A. INDIKATOR PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan materi ilmu kimia dan klasifikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menjelaskan perbedaan unsur, senyawa, dan campuran.
3. Menyebutkan unsur-unsur golongan utama.
4. Menjelaskan sifat-sifat periodik unsur.
5. Menggolongkan unsur-unsur berdasarkan sifatnya.
6. Membandingkan sifat senyawa ion dan senyawa kovalen.
7. Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan senyawa organik.
8. Menjelaskan perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen.
B. PENGERTIAN MATERI
Logam Metaloid
Unsur
Nonlogam
Materi Senyawa
Ionik Kovalen
Campuran
Heterogen Homogen
1
Secara umum, materi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu unsur, senyawa,
dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat dipisahkan dengan reaksi
kimia biasa. Contohnya adalah unsur hidrogen (H) dan unsur oksigen (O). Senyawa
adalah gabungan dari dua atau lebih unsur dengan perbandingan tertentu dan tetap.
Contohnya adalah air dengan rumus kimia H2O yang tersusun dari dua unsur
hidrogen dan satu unsur oksigen. Campuran adalah gabungan dari dua atau lebih
senyawa yang dapat dipisahkan. Contohnya adalah campuran air (H2O) dan garam
(NaCl) menjadi larutan garam (Soejono, 2016).
Mempelajari klasifikasi materi dan sifat-sifatnya akan menemukan berbagai
fakta unik tentang zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. Kekaguman
Anda juga akan bertambah besar kepada Sang Maha Pencipta, dengan mengetahui
bahwa bahan alam dapat diubah menjadi produk yang lebih bermanfaat bagi
kehidupan.
2
radionuklida yang, seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain. Besi
adalah unsur penyusun bumi paling melimpah (berdasarkan massa), sementara
oksigen adalah yang paling melimpah di kerak bumi (Alamos, 2019).
3
24
11𝑁𝑎 , mempunyai arti isotope Na dengan nomor atom 11 dan nomor
massa 24.
Jumlah proton dalam isotop Na = 11
Jumlah elektron dalam isotop Na = 11
Jumlah neutron dalam isotop Na = 24 – 11 = 13
4
alat praktis yang mengkorelasikan sifat-sifat unsur secara sistematis dan
membantu kita membuat prediksi tentang perilaku kimia (Chang, 2008).
Unsur sering disebut secara kolektif dengan nomor unsur tabel periodik
mereka (golongan 1A, golongan 2A, dan sebagainya). Namun untuk
kenyamanan, beberapa golongan unsur memiliki nama khusus seperti pada
Gambar 1.3. Unsur-unsur golongan 1A (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) disebut
logam alkali, dan unsur-unsur golongan 2A (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra)
disebut logam alkali tanah. Unsur-unsur golongan 7A (F, Cl, Br, I, dan At)
dikenal sebagai halogen, dan yang ada di golongan 8A (He, Ne, Ar, Kr, Xe,
dan Rn) disebut gas mulia (atau gas langka) (Chang, 2008).
5
Gambar 1.3. Nama Khusus pada Tabel Periodik Unsur (sumber:
ulfakawaroe.blogspot.com)
6
5. Tembaga Cu
6. Besi Fe
7. Natrium Na
8. Timbal Pb
9. Timah Sn
Tabel 1.1. Bebarapa nama unsur logam dan lambangnya.
Logam Nonlogam
Pada suhu kamar umumnya berwujud Pada suhu kamar ada yang berwujud
padat. Sedangkan raksa, cesium, padat, cair; tetapi umumnya berupa
fransium, dan galium berwujud cair. gas.
Titik leleh dan titik didih dalam satu Titik leleh dan titik didih dalam satu
golongan makin ke bawah makin golongan makin ke bawah makin
rendah tinggi
Reaktif Sebagian reaktif
7
Mengilap Tidak mengilap
Dapat ditempa Tidak dapat ditempa
Konduktor Isolator
Tabel 1.3. Perbedaan sifat unsur logam dan nonlogam
8
Contoh:
11Na : 2 8 1 dan 17Cl : 2 8 7
Kedua atom ini mempunyai jumlah kulit yang sama banyak, yaitu 3 kulit,
tetapi jumlah elektron di kulit ketiga atom Cl lebih banyak, sehingga gaya
tarik inti atom Cl lebih kuat daripada Na. Akibatnya, jari-jari atom Cl
lebih pendek daripada Na.
1.3.4. Keelektronegatifan
Sama halnya dengan energi ionisasi dan afinitas elektron,
eelektronegatifan juga berkaitan dengan kecenderungan unsur menarik
elektron. Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik
elektron ke pihaknya untuk digunakan bersama dalam membentuk suatu ikatan
kimia.
9
Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, semakin mudah
bagi atom tersebut untuk menarik pasangan elektron ikatan, atau gaya tarik
elektron dari atom semakin kuat. Dengan demikian, pola kecenderungannya
akan sama dengan afinitas elektron.
2. SENYAWA
Sebagian besar materi terdiri dari molekul atau ion yang dibentuk oleh atom.
Molekul adalah gabungan setidaknya dua atom dalam pengaturan pasti yang
disatukan oleh kekuatan kimia (juga disebut ikatan kimia). Suatu molekul dapat
mengandung atom-atom dari unsur yang sama atau atom-atom dari dua unsur atau
lebih yang bergabung dalam rasio tetap. Dengan demikian, sebuah molekul tidak
harus merupakan senyawa. Senyawa hanya terbentuk dari dua atau lebih unsur-
unsur yang berbeda. Gas hidrogen (H2) adalah unsur murni, tetapi terdiri dari
molekul unsur yang masing-masing terdiri dari dua atom H. Air (H2O) adalah
senyawa molekul yang mengandung hidrogen dan oksigen dalam perbandingan dua
atom H dan satu atom O (Chang, 2010). Menurut pemaparan Ngili (2017) pada
bukunya, air merupakan komponen utama sel dan ada dalam persentase yang tinggi
(berat) dari oksigen (O2).
Kita akan melihat bahwa sifat-sifat senyawa tergantung pada jenis ikatan
kimia di dalamnya. Semua materi yang ada di alam cenderung untuk mencapai
keadaan stabil. Kestabilan suatu atom berkaitan dengan elektron valensi (elektron
pada kulit terluar) atom tersebut. Unsur-unsur gas mulia di alam selalu dalam
keadaan stabil (sukar bereaksi dengan unsur lain). Berdasarkan konfigurasi elektron
10
gas mulia, G.N. Lewis dan Walter Kossel mengumukakan gagasan mengenai ikatan
kimia, yaitu “jika suatu atom berikatan dengan atom lain dan membentuk senyawa,
atom-atom tersebut menyalami perubahan sedemikian rupa sehingga mempunyai
konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia” (Purnawan dan Rohmatyah, 2017).
11
Pembentukan ikatan ion dalam senyawa NaCl dapat digambarkan
dalam lambang Lewis sebagai berikut.
12
lewis). Rumus ini menggambarkan bagaimana peranan elektron valensi dalam
membentuk ikatan. Gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen akan
membentuk senyawa. Senyawa HCl yang terdiri dari atom hidrogen dan
klorida masing-masing menyumbangkan sebuah elektron untuk digunakan
bersama.
