DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
KELAS DIII A
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Ampas tebu
2. Sekam padi
3. Kotoran Sapi
4. Effective microorganisme (EM4)
5. Minyak tanah
3.2 Pembahasan
Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dengan
hasil akhir yang didapatkan berbentuk padat. Dalam proses pembuatan pupuk
organik faktor yang berpengaruh antara lain karakteristik bahan baku, pH,
ketersediaan mikroorganisme, suhu dan kelembapan. Pembuatan pupuk padat dari
ampas tebu ini bahan utama yang digunakan seperti arang ampas tebu, sekam,
kotoran sapi dan larutan EM4. Bahan baku arang ampas tebu yang sudah bercampur
mempunyai tekstur lembut dan mudah memadat, aerasi kurang sehingga perlu
ditambahkan sekam atau bahan organik lain yang menambah porositas bahan.
Selain itu kandungan nitrogen pada tebu rendah sehingga perlu ditambah kotoran
ternak sapi untuk menambah unsur N pada pupuk yang akan dibuat.
Bahan yang telah dicampurkan kemudian ditambahkan EM4 2% dan EM4 %
dimasukkan ke dalam wadah polybag untuk proses pengomposan. Penggunaan
EM4 ditambahkan adalah untuk mempercepat dekomposisi dalam proses
pengomposan. Pengomposan merupakan suatu proses fermentasi atau
dekomposisi yang berasal dari bahan-bahan organik seperti tanaman, kotoran
hewan, atau limbah organik lainnya. Proses pengomposan dilakukan selama 7 hari
fermentasi dan dilakukan pengukuran pH dan kadar air pada pupuk padat yang
dihasilkan.
Selanjutnya adalah pengukuran pH pupuk padat setelah 7 hari waktu
fermentasi. Setelah pengomposan diperoleh pH pupuk padat sebesar 7. Faktor pH
dapat menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Pada
umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman pada pH netral, karena pada pH
tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Berdasarkan SNI yang
ditetapkan pH pupuk padat memiliki rentang pH sebesar 6,8-7,49. pH merupakan
salah satu faktor kritis bagi pertumbuhan mikroorganisme yang terlibat dalam
proses pengomposan. pH yang terlalu tinggi akan menyebabkan konsumsi oksigen
akan naik dan dapat menyebabkan unsur nitrogen dalam kompos berubah menjadi
amonia (NH3). Sebaliknya, dalam keadaan asam akan menyebabkan sebagian
mikroorganisme mati.
Dalam percobaan ini dilakukan analisa uji kadar air pada pupuk padat yang
terbuat dari ampas tebu. Pada percobaan untuk konsentrasi EM4 2% dan 4%
diperoleh kadar air sebesar 32,5 % dan 43%. Berdasarkan persyaratan SNI-13-
7030-2004 kadar air pupuk padat adalah sebesar ±50%. Dari percobaan pupuk padat
yang difermentasi selama 7 hari menggunakan ampas tebu, sekam padi dan kotoran
hewan yang diberi EM4 2% dan 4% menghasilkan pH 7 dengan kadar air sebesaar
32,5% dan 43%, ini menunjukkan bahwa pupuk padat layak untuk digunakan
karena memenuhi persyaratan SNI-13-7030-2004 dimana pH 6,8-7,49 dengan
kadar air ±50%.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Bahan utama dalam pembuatan pupuk padat ialah ampas tebu.
2. Kadar air pupuk padat yang didapatkan untuk konsentrasi EM4 2% sebesar
32,5 % dan untuk konsentrasi EM4 4% sebesar 43,1%.
3. pH pupuk padat yang didapatkan 7 sesuai dengan syarat SNI-13-7030-2004
yaitu dengan rentang pH sekitar 6,8-7,49.
4. Pengolahan pupuk padat dari ampas tebu telah berhasil dilakukan dan sesuai
dengan syarat SNI-13-7030-2004.
4.2 Saran
Dalam melakukan percobaan bahan yang akan digunakan harus dipersiapkan
sesuai dengan prosedur yang akan dilakukan sehingga percobaan yang dilakukan
tidak memakan waktu lama dan hasil yang didaptkan memuaskan. Gunakan pH
meter jika menguji pH pupuk padat sehingga hasil yang didapat lebih teliti dan
akurat.
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
Judul Praktikum : Pembuatan Pupuk Organik Padat dari Limbah Ampas Tebu
Tanggal Praktikum : Selasa/ 6 November 2018
Kelompok : III (tiga)
Prodi/Kelas : Teknik Kimia DIII/ A
Nama Anggota : 1. Febry sardi
2. Mardelina br ginting
3.Septi tenera tami
4. Shintia alfian rama
Maka didapat persen kadar air untuk variasi EM4 2% sebesar 32,5% dan
variasi EM4 4% SEBESAR 43% pH pupuk padat dengan konsentrasi EM4 2% dan
4% adalah 7