Anda di halaman 1dari 11

PENGAYAAN KOMPOS DENGAN CENDAWAN TRICHODERMA SP.

RAHMAT NUR
(G111 15 501)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2017
Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar
e-mail : rhmtnurr@gmail.com

ABSTRAK

Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan sampah/serasah tanaman
dan bahan organik lainnya. Cendawan Trichoderma sp merupakan salah satu jenis
mikroorganisme penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman. Manfaat dari
pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro, mengandung asam
humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan
aktivitas bahan mikroorganisme tanah, pada tanah masam penambahan bahan organik dapat
membantu meningkatkan pH tanah. Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk
mempelajari dan mengenal kompos dan kegunaannya dengan tambahan trichoderma yang
berperan sebagai dikomposer bahan organik. Parameter kematangan kompos dilakukan
dengan mengamati perubahan sifat fisk kompos yaitu warna, suhu dan aroma (dilakukan
secara visual). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sifat fisik pada proses penguraian
bahan kompos ditandai dengan adanya perubahan warna bahan dasar selama proses
pengomposan yaitu menjadi kehitaman, dengan aroma yang berbau tanah dan suhu dibawah
500C serta pH mendekati netral yaitu 6,0-7,0.

Kata Kunci : Kompos, Trichoderma sp, Pupuk Organik,

PENDAHULUAN kimia baik dalam bentuk pupuk,


Salah satu masalah yang sangat maupun dalam bentuk pestisida. Untuk
penting yang dihadapi dalam upaya itu perlu dilakukan upaya pengelolaan
peningkatan produksi pertanian adalah usahatani yang terencana dan mengarah
tingginya tingkat penggunaan bahan
pada efisiens produksi melalui yang dapat dilakukan tanpa harus
pemanfaatan bahan-bahan organik memberikan pengaruh negatif terhadap
Pertanian organik merupakan lingkungan dan sekitarnya, salah
sistem pertanian yang ramah satunya adalah dengan pemanfaatan
lingkungan yang bersifat hukum agens hayati seperti virus, jamur atau
pengembalian (low of return) yang cendawan, bakteri atau aktiomisetes.
berarti suatu sistem yang berusaha Beberapa jamur atau cendawan
untuk mengembalikan semua bahan mempunyai potensi sebagai agens
organik ke dalam tanah, baik dalam hayati dari dari jamur patogenik
bentuk residu dan limbah pertanian diantaranya adalah Trichoderma spp.,
maupun ternak yang selanjutnya Jamur Trichoderma spp. digunakan
bertujuan untuk memenuhi makanan sebagai jamur atau cendawan antagonis
pada tanah yang mampu memperbaiki yang mampu menghambat
status kesuburan dan struktur perkembangan patogen melalui proses
tanah. Limbah organik seperti sisa-sisa mikroparasitisme, antibiosis, dan
tanaman dan kotoran ternak tidak bisa kompetisi.
langsung diberikan ke tanaman. Sisa tanaman, hewan, atau kotoran
Limbah organik harus hewan, juga sisa jutaan makhluk kecil
dihancurkan/dikomposkan terlebih yang berupa bakteri jamur, ganggang,
dahulu oleh mikroba tanah menjadi hewan satu sel, maupun banyak sel
unsur hara yang dapat diserap oleh merupakan sumber bahan organik yang
tamanan. Proses pengomposan secara sangat potensial bagi tanah, karena
alami memerlukan waktu yang lama perannya yang sangat penting terhadap
sehingga diperlukan mikroba perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi
dekomposer yang mampu tanah, namun bila sisa hasil tanaman
mempercepat proses dekomposisi tidak dikelola dengan baik maka akan
bahan organik. berdampak negatif terhadap
Pengendalian biologi (hayati) lingkungan, seperti mengakibatkan
menunjukkan alternative pengendalian rendahnya keberhasilan pertumbuhan
benih karena imobilisasi hara, proses dekomposisi ditandai dengan
allelopati, atau sebagai tempat nisbah C/N bahan yang menurun
berkembangbiaknya patogen tanaman. sejalan dengan waktu. Bahan mentah
Berdasarkan uraian di atas perlu yang biasa digunakan seperti : daun,
dilakukan praktikum mengenai sampah dapur, sampah kota dan pada
pengayaan kompos dengan cendawan umumnya mempunyai nisbah C/N yang
trichoderma sehingga dapat digunakan melebihi 30 (Sutedjo, 2002).
sebagai dasar untuk praktikum- Kompos sebagai bagian pupuk
praktikum selanjutnya. organik mempunyai masa depan yang
Tujuan dan Kegunaan cerah. Penggunaan berbagai pupuk
Tujuan dilakukan praktikum ini organik di lahan pertanian terbukti telah
adalah untuk mempelajari dan dapat meningkatkan produksi sehingga
mengenal kompos dan kegunaannya pada gilirannya akan meningkatkan
dengan tambahan trichoderma yang pendapatan dan kesejahteraan petani.
berperan sebagai dikomposer bahan Kompos dapat memperbaiki struktur
organik. dan kesuburan tanah sebab berhasil
Kegunaan dari praktikum yaitu mengikat unsur organik dalam tanah
agar praktikan dapat mengetahui cara yang umumnya tinggal sekitar 1 %.
pembuatan kompos dengan tambahan Dengan pupuk organik, perbaikan akan
cendawan trichoderma serta mampu terus berlangsung. Untuk sementara ini,
mengetahui pengaplikasian pada lahan jika bisa menjadi 2 % saja, sudah berarti
pertanaman. kemajuan yang luar biasa
(Murbandono, 2009).
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelompokan jenis-jenis pupuk
Kompos
kompos bisa dilihat dari tiga aspek.
Kompos adalah hasil akhir suatu
Pertama, dilihat dari proses
proses dekomposisi tumpukan
pembuatannya, yaitu ada kompos aerob
sampah/serasah tanaman dan bahan
dan anaerob. Kedua, dilihat dari
organik lainnya. Keberlangsungan
dekomposernya, ada kompos yang
menggunakan mikroorganisme ada pilihan yang bisa mendekomposisi
juga yang memanfaatkan aktivitas bahan organik dengan cepat dan efektif.
makroorganisme. Ketiga, dilihat dari 3. Vermikompos
bentuknya ada yang berbentuk padat Vermikompos merupakan salah
dan ada juga yang cair (Indriani, 2000). satu produk kompos yang
Menurut Indriani (2000), secara memanfaatkan makroorganisme
umum jenis jenis kompos yang paling sebagai pengurai. Makroorganisme
sering ditemui adalah sebagai berikut : yang digunakan adalah cacing tanah
1. Pupuk kompos aerob dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya.
Pupuk kompos aerob dibuat melalui Vermikompos dibuat dengan cara
proses biokimia yang melibatkan memberikan bahan organik sebagai
oksigen. Bahan baku utama pembuatan pakan kepada cacing tanah. Kotoran
pupuk kompos aerob adalah sisa yang dihasilkan cacing tanah inilah
tanaman, kotoran hewan atau campuran yang dinamakan vermikompos. Jenis
keduanya. Proses pembuatannya organisme lain yang bisa digunakan
memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih untuk membuat kompos adalah
jelasnya silahkan baca cara membuat belatung (maggot black soldier fly).
kompos. Lamanya waktu dekomposisi 4. Pupuk organik cair
tergantung dari jenis dekomposer dan Pupuk organik cair merupakan
bahan baku pupuk. pupuk kompos yang dibuat dengan cara
2. Pupuk bokashi pengomposan basah. Prosesnya bias
Pupuk bokashi merupakan salah berlangsung aerob ataupun anaerob.
satu tipe pupuk kompos anaerob yang Pupuk organik cair dibuat karena lebih
paling terkenal. Ciri khas pupuk mudah diserap oleh tanaman. Dari
bokashi terletak pada jenis inokulan beberapa praktek, pupuk organik cair
yang digunakan sebagai starter-nya, lebih efektif diberikan pada daun
yaitu efektif mikroorganisme (EM4) . dibanding pada akar (kecuali pada
Inokulan ini terdiri dari campuran sistem hidroponik). Penyemprotan
berbagai macam mikroorganisme pupuk organik cair pada daun harus
menggunakan takaran atau dosis yang kesuburan tanah maupun pertumbuhan
tepat. Pemberian dosis yang berlebihan dan produksi tanaman (Departemen
akan menyebabkan kelayuan daun Pertanian, 2006).
dengan cepat Menurut Setyowati (2008), bahan
Bahan dan Cara Pembuatan pembuatan kompos sebenarnya tidak
Kompos ada penentuan bahan baku, namun ada
Sumber bahan kompos antara beberapa bahan yang umum digunakan
lain berasal dari limbah organik dalam pembuatan kompos yaitu
seperti sisa-sisa tanaman (jerami, sebagai berikut.
batang, dahan), sampah rumah tangga, 1. Residu limbah pertanian
kotoran ternak (sapi, kambing, ayam), Pemilihan residu limbah pertanian
arang sekam, dan abu dapur. Selain itu atau limbah hijauan untuk bahan baku
sumber utama bahan organik bagi pupuk organik harus memperhatikan
tanah berasal dari jaringan tanaman, tingkat C/N rasionya. Residu bahan
baik serupa sampah-sampah tanaman organik limbah pertanian dengan C/N
(serasah) ataupun sisa-sisa tanaman rasio yang tinggi cenderung terjadi
yang telah mati. Selanjutnya dengan proses pengekangan nitrogen dalam
kegiatan berbagai jasad tanah bahan tanah saat proses dekomposisi.
organik itu melalui berbagai proses Sementara pada C/N rasio yang rendah
yang rumit dirombak menjadi bahan cenderung terjadi mineralisasi pada
organik tanah yang mempunyai arti saat proses dekomposisi.
penting. Selain itu Effective 2. Sampah organik
microorganisme 4 (EM4) merupakan Sampah organik dapat menyediakan
kultur campuran dari mikro bahan organik dengan berbagai macam
organisme yang menguntungkan, kandungan nutrisi. Namun, dalam
berasal dari alam Indonesia asli, yang penanganannya memerlukan banyak
dapat di gunakan sebagai bahan baku tenaga kerja dan biaya. Hal ini tidak
untuk mempercepat proses sepadan dengan perolehan kandungan
pengomposan yang bermanfaat bagi nutrisi yang relatif rendah. Komposisi
sampah organik sangat kompleks, bisa limbah lumpur menguap sebagai
terdiri dari berbagai jenis sampah amonium (NH3) atau akan terjadi
seperti urine, kotoran hewan, dan sisa proses denitrifikasi, apalagi jika lumpur
makanan, yang berasal dari berbagai tersebut sangat basah. Untuk mengatasi
sumber seperti halnya sampah pasar. hal ini maka sering kali lumpur
Sampah organik biasanya hanya akan dibenamkan di dalam tanah di dekat
memberikan manfaat untuk jangka parit lokasi tanam. Pemberian limbah
panjang pada konservasi lahan. lumpur dengan frekuensi yang sering
Berkenaan dengan pemanfaatan pada lahan budi daya dapat
sampah organik sebagai sumber pupuk, memberikan manfaat, yaitu tersedianya
dibutuhkan volume sangat besar dan bahan organik dan nitrogen pada tanah.
