Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat unsur periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-
sifat senyawa.
Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram
orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menjelaskan teori atom Bohr
2. Menjelaskan teori atom mekanika kuantum
3. Menjelaskan bilangan-bilangan kuantum
4. Menggunakan Prinsip Aufbau, Aturan Hund, dan Azas Larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital.
5. Menggunakan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel priodik
6. Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron.
B. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
Materi pembelajaran :
Struktur atom dan sistem periodik
KKM : 74
A. Pertemuan ke-1
I. Materi Ajar
Teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)
III. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan dapat menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika
kuantum
Uraian Materi Pembelajaran
- Teori kuantum oleh Max Planck (1900) mengemukakan teori kuantum. Planck menyimpulkan
bahwa atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah
tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau
molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum. E= h. V ( h = 6.626 x 10 -34 J.s )
- Teori efek fotolistrik oleh Einstein (1905) . Efek fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya
mampu mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam ( yang paling terlihat adalah
logam alkali)(James E.Brady 1990)
- Model atom Niels Bohr (1913) menyatakan “setiap elektron dalam atom mengelilingi inti pada
lintasan tertentu yang stationer yaang disebut sebagai orbit atau kulit atom”. Kelemahan teori
ini:
1) Spektrum atom yang memiliki elektron lebih dari satu (atom berelektron banyak) tidak
dapat diterangkan.
2) Tidak dapat menjelaskan mengapa spektrum atom hidrogen memiliki garis-garis tambahan
ketika dipengaruhi medan magnet.
- Hipotesis tentang gelombang materi oleh Louis de Bruglie (1924) menyatakan bahwa “elektron
selain bersifat sebagai partikel, juga bersifat sebagai gelombang”.
- Azas ketidakpastian oleh Warner Heisenberg menyatakan bahwa “tidak mungkin secara
bersamaan dan akurat mengukur posisi dan momentum dari partikel yang sedang bergerak pada
saat yang sama”; dan Erwin Schrodinger menyatakan “sifat elektron dengan fungsi gelombang.
Kuadrat harga mutlak fungsi gelombang dikenal sebagai kerapatan peluang, yaitu
menggambarkan peluang untuk menemukan elektron pada satu titik dalam ruang suatu atom
yang disebut sebagai orbital.”
- Teori Atom Mekanikal Kuantum. Para ahli sependapat bahwa kedudukan elektron dalam atom
lebih baik dijelaskan dalam sifat gelombang dan kebolehjadian. Elektron digambarkan sebagai
awan bermuatan negatif yang tersebar di sekitar inti atom
IV. Kegiatan Pembelajaran
B. Pertemuan ke-2
I. Materi Ajar
Bilangan Kuantum , Bentuk Orbital dan diagram orbital
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
- Menjelaskan pengertian bilangan kuantum dan fungsinya
- Menggambarkan bentuk-bentuk orbital
- Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum
- Menggambarkan diagram orbital pada setiap subkulit
- Menjelaskan jumlah maksimum elektron dalam setiap kulit dan subkulit
- Menjelaskan jumlah maksimum elektron dalam setiap orbital
IV. Materi Pembelajaran
A. Bilangan-bilangan kuantum
- Bilangan kuantum utama (n)
- Bilangan kuantum azimuth (l)
- Bilangan kuantum magnetik (m)
- Bilangan kuantum spin (s)
B. Bentuk dan orientasi orbital
- Orbital s : berbentuk seperti bola
- Orbital p : berbentuk seperti balon terpilin
C. Diagram orbital
Dalam penulisan diagram orbital harus memenuhi kaidah Hund
C. Pertemuan ke-3
I. Materi Ajar
Konfigurasi Elektron
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan prinsip Aufbau, Aturan Hund, dan Azas Larangan Pauli
2. Menggunakan prinsip Aufbau, Aturan Hund, dan Azas Larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik ke dalam blok s, p, d, dan f
4. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
5. Menentukan letak periode dan golongan suatu unsur dalam tabel periodik
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami struktur atom Berlatih menentukan Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- penulisan konfigurasi teori atom bohr dan
sifat periodik unsur, elektron dan letak unsur mekanika kuantum untuk
struktur molekul dan dan dalam tabel periodik. menuliskan konfigurasi
sifat-sifat senyawa elektron dan diagram orbital
serta menentukan letak
unsur dalam tabel periodik.
