Anda di halaman 1dari 32

Mata kuliah Kimia Dasar 1

STRUKTUR ATOM

Oleh :
MEGAWATI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
PENDAHULUAN
Struktur susunan, sifat, dan perubahan suatu materi/zat serta energi
yang menyertai perubahan tersebut.

Atom
Materi/Zat Unsur
Senyawa/
molekul
LAHIRNYA TEORI ATOM
• Kimia modern berdasarkan atas teori atom.
• Hukum fundamental pendukung dari lahirnya teori atom
1. Hukum kekekalan massa
2. Hukum perbandingan tetap
3. Hukum perbandingan berganda
Hukum-hukum ini adalah dasar teori atom dan pada saat yang sama merepresentasikan kesimpulan yang
ditarik dari teori atom.
Di masa lalu, keberadaan atom hanyalah hipotesis.
Di awal abad ke-20 teori atom akhirnya terbukti bahwa atom terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil.
Teori atom saat ini secara pelahan berkembang sejalan dengan perkembangan ini dan menjadi kerangka
dunia material Kimia modern dimulai oleh kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). Ia
menemukan hukum kekekalan massa dalam reaksi kimia, dan mengungkap peran oksigen dalam
pembakaran.
TEORI ATOM
1. Teori atom Dalton (1804):
1. Suatu zat tersusun dari suatu partikel sangat kecil yang tidak
dapat dibagi lagi, yaitu atom.

2. Atom dari suatu unsur yang sama adalah identik dan memiliki
berat, ukuran, serta bentuk yang sama, tetapi berbeda dari
atom-atom unsur lain.

3. Atom suatu unsur bersifat permanen dan tidak dapat teruraikan.

4. Suatu senyawa terbentuk dari penggabungan dua atau lebih


atom unsur.
2. Model Atom Thomson (1987)
Dalil thomson:
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya
elektron yang bermuatan negatif disekelilingnya
e 2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini
menjadikan atom bermuatan netral. Suatu atom tidak
e mempunyai muatan positif atau negatif berlebihan
e e Elektron ditemukan oleh J.J thomshon melalui percobaan tabung
sinar katoda. Pada saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik
e melewati tabung vakum, ada semacam aliran berkilau yang
terbentuk. Thomson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut
dibelokkan ke arah plat kutub positif, teori atom thomson
membuktikan bahwa aliran tersebut terbentuk dari partikel kecil dari
atom dan partikel tersebut bermuatan negatif. Dan dinamai sebagai
elektron
3. Model Atom Rutherford (1911)
• Inti atom (+)
• Dikelilingi e (–)
• Lintasan e = kulit
• Teori atom ini mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan
pusat massa yang kemudian dinamakn nukleus, dengan dikelilingi awan
elekron bermuatan negatif
+ • Dalil Rutherford
e 1. Sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa
2. Massa atom terpusat diinti atom
3. Muatan atom terkonsentrasi pada pusat atom dengan volume yang
sangat kecil. Kelipatan muatan ini sebanding dengan massa atom
Kelemahan :
Model ini tidak mampu menunjukkan kestabilan atom
4. Model Atom Niels Bohr (1915)
• Model atom ini mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat
kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang
mempunyai orbit.
• Kulit = tingkatan energi (berlapis)
• e dapat pindah kulit dengan menyerap/ melepas energi
• Dalil Bohr
1. Atom bergerak memiliki inti dengan lintasan tertentu sehingga elektron
berada pada tingkat energi tertentu sesuai dengan lintasannya
2. Elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu kelintasan yang lain dengan
memancarkan atau menyerap energi. Selama elektron berada dalam
lintasannya, tidak terjadi penyerapan atau pemancaran energi
Niels Bohr mengemukakan teori atomnya yang bertitik tolak pada
anggapan berikut.
1. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti atom berada pada tingkat
energi atau lintasan tertentu yang disebut kulit atom.

Tingkat energi yang paling rendah adalah tingkat energi yang paling
dekat dengan inti atom dan disebut tingkat energi pertama atau kulit K.
Tingkat energi berikutnya berada lebih luar lagi atau disebut kulit L, M,
N, O, dan seterusnya.

2. Selama elektron bergerak dalam lintasannya, elektron tidak


memancarkan energinya dalam bentuk radiasi.

3. Elektron dapat pindah dari tingkat energi (lintasan) yang rendah (dekat
dengan inti atom) ke tingkat energi (lintasan) yang lebih tinggi (lebih
jauh dari inti) jika menyerap energi.
4. Sebaliknya, elektron dapat melepaskan energi jika pindah dari tingkat
energi yang tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah
RINGKASAN MODEL ATOM
• Dalton (1803) • Joseph John Thomson
(1897)
Bola pejal yang sangat kecil 1. Atom berupa bola yang
bermuatan positif dengan
adanya elektron yang
bermuatan negatif
disekelilingnya
2. Muatan positif dan negatif
pada atom besarnya sama.
RINGKASAN MODEL ATOM
- Ernest Rutherford (1911) • Neils Bohr (1915)
atom mempunyai inti yang atom terdiri dari inti
merupakan pusat massa berukuran sangat kecil dan
yang kemudian dinamakan bermuatan positif dikelilingi
nukleus, dengan dikelilingi oleh elektron bermuatan
awan elekron bermuatan negatif yang mempunyai
negatif orbit/lintasan.
PERBANDINGAN KE-4 MODEL ATOM
Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr

e
e + +
e e e
e e
5. MODEL ATOM MODERN
 Merupakan penyempurnaan dari model atom Bohr
 Merupakan gambaran matematik mengenai hukum-hukum
gerakan yang diaplikasikan pada partikel yang sangat kecil
(elektron) yang dapat bersifat pasti sebagai partikel atau sebagai
gelombang
+  “posisi elektron di dalam atom tidak dapat ditentukan dengan
pasti. Hanya dapat diperkirakan kemungkinan ditemukannya
elektron pada suatu tempat tertentu yang disebut orbital

Model atom Bohr Model Atom Modern


• Tiap tingkat energi (kulit) terdiri satu/beberapa subtingkat energi
(subkulit)
• Tiap subtingkat energi (subkulit) terdiri satu/beberapa orbital
• Orbital adalah kebolehjadian/kemungkinan ditemukannya elektron 
s, p, d dan f
STRUKTUR ATOM
Partikel Penyusun Atom
• Elektron (-1e0) : J.J. Thomson (1897)
• Proton (+1p1) : Eugene Goldstein (1885)
• Neutron (0n1) : James Chadwick (1932)

Atomic Diameter 10-8 cm Nuclear diameter 10-13 cm

Particle Mass Electric Charge

kg amu Coulombs (e)


Electron 9.1094  10-31 0.00054858 –1.6022  10-19 –1
Proton 1.6726  10-27 1.0073 +1.6022  10-19 +1
Neutron 1.6749  10-27 1.0087 0 0
Notasi Unsur
 Nomor atom menyatakan jumlah proton yang terdapat dalam inti
atom.
 Nomor atom juga menyatakan jumlah elektron yang terdapat dalam
atom (untuk atom netral).
 Nomor massa menyatakan jumlah proton dan neutron yang terdapat
dalam inti atom.

Z = lambang unsur
b a = nomor atom
a Z = jumlah proton = jumlah elektron
b = nomor massa
= jumlah proton (p) + neutron (n)
Contoh:
Hitunglah jumlah proton, elektron, dan neutron untuk
A. 16 O B. 23 Na
8 11
Jawab:
A. 16: nomor atom O = 8, jumlah proton = jumlah elektron = 8,
8 O
dan nomor massa O = 16
p + n = 16
8 + n = 16
n = jumlah neutron = 16 – 8 = 8
B. 23
11Na
: nomor atom Na = 11, jumlah proton = jumlah elektron = 11, dan
nomor massa Na = 23
p + n = 23
11 + n = 23
n = jumlah neutron = 23 – 11 = 12
Untuk atom yang berubah menjadi ion, yang berubah adalah jumlah elektronnya. Jumlah
proton dan neutronya tetap. Misalnya ion Na+ dan Cl-
a. Ion Na+ = 11 proton, 12 neutron dan 10 elektron
b. Ion Cl- = 17 proton, 18 n dan 18 elektron
Isotop, Isobar, dan Isoton
Isotop adalah suatu unsur yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor
massanya berbeda. Dengan kata lain, isotop adalah suatu unsur yang jumlah
protonnya sama, tetapi jumlah neutronnya berbeda. Contohnya adalah

16 dengan 17
8 O 8 O
Isobar adalah unsur-unsur yang nomor massanya sama, tetapi nomor atomnya
berbeda. Contohnya adalah

14 dengan 14
7 N 6 C
Isoton adalah unsur-unsur yang berbeda, tetapi mempunyai jumlah neutron yang
sama. Contohnya adalah

23 24
11Na dengan
12 Mg
Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul
Relatif (Mr)
1. Massa Atom Relatif (Ar) 2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa atom relatif suatu unsur X (Ar X) Massa molekul relatif (Mr) suatu molekul Y adalah
adalah perbandingan massa rata-rata satu perbandingan antara massa satu molekul Y
1 1
atom unsur tersebut dengan x massa dengan 12 × massa satu atom 12C.
12
satu atom 12C.
massa1molekulY
Mr Y 
1
massa1 atom X massa1 atom 12 C
Ar X  12
1 12
massa1 atom C
12
Massa 1 molekul Y = jumlah massa dari atom-atom
penyusun molekul Y. Massa rumus relatif (Mr)
menyatakan jumlah massa atom yang tercantum
dalam rumus kimia suatu zat.
Contoh:
Tentukan massa atom relatif unsur:
A. N; B. Na.
(Diketahui massa rata-rata 1 atom N = 14,0067 sma dan
massa rata-rata 1 atom Na = 22,99 sma.)

Jawab:
massa1 atom N massa1 atom Na
A. Ar N  B. Ar Na 
1 12 1
massa1 atom C massa1 atom 12 C
12 12

14,0067 sma 22,99 sma


 
1 sma 1 sma

 14,0067  22,99
Contoh:
Tentukan massa molekul relatif molekul-molekul (massa atom relatif
unsur-unsur lihat pada tabel periodik unsur dan gunakan bilangan
bulat): A. Al2(SO4)3; B. Na2CO3.10H2O.
Jawab:
A. Al2(SO4)3 terdiri atas 2 atom Al, 3 atom S, dan (3 × 4) atom O.
Mr Al2(SO4)3 = 2.Ar Al + 3.Ar S + 12.Ar O
= 2(27) + 3(32) + 12(16)
= 342
B. Na2CO3.10H2O terdiri atas 2 atom Na, 1 atom C, (3 + 10) atom
O, dan (2 × 10) atom H.
Mr Na2CO3.10H2O = 2.Ar Na + 1.Ar C + 13.Ar O + 20.Ar H
= 2(23) + 1(12) + 13(16) + 20(1)
= 286
Bilangan Kuantum
• Kedudukan elektron dalam atom dapat diterangkan dengan persamaan
fungsi gelombang Schrödinger ()
• Penyelesaian  diperoleh 3 Bilangan:
 Bilangan Kuantum Utama (n)
 Bilangan Kuantum Azimuth (l)
 Bilangan Kuantum Magnetik (m)
• 2 elektron dalam 1 orbital dibedakan dengan Bilangan Kuantum Spin (s)

22
KONFIGURASI ELEKTRON
1. Pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah (Aturan Aufbau )

orbital Maksimum Jumlah


jumlah orbital
elektron
s 2 1
p 6 3
d 10 5
f 14 7

1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, … 23
Konfigurasi Elektron
2. Aturan Hund
pengisian elektron ke dalam orbital-orbital yang tingkat energinya sama
sebanyak mungkin elektron berada dalam keadaan berpasangan. Jika dua
elektron terdapat dalam dua orbital yang berbeda,maka energi terendah
dicapai jika spinnya sejajar.

