Anda di halaman 1dari 94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan
sifat-sifat senyawa.

Kompetensi Dasar :
1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan Konfigurasi elektron
dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

Indikator :
1. Menjelaskan teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum.
2. Menjelaskan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada) dan bentuk – bentuk orbital.
3. Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
4. Menjelaskan macam – macam bilangan kuantum dan bentuk – bentuk orbital.
5. Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan asas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
6. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sitem periodik.

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum.
2. Menjelaskan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada) dan bentuk – bentuk
orbital.
3. Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuatum.
4. Menjelaskan macam – macam bilangan kuantum dan bentuk – bentuk orbital.
5. Menuliskan konfigurasi elektron unsur menggunakan azas Aufbau, aturan Hund dan azas
larangan Pauli.
6. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu dengan letaknya dalam sistem periodik.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti.

B. Materi Pembelajaran
- Teori atom Bohr berhasil menjelaskan struktur atom hidrogen, tetapi belum dapat
menerangkan atom berelektron banyak.
- Kekurangan model atom Bohr disempurnakan dengan model atom mekanika kuantum.
- Schodinger berhasil menyelesaikan seperangkat matematis yang mengasilkan tiga
bilangan kuantum yang menunjukkan daerah kebolehjadian ditemukannya elektron.
- Daerah kebolehjadian menemukan elektron di sekeliling inti disebut orbital.

1
- Ketiga bilangan kuantum itu adalah bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantuk
azimuth (l), dan bilangan kuatum magnetik (m).
- Dalam menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital menggunakan azas Aufbau,
aturan Hund, dan azas larangan Pauli.
- Dalam sitem periodik unsur – unsur dikelompokkan dalam empat blok, yaitu blok s, blok
p, blok d, dan blok f.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Pemberian Tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang teori atom yang sudah dipelajari pada
kelas X.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan teori atom Bohr dan spektrum atom.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hipotesis Louis de Broglie dan azas ketidakpastian
Heisenberg.
- Siswa diminta untuk menjelaskan kelemahan dari teori atom Bohr dan kelebihan dari
model atom mekanika kuantum.
- Siswa diminta untuk mendeskripsikan pengertian orbital.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
- Guru meluruskan kesalahpahaman konsep yang terjadi.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang kelemahan teori
atom Bohr dan tentang model atom mekanika kuantum.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 5 – 15 halaman 6 – 8 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

2
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Siswa diingatkan kembali model atom mekanika kuantum yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian bilangan kuantum utam (n), bilangan
kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara kulit dengan sub kulit.
- Siswa diminta untuk menjelaskan bentuk – bentuk orbital.
- Siswa diminta untuk menggambarkan bentuk orbital s, orbital p, dan orbital d.
Elaborasi
- Siswa diminta untuk mendiskusikan cara menentukan bilangan kuantum utama,
bilangan kuantum azimut, dan bilangan kuantum magnetik.
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan latihan soal Uji Kepahaman Anda no 16 –
21 halaman 11 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang sedang dibahas.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang bilangan kuantum.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan Soal 1.1 no 3 – 10 halaman 23 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang bilangan kuantum yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan bilangan kuantum spin dan azas larangan Pauli.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengisian konfigurasi elektron berdasarkan azas
Aufbau.
- Siswa diminta untuk menggambarkan diagram orbital berdasarkan aturan Hund.
- Siswa diminta untuk menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan azas Aufbau, aturan
Hund, dan azas larangan Pauli.

3
- Siswa diminta untuk menjelaskan hubungan konfigurasi elektron dengan tata letaknya
dalam sistem periodik unsur.
Elaborasi
- Siswa diminta untuk mendiskusikan dua cara menuliskan urutan subkulit.
- Siswa diminta untuk mendiskusikan penyingkatan penulisan konfigurasi elektron
dengan menggunakan konfigursi elektron gas mulia.
- Siswa diminta untuk mendiskusikan kestabilan subkulit d yang terisi penuh atau
setengah penuh.
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang sedang dibahas.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang bilangan kuantum,
penulisan konfigurasi elektron, penggambaran diagram orbital,dan hubungan
konfigurasi elektron suatu unsure dengan letaknya dalam sistem periodik.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan Soal 1.1 no 11 – 18 halaman 23 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan sistem periodik unsur.

2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Instrument
Tugas
1. Menjelaskan teori atom Bohr dan 1. Tugas 1. Tes 1. Soal test
teori atom mekanika kuantum. individu dan unjuk uraian
2. Menjelaskan bilangan kuantum kelompok. kerja dan
(kemungkinan elektron berada) dan 2. Performa. 2. Pengama pilihan
bentuk – bentuk orbital. 3. Tes tertulis. tan sikap ganda
3. Menjelaskan kulit dan subkulit serta (soal
hubungannya dengan bilangan terlampir)
kuantum.
4. Menjelaskan macam – macam
bilangan kuantum dan bentuk –
4
bentuk orbital.
5. Menggunakan prinsip Aufbau,
aturan Hund, dan asas larangan Pauli
untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital
6. Menghubungkan konfigurasi
elektron suatu unsur dengan letaknya
dalam sitem periodik.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Gagasan pokok dari teori atom Niels Bohr adalah tentang . . . . .
A. tingkat – tingkat energi dalam atom D. orbital
B. gelombang partikel E. azas ketidakpastian
C. partikel cahaya

2. Pernyataan yang paling tepat untuk subkulit adalah . . . . .


A. suatu lintasan berbentuk lingkaran dengan jari - jari tertentu
B. suatu daerah dalam ruang dengan kebolehjadian menentukan elektron
C. sekumpulan orbital dengan tingkat energi yang sama
D. sekumpulan orbital dengan bentuk yang sama
E. sekumpulan orbital dengan bentuk dan tingkat energi yang sama

3. Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum . . . . .


A. utama
B. azimut
C. magnetik
D. spin
E. magnetik dan spin

4. Diketahui nomor atom Fe = 26 maka konfigurasi elektron ion Fe3+ adalah . . .


A. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d9
B. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d10
C. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d3
D. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d5
E. 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d4

5. Struktur elektron (pada keadaan dasar) dari suatu atom unsur sebagai berikut.
1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 3d10, 4s2, 4p6, 4d7, 5s2
Unsur tersebut terletak pada golongan dan periode. . . .
A. II A dan 5
B. V A dan 7
C. VII A dan 5
D. II B dan 7
5
E. VIII B dan 5

II. Essay
1. Diketahui nomor atom kromium = 24
Tuliskan :
a. konfigurasi elektron kromium
b. konfigurasi elektron ion Cr3+, dan
c. tentukan letak kromium dalam sistem periodik
2. suatu unsur (X) dalam sistem periodik terletak pada periode 4, golongan VA.
a. Tentukan kulit valensi dan jumlah elektorn valensi unsur itu.
b. Tentukan rumus kimia senyawa yang dapat dibentuknya dengan unsur klorin.

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan
sifat-sifat senyawa.
Kompetensi Dasar :
1.2. Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk
meramalkan bentuk molekul.
Indikator :
1. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron.
2. Menentukan molekul polar dan nonpolar.
3. Menjelaskan proses hibridisasi CH4.
4. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron
2. Menentukan molekul polar dan nonpolar
3. Menjelaskan proses hibridisasi CH4.
4. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pembelajaran
- Bentuk molekul adalah kedudukan atom atom dalam molekul.
- Betuk molekul dapat ditentukan dengan teori domain elektron dan teori hibridisasi.
- Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul berdasarkan tolak
– menolak elektron – elektron pada kulit luar atom pusat.
- Prinsip dasar teori domain elektron adalah kulit luar atom pusat saling tolak – menolak,
dan pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedik lebih kuat dari pada
pasangan elektron ikatan.
- Molekul bersifat polar jika distribusi rapatan elektronnya lebih besar, sementara sisi
lainnya lebih rendah.
- Molekul bersifat nonpolar jika distribusi rapatan elektron dalam molekul tersebar secara
merata.
- Molekul bersifat polar jika memenuhi dua syarat, yaitu ikatan dalam molekul bersifat
polar, dan bentuk molekul tidak simetris.
- Hibridisasi adalah peleburan peleburan orbital – orbital dari tingkat energy yang berbeda
menjadi orbital – orbital yang energinya setingkat.
C. Metode Pembelajaran
7
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian Tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang cara menuliskan rumus Lewis yang sudah
dipelajari pada kelas X.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk memberikan contoh geometri molekul pada molekul diatomik,
triatomik, dan tetratomik.
- Siswa diminta untuk menjelaskan teori domain elektron.
- Siswa diminta untuk menjelaskan prinsip – prinsip dasar teori domain elektron.
- Siswa diminta untuk menentukan tipe molekul.
- Siswa diminta untuk menentukan geometri molekul
- Siswa diminta untuk menjelaskan molekul polar dan nonpolar.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengaruh bentuk molekul terhadap kepolaran.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan latihan soal Uji Kepahaman Anda no 38 -
41 halaman 29 – 33 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang bentuk molekul
berdasarkan teori domain elektron dan pengaruhnya terhadap kepolaran.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda no 42 halaman 35 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pembahasan teori domain elektron pada
pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

8
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan teori hibridisasi.
- Siswa diminta untuk menjelaskan macam – macam tipe hibridisasi.
- Siswa diminta untuk menjelaskan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.
- Siswa diminta untuk menggambarkan bentuk molekul berdasaekan teori hibridisasi.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan latihan soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang bentuk molekul
berdasarkan teori hibridisasi dan perbedaannya dengan teori domain elektron.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda no 43 halaman 38 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan sistem periodik unsur.

2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menentukan bentuk molekul 1. Tugas 1. Tes unjuk 1. Soal test
berdasarkan teori domain elektron. individu kerja uraian dan
2. Menentukan molekul polar dan dan 2. Pengamatan pilihan
nonpolar. kelompok. sikap ganda
3. Menjelaskan proses hibridisasi 2. Performa. (soal
CH4. 3. Tes tertulis. terlampir)
4. Menentukan bentuk molekul
berdasarkan teori hibridisasi.

9
Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Unsur P (nomor atom 15) bersenyawa dengan unsur Cl (nomor atom 17) membentuk
PCl3. Banyaknya pasangan elektron bebas pada atom pusat dalam senyawa PCl 3 adalah . .
...
A. 0 C. 3 E. 5
B. 1 D. 4

2. Atom pusat dalam molekul NH3 mengalami hibridisasi . . . . .


A. sp C. sp3 E. sp3d2
B. sp 2 3
D. sp d

3. Sudut ikatan dalam molekul air adalah 104,5°, lebih kecil dari sudut tetrahedron (109,5°).
Hal ini terjadi karena . . . .
A. Dalam moleku air terdapat 4 pasang elektron yang ekivalen
B. Gaya tolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan
C. Gaya tolak pasangan elektron bebas = pasangan elektron ikatan
D. Gaya tolak pasangan elektron bebas < pasangan elektron ikatan
E. Volume atom oksigen lebih besar dari hidrogen

II. Essay

1. Belerang dapat membentuk senyawa SF2, SF4, dan SF6


a. Tentukan hibridisasi dalam masing – masing senyawa tersebut
b. Mengapa tidak dikenal SF3 atau SF5?
c. Tentukan geometri masing – masing senyawa

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


10
Nama Sekolah : SMK Putra Batam
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul,
dan sifat-sifat senyawa.
Kompetensi Dasar :
1.3. Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
Indikator :
1. Menentukan jenis gaya antar molekul untuk senyawa molekul.
2. Menjelaskan perbedaan sifat fisis berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul (gaya London,
gaya van der Waals, dan ikatan hidrogen).
3. Menerapkan hubungan antara besarnya gaya van de Waals dengan ukuran molekul untuk
menjelaskan sifat fisiknya.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menentukan jenis gaya antar molekul untuk senyawa molekul
2. Menjelaskan perbedaan sifat fisis berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul (gaya
London, gaya van der Waals).
3. Menerapkan hubungan antara besarnya gaya van der Waals dengan ukuran moleku untuk
menjelaskan sifat fisiknya.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pembelajaran
- Interaksi antaratom ditentukan oleh 3 hal , yaitu gaya London, gaya van der Waals, dan
ikatan hidrogen.
- Gaya van der Waals dapat berupa gaya dispersi, gaya dipol – dipol, dan gaya dipol –
dipol terimbas.
- Gaya antar molekul nonpolar disebut gaya dispersi atau gaya London. Kekuatan gaya
dispersi bergantung pada massa molekul relatif dan bentuk molekul.
- Ikatan hidrogen terjadi akibat tarikan dipol yang sangat kuat antarmolekul yang
hidrogennya terikat pada atom berelektronegativitas besar (flourin, oksigen, dan
nitrogen).
- Senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai titik leleh dan titik didih yang
sangat tinggi.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
11
2. Diskusi
3. Pemberian Tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pembahasan bentuk molekul pada
pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian gaya London.
- Siswa diminta untuk menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi gaya London.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengaruh bentuk molekul terhadap kekuatan gaya
London.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian gaya tarik dipol – dipol
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian gaya tarik dipol – dipol terimbas.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian ikatan hidrogen
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih dan
titik beku beku suatu larutan.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya, dengan memberikan kasus yang berkaitan dengan gaya
London dan ikatan hidrogen.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui.
- Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang gaya tarik
antarmolekul, yaitu gaya tarik menarik dipol sesaat – dipol terimbas, gaya tarik dipol –
dipol, dan gaya tarik dipol – dipol terimbas.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda no 44 - 49 halaman 40 - 41 pada buku Kimia
untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan2
1. Kegiatan Pendahuluan