2. Instrumen penilaian
SOAL!
1. Jelaskan teori atom menurut Niels Bohr!
2. Jelaskan teori atom mekanika kuantum
3. Tuliskan dan jelaskan 4 macam bilangan kuantum
4. Diketahui notasi unsur : 30P65
a. Tuliskan konfigurasi elektron menurut tiga cara penulisan
b. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir!
c. Gambarkan diagram orbital elektron terakhir!
d. Tentukan letaknya dalam sistem periodik!
Pengayaan
Mengapa konfigurasi elektron:
- 14Si : [Ne] 3s2 3p2 bukan 3s1 3p3 (orbital ½ penuh)
- 69Tm : [Xe] 6s2 4f13 bukan 6s1 4f14
Sebagaimana halnya:
- 24Cr : [Ar] 4s2 3d4 menjadi[Ar] 4s1 3d5
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat unsur periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-
sifat senyawa.
Kompetisi Dasar :
1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan
bentuk molekul.
Materi Pembelajaran :
Bentuk molekul
Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
2. Menentukan bentuk molekul berdasarkan hasil hibridisasi
B. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
Pertemuan ke-1
I. Materi Ajar
Bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
Hibridisasi
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Kognitif
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menuliskan pasangan elektron di sekitar atom pusat dan atom terikat berdasarkan struktur Lewis
2. Mengidentifikasi pasangan elektron sebagai PEB dan PEI
3. Menentukan jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (∑ domain)
4. Merumuskan tipe molekul
5. Menggambarkan geometri molekul berdasarkan teori domain elektron
6. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron ( VSEPR)
7. Menentukan kepolaran suatu senyawa berdasarkan bentuk molekulnya
8. Menjelaskan mekanisme hibridisasi
9. Menentukan orbital hibrid
10. Menentukan bentuk molekul berdasarkan hibridisasi
Penugasan
a. Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan di rumah pada buku pegangan
b. Menugaskan siswa mengakaji literatur tentang hibridisasi
Kuis
1. Tentukan jumlah domain elektron
2. Tentukan rumus tipe molekul
3. Gambarkan geometri molekul
4. Tentukan nama bentuk molekul
5. Tentukan sifat senyawa (polar atau non-polar) senyawa PCl5
Pertemuan ke-2
I. Materi Ajar
Hibridisasi
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Kognitif
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan mekanisme hibridisasi
2. Menentukan orbital hibrid
3. Menentukan bentuk molekul berdasarkan hibridisasi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami struktur atom Menggambarkan bentuk Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- molekul berdasarkan teori teori jumlah pasangan
sifat periodik unsur, pasangan elektron. elektron disekitar kulit luar
struktur molekul dan dan Menentukan bentuk atom pusat dan teori
sifat-sifat senyawa molekul berdasarkan teori hibridisasi untuk
hibridisasi meramalkan bentuk
molekul.
2. Instrumen penilaian
Pertanyaan:
1. Tentukan jumlah domain elektron
2. Tentukan rumus tipe molekul
3. Gambarkan geometri molekul
4. Tentukan nama bentuk molekul
5. Tentukan sifat senyawa (polar atau non-polar)
6. Jelaskan mekanisme hibridisasinya
7. Tentukan orbital hibridnya pada senyawa:
BH3 Cl2O
BF3 SCl4
BCl3 SF4
CCl4 SF6
CH4 ICl3
SiCl4 ClF3
NH3 IF3
NCl3 IF5
PCl3 ICl5
PCl5 ClF5
PBr5 XeF4
H2O F2O
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat unsur periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-
sifat senyawa.
Kompetisi Dasar :
1.3 Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya
Materi Pembelajaran :
- Gaya antarmolekul
Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik leleh) berdasarkan gaya antarmolekul (gaya Van der
Waals, gaya London, dan Ikatan Hidrogen)
B. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
A. Pertemuan ke-1
I. Materi Ajar
Gaya London
Gaya Van der Waals
Ikatan Hidrogen
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Membedakan antara orientasi (dipol – dipol), imbas (dipol – nondipol), dan dispersi (nondipol –
nondipol)
2. Menerapkan hubungan antara besaran gaya Van der Waals, gaya London, dengan ukuran molekul
untuk menjelaskan sifat fisiknya.
3. Menerapkan hubungan antara gaya Van der Waals dengan bentuk molekul (Mr sama) untuk
menjelaskan sifat fisiknya.
4. Menjelaskan mekanisme terjadinya ikatan hidrogen
V. Materi Pembelajaran
Kepadatan molekul menentukan interaksi molekul-molekul dalam unsur atau senyawa melalui gaya
elektrostatik yang disebut gaya antarmolekul.
Gaya antar molekul meliputi:
1. Ikatan Hidrogen
2. Gaya Van Der Waals ( Dipol-Dipol / orintasi ) dan ( dipol-non dipol / imbas )
3. Gaya Dispersi London ( Non dipol-non dipol )
Gaya antar molekul dapat menentukan sifat fisik Zat ( titik didih/titik leleh, wujud zat, )
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami struktur atom Diskusi tentang gaya antar Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- molekul interaksi antar molekul
sifat periodik unsur, Menganalisis grafik yang (gaya antar molekul) dan
struktur molekul dan dan menunjukkan hubungan sifat zat
sifat-sifat senyawa titik didih dengan massa
molekul yang memiliki
ikatan hidrogen
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetisi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Materi Pokok :
- Termokimia
Indikator Pencapaian:
A.Kognitif
1. Menjelaskan hukum / azas kekekalan enrgi
2. Membedakan sistem dan lingkungan
B. Indikator Proses
3. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm)
melalui percobaan
C. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
A. Pertemuan ke-1
I. Materi Ajar
Hukum kekekalan energi
Sistem dan lingkungan
Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami perubahan Merancang dan Siswa dapat
energi dalam reaksi kimia melakukan percobaan Mendeskripsikan perubahan
dan cara pengukurannya tentang reaksi eksoterm entalpi reaksi, reaksi
dan endoterm dalam eksoterm dan reaksi
kelompok di laboratorium endoterm
menyimpulkan perbedaan
antara reaksi eksoterm dan
endoterm dari data
percobaan
menggambarkan grafik
yang menunjukkan reaksi
eksoterm dan endoterm.
Kuis,
Reaksi: 2 Al(s) + Fe2O3(s) → 2 Fe(s) + Al2O(s)
t = 27 OC t = 27 OC t = 78 OC
Reaksi apa yang terjadi? Jelaskan dan gambarkan grafik tingkat energinya!
B Pertemuan ke-2
I. Materi Ajar
Perubahan entalpi = ΔH
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menuliskan persamaan termokimia dengan lengkap dan benar
2. Menyebutkan jenis-jenis perubahan entalpi
3. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi
4. Menghitung harga ΔH dari berbagai jenis perubahan entalpi
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
ΔH = kj . Mm atau ΔH = kj . mol-1 . m
m Mm
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang perhitungan ΔH reaksi melalui percobaan.
Kuis
1. Pada penguraian 120 gram gas NO, dibebaskan kalor 361 kj. Tulislah persamaan reaksi
termokimianya!
2. Diketahui ΔHfO CaCO3(s) = + 1206,92 kj/mol. Tuliskan persamaan termokimianya.
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian
Pada pembakaran 4,4 gram propana(Mr = 44), dibebaskan kalor 223 kj. Tulislah persamaan reaksi
termokimianya!
Diketahui ΔHcO C6H12O6 (g) = - 2.820 kJ/mol ;Tuliskan persamaan termokimianya.
Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
Kompetisi Dasar :
2.2 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan percobaan, Hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan
standar, dan energi ikatan.
Materi Pokok :
Termokimia
Indikator Pencapaian:
A. Indikator proses
Menghitung ΔH reaksi melalui percobaan
B. Kognitif
Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan:
- data entalpi perubahan standar (ΔHfO)
- diagram siklus dan diagram tingkat
- energi ikatan
C. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
I. Materi Ajar
Penentuan ΔH reaksi dengan kalorimeter
Kalorimeter ada 2 jenis yakni;
1. Kalorimeter bom untuk reaksi pembakaran,
q bom = Cbom x Δt
q kal = Ckal x Δt
q larutan = m larutan x c larutan x Δt
Δt = t2 - t1
Mol = massa / Mm
Contoh :
Pada pembakaran 2 gram glukosa (Mr=180) dalam kalorimeter yang berisi air 1000 gram
menyebabkan terjadinya perubahan suhu dari 24 0C – 31,50C. Jika kapasitas kalorimeter 812 J/K
dan kalor jenis air 4,2 J / g K.Hitunglah entalpi pembakaran tersebut.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami perubahan Merancang dan Siswa dapat Menentukan
energi dalam reaksi kimia melakukan percobaan H reaksi berdasarkan
dan cara pengukurannya untuk menentukan ∆H percobaan, hukum Hess,
reaksi dalam kalorimeter data perubahan entalpi
melalui kerja kelompok di pembentukan standar, dan
laboratorium data energi ikatan
I. Materi Ajar
Hukum Hess
II. Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep Hukum Hess
2. Menentukan kalor reaksi berdasarkan Hukum Hess
IV. Materi Pembelajaran
1. Hukum Hess menyatakan ”Kalor reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir, tidak bergantung pada tahap-tahap lintasan”
2. Penentuan kalor reaksi berdasarkan Hukum Hess ada 2 cara:
a. Persamaan reaksi ( 2JP)
b. Siklus entalpi reaksi (2JP)
ΔH = ...............?
ΔH = 33,18 kj NO(g) + ½ O2(g)
ΔH = - 57,07 kj
NO2(g)
a. Tentukan ΔH reaksi !
b. Gambarkan siklus entalpinya!
C. Pertemuan ke-5
I. Materi Ajar
Penentuan ΔH reaksi dengan data entalpi pembentukan, ΔHfO
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menghitung ΔH reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar
IV. Materi Pembelajaran
Penentuan ΔH reaksi dengan data ΔHfO
ΔHr = ∑ ΔHfOhasil reaksi – ΔHfOpereaksi
Contoh:
Diketahui:
ΔHfO CO2 (g) = -394 kJ/mol
ΔHfO H2O(g) = -240 kJ/mol
ΔHfO C2H4 (g) = +52 kJ/mol
Hitunglah kalor yang dilepaskan pada pembakaran 6,72 liter gas C 2H4 pada suhu 00C, 1 atm
( Ar C = 12 ; H = 1 )
D. Pertemuan ke - 6
I. Materi Ajar
Penentuan ΔH reaksi dengan Energi Ikatan
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menghitung ΔH reaksi dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata
2. Menghitung energi ikatan rata-rata antar-atom dalam senyawanya.
IV. Materi Pembelajaran
1. Penentuan ΔH reaksi dengan data energi ikatan
2. Menghitung energi ikatan rata-rata antar-atom dalam senyawanya.
VI. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran berbasis masalah
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengecek PR siswa dan mempresentasikannya
Mengajukan pertanyaan tentang: cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan data ΔHf O serta
struktur Lewis beberapa senyawa kovalen
- Motivasi / Masalah
Bagaimanakah cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan?
2. Kegiatan Inti
- Membahas contoh soal penentuan Energi Ikatan rata-rata dalam senyawa kovalen dan
ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis ,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.)
- Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi dalam mengerjakan uji pemahaman
pada buku pegangan, kemudian mempersentasikannya secara bergiliran(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.)
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
-Penentuan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan rata-rata:
ΔHr = ∑ EIpereaksi (pemutusan ikatan) – ∑ EIhasil reaksi (pembentukan ikatan)
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah
Mengingatkan siswa ulangan harian pertemuan berikutnya.
Kuis :
2. Diketahui:
C(s)+2F2(g) → CF4(g) ΔH = - 928 kj/mol
C(s) → C(g) ΔH = + 718 kj/mol
F2(g) → 2F(g) ΔH = + 155 kj/mol
Tentukan energi ikatan rata-rata C – F!
3. Hitunglah ΔH reaksi:
½ N2(g) + 3/2 H2(g) → NH3(g)
Jika diketahui: EI:
N≡N = 914 kj/nol
H–H = 436 kj/mol
N–H = 391 kj/mol
VI. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian
SOAL
1. Reaksi: 2 Al(s) + Fe2O3(s) → 2 Fe(s) + Al2O(s)
t = 27 OC t = 27 OC t = 78 OC
a. Manakah yang termasuk sistem dan yang termasuk lingkungan?
b. Reaksi apa yang terjadi? Jelaskan!
c. Gambarkan diagram tingkat energi dan tentukan ΔH!
2. Tuliskan persamaan termokimia pada penguraian 25 gram CaCO 3(s) yang memerlukan kalor sebesar 1206,92
kj/mol! (Ar: Ca = 40; C = 12; O = 16)
3. Berapa kj yang diperlukan untuk memanaskan 100 mL air dari 25 OC menjadi 100 OC? Kalor jenis air = 4,18
j.g-1.c-1 dan ρair = 1 gr/mL.
4. Diketahui reaksi: 2 C2H2(g) + 5 O2(g) → 4 CO2(g) + 2 H2O(l). Jika:
- kalor reaksi pembakaran C2H2(g) = -2600 kj
- entalpi pembentukan CO2(g) dan H2O(l), masing-masing -395 kj dan -285 kj.
Hitunglah entalpi pembentukan C2H2(g)!
5. Diketahui ΔHfO NH3(g) = 46 kj, ΔHdO N2(g) = 941 kj, dan ΔHdO H2(g) = 436 kj. Hitunglah energi ikatan rata-
rata N – H!
6. Hitunglah ΔH reaksi:
O OH
ǁǁ |
CH3 – C – CH3 + H2(g) → H3C – C – CH3
|
H
Standar Kompetensi :
3. Memahami kinetika reaksi, kesimbangan kima, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta
penerapannya dalam kehidupan.
Kompetensi Dasar :
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Materi Pembelajaran :
Perhitungan derajat disosiasi dan harga Kc
Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
B. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
Perhitungan harga Kc
- Dengan bimbingan guru, siswa berlatih menghitung derajat disosiasi dan harga Kc atau
konsentrasi zat dalam kesetimbangan dan memberi kesempatan kepada beberapa siswa
untuk membahasnya di depan kelas. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menegaskan langkah-langkah perhitungan α dan harga Kc
Penugasan
-Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
-Menugaskan siswa mempelajari perhitungan Kp
Kuis
Diketahui 1,2 mol gas SO2Cl2 dalam volume 1 L dibiarkan terurai sesuai dengan persamaan
reaksi:
SO2Cl2 (g) ↔ SO2 (g) + Cl2 (g).
Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,4 mol gas klorin, tentukan derajat disosiasi, persentase
derajat disosiasi, dan harga Kc
B. Pertemuan ke-2 ( 2 jam pelajaran)
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang.
2. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.
II. Materi Pembelajaran
Perhitungan harga Kp dan Kc
Kp = Kc (RT) ∆n
2. Sumber Pembelajaran
- Standar isi KTSP
- Buku Kimia 2 untuk kelas XI, Grafindo
- Buku Kimia 2 untuk kelas XI, Erlangga
VII. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian
Kode: A
1. Pada suhu tertentu, tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g)
adalah 4. Suatu campuran yang terdiri dari 2 mol CO dan 2 mol H 2O direaksikan
dalam volume 1 dm 3 sehingga tercapai kesetimbangan pada suhu itu. Berapa mol
uap air yang terdapat dalam kesetimbangan?
2. Dalam suhu ruangan terdapat kesetimbangan antara 0,5 mol PCl 5, 0,1 mol PCl3, dan
0,1 mol Cl2. Berapakah derajat disosiasi PCl5?
3. Sebanyak 1 mol N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan sehingga 50% terurai
membentuk NO2 (g). Jika tekanan total campuran gas adalah 6 atm, maka tentukan
harga Kp reaksi:
N2O4 (g) ↔ 2 NO2 (g)
4. Dalam industri, asam nitrat diproduksi dengan menggunakan proses Ostwald, yaitu
pembuatan asam nitrat dari amonia dan udara melalui tiga tahap, yaitu:
pembentukan nitrogen oksida, pembentukan nitrogen dioksida dan pembentukan
asam nitrat. Pada tahap pembentukan nitrogen oksida, terjadi reaksi
kesetimbangan:
4 NH3 (g) + 5 O2 (g) ↔ 4 NO (g) + 6 H2O (l) ∆H = -907 kj.
Tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar reaksi berlangsung ke kanan.
Jelaskan!
Kode: B
1. Pada reaksi: CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g) k = 4.
Dicampurkan CO dan H2O masing-masing 0,1 mol serta CO 2 dan H2 masing-masing
0,3 mol. Tentukan komposisi zat-zat tersebut pada kesetimbangan yang baru!
2. Perhatikan kesetimbangan:N2O4 (g) ↔ 2 NO2 (g) . Jika N2O4 dibiarkan mencapai
kesetimbangan pada suhu tertentu, dan ternyata bahwa dalam keadaan ini jumlah
N2O4 sama dengan jumlah NO2. Tentukan persentase N2O4 yang terurai!
3. Pada suhu 500 K, terdapat kesetimbangan:s
2 SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2 SO3 (g) Kc = 25
Jika R = 0,08, hitunglah Kp!
4. Dalam industri, asam nitrat diproduksi dengan menggunakan proses Ostwald, yaitu
pembuatan asam nitrat dari amonia dan udara melalui tiga tahap, yaitu:
pembentukan nitrogen oksida, pembentukan nitrogen dioksida dan pembentukan
asam nitrat. Pada tahap pembentukan nitrogen dioksida, terjadi reaksi
kesetimbangan:
2 NO (g) + O2 (g) ↔ 2 NO2 (g) ∆H = - 114,14 kj.
Tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar reaksi berlangsung ke kanan.
Jelaskan!
Standar Kompetensi :
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar :
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Indikator :
A. Kognitif
- Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan)
B. Proses
- Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu
dan katalis) melalui percobaan
C. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
Pertemuan ke satu
I. Materi Ajar
Molaritas
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai Siswa di harapkan dapat:
Menghitung dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dalam kerja kelompok
III. Uraian Materi Pembelajaran
Kemolaran
Kemolaran atau molaritas menyatakan konsentrasi (kepekatan) dari suatu larutan yang
menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. . Kemolaran berkaitan dengan
jumlah mol dan volume larutan, Hubungan ini dituliskan sbb:
n
M = dengan:
v
M = Kemolaran M
N = Jumlah mol zat
V = Volume larutan (liter)
IV. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
- Eksperimen
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami kinetika Menghitung dan membuat Siswa dapat Mendeskrip-
reaksi, kesetimbangan larutan dengan sikan pengertian laju reaksi
kimia dan faktor-faktor konsentrasi tertentu dalam dengan melakukan
yang mempengaruhinya, keja kelompok di percobaan tentang faktor-
serta penerapannya dalam laboratorium faktor yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari dan laju reaksi
industri
Pertemuan ke dua
I. Materi Ajar
Laju reaksi
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai Siswa di harapkan dapat:
Merancang dan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam kerja
kelompok
Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
III. Uraian Materi Pembelajaran
Laju Reaksi
Laju reaksi merupakan gambaran cepat lambatnya suatu reaksi kimia, laju reaksi menunjukkan
perubahan konsentrasi zat dalam setiap satuan waktu,
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, selain wujud dan jenis zat laju reaksi dapat pula
dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi, suhu reaksi, luas permukaan bidang sentuh reaksi katalis
IV. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
- Eksperimen
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami kinetika Merancang dan Siswa dapat Mendeskrip-
reaksi, kesetimbangan melakukanmpercobaan sikan pengertian laju reaksi
kimia dan faktor-faktor tentang faktor-faktor yang dengan melakukan
yang mempengaruhinya, mempengarui laju reaksi percobaan tentang faktor-
serta penerapannya dalam dalam kerja kelompok di faktor yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari dan laboratorium laju reaksi
industri
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian
Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015
Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,
Standar Kompetensi
3. Memahami Kinetika reaksi. Kestimbangan Kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan factor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta
tetapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
A. Kognitif
Menjelaskan pengaruh konsentrasi , luas permukaan bidang sentuh dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan
Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia yang menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator
Menjelaskan pengertian peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram
Menentukan orde dan waktu reaksi
Menjelaskan peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri
B. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami kinetika diskusi kelas menjelaskan Siswa dapat Memahami
reaksi, kesetimbangan faktor-faktor penentu laju teori tumbukan (tabrakan)
kimia dan faktor-faktor reaksi dengan teori untuk menjelaskan faktor-
yang mempengaruhinya, tumbukan. faktor penentu laju dan orde
B. Pertemuan Kedua
b. Kegiatan Inti
- Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
- Guru membagikan LKS (Daftar Pertanyaan) tentang teori tumbukan dan energi aktifasi kepada siswa
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan LKS(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
- Guru memberi tanggapan/tambahan atas jawaban peserta didik(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
c. Kegiatan Penutup
Kesimpulan
Reaksi yang menggunakan katalis lebih mudah berlangsung dan menghasilkan lebih banyak
produk karena energi yang diperlukan lebih rendah dibanding tanpa katalis
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
Menugaskan siswa menkaji literatur tentang pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Kuis
C. Pertemuan Ketiga
D. Pertemuan Keempat
“Penentuan orde reaksi, persamaan laju reaksi, dan konstanta laju reaksi (k) ”
VI.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan apersepsi : Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Prasyarat : Data apa yang dibutuhkan untuk menghitung orde reaksi
b. Kegiatan Inti
Guru memberi contoh cara menentukan orde reaksi, harga konstanta laju reaksi dan persamaan laju
reaksi
Peserta didik berlatih menyelesaikan soal-soal berdasarkan contoh yang diberikan guru
Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyelesaikan soal di papan tulis
c. Kegiatan Penutup
Kesimpulan
Jika suatu reaksi: p A + q B rC + sD
Maka Persamaan laju reaksnya:
V = k [A]m[B]n
Dengan :
V = Laju reaksi
k = Konstantata laju reaksi
m = Orde reaksi zat A
n = Orde reaksi zat B
m + n = Orde reaksi total
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan
Menugaskan siswa menkaji literatur tentang peranan katalis dalam mahkluk hidup dan industri.
Kuis
Berikut disajikan data percobaan untuk reaksi: 2 ICl (g) + H2 (g) → I2 (g) + 2 HCl (g)
Konsentrasi awal Laju pembentukan
Percobaan
ICl (mol/L) H2 (mol/L) I2
ke
(mol/Ls)
1 0,2 0,1 0,042
2 0,2 0,2 0,168
3 0,4 0,1 0,084
Tentukan:
a. orde reaksi terhadap ICl dan H2
b. persamaan laju reaksi
c. harga k
d. laju reaksi pada saat [ICl] 0,5 M, [H2] 0,3 M.
E. Pertemuan Kelima
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
2. Instrumen penilaian
1. Untuk membuat 250 mL larutan Na2S2O3 0,2 M, berapa gram Na2S2O3 yang harus ditimbang jika Ar Na =
23; S = 32; ) = 16?
2. Dalam satu percobaan 50 mL Na 2S2O3 0,2 M direaksikan dengan 5 mL HCl 2 M. Diketahui bahwa laju
reaksi meningkat dua kali lebih cepat pada setiap kenaikan suhu 10 OC. Jika pada suhu 20OC laju reaksi 2 x
10-4 M/S, tentukan laju reaksi pada suhu 80OC!
3. Berikut disajikan data percobaan untuk reaksi: 2 ICl (g) + H2 (g) → I2 (g) + 2 HCl (g)
Konsentrasi awal Laju pembentukan
Percobaan ke ICl (mol/L) H2 (mol/L) I2
(mol/Ls)
1 0,2 0,1 0,042
2 0,2 0,2 0,168
3 0,4 0,1 0,084
Tentukan:
a. orde reaksi terhadap ICl dan H2
b. persamaan laju reaksi
c. harga k
d. laju reaksi pada saat [ICl] 0,5 M, [H2] 0,3 M.
4. Tentukan faktor-faktor yang menentukan laju reaksi pada kondisi berikut, kemudian jelaskan dengan teori
tumbukan:
a. Penambahan lebih banyak bubuk detergen untuk cucian baju akan menghapus noda dengan cepat
b. LPG tidak akan terbakar jika tidak ada sumber api
5. Pembentukan amonia dari gas nitrogen dan gas hidrogen menurut reaksi:
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
Jika dalam suatu waktu t, laju reaksi pembentukan NH 3 adalah 0,05 mol/Ls. Tentukan:
a. laju reaksi pereaksi N2
b. laju reaksi pereaksi H2
Standar Kompetensi:
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor – faktor yang mempengaruhinya serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar:
3.5. Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Indikator:
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada
reaksi kesetimbangan
A. Kognitif
I. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
2. Untuk mengetahui kondisi optimum bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan
B. Afektif
Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil
Kegiatan inti:
- Menjelaskan reaksi pembuatan Amoniak menurut proses Haber Bosch serta reaksi pembuatan asam
sulfat menurut proses kontak(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Kegiatan akhir
Menugaskan kepada siswa mencari industri- industri kecil yang prosesnya menggunakan system
kesetimbangan baik melalui pengamatan langsung maupun melalui literature (buku-buku) (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
V. Media Pembelajaran
a. Alat :
b. Sumber Pelajaran : Buku Paket Kimia SMA II
VI. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
Jawaban
1. NH3 dibuat dari gas N2 dan H2 menurut reaksi kesetimbangan:
N2 (g) + 3H2 (g) NH3 (g) ∆H = -92 kJ
2. Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi optimum yang menguntungkan (reaksi berlangsung ke
kanan) pada prose pembuatan amoniak adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi reaksi
tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah. Bahkan pada suhu 500 oC, walaupun dengan
resiko kesetimbangan bergeser ke kiri. Untuk mengimbangi kesetimbangan bergser ke kiri
digunakan tekanan tinggi sampai 450 atm agar reaksi bergeser ke kanan, untuk mendapatkan NH3
55 % - 60 %
3. Reaksi pembuatan asam sulfat
a. S (s) + O2 (g) SO2 (g)
b. 2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g) ∆H = 191,2kJ
c. SO3 (g) + H2SO4 (aq) H2S2O7 (l)
d. H2S2O7 (l) + H2O (l) 2H2SO4 (aq)