Anda di halaman 1dari 9

Gagasan Tentang Atom Pertama Kali

Gagasan pertama kali tentang model atom lahir dari filsafat antara Democritus dan Aristoteles
(500 Sebelum Masehi). Ada perbedaan filsafat di antara mereka tentang penyusun dari suatu
materi. Aristoteles menyatakan bahwa suatu materi tersusun dari suatu materi kecil yang dapat
dibagi terus-menerus. Sedangkan Democritus menyatakan bahwa materi tersusun dari suatu
partikel yang disebut atomos (atomos adalah partikel kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi
(bahasaYunani)). 
Namun karena merupakan filsafat, pengetahuan tentang atom tidak berkembang karena hal
tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Pengetahuan tentang atom mulai berkembang pesat
sejak penelitian John Dalton dan Avogadro yang mengungkapkan suatu gas yang berbeda namun
memiliki volume yang sama dan berisi jumlah molekul yang sama bila suhu dan tekanannya
sama. 
Teori-teori model dan struktur atom tersebut mulai disempurnakan karena memiliki kekurangan
sehingga dihasilkan teori model atom Thomson, teori model atom Rutherford, dan teori model
atom Bohr.

Teori Model Atom Dalton

Teori model atom Dalton pertama kali muncul pada tahun 1808. Teori ini muncul dari penelitian
berat gabungan secara kimia Dalton menyimpulkan bahwa bentuk dan struktur atom menyerupai
bola pejal yang padat. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam A New
System of Chemical Philosophy, Dalton menyimpulkan sifat-sifat atomnya adalah sebagai
berikut:

1. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.


2. Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
3. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
4. Selama reaksi kimia, atom-atom hanya dapat bergabung dan dipecah-pecah menjadi
atom-atom yang terpisah, tetapi atau tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.
5. Suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya melalui penggabungan atom tidak sejenis
dengan perbandingan yang sederhana. 

Teori Model Atom Thomson

Teori model atom Thomson lahir dari percobaan Joseph John Thomson tahun 1897. J.J.
Thomson melakukan percobaan menggunakan tabung sinar katoda. Berdasarkan hasil
penelitiannya, terdapat atom yang memiliki muatan negatif yang disebut elektron. 
Oleh sebab itu, J.J. Thomson mengusulkan bahwa model atom yang tepat adalah seperti roti
kismis. Menurut Thomson, model atom berbentuk seperti bola kismis dengan muatan listrik
terdistribusi merata dan elektron tersebar pada bola ini dengan jumlah muatan negatif yang sama
dengan muatan positif. 

Teori Model Atom Rutherford

Teori model atom Rutherford lahir dari percobaan Ernest Rutherford (1871-1937) bersama
murid-muridnya, Hans Geiger dan Ernest Mandem. Percobaan mereka adalah memberikan
hamburan partikel α pada suatu lapisan logam tipis emas. 

Dari hasil eksperimen tersebut, mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel α melewati
lapisan tipis seperti menembus ruang kosong dan ada juga partikel yang terdefleksi dengan sudut
yang lebar. Eksperimen mereka juga menunjukkan bahwa ada partikel yang terpantul kembali ke
arahdatangnyasinar. 
Kemudian Rutherford menjelaskan hasil eksperimennya dengan menggunakan model atomnya
bahwa terdapat muatan positif dalam sebuah atom terkonsentrasi pada suatu bagian relatif kecil
dibanding ukuran atom. Bagian bermuatan positif ini disebut inti (Nucleus) sedangkan bagian
atom yang berada di luar dan bergerak mengelilingi inti atom seperti planet-planet mengelilingi
matahari disebut Elektron. 

Teori Model Atom Bohr

Teori Model atom Bohr lahir dari gagasan Niels Bohr (1913). Teori model atom Bohr
merupakan penyempurnaan dari model atom Ruhterford yang gagal menjelaskan gaya gerak
elektron pada lintasan orbit. Bohr mengusulkan bahwa: 

1. Elektron-elektron yang bergerak di dalam orbit memiliki momentum dan energi yang
terkuantisasi sehingga hanya beberapa orbit yang yang berada pada jarak dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan saat mereka
bergerak di dalam orbit melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak
meluruh.

Dua poin tersebut diberikan sebagai penyempurnaan dari model atom Rutherford di mana model 
atom tersebut masih memakai kerangka hukum Newtonian (Fisika Klasik). Berbeda dengan Bohr
yang mengesampingkan Hukum Newtonian dan menggunakan hukum mekanika modern. 
Hukun Newtonian dipakai saat pergerakan kecepatan benda masih kecil. Hukum Mekanika
modern digunakan saat pergerakan kecepatan partikel hampir mendekati kecepatan cahaya ( V =
3 x 10 8 m/s). 
Model atom Bohr merupakan model atom yang paling sering dipakai karena sederhana  tetapi
dapat menjelaskan banyak hal. Salah satu kesuksesan dari model atom Bohr adalah lahirnya tabel
periodik unsur-unsur. 
Tabel periodik unsur-unsur adalah sebuah tabel yang berisi atom-atom yang penggolongan
terhadap sifat dan jenis-jenisnya (contohnya unsur logam, non-logam, padat, gas, cair, atau
unsur buatan). Istilah lain yang sering digunakan untuk menyatakan jenis atom adalah unsur. 
Coba Quipperian cek gambar tabel periodik di bawah ini, deh. Dapat ditunjukkan unsur warna
merah maroon termasuk golongan logam, sedangkan unsur yang berwarna hijau termasuk
golongan gas, dan juga ada yang termasuk unsur di golongan lantanida dan aktinida (berwarna
cokelat muda dan cokelat tua), unsur ini termasuk unsur yang dibuat oleh manusia sendiri.

Sumber
Jenis atom yang sama akan mempunyai jumlah proton yang sama. Sebaliknya atom yang
berbeda memiliki jumlah proton yang berbeda. Contohnya unsur hidrogen (H) mempunyai
sebuah proton 1 sedangkan unsur emas (Au) mempunyai 79 buah proton. 
Berdasarkan perjanjian, setiap jenis atom diberi nomor – yang disebut sebagai nomor atom yang
ditentukan berdasarkan jumlah proton yang dimilikinya. Sebagai contoh, nomor atom unsur
unsur hidrogen adalah 1 sedangkan nomor atom dari unsur emas adalah 79. Jenis-jenis atom
tersebut dapat dilihat pada tabel periodik unsur-unsur. 

Struktur Atom

Notasi Atom

Rumus Dasar:

A
Z X
Notasi atom dituliskan dengan notasi di atas
X = lambang atom
A = nomor massa
Z = nomor atom = Jumlah Proton = Jumlah Elektron
Jumlah proton, neutron dan elektron dalam atom dapat diketahui dengan cara:
jumlah proton = nilai Z
jumlah elektron = nilai Z - muatan, untuk atom netral maka muatan = 0
jumlah neutron =A-Z

Contoh Soal
23
11 Na maka Nomor massa = 23
Nomor Atom = 11
Jumlah proton = 11
Jumlah elektron = 11
Jumlah Neutron = 23 -11 = 12

2. 23 Maka Nomor massa = 23


+¿
11 Na ¿

Nomor Atom = 11
Jumlah proton = 11
Jumlah elektron = 11-1 =10 / angka 1 berasal dari banyaknya tanda +
Jumlah Neutron = 23-11 = 12
23
3. 11 Na−¿ ¿ Maka Nomor massa = 23
Nomor Atom = 11
Jumlah proton = 11
Jumlah elektron = 11 + 1=12/ angka 1 berasal dari banyaknya tanda -
Jumlah Neutron = 23-11 = 12

Isotop, Isobar dan Isoton

Dalam ilmu kimia dasar, kita akan menjumpai tiga istilah yakni isotop, isobar dan isoton. Apa
itu? Apa maknanya.

. A. Isotop
isotop: Atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor massa yang
berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan elektron sama dapat
memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan dengan isotop.

Contoh isotop dalam atom:


1
Hidrogen memiliki isotop  H1, 2H1 (detrium) dan 3H1 (tritium)
16 17O 18
Oksigen memiliki isotope   O8,  8 dan  O8
Karbon memiliki isotope  12C6, 13C6 dan 14C6
Nitrogen memiliki isotope  14N7 dan 15N7
Helium memiliki isotope  3He2 dan 4He2
Klorin memiliki isotope  35Cl17 dan 37Cl17
Besi memiliki isotop  Fe26,  Fe26, 56Fe26,57Fe26 dan 58Fe26
54 55

Neon memiliki isotop 20Ne10, 21Ne10 dan 22Ne10


Natrium memiliki isotope  22Na11, 23Na11 dan 24Na11
Belerang memiliki isotope  32S16, 33S16, 34S16 dan 36S16

Nomor atom itu angka yang dibawah ya,,jadi disitu terlihat angka yang dibawah atau nomor
atomnya sama.

Kegunaan Isotop dalam kehidupan

 Fe-59 dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah di dalam
tubuh
 Na-24 dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa di dalam tanah, caranya Na-24
dilarutkan dalam air/minyak kemudian dengan menggunakan detektor akan diketahui
kebocorannya. Yang bocor pasti radiasinya lebih banyak. Selain itu juga bisa digunakan
untuk mempelajari peredaran darah manusia.
 P-32 dapat digunakan untuk mendeteksi pemakaian pupuk pada tanaman-tanaman.
 CO-60 dapat digunakan untuk pengobatan kanker.
 I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan pada kalenjar tiroid.
 C-14 daat digunakan untuk mengetahui kecepatan pembentukan senyawa pada proses
fotosintesis. Selain itu, juga digunakan untuk menentukan usia fosil atau benda-beda
bersejarah. Caranya dengan melihat waktu paruh-nya.
 O-18 dapat digunakan untuk mengetahui perubahan asam karboksilat dan alkohol
menjadi suatu ester (dengan menggunakan asam sebagai katalisnya). Ini dinamakan
proses esterifikasi.

B. Isobar

Pengertian isobar : unsur atomnya berbeda tapi memiliki massa yang sama.

Contoh Isobar

Natrium dan Magnesium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 24Na11 dan 24Mg12
Hidrogen dan Helium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 3H1 dan 3He2
Karbon dan Nitrogen dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 14C6 dan 14N7
C. Isoton

Pengertian Isoton: Unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.

Contoh Isoton

Hidrogen (3H1) dan Helium (3He2) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 2.
Argon (40Ar18) dan Kalsium (42Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
Nitrogen(14N7) dan Karbon (13C6) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 7.
Natrium (23Na11) dan Magnesium (24Mg12) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 12.
Kalium (39K19) dan Kalsium (40Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 20.

Anda mungkin juga menyukai