Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar – Dasar Agronomi di Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN NILAI
1. Muhammad Raynaldi Pane
2. Mira Mayliza
3. Muhammad Aris Nasution
4. Dodi Irawan
5. Daffa Wardana
6. Dea Shafira Silitonga
7. Haris padilla
8. Muhammad Irfan
KOORDINATOR
( Ir. NOVERINA CHANIAGO, MP. )
Alat :- Pisau
- Meteran/Penggaris
- Tali plastik
- Pupuk
- Polybag
- Plastic bening
- Air
V. Prosedur Kerja : 1. Pilihlah batang pohon mangga yang tidak terlalu tua dan
tidak terlalu mudah. Ukurannya sekitar 120 cm.
Cara pembiakan vegetatif ada yang secara alami dan secara buatan.
Pembiakan secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah layerage,
cuttage atau setek, penyambungan tanaman, dan kultur jaringan. Adapun
perbanyakan secara vegetatif dilakukan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti
cabang, ranting, pucuk, daun, umbi, dan akar. Prinsipnya adalah merangsang tunas
adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus ( Setyati, 2002 ).
A. Hasil
Klasifikasi Mangga
secara vegetatif
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera L
Spesies : Mangifera indica L
Klasifikasi Pepaya
secara generatif
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Devisi : Tracheophyta
Sub Devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica L
Spesies : Carica papaya L
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami mengetahui bahwa Perbanyakan tanaman dapat
dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif
dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga
jantan ( serbuk sari ) dan bunga betina ( kepala putik ). Secara alami proses
penyerbukan terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Namun, saat ini
penyerbukan sering dilakukan manusia, untuk memperbanyak atau menyilang
tanaman dari beberapa varietas yang berbeda. Contoh tanaman generatif adalah
Pepaya.
Ada beberapa kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji
yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika ditanam, dari
ratusan atau ribuan biji yang bersal dari satu pohon induk yang sama akan
menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya
sama, atau bahkan lebih unggul dibandingkan dengan sifat pohon induknya. Namun,
ada juga yang sama sekali tidak membawa sifat unggul pohon induk, bahkan lebih
buruk sifatnya. Keragaman sifat ini terjadi karena adanya pengaruh mutasi gen dari
pohon induk jantan dan betina.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanama
menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi
dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya.
Perbanyakan ini dilakukan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji
dari induknya. Pada prinsipnya adalah merangsang tunas adventif untuk
menghasilkan tanaman yang sempurna memiliki batang, daun dan akar.
a.) Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh. Contoh tanaman yang
berkembangbiak dengan menggunakan tunas terdapat pada pisang dan bambu.
b.) Stolon atau geragih
Stolon atau geragih adalah batang yang tumbuh menyambing dan memiliki mata
tunas baru. Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan menggunakan geragih
atau stolon adalah strawberry dan teki.
c.) Umbi
Tanaman yang berkembangbiak dengan umbi contohnya adalah kentang dan bawang.
Perkembanbiakan dengan umbi sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu umbi batang
umbi akar, dan umbi lapis. Contoh diatas adalah tanaman kentang yang
perkembangbiakannya dengan umbi batang.
d.) Spora
Spora merupakan sel yannng memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan pada
paku-pakuan, lumut, dan jamur.
e.) Rhizoma atau rimpang
Rhizoma atau rimpang merupakan sebuah batang yang berbentuk seperti akar tetapi
memiliki bentuk berbuku-buku dan disetiap bukunya memiliki mata tunas. Contoh
tanaman yang berkembangbiak dengan menggunakan rimpang adalah jahe, kunyit
dan lengkuas atau laos.
1. Morfologi Akar
Jenis dari akar pepaya adalah akar tunggang atau radik primaria. Hal ini karena
lembaga pada akar tumbuh akan terus tumbuh dan bercabang. Pertrumbuhan akar
tanggung akan panjang dan berbetuuukkk mendatar. Jumah dari akar – akarnya tidak
terlalu banyak dan tidak kuat. Warna pada akar pepaya ini berwarna putih dan sedikit
kekuning – kuningan.
2. Morfologi Batang
Batang dari pepaya ini memilik bentuk seperti bulat – bulantan dengan permukaan
yang berbentuk bercak – bercak di tangkainya seperti spiral. Batang dari pepaya juga
memiliki lubang seperi rongga – rongga pada inti sel yakni sel gabus. Tekstur
batangnya tidak kokoh bahkan mudah lunak dengan bentuk tegak lurus.
3. Morfologi Daun
Daun dari ppepaya memmiliki bentuk seperti daun tunggal yang besar dan cukup
kokoh. Permukaan dari daun ini memiliki jari – jari yang sangat panjang dan
bergerigi. Daunnnya sendiri memiliki tanggaki daun dan sedikit meruncing di bagian
ujungnya. Warna daun pepaya hiaju pekat dan licin.
4. Morfologi Bunga
Bunga dari pohon pepaya ini sering di jadikan makanan dan umumnya akan di olah
dengan cara ditumis terlebih dahulu. Bunga pepaya ini merupakan jenis bungan
majemuk yang memiliki susunan di tangkai. Terdapat tiga jenis bunga pada pohon
pepaya adalah bunga jantan, betina dan sempurna. Bunga pepaya ini memiliki warana
kekuningan dan berbetuk menyerupai lonceng atau terompet.
5. Morfologi Buah
Buah pepaya merupaka jenis buah tunggal yakni dimana bunga hanya memiliki satu
calon buah. Getah dari buah pepaya cukup banyak namun, jika sudah menua maka
buah pepaya ini akan terkurangi getahnya. Pepaya memiliki biji – biji di dalamnya
cukup banyak. Buah ini akan muncul di bagian ketiak tangkai daunnya yang
berwarna hijau muda. Buah pepaya ini saat sudah masak akan berwarna ke jinggaan.
6. Morfologi Biji
Biji buah pepaya memiliki bentuk yang kecil dan bulat dengan jumlahnya sangat
banyak. Biji dari buah pepaya ini memiliki warna kehitaman dan dapat di tanam
secara langsung.
VIII. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji yang
dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan ( serbuk sari ) dan bunga
betina ( kepala putik ).
2. Penyerbukan adalah saat serbuk sari terjatuh dari kepala putik. Setelah
penyerbukan terjadi, yang terjadi selanjutnya adalah serbuk sari yang
terjatuh tersebut bisa menumbuhkan buluh serbuk sari.
3. kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji yang
dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika ditanam,
dari ratusan atau ribuan biji yang bersal dari satu pohon induk yang sama
akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam.
4. Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanama
menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting,
pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai
dengan induknya.
5. Perbanyakan tanamana secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu
perbanyakan tanaman secara vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Vegetatif alami dilakukan tanpa adanya campur tangan manusia, sehingga
terjadi secara alamiah. Sedangkan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan
manusia.
B. Saran
1. Saran dari penulis adalah memberikan kritik dan saran yang baik dan
langsung.
DAFTAR PUSTAKA