MATERIAL POLIMER
Disusun oleh :
Lia Anggraeni
15630035
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Polimer termoplastik
Polimer ini memiliki sifat fleksibel, dapat melunak bila dipanaskan
dan kaku atau mengeras bila didinginkan. Contoh polietilena,
polipropilena, polivinil klorida, nilon, dan poliester.
1. Polimer termoset
Polimer jenis ini mempunyai berat molekul yang tinggi, tidak
melunak, dan sukar larut. Contoh polimetan sebagai bahan pengemas
dan melanin formaldehida.
(Stevens M. P, 1989).
1. Homopolimer
Polimer yang disusun oleh satu jenis monomer dan merupakan
polimer yang paling sederhana.
2. Heteropolimer
Polimer yang terbuat dari dua atau lebih monomer. Terdapat tiga
jenis kopolimer yaitu :
a. Kopolimer acak yaitu sejumlah kesatuan berulang yang berbeda
tersusun secara acak pada rantai polimer.
b. Kopolimer berselang-seling yaitu beberapa kesatuan yang
berbeda berselang-seling dalam rantai polimer.
c. Kopolimer cangkang/graf/tempel yaitu kelomopk satu macam
kesatuan berulang tercangkuk pada polimer tulang punggung
lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang.
(Stevens M. P, 1989)
Berdasarkan fasenya, polimer terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Kristalin
Susunan antar rantai yang satu dengan rantai yang lain adalah teratur
dan mempunyai titik leleh.
2. Amorf
Susunan rantai yang satu dengan yang lain orientasinya acak dan
mempunyai temperatur tarnsisi gelas.
(Cowd. M. A, 2007)
Berdasarkan rekasi polimerisasi, polimer dibagi menjadi dua :
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi ini melibatkan reaksi rantai dan dapat berupa radikal
bebas atau beberapa ion yang meghasilkan polimer memiliki atom
sama seperti monomer dalam gugus ulangnya. Polimer ini melibatkan
reaksi adisi dari monomer yang memiliki ikatan rangkap. Contoh
polimer ini yakni polietilena, polipropilena, dan polivinilklorida.
Adapun reaksi polimerisasi adisi yaitu :
a. Inisiasi
Pembentukan pusat aktif hasil peruraian inisiator. Peruraian
inisiator dapat dilakukan menggunakan panas, sinar UV, dan sinar
gamma.
b. Propagasi
Radikal bebasmonomer tersebut bereaksi dengan molekul
monomer lain, demikian seterusnya sehingga tumbuh membentuk
rantai yang lebih panjang. Tahapan reaksi ini disebut dengan
propagasi dan seterusnya hingga radikal polimer rantai panjang.
Reaksi ini berlangsung sangat cepat sehingga dinamakan reaksi
rantai.
c. Terminasi
Tahapan dimana berakhirnya reaksi polimerisasi. Dalam tahap ini
dilakukan penonaktifan dengan menggandengkan radikal atau
kombinasi dan disproposionasi yang melibatkan transfer suatu
atom dari satu ujung rantai ke ujung rantai lainnya.
(Rochmadi dan Permono, 2015)
2. Polimer kondensasi
Reaksi polimerisasi mempunyai ciri bahwa jumlah atom pada polimer
yang terbentuk lebih sedikit dari penjumlahan atom monomer. Ini
berarti terdapat atom-atom yang terlepas dari monomer yang kemudian
menjadi hasil samping dalam bentuk sederhana (Rochmadi dan
Permono, 2015)..
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
polimer adalah suatu molekul besar yang tersusun aecara berulang dari
unit molekul atau monomer. Polimer diklasifikasikan kedalam enam
kelompok besar yaitu berdasrkan sumbernya, susunan rantai, jenis
monomer, sifat termal, dan reaksi polimerisasi. Manfaat polimer dibagi
dalam tiga kelompok yaitu polimer komersial, polimer teknik, dan polimer
khusus. Adapun aplikasi polimer yang saat ini sedang banyak
dikembangkan yaitu polimer tercetak molekul atau molecularly imprinted
Polymer (MIP) adalah salah satu matriks polimer selektif yang memiliki
kemampuan untuk mengikat molekul target secara reversible sehingga
dapat digunakan sebagai adsorben dalam proses pemisahan.
2. Saran
Lebih meningkatkan referensi bacaan agar pembahasan masalah
memperoleh informasi yang lengkap. Selain itu, dibahas pula mengenai
kekurangan dan kelebihan polimer tercetak molekul atau molecularly
imprinted Polymer (MIP).
DAFTAR PUSTAKA
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ethylene_dimethacrylate#sec
tion=Top