Anda di halaman 1dari 11

LEVEL

Pengenalan
Pada bab ini, kita akan mendiskusikan dengan pengukuran tinggu muka cairan atau
material padat yang terapung. Detektor biasanya mengukur kontak antara cairan dan gas, padat
dan gas, padat dan cairan, atau kontak antar dua cairan yang memungkinkan. Pengkuran tinggi
muka cairan dibagi atas dua : single point dan continuos level monitoring. Tinggi muka cairan
dalam bejana harus dijaga sehingga tidak kosong. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada
pipa.

Peralatan Sensor Level


Pengukuran dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu direct (langsung) dan indirect (tidaklangsung).

A. Direct/secara langsung : dilakukan dengan mengamati jarak dari tinggi fluida ke dasar.
Macam-macam pengukuran secara langsung :
1. Menggunakan sight glass (open end) atau gauge adalah cara sederhana untuk pembacaan
visual secara langsung.

Gambar 1 : Beberapa variasi Sight Glass (a) Closed Container (b) open Container (c) high
density liquid

Pada gambar (a) : Closed Container biasa nya di gunakan untuk fluida yang bersifat volatil,
mudah terbakar, berbahaya dan gas mulia. Gambar (b) : Open Container digunakan untuk cairan
inert dan untuk cairan yang tidak terpengaruh oleh atmosfer sehingga bagian atas sight glass nya
gak harus di tutup. Gambar (c) : Tekanan pada sigth glass dengan harus ssama dengan jika tidak
tinggi cairan di tangki dan di sight glass akan berbeda sehingga sight glass di buat agak cekung
kebawah pada bagian dasar nya sehingga gas inert yang memiliki densitas lebih bisa terlihat di
sight glass .
2. Floats

Gambar 2 Metode pengukuran tinggi muka (a) simple float dengan indikator di luar (b)
angular arm

Gambar (a) Simple float digunakan untuk cairan dan padatan yang terapung. Keuntungan
nya adalah perbedaan densitas cairan dan padatan dapat di abaikan sehingga tetap bisa di ukur.
Gambar (b) sebuah bola apun di hubungkan dengan arm kemudian sudut dari arm akan
mengukur untuk mengindikasi kan tinggi permukaan dan di teruskan ke sensor. Akan tetapi
pengukuran dengan cara ini terlalu murah. Kekurangan nya pembacaan tidak terlalu akurat.
Sehingga di gunakan skala agar lebih mudah di baca. Floats sering digunakan sebagai sensor
tinggi permukaan cairan karena mereka tidak berpengaruh pada partikulat, slurry, bisa digunakan
untuk berat spesifikasi yang lebih luas, dan kurang rentan terhadap turbulansi.

Gambar 3 (a) nonlinearity scale untuk angular arm float (b) linear scale with pulley
counter balance

3. Displacer
Gambar (a) peralatan ini menggunakan perubahan gaya apung untuk mengukur
perubahan tinggu muka cairan. Displacer harus memiliki berat spesifik yang lebih tinggi di
banding berat cairan. Displacer tidak boleh di bawah permukaan air dan tidak boleh menyentuk
dasar tangki. Gambar (b) adalah gambar dari displacer tersebut. Displacer seharusnya jangan
sampai terndam cairan ketika mengukur kedalaman dan harus lebih berat dari cairan.
Pencegahan juga harus dilakukan untuk memastikan displacer tidak berkarat dan berat spesifik
harus konstan tiap saat. Temperatur juga harus di pantai untuk mengecek perubahan densitas.
Displacer dapat di gunakan untuk tangki 3m dengan ke akuratan ±0.5cm.

4. Probes
Probe dapat di bagi menjadi tiga :
a) Conductive
b) Capacitive
c) ultrasonic

Conductive dan Capacitance Probes

Gambar 5 (a) Conductive Probe (b) Capacitive Probe

Gambar (a) Conductive Probe digunakan untuk mengukur cairan yang konduktif dan
tidak mudah menguap. Dua atau lebih probe di gunakan untuk mengindikasi tinggi permukaan.
Jika cairan berada di dalam tangki logam, maka dapat di gunakan common probe. Ketika cairan
kontak dengan dua probe, tegangan antara probe menyebabkan arus listrik mengalir dan
megindikasikan bahwa pengaturan tinggi muka telah tercapai. Gambar (b) capacitive probe di
gunakan untuk cairan yang tidak memiliki konduktivitas dan memiliki visko yang tinggi dan
dapat memantau secara terus menerus. Capacitive probe memliki inner rod di lapisi kerangka
luar. Capasitansi di ukur dengan dua bagian tersebut menggunakan jembatan kapasintansi
(capacitance bridge). Udara berperan sebagai dielektrik antara outer shell dan inner rod.
Kemudian dilektrik dari cairan akan menghasilkan perubahan kapasitan yang besar. Jika tangki
terbuat dari logam, maka tangki dapat berperan sebagai oouter shell . Perubahan kapasitan
langsung menujunkan tinggi muka cairan. Konstanta di elektri harus kita ketahui untuk
pengukura ini dan dapat menyebabkan variasi temperatur. Keakuratan Peralatan capacitive
dipengaruhi oleh penempatan perangkat, jadi instruksi pemasangan pabrik harus diikuti.
Konstanta dielektrik juga harus diperhatikan. Capacitive device dapat digunakan dalam tangki
bertekanan 30 Mpa dan temperatur di atas 1000 C, dan kedalaman 6m dengan keakuratan ±1
persen.

Ultrasonic Probes

Gambar 7 ultrasonik untuk (a) sekali ukur (b) secara terus menerus

Gambar (a) Ultrasonik untuk sekali ukur. Ketika receiver dan transmitter memiliki jarak.
Maka transmitter akan memberikan gelombang ultrasonik ke receiver sehinggan dapat langsung
di baca. Gambar (b) Ultrasonik untuk pengukuran berulang. Gelombang ultrasonik dari
transmitter akan terpantulakn oleh permukaan cairan menuju receiver. Waktu yang di butuhkan
transmitter untuk ke receriver terukur. Perangkat ultrasonik digunakan dalam tangki bertekanan
di atas 2 Mpa dan temperatur 100 C kedalam 30 m dengan ke akuratan 2 persen.

B. Indirect / Secara tak langsung


Metode yang paling sering digunakan untuk mengukur tinggi muka cairan ada dengan
cara mengukur tekanan hidrostatik pada bagian bawah tangki. Selain itu terdapat
beberapa metode lain untuk pengukuran secara tak langsung yaitu menggunakan
gelembung (bubblers), radiasi, resistive tapes, dan pengukuran berat.

1. Perangkat Gelembung (Bubblers device) dan Radiation

Gambar 8 (a) Bubbles Device (b) Radiation

 Gambar (a) Bubbler Device. Memerlukan udara bersih atau gas inert. Gas diberika
gaya/dipaksa melewati tabung yang terbuka di bawah dan dekat dengar dasar tangki.
Berat spesifik cairan dapat di abaikan. Tekanan yang dibutuhkan untuk memaksa cairan
keluar tabung sama dengan tekanan di akhir yang mana kedalaman cairan merupakan
kelipatan dari berat spesifik cairan. Metode ini dapat di gunakan padat larutan korosif dan
bahan tangki di buat dari bahan tahan korosi. Bubblers device memerlukan perlakuan
awal ketika hendak digunakan. Untuk memastikan udara terus menerus atau supplai gas,
gas harus tidak bereaksi dengan cairan. Sangat di perlukan untuk membuat katup satu
jalur untuk mencegah cairan terhisap kembali ke atas ketika tekanan hilang. Tabung
bubbler harus terpilih agar tidak terkorosi oleh cairan. Bubbler device digunakan pada
tekanan atmosfer, keakuratan sekitar 2 persen, kedalaman bergantung pada tekanan gas
yang tersedia.
Gambar (b) Radiation. Metode radiasi dapat digunakan untuk cairan korosif,
terlalu panas, atau yang tidak bisa memasang sensor. Ala ukur nya hanya satu transmitter
dan detektor yang di butuhkan. Jika beberapa pengukuran di butuhkan, maka di perlukan
beberapa detetktor di tiap tinggi permukaan seperti yang terlihat di gambar 8(b).
Kerugian dari metode iniadalah biaya dan pengendalian radiokatif. Perangkat radiasi
digunakan untuk mengukur bahan berbahaya. Dikarenakan bahaya material,personel
sebaiknya terlatih dalam penggunaan, transportasi, penyimpanan, identifikasi, dan
disposal.

2. Resistive Tapes

Resistive tapes dapat di gunakan untuk mengukur tinggi muka permukan cairan.
Elemen resistive di letakkan dekat dengan conductivity strip dalam sarung nonkonduktif
yang di mampatkankan. Tekanan cairan menekan elemen melawan conductive strip,
panjang elemen yang beradu dengan stri sebanding dengan kedalaman cairan. Sensor ini
dapat digunakan untuk cairan dan slurry, alat ini murah tapi tidak akurat, cendrung
bermasalah dengan kelembaban, dan keakuratan pengukuran bergantung pada densitas
bahan.
3. Load Cells

Load cell dapatdigunakan untuk berat tangki dan isi nya. Berat tangki dikurangi
dengan cara membaca berat yang berkurang dari isi kontainer tersebut. Dengan
mengetahu area seberang tangki dan berat spesifik bahan, volume atau kedalam dapat di
ukur. Metode ini cocok untuk pengukuran berkelanjutan dan material yang di beratkan
tidak berkontak dengan sensor. Gambar (a) menunjukan cantilever beam di gunakan
sebagai gaya atau sensor berat. Balok penyangga (Cantilever Beam) di aplikasi kan
dengan strain gauge untuk mengukur regangan pada balok, dan strain gauge yang kedua
untuk temperatur.
Gambar (b) menunujkan sensor piezoelectric untuk mengukur gaya dan tekanan.
Sensor memberikan tegangan luar sebanding dengan gaya yang di gunakan.

4. Paddle Wheel

Paddle wheel dapat digunakan untuk mengukr tinggi muka padatan dan butiran.
Ketika material sampai dan menutupi lapisan paddle whele, gaya putar yang di butuhkan
meningkat drastis. Gaya putar bisa jadi indikasi kedalaman material. Seperti yang terlihat
di gambar (a).
Kolom Diameter dan Pressure Drop

Dalam menentukan diameter kolom, kita perlu tahu apa yang kecepatan (maksimum) gas membatasi
yang dapat digunakan. Hal ini karena semakin tinggi kecepatan gas, semakin besar perlawanan yang
akan dihadapi oleh cairan down-mengalir dan semakin tinggi penurunan tekanan di kemasan.

Terlalu tinggi kecepatan gas akan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai banjir dimana cairan
memenuhi seluruh kolom dan operasi menjadi sulit untuk melaksanakan. Tekanan tinggi akan
menghancurkan dan merusak kemasan dalam kolom.

Kami akan memulai analisis kami dengan meneliti hubungan antara penurunan tekanan gas dan
kecepatan gas. Mengacu pada Gambar di bawah ini yang menunjukkan penurunan tekanan gas yang
khas dalam kolom dikemas.

Sumbu horizontal adalah nilai logaritmik dari kecepatan gas G, dan sumbu vertikal adalah nilai logaritmik
dari penurunan tekanan per ketinggian kemasan [penurunan tekanan di tempat tidur dikemas adalah
hasil dari gesekan cairan yang diciptakan oleh aliran gas dan cair di sekitar individu bahan kemasan yang
solid].

Catatan: Setiap kemasan memiliki tekanan karakteristik sendiri grafik penurunan sebagai dilaporkan oleh
produsen - misalnya, lihat Gambar di atas (kanan).

[Kembali di Atas]

Analisis Tekanan Gas Drop Packing

Dengan kemasan kering (yaitu tidak ada aliran cairan, L = 0), penurunan tekanan meningkat sebagai
kecepatan gas meningkat sesuai dengan hubungan linear seperti yang ditunjukkan oleh garis aa. Ini
adalah garis lurus pada log-log petak.

Dengan cairan yang mengalir di kolom, kemasan kini menjadi dibasahi (irigasi). Bagian dari volume
kosong di kemasan sekarang dipenuhi dengan cairan, sehingga mengurangi luas penampang yang
tersedia untuk aliran gas.

Pada kecepatan gas yang sama, penurunan tekanan lebih tinggi untuk kemasan dibasahi dibandingkan
dengan kemasan kering. Sebagai contoh, membandingkan kasus L = 0 vs L = 5. Garis untuk DP / L pada
kondisi basah terletak di sebelah kiri garis aa.
Untuk aliran cairan konstan (katakanlah L = 5),
pada kecepatan rendah sampai sedang gas G;
karakteristik pressure drop mirip dengan kemasan
kering, yaitu bagian bc plot masih lurus di log-log
petak. Sampai saat ini, ada menetes tertib cairan
bawah kemasan. Tidak ada cairan diamati terjebak
di antara kemasan (ada cairan terus-up).

Sebagai kecepatan gas meningkat lebih lanjut,


penurunan tekanan meningkat. Beberapa cairan
mulai dipertahankan dalam kemasan. Ketika huruf
c tercapai, jumlah cairan disimpan dalam tempat
tidur dikemas meningkat secara signifikan. Ada
perubahan kemiringan garis pada titik c sebagai
penurunan tekanan meningkat lebih cepat dengan
G. Huruf c dikenal sebagai titik bongkar, karena
mulai cair untuk menumpuk (beban) dalam
kemasan.

Dari titik c ke d ke e, ada peningkatan tajam dalam


penurunan tekanan pada tinggi G: ada sejumlah
besar cairan terus-up, mengisi bertahap void kemasan dengan cairan (mulai di bagian bawah kolom), dan
kolom secara perlahan "tenggelam" dalam cairan.

Pada titik e, ada perubahan lain tajam lereng. Pada titik ini seluruh kolom diisi cairan dan gas yang
sekarang memiliki gelembung melalui cairan dalam rongga kemasan. Penurunan tekanan gas sekarang
sangat tinggi. Huruf e dikenal sebagai titik banjir. Kecepatan gas pada saat ini dikenal sebagai kecepatan
banjir (kecepatan batas).

Poin yang perlu diperhatikan:

- Pada tingkat cair yang konstan, penurunan tekanan gas meningkat dengan kecepatan gas.

- Pada kecepatan gas konstan, penurunan tekanan gas lebih tinggi pada tingkat cairan yang lebih besar.

- Masing-masing tingkat cair memiliki bongkar banjir poin tersendiri.

- Pada tingkat yang lebih tinggi cair, titik bongkar dan banjir terjadi di bawah penurunan tekanan gas.

Operasi kolom penyerapan gas tidak praktis di atas titik pembebanan. Untuk desain optimum, kecepatan
gas yang disarankan adalah 1/2 dari kecepatan banjir. Atau, beberapa desain dapat didasarkan pada
kondisi penurunan tekanan tertentu, biasanya di bawah penurunan tekanan di mana banjir akan terjadi.

PERCOBAAN 3
PACKED COLUMN

TEKANAN DROP DAN BANJIR

Kolom dikemas digunakan dalam industri untuk menghasilkan perpindahan massa, yaitu
penyerapan gas, distilasi, dan ekstraksi cair. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kolom dikemas untuk menangani aliran cairan dan
gas. Aliran akan menjadi kontra-arus: gas akan bergerak ke atas dan cairan akan bergerak ke
bawah.

Sebagai laju aliran gas cair atau meningkat melalui kolom dikemas diameter konstan,
penurunan tekanan per kaki kemasan meningkat. Jika tidak ada cairan, sehingga kolom kering,
kami memiliki kasus gas mengalir melalui tempat tidur dikemas. Dalam hal ini kita harapkan
persamaan Ergun (Treybal hal. 200) untuk menerapkan. Jika cairan yang mengalir kontra-arus
1,

gas, masing-masing tahap akan mengambil beberapa ruang dalam kolom, sehingga masing-
masing akan memiliki efek pada penurunan tekanan. Kita bisa mendapatkan beberapa ide
keakuratan korelasi empiris dalam literatur dengan membandingkan penurunan tekanan diukur
dengan nilai-nilai yang diperkirakan oleh korelasi untuk kondisi yang sama.

Untuk memiliki aliran gas ke atas melalui kolom, tekanan harus lebih tinggi di bagian
bawah kolom daripada di bagian atas. Cairan mengalir ke bawah melalui kemasan terhadap
tekanan dan fase gas mengalir karena cairan ini lumayan padat dari gas dan ditarik ke bawah
oleh gravitasi. Gradien tekanan dalam kolom menentang aliran cairan. Jika kita menjaga laju
aliran konstan baik cair atau gas dan meningkatkan laju aliran fase lain, kita akhirnya akan
datang ke suatu kondisi di mana aliran membatasi kontra-saat ini tidak dapat dipertahankan.
Kondisi membatasi ini disebut banjir.

Dalam prakteknya, diameter kolom dikemas dirancang untuk pendekatan tertentu untuk
banjir. Diameter kolom dihitung sehingga tingkat gas desain biasanya 50 sampai 70 persen dari
tingkat banjir. Pendekatan Persentase ini ditentukan oleh ekonomi dan oleh ketidakpastian
memprediksi titik banjir. Penurunan diameter kolom untuk tingkat massa konstan aliran
memberikan tingkat yang lebih tinggi aliran cairan dan gas per satuan luas, dan penurunan
tekanan sehingga lebih tinggi dan biaya yang lebih besar memompa. Pada saat yang sama,
meningkatkan diameter kolom memberikan biaya peralatan yang lebih besar. Dengan demikian
akan ada diameter optimum ekonomi tergantung pada biaya relatif dan hubungan antara
penurunan tekanan dan laju aliran.

Eksperimental Aparatur

Kolom dikemas adalah menara kaca QVF 9-kaki dengan diameter dalam 5.84 inci. Ini
berisi 5/8-inch selubung cincin sebagai kemasan di tempat tidur sekitar 5 meter (mengukur lebih
tepatnya). Hal ini dilengkapi dengan saturator gas kecil hulu dari menara untuk meminimalkan
penguapan air di kolom utama selama sebagai penyerapan.

Sebuah Akar blower pasokan udara ke sistem. Aliran gas dapat dikontrol dengan speed
drive variabel dan / atau memotong katup. Manometer diisi dengan berbagai cairan ukuran
blower tekanan gas buang, penurunan tekanan di lubang tersebut, dan penurunan tekanan di
kolom. Lubang ini diameter 1,501 inci pipa diameter 2,067 inci, dan koefisien lubang dapat
diambil sebagai 0,61.

Laju aliran air ditentukan dengan rotameter a. Kurva kalibrasi yang diposting di dekat
kolom. Kaki disesuaikan disediakan untuk menyesuaikan ketinggian air tetap menjaga segel cair
untuk mencegah kebocoran gas.

Prosedur

(A) Dengan kemasan kering (tidak ada air) menggunakan empat aliran gas yang sangat berbeda,
dengan aliran tertinggi memberikan penurunan tekanan atas kolom dikemas sekitar 10 cm.
metanol. Katup memotong harus digunakan untuk mendapatkan arus terkecil. Arus mengukur
dan penurunan tekanan. Ingat bahwa temperatur gas dan tekanan absolut akan dibutuhkan.

(B) Tekanan tetes untuk kemasan basah harus diukur minimal empat aliran gas yang berbeda
untuk masing-masing tiga cairan mengalir berbeda. Arus gas harus lebih tentang kisaran yang
sama seperti pada bagian (a). Aliran cairan terbesar harus dekat dengan aliran air maksimum
diposting pada panel kontrol, dan jangkauan harus selebar praktis. Perhatikan bahwa air mengalir
di atas diposting maksimum dapat memaksa air ke dalam cairan yang mengandung manometer.
(C) Pada aliran cairan tertinggi bagian (b), lebih lanjut berjalan harus dilakukan pada aliran gas
berturut-turut lebih tinggi (masing-masing memberikan perbedaan tekanan di lubang sekitar 20%
lebih besar dari yang sebelumnya). Untuk masing-masing berjalan, selain pengukuran arus dan
tekanan tetes penampilan sistem pada semua titik harus dicatat. Aliran gas harus ditingkatkan
sampai tanda-tanda banjir yang diamati.
Perhitungan dan Laporan Teknis

(A) Dari data percobaan Anda, apa daya (eksponen) dari kecepatan massa adalah penurunan
tekanan untuk kemasan proporsional kering? Apakah ini menunjukkan bahwa aliran tersebut
laminar atau turbulen? Apakah hasil ini konsisten dengan ukuran relatif dari kedua hal
persamaan Ergun?

(B) Bandingkan tetes tekanan diukur untuk kemasan kering dengan korelasi yang diberikan
oleh persamaan Ergun (lihat Treybal 1). Perhatikan bahwa perbedaan tekanan di lubang tersebut
dapat berhubungan secara aljabar dengan G, kecepatan massa superfisial gas dalam kolom
dikemas. Oleh karena itu tidak perlu untuk menghitung jumlah menengah seperti kecepatan
linear superfisial dalam kolom.

(C) Bandingkan tekanan Anda diukur tetes untuk kemasan basah dengan dua terpasang korelasi
umum (karena Eckert et al.) Yang ditemukan di Treybal (Gambar 6.34) dan Bennett dan Myers
1

(hlm. 613) 2.

(D) Log Plot  P) vs log G untuk setiap nilai L, kecepatan massa cairan. Bandingkan titik
banjir yang ditunjukkan oleh plot ini dengan titik banjir diamati secara visual berdasarkan
korelasi B. Milne (1994) pada halaman berikutnya. Ini adalah korelasi umum dari bentuk setara
dengan grafis di Treybal (1980) Gambar 6.34.

(E) Desain, atas dasar pengukuran Anda daripada korelasi dalam literatur, dikemas dengan
kemasan yang sama seperti di laboratorium dan pada kecepatan massa cair yang sama seperti
untuk aliran cairan tertinggi Anda, kolom untuk mengobati 5.000 kg / jam gas jika tingkat gas
menjadi 65% dari tingkat banjir? Apa penurunan tekanan per kaki kemasan yang diharapkan?

Anda mungkin juga menyukai