Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PRAKTIKUM

DASAR – DASAR AGRONOMI


PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF DAN GENERATIF
O
L
E
H

NAMA : ROSSINTA SELFIA FITRI ANJELLY


NPM : 71190712021
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
GELOMBANG/PLOT : II/54

PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARAR
MEDAN
2020
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR – DASAR AGRONOMI
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF DAN GENERATIF
O
L
E
H

NAMA : ROSSINTA SELFIA FITRI ANJELLY


NPM : 71190712021
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
GELOMBANG/PLOT : II/54

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar – Dasar Agronomi di Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

ASISTEN NILAI
1. Muhammad Raynaldi Pane
2. Mira Mayliza
3. Muhammad Aris Nasution
4. Dodi Irawan
5. Daffa Wardana
6. Dea Shafira Silitonga
7. Haris padilla
8. Muhammad Irfan
KOORDINATOR
( Ir. NOVERINA CHANIAGO, MP. )

PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
I.Judul Praktikum : Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Dan Generatif.

II.Tanggal Praktikum : 8 Juni 2020.

III.Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui cara perbanyakan tanaman secara


vegetatif dan generatif.

IV. Alat dan Bahan

Alat :- Pisau

- Meteran/Penggaris

Bahan :- Mangga ( Mangifera indica L )

- Pepaya ( Carica papaya L )

- Tali plastik

- Zat perangsang (clonex )

- Pupuk

- Polybag

- Plastic bening

- Air

V. Prosedur Kerja : 1. Pilihlah batang pohon mangga yang tidak terlalu tua dan
tidak terlalu mudah. Ukurannya sekitar 120 cm.

2. Kerat batang tersebut dengan menggunakan pisau.


Panjang luka keratan kurang lebih 10 cm.

3. Kambium yang terdapat dibatang harus dibersihkan


terlebih dahulu dengan cara mengeriknya.

4. Getah yang masih menempel biarkan mengering


terlebih dahulu. Waktu 2 sampai 3 minggu untuk
membuat getahnya benar-benar kering.

5. Berikan zat perangsang tumbuh (ZPT), misalnya yang


paling populer adalah clonex, dan pupuk.
6. Ambil beberapa tanah subur kemudian kepalkan dan
balut pada bagian batang tadi. Pastikan semua bagian
batang yang sudah dikerat tertutup tanah dengan
sempurna.

7. Bungkus sayatan tersebut dengan menggunakan plastic


bening, kemudian ikat dengan tali plastik sampai
kencang.

8. Sirami batang cangkokan tersebut secara rutin setiap


harinya.

9. Kurang lebih selama 3 sampai 4 bulan dan akar sudah


mulai tumbuh, balutan plastiknya bisa dilepas dan
cangkokan bisa ditanam pada media yang baru.

10. Potong bagian daun dan ranting kecil, supaya tidak


berpengaruh pada pertumbuhan cangkokannya.

11. Buka bungkus cangkokannya dengan hati-hati.

12. Tanam batang cangkokan pada polybag terlebih dahulu


sampai daun dan rating bertumbuh.

13. Jika ranting dan daun udah tumbuh, batang cangkokan


bisa ditanam pada tanah.
VI. Tinjauan Pustaka

Pembiakan tanaman atau perbanyakan tanaman ( plant propagation ) adalah


proses menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman, seperti
biji, stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya. Tujuan utama dari pembiakan tanaman
adalah untuk mencapai pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari
tanaman , dan juga untuk mempertahankan eksistensi jenisnya. Ada dua cara
perbanyakan tanaman, yaitu perbanyakan secara seksual atau generatif dan
perbanyakan secara aseksual atau vegetatif ( Askari, 2010 ).

Perbanyakan secara seksual atau generatif adalah proses perbanyakan dengan


menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah organ tanaman
yang terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi ( menyatunya/ meleburnya gamet
jantan dan gamet betina ). Biji dapat dianggap sebagai tanaman mini karena di
dalamnya sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang tersusun dalam massa yang
kompak ( Darpa, 2005 )

Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan


tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun,
batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama
dengan induknya. Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah merangsang tunas
adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus ( Made, 2009 )

Cara pembiakan vegetatif ada yang secara alami dan secara buatan.
Pembiakan secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah layerage,
cuttage atau setek, penyambungan tanaman, dan kultur jaringan. Adapun
perbanyakan secara vegetatif dilakukan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti
cabang, ranting, pucuk, daun, umbi, dan akar. Prinsipnya adalah merangsang tunas
adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus ( Setyati, 2002 ).

Keuntungan penggunaan pembibitan secara vegetatif antara lain keturunan


yang didapat mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya, tidak
memerlukan peralatan khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi
bibit dalam skala besar. Produksi bibit tidak tergantung pada ketersediaan benih
musim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat diperoleh
bibit dalam jumlah yang banyak meskipun akar yang dihasilkan dengan cara vegetatif
pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan melebar ( Hamdi, 2003 )
VII. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil
Klasifikasi Mangga
secara vegetatif
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera L
Spesies : Mangifera indica L

Klasifikasi Pepaya
secara generatif
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Devisi : Tracheophyta
Sub Devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica L
Spesies : Carica papaya L

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami mengetahui bahwa Perbanyakan tanaman dapat
dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif
dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga
jantan ( serbuk sari ) dan bunga betina ( kepala putik ). Secara alami proses
penyerbukan terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Namun, saat ini
penyerbukan sering dilakukan manusia, untuk memperbanyak atau menyilang
tanaman dari beberapa varietas yang berbeda. Contoh tanaman generatif adalah
Pepaya.

Tahap pertama adalah tahap penyerbukan, yang dimaksud dengan


penyerbukan adalah saat serbuk sari terjatuh dari kepala putik. Setelah penyerbukan
terjadi, yang terjadi selanjutnya adalah serbuk sari yang terjatuh tersebut bisa
menumbuhkan buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari itu akan berjalan akan menuju ke
bakal biji. Setelah buluh serbuk sari masuk ke bakal biji, sel kelamin jantan atau yang
biasa disebut dengan spermatozoid akan masuk ke bakal biji. Sel kelamin jantan
tersebut bisa masuk bakal biji dikarenakan buluh serbuk sari tersebut.

Didalam bakal biji tersebutlah akan terjadi pembuahan setelah penyerbukan


pembuahan akan dilakukan dengan cara meleburnya sel kelamin jantan dengan sel
kelamin betina. Pembuahan yang dilakukan tumbuhan tersebut menghasilkan zigot.
Zigot inilah yang nantinya menjadi tumbuhan baru hasil dari pembuahan induknya.
Awalnya zigot akan berubah menjadi bakal biji . dari bakal biji, berubah menjadi
bakal buah. Setelah menjadi bakal buah akan berubah menjadi daging buah.

Ada beberapa kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji
yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika ditanam, dari
ratusan atau ribuan biji yang bersal dari satu pohon induk yang sama akan
menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya
sama, atau bahkan lebih unggul dibandingkan dengan sifat pohon induknya. Namun,
ada juga yang sama sekali tidak membawa sifat unggul pohon induk, bahkan lebih
buruk sifatnya. Keragaman sifat ini terjadi karena adanya pengaruh mutasi gen dari
pohon induk jantan dan betina.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanama
menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi
dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya.
Perbanyakan ini dilakukan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji
dari induknya. Pada prinsipnya adalah merangsang tunas adventif untuk
menghasilkan tanaman yang sempurna memiliki batang, daun dan akar.

Perbanyakan tanamana secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu


perbanyakan tanaman secara vegetatif alami dan vegetatif buatan. Vegetatif alami
dilakukan tanpa adanya campur tangan manusia, sehingga terjadi secara alamiah.
Biasanya terjadi melalui tunas, tunas adventif umbi batang, umbi akar, akar tunggal,
geragih ( stolon ) dan spora. Sedangkan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan
manusia. Vegetatif buatan terbagi menjadi dua yaitu vegetatif buatan secara
konvensional dan vegetatif buatan secara bioteknologi. Contoh perbanyakan vegetatif
adalah mangga. Mangga perbanyakannya secara vegetatif buatan melalui cangkok.

Mencangkok adalah suatu cara perkembangbiakan vegetatif pada tanaman


dengan cara membuat perakaran baru diatas permukaan tanah, yaitu dengan
mengupas Kulit pada bagian batang, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus
dengan sabut kelapa, sehingga akar akan tumbuh pada bagian kulit batang yang
dikupas, lalu dipotong dan ditanam lagi sehingga tumbuh menjadi Individu baru.

Selain melalui cangkok masih banyak lagi perbanyakan tumbuhan secara


vegetatif, baik secara vegetatif alami maupun buatan.

Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan cara vegetatif alami adalah

a.) Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh. Contoh tanaman yang
berkembangbiak dengan menggunakan tunas terdapat pada pisang dan bambu.
b.) Stolon atau geragih
Stolon atau geragih adalah batang yang tumbuh menyambing dan memiliki mata
tunas baru. Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan menggunakan geragih
atau stolon adalah strawberry dan teki.
c.) Umbi
Tanaman yang berkembangbiak dengan umbi contohnya adalah kentang dan bawang.
Perkembanbiakan dengan umbi sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu umbi batang
umbi akar, dan umbi lapis. Contoh diatas adalah tanaman kentang yang
perkembangbiakannya dengan umbi batang.
d.) Spora
Spora merupakan sel yannng memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan pada
paku-pakuan, lumut, dan jamur.
e.) Rhizoma atau rimpang
Rhizoma atau rimpang merupakan sebuah batang yang berbentuk seperti akar tetapi
memiliki bentuk berbuku-buku dan disetiap bukunya memiliki mata tunas. Contoh
tanaman yang berkembangbiak dengan menggunakan rimpang adalah jahe, kunyit
dan lengkuas atau laos.

Selain perkembangbiakan vegetatif alami terdapat perkembangbiakan vegetatif


buatan, yaitu cangkok, setek, dn okulasi.
a.) Okulasi
Okulasi merupakan cara perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara
menempelkan mata tunas satu tanaman ketanaman lain yang sejenis. okulasi biasanya
dilakukan untuk memperbaiki sifat suatu tanaman. Kegiatan okulasi dapat dilakukan
hampir disemua tanaman yang memiliki kambium atau berkayu, cntohnya : durian,
tanaman karet, dan kelengkeng.
b.) Stek
Stek atau cutting merupakan perbanyakan dengan cara memotong bagian tubuh
tanaman dari induknya untuk kemudan ditanam sebagai individu baru.Hal ini karena
tanaman memiliki sifat totipotensi yaitu sel dapat membelah diri hingga menjadi sel
baru. Contoh tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara stek adalah singkon,
mawar, dan tanaman hingea.
c.) Cangkok
Cangkok adalah sistem perkembangbiakan vegetatif dengan cara melukai bagian
tumbuhan bisanya bagian batang dan kemudian membungkusnya dengan gumpalan
tanah hingga tumbuh akar. Contoh tanaman yang dicangkok yaitu rambutan, mangga.

Morfologi Tanaman Mangga ( Mangifera Indica L )


1.) Akar Tanaman Mangga
Dalam organ akar telah memiliki morfologi yang berbeda, seperti akar cabang
dan akar tunggal. Didalam akar tunggal telah tersedia ukuran yang panjang hingga
mencapai kurang lebih 6 meter. Dimana akar akan berubah hingga menjadi sebuah
akar cabang yang ada pada kedalaman 30 hingga 60 cm dalam permukaan tanah.

2.) Batang Tanaman Mangga


Batang dari tanaman mangga memiliki bentuk kayu yang kuat, keras dan
mampu bertumbuh dengan cara yang tegak keatas. Morfologi batang bulat yang
disertai dengan percabangan dan ranting yang lumayan banyak. Pada cabang serta
ranting akan menumbuhkan daun-daun yang lebat dan berbentuk kanopi, seperti oval,
kubah dan memanjang. Kulit dari batang tanaman mangga ini begitu tebal dan kasar
dengan warna coklat gelap yang kehitaman atau keabu-abuan.

3.) Daun Tanaman Mangga


Panjang dari daun tanaman mangga ini mencapai 8 hingga 40 cm yang
disertai dengan ukuran lebar mencapai 2 hingga 12,5 cm. Tanaman mangga
merupakan tanaman yang memiliki daun tidak lengkap. Bentuk dari daun mangga ini
memiliki variasi, disebabkan berbentuk lonjong, mata tombak serta segi empat pada
ujungnya dan agak meruncing. Bahkan ditepi bagian dari daunnya terlihat halus, akan
tetapi sedikit bergelombang.

4.) Bunga Tanaman Mangga


Pada umumnya bunga dari tanaman mangga ini bermajemuk yang bertumbuh
dari tunas ujungnya dengan terangkai yang ada dibagian tandan dan rangkaian bunga
mangga berbentuk kerucut. Di setiap tandan bunga dari tanaman mangga ini
berjumlah banyak, diperkirakan mencapai 1000 hingga 6000 kuntum dan disertai
dengan ukuran yang kecil dalam diameter 6 hingga 8 mm. Dalam bagian kelopak dan
mahkota dari tanaman mangga telah tersedia 5 lembar.

5.) Buah Tanaman Mangga


Tanaman mangga ini menjadi salah satu tanaman yang telah termasuk
dibagian golongan buah biji dengan memiliki daging yang tebal dan memiliki ukuran
panjangnya mencapai 30 cm. Pada umumnya bentuk buah mangga ini cukup
bervariasi, seperti berbentuk oval, bulat dan pipih. Buah mangga memiliki warna
yang bervariasi juga, seperti kuning kemerahan, kuning, hijau dan dikombinasikan
dengan berbagai macam warna yang sudah disebutkan. Kulit dari buah mangga ini
memiliki kelenjar dan cukup tebal, selain itu buah mangga ini juga tersedia biji yang
lumayan keras.

Morfologi Tanaman Pepaya ( Carica papaya L )

1. Morfologi Akar
Jenis dari akar pepaya adalah akar tunggang atau radik primaria. Hal ini karena
lembaga pada akar tumbuh akan terus tumbuh dan bercabang. Pertrumbuhan akar
tanggung akan panjang dan berbetuuukkk mendatar. Jumah dari akar – akarnya tidak
terlalu banyak dan tidak kuat. Warna pada akar pepaya ini berwarna putih dan sedikit
kekuning – kuningan.

2. Morfologi Batang

Batang dari pepaya ini memilik bentuk seperti bulat – bulantan dengan permukaan
yang berbentuk bercak – bercak di tangkainya seperti spiral. Batang dari pepaya juga
memiliki lubang seperi rongga – rongga pada inti sel yakni sel gabus. Tekstur
batangnya tidak kokoh bahkan mudah lunak dengan bentuk tegak lurus.

3. Morfologi Daun

Daun dari ppepaya memmiliki bentuk seperti daun tunggal yang besar dan cukup
kokoh. Permukaan dari daun ini memiliki jari – jari yang sangat panjang dan
bergerigi. Daunnnya sendiri memiliki tanggaki daun dan sedikit meruncing di bagian
ujungnya. Warna daun pepaya hiaju pekat dan licin.

4. Morfologi Bunga

Bunga dari pohon pepaya ini sering di jadikan makanan dan umumnya akan di olah
dengan cara ditumis terlebih dahulu. Bunga pepaya ini merupakan jenis bungan
majemuk yang memiliki susunan di tangkai. Terdapat tiga jenis bunga pada pohon
pepaya adalah bunga jantan, betina dan sempurna. Bunga pepaya ini memiliki warana
kekuningan dan berbetuk menyerupai lonceng atau terompet.

5. Morfologi Buah

Buah pepaya merupaka jenis buah tunggal yakni dimana bunga hanya memiliki satu
calon buah. Getah dari buah pepaya cukup banyak namun, jika sudah menua maka
buah pepaya ini akan terkurangi getahnya. Pepaya memiliki biji – biji di dalamnya
cukup banyak. Buah ini akan muncul di bagian ketiak tangkai daunnya yang
berwarna hijau muda. Buah pepaya ini saat sudah masak akan berwarna ke jinggaan.

6. Morfologi Biji

Biji buah pepaya memiliki bentuk yang kecil dan bulat dengan jumlahnya sangat
banyak. Biji dari buah pepaya ini memiliki warna kehitaman dan dapat di tanam
secara langsung.
VIII. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji yang
dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan ( serbuk sari ) dan bunga
betina ( kepala putik ).
2. Penyerbukan adalah saat serbuk sari terjatuh dari kepala putik. Setelah
penyerbukan terjadi, yang terjadi selanjutnya adalah serbuk sari yang
terjatuh tersebut bisa menumbuhkan buluh serbuk sari.
3. kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji yang
dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika ditanam,
dari ratusan atau ribuan biji yang bersal dari satu pohon induk yang sama
akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam.
4. Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanama
menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting,
pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai
dengan induknya.
5. Perbanyakan tanamana secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu
perbanyakan tanaman secara vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Vegetatif alami dilakukan tanpa adanya campur tangan manusia, sehingga
terjadi secara alamiah. Sedangkan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan
manusia.

B. Saran
1. Saran dari penulis adalah memberikan kritik dan saran yang baik dan

benar terhadap penulisan jurnal ini oleh asisten laboratarium.

2. Kara kita melakukan praktikum online sebaiknya asisten memberikan

pengarahan praktikum melalui video, agar praktikan lebih mengerti.

3. Didalam praktikum praktikan harus mendengarkan apa yang di ajarkan

asisten dengan baik, karna praktikum online lebih susah daripada

langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Askari, 2010. Perbanyakan Tanaman. Diakses Melalui ( http://Askari-

Perbanyakan-Tanaman.co.id ) ( Serial Online ). Diakses Pada Tanggal 12 Juni 2020.

Pukul 13.00 wib. Medan.

Darpa, 2005. Perbanyakan Tanaman Secara Generatif. Diakses melalui (

http://Darpa.blogspot.com/ ) ( Serial Online ). Diakses Pada Tanggal 12 juni 2020.

Pukul 13.30 wib. Medan.

Hamdi, 2003. Keunggulan pembibitan secara vegetatif. Diakses Melalui (

http://Hamdi.blogspot.com/ ) ( Serial Online ). Diakses Pada Tanggal 12 Juni 2020.

Pukul 14.10 wib. Medan.

Made, 2012. Perbanyakan Secara Aseksual atau vegetatif. Diakses Melalui (

http://Made.blogspot.com/ ) ( Serial Online ). Diakses Pada Tanggal 12 Juni 2020.

Pukul 14.40 wib. Medan.

Setyati, 2002. Perbanyakan Vegetatif Alami Dan Buatan. Diakses Melalui (

http://Setyati-Perbanyakan-Vegetatif-Alami-Dan-Buatan.co.id ) ( Serial Online ).

Diakses Pada Tanggal 12 Juni 2020. Pukul 14.50 wib. Medan.

Anda mungkin juga menyukai