Anda di halaman 1dari 73

SISTEM PERIODIK Oleh :

UNSUR Erny Rohmatus Sa’adah


Struktur Atom
Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat Yunani, Leucippus dan Democritus,

pada abad ke-5 sebelum Masehi.

Mereka menyatakan bahwa benda atau materi terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil, yang

tidak dapat dibelah lagi dan tidak dapat dimusnahkan yang disebut atom.

Kata atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi.

Pendapat kedua ialah pendapat Aristoteles yang menyatakan bahwa zat dapat dibelah terus-

menerus tanpa batas. Paham Aristoteles ini ternyata merupakan pendapat umum dan dapat

bertahan lama.
Partikel Penyusun Atom

Atom terdiri dari pertikel-partikel dasar yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Partikel

tersebut dikenal dengan partikel penyusun atom.

Awal abad ke-20 para ahli meyakini kebenaran bahwa model atom yang

menggambarkan atom terdiri atas inti atom yang berukuran kecil dan elektron-elektron

yang berada sebagai awan di seputar inti atom.

Inti atom terdiri atas proton dan neutron.

1. Atom terdiri atas tiga macam partikel dasar, yaitu proton, neutron, dan elektron.

2. Proton dan neutron berada dalam inti atom.


Massa dan muatan partikel penyusun atom
Elektron
Elektrom ditemukan oleh JJ.Thomson pada tahun 1897. Ia melakukan percobaan

dengan sinar katode.

Kesimpulannya bahwa sinar katode yang dibelokkan oleh muatan listrik ke arah

kutub positif adalah partikel yang bermuatan listrik negatif.

Sinar katode dan sinar katode yang dibelokkan


Partikel yang bermuatan listrik negatif tersebut oleh J.J. Thomson disebut elektron dan diberi lambang:

Keterangan:

e = lambang elektron

–1 = muatan elektron

0 = massa elektron

Pada 1911, Robert Andrew Milikan

seorang ahli fisika Amerika,

melakukan eksperimen

tetes minyak. Dari eksperimen

tersebut dapat ditentukan


Proton
Proton ditemukan oleh Eugene Goldtein pada tahun 1886. Ia melakukan percobaan

dengan sinar anode.

Sinar anode dan pengaruh medan listrik pada sinar anode


Partikel yang bermuatan positif disebut ion positif yang dinamakan proton dan diberi lambang:

Keterangan:

p = lambang proton
Neutron
Pada tahun 1932, James Chadwick, ahli fisika kebangsaan Inggris melakukan suatu eksperimen.

Caranya, yaitu dengan menembaki atom berilium dengan sinar alfa (α).

Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama

dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron dan tergolong partikel dasar karena

semua atom mengandung partikel tersebut kecuali isotop hidrogen yang hanya mempunyai proton dan tidak

mempunyai neutron.
Bagan eksperimen Chadwick

Neutron ditulis dengan lambang:

Keterangan:

n
Model Atom Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton mengemukakan gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun materi.

Teori atom Dalton adalah sebagai berikut.

1. Materi terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi yang disebut dengan atom dan

digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.

2. Atom satu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dari atom unsur lain.

3. Atom dapat bergabung satu sama lain secara kimia membentuk molekul dengan perbandingan sederhana.

4. Molekul terbentuk dari penggabungan atom beberapa unsur.

5. Atom suatu unsur adalah permanen, tidak dapat diuraikan, tidak dapat diciptakan, dan tidak dapat

dimusnahkan.
Model atom Dalton ternyata mempunyai kelemahan.

Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan, mengapa larutan dapat

menghantarkan arus listrik. Bola pejal tidak mungkin dapat meng-hantarkan

arus listrik.

Model atom Dalton

Listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti pada larutan ada partikel lain

yang dapat menghantarkan arus listrik.


Model Atom J.J Thomson
Thomson mengemukakan bahwa dalam atom terdapat elektron-elektron yang tersebar secara merata dalam bola

bermuatan positif, sehingga atom bersifat netral.


Bola
bermuatan
Keadaan tersebut mirip roti kismis positif Elektron

di mana elektron diumpamakan

sebagai kismis yang tersebar

dalam seluruh bagian dari roti.

Model atom Thomson ternyata

juga mempunyai kelemahan.

Model atom ini tidak dapat


Model Atom Rutherford
Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom, yang bermuatan positif

berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran atom, tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal

dari massa intinya.

Model atom Rutherford menggambarkan atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan berada

pada pusat atom, serta elektron bergerak melintasi inti seperti halnya planet-planet mengitari

matahari.
Inti atom Orbital
bermuatan Kelemahannya model atom Rutherford yaitu
elektron
positif
ketidakmampuan untuk menerangkan mengapa elektron

tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis

inti terhadap elektron.

Berdasarkan satu asas fisika klasik, elektron sebagai

partikel bermuatan bila mengitari inti yang muatannya

berlawanan, lintasannya akan berbentuk spiral sehingga

Elektron akhirnya jatuh ke inti.


bermuatan
negatif
Model Atom Niels Bohr

Niels Bohr menerangkan model atomnya berdasarkan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas hidrogen.

Menurut Niels Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati tingkat-tingkat energi

tertentu dalam atom.

Model atom hidrogen menurut Niels Bohr adalah sebagai berikut.

1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-elektron yang bermuatan

negatif.

2. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan (orbit) tertentu yang dikenal sebagai

keadaan gerakan yang stasioner (tetap) dengan tingkat energi yang dinyatakan dengan n (n = bilangan

bulat positif 1,2,3 ...).


3. Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner
Perpindahan elektron
menyerap energi energi akan konstan, sehingga tidak ada cahaya yang

dipancarkan maupun diserap.

4. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan yang

lebih rendah ke lintasan yang lebih tinggi jika

menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah

dari lintasan yang tinggi ke lintasan rendah terjadi

Perpindahan elektron pembebasan energi.


melepaskan energi
Nomor Atom

Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Dari percobaan terungkap bahwa atom tidak

bermuatan listrik, yang artinya netral. Atom tersebut mempunyai jumlah muatan positif sama dengan jumlah

muatan negatif, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron dalam unsur itu. Nomor atom

biasanya diberi lambang Z.

Z = nomor atom

= jumlah proton

Contoh:

Cl (Z = 17), artinya atom klorin mempunyai nomor atom 17; dalam atom Cl terdapat 17 proton dan 17
Nomor Massa
Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai nomor massa dan untuk lebih mudah dalam

mempelajarinya nomor massa biasanya diberi lambang A, sehingga dapat ditulis:

A = nomor massa

= jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

Keterangan:

E = tanda atom

A = nomor massa

Z = nomor atom

Contoh:
Massa Atom Relatif (Ar)

Pada tahun 1961, International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) menetapkan atom C–12 sebagai

standar atau pembanding untuk menentukan Ar suatu unsur, karena C–12 adalah isotop yang paling banyak

terdapat di alam dan paling stabil.

Pengukuran dengan spektrometer massa menunjukkan bahwa massa 1 atom C–12 adalah 1,99268 × 10–23

gram. Karena angka tersebut sangat kecil maka ditetapkan suatu satuan massa untuk massa partikel yang sangat

kecil, yaitu satuan massa atom (sma).


1
12

1 sma = massa 1 atom C–12

massa 1 atom C–12 = 12 sma


1
12
Massa Molekul Relatif (Mr)

Massa molekul relatif adalah bilangan yang menyatakan harga perbandingan massa 11 molekul suatu senyawa
12
dengan massa 1 atom C–12.

Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunnya.

Mr = jumlah Ar

Mr senyawa AB = Ar A + Ar B

Karena senyawa ion tidak terdiri dari molekul-molekul maka istilah massa molekul relatif untuk senyawa ion

menjadi massa rumus relatif. Lambang massa rumus relatif sama dengan lambang massa molekul relatif, yaitu
Isotop, Isobar, dan Isoton
Isotop merupakan atom unsur yang sama, dimana jumlah proton dan elektronnya sama, tetapi jumlah

neutronnya berbeda, sehingga nomor massanya berbeda.


Isobar adalah atom-atom unsur dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massanya sama.

Contoh:
14 14
6 C 7 N
isobar dengan

Isoton adalah atom-atom unsur dengan nomor atom berbeda tetapi mempunyai jumlah

neutron yang sama.


13 14
6 C 7 N
14
Contoh:
13 7 N
6 C

isoton dengan
Elektron dalam Atom
Kedudukan elektron dalam atom tidak tersebar sembarangan tetapi menempati kulit atom.

Kedudukan elektron pada kulit-kulit atom tersebut dinamakan konfigurasi elektron, sedangkan

jumlah elektron pada kulit terluar dinamakan elektron valensi.


Sifat kimia suatu unsur ditentukan oleh jumlah elektron atau susunan elektron dalam suatu atom. Penyebaran

elektron atau jumlah elektron maksimal pada semua kulit suatu atom secara matematis dirumuskan sebagai

berikut.

n = nomor kulit elektron


 Pengisian atau penyebaran elektron pada kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Pengisian elektron pada

kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu, yaitu sebagai berikut.

1. Jumlah maksimal elektron pada suatu kulit memenuhi .

2. Jumlah maksimal pada kulit terluar adalah 8. Hal ini disebabkan pada sistem periodik hanya ada 8

golongan.

3. Pada keadaan normal, pengisian elektron dimulai dari kulit bagian dalam (kulit K). Untuk atom unsur

dengan nomor atom 1 sampai dengan 18, kulit bagian luar diisi setelah kulit bagian dalam terisi penuh.

Contoh:

a. Atom C, jumlah elektronnya = 6

Konfigurasi elektron: K L

2 4
Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar, dan jumlah maksimal elektron valensi

tersebut adalah 8. Elektron kulit terluar atom (elektron valensi) memegang peranan penting pada reaksi-

reaksi kimia dan menentukan sifat-sifat kimia unsur.


Tabel Periodik Unsur
Penggolongan Berdasarkan Sifat
Logam dan Nonlogam
Pada awalnya unsur-unsur digolongkan ke dalam unsur logam dan nonlogam.

Sifat yang dimiliki logam, yaitu dapat menghantarkan listrik dan panas, merupakan benda padat kecuali air

raksa, dan rupanya mengilap. Contoh unsur logam, yaitu besi, tembaga, perak, dan emas.

Sifat nonlogam adalah sukar menghantarkan listrik dan panas, serta tidak mengilap. Contoh unsur nonlogam,

yaitu belerang, oksigen, klorin, karbon, dan nitrogen.


Triad Dobereiner
Johann Wolfgang Döbereiner pada tahun 1829 menggolongkan unsur-unsur yang mempunyai sifat sama.

Masing-masing kelompok terdiri atas tiga unsur yang disebut triad.

Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak di tengah merupakan harga rata-rata massa atom

relatif unsur yang pertama dan yang ketiga. Penemuan Döbereiner disebut Hukum Triad.
Oktaf Newlands
John Alexander Reina Newlands (1838–1898) seorang ahli kimia bangsa Inggris pada tahun 1864 menyusun

unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif.

Ia mendapatkan bahwa unsur kedelapan mempunyai sifat kimia yang mirip dengan unsur pertama, unsur

kesembilan mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.

Sifat-sifat unsur yang ditemukan secara berkala atau periodik setelah delapan unsur berikutnya disebut

sebagai Hukum Oktaf Newlands.


Kelemahan hukum oktaf adalah pengulangan setiap delapan unsur itu hanya cocok untuk unsur-unsur yang

massa atomnya kecil dan pengelompokan terlalu dipaksakan.

Sebagai contoh pada tahun tersebut unsur H, F, dan Cl mempunyai sifat yang mirip, begitu pula dengan O, S,

dan Fe berada dalam lajur vertikal sehingga dapat dikatakan mempunyai sifat yang mirip, padahal O dan Fe

mempunyai sifat yang berbeda.


Tabel Periodik Mendeleyef
Menurut Mendeleyev, sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Unsur-unsur

yang sifatnya serupa ditempatkan pada satu lajur tegak yang disebut golongan.

Pengelompokan ini lebih mengutamakan kesamaan sifat unsur-unsur daripada kenaikan massa atom relatifnya,

sehingga tersisa tempat-tempat yang kosong dalam tabel periodik yang terbentuk.

Tempat-tempat kosong tersebut menurut Mendeleyev kelak akan diisi dengan unsur-unsur yang akan

ditemukan. Unsur-unsur yang belum dikenal dapat diramalkan sifat-sifatnya.


Tabel periodik Mendeleyev disebut tabel periodik bentuk pendek. Salah satu kelemahan tabel periodik

Mendeleyev adalah adanya unsur dengan massa atom relatif lebih besar terletak di depan unsur dengan massa

atom relatif lebih kecil, karena susunannya didasarkan pada kenaikan massa atom relatif.
Tabel Periodik Modern (Tabel Periodik
Panjang)

Tabel periodik modern yang sekarang digunakan adalah tabel periodik bentuk panjang.

Tahun 1941, Henry Moseley (1887–1915) melakukan eksperimen dan menyimpulkan bahwa sifat dasar atom

adalah nomor atom dan bukan massa atom relatif.

Dengan penemuan itu, hukum periodik Mendeleyev diperbarui menjadi Hukum Periodik Modern yaitu: sifat-

sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.


SISTEM PERIODIK MODERN
Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom  dan  kemiripan sifat. 
Lajur horisontal  yang  disebut  periode, tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom sedangkan lajur
vertikal yang disebut golongan tersusun berdasarkan kemiripan sifat.
Unsur golongan A disebut golongan utama sedangkan golongan B disebut golongan  transisi. 
Golongan  dapat  diberi  tanda  nomor 1 sampai 18 berurutan dari kiri ke kanan. 
Berdasarkan  penomoran  ini,  golongan transisi mempunyai nomor 3 sampai 12.
Sistem  periodik  modern  tersusun  atas 7  periode  dan 18 golongan yang terbagi menjadi 8
golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan B.
Teori Orbital
Planck dan Einstein menyatakan bahwa radiasi energi

selain bersifat gelombang juga bersifat partikel.

Louis de Broglie mengemukakan teorinya bahwa

materi yang bergerak selalu disertai gelombang. Jadi,

partikel selain bersifat materi juga dapat bersifat

gelombang.

Bentuk gelombang yang


merupakan radiasi dari energi
Werner Heisenberg (1927) membuktikan bahwa kedudukan partikel seperti elektron tidak dapat

ditentukan dengan pasti pada saat yang sama. Konsep Heisenberg itu dikenal sebagai konsep

ketidakpastian Heisenberg.

Elektron tidak mungkin mempunyai orbit (kulit) yang pasti dalam mengelilingi inti, yang mungkin dapat

ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron di daerah tertentu dalam atom. Daerah atau ruang

tempat elektron dapat ditemukan disebut orbital. Orbital merupakan tingkat energi tertentu dalam atom.

Besar, bentuk, dan kedudukan dalam ruang suatu orbital ditentukan berdasarkan teori mekanika

gelombang atau mekanika kuantum.


Bilangan Kuantum
Untuk menentukan kedudukan atau posisi elektron dalam atom secara teoretis dilakukan dengan

menggunakan bilangan kuantum.

Ada empat bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan

kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s).

Bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik menyatakan posisi suatu elektron dalam atom, sedangkan

bilangan kuantum spin menyatakan arah putaran elektron.


Bilangan Kuantum Utama (n)
Elektron berada pada tingkat energi tertentu. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan di

tingkat energi utama (kulit) mana elektron berada. Nilai n dari bilangan kuantum utama adalah

satu sampai dengan tujuh.


Jumlah Elektron Maksimal pada Tingkat Energi Utama (Kulit)
Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menyatakan di subkulit mana elektron berada. Orbital dinyatakan dalam lambang

s untuk l = 0, p untuk l = 1, d untuk l = 2, dan f untuk l = 3. Banyaknya orbital pada tiap tingkat energi

utama (kulit) sesuai dengan harga n. Harga l dimulai dari 0 sampai dengan n–1.

Bilangan Kuantum Azimut pada Tingkat Energi Utama


Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan di orbital mana elektron berada. Nilai bilangan kuantum

magnetik (m) tergantung pada harga bilangan kuantum azimut (l), yaitu dari – l sampai dengan + l .

Orbital biasanya digambarkan dalam bentuk segi empat.

1. Orbital s (l = 0) mempunyai harga m = 0. Artinya, orbital s

hanya ada satu.

2. Orbital p (l = 1) mempunyai harga m = –1, 0, +1. Artinya,

orbital p ada tiga. Ketiga orbital itu mempunyai tingkat energi yang

sama.

3. Orbital d (l = 2) mempunyai harga m = –2, –1, 0, +1, +2.

Artinya, orbital d ada lima yang tingkat energinya sama.

4. Orbital f (l = 3) mempunyai harga m = –3, –2, –1, 0, +1, +2,

+3. Artinya orbital f ada tujuh, yang memiliki tingkat energi yang
Bilangan Kuantum Magnetik (m) pada Orbital (l)
Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan ke arah mana elektron berputar.

Jika arah putaran berlawanan maka elektron akan berlaku sebagai kutub magnet yang berlawanan, jadi

akan tarik-menarik.

Jika arah putaran searah maka elektron akan tolak-menolak, sehingga satu orbital maksimal hanya berisi

dua elektron. 1

2
1

2
Masing-masing elektron mempunyai harga s = (searah jarum jam) dan s = (berlawanan arah jarum jam).
Elektron di dalam orbital digambarkan dengan anak panah, yang dikenal dengan

diagram orbital.
1

2

1
Harga s = digambarkan
 dengan anak panah ke atas:
2

Harga s = digambarkan dengan anak panah ke bawah:

Jika orbital terisi penuh elektron maka digambarkan dengan

1 1
 
2
anak panah ke atas dan2 ke bawah: .
Satu orbital maksimal berisi dua elektron maka:

– orbital s maksimal berisi 2 elektron:

– orbital p maksimal berisi 6 elektron:

– orbital d maksimal berisi 10 elektron:


Bentuk-bentuk orbital s

Orbital 1s Orbital 2s
Bentuk-bentuk orbital p
Bentuk-bentuk orbital d
Konfigurasi Elektron
Asas Aufbau
Asas aufbau menyatakan bahwa pengisian

elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi

terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Orbital s mempunyai tingkat energi terendah

dan berturut-turut makin tinggi untuk orbital p,

d, dan f.
Asas Larangan Pauli
Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak mungkin dalam satu atom ada dua elektron yang

harga keempat bilangan kuantumnya sama.

Contoh:

Li (n.a Na = 3): Elektron pertama dan kedua dari atom litium mempunyai harga keempat

bilangan kuantum yang sama dengan elektron pertama dan elektron kedua

helium. Bilangan kuantum elektron ketiga litium adalah sebagai berikut.


1
n = 2 m =  0
2
l = 0 s =
Kaidah Hund
Menurut kaidah Hund, pengisian elektron pada orbital-orbital yang tingkat energinya sama, elektron tidak

berpasangan terlebih dahulu sebelum orbital-orbital lainnya masing-masing terisi satu elektron.

Contoh:

C (n.a C = 6):

N (n.a N = 7):
Tabel Periodik Unsur

Blok pada tabel periodik bentuk panjang


Pengelompokkan Unsur-Unsur

Pada tabel periodik ini lajur-lajur horizontal yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom,

sedangkan lajur vertikal yang disebut golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat.

Unsur-unsur blok s dan blok p masuk dalam golongan utama (golongan A), sedangkan unsur-unsur blok d

dan blok f masuk dalam golongan transisi (golongan B).

Golongan ditentukan oleh jumlah elektron valensi atomnya, sedangkan periode ditentukan oleh jumlah

tingkat energi utama (kulit) atom yang sudah terisi elektron.

Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada tingkat energi utama (kulit) terluar suatu atom.
Unsur-unsur Blok s

Unsur-unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada

orbital s, termasuk unsur-unsur blok s.

Contoh: 1s 2
2s 2 2p 6
Na (n.a = 11): 3s 1 Unsur Na terletak pada golongan IA, periode 3,

3s1s
atau [Ne] blok
Unsur-unsur Blok p

Unsur-unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya

berada pada orbital s dan orbital p termasuk unsur-unsur blok p.

Contoh:
1s 2
Al (n.a = 13): 2s 2 2p 6 Unsur Al terletak pada golongan IIIA,
3s 2 3p1 periode 3, blok p
atau [Ne] 3s 2 3p1
Unsur-unsur Blok d

Untuk unsur blok d, elektron valensi adalah elektron pada tingkat energi utama

(kulit) terluar dan elektron pada orbital d dari tingkat energi utama (kulit) kedua

terluar.

Contoh:
1s 2
2s 2 2p 6
3 s 2 3 p 6 3d 1
Sc (n.a = 21): Unsur Sc terletak pada golongan IIIB,
2
4s
periode 4, blok d
Unsur-unsur Blok f
Atom unsur blok f mempunyai elektron valensi orbital s pada tingkat energi utama

(kulit) terluar dan elektron pada orbital f dari tingkat energi utama (kulit) ketiga

terluar. Blok f terdiri dari dua golongan, yaitu golongan lantanida dan golongan

aktinida.

Nd (n.a) = 60 : [Xe] 6s 2 4f 4
Contoh: Unsur Nd, Ho, dan Yb terletak pada
2 11
Ho (n.a) = 67 : [Xe] 6s 4f
2 14 golongan lantanida, periode 6, blok d
Nd (n.a) = 60 : [Xe] 6s 4f

Am (n.a) = 95 : [Rn] 7s 2 5f 7
Unsur Am, Fm, dan No terletak pada
Fm (n.a) = 100 : [Rn] 7s 2 5f 12
No (n.a) = 102 : [Rn] 7s 2 5f 14 golongan aktinida, periode 7, blok f
Elektron Valensi Atom Unsur Blok s Elektron Valensi Atom Unsur Blok d

Elektron Valensi Atom Unsur Blok p

Elektron Valensi Atom Unsur Blok f


SOAL LATIHAN
1. Unsur- unsur dengan nomor atom 24 dan 37 termasuk unsur golongan berapa
dan blok mana?
2. Mengapa Unsur golongan III A sampai VIII A disebut unsur blok p?
3. Sebutkan semua unsur-unsur golongan A?
JAWABAN
1. 24X : 1s 2
2s 2
2p6
3s 2
3p 6
4s 1
3d5

Golongan VI B ,blok d dan periode 4

37 Y : 1s 2
2s 2
2p 6
3s 2
3p6 4s 2
3d10
4p6
5s 1

Golongan I A, blok s dan periode 5


Cara praktis :
Berpedoman pada nomor atom gas mulia
Golongan VIII A +1 =IA

37Y : ( 36 + 1 ) = I A
2. Unsur golongan III A s.d VIIIA disebut blok p
karena konfigurasi elektronya berakhir dengan
orbital p
3. Unsur Golongan A
I A : H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
Her Li Na Kawin Rubi Cs Frustasi
II A : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Beta Memang Calon Sri Baginda Raja
III A : B, Al, Ga, In, Ti
Bulu Alis Gadis Indah canTik
IV A : C, Si, Ge, Sn, Pb
Cina Siap Gempur Senang Pembom
V A : N, P, As, Sb, Bi
Nita Paling Asoy Sebab Binal
VI A : O, S, Se, Te, Po
Orang Suka Senyum Teringat Poto
VII A : F, Cl, Br, I, At
Fuji Colour Berhadiar Intan Antik
VIII A : He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn
Heboh Negara Arab Karena Xerangan Ranjau
Sifat Periodik Unsur-Unsur
a. Jari-Jari Atom

Atom terdiri dari inti atom dan elektron. Gaya tarik muatan positif

inti atom terhadap elektron menarik elektron ke arah inti atom,

sedangkan gaya tolak antara muatan negatif elektron mendorong

elektron menjauh dari atom.

Gabungan gaya tarik inti atom terhadap elektron dengan gaya

tolak antar elektron menentukan ukuran dan jari-jari sebuah atom.

Jari-jari atom adalah jarak inti atom ke elektron di kulit terluar

dari suatu atom bebas.


1. Untuk unsur golongan

utama, dari kiri ke kanan

dalam satu periode jari-jari

atom cenderung makin

kecil.

2. Untuk unsur golongan

utama, dari atas ke bawah

dalam satu golongan jari-

jari atom cenderung makin

besar.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom cenderung menurun karena meningkatnya

kekuatan inti atom menarik elektron, khususnya elektron paling luar.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom semakin bertambah.

Muatan inti atom dan kulit atom

juga bertambah. Walaupun

dengan bertambahnya muatan

inti atom mengurangi ukuran kulit,

tetapi efek penambahan kulit atom

lebih dominan. Penambahan nomor

kulit atom menyebabkan jarak antara


b. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom atau ion

dalam bentuk gas sampai pada jarak dimana tidak ada lagi intereaksi di antara ion dan elektron. Energi

ionisasi disebut juga potensial ionisasi.

Apabila atom tersebut akan melepaskan elektronnya yang kedua maka diperlukan energi yang lebih besar

dari pada energi untuk melepaskan elektron yang pertama. Energi itu disebut energi ionisasi kedua.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu periode, energi ionisasi cenderung makin

besar.

2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu golongan, energi ionisasi cenderung makin
Dalam satu golongan dari atas ke bawah nomor atom bertambah, jari-jari atom bertambah karena jumlah

kulit bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti terhadap elektron terluar, sehingga makin mudah

unsur itu melepaskan elektron dan makin kecil energi ionisasinya.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom makin kecil. Dengan demikian, makin kuat daya tarik

inti terhadap elektron terluar dan makin sukar elektron tersebut dilepas, sehingga energi ionisasinya

bertambah.
c. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi bila reaksi atom atau ion dengan elektron

membentuk ion negatif dalam keadaan gas.

Besarnya afinitas elektron merupakan ukuran bagaimana kuatnya inti atom menarik elektron.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu periode sampai golongan VII, afinitas

elektron cenderung makin besar.

2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung

makin kecil.
d. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu

senyawa. Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling yang harganya berkisar antara 0,7

sampai dengan 4,0.

Unsur yang mempunyai keelektronegatifan tinggi mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menarik

elektron daripada unsur yang mempunyai keelektronegatifan rendah. Keelektronegatifan suatu unsur dapat

diukur hanya dengan membandingkannya keelektronegatifan unsur lain.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu periode sampai golongan VII A,

keelektronegatifan cenderung makin besar.

2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu golongan, keelektronegatifan cenderung
RINGKASAN :
Jari-jari <
Afinitas Elektron >
Energi Ionisasi >
Keelektronegatifan >

Anda mungkin juga menyukai