Anda di halaman 1dari 7

INJEKSI INTRAMUSKULER

No. Dokumen :
440/F/UKP(UGD)/007/2018
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 01– 02 - 2018
Halaman : 1/3
Puskesmas dr. H. Mulyono
Majegan NIP.196207041989111001
1. Pengertian Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam
otot / muskulus. Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada
bagian tubuh yang berotot besar(m gluteus,bicep) agar tidak ada
kemungkinan untuk menusuk saraf,
2. Tujuan Sebagai acuan dalam langkah kerja dalam pemberian injeksi intra
muskuler

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : A / P.UMUM / 001 / 2016 , Tentang


Pelayanan Klinis di Puskesmas Majegan

4. Referensi Pendidikan Keterampilan Keperawatan , Program Studi Ilmu


Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM ,2003

5. Prosedur/ Alat dan bahan :


langkah-
1. Daftar buku obat / catatan dan jadwal pemberian obat.
langkah
2. Obat yang dibutuhkan ( obat dalam tempatnya)

3. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran . untuk orang dewasa


panjangnya 2,5 cm – 3 cm dan untuk anak – anak panjangnya 1,25
cm – 2,5 cm.

4. Kapas alkohol.

5. Cairan pelarut / Aqua bidest steril.

6. Bak Instrumen / bak injeksi.

7. Gergaji ampul ( bila diperlukan )


8. Nierbekken.

9. Handscoon

Langkah-langkah :

1. Petugas mencuci tangan


2. Berikan salam, Perkenalan,Petugas menjelaskan prosedur
yang akan dilakukan, penandatanganan inform consent
3. Identifikasi pasien
4. Petugas ambil obat dan masukan kedalam spuit sesuai
dengan dosisnya
5. Letakkan dalam bak injeksi.
6. Petugas memeriksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (
perhatikan lokasi penyuntikan ).
7. Petugas mendesinfeksi dengan kapas alkohol pada tempat
yang akan dilakukan injeksi.
8. Petugas melakukan penyuntikan :
a. Pada daerah paha ( vastus lateralis ) dengan cara anjurkan
pasien untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit
fleksi.
b. Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk
miring, tengkurap atau terlentang dengan lutut atau
panggul miring dengan tempat yang akan diinjeksi fleks.
Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muskuler karena
pada area ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf
besar.\
c. Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien
untuk tengkurap dengan lutut diputar kearah dalam atau
miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan
diletakkan di depan tungkai bawah.
d. Pada daerah deltoid ( lengan atas ) dengan cara anjurkan
pasien untuk duduk atau berbaring mendatar lengan atas
fleksi.
9. Petugas melakukan penusukan dengan posisi jarum tegak
lurus.
10. Setelah jarum masuk lakukan aspirasi spuit, bila tidak ada
darah yang tertarik dalam spuit maka tekanlah spuit hingga
obat masuk secara perlahan-lahan hingga habis.
11. Setelah selesai tarik spuit dan tekan sambil dimasase
penyuntikan dengan kapas alkohol , kemudian spuit yang telah
digunakan ditaruh dalam bak instrumen
12. Catat reaksi pemberian jumlah dosis dan waktu pemberian
13. Petugas cuci tangan

6. Unit terkait 1. P. UMUM


2. UGD
3. P. KIA /KB
4. Rawat Inap

Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan


INJEKSI INTRAMUSKULER

No Kode :

Terbitan :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl. Mulai :


PUSKESMAS
MAJEGAN Berlaku :

Halaman : 1 Halaman

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

1. Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan :

1. Daftar buku obat / catatan dan jadwal pemberian


obat.

2. Obat yang dibutuhkan ( obat dalam tempatnya)

3. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran . untuk


orang dewasa panjangnya 2,5 cm – 3 cm dan
untuk anak – anak panjangnya 1,25 cm – 2,5 cm.

4. Kapas alkohol.

5. Cairan pelarut / Aqua bidest steril.

6. Bak Instrumen / bak injeksi.

7. Gergaji ampul ( bila diperlukan )

8. Nierbekken.

9. Handscoon

2. Apakah petugas mencuci tangan sebelum


melakukan prosedur tindakan?
3. Apakah petugas memberi salam, memperkenalkan
diri, menjelaskan prosedur yang akan dilakukan,
penandatanganan inform consent ?

4. Apakah petugas mengidentifikasi pasien?

5. Apakah petugas mengambil obat dan masukan


kedalam spuit sesuai dengan dosisnya ?

6. Apakah petugas meletakkan dalam bak injeksi ?

7. Apakah petugas memeriksa tempat yang akan


dilakukan penyuntikan ( memperhatikan lokasi
penyuntikan ) ?

8. Apakah petugas mendesinfeksi dengan kapas


alkohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi ?

9. Apakah Petugas melakukan penyuntikan :

 Pada daerah paha ( vastus lateralis ) dengan


cara anjurkan pasien untuk berbaring terlentang
dengan lutut sedikit fleksi.
 Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien
untuk miring, tengkurap atau terlentang dengan
lutut atau panggul miring dengan tempat yang
akan diinjeksi fleks. Area ini paling banyak dipilih
untuk injeksi muskuler karena pada area ini tidak
terdapat pembuluh darah dan saraf besar.\
 Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan
pasien untuk tengkurap dengan lutut diputar
kearah dalam atau miring dengan lutut bagian
atas dan pinggul fleksi dan diletakkan di depan
tungkai bawah.
 Pada daerah deltoid ( lengan atas ) dengan cara
anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring
mendatar lengan atas fleksi.
10. Apakah petugas melakukan penusukan dengan
posisi jarum tegak lurus. ?

11. Apakah setelah jarum masuk lakukan aspirasi spuit,


bila tidak ada darah yang tertarik dalam spuit maka
tekanlah spuit hingga obat masuk secara perlahan-
lahan hingga habis. ?

12. Apakah setelah selesai tarik spuit dan tekan sambil


dimasase penyuntikan dengan kapas alkohol ,
kemudian spuit yang telah digunakan ditaruh dalam
bak instrumen ?

13. Apakah petugas mencatat reaksi pemberian jumlah


dosis dan waktu pemberian ?

14. Apakah petugas mencuci tangan setelah


melakukan prosedur tindakan ?

\Jumlah

Compliance rate (CR)

……………………………..

Observer Tindakan

……………………………...........

NIP: ………………...................
.

Anda mungkin juga menyukai