kimia. vol 4, No.10. 92.
hlm 92.
hlm 92.
hlm 92.
hlm 92.
Ibn Hayyan, Jabir. Mukhtar Rasail. Cairo: Maktabah Al-Khandji. 1935.
Knight, Judson. Science of Everyday Things. Vol I: Real Life Chemistry. Detroit: Gale
Group Thomson Learning. 2002.
18
Ralph. Petrucci-Suminar, Kimia Dasar Prinsip Penerapan Modern, Cet.6, Jakarta:
Erlangga, 1996.
Sabarni, S. (2019). Struktur Atom Berdasarkan Ilmu Kimia Dan Perspektif Al-
Quran. Lantanida Journal, 7(1), 87.
https://doi.org/10.22373/lj.v7i1.4647.
Silitonga, P.M, 2011. Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA UNIMED, Medan.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangg, Jakarta
Sugiarto Bambang. 2004. Konsep Dasar Kimia 03 Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur. Jakarta: Bagian proyek pengembangan kurikulum,
Direktorat pendidikan menengah kejuruan, Direktorat jenderal
pendidikan dasar menengah, Departemen pendidikan nasional.
LAMPIRAN I
SKEMA KERJA
Sampel A + Alkohol
(C2H6O) 96%
sampel
19
Diamati warna nyala yang dihasilkan
Hasil
Sampel B + Alkohol
(C2H6O) 96%
sampel
20
3. Sampel C + Alkohol (C2H6O) 96%
Sampel C + Alkohol
(C2H6O) 96%
sampel
Sampel D + Alkohol
(C2H6O) 96%
sampel
21
5. Sampel E + Alkohol (C2H6O) 96%
Sampel A + Alkohol
(C2H6O) 96%
sampel
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI KERJA
22
Diambil alkohol 96% Ditetesi alkohol (C2H6O) Dibakar dan dicatat
menggunakan pipet
96 % ke dalam cawan warna nyala sampel
REFERENSI
23
24
25
26