8O = 1s2, 2s2, 2p4


↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑

1s 2s 2p

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

1s 2s 2p
(Salah)
24
Konfigurasi Elektron
3. Aturan Larangan Pauli
prinsip ini mneyatakan bahwa dalam suatu atom yang sama
tidak mungkin ada dua elektron dengan keempat bilangan
kuantum yang sama. Berrdasarkan ini, suatu orbital hanya dapat
diisi maksimum oleh dua elektron
Bilangan Kuantum 8 elektron O :
e1 : n = 1, l = 0, m = 0, s=+½
e2 : n = 1, l = 0, m = 0, s=–½
e3 : n = 2, l = 0, m = 0, s=+½
e4 : n = 2, l = 0, m = 0, s=–½
e5 : n = 2, l = 1, m = –1, s=+½
e6 : n = 2, l = 1, m = 0, s=+½
e7 : n = 2, l = 1, m = +1, s=+½
e8 : n = 2, l = 1, m = –1, s=–½

25
KONFIGURASI ELEKTRON
Cara menuliskan :
1. Cek nomor atom  sistem periodik
2. Tuliskan konfigurasinya

Contoh :
1H
Konfigurasi elektronnya : 1H : 1s1
BILANGAN KUANTUM
• Electron in atoms display four characteristics:
– Energy (energi) (n)
– Orbital shape (bentuk orbital)(l)
– Orbital orientation (orientasi orbital) (m)
– Spin orientation (orientasi spin) (s)
• Quantum numbers are used to characterized the
properties of electron
1. Bilangan kuantum utama (n)

– Menunjukkan letak elektron pada kulit atau


tingkat energi utama.
• n = 1 disebut Kulit K
• n = 2 disebut Kulit L
• n = 3 disebut Kulit M
• n = 4 disebut Kulit N
• n = 5 disebut Kulit O
• n = 6 disebut Kulit P
• n = 7 disebut Kulit Q
Bilangan kuantum azimut
Bilangan kuantum Azimut (l)
– Menunjukkan letak elektron dalam subkulit, serta juga menggambarkan jumlah
subkulit.

– Nilai (l) adalah dari 0 sampai (n-1) untuk :


• n = 1 maka = 0  l = 0, disebut subkulit s
• n = 2 maka = 0, 1  l = 1, disebut subkulit p
• n = 3 maka = 0, 1, 2  l = 2, disebut subkulit d
• n = 4 maka = 0, 1, 2, 3  l = 3, disebut subkulit f
Bilangan kuantum magnetik (m)
– Menunjukkan orientasi orbital dalam ruangan dan juga
menunjukkan banyaknya orbital pada subkulit.
– Untuk setiap l, harga m = -l sampai dengan +l.
– Contoh :
• l = 0 maka m=0
• l = 1 maka m = -1, 0, +1
• l = 2 maka m = -2, -1, 0, +1, +2,
• l = 3 maka m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Bilangan kuantum spin (s)
– Menunjukkan arah putaran elektron dalam orbital. Pada orbital
maksimum terdapat dua elektron dengan arah yang berlawanan.
– Nilai s adalah -1/2 dan +1/2
– Karena elektron hanya mempunyai 2 nilai spin, maka suatu
orbital atom tidak mungkin mengandung lebih dari 2 elektron

Menunjukkan arah putar pada porosnya (spin)


s = + ½ atau = ↑
s = – ½ atau = ↓
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai