Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Ilmu dan Teknologi Benih

Nama : Izzul Haq


Nim : G011191083
Kelas : Ilmu dan Teknologi Benih A

Soal!
1. Tugas dan Fungsi dari Masing-Masing Lembaga Perbenihan Di Indonesia Beserta
Lokasi dan Fokus Komoditinya!
2. Cari Sebanyaknya kebun induk untuk perbanyakan Klonal (Lokasi dan Komoditi)!

Jawaban:
1. Lembaga-lembaga pembenihan Indonesia
A. Badan benih nasional (BBN)
Badan Benih Nasional memilihi kedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Pertanian. Fungsi Badan benih nasional (BBN) adalah membantu Menteri
Pertanian dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan perbenihan.
Tugas dari Badan benih nasional adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan dan merumuskan peraturan-peraturan mengenai pembinaan
produksi dan pemasaran benih;
2. Mengajukan pertimbangan kepada Menteri Pertanian tentang pengaturan benih
yang meliputi:
(a) persetujuan untuk menetapkan atau menghapuskan jenis, varietas, dan kualitas
benih.
(b) pengawasan produksi dan pemasaran benih.

B. Direktorat Perbenihan
Kelembagaan pemerintah yang menangani perbenihan tanaman adalah Direktorat
Perebenihan pada Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan. Tugas
Direktorat Perbenihan adalah melaksanakan perumusan kebijakan, standarisasi dan
bimbingan teknis serta evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan.

Fungsi dari Direktorat Perbenihan adalah sebagai berikut :


a. penyiapan rumusan standar, norma, kriteria dan prosedur perbenihan
tanaman pangan;
b. bimbingan teknis perebenihan tanaman pangan;
c. evaluasi pelaksanaan kegiatan perbenihan tanaman pangan;
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

C. Lembaga penelitian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan merupakan bagian dari Badan
Litbang Pertanian yang memiliki tugas dan fungsi melakukan perakitan dan
pengembangan varietas unggul yang mampu meningkatkan produksi dan
produktivitas. UPT di jajaran Puslitbang Tanaman Pangan merupakan institusi
pemerintah pusat yang berada di daerah, yaitu Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di
Sukamandi, Jawa Barat; Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Ubi di Kendal
Payak, Malang, Jawa Timur; Balai Penelitian Jagung dan Serealia di Maros, Sulawesi
Selatan, dan Loka Penelitian Penyakit Tungro di Lanrang, Sulawesi Selatan.

D. Balai Benih Tanaman Pangan


Balai Benih Tanaman Pangan adalah satuan kerja yang berada di bawah dan
bertangung jawab keoada Kepala Dinas Propinsi yang membidangi tanaman pangan.
Tugas Balai Benih Tanaman Pangan adalah melaksanakan produksi penyebarluasan
benih bermutu varietas unggul kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP).
Fungsi dari Balai Benih Tanaman Pangan adalah sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Produksi Benih dasar (BD) dan Benih Pokok (BP);
b) Penyebarluasan (penyaluran) Benih Dasar dan Benih Pokok kepada produsen
benih;
c) Pelaksanaan observasi penerapan teknologi perbenihan, baik teknologi produksi
maupun pasca panen;
d) Pelaksanaan pemurnian kembali verietas unggul;
e) Pelaksanaan pembinaan teknis kepada produsen benih;
f) Pelaksanaan penyebarluasan informasi perbenihan;
g) Pelaksanaan pengawasan internal mutu benih.
Berdasarkan tugas, fungsi, lokasi, dan tanggung jawab pembinaannya sebelum otonomi
daerah, Balai-Balai Benih tersebut meliputi:
a. Balai Benih Induk (BBI)
b. Balai Benih Utama (BBU)
c. Balai Benih Pembantu (BBP)

E. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura


Pada tahun 1994 Menteri Pertanian mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Nomor
468/Kpts/OT.210/6/94 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengawasan dan Tata
Kerja Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan
Loka Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di dua
lokasi, yaitu Kalimantan Barat (LPSB TPH I Kalimantan Barat) dan Irian Jaya (LPSB TPH
II Irian Jaya).
Organisasi BPSB TPH terdiri atas Sub-Bagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Teknis, dan
Kelompok Jabatan Fungsional di wilayah kerja masing-masing provinsi. Kelembagaan
ini selanjutnya, sesuai dengan otonomi daerah, diserahkan kepada pemerintah daerah,
baik personel maupun kelengkapannya. Tugas BPSB TPH adalah menyiapkan benih
bermutu varietas unggul, melakukan pengujian varietas, dan melaksanakan sertifikasi
dan pengawasan mutu benih. Fungsi BPSB TPHantara lain menyusun program balai,
menyelenggarakan pelayanan teknis perbenihan, mengawasi penerapan standar mutu
benih dan peredaran benih pertanian, menyelenggarakan sertifikasi benih dan
penilaian kultivar, menyelenggrakan ketatausahaan, pelaksanaan evaluasi dan
penyusunan program balai dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

F. Dinas Pertanian
Dinas Pertanian yang berkedudukan di propinsi maupun kabupaten/kota merupakan
kepanjangan tangan dari gubernur atau bupati/walikota, berperan sebagai pembina
perbenihan di daerah, terutama dalam pembinaan produksi dan distribusi benih. Dalam
melakukan pembinaan perbenihan, Dinas Pertanian Propinsi memiliki dua pelaksana
teknis, yaitu BPSB TPH dan Balai Benih Propinsi, sedangkan Dinas Pertanian Kabupaten
hanya memiliki satu pelaksana teknis, yaitu Balai Benih Kabupaten.

2. Kebun induk Indonesia


a. Kebun Entres Kakao, Berlokasi di Kecamatan Pamona Selatan dan Poso Pesisir
Selatan.
b. Kebun induk Balai Benih Induk Hortikultura, Berlokasi di Kaliorang Kutai Timur
serta berfokus pada komoditas Pisang kepok grecek.
c. Kebun induk kelapa hibrida dan karet di Serpong Tangerang.
d. Kebun Induk Balai Benih Induk Hortikultura (Pisang kepok grecek) Kaliorang, Kutai
Timur.
e. Kebun induk lada di Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.
f. Kebun Induk Kopi Arabika, Kembangsari, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
g. Kebun Induk BBIH (Pisang kepok grecek) Kecamatan Rantau Pulung, Kutai Timur.
h. Kebun Sumber Entres (mata okulasi) kopi robusta, Berlokasi di Temanggung.
i. Kebun Induk kopi robusta varietas PB 308, Berlokasi di Sumatera Utara.
j. Kebun entres kopi Robusta, berlokasi di kawasan Agro Widyawisata Ilmiah (AWwI).
k. Kebun Induk Sumber Vanili Varietas Alor, Berlokasi di Kabupaten Alor Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

Anda mungkin juga menyukai