Anda di halaman 1dari 40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Maros


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Waktu : 6 jam pelajaran

Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat unsur periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-
sifat senyawa.

Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram
orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menjelaskan teori atom Bohr
2. Menjelaskan teori atom mekanika kuantum
3. Menjelaskan bilangan-bilangan kuantum
4. Menggunakan Prinsip Aufbau, Aturan Hund, dan Azas Larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital.
5. Menggunakan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel priodik
6. Mendeskripsikan notasi unsur dan kaitannya dengan konfigurasi elektron.

B. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Materi pembelajaran :
Struktur atom dan sistem periodik

KKM : 74

A. Pertemuan ke-1

I. Materi Ajar
 Teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)
III. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan dapat menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika
kuantum
Uraian Materi Pembelajaran
- Teori kuantum oleh Max Planck (1900) mengemukakan teori kuantum. Planck menyimpulkan
bahwa atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah
tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau
molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum. E= h. V ( h = 6.626 x 10 -34 J.s )
- Teori efek fotolistrik oleh Einstein (1905) . Efek fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya
mampu mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam ( yang paling terlihat adalah
logam alkali)(James E.Brady 1990)
- Model atom Niels Bohr (1913) menyatakan “setiap elektron dalam atom mengelilingi inti pada
lintasan tertentu yang stationer yaang disebut sebagai orbit atau kulit atom”. Kelemahan teori
ini:
1) Spektrum atom yang memiliki elektron lebih dari satu (atom berelektron banyak) tidak
dapat diterangkan.
2) Tidak dapat menjelaskan mengapa spektrum atom hidrogen memiliki garis-garis tambahan
ketika dipengaruhi medan magnet.
- Hipotesis tentang gelombang materi oleh Louis de Bruglie (1924) menyatakan bahwa “elektron
selain bersifat sebagai partikel, juga bersifat sebagai gelombang”.
- Azas ketidakpastian oleh Warner Heisenberg menyatakan bahwa “tidak mungkin secara
bersamaan dan akurat mengukur posisi dan momentum dari partikel yang sedang bergerak pada
saat yang sama”; dan Erwin Schrodinger menyatakan “sifat elektron dengan fungsi gelombang.
Kuadrat harga mutlak fungsi gelombang dikenal sebagai kerapatan peluang, yaitu
menggambarkan peluang untuk menemukan elektron pada satu titik dalam ruang suatu atom
yang disebut sebagai orbital.”
- Teori Atom Mekanikal Kuantum. Para ahli sependapat bahwa kedudukan elektron dalam atom
lebih baik dijelaskan dalam sifat gelombang dan kebolehjadian. Elektron digambarkan sebagai
awan bermuatan negatif yang tersebar di sekitar inti atom
IV. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit )


- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teori atom di kelas X,
serta bunyi dari teori atom Bohr serta struktur atom (proton, neutron, dan elektron)
- Motivasi
Mengajak siswa merenungkan ciptaan Allah SWT yang tersusun atas atom (air laut,
pasir di tepi pantai, matahari, bintang-bintang, dan sebagainya). (TM)
- Berdasarkan teori atom mekanika kuantum, kita dapat memahami sifat-sifat unsur
dalam sistem periodik serta pembentukan ikatan kimia (TM).
- Masalah
Benarkah elektron beredar mengelilingi inti atom tetap berada pada tingkat energi
tertentu (keadaan stationer). (TM)
2. Kegiatan Inti (60 menit )
- Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang spektroskopi atom meliputi radiasi
elektromagnet, spektrum atom, teori kuantum Max Planck, dan teori-teori atom yang
mendasari teori atom mekanika kuantum dilanjutkan dengan tanya jawab(TM),
(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis );
- Membimbing diskusi teori-teori yang mendukung teori atom mekanika kuantum dan
kelemahan teori atom Bohr (TM), (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis );
- Memberikan penjelasan tambahan untuk materi yang belum jelas bagi siswa (TM),
(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis );
- Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku paket sebagai
latihan di kelas (PT), (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan akhir (20 menit )
-Kesimpulan
No. Model Atom Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
1. Elektron mengitari inti atom pada Elektron mengitari inti atom pada orbital
lintasan dengan tingkat energi tertentu yang membentuk kulit atom.
2. tertentu. Elektron bergerak dalam orbital dengan
Elektron bergerak dalam lintasannya melakukan gerak gelombang.
3. yang berbentuk lingkaran. Posisi sebuah elektron yang bergerak
Posisi sebuah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom tidak dapat
mengelilingi inti atom dapat ditentukan.
ditentukan.
-Penugasan:
 Siswa ditugaskan membuat skema / peta konsep teori atom Bohr dan teori atom
mekanika kuantum
 Siswa ditugaskan membuat puisi / lagu tentang teori atom Bohr dan teori atom
mekanika kuantum
 Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang bilangan-bilangan kuantum dan bentuk-
bentuk orbital
Kuis
Jelaskan teori atom Bohr dan kelemahannya serta teori atom modern.

B. Pertemuan ke-2

I. Materi Ajar
 Bilangan Kuantum , Bentuk Orbital dan diagram orbital
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
- Menjelaskan pengertian bilangan kuantum dan fungsinya
- Menggambarkan bentuk-bentuk orbital
- Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum
- Menggambarkan diagram orbital pada setiap subkulit
- Menjelaskan jumlah maksimum elektron dalam setiap kulit dan subkulit
- Menjelaskan jumlah maksimum elektron dalam setiap orbital
IV. Materi Pembelajaran
A. Bilangan-bilangan kuantum
- Bilangan kuantum utama (n)
- Bilangan kuantum azimuth (l)
- Bilangan kuantum magnetik (m)
- Bilangan kuantum spin (s)
B. Bentuk dan orientasi orbital
- Orbital s : berbentuk seperti bola
- Orbital p : berbentuk seperti balon terpilin
C. Diagram orbital
Dalam penulisan diagram orbital harus memenuhi kaidah Hund

V. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pencapaian konsep (concept attainment)
- Kooperatif
- Pengembangan kemampuan berpikir
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Tanya jawab
- Pelatihan dan penugasan

Tatap Muka Terstruktur Mandiri


 Memahami struktur atom  Menentukan bilangan  Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- kuantum dan bentuk teori atom bohr dan
sifat periodik unsur, orbital s, p, d dan f mekanika kuantum untuk
struktur molekul dan dan melalui diskusi kelas. menuliskan konfigurasi
sifat-sifat senyawa elektron dan diagram orbital
serta menentukan letak
unsur dalam tabel periodik.

VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )


- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teori atom mekanika
kuantum
- Motivasi / Masalah
a. Mengapa spektrum unsur merupakan spektrum garis?
b. Bagaimana bentuk dan orientasi orbital?

2. Kegiatan Inti (60 menit )


- Tanya jawab tentang bilangan-bilangan kuantum dan bentuk-bentuk orbital, (TM)
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Menjelaskan cara menentukan bilangan-bilangan kuantum dan diagram orbital dengan
membahas satu contoh soal (TM) (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
- Menjelaskan bentuk-bentuk orbital s, p, d (TM) (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis ,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku sebagai latihan di
kelas dan mempresentasikannya di depan kelas secara bergiliran (PT) (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

3. Kegiatan Akhir ( 20 menit)


Kesimpulan
a. - Bilangan kuantum utama (n) → kulit
- Bilangan kuantum azimuth (l) → subkulit
- Bilangan kuantum magnetik (m) → orbital
- Bilangan kuantum spin (s) → orientasi elektron
b. Bentuk-bentuk orbital
- Orbital s → berbentuk bola
- Orbital p → berbentuk balon terpilin pada sumbu x, y, dan z
- Orbital d → berbentuk balon terpilin pada sumbu x, y, dan z
- Orbital f → berbentuk balon terpilin pada sumbu x, y, dan z
Penugasan :
- Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan di buku sebagai latihan di rumah (KMTT)
- Menugaskan siswa mempelajari konfigurasi elektron di rumah (KMTT)
Kuis
Tentukan 4 bilangan kuantum dan diagram orbital pada 2s 1 ; 3p3 ; 4d5 ; 5f9
Gambarkan bentuk orbital s , p , d

C. Pertemuan ke-3

I. Materi Ajar
 Konfigurasi Elektron
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (90 menit)
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan prinsip Aufbau, Aturan Hund, dan Azas Larangan Pauli
2. Menggunakan prinsip Aufbau, Aturan Hund, dan Azas Larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik ke dalam blok s, p, d, dan f
4. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
5. Menentukan letak periode dan golongan suatu unsur dalam tabel periodik

IV. Uraian Materi Pembelajaran


a. Konfigurasi elektron berdasarkan model atom mekanika kuantum beradsarkan pada 3 aturan
utama:
- Asas larangan Pauli; tidak boleh ada dua elektron dalam orbital yang sama dengan keempat
bilangan kuantum yang sama.
Contoh: n = 3; l = 2; m = 0; s = +1/2 dan n = 3; l = 2; m = 0; s = -1/2
- Asas Aufbau; pengisian elektron dalam orbital dimulai dari orbital dengan tingkat energi
paling rendah. Setelah penuh pengisian berlanjut ke orbital yang tingkat energinya satu
tingkat lebih tinggi. Demikian seterusnya sehingga semua elektron menempati orbital.
Contoh: tingkat energi orbital dari yang terendah adalah:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
- Aturan Hund; elektron-elektron yang berada di suatu orbital akan menempati
orbital yang kosong dengan arah rotasi sejajar. Setelah itu, elektron-elektron lainnya
menempati orbital dengan arah rotasi berlawanan.
Contoh SOAL:
- Gambarkan diagram orbital dan tentukan harga bilangan kuantum yang mungkin untuk
elektron yang pada keadaan dasar menempati orbital dengan tingkat energi tertinggi
pada atom-atom berikut:
a) 19K
b) 15P
c) 26Fe
- Tuliskan konfigurasi elektron atom-atom berikut:
a) 74W
b) 30Zn2+
c) 53I-
d) 47Ag

b. Periode dan Golongan.


Konfigurasi elektron juga dapat menggambarkan nomor periode dan golongan pada sistem
periodik unsur. Nomor periode ditentukan dengan bilangan kuantum utama terbesar (jumlah
kulit terbesar), sedangkan nomor golongan ditentukan dengan jumlah elektron yang
menempati orbital pada kulit n terbesar.
Contoh SOAL:
Tentukan letak unsur berikut dalam sistem periodik serta periode dan golongannya:
a. 38Sr
b. 42Mo
c. 51Sb
d. 58Ce
e. 92U
c. Hubungan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sisitem periodik
a. Blok s; meliputi gol IA dan IIA
b. Blok p; meliputi gol IIIA – VIIIA
c. Blok d; meliputi gol IIIB – IIB
d. Blok f; meliputi gol La dan Ac

V. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pencapaian konsep (concept attainment)
- Pelatihan Inquri
- Kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami struktur atom  Berlatih menentukan  Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- penulisan konfigurasi teori atom bohr dan
sifat periodik unsur, elektron dan letak unsur mekanika kuantum untuk
struktur molekul dan dan dalam tabel periodik. menuliskan konfigurasi
sifat-sifat senyawa elektron dan diagram orbital
serta menentukan letak
unsur dalam tabel periodik.

VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )


- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: bilangan kuantum, kulit dan subkulit, jumlah maksimum
elektron pada setiap subkulit dan orbital
- Motivasi / masalah
Bagaimanakah tata letak elektron dalam atom?
2. Kegiatan Inti
- Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang konfigurasi elektron serta aturan-aturan yang
melandasi penulisan konfigurasi leektron dan diagram orbital kemudian tanya jawab (TM)
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Menjelaskan tiga cara penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital berdasarkan notasi
unsur (atom netral dan ion) dengan membahas dua contoh soal (TM) (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan sebagai
latihan di kelas dan mempresentasikannya di depan kelas secara bergiliran (PT) (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
a. penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital berdasarkan prinsip Aufbau, aturan
Hund, dan azas Larangan Pauli
b. cara-cara penulisan konfigurasi elektron dan diagram orbital
Penugasan:
- Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan di buku pelatihan sebagai
latihan di rumah (KMTT)
- Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang bentuk molekul (KMTT)
Kuis
Tuliskan konfigurasi elektron menurut 3 cara penulisan dan gambarkan diagram orbital dengan
notasi unsur 29Cu

VII. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


A. Alat / Bahan Pembelajaran
- Spektrum kontinyu dan spektrum atom H
- Bentuk orbital s, p, dan d
- Diagram tingkat energi
B. Sumber Pembelajaran
- Standar isi KTSP
- Kimia 2 untuk Kelas XI, Erlangga
- Buku Kimia lain yang relevan

VIII. Penilaian dan Program Tindak Lanjut


A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian

Nilai = Skor siswa x 100


Skor maksimal
b. Afektif
Skor
Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal
1 2 3 4 5
1. Disiplin
2. Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
3. Kerjasama
4. Mengerjakan dan Mengumpulkan
tugas tepat pada waktunya

Nilai = Skor siswa x 100


Skor maksimal
Ket:
70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C

- Jenis : Tugas individu, Ulangan harian


- Bentuk : Essay

2. Instrumen penilaian
SOAL!
1. Jelaskan teori atom menurut Niels Bohr!
2. Jelaskan teori atom mekanika kuantum
3. Tuliskan dan jelaskan 4 macam bilangan kuantum
4. Diketahui notasi unsur : 30P65
a. Tuliskan konfigurasi elektron menurut tiga cara penulisan
b. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir!
c. Gambarkan diagram orbital elektron terakhir!
d. Tentukan letaknya dalam sistem periodik!