12
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pembahasan gaya London pada pertemuan
sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian gaya van der Waals
- Siswa diminta untuk menjelaskan hubungan gaya van der Waals dengan ukuran
molekul
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian ikatan ion
- Siswa diminta untuk menjelaskan hubungan ikatan ion dengan titik didih dan titik
leleh.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian jaringan ikatan kovalen.
Elaborasi
- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang hubungan struktur kovalen raksasa
dengan titik leleh dan titik didih.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya, dengan memberikan kasus yang berkaitan dengan ikatan
ion.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui.
Konfirmasi
- Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang gaya van der Waals,
ikatan ion dan jaringan ikatan kovalen.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda no 52 halaman 45 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan sistem periodik unsur.
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menentukan jenis gaya antar 1. Tugas 1. Tes unjuk 1. Soal test
molekul untuk senyawa molekul. individu dan kerja uraian
2. Menjelaskan perbedaan sifat fisis kelompok. 2. Pengamata dan
berdasarkan perbedaan gaya 2. Performa. n sikap pilihan

13
antarmolekul (gaya London, gaya 3. Tes tertulis ganda
van der Waals, dan ikatan (soal
hidrogen). terlampir)
3. Menerapkan hubungan antara
besarnya gaya van de Waals
dengan ukuran molekul untuk
menjelaskan sifat fisiknya.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antarmolekul
NH3 adalah . . . .
A. kovalen dan van der Waals
B. ion dan gaya dispersi
C. kovalen koordinat dan gaya dipol – dipol
D. kovalen dan ikatan hidrogen
E. kovalen dan gaya London.

2. Di antara pasangan – pasangan senyawa berikut, yang keduannya hanya mempunyai gaya
dispersi (gaya London) adalah . . . .
A. CO2 dan HCl D. C2H5OH dan CH3 – O – CH3
B. CH4 dan O2 E. CH3COOH dan C4H10
C. NH3 dan H2S

3. Di antara pasangan – pasangan senyawa berikut, yang keduannya mempunyai ikatan


hidrogen adalah . . . .
A. H2S dan HF D. HF dan HI
B. H2O dan HF E. HCl dan HI
C. H2O dan HCl

4. Titik didih dari SiH4 lebih tinggi dari pada CH4 karena . . . .
A. Molekul SiH4 polar, sedangkan CH4 nonpolar
B. Molekul SiH4 bertarikan dengan ikatan hydrogen, sedangkan CH4 tidak
C. Struktur SiH4 berupa molekul raksasa, sedangkan CH4 berupa molekul sederhana
D. Molekul SiH4 mempunyai dipole permanen, sedangkan CH4 tidak
E. Massa molekul relative SiH4 lebih besar daripada CH4

II. Essay
1. Urutkanlah zat – zat berikut menurut titik didihnya, dimulai dari yang terendah.
CO2 ; H2O ; SiO2 ; CH4 ; SO2
Berikan penjelasan secukupnya.
2. Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih tinggi, NH3 atau BH3?Jelaskan
jawabanmu.
14
Mengetahui, Batam, Juli 2014
Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.

Indikator :
1. Menjelasan hukum/asas kekekalan energi.
2. Menjelaskan pengertian entalpi dan perubahannya.
3. Membedakan sistem dan lingkungan.
4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan.
5. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi.

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakan siswa dapat:
1. Menjelasan hukum/asas kekekalan energi.
2. Menjelaskan pengertian entalpi dan perubahannya.
3. Membedakan sistem dan lingkungan.
4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan.
5. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pelajaran
- Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnakan. Energi hanya dapat diubah bentuknya
dari jenis satu ke jenis yang lainnya.
- Reaksi yang sedang dipelajari perubahan energinya disebut sistem, sedangkan lingkungan
merupakan bagian lain dari alam yang berinteraksi dengan sistem
- Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan, sistem kimia dapat dibedakan atas
sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
- Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor dan kerja.
- Reaksi eksoterm adalah kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
- Reaksi endoterm adalah kalor mengalir dari lingkungan ke sistem.
- Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap tetap disebut perubahan entalpi (ΔH).
- Perubahan entalpi adalah selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan.
- Entalpi molar adalah perubahan entalpi yang dikaikan dengan kuantitas zat yang beraksi.
Entalpi molar dinyatakan dalam kJ mol-1.
16
- Entalpi molar pembentukan standar (ΔHf°) adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1
mol zat langsung dari unsur – unsurnya dalam bentuk standar yang diukur pada 25°C, 1
atm (keadaan standar).
- Selain entalpi molar pembentukan terdapat entalpi entalpi molar lainnya, seperti entalpi
molar pembakaran dan entalpi molar peruraian.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi informasi dan kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Petemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Melaui diskusi kelas, guru menjelaskan perubahan kalor dalam kehidupan sehari –
hari.
- Siswa diminta untuk duduk berkelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang
siswa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang asas kekekalan energi.
- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang perbedaan sistem dan lingkungan dalam
suatu reaksi kimia.
- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang perbedaan sistem terbuka, sistem tertutup,
dan sistem terisolasi.
- Siswa diminta untuk mendiskusikan tentang perbedaan antara reaksi yang melepaskan
kalor (eksoterm) dan reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm).
- Siswa dari kelompok yang mendapat giliran untuk presentasi diminta untuk
mempresentasikan sebaik mungkin, sementara siswa dari kelompok lain diminta untuk
menyimak dan mempersiapkan pertanyaan.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan memberikan contoh soal yang berkaitan dengan
reaksi eksoterm dan endoterm.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang hukum kekekalan
energi, pengertian sitem dan lingkungan, serta reaksi eksoterm dan endoterm.
17
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda no 2 - 4 halaman 62 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang sistem, lingkungan, serta reaksi eksoterm
dan endoterm.
- Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk mengerjakan pretest kegiatan.
- Siswa melakukan kegiatan 2.2 yang ada pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI
Michael Purba halaman 61.
- Siswa diminta mengamati perubahan yang terjadi pada percobaan serta menganalisa
dan menyimpulkan.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan.
Elaborasi
- Guru membimbing jalannya kegiatan 2.2.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang tengah dipelajari
bertambah baik.
- Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya hal-hal yang belum diketahui.
- Guru meluruskan kesalahpahaman konsep materi yang disampaikan.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan materi yang disampaikan.

3. Kegiatan penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan dari hasil percobaan.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang reaksi eksoterm dan endoterm.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa melakukan diskusi informasi mengenai macam-macam entalpi .
- Siswa melakukan diskusi informasi tentang penulisan persamaan reaksi termokimia
dan diminta memberikan salah satu contohnya.
- Salah seorang siswa menuliskan persamaan termokimia yang diberikan guru.
- Siswa melakukan diskusi kelompok mengenai soal penulisan persamaan teori
termokimia
- Siswa melakukan diskusi informasi tentang entalpi pembentukan, penguraian dan
pembakaran
18
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang macam-macam
perubahan entalpi.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan 2.2 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba
halaman 68.

E. Alat, bahan, dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, alat dan bahan untuk percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menenjelaskan hukum/asas 1. Tugas 1. Tes unjuk Soal test
kekekalan energi. individu dan kerja pilihan ganda
2. Menjelaskan pengertian entalpi kelompok. 2. Pengamatan (soal
dan perubahannya. 2. Performa. sikap terlampir)
3. Membedakan sistem dan 3. Tes tertulis
lingkungan.
4. Membedakan reaksi yang
melepas kalor (eksoterm) dan
reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan.
5. Menjelaskan macam-macam
perubahan entalpi.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Pada proses eksoterm . . . .
A. entalpi sitem bertambah dan perubahan entalpi positif
19
B. entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi negatif
C. entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi positif
D. entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi negatif
E. entalpi lingkungan berkurang dan perubahan entalpi negatif

2. Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut


1) Sebuk NH4Cl + sebuk Ca(OH)2, timul gas berbau tidak sedap disertai penurunan suhu.
2) Pita magnesium + larutan H2SO4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu
3) Pita tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi penurunan, tetapi berubah menjadi zat
padat hitam setelah dipanaskan; reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan.
4) Gas N2O4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan, jika
pemanasan dihentikan perlahan – lahan kembali tidak berwarna
Proses yang tergolong reaksi endoterm adalah . . . .
A. 1 dan 3 D. 3 dan 4
B. 2 dan 4 E. 1 dan 4
C. 2 dan 3

3. Suatu proses berlangsung dengan sistem menyerap 10 kJ dan menerima kerja sebesar 100
J. Perubahan energi dalam sistem itu adalah . . . .
A. 9 kJ D. 11 kJ
B. 9,9 kJ E. 110 kJ
C. 10,1 kJ

4. Diantara yang berikut ini:


1) Fotosintesis 4) Pelelehan
2) Pembakaran 5) Dekomposisi termal
3) Respirasi
Yang tergolong proses endoterm adalah . . . .
A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3, dan 4
B. 1, 4, dan 5 E. 1, 3, 4, dan 5
C. 2, 3, dan 5

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
20
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
Kompetensi Dasar :
2.2 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.

Indikator :
1. Menentukan perubahan entalpi melalui percobaan, hukum Hess, perubahan entalpi
pembentukan, dan melalui energi ikatan.
2. Merancang percobaan untuk menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar
3. Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna terhadap lingkungan
dan jumlah kalor yang dihasilkan.

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakan siswa dapat:
1. Menentukan perubahan entalpi melalui percobaan, hukum Hess, perubahan entalpi
pembentukan, dan melalui energi ikatan.
2. Merancang percobaan untuk menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar
3. Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna terhadap lingkungan
dan jumlah kalor yang dihasilkan.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Penbelajaran
- Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan :
 Percobaan (kalorimentri)
 Hukum Hess
 Data entalpi pembentukan
 Data energi ikatan
- Menurut hukum Hess kalor reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir, tidak pada lintasannya.
- Entalpi pembentukan adalah perubahan entalpi yang dikaitkan dengan reaksi
pemnentukan zat.
- Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan suatu molekul
dalam bentuk gas sebanyak 1 mol.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
4. Praktikum

D. Langkah – langkah Pembelajaran


21
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang macam-macam entalpi molar.
- Guru memberikan motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan pra praktikum yang telah disediakan oleh
guru.
- Siswa merancang dan melakukan praktikum untuk penentuan perubahan entalpi
reaksi sesuai dengan kegiatan 2.3 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael
Purba halaman 70 - 71.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan
Elaborasi
- Guru membimbing jalannya praktikum agar berlangsung dengan baik dan benar.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yangtelah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan dari hasil percobaan penentuan perubahan
entalpi reaksi.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan hasil praktikum yang telah dilakukan.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang perubahan entalpi dan cara
menentukannya pada pertemuan sebelumnya.
- Guru memberikan motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan hukum Hess pada perubahan entalpi suatu reaksi.
- Siswa diminta untuk menjelaskan penentuan kalor reaksi berdasarkan hukum Hess.
- Siswa berlatih untuk menentukan perubahan entalpi berdarkan hukum Hess.
- Siswa diminta mengerjakan Uji Kepahaman Anda no 17 – 18 halaman 75 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba
22
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan contoh soal dan siswa diminta untuk
menjawab dengan baik dan benar
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan materi yang disampaikan.

3. Kegiatan penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan pengertian hukum Hess dan
penentuan kalor reaksi berdasarkan hukum Hess.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pengertian hukum Hess dan penentuan
kalor reaksi berdasarkan hukum Hess pada pertemuan sebelumnya.
- Guru memberikan motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan entalpi pembentukan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan penentuan kalor reaksi berdasarkan table entalpi
pembentukan.
- Siswa berlatih menentukan kalor reaksi berdasarkan tabel entalpi pembentukan.
- Siswa diminta mengerjakan Uji Kepahaman Anda no 19 – 20 halaman 76 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan contoh soal dan siswa diminta untuk
menjawab dengan baik dan benar
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru menyediakan soal tentang materi yang sedang dibahas dan siswa diminta untuk
menyelesaikannya.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang penentuan kalor
reaksi berdasarkan tabel entalpi pembentukan.

Pertemuan 4
1. Kegiatan Pendahuluan

23
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang penentuan kalor reaksi berdasarkan tabel
entalpi pembentukan pada pertemuan sebelumnya.
- Guru memberikan motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian energi ikatan
- Siswa diminta untuk menjelaskan energi ikatan rata – rata
- Siswa diminta untuk menjelaskan penentuan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan
- Siswa berlatih menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan
- Siswa diminta untuk menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna terhadap lingkungan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan jumlah kalor yang dihasilkan pada pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik, misalnya dengan cara memberikan latihan soal Uji Kepahaman
Anda no 24 halaman 79 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru menyediakan soal dan siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang penentuan kalor
berdasarkan energi ikatan.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 2.3 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan, dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, serta alat dan bahan untuk praktikum penentuan entalpi reaksi.
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan.
c. Internet.

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menentukan perubahan entalpi 1. Tugas 1. Produk 1. LKS
melalui percobaan, hukum Hess, individu dan 2. Unjuk kerja 2. Soal test
perubahan entalpi pembentukan, kelompok. 3. Laporan pilihan
dan melalui energi ikatan. 2. Perform hasil ganda
2. Merancang percobaan untuk a. praktikum (soal

24
menentukan kalor pembakaran 3. Tes 4. Pengamata terlampir)
berbagai bahan bakar tertulis n sikap
3. Menjelaskan dampak pembakaran 4. Ulanga
bahan bakar yang tidak sempurna n harian
terhadap lingkungan dan jumlah
kalor yang dihasilkan.

Contoh Instrument

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Jika diketahui H2(g) + Br2(g) 2HBr(g) ΔH = -72 kJ, maka untuk dapat
3
menguraikan 11,2 dm (pada STP) gas HBR menjadi H2 dan Br2, diperlukan kalor
sebanyak . . . .
A. 9 kJ D. 72 kJ
B. 18 kJ E. 144 kJ
C. 36 kJ

2. Diketahui HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = -56 kJ mol.


Bila 100cm larutan HCl 0,25 M direaksikan dengan 200 cm3 larutan NaOH 0,25 M,
3

maka perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi ini adalah . . .


A. – 0,56 kJ D. – 1,40 kJ
B. – 3, 08 kJ E. – 2,80 kJ
C. – 1, 68 kJ

3. Diketahui :
MO2 + CO MO + CO2 ΔH = -20 kJ
M3O4 + CO 3MO + CO2 ΔH = +6 kJ
3M2O3 + CO 2M3O4 + CO2 ΔH = -12 kJ
Nilai ΔH dalam kJ bagi reaksi:
2MO2 + CO M2O3 + CO2 adalah . . . .
A. – 40 D. – 18
B. – 28 E. + 18
C. – 26

4. Jika energi ikatan rata – rata dari :


C = C = 146 kkal mol-1
C – C = 83 kkal mol-1
C – H = 99 kkal mol-1
C – Cl = 79 kkal mol-1
H – Cl = 103 kkal mol-1
Maka perubahan entalpi pada adisi etena dengan asam klorida menurut persamaan
H2C = CH2 + HCl CH3 – CH2 – Cl adalah sebesar . . . .
A. 510 kkal D. 12 kkal
B. – 72,8 kkal E. 510 kkal
C. – 12 kkal

25
5. Diketahui data energi ikatan rata – rata sebagai berikut.
H – H = 436 kJ mol-1 ; Cl – Cl = 242 kJ mol-1 ; dan H – Cl = 431 kJ mol-1.
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl menjadi unsur – unsurya adalah
....
(Ar H = 1 ; Cl = 35,5)
A. 92 kJ
B. 184 kJ
C. 247 kJ
D. 368 kJ
E. 494 kJ

II. Essay

1. Sebanyak 0,58 gram gas butana dibakar dalam sebuah kalorimetri bom yangberisi 500
mL air dengan suhu 30°C. Setelah reaksi, suhu air dalam kalorimetri naik menjadi
43,7°C. Jika kapasitas kalor kalorimetri diabaikan, sedangkan kalor jenis air adalah 4,18 J
g-1 °C-1, tentukanlah entalpi pembakaran butana.

2. Tentukanlah entalpi pembakaran metana membentuk gas karbon dioksida dan uap air
berdasarkan :
a. entalpi pembentukan
b. energi ikatan
entalpi pembentukan ( ΔHf°) :
CH4(g) = - 75 kJ mol-1 ; CO2(g) = - 393,5 kJ mol-1 ; H2O(g) = -242 kJ mol-1
Energi ikatan rata – rata :
C – H = 413 kJ mol-1 ; O2 = 495 kJ mol-1 ; C = O = 799 kJ mol -1 ; O – H = 463 kJ mol-1

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar :
26
3.1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi.
Indikator :
1.Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan).
2.Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan , suhu,
dan katalis) melalui percobaan.
3.Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan).
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan,
suhu, dan katalis) melalui percobaan.
3. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pelajaran
Kemolaran (molaritas) adalah besaran yang menyatakan konsentrasi zat dalam
larutannya. Kemolaran dapat didefinisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut dalam tiap
liter larutan.
Larutan dalam volume dan konsetrasi yang kita perlukan dapat dibuat melalui proses
pengenceran. Pembuatan larutan harus berdasarkan rumus pengenceran yaitu V1 x M1 = V2 x
M2
Laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi R (reaktan) per satuan waktu atau
bertambahnya konsentrasi P (produk) per satuan waktu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya :
- Konsentrasi
- Luas permukaan
- Suhu
- Katalis

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi informasi
3. Eksperimen
4. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
27
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang kemolaran larutan yang telah dipelajari di
kelas X.
- Guru membagi siswa secara heterogen menjadi 8 kelompok.
- Siswa berkumpul dengan teman sekelompoknya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Melalui diskusi kelas siswa memberikan gagasan tentang konsentrasi (kepekatan)
larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa diminta mendiskusikan cara menentukan molaritas larutan dan cara membuat
larutan dengan molaritas tertentu.
- Siswa diminta melakukan percobaan membuat larutan molaritas tertentu sesuai dengan
kegiatan 3.1 .
- Siswa diminta menuliskan hasil kerja , kemudian diskusi kelas dan membuat
kesimpulan
Elaborasi
- Guru membimbing jalannya praktikum agar berlangsung baik dan benar.
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan memberikan contoh soal yang berkaitan dengan
kemolaran larutan.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
- Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang kemolaran,
pengenceran dan cara membuat larutan dengan kemolaran tertentu.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan 3.1 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
a. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang menentukan kemolaran larutan.
- Guru memimpin diskusi kelas untuk untuk mendeskripsikan laju reaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
- Siswa diminta duduk dengan teman sekelompoknya.
- Guru memberikan motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif

b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta menjelaskan konsep laju reaksi.
28
- Siswa diminta melakukan percobaan kegiatan 3.6, 3.7, 3.8, dan 3.9 untuk menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan
Elaborasi
- Guru membimbing jalannya praktikum agar berlangsung dengan baik dan benar.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

c. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan dari hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan hasil praktikum yang telah dilakukan.

E. Alat, bahan, dan sumber


a. Alat dan bahan
LCD, Komputer, alat dan bahan untuk praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi lajuj
reaksi.
a. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1.Menghitung konsentrasi larutan 1.Tugas individu 1. Tes unjuk 1. Soal test
(molaritas larutan). dan kelompok. kerja pilihan
2.Menganalisis faktor-faktor yang 2.Performa. 2. Pengamatan ganda
mempengaruhi laju reaksi 3.Tes tertulis sikap (soal
(konsentrasi, luas permukaan , terlampir)
suhu, dan katalis) melalui
percobaan.
3.Menafsirkan grafik dari data
percobaan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi.
29
Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Untuk membuat 500 mL larutan KOH 0,2 M diperlukan kristal KOH murni sebanyak ....
(Mr KOH = 56)
A. 56 g D. 7 g
B. 28 g E. 5,6 g
C. 14 g

2. Sebanyak 100 mL larutan KOH 0,1 M dicampur dengan 400 mL larutan KOH 0,2 M.
Kemolaran larutan yang didapat adalah ....
A. 0,12 M D. 0,20 M
B. 0,15 M E. 0,21 M
C. 0,18 M

3. Laju reaksi 4NH3(g) + 5O2(g)  4NO(g) + 6H2O(g) dapat dinyatakan sebagai ....
A. Laju bertambahnya konsentrasi NH3 dalam satu satuan waktu
B. Laju berkurangnya konsentrasi H2O dalam satu satuan waktu
C. Laju bertambahnya konsentrasi O2 dalam satu satuan waktu
D. Laju berkurangnya tekanan sistem dalam satu satuan waktu
E. Laju bertambahnya konsentrasi NO dalam satu satuan waktu

4. Sebanyak 0,7 mol dinitrogen pentaoksida (N2O5) dipanaskan dalam ruangan 5 liter,
sehingga terurai membentuk NO2 dan O2 menurut persamaan:
4N2O5(g)  4NO2(g) + O2(g)
Dalam 10 detik pertama terbentuk 0,1 mol oksigen. Laju penguraian N2O5 adalah ....
A. 0,04 M detik-1 D. 0,008 M detik-1
B. 0,014 M detik-1 E. 0,002 M detik-1
-1
C. 0,04 M detik

5. Kalsium karbonat larut dalam asam klorida membentuk gas karbon dioksida menurut
persamaan:
CaCO3(s) + 2HCl(aq)  CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Cara praktis menentukan laju reaksi ini adalah mengukur ....
A. Laju berkurangnya kristal CaCO3
B. Laju berkurangnya konsentrasi HCl
C. Laju terbentuknya CaCl2
D. Laju pembentukan CO2
E. Laju pembentukan H2O

6. Tindakan berikut akan memperbesar laju reaksi, kecuali ....


A. Pada suhu tetap ditambah suatu katalis
B. Suhu dinaikkan
C. Pada suhu tetap tekanan diperbesar
30
D. Pada suhu tetap volume diperbesar
E. Pada volume tetap ditambah zat pereaksi lebih banyak

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,


serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan
orde reaksi serta terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
1.Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan suhu terhadap laju
reaksi berdasarkan teori tumbukan.
2.Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalisator dan
yang tidak menggunakan katalisator.
3.Menjelaskan pengertian, peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan menggunakan
diagram.
4.Menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan waktu reaksi.
5.Menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, dan suhu terhadap laju
reaksi berdasarkan teori tumbukan.
2. Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalisator
dan yang tidak menggunakan katalisator.
3. Menjelaskan pengertian, peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan
menggunakan diagram.
4. Menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan waktu reaksi.
5. Menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pelajaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya:
1. Konsentrasi: semakin besar konsentrasi pereaksi semakin cepat reaksi berlangsung
karena kemungkinan terjadinya tumbuhan semakin besar.
2. Luas permukaan bidang sentuh: semakin besar permukaan sentuh suatu pereaksi,
semakin cepat reaksi berlangsung karena semakin banyak partikel yang saling
bertumbukan.
3. Suhu: peningkatan suhu menyebabkan peningkatan laju reaksi hal ini disebabkan
32
karena energi kinetiknya semakin bertambah.
4. Katalis: suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi .

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi informasi
3. Eksperimen
4. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
a. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi.

b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta mendiskusikan tentang pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang
sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
- Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
- Siswa dari kelompok lain diminta untuk menyimak dan mempersiapkan pertanyaan.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

c. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbbukan.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 3.5 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
33
- Siswa diminta memperhatikan gambar jalannya reaksi yang menggunakan katalis
dan tidak menggunakan katalis.
- Siswa diminta mengamati, kemudian mendiskusikan dalam kelompok tentang
pengamatannya.
- Siswa melakukan diskusi informasi mengenai gambar tersebut.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi
lebih baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang diagram energi
potensial reaksi yang menggunakan katalis dan tidak menggunkan katalis.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 3.5 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael
Purba.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang konsep laju reaksi.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta menjelaskan persamaan laju reaksi.
- Siswa diminta mennghitung dan menentukan orde reaksi dan waktu reaksi
berdasarkan data percobaan melalui diskusi kelas.
- Siswa diminta menuiskan persamaan laju raksi setelah memperoleh orde reaksi.
- Siswa diminta mendiskusikan peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi
lebih baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup

34
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang persamaan laju
reaksi dan orde reaksi.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 3.4 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael
Purba.

E. Alat, bahan, dan sumber


a. Alat dan bahan
LCD, Komputer
b. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, 1.Tugas individu 1. Tes unjuk Soal test
luas permukaan bidang sentuh, dan kelompok. kerja pilihan ganda
dan suhu terhadap laju reaksi 2.Performa. 2. Pengamatan (soal
berdasarkan teori tumbukan. 3.Tes tertulis sikap terlampir)
2. Membedakan diagram energi
potensial dari reaksi kimia
dengan menggunakan katalisator
dan yang tidak menggunakan
katalisator.
3. Menjelaskan pengertian, peranan
katalisator dan energi pengaktifan
dengan menggunakan diagram.
4. Menentukan orde reaksi,
persamaan laju reaksi dan waktu
reaksi.
5. Menjelaskan peranan katalis dalam
makhluk hidup dan industri.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, karena kenaikan suhu akan ....
A. Menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi
B. Memperbesar konsentrasi zat yang bereaksi
C. Memperbesar energi kinetik molekul pereaksi
D. Memperbesar tekanan
E. Memperbesar luas permukaan

2. Di antara pernyataan berikut, yang tidak benar adalah ....


35
A. Katalis memperbesar laju reaksi
B. Semakin besar energi pengaktifan, semakin cepat reaksi berlangsung
C. Laju reaksi ditentukan oleh tahap reaksi yang berlangsung paling lambat
D. Katalis tidak mengubah entalpi reaksi
E. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar frekuensi tumbukan

3. Diagram tingkat energi untuk reaksi CH3CHO CH4 + CO . Energi pengaktifan


reaksi tersebut adalah ....
A. ─7 kJ
B. 7 kJ
C. 183 kJ
D. 190 kJ
E. 197 kJ

4. Diagram di bawah ini menyatakan bahwa ....

A. Reaksi berlangsung dengan menyerap energi


B. X adalah perubahan entalpi reaksi
C. Reaksi hanya dapat berlangsung bila X > Y
D. Reaksi tersebut adalah reaksi endoterm
E. X + Y adalah energi aktivasi

5. Berikut disajikan data percobaan untuk reaksi:


mA + nB pC + qD
Percobaan Konsentrasi awal Laju Reaksi Awal
ke ─1
A (mol L ) ─1
B (mol L ) (mol L─1)
1 0,1 0,1 x
2 0,2 0,2 8x
3 0,1 0,3 9x
Orde reaksi terhadap A adalah ....
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
I. ESAI
1. Gambar di bawah ini menyatakan profil energi untuk reaksi P(s) + Q(aq)
R(g)

36
a. Apakah reaksi tergolong eksoterm atau endoterm?
b. Salinlah gambar itu dan tunjukkan energi pengaktifan reaksi. Apa arti energi
pengaktifan?
c. Reaksi ini dapat dikatalisis oleh ion Co3+. Jelaskan dengan teori tumbukan
bagaimana katalis dapat mempercepat laju reaksi tersebut.
d. Tambahkan pada gambar Anda energi pengaktifan untuk reaksi yang
menggunakan katalis.
e. Buatlah gambar yang menyatakan volume gas R sebagai fungsi waktu, untuk
reaksi:
(i) Tanpa katalis
(ii) Dengan katalis

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

37
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,


serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar :
3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
Indikator :
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis,homogen dan heterogen.
2. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
3. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
Chatelier.
4. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis,homogen dan heterogen.
2. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
3. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
Chatelier.
4. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pelajaran
- Perubahan yang dapat diamati dan diukur merupakan perubahan secara makroskopis.
Dalam reaksi kimia, walaupun telah tercapai kesetimbangan, reaksi tersebut tetap
berlangsung ada tingkat molekul atau tingkat mikroskopis. Oleh karena itu
kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis.
- Kesetimbangan yang sama komponennya berada dalam satu fase dinamika kesetimbangan
homogen.
- Kesetimbangan yang komponennya tesusun atas dua fase disebut kesetimbangan
heterogen.
- Tetapan, kesetimbangan menunjukkan perbandingan komposisi reaksi dan hasil reaksi
dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu

38
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi informasi
3. Eksperimen
4. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru memimpin diskusi kelas untuk untuk menyebutkan konsep reaksi kesetimbangan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa diminta untuk berkumpul bersama teman sekelompoknya untuk mendiskusikan
demonstrasi yang dilakukan guru.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta melakukan demonstrasi analogi reaksi kesetimbangan kimia sesuai
dengan kegiatan 4.1 buku kimia Michael Purba Jilid 2.
- Siswa diminta mendefinisikan kesetimbangan kimia dari demonstrasi yang telah
dilakukan dengan bimbingan guru.
- Siswa diminta mendefinisikan pengertian kesetimbangan homogen dan heterogen.
- Siswa melakukan diskusi informasi mengenai tetapan kesetimbangan kimia.
- Melalui salah satu contoh, siswa diminta menentukan persamaan tetapan
kesetimbangan.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang konsep
kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 4.1 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang pengertian kesetimbangan dan
tetapan kesetimbangan.
39
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta menjelaskan asas pergeseran kesetimbangan.
- Bersama teman sekelompoknya, siswa diminta melakukan kegiatan 4.4 sesuai dengan
langkah kerja.
- Siswa diminta mengamati perubahan warna yang terjadi pada larutan.
- Siswa diminta menjawab pertanyaan pada soal kegiatan 4.4 buku Kimia Michael
Purba Jilid 2.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan.
Elaborasi
- Guru membimbing jalannya kegiatan 6.1.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang tengah dipelajari
bertambah baik.
- Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya hal-hal yang belum diketahui.
- Guru meluruskan kesalahpahaman konsep materi yang disampaikan.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan materi yang disampaikan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan dari hasil percobaan.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang percobaan pengaruh konsentrasi pada
kesetimbangan.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta mendiskusikan hasil percobaan pada pertemuan sebelumnya tentang
pergeseran kesetimbangan berdasarkan asa Le Chatelier.
- Siswa diminta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
40
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 4.3 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan, dan sumber


a. Alat dan bahan
LCD, Komputer, alat dan bahan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
b. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menjelaskan 1.Tugas individu 1. Tes unjuk 1. Soal test
kesetimbangan dinamis,homogen dan kelompok. kerja pilihan
dan heterogen. 2.Performa. 2. Pengamatan ganda
2. Menjelaskan tetapan 3.Tes tertulis sikap (soal
kesetimbangan. terlampir)
3. Meramalkan arah
pergeseran kesetimbangan
dengan menggunakan azas Le
Chatelier.
4. Menganalisis
pengaruh perubahan suhu,
konsentrasi, tekanan, dan volum
pada pergeseran kesetimbangan
melalui percobaan.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Suatu kesetimbangan dikatakan dinamis, apabila dalam keadaan setimbang ....
A. Reaksi berjalan ke dua arah dan bersifat mikroskopis
B. Ada perubahan dari kiri ke kanan tetapi jumlahnya setimbang
C. Reaksi dari kiri selalu sama dengan reaksi dari kanan
D. Perubahan kesetimbangan dari kiri dan kanan berlangsung terus-menerus
E. Reaksi berlangsung terus-menerus bersifat makroskopis

2. Larutan FeCl3 bereaksi dengan larutan KSCN membentuk ion [FeSCN] 2+ yang berwarna
merah menurut persamaan:
Fe3+(aq) + SCN─(aq) [FeSCN]2+
Apabila pada suhu tetap pada sistem itu ditambah air, maka ....
A. Kesetimbangan akan bergeser ke kanan, warna semakin merah dan harga K bertambah
41
B. Kesetimbangan bergeser ke kiri, warna semakin merah, dan harga K berkurang
C. Kesetimbangan bergeser ke kiri, warna luntur, dan harga K berkurang
D. Kesetimbangan bergeser ke kiri, warna luntur tetapi harga K tetap
E. Kesetimbangan tidak bergeser

3. Di antara persamaan reaksi kesetimbangan di bawah ini, kesetimbangan yang bergeser ke


kanan jika tekanan diperbesar adalah ....
A. 2HI(g) H2(g) + I2(g)
B. N2O4(g) 2NO2(g)
C. CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
D. 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
E. S(s) + O2(g) SO2(g)

4. Pada reaksi kesetimbangan berikut.


N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)H = -92kJ
Jika suhu diturunkan, maka ....
A. NH3 akan bertambah D. H2 akan bertambah
B. NH3akan berkurang E. N2 dan H2 akan bertambah
C. N2 akan bertambah

5. Pada reaksi kesetimbangan A + B C + D, kesetimbangan akan lebih cepat


tercapai apabila ....
A. Zat A ditambah D. Digunakan katalis
B. Tekanan diperbesar E. suhu dinaikkan
C. Volume diperbesar

6. Harga tetapan setimbang (Kc) untuk reaksi: Al3+(aq) + 3H2O(l) Al(OH) 3(s) +
3H+(aq) ditentukan oleh persamaan ....
[Al(OH)3 ] [H  ]3 [H  ]3
A. K c  D. K c 
[Al3 ] [H 2 O]3 [Al3 ]
[H  ]3 [Al(OH)3 ]
B. K c  E. K c 
[Al3 ] [H O]3 [H 2 O]3
2
3
[Al ] [H 2 O]3
C. K c 
[H  ]3

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.
42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,


serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar :
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan
Indikator :
1. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang.
4. Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang.
4. Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pembelajaran
Kesetimbangan adalah reaksi yang berlangasung bolak-balik(reversible).
Ungkapan hukum kesetimbangan kita sebut persamaan tetapan kesetimbangan.
Persamaan tetapan kesetimbangan sesuai dengan stoikiometri reaksi. Secara umun, untuk
reaksi :
mA + nB pC + qD
persamaan tetapan kesetimbangannnya adalah :
C  p  D q
Kc =  A  B 
m n

Karena satuan konsentrasi adalah M, maka satuan


Kc = M ( p  q )  ( m  n )

43
Tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial disebut tetapan kesetimbangan
tekanan parsial dan dinyatakan dengan Kp.
Contoh :
P 
NH 3
2

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) K=


p
 P  P 
N2 H2
3

Hubungan Kp dan Kc
Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas ideal, yaitu
PV = nRT
Maka tekanan gas
n
P= RT
V
n
Besaran = konsentrasi gas
V
n
Dengan mengganti P pada persamaan Kp dengan , maka dapat diturunkan hubungan Kp
V
dengan Kc sebagai berikut.
Kp = Kc  RT 
n

Dengan ∆n = selisih jumlah pangkat pembilang dengan jumlah pangkat penyebut.

C. Metode Pembelajaran
1. ceramah
2. Diskusi informasi
3. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang tetapan kesetimbangan.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta menjelaskan derajat disosiasi.
- Siswa diminta menjelaskan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan
tekanan parsial.
- Siswa diminta menghitung tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan
tekanan kesetimbangan.
- Siswa diminta menjelaskan hhubungan Kc dengan Kp.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.

44
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang perhitungan Kc dan
Kp.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 4.2 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang Kc dan Kp

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta mendiskusikan pekerjaan rumah yang telah ditugaskan pada pertemuan
sebelumnya.
- Siswa diminta mengerjakan di depan kelas.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang perhitungan Kc dan
Kp.

E. Alat, bahan, dan sumber


a. Alat dan bahan
LCD, Komputer.
b. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan.
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Bentuk Instrumen
Tugas Tugas
1. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi 1. Tugas 1. Tes 1. Soal
pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang individ unjuk test
untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan u dan kerja pilihan
kesetimbangan. kelom 2. Pengama ganda
45
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat pok. tan sikap (soal
dalam kesetimbangan. 2. Perfor terlam
3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial ma. pir)
gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan 3. Tes
setimbang. tertulis
4. Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau
sebaliknya.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Ke dalam ruangan tertutup dimasukkan 1 mol gas A dan 1 mol gas B. Setelah bereaksi
menurut persamaan 2A + 3B A2B3 dan dicapai kesetimbangan, masih
terdapat 0,25 mol gas B. Kalau volume ruang 1 dm3, maka tetapan kesetimbangan reaksi
tersebut adalah ....
A. 16 D. 72
B. 32 E. 80
C. 64

2. Pada suhu tertentu dalam ruang 10 liter terdapat kesetimbangan dari reaksi:
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Bila 80 gram SO3 (Ar S = 32; O = 16) dipanaskan hingga keadaan setimbang tercapai,
pada suhu itu ternyata terdapat perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 1. Tetapan
kesetimbangan dari reaksi itu adalah ....
A. 25 D. 0,04
B. 2,5 E. 0,025
C. 0,4

3. Reaksi kesetimbangan H2(g) + I2(g) 2HI(g) mempunyai harga tetapan


kesetimbanga (Kc) sebesar 69 pada 340°C. Pada suhu yang sama, nilai K p reaksi itu
adalah ....
(R = 0,082 L atm mol─1 K─1)
A. 5,66 D. 3468,3
B. 69 E. 23460
C. 1923,72

4. Sebanyak 1 mol N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan sehingga 50% terurai membentuk
NO2(g). Jika tekanan total campuran gas adalah 6 atm, maka harga Kp reaksi:
N2O4(g) 2NO2(g)
Pada suhu itu adalah ....
1 D. 8
A
8
1 E. 16
B.
4
C. 1

46
5. Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi A + B C dan untuk reaksi 2A + D
C berturut-turut ialah 4 dan 8, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi C + D
2B adalah ....
A. ½ D. 12
B. 2 E. 24
C. 8

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,


serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar :
3.5 Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Indikator :
1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan.

Aloasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai Prestasi.

B. Materi Pelajaran
Kondisi reaksi menentukan hasil reaksi kesetimbangan dalam industri, sehingga secara
ekonomis perlu diterapkan kondisi-kondisi seperti konsentrasi, tekanan/volume, dan suhu.
Prinsip kesetimbangan yang diterapkan dalam industri yaitu pembuatan amonia menurut
proses Haber-Bosch dan pembuatan asm sulfat menurut proses kontak.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi informasi
3. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali konsep kesetimbangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan.
- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.

2. Kegiatan Inti
48
Eksplorasi
- Siswa diminta mendiskusikan kesetimbangan dalam industri, dengan membahas
pembuatan amonia menurut proses Haber-Bosch dan pembuatan asam sulfat menurut
proses Kontak.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang kesetimbangan
dalam industri.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda No. Halaman pada buku Kimia untuk SMA
Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan, dan sumber


a. Alat dan bahan
LCD, Komputer.
b. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan.
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menjelaskan kondisi optimum 1. Tugas 1. Tes unjuk Soal test
untuk memproduksi bahan-bahan individu dan kerja pilihan ganda
kimia di industri yang didasarkan kelompok. 2. Pengamatan (soal
pada reaksi kesetimbangan. 2. Performa. sikap terlampir)
3. Tes tertulis

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Reaksi penting pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak ialah
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = -188,2 kJ
Agar diperoleh hasil optimum, maka faktor yang dapat diubah adalah ....
A. menambah katalis dan menurunkan suhu
B. menaikkan suhu dan tekanan reaksi
C. menurunkan tekanan dan menambah suhu
49
D. menaikkan tekanan dan menurunkan suhu
E. memperbesar volume dan menambah suhu

2. Sebanyak 20 mL oksigen dan 40 mL belerang dioksida direaksikan pada suhu dan


tekanan tetap membentuk belerang trioksida menurut reaksi setimbang:
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Bila volume akhir sistem adalah 45 mL, maka belerang trioksida yang terbentuk
adalah ....
A. 15 mL D. 30 mL
B. 20 mL E. 45 mL
C. 25 mL

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Standar Kompetensi :
4. Memahami sifat – sifat larutan asam – basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar :
4.1. Mendeskripsikan teori – teori asam – basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung
pH larutan
Indikator :
1. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius.
2. Menjelaskan teori asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam basa konjugasinya.
4. Menjelaskan teori asam basa menurut Lewis.
5. Membedakan larutan asam, basa, dan netral.
6. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
7. Menjelaskan indikator asam basa dan trayek perubahan warnanya.
8. Memperkirakan pH suatu larutan asam dan basa berdasarkan perubahan warna indikator.
9. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama
10. Menghitung pH dan derajat ionisasi larutan asam atau larutan basa dari data konsentrasinya
11. Menghubungkan kekuatan asam atau kekuatan basa dengan derajat ionisasi (α) dan tetapan
asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
12. Menjelaskan konsep pH dalam air bersih.

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius
2. Menjelaskan teori asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam basa konjugasinya.
4. Menjelaskan teori asam dan basa menurut Lewis.
5. Membedakan larutan asam, basa, dan netral.
6. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
7. Menjelaskan indikator asam basa dan trayek perubahan warnanya.
8. Memperkirakan pH suatu larutan asam dan basa berdasarkan perubahan warna indikator.
9. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama
10. Menghitung pH dan derajat ionisasi larutan asam atau larutan basa dari data
konsentrasinya
11.Menghubungkan kekuatan asam atau kekuatan basa dengan derajat ionisasi (α) dan
tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
51
12. Menjelaskan konsep pH dalam air bersih.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti.

B. Materi Pembelajaran
Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosif pada logam, sedangkan
larutan basa mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat kaustik, larutan basa bersifat korosif
terhadap kulit. Penyebab asam atau basa dapat dijelaskan dengan 3 teori, yaitu teori asam –
basa Arrhenius, teori asam – basa Bronsted Lowry dan teori asam – basa menurut Lewis.
Indikator merupakan zat yang digunakan untuk membedakan larutan asam dan basa,
indikator akan memberikan perubahan warna yang khas sesuai dengan pH larutan yang
diuji. Larutan asam mempunyai pH < 7, sedangkan larutan basa mempunyai pH > 7. Cara
yang paling mudah untuk menentukan sifat asam basa adalah dengan mengggunakan
indikator kertas lakmus.
Asam dan basa ada yang tergolong elektrolit kuat, dan ada pula yang tergolong
elektrolit lemah. Asam atau basa kuat mengion sempurna dalam air (α ≈ 1), sedangkan asam
atau basa lemah mengion sebagian kecil dalam air (α ≈ 0). Tetapan ionisasi asam (Ka)
merupakan kekuatan asam, semakin besar nilai Ka semakin kuat keasamannya. Demikian
juga dengan Kb, yang merupakan ukuran kekuatan basa.
Konsentasi ion H+ dalam larutan asam kuat dapat ditentukan dari kemolaran asamnya
[H+] = M x valensi asam, begitu pula dengan konsentrasi ion OH - dalam larutan basa dapat
ditentukan dari kemolaran basanya [OH-] = M x valensi basa. Asam atau basa lemah hanya
mengion sebagin, konsentrasi ion H+ dan ion OH- hanya dapat ditentukan jika konsentrasi
asam atau basa serta derajat ionisasi atau tetapan ionisasi asam atau basa diketahui.
Untuk asam lemah berlaku [H+] = M x α ; [H +] = dan untuk basa lemah

berlaku [OH-] = M x α ; [OH -] = . Tingkat keasaman larutan dinyatakan dalam


skala pH, semakin asam larutan, semakin kecil pH-nya. pH = - log [H +] dan pOH = - log
[OH-]

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian Tugas
4. Praktikum

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang asam basa yang sudah dipelajari pada
kelas X.

2. Kegiatan Inti
52
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menyebutkan contoh – contoh senyawa yangmempunyai sifat
asam dan basa.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian teori asam dan basa menurut Arrhenius.
- Siswa diminta untuk menuliskan reaksi ionisasi asam basa
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian teori asam dan basa menurut Bronsted –
Lowry
- Siswa diminta untuk menjelaskan pasangan asam basa konjugasi
- Siswa diminta untuk menentukan pasangan asam basa konjugasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan teori asam dan basa menurut Lewis.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
- Guru meluruskan kesalahpahaman konsep yang terjadi.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta untuk
menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang teori – teori asam
basa.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 4 – 7 ; 37 – 39 ; dan 41 halaman
174 ; 198 ; dan 200 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang asam basa yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
- Siswa diminta untuk duduk bersama kelompknya, masing – masing kelompok terdiri
dari 5 – 6 siswa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyan pra praktik dari guru .
- Siswa melakukan kegiatan 5.1 dan 5.2 yang ada pada buku Kimia untuk SMA Kelas
XI Michael Purba halaman 171 dan 188.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan. Setelah satu kegiatan selesai dilanjutkan ke kegiatan lainnya.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Elaborasi
- Guru membimbing agar jalannya kegiatan berjalan dengan baik dan benar.

53
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat larutan asam dan basa.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang sifat asam basa yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai kekuatan
asam dan basa

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian asam kuat.
- Siswa diminta untuk menyebutkan contoh – contoh larutan asam kuat.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian basa kuat.
- Siswa diminta untuk menyebutkan contoh – contoh larutan basa kuat.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian derajat keasaman (pH) larutan.
- Siswa berlatih menghitung pH larutan asam kuat dan basa kuat berdasarkan
konsentrasinya.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal menghitung pH
larutan asam kuat.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru menyediakan soal tentang materi yang sedang dibahas dan siswa diminta untuk
menyelesaikannya.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang pH larutan asam
kuat dan basa kuat.

54
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 27 - 29 halaman 187 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 4
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pH larutan asam kuat dan basa kuat yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pengertian asam dan basa menurut
Arrhenius.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian asam lemah.
- Siswa diminta untuk memberikan contoh – contoh larutan asam lemah.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian basa lemah.
- Siswa diminta untuk menjelaskan contoh – contoh larutan basa lemah.
- Siswa diminta untuk menjelaskan tetapan kesetimbangan air.
- Siswa diminta untuk menjelaskan tetapan ionisasi asam (Ka).
- Siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antara Ka, konsentrasi asam, dan derajat
ionisasi (α).
- Siswa diminta untuk menjelaskan tetapan ionisasi basa (Kb)
- Siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antara Kb, konsentrasi basa, dan derajat
ionisasi (α).
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara asam – basa kuat denga asam –
basa lemah.
- Siswa berlatih menghitung pH larutan asam lemah dan basa lemah.

Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal menghitung
tetapan ionisasi (Ka) basa lemah.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru menyediakan soal tentang materi yang sedang dibahas dan siswa diminta untuk
menyelesaikannya.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang hubungan antara
derajat ionisasi (α) dan Ka atau Kb pada larutan asam lemah dan basa lemah.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 24 - 25 halaman 185 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
55
E. Alat, bahan dan sumber
b. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan alat – alat serta bahan untuk percobaan asam basa.
c. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Instrument
Tugas
1. Menjelaskan teori asam basa menurut 1. Tugas 1. Tes 1. Soal test
Arrhenius. individu dan unjuk uraian
2. Menjelaskan teori asam dan basa kelompok. kerja dan
menurut Bronsted dan Lowry. 2. Perfor 2. Lapo pilihan
3. Menuliskan persamaan reaksi asam ma. ran hasil ganda
dan basa menurut Bronsted dan 3. Tes praktikum (soal
Lowry dan menunjukkan pasangan tertulis. 3. Peng terlampir)
asam basa konjugasinya. amatan
4. Menjelaskan teori asam basa menurut sikap
Lewis.
5. Membedakan larutan asam, basa, dan
netral.
6. Mengidentifikasi sifat larutan asam
dan basa dengan berbagai indikator.
7. Menjelaskan indikator asam basa dan
trayek perubahan warnanya.
8. Memperkirakan pH suatu larutan
asam dan basa berdasarkan perubahan
warna indikator.
9. Menghitung pH dan derajat ionisasi
larutan asam atau larutan basa dari
data konsentrasinya.
10. Menghubungkan kekuatan asam
atau kekuatan basa dengan derajat
ionisasi (α) dan tetapan asam (Ka) atau
tetapan basa (Kb).
11.Menjelaskan konsep pH dalam air
bersih.

Contoh Instrumen
56
I. Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang . . . .
A. molekulnya mengandung atom hidrogen
B. dapat melepas ion H+ dalam air
C. dapat mengikat ion H+ dari air
D. dapat bereaksi dengan ion H+
E. dapat menghasilkan ion OH-

2. Suatu indikator memberi warna merah dengan larutan kapur sirih. Indikator ini akan
berwarna merah juga dalam . . . .
A. air jeruk D. larutan gula
B. air sabun E. larutan garam dapur
C. larutan cuka

3. Sebanyak 10 mL larutan asam asetat dengan pH = 3 dicampurkan dengan 90 mL air.


Berapakah pH larutan asam asetat itu sekarang . . . .(Ka = 1 x 10-5)
A. 2 D. 3,5
B. 2,5 E. 4
C. 3

4. Di antara pasangan di bawah ini yang merupakan pasangan asam – basa konjugasi adalah
....
A. NH3 dengan NH2- D. PO43- dengan H2PO4-
B. CH3COOH2+ dengan CH3COOH- E. H2O dengan H-
+ -
C. H dengan OH
5. Dalam reaksi berikut ini,
CN-(aq) + H2O HCN(aq) + OH-(aq)
CN- berlaku sebagai basa, sesuai dengan teori . . . .
A. Arrhenius
B. Bronsted – Lowry
C. Lewis
D. Bronsted – Lowry dan Lewis
E. Arrhenius, Bronsted – Lowry, dan Lewis

III.Essay
1. Tentukan pH dari larutan – larutan berikut.
a. asam klorida 0,1 M
b. asam asetat 0,1 M
c. ammonia 0,1 M
d. natrium hidroksida 0,1 M
e. kalium hidroksida 0,01 M
f. asam fosfat 0,1 M (Ka-1 = 7,1 x 10-3 ; Ka-2 = 6,3 x 10-8 ; Ka-3 = 4,2 x 10-13)

57
2. Suatu larutan cuka makan mengandung 6% asam asetat. Jika diketahui massa jenis cuka
makan itu adalah 1 kg L-1, tentukanlah volume cuka itu yang harus diencerkan untuk
membuat 100 mL larutan dengan pH = 4. (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

4. Memahami sifat – sifat larutan asam – basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar :
4.2. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam – basa.
Indikator :
1. Menuliskan rekasi dalam bentuk persamaan ion.
2. Menjelaskan dan menuliskan berbagai jenis reaksi dalam larutan.
3. Menyelesaikan berbagai perhitungan yang melibatkan reaksi dalam larutan.
4. Merancang dan melakukan percobaan titrasi asam – basa.
5. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.
6. Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi.
7. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam basa.
8. Menghitung perubahan pH pada titrasi asam basa.
9. Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menuliskan rekasi dalam bentuk persamaan ion.
2. Menjelaskan dan menuliskan berbagai jenis reaksi dalam larutan.
3. Menyelesaikan berbagai perhitungan yang melibatkan reaksi dalam larutan.
4. Merancang dan melakukan percobaan titrasi asam – basa.
5. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.
6. Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi.
7. Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam basa.
8. Menghitung perubahan pH pada titrasi asam basa.
9. Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai prestasi.

B. Materi Pembelajaran
Asam dan basa bereaksi membentuk senyawa ion yang disebut garam. Garam yang
terbentuk terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Reaksi asama basa dapat berupa
reaksi:
a. asam dengan basa
b. asam dengan oksida basa
c. oksida asam dengan basa
59
d. oksida asam dengan oksida basa
Stoikiometri reaksi dalam larutan sama dengan stoikiometri reaksi pada umumnya, yaitu
bahwa perbandingan mol zat –zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien
reaksinya. Reaksi asam basa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam
atau larutan basa. Stoikiometri larutan mengikuti aturan – aturan stoikiometri umumnya,
yaitu:
a. perbandingan mol zat – zat yang terlibat dalam reaksi sesuai dengan koefisien reaksi
b. banyaknya hasil reaksi ditentukan oleh jumlah mol pereaksi yang habis lebih dulu
(pereaksi pembatas)

Reaksi penetralan asam basa dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat
melalui titrasi aam basa. Jika asam ditetesi basa, maka pH larutan akan naik. Sebaliknya jika
basa ditetesi dengan asam, maka pH larutan akan turun. Grafik perubahan pH dalam titrasi
asam basa disebut kurva titrasi. Titik ekivalen adalah titik dimana mol asam sama dengan
mol basa, sedangkan titik akhir titrasi adalah titik dimana indikator berubah warna.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
4. Praktikum

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang larutan asam dan basa yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai reaksi
asam dan basa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian persamaan ion.
- Siswa diminta untuk menjelaskan jenis – jenis reaksi asam basa.
- Siswa berlatih menuliskan persamaan ion lengkap dan persamaan ion bersih.
- Siswa diminta untuk menjawab Uji Kepahaman Anda no 1 – 6 halaman 211 – 217
pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal reaksi dekomposisi
rangkap.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.
60
3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang persamaan ion dan
jenis – jenis reaksi asam basa.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 6.1 no 1 - 5 halaman 217 pada buku Kimia untuk SMA
Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang persamaan ion dan jenis – jenis reaksi
asam basa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai
stoikiometri yang sudah dipelajari pada kelas X.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan stoikiometri reaksi dalam larutan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hitungan stoikiometri sederhana.
- Siswa berlatih menyelesaikan hitungan kimia sederhana.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian reaksi pembatas.
- Siswa berlatih menyelesaikan hitungan kimia dengan pereaksi pembatas.
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan Uji Kepahaman Anda no 7 – 10 halaman
218 – 220 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal reaksi stoikiometri
sederhana.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang perhitungan
stoikiometri reaksi dalam larutan.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 6.2 no 1 - 5 halaman 220 pada buku Kimia untuk SMA
Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 3

1. Kegiatan Pendahuluan
61
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang perhitungan stoikiometri reaksi dalam
larutan yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai reaksi
asam basa dan indikator.
- Siswa diminta untuk duduk bersama kelompknya, masing – masing kelompok terdiri
dari 5 – 6 siswa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyan pra praktik dari guru .
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian titrasi asam basa.
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan titik ekivalen dengan titik akhir titrasi.
- Siswa melakukan kegiatan 6.1 dan 6.2 yang ada pada buku Kimia untuk SMA Kelas
XI Michael Purba halaman 222 dan223.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan. Setelah satu kegiatan selesai dilanjutkan ke kegiatan lainnya.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Elaborasi
- Guru membimbing agar jalannya kegiatan berjalan dengan baik dan benar.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat larutan asam dan basa.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan.

Pertemuan 4

1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pengertian titrasi asam basa yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membuat grafik titrasi berdasarkan data hasil percobaan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan grafik hasil titrasi asam basa.
- Siswa berlatih menghitung perubahan pH pada titrasi.
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan Uji Kepahaman Anda no 15 - 16 halaman
226 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
62
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh titrasi asam lemah
dengan basa kuat.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang titrasi asam basa
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 6.3 no 1 - 4 halaman 227 pada buku Kimia untuk SMA
Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan alat – alat serta bahan untuk percobaan titrasi asam basa.
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menuliskan rekasi dalam bentuk 1. Tugas 1. Tes 1. Soal test
persamaan ion. individu dan unjuk kerja uraian
2. Menjelaskan dan menuliskan kelompok. 2. Lapora dan
berbagai jenis reaksi dalam 2. Performa. n hasil pilihan
larutan. 3. Tes tertulis. praktikum ganda
3. Menyelesaikan berbagai 3. Pengam (soal
perhitungan yang melibatkan atan sikap terlampir)
reaksi dalam larutan.
4. Merancang dan melakukan
percobaan titrasi asam – basa.
5. Menentukan konsentrasi asam
atau basa dengan titrasi.
6. Menentukan kadar zat dari data
hasil titrasi.
7. Menentukan indikator yang tepat
digunakan untuk titrasi asam
basa.
8. Menghitung perubahan pH pada
titrasi asam basa.
9. Membuat grafik titrasi dari data
63
hasil percobaan.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Garam yang terbentuk pada reaksi gas belerang dioksida dengan larutan natrium
hidroksida adalah . . . .
A. NaSO2 D. Na2SO4
B. NaHSO3 E. NaSO3
C. Na2SO3

2. Untuk membuat 4 gram besi (III) sulfat (Mr = 400) dari besi (III) oksida diperlukan
larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak . . . .
A. 10 mL D. 300 mL
B. 30 mL E. 600 mL
C. 100 mL

3. Sebanyak 200 cm3 larutan kalium iodide (KI) 1M dicampur dengan 50 cm3 larutan timbel
nitrat (Pb(NO3)2) 1 M sehingga terjadi reaksi yang belum setara berikut.
KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) PbI2(s) + KNO3(aq)
Jumlah mol pereaksi yang berlebih setelah berlangsungnya reaksi adalah . . . .
A. 0,05 mol KI D. 0,10 mol Pb(NO3)2
B. 0,05 mol Pb(NO3)2 E. 0,15 mol KI
C. 0,10 mol KI

4. Suatu basa L(OH)3 sebanyak 15,6 gram tepat bereaksi dengan 29,4 garam asam H 2A. Jika
Ar L = 27; H = 1; dan O = 16, maka massa molar H2A adalah . . . .
A. 114 g mol-1 D. 90 g mol-1
-1
B. 106 gmol E. 82 g mol-1
-1
C. 98 g mol

5. Pada penetapan kadar larutan CH3COOH dengan larutan NaOH sebaiknya menggunakan
indikator . . . .
A. fenolftalein (trayek pH: 8,3 – 10,0)
B. metal merah (trayek pH:4,2 – 6,3)
C. alizarin kuning (trayek pH: 10,1 – 12,0)
D. metil oranye (trayek pH:2,9 – 4,0)
E. fenolftalein atau metal merah

II. Essay
1. Gambarlah kurva titrasi pada titrasi :
a. basa kuat dengan asam kuat
b. basa lemah dengan asam kuat
c. asam lemah dengan basa kuat

64
2. Tentukan contoh indikator yang sesuai untuk titrasi berikut ini
a. titrasi larutan kalsium klorida dengan larutan asam klorida
b. titrasi larutan ammonia dengan larutan asam klorida
c. titrasi larutan asam cuka dengan larutan kalium hidroksida

3. Kapur mati Ca(OH)2, digunakan untuk menetralkan air danau yang menjadi asam karena
hujan asam. Apabila penyebab keasaman berupa asam sulfat dan pH air danau adalah 4,
berapa ton kapur mati diperlukan untuk menetralkan air danau sebanyak 1 juta m3?
(Ar H = 1; O = 16; Ca = 40)

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

4. Memahami sifat – sifat larutan asam – basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar :
4.3. Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan
larutan penyangga dan hidrolisis.
Indikator :
1. Menghitung pH titrasi asam lemah dengan basa kuat.

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menghitung pH titrasi asam lemah dengan basa kuat.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Cermat, Teliti,

B. Materi Pembelajaran
- Titik ekivalen titrasi asam basa lemah dengan kuat berada di atas 7, yaitu sekitar 8 – 9.
- Lonjokan perubahan pH pada titik ekivalen lebih sempit, hanya sekitar 3 satuan, yaitu
dari pH ± 7 hingga pH ± 10.
- Sebelum titik ekivalen, perhitungan menggunakan rumus larutan penyangga.
- Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya tidak berubah meskipun ditambah sedikit
asam, sedikit basa, atau diencerkan.
- Sesudah titik ekivalen, perhitungan menggunakan rumus hidrolisis.
- Hidrolisis adalah reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah
dengan air.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang pengertian titrasi asam basa yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

66
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa tentang menghitung pH
berdasarkan kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menggambarkan kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat
berdasarkan data volume basa kuat yang ditambahkan dengan perubahan pH.
- Siswa diminta untuk menentukan pH pada titik ekivalen dari kurva tersebut.
- Siswa diminta untuk menentukan pH sebelum titik ekivalen dari kurva tersebut.
- Siswa diminta untuk menentukan pH sesudah titik ekivalen dari kurva tersebut.
- Siswa diminta untuk menentukan indikator yang digunakan pada titrasi asam lemah
dengan basa kuat.
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan Uji Kepahaman Anda no 13 – 14 halaman
225 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal titrasi asam lemah
dengan basa kuat.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang perhitungan pH pada
titrasi asam lemah dengan basa kuat.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan kompetensi
berupa Latihan 6.3 no2 halaman 227 pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael
Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


a. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan kertas millimeter blok
b. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel
Purba Jilid 2 penerbit Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menghitung pH titrasi asam 1. Tugas 1. Tes 1. Soal test
lemah dengan basa kuat. individu dan unjuk kerja uraian
kelompok. 2. Pengam (soal
2. Tes tertulis. atan sikap terlampir)
67
Contoh Instrumen

I. Essay
1. Komponen asam yang utama dalam susuyang sudah asam adalah asam laktat, CH3-
CHOH-COOH. Pada titrasi 10,0 mL asam laktat dengan natrium hidroksida diperoleh
perubahan pH seperti pada tabel dibawah.
a. Berdasarkan data pada tabel dibawah, buatlah kurva titrasinya.
b. Tentukan indikator yang sesuai untuk titrasi tersebut.
Volume NaOH pH
yang ditambahkan
(cm3)
0 2,5
2 3,1
4 3,4
6 3,7
8 3,9
10 4,1
12 4,4
14 4,7
16 9,1
18 11,6
20 11,8

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

4. Memahami sifat – sifat larutan asam – basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar :
4.4. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup.
Indikator :
1. Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga berdasarkan percobaan.
2. Menjelaskan komponen dan cara kerja larutan penyangga.
3. Menghitung pH dan pOH larutan penyangga berdasarkan prinsip kesetimbangan.
4. Menghitung pH larutan buffer dengan penambahan sedikit asam, sedikit basa atau
pengenceran.
5. Menjelaskan fungsi larutan pnyangga dalam tubuh mahluk hidup dan dalam kehidupan
sehari – hari.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga berdasarkan percobaan.
2. Menjelaskan komponen dan cara kerja larutan penyangga.
3. Menghitung pH dan pOH larutan penyangga berdasarkan prinsip kesetimbangan.
4. Menghitung pH larutan buffer dengan penambahan sedikit asam, sedikit basa atau
pengenceran.
5. Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh mahluk hidup dan dalam kehidupan
sehari – hari.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai prestasi.

B. Materi Pembelajaran
- Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya praktis tidak berubah meskipun ditambah
sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.
- Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasinya.
- Larutan penyangga basa terdiri dari suatu basa lemah dengan asam konjugasinya.
- pH larutan penyangga dapat dihitung dengan rumus:
penyangga asam :[H+] = Ka x atau pH = pKa – log

penyangga basa : [OH-] = Kb x atau pOH = pKb – log

69
- Larutan penyangga berperan penting dalam cairan tubuh dan dalam berbagai proses yang
menuntut trayek/rentang pH yang sempit.
- Cairan didalam tubuh merupakan larutan buffer.
- Cairan dalam sel (intrasel) terdiri atas campuran dihidrogen fosfat (H 2PO4-) dan
monohidrogen fosfat (HPO42-) yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
- Cairan diluar sel (ekstrasel) terdiri atas campuran asam karbonat (H 2CO3) dan bikarbonat
(HCO3-) yang juga dapat bereaksi dengan asam dan basa.
- Adanya larutan buffer didalam tubuh menyebabkan pH cairan didalamnya konstan.
Besarnya pH darah sekitar 7,4.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
4. Praktikum

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai larutan
penyangga dan larutan bukan penyangga.
- Siswa diminta untuk duduk bersama kelompknya, masing – masing kelompok terdiri
dari 5 – 6 siswa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan komponen larutan penyangga.
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan larutan penyangga dengan larutan bukan
penyangga.
- Siswa diminta untuk menjelaskan komponen larutan penyangga.
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa.
- Siswa diminta untuk menjelaskan cara kerja larutan penyangga.
- Siswa melakukan kegiatan 7.1 yang ada pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI
Michael Purba halaman 234 dan 235.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Elaborasi
- Guru membimbing agar jalannya kegiatan berjalan dengan baik dan benar.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi lebih
baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
70
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perbedaan larutan penyangga dan
bukan larutan penyangga.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang perbedaan larutan penyangga dan larutan
bukan penyangga yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan larutan penyangga asam.
- Siswa berlatih menghitung pH larutan penyangga asam.
- Siswa diminta untuk menjelaskan larutan penyangga basa.
- Siswa berlatih menghitung pH larutan penyangga basa.
- Siswa diminta untuk menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup.
- Siswa diminta untuk menjelaskan komponen penyususn cairan intrasel dan ekstrasel
yang berfungsi sebagai larutan penyangga.
- Siswa diminta untuk menjelaskan akibat yang dialami organ tubuh jika pH terlalu
asam atau terlalu basa.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal tentang menghitung
pH larutan penyangga asam.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang menghitung pH
larutan penyangga.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Latihan 7.1 no 1 - 13 halaman 244 - 245 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


1. Alat dan bahan
71
LCD, Komputer, dan alat – alat serta bahan untuk percobaan larutan peyangga .
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Membedakan larutan 1. Tugas 1. Tes unjuk 1. Soal tes uraian
penyangga dan bukan larutan individu kerja danp ilihan
penyangga berdasarkan dan 2. Laporan hasil ganda (soal
percobaan. kelompok. praktikum terlampir)
2. Menjelaskan komponen dan 2. Performa. 3. Pengamatan
cara kerja larutan penyangga. 3. Tes tertulis. sikap
3. Menghitung pH dan pOH
larutan penyangga
berdasarkan prinsip
kesetimbangan.
4. Menghitung pH larutan buffer
dengan penambahan sedikit
asam, sedikit basa atau
pengenceran.
5. Menjelaskan fungsi larutan
penyangga dalam tubuh
mahluk hidup dan dalam
kehidupan sehari – hari.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Campuran larutan – larutan berikut bersifat penyangga, kecuali . . . .
A. Larutan NaH2PO4 dengan larutan Na2HPO4
B. Larutan HCOOH dengan larutan Ba(HCOO)2
C. Larutan NaOH dengan larutan Ba(HCOO)2
D. Larutan NH3 dengan larutan (NH4)2SO4
E. Larutan H3PO4 dengan larutan NaH2PO4

2. Sebanyak 25 mL larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 1 x 10-5) dicampur dengan 25 mL


larutan NaOH 0,1 M, maka harga pH larutan yang terjadi adalah . . . .
A. 2,0 D. 5,0
B. 2,5 E. 5,5
C. 3,0
3. Apakah yang terjadi jika ke dalam 50 mL larutan penyangga dengan pH = 5 ditambahkan
50 mL akuades?
A. pH akan naik sedikit B. pH akan turun sedikit
72
C. pH tidak berubah E. pH turun drastis
D. pH naik drastis

4. Asam HA mempunyai pKa = 3,2. Sebanyak x mol NaA ditambahkan ke dalan 500 mL
larutan 1,2 M HA dan ternyata pH larutan adalah 3,5. Maka x adalah . . . .
A. 0,025 mol D. 0,2 mol
B. 0,05 mol E. 0,25 mol
C. 0,1 mol

5. Jika suatu asam lemah (HA) dititrasi dengan basa kuat sehingga [A-] > [HA], maka . . . .
A. [H3O+] < Ka D. [HA] < [H3O+]
B. pH < pKa E. pH = pKa
+ -
C. [H3O ] > [A ]

73
II. Essay
1. Mengapa larutan penyangga penting dalam cairan tubuh?
2. Sebanyak 690 mg HCOOH dan 566 mg HCOONa dilarutkan dalam air hingga 100
mL larutan. Ka HCOOH = 1,8 x 10-4.
a. Tentukan pH larutan tersebut
b. Jika ke dalam larutan ditambahkan 1 mL larutan Ba(OH)2 0,25 M, berapakah pH
larutan sekarang?
c. Jika yang ditambahkan adalah 1 mL larutan H2SO4 0,25 M, berapakah pH-nya?

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

4. Memahami sifat – sifat larutan asam – basa, metode penukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar :
4.5. Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisi dalam air dan pH larutan garam
tersebut.
Indikator :
1. Menentukan sifat asam – basa larutan garam.
2. Menjelaskan dan menentukan jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui
percobaan.
3. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasinya.
4. Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menentukan sifat asam – basa larutan garam.
2. Menjelaskan dan menentukan jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui
percobaan.
3. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasinya.
4. Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai prestasi.

B. Materi Pembelajaran
- Garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
- Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relative asam bas penyusunnya.
- Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis.
- Hidrolisis garam adalah reaksi antara komponen garam yamg berasal dari asamatau
basa lemah dengan air.
- Garam dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, larutannya bersifat
netral.
- Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis kation),
larutannya bersifat asam.

[H+] = ; Kh =

- Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis anion),
larutannya bersifat basa.

[OH-] = ; Kh =

- Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total, sifat larutannya
bergantung pada harga Ka asam dan Kb basa pembentuknya.

[H+] = ; Kh =

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
4. Praktikum

D. Langkah – langkah Pembelajaran


Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai reaksi
penggarama dan sifat - sifatnya.
- Siswa diminta untuk duduk bersama kelompknya, masing – masing kelompok
terdiri dari 5 – 6 siswa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan sifat larutan garam.
- Siswa diminta untuk menjelaskan sifat asam basa larutan garam.
- Siswa melakukan kegiatan 8.1 yang ada pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI
Michael Purba halaman 253.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Elaborasi
- Guru membimbing agar jalannya kegiatan berjalan dengan baik dan benar.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi
lebih baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat garam yang terbentuk dari
hasil reaksi asam basa
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang sifat – sifat garam yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan konsep hidrolisis
- Siswa diminta untuk menjelaskan macam – macam garam yang dapat terhidolisis
dari persamaan reaksi ionisasinya.
- Siswa berlatih menuliskan reaksi hidrolisis larutan garam.
- Siswa diminta untuk menjelaskan cara menghitung pH larutan garam terhidrolisis
yang berasal dari asam kuat dengan basa kuat dan basa kuat dengan asam lemah.
- Siswa berlatih menghitung pH garam terhidrolisis yang berasal dari basa kuat dan
asam lemah.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang
dibahas menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup.
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang konsep hidrolisis
dan menghitung pH pada garam yang terhidrolisis.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 2 – 4 halaman 255 dan 258
pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang menghitung pH larutan garam dari basa
asam kuat dengan basa kuat dan garam dari basa kuat dengan asam lemah yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan cara menghitung pH garam dari asam kuat dan
basa lemah.
- Siswa berlatih menghitung pH larutan garam asam kuat dan basa lemah
- Siswa diminta untuk menjelaskan cara menghitung pH garam dari asam lemah dan
basa lemah.
- Siswa berlatih menghitung pH larutan garam asam lemah dan basa lemah.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang
dibahas menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang konsep hidrolisis
dan menghitung pH pada garam yang terhidrolisis.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 5 - 8 halaman 259 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan alat – alat serta bahan untuk percobaan larutan peyangga .
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menentukan sifat asam – basa 1. Tugas 1. Tes unjuk kerja 1. Soal tes
larutan garam. individu 2. Laporan hasil uraian dan
2. Menjelaskan dan menentukan dan praktikum pilihan
jenis garam yang dapat kelompok. 3. Pengamatan ganda (soal
terhidrolisis dalam air melalui 2. Perfor sikap terlampir)
percobaan. ma.
3. Menentukan sifat garam yang 3. Tes
terhidrolisis dari persamaan tertulis.
reaksi ionisasinya.
4. Mengukur dan menghitung pH
larutan garam yang
terhidrolisis.

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Larutan NH4Cl dalam air mempunyai pH < 7. Penjelasan mengenai hal ini
adalah . . . .
A. NH4+ menerima proton dari air
B. Cl- bereaksi dengan air membentuk HCl
C. NH4+ dapat member proton kepada air
D. NH4Cl mudah larut dalam air
E. NH3 mempunyai tetapan setimbang yang besar

2. Dari garam berikut, yang mengalami hidrolisi total ialah . . . .


A. NH4Br D. AlCl3
B. K2CO3 E. Al2(CO3)3
C. BaCO3
3. Larutan NH3 0,1 M mempunyai pH = 11. Berapakah pH larutan NH4Cl 0,1 M?
A. 3 D. 9
B. 5 E. 11
C. 7

4. Ke dalam 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M ditambahkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M.


pH larutan akan berubah dari . . . . (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
A. 1 menjadi 3 D. 3 menjadi 8,85
B. 3 menjadi 5 E. 3 menjadi 9
C. 3 menjadi 7

5. Massa (NH4)2SO4 yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL air sehingga diperoleh
larutan dengan pH = 5 adalah . . . . (Ar H = 1 ; O = 16 dan S = 32 ; Kb NH3 = 1 x 10-5)
A. 0,33 gram D. 2,64 gram
B. 0,66 gram E. 13,2 gram
C. 1,32 gram

II. Essay
1. Apakah natrium klorida (NaCl) mengalami hidrolisi? Jelaskan.
2. Diketahui Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5 dan Ka HCN = 6,2 x 10-10. Manakah yang
mempunyai pH lebih tinggi, NaCH3COO 0,1 M atau NaCN 0,1 M? Jelaskan.

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

4. Memahami sifat – sifat larutan asam – basa, metode penukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar :
4.6. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan.
Indikator :
1. Menentukan cara menyatakan kelarutan.
2. Menjelaskan hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan kelarutan.
3. Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
4. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan nilai tetapan hasil kali kelarutan dan
membuktikannya melalui percobaan.
5. Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan.
6. Menuliskan Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan harga Ksp

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menentukan cara menyatakan kelarutan.
2. Menjelaskan hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan kelarutan.
3. Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan.
4. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan nilai tetapan hasil kali kelarutan
dan membuktikannya melalui percobaan.
5. Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan.
6. Menuliskan Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan harga Ksp

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai prestasi.

B. Materi Pembelajaran
- Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarut.
- Kelarutan dinyatakan dalam mol L-1. Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran larutan
jenuh.
- Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi ion – ion dalam
larutan jenuh, masing – masing dipangkatkan dengan koefisien ionisasinya.
- Nilai Ksp dapat ditentukan dari kelarutan, sebaliknya kelarutan dapat ditentukan dari
data Ksp
- Ion senama memperkecil kelarutan
- Kelarutan juga dipengaruhi oleh pH larutan.
- Pengendapan terjadi jika Qc > Ksp.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai
kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian kelarutan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan satuan dari kelarutan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian tetapan hasil kali kelarutan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hubungan antara kelarutan dan tetapan hasil
kelarutan.
- Siswa diminta menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang
dibahas menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang kelarutan, hasil
kali kelarutan dan hubungan antara kelarutan dengan hasil kali kelarutan.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 1 - 10 halaman 267 - 271 pada
buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang hubungan antara kelarutan dengan hasil
kali kelarutan sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pH dan kelarutan basa
- Siswa diminta untuk menjelaskan pH dan kelarutan garam.
- Siswa diminta menjelaskan hubungan antara Ksp dengan pH.
- Siswa diminta untuk menjelaskan reaksi pengendapan.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang
dibahas menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.
3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang pengaruh pH
terhadap kelarutan dan reaksi pengendapan.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 12 - 13 halaman 273- 275
pada buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.

E. Alat, bahan, dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, dan alat – alat serta bahan untuk percobaan larutan peyangga .
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan.
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menentukan cara menyatakan 1. Tugas 1. Tes unjuk 1. Soal tes
kelarutan. individu. kerja. uraian dan
2. Menjelaskan hubungan tetapan hasil 2. Performa. 2. Pengamatan pilihan
kali kelarutan dengan kelarutan. 3. Tes tertulis. sikap ganda
3. Menjelaskan pengaruh ion senama (soal
terhadap kelarutan. terlampir)
4. Memperkirakan terbentuknya
endapan berdasarkan nilai tetapan
hasil kali kelarutan dan
membuktikannya melalui percobaan.
5. Menjelaskan pengaruh pH terhadap
kelarutan.
6. Menuliskan Ksp elektrolit yang sukar
larut dalam air.
7. Menghitung kelarutan suatu
elektrolit yang sukar larut
berdasarkan harga Ksp

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Diketahui kelarutan Ca(OH)2 = 1 x 10-2 M, maka Ksp Ca(OH)2 adalah . . . .
A. 1 x 10-6 D. 2 x 10-4
-6
B. 2 x 10 E. 4 x 10-4
-6
C. 4 x 10

2. Diantara zat berikut ini, yang kelarutannya paling besar, dinyatakan dalam mol L -1,
ialah . . . .
A. BaCrO4 (Ksp = 1,2 x 10-10) D. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 x 10-12)
B. BaSO4 (Ksp = 1,1 x 10-10) E. CaF2 (Ksp = 3,4 x 10-11)
C. AgCl (Ksp = 1,8 x 10-10)

3. Lima gelas kimia yang berisi larutan dengan volume yang sama. Jika ke dalam kelima
gelas kimia itu dilarutkan sejumlah perak klorida padat, maka perak klorida padat
akan paling mudah larut dalam gelas kimia yang berisi . . . .
A. 0,01 M HCl D. 0,20 M HCl
B. 0,10 M HCl E. 2,00 M HCl
C. 1,00 M HCl

4. Bila Ksp CaF2 = 4 x 10-11, kelarutan CaF2 dalam 0,01 M CaCl2 adalah . . . .
A. 2,3 x 10-5 D. 3,4 x 10-4
-5
B. 3,2 x 10 E. 4,3 x 10-4
-4
C. 1,28 x 10

5. Hasil kali kelarutan (Ksp) dari Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11. Bila larutan MgCl2 0,2 M
dinaikkan pH-nya dengan jalan penambahan NaOH, maka endapan akan mulai
terbebtuk pada pH kira – kira . . . .
A. 8 D. 11
B. 9 E. 12
C. 10

II. Essay
1. Apakah yang akan terjadi jika ke dalam larutan jenuh NaCl dialirkan gas HCl?
Jelaskan.
2. Diketahui Ksp dari AgCl = 1x 10-5, Ag2CrO4 = 1,1 x 10-12, dan Ag3AsO4 = 1 x 10 -22.
Urutkan ketiga garam tersebut berdasarkan kelarutannya, dimulai dari yang terkecil.

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.
Kompetensi Dasar :
5.1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan – bahan yang ada di sekitarnya.
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian koloid
2. Menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.
3. Menjelaskan jenis – jenis koloid.
4. Menggelompokkan sistem koloid.
5. Menjelaskan proses pembuatan koloid.
6. Menjelaskan jenis koloid yang mencemari lingkungan.

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian system koloid.
2. Menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.
3. Menjelaskan jenis – jenis koloid.
4. Mengelompokkan sistem koloid.
5. Menjelaskan proses pembuatan koloid.
6. Menjelaskan jenis koloid yang mencemari lingkungan.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti, Menghargai prestasi.

B. Materi Pembelajaran
- Campuran dapat dibedakan menjadi larutan sejati, koloid, dan suspensi.
- Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
campuran kasar.
- Campuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak dapat disaring, ukuran
partikel kolid antara 1 – 100 nm.
- Penggolongan sistem kolid didasarkan pada fase pendispersi ( medium dispersi ) dan
fase terdispersinya.
- Banyak produk industri dalam bentuk koloid, karena koloid merupakan satu – satunya
cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat – zat yang tidak saling melarutkan
secara homogen dan stabil.
- Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi.
- Pada cara kondensasi, bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam
medium dispersinya.
- Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul
mengalami agregasi (pengelompokkan), sehingga menjadi partikel koloid.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Pemberian tugas
3. Diskusi
4. Praktikum

D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa mengenai
perbedaan sifat larutan, kolid, dan suspensi.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian sistem koloid.
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara sifat larutan, koloid, dan
suspensi.
- Siswa diminta untuk menyebutkan contoh larutan, contoh koloid, dan contoh
suspensi dalam kehidupan sehari – hari.
- Siswa diminta untuk menjelaskan jenis – jenis koloid.
- Siswa diminta untuk menjelaskan contoh – contoh sistem sistem koloid
berdasarkan fase terdispersinya dan fase pendispersinya.
- Siswa diminta untuk menjelaskan penggunaan koloid dalam industri kosmetik,
industri makanan, industri farmasi, dan lain – lain.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang
dibahas menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan perbedaan antara larutan,
kolois, dan suspensi, dan jenis –jenis koloid.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa latihan Uji Kepahaman Anda no 1 - 6 halaman 284 - 287 pada
buku Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang perbedaan antara larutan, kolid, dan
suspensi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Siswa diminta untuk duduk bersama kelompknya, masing – masing kelompok
terdiri dari 5 – 6 siswa.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjawab pertanyan pra praktik dari guru .
- Siswa melakukan praktikum untuk membedakan larutan, koloid, dan suspensi.
- Siswa diminta membuat laporan kegiatan yang meliputi hasil pengamatan, analisis,
dan kesimpulan.
- Siswa diminta untuk menjelaskan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Elaborasi
- Guru membimbing agar jalannya kegiatan berjalan dengan baik dan benar.
- Guru memfasilitasi agar pemahaman siswa tentang materi yang dibahas menjadi
lebih baik misalnya dengan memberikan masukan tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perbedaan larutan, koloid, dan
suspensi.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
- Siswa diminta untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan.

Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang perbedaan antara larutan, kolid, dan
suspensi serta jenis – jenis koloid yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan ukuran partikel koloid.
- Siswa diminta untuk menjelaskan cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi.
- Siswa diminta untuk menjelaskan cara pembuatan koloid dengan disperse.
- Siswa diminta untuk menjelaskan koloid asosiasi.
- Siswa diminta untuk menjelaskan jenis - jenis kolid yang dapat menimbulkan

Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang
dibahas menjadi lebih baik misalnya dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan soal berkaitan dengan materi yang dibahas dan siswa diminta
untuk menjawab dengan benar.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang cara pembuatan
kolid.

E. Alat, bahan,dan sumber


1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, alat – alat serta bahan untuk percobaan perbandingan larutan,
koloid, dan suspensi.

2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan.
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menjelaskan pengertian koloid. 1. Tugas 1.Tes unjuk 1. Soal tes
2. Menjelaskan perbedaan antara individu dan kerja. pilihan
larutan, koloid, dan suspensi. kelompok. 2.Laporan hasil ganda (soal
3. Menjelaskan jenis – jenis koloid. 2. Performa. praktikum. terlampir)
4. Menggelompokkan sistem 3. Tes tertulis. 3.Pengamatan
koloid. sikap

Contoh Instrumen

I. Pilihlah satu jawaban yang benar!


1. Hal – hal berikut merupakan ciri sistem koloid, kecuali . . . .
A. tidak dapat disaring D. homogen
B. stabil (tidak memisah) E. menghamburkan cahaya
C. terdiri atas dua fase

2. Yang bukan merupakan sistem koloid adalah . . . .


A. lateks
B. alkohol 70% D. margarin
C. tinta gambar E. batu apung
3. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut . . . .
A. sol D. aerosol
B. emulsi E. suspensi
C. buih
4. Mutiara adalah sistem koloid . . . .
A. padat dalam cair D. gas dalam cair
B. cair dalam gas E. gas dalam padat
C. cair dalam padat

5. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali . . . .


A. santan D. mayonaise
B. minyak ikan E. alkohol 70%
C. air susu
Mengetahui, Batam, Juli 2014
Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Putra Batam


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 2
Standar Kompetensi :

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.
Kompetensi Dasar :
5.2. Mengelompokkan sifat – sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.
Indikator :
1. Menjelaskan sifat – sifat koloid.
2. Menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari – hari.
3. Memperagakan proses pembuatan koloid.
4. Menjelaskan proses pengolahan air bersih.
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapakn siswa dapat:
1. Menjelaskan sifat – sifat kolid.
2. Menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari – hari.
3. Memperagakan proses pembuatan koloid.
4. Menjelaskan proses pengolahan air bersih.

Karakter siswa yang akan dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah:
Kerja Keras, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Cermat, Teliti.

B. Materi Pembelajaran
- Partikel koloid dapat menghamburkan , sehingga berkas cahaya yang melalui system
koloid dapat diamati dari samping.
- Gerak Brown terjadi karena tumbukan tak simetris antara molekul medium dengan
partikel koloid.
- Kolid dapat mengadsorpsi ion atau zat lain pada permukaannya, dan oleh karena luas
permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar.
- Muatan partikel koloid dapat ditunjukkan dengan elektroforensisi, yaitu pergerakan
partikel koloid dalam medan listrik.
- Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai
hal, misalnya pada penambahan elektrolit.
- Campuran koloid dapat dipisahkan dari ion –ion atau partikel terlarut melalui dialisis.

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Pemberian tugas
D. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa tentang sifat – sifat
koloid.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian efek Tyndall.
- Siswa diminta untuk menjelaskan contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari – hari.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian gerak Brown.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian muatan koloid elektroforesis.
- Siswa diminta untuk menjelaskan pengertian muatan koloid adsorpsi.
- Siswa diminta untuk memberikan contoh sifat adsorpsi dalam kehidupan sehari – hari.
Elaborasi
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang sifat – sifat sistem
koloid.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan kompetensi
berupa Uji Kepahaman Anda no 7 – 12 halaman 288 – 289 pada buku Kimia untuk
SMA Kelas XI Michael Purba.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pendahuluan
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang sifat – sifat sistem koloid yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
- Melalui diskusi kelas, guru mengungkapkan pengetahuan siswa tentang koagulasi.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa diminta untuk menjelaskan koagulasi koloid.
- Siswa diminta untuk memberikan contoh koagulasi koloid dalam kehidupan sehari -
hari.
- Siswa diminta untuk menjelaskan koloid pelindung.
- Siswa diminta untuk menjelaskan dialisis koloid.
- Siswa diminta untuk memberikan contoh proses dialisis dalam kehidupan sehari –
hari.
- Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara koloid liofil dengan koloid liofob.
Elaborasi
- Siswa diminta untuk mendiskusikan proses pengolahan air bersih.
- Guru memfasilitasi siswa agar pemahaman siswa tentang materi yang sedang dibahas
menjadi lebih baik dengan cara memberikan contoh soal.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal – hal yang belum
dimengerti.
Konfirmasi
Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan tentang sifat – sifat sistem
koloid dan pengolahan air bersih.
- Guru memberikan tugas rumah untuk mengetahui ketercapain indikator dan
kompetensi berupa Uji Kepahaman Anda no 13 - 23 halaman 292 – 294 pada buku
Kimia untuk SMA Kelas XI Michael Purba.
E. Alat, bahan, dan sumber
1. Alat dan bahan
LCD, Komputer, alat – alat serta bahan untuk percobaan perbandingan larutan, koloid,
dan suspensi.
2. Sumber belajar
a. Buku Penuntun Belajar Kimia untuk SMA Kelas XI Michel Purba Jilid 2 penerbit
Erlangga.
b. Buku-buku yang relevan.
c. Internet

F. Penilaian
Indikator Jenis Tugas Bentuk Tugas Instrument
1. Menjelaskan sifat – sifat koloid. 1. Tugas 1. Tes unjuk 1. Soal tes
2. Menjelaskan koloid liofil dan individu. kerja. pilihan
koloid liofob. 2. Performa. 2. Pengamatan ganda (soal
3. Menjelaskan pengolahan air 3. Tes tertulis. sikap terlampir)
bersih.
4. Menjelaskan proses air bersih.

Contoh Instrumen
I. Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Gerak Brown terjadi karena . . . .
A. gara gravitasi
B. tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama
C. tarik-menarik antar partikel koloid yang berbeda muatan
D. tumbukan antara partikel koloid
E. tumbukan molekul medium dengan partikel koloid
2. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi biasanya dihilangkan dengan cara . . . .
A. elektrolisis D. dekantasi
B. elektroforesis E. presipitasi
C. dialisis

3. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa . . . .


A. pembuatan agar-agar
B. terjadinya berkas sinar
C. pembuatan cat
D. pembusukan air susu
E. terjadinya delta di muara sungai

4. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul pelarutnya disebut . . . .


A. liofil D. elektrofil
B. dialisis E. liofob
C. hidrofil
5. Yang termasuk koloid hidrofob adalah . . . .
A. amilum dalam air
B. protein dalam air
C. putih telur dalam air
D. lemak dalam air
E. agar – agar dalam air

Mengetahui, Batam, Juli 2014


Kepala SMK Putra Batam Guru Mapel Kimia

Dra. Yose Febriyeni Joni situmorang, S.Pd


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai