Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Detergen terbuat dari berbagai bahan kimia yaitu Surfaktan, Builder, Filler,
Additives. Surfaktan yang merupakan bahan utama detergen memiliki fungsi
menghilangkan kotoran pada pakaian. Builder memiliki fungsi meningkatkan efisiensi
pencuci dari surfaktan dengan menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Filler
berfungsi untuk menambah kuantitas, sementara additives memiliki fungsi untuk
membuat produk lebih menarik.
Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam hayati, salah satunya
Daun Turi atau (Sesbania grandiflora). Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur
pendek. Tingginya dapat mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil dan berguna untuk
menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari rantingnya Warna bunganya ada yang merah
dan ada juga yang putih. Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya
jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang tangkai daun 20-30 cm. Tangkainya
pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun.
Dalam Penelitian ini kami akan menggunakan Daun Turi sebagai bahan dasar
pembuatan Detergen Ramah Lingkungan. Untuk mengurangi penggunan bahan kimia
dalam kegiatan rumah tangga dan mengurangi pencemaran tanah dari bahan kimia. Juga
menyebarluaskan manfaat daun Turi ke masyarakat sebagai detergen ramah lingkungan.
B.Rumusan Masalah
1.Apakah Daun Turi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan detergen ramah
lingkungan?
C.Tujuan Penelitian
4.Untuk mengalihfungsikan air detergen ramah lingkungan menjadi air untuk menyiram
tanaman.
D.Manfaat Penelitian
2.Membantu memanfaatkan limbah air cucian dari detergen ramah lingkungan yang berguna
untuk menyiram tanaman
3.Membantu mengurangi pencemaran air dan tanah akibat detergen berbahan kimia
BAB II
Kajian Pustaka
A. Daun Turi
1. Habitat
Daun Turi tersebar di Spesies ini tersebar di India Timur sampai Australia. Di Indonesia,
tumbuhan ini ditanam sebagai tumbuhan hias di halaman-halaman rumah dan di sawah-sawah sebagai
tanaman pelindung. Ia dapat pula hidup pada tanah asam dan kadang juga tumbuh subur di tanah berair.
Akan tetapi, turi tidak baik ditanam pada ketinggian lebih dari 1.500 mdpl. Turi biasanya digunakan
sebagai tanaman pelidung pohon rambatan bagi tanaman lada atau vanila.Perbanyakan turi dilakukan
dengan biji atau stek batang. Biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu. Biji yang ditabur tanpa naungan
dapat berkecambah hingga 80%, namun perkembangbiakan dengan stek batang dilakukan kadang-kadang
saja.
2. Morfologi
Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat
mencapai 5-12m. Akarnya berbintil-bintil dan berguna untuk
menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari rantingnya. Warna bunganya ada yang
merah, putih dan gabungan kedua-duanya. Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga dan
bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit. Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu
hingga kecoklatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak
beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, batangnya berlendir
dan berair yang berwarna merah, dan rasanya pahit. Percabangan baru keluar apabila panjangnya
sudah mencapai 5 meter. Daunnya majemuk dan tersebar.
Turi memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya jorong
memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang tangkai daun 20–30 cm. Tangkainya pendek, dan
setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga
yang putih. Buahnya berbentuk polong, meggantung, bersekat, dengan panjang 20-55 cm,
sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua berwarna kuning keputih-putihan.
Sedangkan bijinya berbentuk bulat panjang, dan berwarna coklat muda.
3. Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Faboideae
Bangsa: Robinieae
Genus: Sesbania
Spesies: S. grandiflora
https://id.wikipedia.org/wiki/Turi
B. Detergen
1. Pengertian
2. Kandungan Detergen
Builder (Permbentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air:
a. Phosphates : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Acetates :
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silicates : Zeolith
d. Citrates : Citrate acid
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
Contoh : Sodium sulfate
Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci
deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
3.) Manfaat Detergen
a. Pembersih serbaguna.
b. Pembasmi jamur
c. Menyerap tumpahan minyak
d. Pengharum karpet
e. Melancarkan saluran air
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat
Pengaduk
Saringan
Kaki Tiga
Bunsen
Baskom
Gelas Beaker
Corong gelas
2. Bahan
Daun Turi
Air
Boraks
Ekstrak Lemon
B. Cara Pembuatan
a. Uji coba 1
Sediakan Daun Turi sebanyak 30 tangkai,lalu pisahkan dari tangkainya
Cuci daun turi dalam baskom, lalu tiriskan
Remas-remas daun turi hingga mengeluarkan lendir dan busa
Tambahkan sedikit air dalam baskom
Remas-remas kembali hingga mengeluarkan busa dan lender lebih banyak
Saring air remasan daun turi supa terpisah dengan daun nya
Tambahkan ekstrak lemon dan olive oil
Detergen dari daun turi siap digunakan
b. Uji coba 2
Sediakan Daun Turi sebanyak 30-40 tangkai, lalu pisahkan dari tangkainya
Cuci Daun Turi dalam baskom lalu tiriskan
Siapkan Bunsen, Kaki tiga dan Gelas Beaker, lalu isi Gelas Beaker dengan air
Panaskan air dan masukkan Daun Turi ke dalam Gelas Beaker, rebus daun turi
hingga menghasilkan busa
Jika telah mengeluarkan busa, angkat daun turi lalu saring menggunakan saringan
Detergen dari daun turi siap dipakai
C. Variabel Pelitian
D. Jadwal Penelitian