KUNCI JAWABAN! SKOR


1. Teori atom menurut Niels Bohr: 10
pada keadaan normal, elektron akan mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah
disebut tingkat dasar. Apabila suatu atom mendapat energi dari luar, maka elektron akan
menyerap energi yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi
disebut keadaan tereksitasi. Keadaan ini merupakan keadaan yang tidak stabil dan hanya
berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Elektron akan segera kembali ke tingkat
energi yang lebih rendah disertai pelepasan energi berupa gelombang elektromagnet
(pemancaran radiasi)
2. Teori atom mekanika kuantum: 20
a. Louis de Bruglie mengemukakan hipotesis tentang gelombang materi. Menurutnya,
elektron selain bersifat sebagai partikel juga bersifat sebagai gelombang.
b. Erwin Schrodinger mengajukan teori atom mekanika kuantum, dimana kedudukan
elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat ditentukan
adalah probabilitas terbesar menemukan elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom
yang disebut orbital, sesuai dengan pendapat Werner Heisenberg yang mengemukakan
asas ketidakpastian,
3. Macam-macam bilangan kuantum: 20
a. bilangan kuantum utama (n); menyatakan tingkat energi utama (kulit atom)
b. bilangan kuantum azimut (l); menyatakan sub kulit
c. bilangan kuantum magnetik (m); menyatakan orbital yang ditempati elektron pada
subkulit tertentu
d. bilangan kuantum spin (s); menyatakan arah rotasi elektron

4. Notasi unsur : 30 P65 20


a1. 30P65 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
a2. 30P65 :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2
65
a3. 30P : [Ar] 4s2 3d10

b. bil. Kuantum elektron terakhir 3d10, maka: n = 3; l = 2; m = +2; s = ± ½


c. diagram orbital: ║ ║ ║ ║ ║
-2 -1 0 +1 +2
d. Unsur 30P65 terletak di golongan IIB dan periode 4 pada tabel periodik.
B. Program Tindak Lanjut
1. Remedial : bagi siswa yang belum mencapai standar KKM
2. Pengayaan : bagi siswa yang sudah mencapai standar KKM

 Pengayaan
Mengapa konfigurasi elektron:
- 14Si : [Ne] 3s2 3p2 bukan 3s1 3p3 (orbital ½ penuh)
- 69Tm : [Xe] 6s2 4f13 bukan 6s1 4f14
Sebagaimana halnya:
- 24Cr : [Ar] 4s2 3d4 menjadi[Ar] 4s1 3d5

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. H. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 198803 1 103 NIP: 19700518 199401 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Maros


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / Ganjil

Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat unsur periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-
sifat senyawa.

Kompetisi Dasar :
1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan
bentuk molekul.

Materi Pembelajaran :
Bentuk molekul

Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
2. Menentukan bentuk molekul berdasarkan hasil hibridisasi

B. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran


KKM : 65

Pertemuan ke-1

I. Materi Ajar
 Bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
 Hibridisasi
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Kognitif
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menuliskan pasangan elektron di sekitar atom pusat dan atom terikat berdasarkan struktur Lewis
2. Mengidentifikasi pasangan elektron sebagai PEB dan PEI
3. Menentukan jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (∑ domain)
4. Merumuskan tipe molekul
5. Menggambarkan geometri molekul berdasarkan teori domain elektron
6. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron ( VSEPR)
7. Menentukan kepolaran suatu senyawa berdasarkan bentuk molekulnya
8. Menjelaskan mekanisme hibridisasi
9. Menentukan orbital hibrid
10. Menentukan bentuk molekul berdasarkan hibridisasi

IV. Uraian Materi Pembelajaran


 Teori ikatan valensi menggambarkan ikatan kovalen, yakni penggunaan elektron bersama
sebagai tumpang-tingih orbital-orbital atomiknya.
 Pada ikatan kovalen biasa, tumpang-tindih melibatkan dua orbital atomik setengah penuh
(masing-masing berisi 1 elektron valensi)
- Pada ikatan kovalen koordinasi, tumpang-tindih melibatkan satu orbital penuh (berisi sepasang
elektron valensi) dengan satu orbital kosong.
Ikatan kovalen dibedakan menjadi:
- Ikatan , yang terbentuk akibat tumpang-tindih ujung-ujung orbital-orbital secara aksial. Contoh:
tumpang-tindih s-s, s-p, dan p-p (aksial)
- Ikatan , yang terbentuk akibat tumpang-tindih orbital-orbital secara lateral. Contoh: tumpang-
tindih p-p (lateral)”
“bentuk molekul dapat diramalkan menggunakan Teori Domain Elektron, yang dikembangkan
dari Teori VSEPR:
- Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) menyatakan bahwa pasangan-pasangan
elektron yang semuanya bermuatan negatif akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak-
menolak antar pasangan-pasangan ini menjadi minimum.
- Teori Domain Elektron, merupakan pengembangan Teori VSEPR dimana pasangan-pasangan
elektron dalam ikatan tunggal/rangkap dan pasangan elektron bebas dianggap terkungkung dalam
suatu domain elektron. Domain elektron dapat dibedakan menjadi:
- Domain Elektron Ikatan (DEI), yakni domain elektron yang mengandung pasangan elektron
ikatan.
- Domain Elektron Bebas (DEB), yakni domain elektron yang mengandung pasangan elektron
bebas.
- Tipe molekul; PEB = ev – ei
2
- Jumlah domain elektron = PEB + PEI
- Beberapa bentuk molekul: linear, segitiga sama sisi, tetrahedron, oktahedron, dan bipiramida
trigonal.
- Kepolaran molekul ditentukan oleh kepolaran ikatan-ikatan kovalen dalam molekul dan bentuk
molekul; dan ditunjukkan oleh nilai momen dipol, .
- Apabila =0, maka molekul bersifat non-polar dan apabila 0, maka molekul bersifat polar.
- Kepolaran molekul juga di tentukan oleh bentuk molekulnya. Molekul bersifat polar jika memiliki
pasangan elektron bebas, dan molekul bersifat nonpolar jika tidak memiliki pasangan elektron
bebas.

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 10 menit)


- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: ikatan kovalen, dot Lewis, Ikatan kovalen polar, elektron
valensi, konfigurasi elektron singkat.
- Motivasi / masalah
Pernahkah melihat bentuk molekul?
a. Menunjukkan bentuk molekul air, CH4, NH 3 dengan mollymod!
b. Apakah yang menyebabkan perbedaan bentuk molekul H2O, CH4, NH 3?
2. Kegiatan Inti ( 60 menit)
-Menginformasikan tentang jumlah domain elektron, tipe molekul, geometri molekul, bentuk
molekul, molekul polar dan non-polar, mekanisme hibridisasi, dan orbital hibrid dari satu
contoh senyawa BF3 dan BrF5. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
-Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan latihan di buku dan memberi kesempatan
beberapa siswa untuk membahasnya di depan kelas secara bergiliran(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir ( 20 menit)
Kesimpulan

a. Bentuk molekul tanpa PEB =


Rumus tipe
Jumlah domain Orbital Hibrid Bentuk molekul
molekul
2 Sp AX2 Linear
3 Sp2 AX3 Segitiga sama sisi
4 Sp3 AX4 Tetrahedral
5 Sp3d AX5 Bipiramida trigonal
6 Sp3d2 AX6 Oktahedral

b. Bentuk molekul dengan PEB meliputi:


Rumus tipe
Jumlah domain Orbital Hibrid Bentuk molekul
molekul
4 Sp3 AX2E2 V-bengkok
4 Sp3 AX3E Piramida trigonal
5 Sp3d AX2E3 Linear
5 Sp3d AX3E2 T-shape
5 Sp3d AX4E Jungkat-jungkit
6 Sp3d2 AX4E2 Segi-4 planar
6 Sp3d2 AX5E Piramida segi-4

Penugasan
a. Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan di rumah pada buku pegangan
b. Menugaskan siswa mengakaji literatur tentang hibridisasi
Kuis
1. Tentukan jumlah domain elektron
2. Tentukan rumus tipe molekul
3. Gambarkan geometri molekul
4. Tentukan nama bentuk molekul
5. Tentukan sifat senyawa (polar atau non-polar) senyawa PCl5
Pertemuan ke-2

I. Materi Ajar
 Hibridisasi
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Kognitif
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan mekanisme hibridisasi
2. Menentukan orbital hibrid
3. Menentukan bentuk molekul berdasarkan hibridisasi

IV. Uraian Materi Pembelajaran


“Berdasarkan teori hibridisasi, orbital-orbital atomik dari suatu atom dengan perbedaan tingkat energi
yang kecil, dapat bercampur membentuk orbital-orbital baru yang disebut orbital atomik hibrid. Orbital-
orbital ini ekuivalen satu sama lainnya dalam hal bentuk dan energi tetapi dengan orientasi yang
berbeda. Jenis orbital hibrid yang mungkin: sp, sp2, sp3, sp2d, sp3d, dan sp3d2.”

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 10 menit )


- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang bentuk molekul beberapa senyawa.
- Motivasi/ masalah
Mengapa tidak terdapat senyawa NCl5 seperti halnya PCl5
2. Kegiatan Inti ( 60 menit)
- Menyimak penjelasn guru tentang mekanisme hibridisasi suatu senyawa . (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan latihan di buku dan memberi kesempatan
beberapa siswa untuk membahasnya di depan kelas secara bergiliran(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir ( 20 menit)
Kesimpulan
- Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
- Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang gaya antar molekul dan membuat peta konsep
di rumah
Kuis :
Jelaskan mekanisme hibridisasinya dan tentukan orbital hibrid senyawa PCl5
VI. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pencapaian konsep (concept attainment)
- Pelatihan Inquri
- Kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami struktur atom  Menggambarkan bentuk  Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- molekul berdasarkan teori teori jumlah pasangan
sifat periodik unsur, pasangan elektron. elektron disekitar kulit luar
struktur molekul dan dan  Menentukan bentuk atom pusat dan teori
sifat-sifat senyawa molekul berdasarkan teori hibridisasi untuk
hibridisasi meramalkan bentuk
molekul.

VIII. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


A. Alat / Bahan Pembelajaran
- Mollymod
- Tabel periodik unsure
- Bahan ajar bentuk power point
B. Sumber Pembelajaran
- Standar isi KTSP
- Kimia 2 untuk Kelas XI, Erlangga
- Buku Kimia lain yang relevan
- Internet / multimedia

IX. Penilaian dan Program Tindak Lanjut


A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif

No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai


1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor
Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal
1 2 3 4 5
1. Disiplin
2. Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
3. Kerjasama
4. Mengerjakan dan Mengumpulkan
tugas tepat pada waktunya

Nilai = Skor siswa x 100


Skor maksimal
Ket:
70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.

2. Instrumen penilaian
Pertanyaan:
1. Tentukan jumlah domain elektron
2. Tentukan rumus tipe molekul
3. Gambarkan geometri molekul
4. Tentukan nama bentuk molekul
5. Tentukan sifat senyawa (polar atau non-polar)
6. Jelaskan mekanisme hibridisasinya
7. Tentukan orbital hibridnya pada senyawa:
BH3 Cl2O
BF3 SCl4
BCl3 SF4
CCl4 SF6
CH4 ICl3
SiCl4 ClF3
NH3 IF3
NCl3 IF5
PCl3 ICl5
PCl5 ClF5
PBr5 XeF4
H2O F2O

B. Program Tindak Lanjut


1. Remedial : bagi siswa yang belum mencapai standar KKM
2. Pengayaan : bagi siswa yang sudah mencapai standar KKM

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,
Drs. H. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd
NIP: 19601231 198803 1 103 NIP: 19700518 199401 2 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Maros


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI 1A/ Ganjil

Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat unsur periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-
sifat senyawa.
Kompetisi Dasar :
1.3 Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya
Materi Pembelajaran :
- Gaya antarmolekul

Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik leleh) berdasarkan gaya antarmolekul (gaya Van der
Waals, gaya London, dan Ikatan Hidrogen)
B. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran


KKM : 69

A. Pertemuan ke-1
I. Materi Ajar
 Gaya London
 Gaya Van der Waals
 Ikatan Hidrogen
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Membedakan antara orientasi (dipol – dipol), imbas (dipol – nondipol), dan dispersi (nondipol –
nondipol)
2. Menerapkan hubungan antara besaran gaya Van der Waals, gaya London, dengan ukuran molekul
untuk menjelaskan sifat fisiknya.
3. Menerapkan hubungan antara gaya Van der Waals dengan bentuk molekul (Mr sama) untuk
menjelaskan sifat fisiknya.
4. Menjelaskan mekanisme terjadinya ikatan hidrogen

V. Materi Pembelajaran
Kepadatan molekul menentukan interaksi molekul-molekul dalam unsur atau senyawa melalui gaya
elektrostatik yang disebut gaya antarmolekul.
Gaya antar molekul meliputi:
1. Ikatan Hidrogen
2. Gaya Van Der Waals ( Dipol-Dipol / orintasi ) dan ( dipol-non dipol / imbas )
3. Gaya Dispersi London ( Non dipol-non dipol )
Gaya antar molekul dapat menentukan sifat fisik Zat ( titik didih/titik leleh, wujud zat, )

VI. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pencapaian konsep (concept attainment)
- Pengembangan kemampuan berpikir

B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami struktur atom  Diskusi tentang gaya antar  Siswa dapat Menjelaskan
dan meramalkan sifat- molekul interaksi antar molekul
sifat periodik unsur,  Menganalisis grafik yang (gaya antar molekul) dan
struktur molekul dan dan menunjukkan hubungan sifat zat
sifat-sifat senyawa titik didih dengan massa
molekul yang memiliki
ikatan hidrogen

VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: ikatan kimia, ikatan kovalen, sifat periodik unsur
(keelektronegatifan), contoh-contoh senyawa yang bersifat polar dan nonpolar.
- Motivasi
”Mengapa es mengapung dalam air?”
”Mengapa oksigen mencair ketika didinginkan?”
- Masalah
”Mengapa titik didih / titik beku senyawa berbeda-beda?
2. Kegiatan Inti
Dengan bimbingan guru, siswa melaksanakan diskusi sambil mengerjakan latihan dan
memberi kesempatan beberapa siswa untuk membahasnya secara bergiliran(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menyimpulkan gaya-gaya antar molekul dan pengaruhnya terhadap sifat fisik zat.
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan di rumah pada buku pegangan
Mengingatkan siswa ulangan harian pada pertemuan berikutnya
Kuis
Tentukan gaya antar molekul yang terjadi pada senyawa berikut;
HF, HCl, H2O, H2S, Br2 , I2 , NaCl, Intan (C), dan ramalkan urutan titik didihnya

VIII. Penilaian dan Program Tindak Lanjut


A. Penilaian
I. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.

II. Instrumen penilaian

1. a. Tuliskan kelemahan teori atom Niels-Bohr.


b. Bagaimana Louis de Broglie menjelaskan sifat elektron dalam atom.
2. a. Tuliskan konfigurasi elektron unsur 90X, menurut aturan Aufbau
b. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir dan diagram orbitalnya.
c. Tentukan letaknya dalam sistem periodik.
3. Tentukan bentuk molekul senyawa PBr5 (P=15;Br=35), berdasarkan teori VSEPR dan teori
hibridisasi serta tentukan sifatnya
4. Mengapa titik didih HI(-350 C) lebih tinggi dari HCl(-850 C).
B. Program Tindak Lanjut

1. Remedial : bagi siswa yang belum mencapai standar KKM


2. Pengayaan : bagi siswa yang sudah mencapai standar KKM

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. H. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 198803 1 103 NIP: 19700518 199401 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Maros


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Ganjil

Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

Kompetisi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Materi Pokok :
- Termokimia

Indikator Pencapaian:
A.Kognitif
1. Menjelaskan hukum / azas kekekalan enrgi
2. Membedakan sistem dan lingkungan
B. Indikator Proses
3. Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm)
melalui percobaan
C. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran


KKM : 74

A. Pertemuan ke-1

I. Materi Ajar
 Hukum kekekalan energi
 Sistem dan lingkungan
 Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran


III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan azas kekekalan energi (Hukum I Termodinamika)
2. Membedakan sistem dan lingkungan
3. Membedakan sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi
4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
5. Menyimpulkan reaksi yang melepaskan kalor dan reaksi yang menyerap kalor dari data
percobaan.

IV. Materi Pembelajaran


a. Azas kekekalan energi = Hk. I Termodinamika, menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain.
b. Sistem , adalah reaksi atau proses yang menjadi pusat perhatian dan lingkungan adalah segsala
sesuatu yang berada di sekitar sistem (dengan apa sistem tersebut berinteraksi)
c. Sistem terbuka: dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan lingkungan. sistem
tertutup: dapat mengalami pertukaran energi tetapi tidak mengalami pertukaran materi dengan
lingkungan.dan sistem terisolasi: tidak dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan
lingkungan.
d. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas kalor, contoh reaksi respirasi, reaksi pembakaran
dan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor, contoh reaksi fotosintetis
V. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pencapaian konsep (concept attainment)
- Pengembangan kemampuan berpikir
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi & Tanya jawab
- Eksperimen

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami perubahan  Merancang dan  Siswa dapat
energi dalam reaksi kimia melakukan percobaan Mendeskripsikan perubahan
dan cara pengukurannya tentang reaksi eksoterm entalpi reaksi, reaksi
dan endoterm dalam eksoterm dan reaksi
kelompok di laboratorium endoterm
 menyimpulkan perbedaan
antara reaksi eksoterm dan
endoterm dari data
percobaan
 menggambarkan grafik
yang menunjukkan reaksi
eksoterm dan endoterm.

VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: bentuk-bentuk energi.
- Motivasi / Masalah
Apakah energi itu hilang?
2. Kegiatan Inti
- Diskusi dan informasi tentang azas kekekalan energi(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis ,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Mengidentifikasi sistem dan lingkungan(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis ,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Merancang dan melakukan percobaan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
dalam kelompok di laboratorium(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
- Menyimpulkan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dari satu
percobaan(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
- Menggambarkan grafik tingkat energi yang menunjukkan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menyimpulkan kata-kata kunci: Azas kekekalan energi, energi dalam, sistem, lingkungan, kalor,
kerja, entalpi dan perubahan entalpi.
Penugasan
Menugaskan siswa membuat laporan percobaan yang akan di kumpul pertemuan berikutnya.
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang jenis-jenis ΔH dan persamaan termokimia

Kuis,
Reaksi: 2 Al(s) + Fe2O3(s) → 2 Fe(s) + Al2O(s)
t = 27 OC t = 27 OC t = 78 OC
Reaksi apa yang terjadi? Jelaskan dan gambarkan grafik tingkat energinya!

B Pertemuan ke-2

I. Materi Ajar
 Perubahan entalpi = ΔH
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menuliskan persamaan termokimia dengan lengkap dan benar
2. Menyebutkan jenis-jenis perubahan entalpi
3. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi
4. Menghitung harga ΔH dari berbagai jenis perubahan entalpi

IV. Materi Pembelajaran


a. Entalpi pembentukan standar (ΔHfo)
b. Entalpi pepenguraian standar (ΔHdo)
c. Entalpi pembakaran standar (ΔHco)

V. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pencapaian konsep (concept attainment)
- Pelatihan inqury
- Kooperatif

B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan

VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: unsur-unsur yang stabil, wujud unsur yang stabil, tanda
ΔH untuk reaksi eksoterm dan endoterm, persamaan reaksi, mol, entalpi, dan perubahan
entalpi.
- Motivasi / Masalah
Bagaimanakah cara menuliskan harga data kalor reaksi pada suatu persamaan reaksi kimia?
2. Kegiatan Inti
Diskusi informasi tentang jenis-jenis entalpi molar standar(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Membimbing diskusi siswa mengerjakan soal tentang ΔHfo, ΔHdo, dan ΔHco sebagai
latihan di kelas(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
- Setelah diskusi kelompok selesai, setiap kelompok diberi tugas untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis ,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menegaskan cara menuliskan persamaan termokimia yang benar.
Persamaan ΔH = kj / mol

ΔH = kj . Mm atau ΔH = kj . mol-1 . m
m Mm
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang perhitungan ΔH reaksi melalui percobaan.
Kuis
1. Pada penguraian 120 gram gas NO, dibebaskan kalor 361 kj. Tulislah persamaan reaksi
termokimianya!
2. Diketahui ΔHfO CaCO3(s) = + 1206,92 kj/mol. Tuliskan persamaan termokimianya.

VIII. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


A. Alat / Bahan Pembelajaran
- Tabung reaksi + rak + penjepit; pembakar bunsen, spatula
- Cu2O, NH4Cl, CuCO3, Fe, S.
- Tabel ΔHfo, ΔHdo, dan ΔHco
IX. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.

2. Instrumen penilaian

Pada pembakaran 4,4 gram propana(Mr = 44), dibebaskan kalor 223 kj. Tulislah persamaan reaksi
termokimianya!
Diketahui ΔHcO C6H12O6 (g) = - 2.820 kJ/mol ;Tuliskan persamaan termokimianya.

A. Program Tindak Lanjut


1. Remedial : Bagi siswa yang belum mencapai standar KKM
2. Pengayaan : Bagi siswa yang sudah mencapai standar KKM

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. H. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 198803 1 103 NIP: 19700518 199401 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Maros


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Ganjil

Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya

Kompetisi Dasar :
2.2 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan percobaan, Hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan
standar, dan energi ikatan.

Materi Pokok :
Termokimia

Indikator Pencapaian:
A. Indikator proses
Menghitung ΔH reaksi melalui percobaan
B. Kognitif
Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan:
- data entalpi perubahan standar (ΔHfO)
- diagram siklus dan diagram tingkat
- energi ikatan
C. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi Waktu : 10 jam pelajaran


KKM : 64

A. Pertemuan ke-1 dan 2 ( 4 JP )

I. Materi Ajar
 Penentuan ΔH reaksi dengan kalorimeter
Kalorimeter ada 2 jenis yakni;
1. Kalorimeter bom untuk reaksi pembakaran,

q bom = Cbom x Δt

q air = m air x c air x Δt

q reaksi + q bom + q air = 0


q reaksi = - ( q bom + q air )

ΔH reaksi = q reaksi = kJ / mol


mol

2. Kalorimeter sederhana untuk reaksi pelarutan,

q kal = Ckal x Δt
q larutan = m larutan x c larutan x Δt

q reaksi + q kal + q larutan = 0


q reaksi = - ( q kal + q larutan )
ΔH reaksi = q reaksi = kJ / mol
mol

Δt = t2 - t1
Mol = massa / Mm

Contoh :
Pada pembakaran 2 gram glukosa (Mr=180) dalam kalorimeter yang berisi air 1000 gram
menyebabkan terjadinya perubahan suhu dari 24 0C – 31,50C. Jika kapasitas kalorimeter 812 J/K
dan kalor jenis air 4,2 J / g K.Hitunglah entalpi pembakaran tersebut.

II. Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran


III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menentukan harga ΔH reaksi melalui data percobaan kalorimeter sederhana

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami perubahan  Merancang dan  Siswa dapat Menentukan
energi dalam reaksi kimia melakukan percobaan H reaksi berdasarkan
dan cara pengukurannya untuk menentukan ∆H percobaan, hukum Hess,
reaksi dalam kalorimeter data perubahan entalpi
melalui kerja kelompok di pembentukan standar, dan
laboratorium data energi ikatan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: persamaan termokimia, jenis-jenis perubahan entalpi
- Motivasi / Masalah
Bagaimanakah cara menentukan harga perubahan entalpi?
2. Kegiatan Inti
- Setiap kelompok menyiapkan dan memriksa alat percobaan(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Dengan bimbingan guru, selanjutnya siswa melakukan percobaan dan diskusi
kelompok(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
- Setelah percobaan dan diskusi kelompok selesai, setiap kelompok diminta
menginformasikan hasil percobaannya. Selanjutnya hasil itu dibahas dalam diskusi
kelas. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menyimpulkan harga ΔH reaksi antara:
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(Aq) + H2O(l)
dan menuliskan persamaan termokimianya
Penugasan
Menugaskan siswa membuat laporan percobaan yang akan dikumpul pertemuan berikutnya di
rumah.
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
Menugasakn siswa mengkaji literatur tentang perhitungan ∆H Hukum Hess.
Kuis
Sebanyak 20 mL HCl 1 M ditambahkan ke dalam 20 mL NaOH 1 M pada kalorimeter. Suhu
awal larutan 23,0OC. Setelah dicampurkan, suhu larutan menjadi 23,2 OC. Jika kalor jenis
larutan dianggap sama dengan kalor jenis air = 4,2 j.g-1.C-1, kapasitas kalorimeter = 0 dan
massa jenis air = 1 gram/mL, tentukan ΔH reaksi!

B. Pertemuan ke-3 dan 4

I. Materi Ajar
 Hukum Hess
II. Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep Hukum Hess
2. Menentukan kalor reaksi berdasarkan Hukum Hess
IV. Materi Pembelajaran
1. Hukum Hess menyatakan ”Kalor reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir, tidak bergantung pada tahap-tahap lintasan”
2. Penentuan kalor reaksi berdasarkan Hukum Hess ada 2 cara:
a. Persamaan reaksi ( 2JP)
b. Siklus entalpi reaksi (2JP)

V. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran berbasis masalah
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: Hukum Hess, penentuan ΔH reaksi melalui percobaan
- Motivasi / Masalah
Bagaimanakah cara menentukan ΔH reaksi bagi reaksi kimia yang sulit dilakukan melalui
percobaan?
2. Kegiatan Inti
- Membahas contoh soal penerapan Hukum Hess
- Setelah menyimak penjelasan guru tentang Hukum Hess dan aplikasinya, siswa berdiskusi
mengerjakan soal latihan pada buku pegangan dengan bimbingan guru
- Memberi kesempatan pada siswa untuk mempresentasikannya secara bergiliran
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Penentuan ΔH reaksi dengan menggunakan Hukum Hess, cara diagram siklus entalpi = cara
persamaan reaksi.
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang penentuan ΔH reaksi berdasarkan data ΔHf0
Kuis
1. Diketahui:
H2O(l) → H2(g) + ½ O2(g) ΔH = + 68,3 kj/mol
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ΔH = - 57,8 kj/mol
H2O(l) → H2O(s) ΔH = - 1,5 kj/mol
a. Hitunglah perubahan entalpi dari es menjadi uap!
b. Gambarkan siklus entalpinya!
2. Diketahui diagram entalpi sebagai berikut:
½ N2(g) + O2(g)

ΔH = ...............?
ΔH = 33,18 kj NO(g) + ½ O2(g)
ΔH = - 57,07 kj
NO2(g)
a. Tentukan ΔH reaksi !
b. Gambarkan siklus entalpinya!

C. Pertemuan ke-5

I. Materi Ajar
 Penentuan ΔH reaksi dengan data entalpi pembentukan, ΔHfO
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menghitung ΔH reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar
IV. Materi Pembelajaran
Penentuan ΔH reaksi dengan data ΔHfO
ΔHr = ∑ ΔHfOhasil reaksi – ΔHfOpereaksi
Contoh:
Diketahui:
ΔHfO CO2 (g) = -394 kJ/mol
ΔHfO H2O(g) = -240 kJ/mol
ΔHfO C2H4 (g) = +52 kJ/mol
Hitunglah kalor yang dilepaskan pada pembakaran 6,72 liter gas C 2H4 pada suhu 00C, 1 atm
( Ar C = 12 ; H = 1 )

V. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran berbasis masalah
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan

VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengajukan pertanyaan tentang: jenis-jenis entalpi reaksi, Hukum Hess, dan cara
menentukan ΔH reaksi berdasarkan data ΔHf O serta struktur Lewis beberapa senyawa
kovalen
- Motivasi / Masalah
Bagaimanakah cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan ?
2. Kegiatan Inti
- Membahas contoh soal penentuan ΔH reaksi berdasarkan data ΔHfO(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi dalam mengerjakan uji pemahaman
pada buku pegangan, kemudian mempersentasikannya secara bergiliran(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
-Penentuan ΔH reaksi berdasarkan data ΔHfO, yakni:
ΔHr = ∑ ΔHfOhasil reaksi – ΔHfOpereaksi
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang Penentuan ΔH reaksi dengan Energi Ikatan di
rumah
Kuis :
Diketahui entalpi pembakaran glukosa membebaskan kalor sebesar 2820 kJ, entalpi
pembentukan gas karbon dioksida membebaskan kalor 394 kJ, entalpi pembentukan gas uap air
membebaskan kalor 242 kJ. Hitunglah entalpi pembentukan glukosa tersebut.

