Anda di halaman 1dari 103

ATOM

MATERI

• Perkembangan teori atom


• Partikel-partikel dasar atom
• Nomor atom dan massa atom
• Isotop, Isobar dan Isoton
PENGANTAR

• Atom adalah partikel terkecil penyusun materi.


• Atom terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron, proton,
dan neutron.
• Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom
mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton
bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan.
• Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain karena
adanya perbedaan susunan partikel subatom yang menyusunnya.
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
No. Gambar Teori Atom Penjelasan
1. Teori atom a) Dikembangkan oleh John Dalton tahun 1803-
Dalton 1808
b) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang
sangat kecil.
c) Atom merupakan partikel terkecil yang tidak
dapat dipecah lagi.
d) Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang
sama, sedangkan atom unsur berbeda,
berlainan dalam massa dan sifatnya.
e) Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu
sama lain.
f) Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-
atom, sehingga tidak ada atom yang berubah
akibat reaksi kimia
• Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam
yaitu :
• Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier)
→ massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama.
• Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust)
→ perbandingan massa unsur-unsur yang
menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton

• Menurut teori atom Dalton nomor 5,


tidak ada atom yang berubah akibat
reaksi kimia.
• Sekarang ternyata dengan reaksi kimia
nuklir, suatu atom dapat berubah
menjadi atom lain.
2. Elektron : JJ. • Setelah ditemukannya elektron
materi Thomson oleh J.J Thomson, disusunlah
bermuatan model atom Thomson yang
positif merupakan penyempurnaan dari
model atom Dalton.
• Atom terdiri dari materi
bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis.
No. Gambar Teori Atom Penjelasan
3. Rutherford • Dalam atom terdapat inti bermuatan
positif, berukuran lebih kecil
daripada ukuran atom tetapi massa
atom hampir seluruhnya berasal dari
massa intinya.
• Atom terdiri dari inti atom yang
bermuatan positif dan berada pada
pusat atom serta elektron bergerak
melintasi inti (seperti planet dalam
tata surya).
• Jumlah proton dalam inti sama
dengan jumlah elektron ynag
mengelilingi inti, sehingga atom
bersifat netral
4. Niels Bohr 1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan
di sekitarnya beredar elektron-elektron yang
bermuatan negatif.
2. Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit
tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan
yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut
dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang
dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).
3. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner,
energi akan tetap sehingga tidak ada cahaya yang
dipancarkan.
4. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan
stasioner yang lebih rendah ke lintasan stasioner
yang lebih tinggi jika menyerap energi.
Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan
stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi
pelepasan energi.
5. Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar),
elektron menempati tingkat energi terendah
(disebut tingkat dasar = ground state).
5. Modern • Dasar pemikiran: materi mempunyai
(Mekanika sifat gelombang.
Gelombang) • Elektron-elektron yang bergerak
Simpul dalam atom juga mempunyai sifat
bulat
gelombang, sehingga kedudukan
elektron tidak jelas.
• Boleh jadi untuk menemukan suatu
elektron pada berbagai jarak dari
Kontur 90% inti dan pada berbagai arah dalam
ruang.
• Daerah-daerah dalam atom dengan
kebolehjadian menemukan elektron
paling besar disebut orbital bukan
orbit.
• Partikel dasar penyusun atom adalah proton, netron dan elektron.
Inti atom terdiri dari proton dan netron dikelilingi elektron yang
terletak pada kulit atom
• Atom bersifat netral berarti jumlah proton (muatan positif) sama
dengan jumlah elektron (muatan negatif)

Jenis Partikel Penemu/tahun Massa Muatan Lambang


JJ Thomson
Elektron 0 -1 -1e
0
1897
Goldstein
Proton 1 +1 +1p 1
1886
J. Chadwick
Neutron 1 0 0n 1
1932
KATEGORI UNSUR

• Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi


zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa.
• Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti
(nuklir)
• Pada suhu kamar (± 25oC) beberapa unsur dapat berupa gas
(gasses), cairan (liquid), dan padatan (solid). Unsur ada yang
mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak,
dan sebagainya.
• Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori
yaitu logam, nonlogam dan metaloid.
LOGAM

Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :


1) Pada suhu kamar berwujud padat
2) Merupakan penghantar listrik yang baik
3) Merupakan penghantar panas yang baik
4) Mempunyai kilap logam
5) Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis
(maleabilitas)
6) Dapat diregangkan jika ditarik (duktilitas)
NON LOGAM
Unsur non logam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta
mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :
1) Bersifat isolator kecuali karbon (C) yang bersifat semikonduktor.
Khusus unsur karbon, di alam terdapat dalam 2 (dua) alotrop, yaitu
grafit dan intan. Alotrop adalah dua bentuk atau lebih
molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik
dan kimia berlainan.
2) Tidak mempunyai kilap logam
3) Sangat mudah rapuh
4) Umumnya berwujud gas
5) Tidak dapat ditarik
METALOID

• Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai


semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke nonlogam
sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian
mempunyai sifat nonlogam.
• Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon (Si).
• Unsur metaloid banyak dipergunakan dalam industri
elektronik karena mempunyai sifat semikonduktor
(penghantar listrik, namun tidak sebaik logam).
STRUKTUR ATOM

Partikel penyusun unsur disebut atom

Emas (Au)
NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

• Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang


menentukan besarnya massa sebuah atom.
• Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam
inti atom ditunjukkan oleh Nomor Atom (NA atau Z).
• Untuk atom yang netral jumlah muatan positif (proton)
sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jumlah
total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat
dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa (NM atau
A).
Proton, neutron dan elektron

Muatan Relatif
Proton +1
Neutron 0
Elektron -1
Pada hakekatnya, seluruh massa atom berpusat di nukleus,
karena massa elektron sangat kecil
• Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan
nomor atom dapat ditulis sebagai berikut :

X
A

Z
• dimana;
A = Nomor Massa
Z = Nomor Atom
X = Lambang unsur
• Pada atom netral, jumlah proton disebut dengan Nomor Atom (Z).
Karena atom netral memiliki jumlah proton (p) dan elektron (e)
yang sama, maka:
Z=p=e
CONTOH

7 23 16
3 Li 11 Na O
8

Ket : = proton = neutron = elektron


NUKLEUS

• Nukleus berada di tengah atom; ia mengandung proton dan


neutron.
• Kumpulan proton dan neutron disebut juga nukleon.
• Pada hakekatnya, seluruh massa atom berpusat di nukleus, karena
massa elektron sangat kecil.
• Jumlah proton = NOMOR ATOM dari suatu atom
• Nomor atom sering disebut juga nomor proton.
• Jumlah proton + Jumlah neutron = NOMOR MASSA dari atom
• Nomor massa disebut juga nomor nukleon.
CONTOH

• Jika atom X yang netral diketahui mempunyai 12


elektron. Tentukan Nomor Atom (Z) dan proton (p) unsur
tersebut?

• Jawab :
• Elektron X = 12.
• Jika e = p = Z, maka proton (p) = 12, dan Nomor Atom (Z)
= 12
NOMOR MASSA ATOM NETRAL (TIDAK
BERMUATAN)

• Nomor Massa (A) menunjukkan jumlah nukleon


yaitu jumlah proton (p) dan neutron (n) dalam inti
atom.
• Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan
sebagai berikut :
A = p + n; karena p = Z, maka
A=Z+n
CONTOH

• Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa


25. Tentukan neutron (n) unsur tersebut?
Jawab :
• Elektron unsur X = 12, maka proton (p) unsur X = 12
• Nomor Massa (A) = 25
• Jika A = p + n, maka
n = A–p
n = 25 – 12
n = 13, sehingga jumlah neutron (n) unsur X adalah 13
LATIHAN 1.

Lambang  proton  elektron  neutron


55Mn
25 … … …
7Li…
… …. 4
Ag 47 … 61
K … 19 20
CATATAN

▪ Nomor atom menandakan posisi dari suatu unsur pada


tabel periodik dan karenanya jumlah proton
memberitahukan unsur apa yang dimaksudkan. Jadi, jika
atom memiliki 8 proton (nomor atom = 8), ini pasti
oksigen. Jika atom memiliki 12 proton (nomor atom= 12),
ini pasti magnesium
▪ Begitu juga, setiap atom klor (nomor atom = 17) memiliki
17 proton, dan setiap atom uranium (nomor atom = 92)
memiliki 92 proton
ATOM BERMUATAN (ION)
• Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah
elektronnya.
• Jika suatu atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut
akan bermuatan positif (+) yang disebut sebagai Kation, (sebab
jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron).
• Namun jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut akan
bermuatan negatif (-) yang disebut sebagai Anion, (sebab jumlah
elektron lebih banyak dari proton).
• Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron, sedangkan
jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak
berubah.
• 3Li → 3 proton dan 3 electron
• 11Na → 11 proton dan 11 electron → 1 electron dilepas
• 11 proton → 11+
• 11 electron → 11- → 1- lepas, maka tersisa 10-
• ----------------- 1+ → Na+ → KATION
• 8O → 8 proton dan 8 electron → cenderung menerima 2 electron
• 8 proton → 8+
• 8 electron → 8- → 10-
• ---------------- 0 → oksigen netral
• 2-
• O2- → ANION
NOTASI ION
Ion adalah partikel yang bermuatan
Kation (+)
Jika jumlah proton > jumlah elektron
karena terjadi pelepasan elektron
Contoh : K+ , Ca2+ , Fe3+
Anion (-)
Jika jumlah elektron > jumlah proton
karena terjadi penerimaan elektron
Contoh : Cl- , O2-
CONTOH

Atom Al Atom Al3+


 proton = 13  proton = 13
 elektron = 13  elektron = 10
 neutron = 14  neutron = 14
NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA PADA ATOM
BERMUATAN
RINGKASAN
LATIHAN 2.
1. Ion Au3+ mempunyai jumlah elektron 76 dan neutron
118. Tentukan nomor atom dan nomor massa unsur
emas! 197Au79
2. Ion Br– mempunyai jumlah elektron 36 dan neutron 45.
Tentukan nomor atom dan nomor massa Br! 80Br35
3. Ion Zn2+ mempunyai jumlah elektron 28 dan neutron
35. Tentukan nomor atom dan nomor massa unsur seng
tersebut! 65Zn30
ISOTOP
• Isotop adalah atom unsur sama dengan nomor massa berbeda. Isotop dapat
juga dikatakan sebagai atom unsur yang mempunyai nomor atom sama tetapi
mempunyai nomor massa berbeda karena setiap unsur mempunyai nomor
atom yang berbeda. Karbon merupakan contoh adanya isotop.

Setiap karbon mempunyai nomor atom 6 tetapi nomor massanya berbeda-


beda. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa walaupun unsurnya sama
belum tentu nomor massanya sama.
ISOBAR DAN ISOTON

Isobar adalah atom unsur yang berbeda tetapi mempunyai nomor


massa sama. Isobar dapat dimengerti dengan melihat contoh berupa
yang memiliki nomor massa sebesar 24.

Isoton adalah atom unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah


netron yang sama. Contoh isoton adalah

yang sama-sama memiliki jumlah neutron 20.


ISOELEKTRON

• Isoelektron adalah spesi-spesi (atom atau ion) yang


memiliki jumlah elektron yang sama.
• Istilah isoelektron berarti “sama listrik” atau “muatan
sama”. Spesi kimia Isoelektron biasanya menampilkan
sifat kimia yang serupa.
• Atom atau ion dengan konfigurasi elektron yang sama
dikatakan isoelektron satu sama lain atau memiliki
isoelektron yang sama.
LATIHAN 3.
1. Tentukan pasangan ISOTOP, ISOBAR dan ISOTON

2. Unsur X memiliki 11 proton dan nomor massanya 23.


Unsur Y memiliki nomor atom 12 dan memiliki 12
neutron. Tentukan apakah pasangan atom X dan Y suatu
isotop, isobar, atau isoton?
SELESAI
SUSUNAN ELEKTRON DALAM ATOM
KONFIGURASI ELEKTRON

• Elektron yang selalu bergerak mengelilingi inti atom ternyata berada


pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut sebagai kulit-kulit
atom.
• Konfigurasi elektron ialah penyusunan atau pengaturan elektron
berdasarkan tingkat energinya dalam suatu atom.
• Tingkat energi paling dekat dengan inti atau tingkat energi pertama
(n=1) diberi lambang K atau disebut kulit K. Tingkat energi kedua
diberi lambang L, ketiga M dan seterusnya.
• Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati setiap tingkat
energi sesuai dengan 2n2.
Elektron
Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2
Maksimum
K 1 2.(1)2 2.(1) = 2
L 2 2.(2)2 2.(4) = 8
M 3 2.(3)2 2.(9) = 18
N 4 2.(4)2 2.(16) = 32
O 5 2.(5)2 2.(25) = 50
P 6 2.(6)2 2.(36) = 72
Q 7 2.(7)2 2.(49) = 98

R 8 2.(8)2 2.(64) = 128

S 9 2.(9)2 2.(81) = 162

T 10 2.(10)2 2.(100) = 200


Tingkat Energi Lambang Kulit Jumlah elektron
elektron Maksimum
1 K 2 elektron
2 L 8 elektron
3 M 18 elektron
4 N 32 elektron
5 O 50 elektron
6 P 72 elektron
7 Q 98 elektron
dst dst dst
KONFIGURASI ELEKTRON

Susunan
Elektron
dalam kulit
disebut
Konfigurasi
Elektron
ATURAN KONFIGURASI ELEKTRON

Peraturan yang harus ditaati untuk menempatkan elektron adalah


sebagai berikut:
1.Jumlah maksimal elektron pada suatu kulit harus memenuhi rumus:
2n2 → di mana n adalah nomor kulit.
2.Jumlah maksimal elektron pada kulit terluar tidak memperhatikan
2n2, tetapi jumlahnya 2 atau 8 → kaidah duplet/oktet.
3.Jumlah maksimal ini disebut juga elektron valensi.
PENENTUAN KONFIGURASI ELEKTRON ATOM
GOLONGAN UTAMA BERDASARKAN NOMOR ATOM

• elektron-elektron akan mengisi penuh sebanyak mungkin kulit elektron;


• bila masih ada elektron yang tersisa (tidak dapat mengisi kulit elektron
hingga batas maksimum kulit), terdapat ketentuan:
• jika jumlah elektron tersisa > 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 32
elektron;
• jika jumlah elektron tersisa < 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 18
elektron;
• jika jumlah elektron tersisa < 18, kulit selanjutnya akan diisi oleh 8
elektron;
• jika jumlah elektron tersisa ≤ 8, kulit selanjutnya akan diisi oleh semua sisa
elektron yang ada.
• 11Na : kulit K diisi oleh 2 electron → sisa
9 electron
• Kulit L akan diisi oleh 8 electron → sisa 1
electron
• Kulit M diisi oleh 1 electron

• Jadi, untuk 11Na : 2.8.1


• 20Ca
• Pada tabel di atas terlihat konfigurasi elektron atom unsur-unsur
transisi seperti Sc, Ti, Cr, Cu, dan Zn.
• Bila diperhatikan, konfigurasi elektron untuk unsur Sc, Ti, dan Cr
tidak mengikuti aturan konfigurasi berdasarkan kulit elektron
seperti yang telah dijelaskan di atas.
• Hal ini dikarenakan penentuan konfigurasi elektron atom unsur
golongan transisi hanya dapat didasarkan pada orbital atom.
• Jadi, untuk atom unsur golongan transisi, aturan penentuan
konfigurasi elektronnya lebih kompleks.
Atom Jumlah Kulit K Kulit L Kulit M Kulit N
elektron (n = 1) (n = 2) (n = 3) (n = 4)

1H 1 1

3Li 3 2 1

6C 6 2 4

12Mg 12 2 8 2

33As 33 2 8 18 5
CONTOH

• Tentukan konfigurasi eleKtron dari:


• a. Ca (Z = 20)
b. Cs (Z = 55)
JAWABAN
• Ca (Z = 20) menunjukkan bahwa atom Ca memiliki 20 proton dan
20 elektron.
• 20 elektron atom Ca akan mengisi penuh kulit K (2 e−) dan kulit L
(8 e−) sehingga tersisa 20 − (2 + 8) = 10 elektron.
• Karena jumlah elektron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni
kulit M, akan diisi oleh 8 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8
+ 8) = 2 elektron.
• Karena jumlah elektron tersisa ≤ 8, maka kulit selanjutnya, yakni
kulit N, akan diisi oleh semua elektron yang masih tersisa, yaitu
sejumlah 2 elektron.
• Jadi, konfigurasi elektron atom Ca adalah 20Ca : 2 8 8 2
• Cs (Z = 55) menunjukkan bahwa atom Cs memiliki 55 proton dan 55
elektron.
• 55 elektron atom Cs akan mengisi penuh kulit K (2 e−), kulit L (8 e−), dan
kulit M (18 e−) sehingga tersisa 55 − (2 + 8 + 18) = 27 elektron.
• Karena jumlah elektron tersisa < 32, maka kulit selanjutnya, yakni kulit N,
akan diisi oleh 18 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 18 + 18) = 9
elektron.
• Karena jumlah elektron tersisa < 18, maka kulit selanjutnya, yakni kulit O,
akan diisi oleh 8 e−. Dengan demikian, tersisa 20 − (2 + 8 + 18 + 18 + 8) = 1
elektron.
• Karena jumlah elektron tersisa ≤ 8, maka kulit selanjutnya, yakni kulit P,
akan diisi oleh semua elektron yang masih tersisa, yaitu sejumlah 1
elektron.
• Jadi, konfigurasi elektron atom Cs adalah 55Cs : 2 8 18 18 8 1
ORBITAL ATOM

• Ketika planet bergerak mengitari matahari, jalur yang ditempuh


oleh planet itu yang disebut dengan orbit.
• Gambaran sederhana dari atom juga sama dengan fenomena
tersebut → elektron-elektron yang mengorbit mengelilingi nukleus
(inti atom).
• Elektron-elektron tidak mengorbit pada jalur yang tetap
melainkan mengorbit pada sebuah ruang yang disebut dengan
orbital.
• Angapan: orbital merupakan suatu ruang wilayah di mana elektron
itu bergerak di dalamnya.
ORBITAL
▪ Orbital digambarkan sebagai awan electron, yaitu bentuk-
bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
▪ Semakin rapat awan electron, maka semakin besar
kemungkinan elektron ditemukan dan sebaliknya
▪ Setiap subkulit disusun oleh satu atau lebih orbital dan setiap
orbital mempunyai bentuk tertentu.
▪ Bentuk orbital dinyatakan dengan s, p, d, f.
▪ Ada kemungkinan untuk orbital yang lebih tinggi lagi
dinyatakan dengan orbital g, h, i, dan seterusnya.
NAMA ORBITAL
• ORBITAL S (SHARP)
• Orbital yang dihuni oleh elektron hidrogen disebut dengan orbital 1s.
Angka “1” menunjukkan bahwa orbital tersebut memiliki tingkat
energi yang terdekat dengan nukleus. Huruf “s” menunjukkan
bentuk dari orbital tersebut.
• ORBITAL P (PRINCIPLE)
• Tidak semua elektron memiliki sifat seperti orbital s. Pada tingkat
energi pertama, orbital hanya terdiri dari orbital 1s, tetapi ketika
kita memasuki tingkat energi kedua, selain orbital 2s, kita akan
menemukan orbital 2p
ORBITAL D DAN F

• ORBITAL D (DIFFUSE) DAN F (FUNDAMENTAL)


• Selain orbital s dan p, terdapat dua bentuk orbital lainnya di mana
elektron berada pada tingkat energi yang lebih tinggi. Pada tingkat
energi ketiga, kita akan menemukan 5 bentuk dari orbital d.
• Pada tingkat energi keempat, selain daripada orbital 4s , 4p dan
4d, kita juga akan menemukan tambahan 7 buah orbital f – dengan
total 16 orbital.
• Orbital s, p, d dan f memiliki tingkat energi yang semakin tinggi.
TABEL ORBITAL
JUMLAH ELEKTRON DALAM ORBITAL

• Jumlah elektron maksimal untuk tiap subkulit


sama dengan dua kali dari jumlah orbitalnya.
- orbital s maksimal 2 elektron,
- orbital p maksimal 6 elektron,
- orbital d maksimal 10 elektron, dan
- orbital f maksimal 14 elektron,
MENEMPATKAN ELEKTRON DI ORBITAL

• Kita dapat membayangkan sebuah atom seperti sebuah istana → di


mana nukleus berada pada lantai bawah tanah, kemudian tiap lantai
terdiri dari kamar-kamar (orbital) yang akan ditempati oleh elektron-
elektron.
• Lantai pertama hanya terdiri dari satu kamar ( yaitu orbital 1s ); lantai
kedua terdiri dari 4 kamar ( orbital 2s, 2px, 2py dan 2pz ); lantai ketiga
terdiri dari 9 kamar ( satu orbital 3s, tiga orbital 3p dan 5 orbital 3d )
dan seterusnya. Tetapi kamar-kamar tersebut tidaklah besar. Tiap
orbital hanya dapat ditempati oleh 2 elektron.
• Cara yang lazim digunakan untuk menggambarkan orbital yang dihuni
oleh elektron adalah dengan cara ” kotak-kotak elektron “.

“Kotak-kotak elektron”
• Orbital dapat diwakili oleh kotak dan elektron digambarkan sebagai
anak panah. Anak panah ke atas dan anak panah ke bawah digunakan
untuk menggambarkan elektron yang berbeda arah.
• Orbital 1s ditempati oleh 2 elektron dan kita bisa menuliskannya lebih
singkat dengan 1s2 . Kata ini dibaca ” satu s dua ” bukan ” satu s
kuadrat “.
PENGISIAN ORBITAL

• Ingat, angka 1 mewakili tingkat energi atau kulit ke-1, huruf s


mewakili tipe dari orbital dan angka 2 mewakili jumlah elektron
yang berada pada orbital tersebut.

Urutan mengisikan orbital


• Elektron mengisi dari orbital pada tingkat energi rendah ( dekat
dengan nukleus ) sebelum mengisi pada orbital pada tingkat yang
lebih tinggi. Ketika dihadapkan pada orbital yang berada pada
energi yang sama, elektron akan mengisi orbital yang kosong
dahulu.
PRINSIP KONFIGURASI ELEKTRON

• Konfigurasi elektron menggambarkan lokasi semua


elektron menurut orbital-orbital yang ditempati
• Prinsip Aufbau: Elektron akan mengisi orbital atom yang
tingkat energi relatifnya lebih rendah dahulu baru orbital
atom yang tingkat energi relatifnya lebih tinggi .

• Urutan tingkat energi : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d, dst…


KULIT DAN SUBKULIT

n orbital
1 1s
2 2s
2 2p
3 3s
3 3p
3 3d
PENGISIAN ELEKTRON

Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus


berdasarkan aturan Aufbau, yaitu pengisian
elektron dimulai dari tingkat energi terendah
ke tingkat energi tertinggi
Urutan Pengisian Elektron

Kecenderungan
Pengisian elektron
URUTAN TINGKAT ENERGI
BERDASARKAN PRINSIP AUFBAU
• Perhatikan bahwa orbital s selalu memiliki energi yang rendah
daripada orbital p pada seluruh tingkat energi, jadi orbital s akan
ditempati terlebih dahulu oleh elektron sebelum menempati
orbital p.
• Ada kejanggalan pada posisi orbital 3d. Orbital ini berada pada
tingkat energi yang lebih tinggi daripada 4s – jadi elektron akan
menempati orbital 4s lebih dahulu sebelum menempati orbital 3d
dan baru kemudian 4p.
• Kejanggalan berikutnya ditemui pada tingkat energi yang lebih
tinggi lagi, sebagai contoh, di mana terjadi penindihan tingkat
energi yang mengakibatkan orbital 4f akan terisi setelah orbital 6s
AZAS HUND

• Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) mengatakan bahwa pengisian


elektron pada orbital yang setingkat (energinya sama) dalam satu
orbital adalah satu per satu dengan arah spin yang sama sebelum
berpasangan.
• Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-
menolak antara dua elektron akan minimum jika jarak antara
elektron berjauhan.
• Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron
pada orbital p.
Penempatan elektron: Prinsip Aufbau
▪ Untuk setiap atom netral, jumlah elektron sama dengan nomor atomnya
▪ Prinsip Aufbau : untuk menyusun atom dan menggambarkan konfigurasi
elektronnya
▪ Pengisian dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah ke
tertinggi

Li: He: atau Li: [He]


1s 2s 1s 2s
• Konfigurasi elektron hanya memperlihatkan jumlah elektron yang
menempati tiap subkulit
Li: 1s2 2s1 He: 1s2 atau Li: [He] 2s1
PENYIMPANGAN KONFIGURASI ELEKTRON
• Berdasarkan eksperimen, terdapat penyimpangan konfigurasi elektron
dalam pengisian elektron.
• Penyimpangan pengisian elektron ditemui pada elektron yang terdapat
pada orbital subkulit d dan f.
• Penyimpangan pada orbital subkulit d dikarenakan orbital yang setengah
penuh (d5) atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan
orbital yang hampir setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d8 atau d9).
• Dengan demikian, jika electron terluar berakhir pada d4, d8 atau d9
tersebut, maka satu atau semua elektron pada orbital s (yang berada pada
tingkat energy yang lebih rendah dari d) pindah ke orbital subkulit d.
• Lihat beberapa contoh dalam Tabel berikut
LATIHAN 4.

• 18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6


• 24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
• 42Mo : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d4
• 36 Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
• Cr : [Ar] 4s2 3d4
• 42Mo : [Kr] 5s2 4d4
• Pada orbital f, sebagaimana dengan penyimpangan
konfigurasi dalam orbital d, maka konfigurasi elektron yang
berakhir pada orbital f juga mengalami penyimpangan.
• Penyimpangan dalam pengisian elektron dalam orbital ini
disebabkan oleh tingkat energi orbital saling berdekatan
hamper sama.
• Penyimpangan ini berupa berpindahnya satu atau dua
elektron dari orbital f ke orbital d.
PENULISAN KONFIGURASI ELEKTRON PADA
ION
• Penulisan konfigurasi elektron di atas berlaku pada atom netral.
Penulisan konfigurasi elektron pada ion yang bermuatan pada
dasarnya sama dengan penulisan konfigurasi elektron pada atom
netral.
• Atom bermuatan positif (misalnya +x) terbentuk karena atom netral
melepaskan elektron pada kulit terluarnya sebanyak x, sedangkan ion
negatif (misalnya –y) terbentuk karena menarik elektron sebanyak y.
• Penulisan konfigurasi elektronnya hanya menambah atau mengurangi
elektron yang dilepas atau ditambah sesuai dengan aturan penulisan
konfigurasi elektron. Ini berlaku untuk semua unsur yang membentuk
ion, termasuk unsur transisi.
Atom/Ion Konfigurasi elektron

He, Li+ 1s2


Isoelektron
He, Be2+ 1s2
Ne, F– 1s2 2s2 2p6
Na+, Mg2+ 1s2 2s2 2p6
K, Ca2+ [Ne]4s1
Ar, S2- 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
S2-, P3- 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
LATIHAN 5. BEBERAPA ATOM/ION ISOELEKTRON

Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Notasi electron elektron
proton neutron
netral ion
16S2- 16 16
17Cl- 17 18
18Ar 18 22
19K+ 19 20
20Ca2+ 20 20
Konfigurasi Elektron dan Tabel Periodik

Tuliskan konfigurasi elektron untuk: Kulit terluar nomor 3, berarti


terletak pada periode 3
Al: 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p1 Elektron terakhir pada kulit ke-
13
3 ada 3 buah, berarti golongan
[Ne] 3s2 3p1 IIIA

Fe: [Ar] 4s2 3d6 [Ar]


26
4s 3d
Sn: [Kr] 5s 2 4d10 5p2
50

U: [Rn] 7s2 6d1 5f3


92
Konfigurasi Elektron untuk ION

Tuliskan konfigurasi elektron untuk:

3 Li+: 1s2

F-:
9 1s2 2s2 2p6
• 9F jumlah electron 9 → 1s2 2s2 2p5 F- 1s2 2s2 2p6 → Ne
CONTOH

1.Tentukan letak unsur berikut dalam SPU:


a. 16S
b. 54Xe

Jawab:
1.a. 16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
= 2.8.6
= golongan VIA, periode 3
1.b. 54Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
= 2.8.18.18.8
= golongan VIIIA, periode 5
a. 27Co: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 atau [Ar] 4s2 3d7

b. 32Ge: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 atau [Ar] 4s2 3d10 4p2

c. 20Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 atau [Ar] 4s2
2+ 2 2 6 2 6 2−2)
20Mg : 1s 2s 2p 3s 3p atau [Ar] (sebanyak 2 elektron dikurangi dari kulit terluar: 4s

d. 26Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 atau [Ar] 4s2 3d6
3+ 2 2 6 2 6 5 5
26Fe : 1s 2s 2p 3s 3p 3d atau [Ar] 3d (sebanyak 3 elektron dikurangi dari kulit terluar:
4s2−2 3d6−1)

e. 8O: 1s2 2s2 2p4 atau [He] 2s2 2p4


2− 2 2 6 2 6 2 4+2)
8O : 1s 2s 2p atau [He] 2s 2p atau [Ne] (sebanyak 2 elektron ditambahkan: 2s 2p
LATIHAN 6

Tentukan konfigurasi elektron dari:


a. N3- : 1s2 2s2 2p6 → Ne

b. 56Ba2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
4d10
c. Cl-
d. Mg2+
e. Pb+2
Contoh membaca elektron valensi dari
konfigurasi elektron
UNSUR BLOK S, P, D, DAN F
Unsur Blok s
• Unsur-unsur di golongan IA dan IIA termasuk unsur-
unsur blok s.
• Unsur-unsur pada golongan IA dari tabel periodik
memiliki konfigurasi elektron terluar ns1 (dimana n
adalah jumlah kulit atau nomor periode).
• Seluruh unsur pada golongan IIA memiliki
konfigurasi elektron terluar ns2.
• Contoh: 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Unsur Blok p
• Adalah seluruh unsur pada golongan IIIA – VIII A
memiliki konfigurasi elektron terluar ns2 np1-6.
• Yang termasuk unsur blok p adalah unsur-unsur dari
golongan IIIA - VIIIA karena memiliki elektron
terluar pada orbital p.
• Konfigurasi elektron valensi untuk blok p: ns2 np1,
ns2 np2, ns2 np3, ns2 np4, ns2 np5, dan ns2 np6.
• Contoh: 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Unsur Blok d
• Adalah unsur di mana elektron terakhir dari orbitalnya
berada pada orbital d.
Menentukan Golongan & Periode
❑ Nomor periode sama dengan jumlah kulit
❑ Nomor golongan sama dengan elektron valensi
Golongan Utama
Dasar Penentuan golongan : elektron valensi
1. Blok S
SX → Golongan X A
Contoh : 12Mg = 1S2 2S2 2P6 3S2 → Golongan II A
2. Blok P
SX Py → Golongan (X + Y )A
Contoh : 15P = 1S2 2S2 2P6 3S2 3P3 → Golongan V A
Golongan Transisi
1. Blok d (transisi dalam )
SX dy → ( X + Y ) B untuk 3 ≤ x+y < 7
VIII B untuk 8 ≤ x+y < 10
I B untuk x+y = 11
II B untuk x+y = 12

2. Blok f (transisi luar )


4f → Lantanida (II B)
5f → aktinida (III B)

PERIODE
Periode ditunjukan dengan nomor kulit yang
paling besar (dari 1 sampai 7)
CONTOH
• 1. Unsur dengan nomor atom 11, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s1
- n = 3, berarti periode 3 (kulit M).
- elektron valensi (terluar) 3s sebanyak 1 elektron, berarti termasuk
golongan IA.

• 2. Unsur Ga dengan nomor atom 31, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2 3d10 4p1

• 3. Unsur Sc dengan nomor atom 21, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2 3d1

• 4. Unsur Fe dengan nomor atom 26, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2 3d6
Contoh
• 1. Unsur dengan nomor atom 11, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s1
- n = 3, berarti periode 3 (kulit M).
- elektron valensi (terluar) 3s sebanyak 1 elektron, berarti termasuk golongan IA.

• 2. Unsur Ga dengan nomor atom 31, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
- elektronvalensi 4s2 4p1, berarti golongan IIIA.

• 3. Unsur Sc dengan nomor atom 21, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
- 3d1 4s2 berarti golongan IIIB.

• 4. Unsur Fe dengan nomor atom 26, konfigurasinya : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
- n = 4, berarti perioda 4 (kulit N).
- 3d6 4s2 , berarti golongan VIII B.
LATIHAN 7.

1. Unsur- unsur dengan nomor atom 34 dan 42


termasuk unsur golongan berapa dan blok mana?
2. Mengapa Unsur golongan III A sampai VIII A disebut
unsur blok p?
3. Sebutkan semua unsur-unsur golongan A?
Hapalkan!
SELESAI
JAWABAN
1. 24 X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

Golongan VI B ,blok d dan periode 4


37 Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

Golongan I A, blok s dan periode 5


Cara praktis :
Berpedoman pada nomor atom gas mulia
Golongan VIII A +1 =IA
37Y : ( 36 + 1 ) = I A
2. Unsur golongan III A s.d VIIIA disebut blok p karena
konfigurasi elektronnya berakhir dengan orbital p

Anda mungkin juga menyukai