Nama Sekolah
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/Ganjil
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: 2 x 3JP
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3
3.3
4.3
Indikator :
Menjelaskan kelemahan teori atom Bohr
Menjelaskan gagasan utama teori atom mekanika kuantum
Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum
Indikator :
Menentukan bilangan kuantum elektron tertentu
Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom
sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami struktur atom.
Kognitif
1. Siswa dapat mendeskripsikan gambar model atom dari teori atom Dalton sampai teori
atom Bohr.
2. Siswa dapat membandingkan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum.
3. Siswa dapat menjelaskan partikel dasar penyusun atom, isotop, isobar, isoton, dan
konfigurasi elektron.
Psikomotorik
1. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom unsur
berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.
2. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada).
3. Siswa dapat menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
o Bentuk orbital
Konsep
o Bilangan Kuantum
o Orbital
Prinsip
o Model atom Niels Bohr
o Hipotesis de Broglie
o Prinsip ketidakpastian Heisenberg
o Teori kuantum Max Planck
o Teori mekanika Kuantum
Teori Atom Bohr
Neils Bohr menyempurnakan teori atom Rutherford dengan menerapkan teori
kuantum Planck dan Einstein. Teori atom bohr ini berlandaskan dua postulat yang terkenal
sebagai Postulat Bohr.
Postulat pertama menyatakan bahwa elektron berputar mengelilingi inti hanya pada
lintasan stasioner tertentu tanpa memancarkan radiasi (energi).
Menurut bohr, elektron menempati lintasan stasioner tertentu yang disebut kulit atom.
Elektron tidak memancarkan energi sehingga besar energi elektron di lintasan stasioner itu
selalu tetap meskipun mengalami percepatan sentripetal. Keadaan elektron yang tidak
memancarkan energi meskipun mengalami percepatan sentripetal saat bergerak melingkar itu
disebut keadaan stasioner.
Postulat kedua menyatakan bahwa elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke
lintasan lain. Jika berpindah suatu lintasan ke lintasan yang lebih dalam, maka
elektron akan memancarkan energi. Sebaliknya, jika berpindah suatu lintasan ke
lintasan lebih luar, maka elektron akan menyerap energi.
Konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang
harus selalu diingat, yaitu:
a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan
disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M),
kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
b. Jumlah
elektron
maksimum
(paling
banyak)
yang
dapat
menempati
masing-masing kulit adalah:
2n2, dimana n adalah jumlah kulit
Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.
c. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut sebagai elektron valensi. Dengan
menuliskan konfigurasi elektron suatu atom kita dapat menentukan :
1. Elektron valensi dari suatu atom
Setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron. Untuk mengimbangi gaya
tolak-menolak di antara elektron-elektron tersebut, dua elektron dalam satu orbital selalu
berotasi dalam arah yang berlawanan.
Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron
Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron
Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron
Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektron
E. Model/Metode pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran
Diskusi Kelompok
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Scientific
F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media : Power point teori atom Bohr dan mekanika kuantum
Alat
: Balon, Bambu
Sumber : Buku Kimia SMA dan MA 1 untuk kelas X, J.M.C. Johari, Penerbit Esis.
Buku Kimia untuk SMA kelas X, Michael Purba, Penerbit Erlangga.
Buku buku penunjang lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Alokasi waktu 3 x 45 Menit
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Fase Menyampaikan tujuan dan memotivasi
Alokasi
Waktu
10 menit
Fase mengamati
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tingkat kemampuan yang heterogen.
2. Guru memberikan tugas masing - masing kelompok
untuk mendiskusikan salah satu dari materi diskusi
berikut:
o Model atom Niels Bohr
o Hipotesis de Broglie
o Prinsip ketidakpastian Heisenberg
o Teori kuantum Max Planck
o Teori mekanika Kuantum
3. Siswa mendiskusikan materi diskusi yang telah
diberikan.
Fase menanya
1. Siswa bertanya kepada guru apabila ada hal tidak
dipahami tentang penemuannya dalam fase
pengamatan.
2. Antar siswa dalam kelompokn saling bertanya tentang
110 menit
penemuannya.
3. Guru bertanya kepada siswa tentang teori mekanika
kuantum.
4. Bila siswa belum mampu menjawab, guru membantu
melalui tanya jawab dan memberikan petunjuk bahwa
hal yang sama juga terjadi pada penemuan teori
mekanika
kuantum,
juga
melalui
proses
menyempurnakan teori-teori atom-atom sebelumnya.
Fase mengeksplorasi
1. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dengan
nomor atom.
2. Setelah siswa memahami dan mengerti tentang
semua teori mekanika kuantum, guru mendorong
siswa untuk mengingat kembali lapisan kulit pada
bawang yang didemokan oleh guru pada pertemuan
terdahulu, jika lapisan kulit pada bawang kita
analogikan sebagai kulit atom, jika satu kulit ini
diiris lagi, maka kita akan mendapatkan lapisan kulit
yang kita sebut sebagai sub kulit.
3. Dengan menggunakan konsep sub kulit ini, guru
memperkenalkan siswa dengan bentuk orbital dari
masing-masing sub kulit s, p, d, dan f.
4. Mendiskusikan konfigurasi elektron dan diagram
orbital dari unsur tertentu.
5. Selanjutnya, guru membuka wawasan siswa dengan
memberitahu siswa bahwa setiap kulit memiliki
jumlah orbital yang berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan maksimal kulit untuk diisi elektron, dan
satu orbital dapat diisi oleh sepasang elektron,
idealnya.
6. Guru memberikan tugas secara kelompok agar
siswa membuat model atau bentuk dari masingmasing orbital dengan menggunakan balon yang
sudah disiapkan oleh kelompok masing-masing dan
memindahkannya kedalam buku catatan siswa
masing-masing.
Fase mengasosiasi
1. Masing masing kelompok menyimpulkan hasil
Eksplorasinya
Fase mengkomunikasikan
1. Guru
meminta
setiap
kelompok
untuk
mempresentasikan
teori atom bohr dan teori
mekanika kuantum yang diperoleh masing-masing
kelompok pada fase sebelumnya (selama diskusi
berlangsung guru berkeliling memantau kerja dari
tiap-tiap kelompok).
Penutup
Pertemuan ke 2
Alokasi waktu 3 x45 Menit
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Fase Menyampaikan tujuan dan memotivasi
Alokasi
Waktu
10 menit
Fase mengamati
1. Guru membagi kelas menjadi kelompok berpasangan.
2. Guru memberikan tugas masing - masing kelompok
110 menit
masing-masing.
Fase mengasosiasi
2. Masing masing kelompok menyimpulkan hasil
Eksplorasinya
Fase mengkomunikasikan
2. Guru
meminta
setiap
kelompok
untuk
mempresentasikan
teori atom bohr dan teori
mekanika kuantum yang diperoleh masing-masing
kelompok pada fase sebelumnya (selama diskusi
berlangsung guru berkeliling memantau kerja dari
tiap-tiap kelompok).
Penutup
2.
Teknik penilaian
Sikap
Pengamatan
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran
hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan
keselamatan kerja
b. Bekerjasama, tanggung jawab, peduli,
religius dan santun dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleransi, responsif terhadap proses
pemecahan yang berbeda dan kreatif.
Pengetahuan.
Pengamatan dan
a. Menjelaskan kembali tentang hakikat Tes.
ilmu kimia.
b. Menentukan peran ilmu kimia di setiap
aspek bidang keahlian dan pekerjaan.
c. Menjelaskan kembali tentang metode
ilmiah
d. Menentukan konsep metode ilmiah
Waktu penilaian
Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
Setelah
proses
pembelajaran
3.
b. Instrumen Penilaian
Penyelesaian
tugas (baik tugas
individu maupun
tugas kelompok)
dan pada saat
diskusi.
i.
Instrumen Pengamatan
Penilaian
No
Sikap
KB
1.
Religius
2.
Tanggung jawab
3.
Peduli
5.
Responsif
6.
Santun
7.
Aktif
8.
Bekerja Sama
Toleransi
Keterangan:
KB
B
SB
ii.
: Kurang baik
: Baik
: Sangat baik
=
=
=
SB
< 70
70 - 84
85 100
Instrumen Tes
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal:
Elektron ditemukan oleh...
A. J. J. Thomson
B. Henry Becquerel
C. J. Chadwick
D. R. A. Millikan
E. E. Rutherford
Jika nomor atom belerang adalah 16, maka konfigurasi elektron dari ion S 2
adalah...
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 4s2
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 4s2
Berikut ini adalah deretan bilangan kuantum yang dimiliki oleh suatu
elektron. Deretan bilangan kuantum yang tidak mungkin adalah...
A. n = 3; l = 0; m = 0; dan s = -
B. n = 3; l = 1; m = +1; dan s = +
C. n = 3; l = 0; m = +2; dan s = -
D. n = 3; l = 2; m = -1; dan s = +
E. n = 3; l = 2; m = +2; dan s = +
Jakarta, September 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah