Anda di halaman 1dari 16

MATERI 2

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Pembelajaran 4: Perkembangan Model Atom dan Partikel Penyusun Atom

Definisi Atom
Atom berasal dari bahasa yunani atomos yang berarti tidak dapat dipotong
atau dibagi lagi. Sesuai dengan pengertian tersebut jadi “Atom” adalah suatu
materi / partikel yang paling kecil yang tidak dapat dibagi atau di pecah lagi.
Atom memiliki inti atom yang terdiri dari :
1. Proton adalah Inti atom yang bermuatan positif (+),
2. Electron adalah Inti atom yang bermuatan negatif (-) dan
3. Neutron adalah Inti atom yang bermuatan netral.

Teori - Teori Atom


1. Model Atom Dalton
John Dalton ( 1776 – 1844 ) adalah pencetus teori atom modern yang asli.
Dia adalah seorang guru dan ahli kimia yang berkebangsaan inggris.
Teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan 2 hukum, yaitu hukum
kekekalan massa dan hukum kekekalan perbandingan tetap. Teori atom Dalton
dikembangkan selama periode 1803 – 1808 dan didasarkan atas 3 asumsi
pokok, yaitu :
1. Setiap unsur kimia tersusun oleh partikel-pertikel kecil yang tidak dapat
dihancurkan dan dipisahkan yang disebut atom. Selama mengalami
perubahan kimia, atom tidak bias diciptakan dan dimusnahkan.
2. Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama, tetapi
atom-atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain,
baik massa maupun sifat-sifatnya yang berlainan.
3. Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan
ikatan dengan perbandingan angka sederhana.

 Kelemahan Teori Atom Dalton


1. Ketidakterpisahan atom terbukti salah, karena, atom dapat dibagi lagi
menjadi proton, neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel
terkecil, yang sangat berpengaruh dalam reaksi kimia.
2. Menurut Dalton, atom - atom dari unsur yang sama adalah sama dalam
segala hal. Pernyataan ini salah karena atom dari beberapa unsur berbeda
dalam hal massa dan kepadatan. Atom seperti dari unsur yang sama
memiliki massa yang berbeda disebut isotop. Misalnya, klorin memiliki
dua isotop yang memiliki nomor massa 35 dan 37 satuan massa atom
(sma).
3. Dalton juga mengatakan atom elemen yang berbeda, berbeda dalam
segala hal. Hal ini telah terbukti salah dalam kasus-kasus tertentu seperti
atom argon dan atom kalsium, yang memiliki massa atom yang sama
yaitu 40. Atom unsur berbeda yang memiliki massa atom yang sama
disebut isobar.
 Kelebihan Teori Atom Dalton
1. Memungkinkan kita untuk menjelaskan hukum kombinasi kimia.
2. Dalton adalah orang pertama yang mengakui perbedaan yang bisa
diterapkan antara partikel dari suatu unsur (atom) dan dari senyawa
(molekul).
2. Model Atom Thompson
Pada tahun 1897 Joseph John Thompson (1856 – 1909) menemukan
electron dan kemudian Thompson mengajukan teori atom baru yaitu yang
disebut dengan Model Atom Thompson. Model Atom Thompson di analogkan
seperti sebuah roti kismis karena saat itu Thompson beranggapan bahwa atom
bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif di sekelilingnya.
Dalil Thompson
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang
bermuatan negatif di sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan
atom bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau
negatif yang berlebihan.
3. Model Atom Rutherford
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford (1871 – 1937) mengungkapkan teori
atom modern yang dikenal sebagai model atom Rutherford yaitu :
1. Atom tersusun dari :
a. Inti atom yang bermuatan positif
b. Electron-elektron yang bermuatan negative dan mengelilingi inti
2. Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom
bermuatan positif.
3. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hamper semua
massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jari-jari atom sekitar
10 m, sedangkan jari-jari inti atom sekitar 10 m.
 Kelemahan Atom Rutherford
Ketika elektron-elektron mengelilingi inti atom, mereka mengalami
kecepatan terus-menerus, sehingga elektron harus membebaskan energi.
Lama kelamaan energy yang dimiliki oleh elektron makin berkurang dan
elektron akan tertarik makin dekat kea rah inti, sehingga akhirnya jatuh
kedalam inti. Tapi kenyataannya, seluruh elektron dalam atom tidak pernah
jatuh ke inti.
4. Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, seorang ilmuan dari Denmark yang bernama Niels
Henrik David Bohr (1885-1962) menyempurnakan Atom Rutherford. Model
atom yang di ajukan Bohr dikenal sebagai Model Atom Rutherford-Bohr, yang
dapat diterangkan sbb :
1. Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit–kulit atau tingkat–tingkat energi, yaitu lintasan
dimana elektron berada dalam keadaan stationer, artinya tidak
memancarkan energi.
2. Kedudukan elektron dalam kulit–kulit, tingkat–tingkat energi dapat
disamakan dengan kedudukan seseorang yang berada pada anak – anak
tangga. Seseorang hanya dapat berada pada anak tangga pertama, kedua,
ketiga dst, tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak tangga tersebut.
Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu
susunan elektron pada masing–masing kulit. Data yang digunakan untuk
menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur, dimana
nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut.
Sedangkan elektron pada kulit atom terluar disebut dengan elektron
valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu
atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan atom lain.
Untuk menentukan konfigurasi electron suatu unsur, ada beberapa
patokan yang harus di ingat, yaitu sbb :
1. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan
disebut kulit ke-1 (Kulit K), kulit ke-2 (Kulit L), kulit ke-3 (Kulit M),
kulit ke-4 (Kulit N), kulit ke-5 (Kulit O), dan seterusnya.
2. Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati masing-masing kulit
adalah :
Dengan n = nomor kulit
2 n²

Kulit K = max 2 e
Kulit L = max 8 e, dst.
3. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.

Sifat-Sifat Partikel Dasar


Walaupun pada awalnya atom di artikan sebagai partikel terkecil yang
tidak dapat dibagi lagi, tetapi dalam perkembangannyaternyata ditemukan
bahwa atom tersusun atas 3 jenis partikel sub-atom, yaitu : proton, electron dan
neutron.
 Massa partikel dasar dinyatakan dalam satuan massa atom (sma)
 1 sma = gram.
 Muatan partikel dasar dinyatakan sebagai muatan relatif terhadap muatan
electron (e).
 Muatan elektron (e) = C. *C = Coloumb.

 Muatan 1 Proton = 1 Elektron, tetapi tandanya berbeda.


 Massa 1 Proton = 1 Neutron, masing-masing 1 sma.
 Massa elektron massa proton dan neutron.
Susunan Atom
Pada tahun 1913, Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887-1915) menemukan
bahwa jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan sifat khas masing-
masing unsur. Atom-atom dari unsur yang sama memiliki jumlah muatan
positif yang sama.
Moseley mengusulkan agar istilah nomor atom diberi lambing Z, untuk
menyebutkan jumlah muatan positif dalam inti atom. Nomor atom unsur
menunjukkan jumlah proton dalam inti. Setelah dilakukan percobaan, diketahui
bahwa atom tidak bermuatan listrik yang berarti dalam atom jumlah muatan
positif sama dengan jumlah muatan negative, sehingga nomor atom juga
menunjukkan jumlah electron dalam unsur.
Nomor Atom (z) = Jumlah Proton
= jumlah Elektron
Misal :
Unsur Oksigen (O) memiliki no.Atom 8 (Z=8), maka dalam atom Oksigen
terdapat 8 Proton dan 8 Elektron.
Selain nomor Atom, ada juga yang disebut dengan nomor massa yang
biasanya diberi lambing A. Nomor massa digunakan untuk menentukan jumlah
nucleon dalam atom suatu unsur.
*Nukleon : Partikel penyusun inti atom yang terdiri dari proton dan neutron.
A (nomor massa) = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)
 Penulisan Atom

Ket : X = Lambang Unsur


A = No. Massa
Z = No. Atom
Untuk ion (Atom bermuatan positif atau negatif) maka notasi ion
jumlah proton, neutron dan electron adalah sbb :
Notasi Ion Positif Ion Negatif
Jumlah proton (p) p=Z p=Z
Jumlah Neutron (n)
n=A Z n=A Z
Jumlah Elektron (e)
e=p–q e=p+r

Catatan ‼!
 Untuk atom netral Jumlah Proton = Jumlah Neutron.

 Untuk Ion Positif Jumlah proton (muatan +) lebih banyak dari


elektron (muatan -).
 Untuk Ion Negatif jumlah Elektron (muatan -) lebih banyak dari
pada proton (muatan +).
Pembelajaran 5 Partikel Penyusun Atom, No atom dan No Massa, Isoptop
Isobar dan Isoton

Penemuan Partikel Dasar


1. Penemuan Elektron
Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya sinar katode oleh
Julius Plucker (1801-1868) yang kemudian William Crookes (1832-1919)
dari inggris pada tahun 1875 mengulangi eksperimen Plucker tersebut
dengan lebih teliti mengungkapkan bahwa sinar katode merupakan
kumpulan partikel-pertikel yang saat itu belum dikenal. Partikel sinar
katode itu dinamai “Elektron” oleh George Johnstone Stoney (1817-1895)
pada tahun 1891. Kemudian pada tahun 1897, J.J Thompson (1856-1940)
dari inggris melalui serangkaian eksperimennya berhasil menemukan
elektron yang dimaksud stoney. Thompson membuktikan bahwa elektron
merupakan partikel penyusun atom. Bahkan, Thompson mampu
menghitung perbandingan muatan terhadap massa elektron e/m, yaitu

C/g. kemudian pada tahun 1908, Robbert Andrew Millikan


(1868-1953) dari univ.Chicago menemukan harga muatan elektron, yaitu

C. Sehingga massa suatu elektron dapat dihitung.

Massa 1 Elektron

gram.

2. Penemuan Proton
Penemu proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal
Jerman yaitu Eugen Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886. Kemudian
keberdaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin
terbukti ketika Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1906 berhasil
menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-kira 1.837 kali
massa elektron. Kini partikel itu kita sebut dengan proton, nama yang baru
dipakai mulai tahun 1919.
Massa 1 elektron = gram
Massa 1 Proton = 1.837 gram = gram.
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan neutron yang
berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang
mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton
akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti
biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal
juga dengan istilah nukleus atau nukleon (nucleon), dan reaksi yang terjadi
atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.

3. Penemuan Neutron
Pada tahun 1932 James Chadwick (1891-1974) berhasil menemukan
neutron. Neutron adalah partikel inti yang tidak bermuatan atau bersifat
netral. Massa sebutir neutron adalah gram.
Dengan penemuan neutron ini, struktur atom menjadi semakin jelas.
atom tersusun dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Inti atom sendiri terdiri dari proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tidak bermuatan. Kedua partikel penyusun atom ini
disebut nucleon artinya partikel-partikel inti. Oleh karena atom bersifat
netral, maka jumlah proton yang bermuatan positif harus sama dengan
jumlah elektron yang bermuatan negatif.

Jadi, atom tersusun dari inti atom yang mengandung proton dan
neutron serta elektron yang berada diluar inti atom.

Isotop, Isobar dan Isoton


1. Isotop
Adalah unsur-unsur sejenis yang mempunyai nomor atom yang sama
tetapi memiliki massa atom berbeda atau unsur-unsur sejenis yang
mempunyai jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda.
o Ex. dengan

2. Isobar
Adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai no.atom berbeda), tetapi
mempunyai no.massa yang sama.
o Ex. dengan
3. Isoton
Adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyaino.atom berbeda),
tetapi mempunyai nomor massa yang sama
o Ex. dengan

SUPERTRIK ‼!

 ISOTO P ROTON
Dengan mengingat-ingat P pada kata terakhir Isotop
Karena isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama.
 ISOTO N EUTRON
Dengan mengingat-ingat N pada kata terakhir Isoton
Karena isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah neutron sama.

Pembelajaran 6 Bilangan Kuantum dan Konfigurasi Elektron


Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum ini mencirikan bentuk orbital elektron. Bilangan
kuantum terdiri dari bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l),
bilangan kuantum magnetik (m) dan bilangan kuantum spin (s).
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menentukan besarnya tingkat energi suatu
elektron dalam atom yang mencirikan ukuran orbital. Bilangan kuantum
utama (n) dapat berharga 1,2,3,4,…..dst. selain itu biasanya harga n
disesuaikan dengan tingkat energi dan kulit – kulit elektron pada atom
Bohr.
Contoh

Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 Dst

Lambang kulit K L M N dst

2. Bilangan Kuantum Azimut (l)


Setiap kulit (tingkat energi) tersusun dari beberapa subkulit
(subtingkat energi) yang masing – masing subkulit dicirikan oleh
bilangan kuantum azimut yang diberi lambang l. Nilai bilangan
kuantum ini menentukan bentuk ruang orbital dan besarnya momentu
sudut elektron. Misalnya setiap elektron denga harga l = 0 akan
mempunyai ruang orbital seperti bola yang berarti kebolehjadian untuk
menemukan elektron dari atom ke segala arah dan bernilai sama.
Bilangan kuantum azimut mempunyai harga dari 0 sampai dengan
(n – 1) untuk setiap n, dan menunjukkan letak elektron dalam subkulit.
Untuk setiap subkulit diberi lambing berdasarkan harga bilangan
kuantum l.

 Subkulit yang mempunyai harga l =0 diberi lambang s


 Subkulit yang mempunyai harga l =1 diberi lambang p
 Subkulit yang mempunyai harga l =2 diberi lambang d
 Subkulit yang mempunyai harga l =3 diberi lambang f
Lambang s,p,d dan f diambil dari nama spectrum yang dihasilkan
oleh tujuh logam alkali dari Li sampai dengan Cs yang terdiri dari 4
deret, yaitu tajam (sharp), utama (principal), kabur (diffuse), dan dasar
(fundamental).
Tabel Keterkaitan Jumlah Kulit denga Banyaknya Subkulit serta
Jenis Subkulit dalam atom
kulit Bilangan Bilangan Jenis Jumlah
kuantum kuantum subkulit subkulit
utama azimut yang
mungkin

K 1 0 1s 1
L 2 0 2s 2
1 2p
0 3s
M 3 1 3p 3
2 3d
0 4s
N 4 1 4p 4
2 4d
3 4f

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik ini menentukan arah orientasi dari
orbital di dalam ruang relative terhadap orbital yang lain. Dengan
demikian untuk setiap satu subkulit terdapat beberapa orbital yang
dicirikan oleh nilai m.
Untuk setiap subkulit (setiap nilai l) akan terdiri dari beberapa
orbital dengan nilai m antara –l sampai dengan +l. jadi untuk subkulit s
dengan harga l = 0 hanya ada sebuah harga m = 0, subkulit p dengan
harga l = 1 mempunyai tiga harga m, yaitu m= -1, m = 0, dan m= +1.
dan untuk harga l = 2 mempunyai 5 harga m yaitu -2, -1, 0, +1, dan +2.
4. Bilangan Kuantum Spin(s)
Bilangan kuantum spin merupakan bilangan kuantum yang terlepas
dari pengaruh momentum sudut. Hal itu berarti bilangan kuantum sin
tidak berhubungan secara langsung dengan tiga bilangan kuantum
yang lain.
Bilangan kuatum spin bukan merupakan hasil dari penyelesaian
persamaan gelombang, tetapi didasarkan pada pengamatan Otto Stern
dan Walter Gerlach terhadap spektrum atom yang dilwatkan pada
medan magnet, dan ternyata didapat dua spektrum yang terpisah
dengan kerapatan yang sama. Kesimpulan ang diperoleh bahwa
terjadinya pemisahan garis spektrum oleh medanmagnet dimungkinkan
karena elektron – elektron tersebut selama mengelilingi inti berputar
pada sumbunya dengan arah yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut
diusulkan adanya bilangan kuantum spin(s) untuk menandai arah
putaran spin elektron pada sumbunya. Setiapelektron dapat berputar
pada sumbunya sesuai dengan arah jarum jam atau berlawanan arah
dengan jarum jam. Maka probabilitas elektron berputar searah jarum
jam adalah ½ dan probabilitas berputar berlawanan dengan arah jarum
jam adalah ½ . untuk membedakan arah putarannya maka diberi tanda
negative fan positif. Jadi, bilangan spin hanya ada dua macam, yaitu +
½ atau – ½ .

s=-½ s=+½

Pembelajaran 6 Konfigurasi Elektron Berdasarkan Teori Atom Bohr


Konfigurasi elektron merupakan gambaran susunan elektron di dalam
atom. Melalui konfigurasi elektron, kita dapat mengetahui posisi suatu atom unsur
dalam sistem periodikunsur dan memahami sifat-sifatnya secara periodik. Berikut
cara menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan teori atom Bohr dan teori atom
mekanika kuantum.
Niels Bohr tahun 1913 mengemukakan teori atomnya sebagai berikut :
a. Lintasan (orbit) elektron dalam atom memiliki tingkat-tingkat energi tertentu.
b. Lintasan elektron yang semakin dekat ke inti atom memiliki tingkat energi yang
c. semakin rendah, sebaliknya semakin jauh dari inti atom, memiliki tingkat
energi semakin tinggi.
d. Dalam lintasannya elektron tidak menyerap dan melepaskan energi (bersifat
stabil).
e. Elektron dapat berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi apabila
menyerap energi, sebaliknya akan melepaskan energi bila berpindah ke lintasan
lebih rendah.
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan
yang harus selalu diingat, yaitu:
a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut
kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N),
Dan seterusnya.
b. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-
masing kulit adalah: 2 n 2 dengan n = nomor kulit

c. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.


Pembelajaran 7 Konfigurasi Elektron Berdasarkan Teori Mekanika
Kuantum
Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan teori mekanika kuantum,
mengikuti beberapa aturan yaitu :
1. Aturan Aufbau
Elektron akan menempati sub kulit yang tingkat energinya terendah, lalu ke
tingkat energi yang lebih tinggi
2. Kaidah Hund
Dalam satu orbital, elektron akan mengisi orbital dengan spin yang sama
(sejajar), lalu berpasangan. Aturan Hund menyatakan bahwa susunan elektron
yang paling stabil dalam subkulit adalah susunan dengan jumlah spin paralel
terbanyak.
3. Azas larangan Pauli
Tidak akan ada elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama.

Pembelajaran 8 Perkembangan Sistem Periodik Unsur


A. Perkembangan Sistem Periodik
1. Penggolongan berdasarkan sifat kelogaman
Unsur-unsur di alam digolongkan menjadi unsur logam dan unsur
non logam.
2. Triade Dabereiner
Pada tahun 1817 Dabereiner menemukan adanya suatu keteraturan
hubungan berat atom antara 3 buah unsur yang mempunyai sifat
kimia mirip.
Bila ketiga unsur tersebut diurutkan menurut naiknya massa atom
maka massa atom unsur ditengah sama dengan setengah dari
jumlah massa atom dari dua atom yang dipinggir.
3. Hukum Oktaf Newland
Pada tahunn 1865 J. Newland menyusun daftar unsur-unsur
menurut kenaikan massa atom. Dari daftar ini ternyata ditemukan
pengulangan sifat unsur setiap 8 unsur.
Gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokan unsur-unsur ini
karena gas mulia saat itu belum ditemukan.
Pengelompokan unsur-unsur Hukum Oktaf :
Li Be B C N O F Na Mg Al Si P S Cl K
Ca
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Berdasarkan pengelompokan di atas, dapat kita simpulkan bahwa
yang merupakan unsur segolongan adalah :
- Li, Na, K
- Be, Mg, Ca
- B, Al
- C, Si, dan seterusnya.
4. Mendeleyev dan Lothar Meyer
Pada tahun 1869 Mendeleyef dan Lothar Meyer secara terpisah
menyusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan
sifatnya. Dari data tersebut Mendeleyef mengemukakan : “Sifat
unsur-unsur adalah merupakan fungsi periodik dari massa
atomnya”.
Salah satu kehebatan sistem penyusunan ini adalah dari
keperiodikan ini Mendeleyef telah dapat meramalkan sifat unsur-
unsur yang pada saat itu belum diketahui orang. Beberapa tahun
kemudian ternyata unsur-unsur tersebut diketemukan orang dan
sifat-sifatnya yang sesuai dengan ramalan Mendeleyef.
5. Sistem Periodik Panjang/Modern
Walaupun sistem periodi Mendeleyef sudah baik, namun masih
banyak kelemahan-kelemahannya. Pada tahun 1913 Hendry G.J.
Moseley melihat hubungan antara nomor atom dan muatan inti.
Kemudian Moseley mengubah susunan berkala yang tadinya
berdasarkan pada massa atom diganti dengan nomor atom. Tabel
dibuat dalam bentuk panjang yang disebut Periodik Panjang.
Akibat pergantian ini ada beberapa unsur yang berubah letaknya.
Dalam sistem periodik, unsur-unsur dibagi atas periode-periode
yang merupakan deret-deret horizontal dan golongan yang
merupakan lajur-lajur vertikal.
a. Periode Sistem Periodik
Periode dalam sistem periodik menyatakan banyak kulit atom
yang dimiliki oleh unsur yang bersangkutan.
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur terbagi atas 7
periode yang dibedakan lagi atas :
1. Periode pendek, yaitu perode 1, 2, dan 3.
2. Periode panjang, yaitu periode 4 dan 5.
3. periode sangat panjang, yaitu periode 6.
4. Periode belum lengkap, yaitu periode 7.
b. Golongan Sistem Periodik
Golongan dalam sistem periodik menyatakan jumlah electron
yang terdapat pada kulit terluar (elektron valensi). Unsur-unsur
yang terletak pada satu golongan mempunyai sifat-sifat yang
mirip.
Dalam sistem periodik modern unsur-unsur terbagi atas 18
golongan yang masing-masing golongan dibagi atas 8 golongan
utama (A) dan 8 golongan transisi (B).
Penamaan khusus untuk beberapa golongan adalah sebagai
berikut :
1. Golongan IA disebut golongan alkali, kecuali H.
2. Golongan IIA disebut golongan alkali tanah.
3. Golongan VIIA disebut golongan halogen.
4. Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia.
5. Golongan IIIA sampai dengan golongan VIA diberi nama
sesuai unsur yang ada pada golongan tersebut.
6. Golongan IB sampai dengan golongan VIIIB disebut
golongan transisi.
TIPS
Teknik menghafal Sistem Periodik Unsur
Golongan IA : HerLiNa Kawin Roby Cs Frustasi
Golongan IIA : Besok Minggu Cami Serentak Bawa Rambutan
Golongan IIIA: Budi Alias Gali Indonesia Tulen
Golongan IVA: Cahyono Si Gendut Senang sePak bola
Golongan VA : NaPAs Sebelum Binasa
Golongan VIA: Om Saya Senang Telo Pohung
Golongan VIIA: Fuji Color Baru Itu Antik
Golongan VIIIA: He Nenek Arman Kurus Xena Radon

Cara di atas merupakan salah satu contoh menghapal unsur-unsur dalam Sistem
Periodik Unsur, selebihnya dapat dikembangkan sesuai dengan lingkungan
setempat.
Pembelajaran 9 Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur, Sifat Fisis dan Sifat Kimia
Unsur
Sistem periodik mengandung banyak informasi tentang sifat-sifat unsur.
Selain nomor atom dan nomor massa, banyak tabel periodik yang mencantumkan
data titik cair dan titik didih, wujud pada suhu kamar, serta sifat logam dan non
logam. Kita akan membahas beberapa sifat tersebut.
1.Logam dan Nonlogam
Unsur dapat digolongkan ke dalam logam dan nonlogam. Perbandingan
sifat antara logam dan nonlogam secara ringkas diberikan pada tabel dibawah
ini. Besi, aluminium, emas, dan raksa tergolong logam. Sedangkan hydrogen,
oksigen, dan belerang tergolong nonlogam. Tergolong apakah tembaga, perak,
silikon, dan karbon?.
Logam Nonlogam
1. Kecuali raksa, berwujud padat 1. Ada berwujud padat, cair atau gas.
pada suhu
kamar
2. Dapat ditempa dan dapat 2. Bersifat rapuh, tidak dapat ditempa
diregang

3. Mengkilap jika digosok 3. Kecuali intan (karbon), tidak


mengkilap jika
digosok
4. Konduktor listrik dan panas 4. Nonkonduktor, kecuali grafit
(karbon)

Dalam tabel periodik, logam terdapat pada bagian kiri bawah, sedangkan
nonlogam pada bagian kanan atas. Artinya sifat logam dalam sistem periodik,
makin ke bawah makin besar dan makin ke kanan makin berkurang.Logam dan
nonlogam dibatasi oleh suatu garis tangga di bagian tengah sistem periodik.
Unsur-unsur disekitar garis batas tersebut mempunyai dua sifat baik sifat logam
maupun sifat nonlogam. Unsur-unsur itu digolongkan sebagai Metaloid.
2. Titik Leleh dan Titik didih
Bagi unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih makin ke bawah
makin rendah. Sedangkan unsur nonlogam segolongan titik leleh dan titik didih
makin ke bawah makin tinggi.
3. Wujud
Wujud zat bergantung pada titik leleh dan titik didihnya. Pada suhu kamar
hanya dua unsur yang berwujud cair, 11 unsur berwujud gas dan sisanya berwujud
padat.
4. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur logam pada sistem periodik makin
ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Sedangkan
unsur nonlogam pada sistem periodic makin ke bawah makin kurang reaktif,
karena makin sukar menangkap elektron.Unsur segolongan bukannya mempunyai
sifat yang identik, melainkan hanya mirip. Unsur-unsur tersebut mungkin
mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda. Salah satu sifat unsur logam
alkali (golongan IA), yaitu bereaksi dengan air. Akan tetapi, kecepatan reaksinya
berbeda, dari atas ke bawah makin dasyat. Satu hal yang harus disadari bahwa
setiap unsur mempunyai
Sifat-Sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah
dalam satu golongan. Sifat-sifat periodik yang akan dibahas meliputi jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan kelektronegatifan.
1. Jari-Jari Atom
Jarak antara inti atom dengan elektron terluar disebut jari-jari atom.
Penentuan jari-jari atom, yaitu dengan mengukur jarak antara inti-inti dalam
senyawa kovalen menggunakan difraksi sinar-X.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
terluar dari suatu atom. Apabila suatu atom mempunyai energi ionisasi kecil
maka atom tersebut akan mudah melepaskan elektron. Demikian juga
sebaliknya, semakin besar energi ionisasi suatu atom akan menyebabkan atom
tersebut semakin sukar melepaskan elektron.
3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan jika suatu atom
menangkap elektron. Afinitas elektron merupakan ukuran mengenai mudah
atau tidaknya suatu atom menjadi ion negatif. Apabila atom menangkap
elektron, atom bermuatan negatif. Semakin besar energi yang dilepaskan
suatu atom, semakin mudah atom-atom tersaebut menangkap elektron.
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecendrungan suatu atom untuk bermuatan negatif
atau kemampuan suatu atom untuk menangkap/menarik elektron dari atom
lain. Harga keelektronegatifan ini bersifat relatif antara atom yang satu
dengan atom lain.
TIPS
Sifat periodik unsur-unsur bisa diringkas seperti yang ada dibawah ini.
- Jari-jari atom makin kecil
- Energi ionisasi makin besar
- Afinitas elektron makin besar
- Keelektronegatifan makin besar
- Sifat logam makin kecil

Anda mungkin juga menyukai