bervariasi pada setiap jenis tanaman. Hal ini dapat diketahui jika dilakukan
Misalnya, untuk budi daya sayuran pemeriksaan, yaitu adanya peningkatan
diperlukan 520 ton/ha; untuk kandungan senyawa organik yang
tanaman padi, bisa bervariasi 5 40 kompleks, walaupun proses
ton/ha; dan untuk tanaman serealia, dekomposisinya sangat lambat. Proses
sekitar 18 ton/ha. tersebut membutuhkan daur waktu
3. Limbah lumpur yang cukup lama dalam proses
Limbah lumpur merupakan produk penyimpanan bahan organik dan unsur-
samping dari buangan rumah tangga unsur hara seperti N, S, dan P.
dan pengolahan air buangan industri. 4. Limbah hasil laut
Seperti halnya sampah organik, limbah Limbah hasil laut seperti tulang
lumpur komposisinya sangat kompleks ikan, ikan rucah, kulit udang dan
dan bervariasi. Lumpur umumnya lobster, kulit kerang, landak laut, serta
terdekomposisi lebih lambat rumput laut mempunyai potensi
dibandingkan dengan limbah pertanian sebagai sumber bahan organik yang
atau kotoran hewan. Pengaplikasian memiliki unsur-unsur hara tinggi dan
limbah lumpur pada permukaan tanah lengkap. Pupuk organik yang
akan menyebabkan unsur N di dalam bersumber dari tepung ikan dapat
meningkatkan bobot kering tanaman dipupuk dengan pupuk kimia,
tomat sampai 200%. terutama urea (pupuk dengan
Fungsi dan Kegunaan Kompos kandungan N tinggi) akan menjadi
Kompos sangat baik digunakan keras, liat, dan asam. Pupuk
sebagai pupuk pada tanah-tanah yang kompos yang remah dan gembur
bertekstur keras untuk memperbaiki akan memperbaiki pH dan
strukturnya. Biasanya penggunaan strukturnya.
kompos diimbangi dengan pemberian 2. Memiliki kandungan unsur mikro
pupuk kandang. Hal ini akan membantu dan makro yang lengkap.
meningkatkan kandungan unsur hara di Walaupun kandungan unsur mikro
dalam tanah (AgroMedia, 2007). atau makro akan terhambat
Manfaat dari pupuk organik adalah pertumbuhannya, bahkan dapat
dapat menyediakan unsur hara makro menyebabkan tanaman tidak bisa
dan mikro, mengandung asam humat menyerap unsur hara yang
(humus) yang mampu meningkatkan diperlukan.
kapasitas tukar kation tanah, 3. Ramah lingkungan. Sesuai slogan
meningkatkan aktivitas bahan Go Organic 2010 pemakaian
mikroorganisme tanah, pada tanah kompos dalam pertanian ataupun
masam penambahan bahan organik hobi bercocok tanam yang ramah
dapat membantu meningkatkan pH lingkungan, dibandingkan dengan
tanah, dan penggunaan pupuk organik pemakaian pupuk kimia, akan
tidak menyebabkan polusi tanah dan menjaga kelestarian lingkungan.
polusi air (Novizan, 2007). 4. Murah dan mudah didapat, bahkan
Menurut AgroMedia (2007), dapat dibuat sendiri.
adapun manfaat pupuk kompos adalah 5. Mampu menyerap dan
sebagai berikut: menampung air lebih lama
1. Memperbaiki struktur tanah. dibandingkan dengan pupuk kimia.
Lahan pertanian atau media tanam 6. Membantu meningkatkan jumlah
pada pot yang sudah terlalu lama mikroorganisme pada media
tanam, sehingga dapat 1. Mencincang hijauan dengan mesin
meningkatkan unsur hara tanaman. cincang atau menggunakan parang.
METODOLOGI 2. Kemudian setelah di cacah Hijauan
Waktu dan Tempat di aduk merata dengan pupuk
Praktikum mengenai pengayaan kandang ayam, sekam padi dan
kompos dengan cendawan trichoderma kompos jadi serta sekam.
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal, 3. Setelah itu menyiapkan larutan
24 Februari 2017 pada pukul 16.00 bakteri dan larutan pengayaan
WITA sampai selesai dan dilaksanakan nutrisi. Dimana Larutan bakteri dan
di Exfarm, Fakultas Pertanian larutan pengayaan nutrisi dibuat
Universitas Hasanuddin, Makassar. secara terpisah.
Alat Dan Bahan 4. Kemudian, larutan bakteri di berikan
Alat yang digunakan pada secara sedikit demi sedikit pada
praktikum adalah ember, cangkul, kompos gundukan bahan padat yang
parang, terpal/spanduk, sekop, dan dibuat sebelumnya. sambil di aduk-
gembor aduk menggnakan sekop atau
Adapun bahan yang digunakan cangkul.
pada praktikum ini adalah jerami padi 5. Selanjutnya, larutan pengayaan
10 karung, hijauan 10 karung, pupuk nutrisi di berikan secara sedikit demi
kandang ayam 5 karung, sekam padi 1 sedikit pada kompos gundukan
karung, kompos jadi 2 karung. larutan bahan padat yang dibuat
EM4 (200 ml), trichoderma (250 g), sebelumnya. sambil di aduk-aduk
Gula merah (250 g), urea (500g), SP36 menggnakan sekop atau cangkul.
(500g). 6. Setelah selesai tutup rapat kompos
Metode Pelaksanaan dengan terpal.
Adapun metode pelaksanaan dalam 7. Setelah selesai maka dilakukan
pembuatan kompos dengan cendawan pengamatan dan pengadukan pada
trichoderma yaitu sebagai berikut : setiap minggu.
8. Setelah 3 minggu kompos dapat di masih berbentuk bongkahan kecil dan
panen. terjadi perubahan pada hari ke 14
9. Kemudian dilakukan uji setelah pengomposan yaitu bentuknya
laboratorium untuk mengetahui menjadi bongkahan lunak dan pada hari
kandungan pada kompos tersebut. 21 juga masih berbentuk bongkahan
kecil
HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan warna pengomposan
Hasil dengan aktivator EM4 terlihat dalam
Berdasarkan praktikum yang tabel pengamatan yaitu Warna asal
dilakukan didapatkan hasil pengamatan material kompos yang dibuat adalah
sebagai berikut : hijau tua, setelah pencampuran dengan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kompos bahan dedak atau sekam padi, kotoran
kambing dan sapi dan hijauan berwarna
Hari Bentuk warna Aroma pH Suhu Berat Berat
ke Basah Kering kecoklatan, setelah proses dekomposisi
7 Bongkah Coklat Tidak - -
an kecil memiliki dalam pengomposan dengan aktivator
aroma
EM4 berubah berturut-turut menjadi
10 Bongkah Hitam Bau 6,3 33
an kecil kecokla tanah coklat pada hari ke 7, hitam kecoklatan
tan
14 Bongkah Hitam Bau - - pada hari ke 10, hitam pada hari ke 14,
an lunak tanah
hitam kecoklatan pada hari ke 21 yang
21 Bongkah Hitam Bau - - 68 110,8
an lunak tanah menunjukkan kompos telah matang dan
Sumber : Data Primer Setelah Diolah,
material tersebut dari awal
2017.
pengomposan tidak memiliki aroma
Pembahasan
berubah menjadi berbau tanah pada hari
Hasil pengamatan menunjukkan
ke 21 dan pH pada hari ke 10 yaitu 6,3
terjadinya perubahan bentuk dari
dengan Suhu 33CC. Hal ini sesuai
pengamatan pertama yaitu hari ke 7
dengan pendapat Sriharti (2010) yaitu
setelah proses pengomposan yaitu
bahwa parameter kematangan kompos
masih berbentuk bongkahan kecil
dilakukan dengan mengamati
menggumpal dan pada hari 10 juga
perubahan sifat fisik kompos yaitu
warna, suhu dan aroma (dilakukan PENUTUP
secara visual). Sifat fisik pada proses Kesimpulan
penguraian bahan kompos ditandai Berdasarkan praktikum yang telah
dengan adanya perubahan warna bahan dilakukan dapat ditarik beberapa
dasar selama proses pengomposan. kesimpulan pupuk kompos adalah
Bahan dasar yang semula dari dan hijau 1. Kompos adalah hasil penguraian
kecoklatan menjadi coklat kehitaman parsial/tidak lengkap dari campuran
sampai akhir masa pengomposan. Jadi bahan-bahan organik yang dapat
perubahan sifat fisik terjadi akibat dipercepat secara artifisial oleh
adanya proses penguraian yang populasi berbagai macam mikroba
dilakukan oleh mikroba, hal ini juga dalam kondisi lingkungan yang
membuktikan bahwa bahan yang hangat, lembab, dan aerobik atau
dikomposkan (rumput) kehilangan zat anaerobic dan merupakan pupuk
hijau daun (klorofil). Selain itu juga yang bahan dasarnya berasal dari
disebabkan adanya aktivitas mikroba hewan atau tumbuhan yang sudah
yang menghasilkan CO2 dan air. Hal mengalami fermentasi dan berntuk
ini terjadi karena pengaruh bahan produknya berupa padatan.
aktivator EM4, yang mempercepat 2. Keberhasilan dalam pembuatan
proses kematangan kompos. kompos ini dapat dilihat dari segi
Kematangan kompos ditentukan oleh warna yang berwarna hitam dan
perubahan sifat fisik yaitu warna, suhu aroma yang mirip dengan bau tanah,
dan aroma. Ciri kompos yang matang dengan struktur remah dan halus
ditunjukkan oleh warnanya kehitaman / begitupula dengan pH sudah dalam
hitam dengan struktur yang halus atau keadaan mendekati Netral untuk
remah dan tidak larut dalam air serta aktivitas mikroorganisme yaitu
memiliki suhu tidak lebih dari 50OC sekitar 6 dan suhu dibawah 50OC.
dan pH mendekati Netral yaitu kisaran 3. Pengayaan kompos dengan
6.0-8,0. menggunakan cendawan
Trichoderma SP adanya pengaruh
aktivitas mikroorganisme yaitu Murbandono, L. 2009. Membuat
Kompos. Penebar Swadaya,
Proses pengomposan akan cepat
Jakarta.
berlangsung dengan menggunakan Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan
bioaktivator mikroorganisme tanah. yang Efektif. Agromedia Pustaka :
Jakarta.
Mikroorganisme sangat diperlukan
Setyowati, Erva .2008. Uji
dalam proses pengomposan karena Mikrobiologis Kompos Organik
dapat mempercepat proses dari Sampah Organik dengan
Penambahan Limbah Tomat dan
dekomposisi bahan organik EM-4. Skripsi . Surakarta.
sehingga dapat diserap oleh tanaman Sriharti dan Tarkiyah Salim. 2010.
Saran Pemanfaatan Sampah Taman
(Rumput-Rumputan) Untuk
Sebaiknya praktikan memahami Pembuatan Kompos. Yogyakarta:
prosesdur kerja sebelum praktikum Balai Besar Pengembangan
Teknologi Tepat Guna LIPI.
agar percobaan dapat berjalan dengan
lancar. Dalam proses praktikum Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk Dan Cara
Penggunaan. Jakarta : Rineka
kedepannya diharapkan agar adanya Cipta.
komunikasi yang jelas dan penjelasan
mengenai materi percobaan yang
dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

AgroMedia, 2007. Cara Praktis


Membuat Kompos. Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Departemen Pertanian. 2006. Pupuk
Organik dan Pembenah Tanah.
Departemen Pertanian. Jakarta
Indriani, Y.H., 2000. Membuat Kompos
Secara Kilat. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai