Definisi Atom
Atom berasal dari bahasa yunani atomos yang berarti tidak dapat dipotong
atau dibagi lagi. Sesuai dengan pengertian tersebut jadi “Atom” adalah suatu
materi / partikel yang paling kecil yang tidak dapat dibagi atau di pecah lagi.
Atom memiliki inti atom yang terdiri dari :
1. Proton adalah Inti atom yang bermuatan positif (+),
2. Electron adalah Inti atom yang bermuatan negatif (-) dan
3. Neutron adalah Inti atom yang bermuatan netral.
Kulit K = max 2 e
Kulit L = max 8 e, dst.
3. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.
Catatan ‼!
Untuk atom netral Jumlah Proton = Jumlah Neutron.
Massa 1 Elektron
gram.
2. Penemuan Proton
Penemu proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal
Jerman yaitu Eugen Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886. Kemudian
keberdaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin
terbukti ketika Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1906 berhasil
menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-kira 1.837 kali
massa elektron. Kini partikel itu kita sebut dengan proton, nama yang baru
dipakai mulai tahun 1919.
Massa 1 elektron = gram
Massa 1 Proton = 1.837 gram = gram.
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan neutron yang
berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang
mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton
akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti
biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal
juga dengan istilah nukleus atau nukleon (nucleon), dan reaksi yang terjadi
atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
3. Penemuan Neutron
Pada tahun 1932 James Chadwick (1891-1974) berhasil menemukan
neutron. Neutron adalah partikel inti yang tidak bermuatan atau bersifat
netral. Massa sebutir neutron adalah gram.
Dengan penemuan neutron ini, struktur atom menjadi semakin jelas.
atom tersusun dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Inti atom sendiri terdiri dari proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tidak bermuatan. Kedua partikel penyusun atom ini
disebut nucleon artinya partikel-partikel inti. Oleh karena atom bersifat
netral, maka jumlah proton yang bermuatan positif harus sama dengan
jumlah elektron yang bermuatan negatif.
Jadi, atom tersusun dari inti atom yang mengandung proton dan
neutron serta elektron yang berada diluar inti atom.
2. Isobar
Adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai no.atom berbeda), tetapi
mempunyai no.massa yang sama.
o Ex. dengan
3. Isoton
Adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyaino.atom berbeda),
tetapi mempunyai nomor massa yang sama
o Ex. dengan
SUPERTRIK ‼!
ISOTO P ROTON
Dengan mengingat-ingat P pada kata terakhir Isotop
Karena isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama.
ISOTO N EUTRON
Dengan mengingat-ingat N pada kata terakhir Isoton
Karena isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah neutron sama.
K 1 0 1s 1
L 2 0 2s 2
1 2p
0 3s
M 3 1 3p 3
2 3d
0 4s
N 4 1 4p 4
2 4d
3 4f
s=-½ s=+½
Cara di atas merupakan salah satu contoh menghapal unsur-unsur dalam Sistem
Periodik Unsur, selebihnya dapat dikembangkan sesuai dengan lingkungan
setempat.
Pembelajaran 9 Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur, Sifat Fisis dan Sifat Kimia
Unsur
Sistem periodik mengandung banyak informasi tentang sifat-sifat unsur.
Selain nomor atom dan nomor massa, banyak tabel periodik yang mencantumkan
data titik cair dan titik didih, wujud pada suhu kamar, serta sifat logam dan non
logam. Kita akan membahas beberapa sifat tersebut.
1.Logam dan Nonlogam
Unsur dapat digolongkan ke dalam logam dan nonlogam. Perbandingan
sifat antara logam dan nonlogam secara ringkas diberikan pada tabel dibawah
ini. Besi, aluminium, emas, dan raksa tergolong logam. Sedangkan hydrogen,
oksigen, dan belerang tergolong nonlogam. Tergolong apakah tembaga, perak,
silikon, dan karbon?.
Logam Nonlogam
1. Kecuali raksa, berwujud padat 1. Ada berwujud padat, cair atau gas.
pada suhu
kamar
2. Dapat ditempa dan dapat 2. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa
diregang
Dalam tabel periodik, logam terdapat pada bagian kiri bawah, sedangkan
nonlogam pada bagian kanan atas. Artinya sifat logam dalam sistem periodik,
makin ke bawah makin besar dan makin ke kanan makin berkurang.Logam dan
nonlogam dibatasi oleh suatu garis tangga di bagian tengah sistem periodik.
Unsur-unsur disekitar garis batas tersebut mempunyai dua sifat baik sifat logam
maupun sifat nonlogam. Unsur-unsur itu digolongkan sebagai Metaloid.
2. Titik Leleh dan Titik didih
Bagi unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih makin ke bawah
makin rendah. Sedangkan unsur nonlogam segolongan titik leleh dan titik didih
makin ke bawah makin tinggi.
3. Wujud
Wujud zat bergantung pada titik leleh dan titik didihnya. Pada suhu kamar
hanya dua unsur yang berwujud cair, 11 unsur berwujud gas dan sisanya berwujud
padat.
4. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur logam pada sistem periodik makin
ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Sedangkan
unsur nonlogam pada sistem periodic makin ke bawah makin kurang reaktif,
karena makin sukar menangkap elektron.Unsur segolongan bukannya mempunyai
sifat yang identik, melainkan hanya mirip. Unsur-unsur tersebut mungkin
mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda. Salah satu sifat unsur logam
alkali (golongan IA), yaitu bereaksi dengan air. Akan tetapi, kecepatan reaksinya
berbeda, dari atas ke bawah makin dasyat. Satu hal yang harus disadari bahwa
setiap unsur mempunyai
Sifat-Sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah
dalam satu golongan. Sifat-sifat periodik yang akan dibahas meliputi jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan kelektronegatifan.
1. Jari-Jari Atom
Jarak antara inti atom dengan elektron terluar disebut jari-jari atom.
Penentuan jari-jari atom, yaitu dengan mengukur jarak antara inti-inti dalam
senyawa kovalen menggunakan difraksi sinar-X.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
terluar dari suatu atom. Apabila suatu atom mempunyai energi ionisasi kecil
maka atom tersebut akan mudah melepaskan elektron. Demikian juga
sebaliknya, semakin besar energi ionisasi suatu atom akan menyebabkan atom
tersebut semakin sukar melepaskan elektron.
3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan jika suatu atom
menangkap elektron. Afinitas elektron merupakan ukuran mengenai mudah
atau tidaknya suatu atom menjadi ion negatif. Apabila atom menangkap
elektron, atom bermuatan negatif. Semakin besar energi yang dilepaskan
suatu atom, semakin mudah atom-atom tersaebut menangkap elektron.
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecendrungan suatu atom untuk bermuatan negatif
atau kemampuan suatu atom untuk menangkap/menarik elektron dari atom
lain. Harga keelektronegatifan ini bersifat relatif antara atom yang satu
dengan atom lain.
TIPS
Sifat periodik unsur-unsur bisa diringkas seperti yang ada dibawah ini.
- Jari-jari atom makin kecil
- Energi ionisasi makin besar
- Afinitas elektron makin besar
- Keelektronegatifan makin besar
- Sifat logam makin kecil