Anda di halaman 1dari 9

PENGAYAAN KOMPOS DENGAN CENDAWAN TRICHODERMA

Dwi Regita Anggiani


(G11115530)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Makassar, 2017
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea Indah, Makassar, Sulawesi Selatan 90245
dwiregita8@gmail.com

ABSTRAK
Kompos adalah pupuk alami (organik) yang terbuat dari bahan-bahan hijauan
dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat proses
pembusukan, misalnya kotoran ternak atau bila dipandang perlu, bisa ditambahkan
pupuk buatan pabrik, seperti urea. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh kompos dengan cendawan trichoderma terhadap pengaplikasian pada
tanaman. Kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai informasi dan pengetahuan baru
bagi praktikan mengenai pembuatan kompos dengan cendawan trichoderma. Metode
pembuatan kompos ini yaitu bahan organik seperti 5 karung hijauan (daun gamal,
rumput, dan lain-lain), 3 karung pupuk kandang ayam, gula 250 gr, EM4 250 gr, urea
500 gr, SP36 500 gr, Trichoderma 250 gr, 1 karung sekam padi dan 2 karung kompos.
Pengamatan dan pengadukan terhadap kompos dilakukan setiap seminggu sekali.
Peneltian menunjukkan bahwa proses pembuatan kompos sangat dipengaruhi oleh
bahan yang digunakan serta keadaan lingkungan (suhu dan pH) di dalam wadah
fermentasi.

Kata kunci: Kompos, Trichoderma


____________________________________________________________________

PENDAHULUAN kelamaan penggunaan pupuk kimia


Penggunaan pupuk organik yang tidak diimbangi pemerian pupuk
kurang berkembang. Masyarakat organik dapat merusak tanah. Pupuk
terutama petani banyak beralih kimia dapat merusak keseimbangan
menggunakan pupuk kimia. Dalam unsur hara dalam tanha dan dapat
kurun waktu tertentu, hasil panen yang menurunkan pH tanah. Oleh karena itu,
lebih banyak memang dapat dirasakan diperlkan pupuk organik untuk
dan meningkat tajam. Namun, lama-
membantu upaya pemulihan kesuburan atau limbah sehingga dapat bermanfaat
tanah. dalam bidang pertanian.
Pengelolaan sampah dengan Tujuan dan Kegunaan
cara memilah sampah sesuai jenisnya Tujuan dari praktikum ini yaitu
sebenarnya sudah berjalan dengan baik, untuk mengetahui pengaruh kompos
namun kurangnya pengetahuan dengan cendawan trichoderma terhadap
masyarakat akan pengolahan sampah pengaplikasian pada tanaman.
organik menjadi pengolahan sampah Kegunaan dari praktikum ini
ini tidak berjalan efektif sehingga yaitu sebagai informasi dan
banyak terjadi penumpukan sampah pengetahuan baru bagi praktikan
organik. mengenai pembuatan kompos dengan
Sampah organik dapat diolah cendawan trichoderma.
menjadi pupuk dengan menggunakan TINJAUAN PUSTAKA
proses fermentasi. Pupuk organik yang
Kompos
dibuat dengan proses fermentasi
Kompos adalah pupuk alami
disebut kompos. Namun proses
(organik) yang terbuat dari bahan-
pengomposan yang terjadi secara
bahan hijauan dan bahan organik lain
konvensional berlangsung lama dan
yang sengaja ditambahkan untuk
lambat. Untuk mempercepat proses
mempercepat proses pembusukan,
pengomposan ini telah banyak
misalnya kotoran ternak atau bila
dikembangkan teknologi-teknologi
dipandang perlu, bisa ditambahkan
pengomposan baik dengan teknologi
pupuk buatan pabrik, seperti urea
sederhana, sedang, dan teknologi tinggi
(Sulistyorini, 2015).
(canggih).
Kompos berasal bahan organik,
Berdasarkan uraian diatas maka
seperti daun-daunan, jerami, alang-
dilakukan praktikum tentang
alang, rumput-rumputan, dedak padi,
pengayaan kompos dengan cendawan
batang jagung, sulur, carang-carang
trichoderma untuk mengurangi sampah
serta kotoran hewan yang telah
mengalami proses dekomposisi oleh 1. Gula Pasir/gula merah atau tetes
mikroorganisme pengurai, sehingga tebu berfungsi untuk energi bagi
dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki perkembangbiakan jumlah EM
sifat-sifat tanah. Kompos mengandung yang diaktifkan selama proses
hara-hara mineral yang esensial bagi pembuatan kompos (proses
tanaman (Setyorini et al, 2006). fermentasi 3-4 hari).
Ciri-ciri kematangan kompos 2. Sekam/Arang sekam/serbuk
ditunjukan oleh hal-hal berikut: C/N geregaji, sangat baik untuk
rasio mempunyai nilai (10-20): 1, suhu meningkatkan kualitas kompos
sesuai dengan suhu air tanah, berwarna yang dihasilkan dari segi
kehitaman dan tekstur seperti tanah dan teksturnya
berbau tanah serta kisaran pH kompos 3. EM4 berfungsi mengolah atau
yang optimal adalah 6,0-8,0. Derajat menguraikan bahan-bahan organik
keasaman bahan pada permulaan dengan cepat secara fermentasi
pengomposan pada umumnya asam menjadi kompos sehingga tidak
sampai netral (pH 6,0-7,0). Derajat menimbulkan bau busuk
keasaman pada awal proses melainkan menimbulkan aroma
pengomposan akan mengalami yang segar.
penurunan karena sejumlah 4. Hijauan yaitu rumput-rumput hijau
mikroorganisme yang terlibat dalam yang diperoleh dari daun gamal,
pengomposan mengubah bahan organik rumput liat, dan daun eceng
menjadi asam organik. Pada proses gondok. Hijaun ini dihaluskan
selanjutnya, mikroorganisme dari jenis dengan alat penghalus. Hijauan
yang lain akan mengkonversi asam berfungsi sebagai bahan organik
organik yang telah terbentuk sehingga pada pembuatan pupuk.
derajat keasaman yang tinggi dan 5. Trichoderma adalah sejenis
mendekati netral (Murbandono, 2000). cendawan / fungi yang termasuk
Fungsi dari bahan yang kelas ascomycetes. Trichoderma
digunakan yaitu: sp. memiliki aktivitas antifungal.
Di alam, Trichoderma banyak membantu tanaman untuk menyerap
ditemukan di tanah hutan maupun unsur hara dari tanah dan menghasilkan
tanah pertanian atau pada substrat senyawa yang dapat merangsang
berkayu. Berfungsi sebagai pertumbuhan tanaman. Aktivitas
penghancur hijauan agar menjadi mikroba tanah juga diketahui dapat
halus. membantu tanaman menghadapi
6. Pupuk kandang pupuk organik. Zat serangan penyakit. Tanaman yang
hara yang dikandung pupuk dipupuk dengan kompos juga
kandang tergantung dari sumber cenderung lebih baik kualitasnya
kotoran bahan bakunya. Pupuk daripada tanaman yang dipupuk dengan
kandang ternak besar kaya akan pupuk kimia (Nyoman, 2010).
nitrogen, dan mineral logam, Menurut Indriani (2005),
seperti magnesium, kalium, dan kompos memiliki banyak manfaat yang
kalsium. Pupuk kandang ayam ditinjau dari beberapa aspek yakni
memiliki kandungan fosfor lebih sebagai berikut:
tinggi. 1. Aspek Ekonomi
Fungsi dan Kegunaan Kompos a. Menghemat biaya untuk
Kompos berfungsi meningkatkan transportasi dan penimbunan
kesuburan tanah dan merangsang limbah
perakaran yang sehat. Kompos b. Mengurangi volume/ukuran
memperbaiki struktur tanah dengan limbah
meningkatkan kandungan bahan c. Memiliki nilai jual yang lebih
organik tanah dan akan meningkatkan tinggi dari pada bahan asalnya
kemampuan tanah untuk 2. Aspek Lingkungan
mempertahankan kandungan air tanah. a. Mengurangi polusi udara karena
Aktivitas mikroba tanah yang pembakaran limbah
bermanfaat bagi tanaman akan b. Mengurangi kebutuhan lahan
meningkat dengan penambahan untuk penimbunan
kompos. Aktivitas mikroba ini 3. Aspek bagi tanah/tanaman
a. Meningkatkan kesuburan tanah rumput, dan lain-lain), 3 karung pupuk
b. Memperbaiki struktur dan kandang ayam, gula 250 gr, EM4 250
karakteristik tanah gr, urea 500 gr, SP36 500 gr,
c. Meningkatkan kapasitas serap air Trichoderma 250 gr, 1 karung sekam
tanah padi dan 2 karung kompos.
d. Meningkatkan aktivitas mikroba Prosedur Kerja
tanah Adapun prosedur kerja yang dilakukan
e. Meningkatkan kualitas hasil panen dalam praktikum ini yaitu :
(rasa, nilai gizi, dan jumlah panen) 1. Cincang hijauan menggunakan
f. Menyediakan hormon dan vitamin mesin pencacah rumput/parang
bagi tanaman 2. Mencampur dan mengaduk rata
g. Menekan pertumbuhan/serangan hijauan yang sudah dicincang,
penyakit tanaman pupuk kandang ayam, kompos, dan
h. Meningkatkan retensi/ketersediaan sekam padi
hara di dalam tanah 3. Membuat larutan bakteri yaitu
METODOLOGI melarutkan EM4 250 ml,
Trichoderma 250 gr, gula merah
Waktu dan Tempat
250 gr dan promi 3 kg dalam 10
Praktikum pembuatan kompos
liter air
dilakukan pada Minggu, 26 Februari
4. Percik-percikkan larutan bakteri
2017 pukul 10.00 Wita sampai selesai
tersebut pada gundukan bahan
di Lahan Percobaan (Exfarm)
padatan sambil diaduk
Universitas Hasanuddin, Makassar.
menggunakan sekop/cangkul
Alat dan Bahan
secara merata
Alat yang digunakan adalah
5. Membuat larutan pengayaan
mesin pencacah rumput, ember,
nutrisi dengan melarutkan urea 500
terpal/spanduk, gembor, dan sekop.
gr dan SP36 500 gr dalam air 10
Sedangkan bahan yang digunakan
liter
adalah 5 karung hijauan (daun gamal,
6. Percik-percikkan larutan 7. Tutup rapat kompos dengan terpal
pengayaan nutrisi pada gundukan 8. Melakukan pengadukan dan
bahan padatan sambil diaduk pembalikan kompos setiap minggu
menggunakan sekop/cangkul 9. Dilakukan pemanenan kompos
secara merata setelah 3 minggu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Pengamatan Kompos Selama Beberapa Hari.

Hari pH Suhu
Bentuk Warna Aroma
ke Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Bongkahan- Coklat Tidak
7 bongkahan beraroma 5,5 5,0 41oC 34oC
kecil
Bongkahan- Hitam Bau tanah
10 bongkahan kecoklatan - - - -
kecil
Bongkahan Hitam Bau tanah
14 - - - -
lunak
Bongkahan Hitam Bau tanah
21 - - - -
lunak
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2017
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan pengadukan pH dan suhu kompos
kompos yang telah dilakukan. Pada 34oC.
pengamatan pertama (hari ke-7) bentuk Pada pengamatan kedua (hari
kompos, bongkahan-bongkahan kecil ke-10) bentuk kompos, bongkahan-
berwarna coklat dan tidak memiliki bongkahan kecil berwarna hitam
aroma. Pengukuran pH dan suhu kecoklatan dan memiliki aroma bau
kompos sebelum dilakukan tanah. Pengukuran pH dan suhu
pengadukan 5,5 dan 41oC. Setelah
kompos sebelum dan sesudah dipengaruhi oleh bahan yang
dilakukan pengadukan tidak diukur. digunakan serta keadaan lingkungan
Pada pengamatan ketiga (hari (suhu dan pH) di dalam wadah
ke-14) dan pengamatan keempat (hari fermentasi karena kandungan bahan
ke-21) memiliki bentuk kompos, lunak, organik menjadi salah satu penentu
berwarna hitam kecoklatan dan kualitas kompos dan suhu yang baik
memiliki aroma bau tanah. Pengukuran dan cocok bagi mikroba perombak akan
pH dan suhu kompos sebelum dan mempercepat proses fermentasi.
sesudah dilakukan pengadukan tidak Saran
diukur. Sebaiknya pada saat praktikum
Berdasarkan pengamatan dilakukan dengan baik agar tidak
tersebut maka kompos yang dibuat terjadi kesalahan baik dalam penulisan
berhasil karena bentuk dari kompos laporan maupun dalam proses pratikum
tersebut bongkahan lunak, bewarna DAFTAR PUSTAKA
hitam dan memiliki aroma bau tanah Sulistyorini, Lilis. 2015. Pengelolaan
serta pH mendekati netral. Hal ini Sampah dengan Cara
sesuai dengan penuturan Murbandono Menjadikannya Kompos. Jurnal
(2000) yang mengatakan ciri-ciri Kesehatan Lingkungan, Vol. 2,
kompos yang berhasil ditunjukan oleh No. 1. Universitas Airlangga.
hal-hal berikut: C/N rasio mempunyai Setyorini, Diah., Rasti, S., Ea Kosman,
nilai (10-20): 1, suhu sesuai dengan A, 2006, Kompos, Pupuk
suhu air tanah, berwarna kehitaman dan Organik dan Pupuk Hayati,
tekstur seperti tanah dan berbau tanah Jurnal Balai Besar Litbang
serta kisaran pH kompos yang optimal Sumber Daya Pertanian, 11-40,
adalah mendekati netral. Bogor.
PENUTUP Murbandono, L, HS. 2000. Membuat
Kesimpulan Kompos. Jakarta: Penebar
Penelitian menunjukkan bahwa Swadaya.
proses pembuatan kompos sangat
Indriani, Y. H, 2005. Membuat Kompos
Secara Kilat. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Nyoman,P.Aryantha, dkk. 2010. Komp
os. Pusat Penelitian Antar
Universitas Ilmu Hayati.LPPM-
ITB. Dept. Biologi - FMIPA-
ITB.

LAMPIRAN

Proses Pembuatan Kompos

Pengadukan Kompos dan Pengukuran


pH

Anda mungkin juga menyukai