Anda di halaman 1dari 17

INTENSITAS RADIASI SINAR MATAHARI

Oleh

REZA SYAHPUTRA 1904290102

FAJAR RAHMAN HABIB 1904290104

AMAR WIDIANTARA 1904290106

AGROTEKNOLOGI 3

KELOMPOK 8

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiraat Allah SWT yang telah memberikan nikmat

kesehatan dan kekuatan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan praktikum Mikrobiologi Pertanian yang berjudul “Teknik Isolasi

Bakteri dan Teknik Biakan Murni”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan dukungan baik secara moral dan

material pada penulis.

2. Bapak Drs. Bismar Thalib, M.Si, Selaku dosen penanggung jawab

praktikum Mikrobiologi Pertanian.

3. Kakak Monika Sianturi, Selaku asisten praktikum Agroklimatologi.

4. Abang Dimas Abdullah, Selaku asisten praktikum Agroklimatologi.

5. Abang Andri Abdi Selaku asisten praktikum Agroklimatologi.

6. Teman- teman Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dan masih

banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun

penulis harapkan.

Medan,30 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................. 1

Tujuan Praktikum ............................................................................. 3

Kegunaan Praktikum ........................................................................ 3

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4

CARA KERJA ............................................................................................ 7

Tempat dan waktu ............................................................................ 7

Bahan dan alat .................................................................................. 7

Pelaksanaan Praktikum..................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 9

Hasil .................................................................................................. 9

Pembahasan ....................................................................................... 9

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 12

Kesimpulan ....................................................................................... 12

Saran .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13


DAFTAR TABEL

No. judul Halaman


1. Tabel pengamatan harian.......................................................................
2. Table pengamatan mingguan ................................................................
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Intensitas radiasi matahari tersebut akan mempengaruhi iklim dan cuaca di

suatu daerah, apalagi disaat solstice atau posisi semu matahari tepat diatas garis

katulistiwa. Perbedaan panjang waktu malam dan siang mencapai maksimum,

ketika matahari berada di titik-titik solstice, sehingga penyinaran matahari sangat

panjang dan terik serta intensitas radiasi matahari yang besar.Pengaruh sinar

matahari saat solstice ini, mempengaruhi juga dengan lama penyinaran matahari,

dan intensitas radiasi matahari. Lama penyinaran matahari dapat direkam melalui

kertas pias di dalam alat bernama CampbellStokes, sedangkan untuk intensitas

radiasi matahari dapat direkam melalui alat bernama Actinograph. Lama

penyinaran matahari serta intensitas radiasi matahari di bulan Juni dan September

mempunyai peran yang sangat besar, terjadi di 3 daerah katulistiwa yang

mengalami musim kemarau dengan menerima sinar matahari begitu terik.(Tulus,

2014)

Matahari merupakan kendali cuaca serta iklim yang sangat penting dan

sebagai sumber energi utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus

laut.Energi matahari diradiasikan ke segala arah, sebagian hilang ke alam semesta,

dan hanya sebagian kecil saja yang dapat diterima bumi.Radiasi matahari yang

diterima permukaan bumi sangat bervariasi menurut tempat dan waktu.Perbedaan

menurut waktu, terjadi disebabkan oleh perbedaan lintang serta keadaan atmosfer

terutama awan.Perbedaan menurut waktu, terjadi karena radiasi dalam sehari (dari

pagi sampai sore) maupun secara musiman (dari hari ke hari). (Lakitan,2016).
Cahaya matahari, suhu, CO2, air, dan nutrisi tanaman merupakan faktor

penunjang utama untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akan tetapi,

pada karyatulis ini hanya akan dibahas satu parameter penting bagi syarat tumbuh

tanaman yaitu cahaya matahari atau radiasi matahari yang sangat menentukan

terhadap aktivitas organisme di alam, tanpa bermaksud untuk mengurangi

pentingnya unsur-unsur lainnya didalam mempengaruhi proses-proses fisiologi

tanaman. Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi segala aktivitas

kehidupan organisme hidup di permukaan bumi. Hampir 99% dari energy yang

dipergunakan bumi berasal dari cahaya matahari dan sisanya berasal dari aktivitas

vulkanik, proses penghancuran sisa-sisa organisme yang telah mati, proses

fermentasi serta pembakaran fosil-fosil yang tersimpan dalam tanah, seperti gas

alam, minyak bumi, batubara, mineral, panas bumi, air terjun dan lain

sebagainya .(Arifin, 2016)

Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui intensitas radiasi matahari pada periode waktu tertentu.

Kegunaan praktikum

1. Sebagai salah satu syarat mengikuti praktikum agroklimatologi fakultas

pertanian universitas muhammadiyah sumatera utara

2. Sebagai syarat untuk mengikuti praktikal test fakultas pertanian universitas

muhammadiyah sumatera utara

3. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa.


TINJAUAN PUSTAKA

Radiasi adalah suatu bentuk energi yang dipancarkan oleh setiap benda

yang mempunyai suhu di atas nol mutlak dan merupakan satu-satunya bentuk

energi yang dapat menjalar di dalam vakum angkasa luar. Radiasi matahari

merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan

magnet. Matahari setiap menit memancarkan energi sebesar 56x1026 kalori.Dari

energi ini bumi menerima 2,55x1018 kalori atau hanya ½ x 109 nya.

(Prawirowardoyo,2016).

Radiasi matahari yang jatuh ke bumi disebut insolasi.Insolasi adalah

penerimaan energi matahari oleh permukaan bumi, bentuknya adalah sinar-sinar

gelombang pendek yang menerobos atmosfer.Radiasi matahari menjalar di dalam

angkasa luar tanpa kehilangan energi, intensitasnya berkurang berbanding terbalik

dengan kuadrat jarak dari matahari. Jumlah energi matahari rata-rata yang jatuh

pada puncak atmosfer tiap satuan luas (1 cm2 ) tegak lurus pada sinar matahari

tiap menit, yaitu 2,0 kalori (Suryatna,2015).

Radiasi yang dipancarkan matahari diterima permukaan bumi sangat kecil,

tetapi bagi bumi, radiasi matahari merupakan energi utama proses-proses fisika

atmosfer. Lama penyinaran matahari dalam periode harian adalah variasi dari

bulan ke bulan berikutnya, hal ini juga banyak mempengaruhi intensitas total

radiasi matahari seperti yang diketahui bahwa radiasi matahari yang dipancarkan

adalah berbentuk energi, dan energi ini digunakan untuk memanaskan bumi, oleh

karena itu ukuran panas bumi merupakan ukuran besarnya energi matahari yang

diterima permukaan bumi. (Budi,2014)


Lama penyinaran matahari (sunshine duration) adalah lamanya matahari

bersinar sampai permukaan bumi dalam periode satu hari yang diukur dalam jam.

Periode satu hari disebut panjang hari (jangka waktu matahari berada di atas

horison). Lama matahari bersinar ini dalam periode harian adalah bervariasi dari

bulan ke bulan. Pengukuran durasi sinar matahari merupakan jenis pengukuran

radiasi yang tertua, tetapi meskipun demikian, penyinaran matahari tetap

bermanfaat karena dua hal.Pertama, durasi penyinaran adalah salah satu parameter

yang penting dari iklim suatu tempat (lokasi).Penggunaan data ini misalnya dalam

bidang pertanian, perkebunan, karena durasi sinar matahari berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman. Kedua, dari data durasi penyinaran matahari dapat

diturunkan fluksi total dari radiasi matahari yang jatuh pada permukaan horizontal

dari suatu lokasi (Purwanto 2017).

Dapat dilihat bahwa semakin jauh dari katulistiwa, semakin besar selisih

panjang siang dan malam, saat matahari berada di selatan katulistiwa langit, siang

lebih panjang dari malam untuk kota-kota yang berada di selatan katulistiwa,

sebaliknya terjadi untuk kota-kota yang berada di utara katulistiwa. Matahari

kembali berada di utara katulistiwa langit, siang akan lebih panjang dari malam

bagi kota-kota yang berada di utara katulistiwa (Simatupang,2015).


CARA KERJA

TEMPAT DAN WAKTU

Praktikum agroklimatologi dilaksanakan di laboratorium agroklimatologi

fakultas pertanian universitas muhammadiyah sumatera utara.

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 26 maret 2020, pukul 14.10-15.10 wib.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Actinograph Bimetal.

Keterangan:

A. Sensor

B. Glass dame

C. Plat pengatur bimetal

D. Mekanik pembesar

E. Tangkar dan pena pencatat

F. Drum cluck

G. Pengukur atau perata-rata air

H. Container silica gel


I. Bagian dasar

J. Penutup atau cover

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah radiasi sinar

matahari,kertas plas dan tinta.

Pelaksanaan Praktikum

1. Alat-alat yang diletakkan setinggi 1,2 M melaju timur barat.

2. Dilihat dari kondisi alat apakah jarus terus bergerak atau tidak.

3. Dilihat silica gel masih ada atau tidak.

4. Kertas plas dipasang disilinder plas dan dipasang setiap pukul 20.00

malam.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Tabel pengamatan harian

NO WAKTU F R
1 07:00-08:00 0 0
2 08:00-09:00 10 5,85
3 09:00-10:00 20 11,7
4 10:00-11:00 30 17,55
5 11:00-12:00 40 23,4
6 12:00-13:00 60 35,1
7 13:00-14:00 80 46,8
8 14:00-15:00 100 58,5
9 15:00-16:00 80 46,8
10 16:00-17:00 50 29,25
11 17:00-18:00 20 11,7
12 18:00-19:00 10 5,85
13 19:00-20:00 0 0
292,5

R=F×1,5×0,9

R1= 0.1,5.0,39

=0

R2=10.1,5.0,39

=5,85

R3=20.1,5.0,39

=11,7

R4=30.1,5.0,39

=17,55
R5=40.1,5.0,39

=23,4

R6=60.1,5.0,39

=35,1

R7=80.1,5.0,39

=46,8

R8=100.1,5.0,39

=58,5

R9=80.1,5.0,39

=46,8

R10=50.1,5.0,39

=29,25

R11=20.1,5.0,39

=11,7

R12=10.1,5.0,39

=5,85

R13=0.1,5.0,39

=0

TOTAL R= R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7+R8+R9+R10+R11+R12+R13

XR=0+5,85+11,7+17,55+23,4+35,1+46,8+58,5+46,8+29,25+11,7+5,85+0

=292,5

Tabel 1. Tabel pengamatan mingguan

NO TANGGA F R
L
1 1 140 2,978,1
2 2 160 3,403.6
3 3 270 5,743.5
4 4 150 3,1908
5 5 180 3,829
6 6 140 2,978.1
TOTAL 22,1218

R=F×54,545×0,39

R1=140.54,545.0,39

=2,978,1

R2=160.54,545.0,39

=3,403.6

R3=270.54,545.0,39

=5,743,5

R4=150.54,545.0,39

=3,1908

R5=180.54,545.0,39

=3,829

R6=140.54,545.0,39

=2,978.1

TOTAL R=R1+R2+R3+R4+R5+R6

XR=2,978.1+3,403.6+5,743,5+3,1908+3,829,0+2,978.1

=22,1218
Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul intensitas radiasi sinar matahari dapat

diperoleh hari pengamatan harian tertinggi pada pukul 14:00-15:00 dengan

diperoleh F sebesar 100 dan R sebesar 58,5.sedangkan hasil terendah pada pukul

07:00-08:00 dan pukul 19:00-20:00 diperoleh F sebesar 0 dan R o. sedangkan

pada table pengamatan mingguan dapat diperoleh hasil tertinggi pada minggu

ketiga dengan F sebesar 270 dan R sebesar 5,743.5 dan hasil terendah terdapat

pada minggu pertama dan keenam dengan F sebesar 140 dan R sebesar 2,978.1.

Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi berbagai proses yang

terjadi di permukaan bumi. Khusus bagi kehidupan tanaman yang merupakan

organisme autotroph yang dapat menyediakan makanan organisme lain dalam

bentuk zat organic melalui proses fotosintesis dan fotorespirasi. Pengaruh cahaya

memiliki arti penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama peranannya dalam

kegiatan-kegiatan fisiologis tanaman.Menurut literatur Subronto (2016)

,menyatakan bahwa penghambatan proses fotosintesis pada intensitas cahaya yang

tinggi (>10.000 foot candle) merupakan pengaruh tidak langsung dari intensitas

cahaya tersebut, dimana pada intensitas cahaya yang tinggi akan menyebabkan

terjadinya penutupan dari stomata dan mengurangi evapotranspirasi terutama

melalui daun. Selanjutnya terjadi penghambatan pembentukan khlorofil dan

kerusakan organ-organ fotosintesis yaitu terjadinya lyisis khlorofil dan semua hal

tersebut akan menyebabkan penghambat proses fotosintesis pada daun secara

keseluruhan

Perubahan Iklim atau tepatnya perubahan variabel iklim ialah perubahan

suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari
pemanasan global. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk

ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu

rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun

terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18

°C.Menurut Literatur Mairisdawenti (2014)Meningkatnya suhu rata-rata

permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca,

seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,

perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama

dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)

serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan. Pemanasan global juga

dipengaruhi oleh berlubangnya lapisan ozon. Kondisi ini akan menyebabkan

tingginya tingkat radiasi matahari yang mencapai permukaan Bumi. Adanya

proses fotokimia di atmosfer yang memungkinkan terjadinya pembentukan ozon

dengan bantuan radiasi UV matahari akan membahayakan kehidupan di Bumi.

Hal ini dikarenakan konsentrasi ozon yang tinggi di troposfer dapat menyebabkan

gangguan pada sistem pernapasan, serangan jantung dan kematian.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dapat disimpulkan berdasarkan data,bahwa:

1. Pada table pengamatan harian diperoleh tertinggi pada pukul 14:00-15:00

dengan F sebesar 100 dan R sebesar 58,5 dan hasil terendah pada pukul

19:00-20:00 diperoleh F sebesar 0 dan R sebesar 0.


2. Matahari setiap menit memancarkan energi sebesar 56x1026 kalori. Dari

energi ini bumi menerima 2,55x1018 kalori atau hanya ½ x 109 nya.

3. Semakin jauh dari katulistiwa, semakin besar selisih panjang siang dan

malam.

4. Intensitas radiasi sinar matahari diukur dengan menggunakan alat

actinography bimetal.

5. Radiasi memegang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses

evaporasi yang menentukan kebutuhan air tanaman.

Saran
Dalam kegiatan praktikum diharapkan sebaiknya alat-alat yang akan digunakan

tersedia sehingga dapat mengerti cara menggunakan dan menghitung data

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,2016. Analisi factor utama pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias.


Erlangga.JakartaVol 3. No 1. ISSN:2326-2580.
Budi,2014. Peningkatan Daya Keluaran Sel Surya Dengan Penambahan Intensitas

Berkas Cahaya Matahari. Vol.5, No. 2


Lakitan,2016. Analisis pengaruh intensitas radiasi matahari terhadap bumi pertiwi
Purwokerto.Vol 2.No 2. ISSN:2720-4236.
Mairisdawenti,2014. Analisis Pengaruh Intensitas Radiasi Matahari,Temperatur

Dan Kelembaban Udara TerhadapFluktuasi Konsentrasi Ozon Permukaan

Di BukitKototabang Tahun 2005-2010. Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3,

ISSN 2302-8491.

Prawirowardoyo,2016. Radiasi matahari sebagai gelombang elektromagntik dan


energi bumi. Bandung. Vol 5. No 1. ISSN: 8224-9172.
Purwanto,2017. Analisis lama waktu penyinaran sinar matahari di daerah
Jombang.Jawa barat Vol 2. No 1. ISSN:4028-5221..
Simatupang,2015. Pengaruh radiasi sinar matahari terhadap garis katulistiwa
Sumatera Utara. Vol 7. No 1. ISSN:6841-7578.
Subronto,2016. Pentingnya matahari bagi keberlangsungan makhluk hidup.IPB.
Bandung. Vol 2. No 1. ISSN:1380-3493.
Suryatna,2015. Analisis Insolasi pada permukaan bumi.UI. Jakarta. Vol 3. No 11
ISSN: 2768-3000..
Tulus,2014. Korelasi Temperatur Udara Dan Intensitas Radiasi Matahari

Terhadap Performansi Mesin Pendingin Siklus Adsorpsi Tenaga

Matahari Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cylinder, Vol. 1 No. 1,

Anda mungkin juga menyukai