13
Contoh:
MgCl2 : magnesium klorida
NaCl : natrium klorida
AlBr3 : aluminium bromide
FeCl2 : besi(II) klorida
Kation Anion
Na+ Natrium OH- Hidroksida
K+ Kalium O2- Oksida
Mg2+ Magnesium F- Fluorida
Ca2+ Kalsium Cl- Klorida
Ba2+ Barium Br- Bromida
Al3+ Aluminium I- Iodida
Zn2+ Seng CN- Sianida
Ni2+ Nikel S2- Sulfida
Ag+ Perak CH3COO- Asetat
Sn2+ Timah(II) CO32- Karbonat
Sn4+ Timah(IV) NO2- Nitrit
Cu+ Tembaga(I) NO3- Nitrat
Cu2+ Tembaga(II) SO32- Sulfit
Fe2+ Besi(II) SO42- Sulfat
Fe3+ Besi(III) PO33- Fosfit
Pb2+ Timbal(II) PO43- Fosfat
Pb4+ Timbal(IV) CrO42- Kromat
NH4+ Amonium Cr2O72- Dikromat
Tabel 2.1. Beberapa jenis anion dan kation
14
kedua jenis unsur dengan akhiran –ida pada nama unsur yang kedua.
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis
senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan
angka indeksnya tiap unsurnya dalam bahasa yunani (kecuali pada
unsur awalan satu).
Contoh: 1 : mono 6 : heksa
2 : di 7 : hepta
CO = karbon monoksida
3 : tri 8 : okta
CO2 = karbon dioksida 4 : tetra 9 : nona
5 : penta 10 : deka
N2O = dinitrogen monoksida
NO = nitrogen monoksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
15
2.3.2. Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat
tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Berikut ini adalah
beberapa nama lazim dari beberapa senyawa organic tersebut.
1. CH4 : metana (gas rawa, gas alam, atau gas tambang)
2. CO(NH2)2 : urea
3. CH3COOH : asam cuka (asam asetat)
4. C6H12O6 : glukosa (gula darah, gula anggur)
5. C12H22O11 : sukrosa (gula tebu)
6. HCHO : formaldehida (bahan formalin)
7. CHCl3 : kloroform (suatu bahan bius)
8. CHI3 : iodoform (suatu antiseptik)
9. CH3CH2OH : etanol (alkohol)
10. CH3COCH3 : aseton (pembersih kuteks)
3. CAMPURAN
Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat
kamu melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang
dapat kamu amati? Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran,
misalnya air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan
gula, dan sebagainya. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat
dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam
16
udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, seperti nitrogen, oksigen, dan
karbon dioksida. Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih
banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa
senyawa, seperti asap dan debu.
Campuran adalah suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih dan
masih mempunyai sifat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran
homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran dengan
komposisi dan sifat yang seragam diseluruh sampel, sedangkan campuran dengan
komposisi dan sifat fisisnya beragam dari satu bagian campuran dengan bagian
lainnya disebut campuran heterogen (Petrucci, 2011).
No. Campuran Senyawa
1. Terbentuk tanpa melalui reaksi kimia Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Perbandingan massa unsur dan Perbandingan massa unsur tetap
senyawa tidak tetap
3. Tersusun dari beberapa unsur atau Tersusun dari beberapa unsur saja
beberapa senyawa
4. Sifat komponen penyusun campuran Sifat komponen penyusun
sesuai dengan sifat masing-masing senyawa berbeda dengan aslinya
5. Dapat dipisahkan melalui proses Dapat dipisahkan melalui proses
fisika kimia
7. Contoh: larutan gula, air sungai Contoh: NaCl, air (H2O)
Tabel 3.1. Perbedaan campuran dan senyawa
17
3.2. Campuran Heterogen
Ketika mencampurkan pasir dengan air apakah Anda masih dapat
melihat masing-masing komponennya? Berbeda dengan larutan gula, pada
campuran pasir dan air, tentu Anda dapat membedakan antara pasir dan air.
Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh campuran heterogen.
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan
yang lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Dengan
demikian, seluruh bagian pada campuran heterogen tidak memiliki komposisi
yang sama.
18
2) Destilasi, memiliki prinsip kerja yang didasarkan pada perbedaan titik
didih dan zat cair dari campurannya. Contoh dari destilasi adalah
penyulingan minyak tanah dan pembuatan air putih (Petrucci, 2011).
19
RANGKUMAN
1. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Materi dapat berupa wujud gas, padat, dan cair. Berdasarkan komposisi dan
sifatnya, materi materi dibedakan menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
2. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat dipisahkan dengan reaksi kimia
biasa. Contohnya adalah unsur hidrogen (H) dan unsur oksigen (O).
3. Senyawa adalah gabungan dari dua atau lebih unsur dengan perbandingan
tertentu dan tetap. Contohnya adalah air dengan rumus kimia H2O yang tersusun
dari dua unsur hidrogen dan satu unsur oksigen.
4. Campuran adalah gabungan dari dua atau lebih senyawa yang dapat dipisahkan.
Contohnya adalah campuran air (H2O) dan garam (NaCl) menjadi larutan
garam.
5. Unsur terbagi menjadi tiga kategori, yaitu logam, nonlogam, dan metaloid.
6. Unsur disusun dalam tabel periodik unsur berdasarkan kenaikan nomor atom
dan kesamaan sifat.
7. Periode adalah lajur-lajur horizontal. Unsur-unsur dalam satu periode disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom.
8. Golongan adalah lajur-lajur vertikal. Sistem periodik modern terdiri atas 8
golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
9. Sifat periodik adalah sifat-sifat unsur yang berubah secara beraturan seiring
pertambahan nomor atomnya.
10. Jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan, dan bertambah dari atas ke bawah.
11. Energi ionisasi, afinitas electron, dan keelektronegatifan cenderung bertambah
dari kiri ke kanan, dan cenderung berkurang dari atas ke bawah.
12. Berdasarkan ikatannya, senyawa dibagi menjadi senyawa ion dan kovalen.
13. Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ikatan ion.
14. Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron (ion positif) dengan
atom yang menerima elektron (ion negatif).
15. Senyawa kovalen adalah senyawa yang memiliki ikatan kovalen.
16. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom nonlogam.
20
17. Campuran homogen adalah campuran dengan komposisi dan sifat yang seragam
diseluruh sampel, contohnya larutan gula.
18. Campuran heterogen adalah campuran dengan komposisi dan sifat fisisnya
beragam dari satu bagian campuran dengan bagian lainnya, contohnya
campuran air dan pasir.
19. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan metode filtrasi, destilasi,
kromatografi, dan sentrifugasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Alamos, L. 2011. Periodic Table of Elements: Oxygen. New Mexico: Los Alamos
National Security, LLC. https://periodic.lanl.gov/8.shtml. Diakses
tanggal 22 september 19.
Chang, R. 2008. General Chemistry the Essensial Concepts Fifth Edition. New
York: The McGraw-Hill Companies.
Chang, R. 2010. Chemistry 10th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies.
Petrucci, R. dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi
Kesembilan. Jakarta: Erlangga.
Soedjono. 2016. Mandiri Kimia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
22
Uji Kompetensi
23
C. 5 dan 7
D. 7 dan 9
E. 7 dan 13
5. Ion kalsium yang bergabung dengan ion fosfat akan membentuk senyawa
dengan rumus kimia . . . .
A. CaPO3 D. Ca2(PO4)3
B. CaPO4 E. Ca2(PO3)2
C. Ca3(PO4)2
6. Suatu materi yang telah terbentuk tidak dapat menghasilkan zat yang baru,
karena setiap komponen penyusunnya mempertahankan sifat-sifat aslinya.
Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari . . . .
A. Senyawa D. Molekul
B. Campuran E. Atom
C. Unsur
24
9. Diketahui unsur-unsur P, Q, R, S, dan T dengan nomor atom berturut-turut
9, 12, 16, 17, dan 18. Pasangan unsur yang membentuk senyawa ion adalah
....
A. P dan R D. R dan T
B. Q dan S E. S dan T
C. P dan S
Jawaban:
1. D 6. B
2. E 7. C
3. D 8. B
4. D 9. B
5. C 10. B
25