D. Pertemuan ke - 6

I. Materi Ajar
 Penentuan ΔH reaksi dengan Energi Ikatan
II. Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:
1. Menghitung ΔH reaksi dengan menggunakan data energi ikatan rata-rata
2. Menghitung energi ikatan rata-rata antar-atom dalam senyawanya.
IV. Materi Pembelajaran
1. Penentuan ΔH reaksi dengan data energi ikatan
2. Menghitung energi ikatan rata-rata antar-atom dalam senyawanya.
VI. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran berbasis masalah
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Mengecek PR siswa dan mempresentasikannya
Mengajukan pertanyaan tentang: cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan data ΔHf O serta
struktur Lewis beberapa senyawa kovalen
- Motivasi / Masalah
Bagaimanakah cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan?
2. Kegiatan Inti
- Membahas contoh soal penentuan Energi Ikatan rata-rata dalam senyawa kovalen dan
ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis ,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.)
- Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi dalam mengerjakan uji pemahaman
pada buku pegangan, kemudian mempersentasikannya secara bergiliran(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.)
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
-Penentuan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan rata-rata:
ΔHr = ∑ EIpereaksi (pemutusan ikatan) – ∑ EIhasil reaksi (pembentukan ikatan)

Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah
Mengingatkan siswa ulangan harian pertemuan berikutnya.
Kuis :
2. Diketahui:
C(s)+2F2(g) → CF4(g) ΔH = - 928 kj/mol
C(s) → C(g) ΔH = + 718 kj/mol
F2(g) → 2F(g) ΔH = + 155 kj/mol
Tentukan energi ikatan rata-rata C – F!
3. Hitunglah ΔH reaksi:
½ N2(g) + 3/2 H2(g) → NH3(g)
Jika diketahui: EI:
N≡N = 914 kj/nol
H–H = 436 kj/mol
N–H = 391 kj/mol
VI. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian
SOAL
1. Reaksi: 2 Al(s) + Fe2O3(s) → 2 Fe(s) + Al2O(s)
t = 27 OC t = 27 OC t = 78 OC
a. Manakah yang termasuk sistem dan yang termasuk lingkungan?
b. Reaksi apa yang terjadi? Jelaskan!
c. Gambarkan diagram tingkat energi dan tentukan ΔH!
2. Tuliskan persamaan termokimia pada penguraian 25 gram CaCO 3(s) yang memerlukan kalor sebesar 1206,92
kj/mol! (Ar: Ca = 40; C = 12; O = 16)
3. Berapa kj yang diperlukan untuk memanaskan 100 mL air dari 25 OC menjadi 100 OC? Kalor jenis air = 4,18
j.g-1.c-1 dan ρair = 1 gr/mL.
4. Diketahui reaksi: 2 C2H2(g) + 5 O2(g) → 4 CO2(g) + 2 H2O(l). Jika:
- kalor reaksi pembakaran C2H2(g) = -2600 kj
- entalpi pembentukan CO2(g) dan H2O(l), masing-masing -395 kj dan -285 kj.
Hitunglah entalpi pembentukan C2H2(g)!
5. Diketahui ΔHfO NH3(g) = 46 kj, ΔHdO N2(g) = 941 kj, dan ΔHdO H2(g) = 436 kj. Hitunglah energi ikatan rata-
rata N – H!
6. Hitunglah ΔH reaksi:
O OH
ǁǁ |
CH3 – C – CH3 + H2(g) → H3C – C – CH3
|
H

Jika: C – H = 413 kj/mol


C = O= 799 kj/mol
C–C = 348 kj/mol
H – H = 436 kj/mol
O – H = 463 kj/mol
B.Program Tindak Lanjut
1. Remedial : Bagi siswa yang belum mencapai standar KKM
2. Pengayaan : Bagi siswa yang sudah mencapai standar KKM

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. H. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 198803 1 103 NIP: 19700518 199401 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Maros


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semeter : XI / Ganjil

Standar Kompetensi :
3. Memahami kinetika reaksi, kesimbangan kima, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta
penerapannya dalam kehidupan.
Kompetensi Dasar :
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Materi Pembelajaran :
Perhitungan derajat disosiasi dan harga Kc
Indikator Pencapaian:
A. Kognitif
1. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
B. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran


KKM : 68
A. Pertemuan ke-1 ( 2 jam pelajaran)
I. Materi Ajar
Derjat disosiasi dan harga Kc
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan derajat disosiasi
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat pereaksi dan hasil reaksi dalam kesetimbangan
III. Uraian Materi Pembelajaran
Derajat disosiasi (α )

Jumlah mol zat yang terurai


α = ----------------------------------
Jumlah mol zat mula-mula

Perhitungan harga Kc

[ Hasil reaksi ] koefisien reaksi


Kc = ----------------------------------
[ Pereaksi ] koefisien reaksi

IV. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan

V Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Tanya jawab tentang makna dan tetapan kesetimbangan pada reaksi-reaksi homogen dan
heterogen.
- Motivasi / Masalah
Bagaimana cara menentukan harga Kc?
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan langkah-langkah menentukan derajat disosiasi dan harga Kc dari
konsentrasi kesetimbangan atau sebaliknya dengan cara memberi contoh soal dan
penyelesaiannya(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);

- Dengan bimbingan guru, siswa berlatih menghitung derajat disosiasi dan harga Kc atau
konsentrasi zat dalam kesetimbangan dan memberi kesempatan kepada beberapa siswa
untuk membahasnya di depan kelas. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);

3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menegaskan langkah-langkah perhitungan α dan harga Kc
Penugasan
-Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
-Menugaskan siswa mempelajari perhitungan Kp
Kuis
Diketahui 1,2 mol gas SO2Cl2 dalam volume 1 L dibiarkan terurai sesuai dengan persamaan
reaksi:
SO2Cl2 (g) ↔ SO2 (g) + Cl2 (g).
Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,4 mol gas klorin, tentukan derajat disosiasi, persentase
derajat disosiasi, dan harga Kc
B. Pertemuan ke-2 ( 2 jam pelajaran)

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang.
2. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.
II. Materi Pembelajaran
Perhitungan harga Kp dan Kc

Kp = Kc (RT) ∆n

III. Strategi dan Metode Pembelajaran


A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Prasyarat pengetahuan
Tanya – jawab tentang Kc
- Motivasi / Masalah
Bagaimana teteapan kesetimbangan jika zat-zat yang bereaksi adalah gas-gas yang diukur
dengan tekanan
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan mengenai tetapan kesetimbangan Kp dan korelasinya dengan Kc
- Guru memberi contoh cara mengerjakan soal-soal Kp dan korelasinya dengn Kc
- Dengan bimbingan Guru, siswa berlatih menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial
gas serta harg dan korelasinya dengan Kc dan memberi kesempatan beberapa siswa untuk
membahasnya di depan kelas
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menegaskan langkah-langkah perhitungan harga Kp berdasarkan tekanan parsial dan harga Kc
Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan di rumah dan menyampaikan
ulangan harian pada pertemuan berikutnya.
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang penerapan prinsip kesetimbangan dalam
kehidupan sehari-hari dan industri.
Kuis
Pada suhu 127OC dalam volume 1 L, 8 mol gas SO3 dibiarkan terurai sesuai dengan reaksi:
2 SO3 (g) ↔ 2 SO2 (g) + O2 (g).
Jika pada keadaan setimbang terdapat 2 mol gas oksigen, tentukan nilai Kc dan Kp.
V. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran
1. Alat / Bahan Pembelajaran
- Lembar kerja siswa

2. Sumber Pembelajaran
- Standar isi KTSP
- Buku Kimia 2 untuk kelas XI, Grafindo
- Buku Kimia 2 untuk kelas XI, Erlangga
VII. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian

Kode: A
1. Pada suhu tertentu, tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g)
adalah 4. Suatu campuran yang terdiri dari 2 mol CO dan 2 mol H 2O direaksikan
dalam volume 1 dm 3 sehingga tercapai kesetimbangan pada suhu itu. Berapa mol
uap air yang terdapat dalam kesetimbangan?
2. Dalam suhu ruangan terdapat kesetimbangan antara 0,5 mol PCl 5, 0,1 mol PCl3, dan
0,1 mol Cl2. Berapakah derajat disosiasi PCl5?
3. Sebanyak 1 mol N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan sehingga 50% terurai
membentuk NO2 (g). Jika tekanan total campuran gas adalah 6 atm, maka tentukan
harga Kp reaksi:
N2O4 (g) ↔ 2 NO2 (g)
4. Dalam industri, asam nitrat diproduksi dengan menggunakan proses Ostwald, yaitu
pembuatan asam nitrat dari amonia dan udara melalui tiga tahap, yaitu:
pembentukan nitrogen oksida, pembentukan nitrogen dioksida dan pembentukan
asam nitrat. Pada tahap pembentukan nitrogen oksida, terjadi reaksi
kesetimbangan:
4 NH3 (g) + 5 O2 (g) ↔ 4 NO (g) + 6 H2O (l) ∆H = -907 kj.
Tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar reaksi berlangsung ke kanan.
Jelaskan!
Kode: B
1. Pada reaksi: CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g) k = 4.
Dicampurkan CO dan H2O masing-masing 0,1 mol serta CO 2 dan H2 masing-masing
0,3 mol. Tentukan komposisi zat-zat tersebut pada kesetimbangan yang baru!
2. Perhatikan kesetimbangan:N2O4 (g) ↔ 2 NO2 (g) . Jika N2O4 dibiarkan mencapai
kesetimbangan pada suhu tertentu, dan ternyata bahwa dalam keadaan ini jumlah
N2O4 sama dengan jumlah NO2. Tentukan persentase N2O4 yang terurai!
3. Pada suhu 500 K, terdapat kesetimbangan:s
2 SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2 SO3 (g) Kc = 25
Jika R = 0,08, hitunglah Kp!
4. Dalam industri, asam nitrat diproduksi dengan menggunakan proses Ostwald, yaitu
pembuatan asam nitrat dari amonia dan udara melalui tiga tahap, yaitu:
pembentukan nitrogen oksida, pembentukan nitrogen dioksida dan pembentukan
asam nitrat. Pada tahap pembentukan nitrogen dioksida, terjadi reaksi
kesetimbangan:
2 NO (g) + O2 (g) ↔ 2 NO2 (g) ∆H = - 114,14 kj.
Tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar reaksi berlangsung ke kanan.
Jelaskan!

A. Program Tindak Lanjut


1. Remedial : Bagi siswa yang belum mencapai standar KKM
2. Pengayaan : Bagi siswa yang sudah mencapai standar KKM

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. H. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 198803 1 103 NIP: 19700518 199401 2 003
RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 MAROS


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI/ Ganjil

Standar Kompetensi :
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Kompetensi Dasar :
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi

Indikator :
A. Kognitif
- Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan)
B. Proses
- Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu
dan katalis) melalui percobaan

C. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi waktu : 4 jam pelajaran


KKM : 70

Pertemuan ke satu

I. Materi Ajar
Molaritas
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai Siswa di harapkan dapat:
 Menghitung dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dalam kerja kelompok
III. Uraian Materi Pembelajaran
 Kemolaran
Kemolaran atau molaritas menyatakan konsentrasi (kepekatan) dari suatu larutan yang
menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. . Kemolaran berkaitan dengan
jumlah mol dan volume larutan, Hubungan ini dituliskan sbb:
n
M = dengan:
v
M = Kemolaran M
N = Jumlah mol zat
V = Volume larutan (liter)
IV. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
- Eksperimen
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami kinetika  Menghitung dan membuat  Siswa dapat Mendeskrip-
reaksi, kesetimbangan larutan dengan sikan pengertian laju reaksi
kimia dan faktor-faktor konsentrasi tertentu dalam dengan melakukan
yang mempengaruhinya, keja kelompok di percobaan tentang faktor-
serta penerapannya dalam laboratorium faktor yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari dan laju reaksi
industri

IV. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


1. Kegiatan Awal
Sebelum memulai proses pembelajaran, guru bertanya kepada siswa tentang:
- Larutan dan komponen penyusun larutan
- Pengertian kemolaran
2. Kegiatan Inti
- Siswa duduk dengan kelompok masing-masing, setiap kelompok mendapat lembar unjuk
kerja mengenai konsentrasi terhadap laju reaksi. Sebelum kegiatan eksperimen dimulai,
guru meminta kepada siswa agar berhati-hati menggunakan alat-alat yang mudah pecah dan
zat-zat yang berbahaya serta meminta agar melakukan percobaan dengan teliti(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Dengan bimbingan guru, setiap kelompok melaksanakan percobaan sesuai dengan
petunjuk(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Setelah percobaan selesai salah satu kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil
percobaan secara bergiliran(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
Kesimpulan
Menegaskan langkah-langkah menghitung molaritas dan membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu.
Penugasan
Sebelum menutup proses pembelajaran guru meminta kepada siswa, untuk membuat laporan
hasil percobaann dan hasil diskusi kelompoknya yang di kumpul pada pertemuan
berikutnya(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan dan mengkaji literatur tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Kuis
Untuk membuat 300 mL larutan H2SO4 0,2 M, berapa mL H2SO4 40% (Mr = 98; Bj =
1,47 g/mL) yang harus diencerken dengan air?

Pertemuan ke dua

I. Materi Ajar
Laju reaksi
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai Siswa di harapkan dapat:
 Merancang dan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam kerja
kelompok
 Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
III. Uraian Materi Pembelajaran
 Laju Reaksi
Laju reaksi merupakan gambaran cepat lambatnya suatu reaksi kimia, laju reaksi menunjukkan
perubahan konsentrasi zat dalam setiap satuan waktu,
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, selain wujud dan jenis zat laju reaksi dapat pula
dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi, suhu reaksi, luas permukaan bidang sentuh reaksi katalis
IV. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
- Eksperimen
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami kinetika  Merancang dan  Siswa dapat Mendeskrip-
reaksi, kesetimbangan melakukanmpercobaan sikan pengertian laju reaksi
kimia dan faktor-faktor tentang faktor-faktor yang dengan melakukan
yang mempengaruhinya, mempengarui laju reaksi percobaan tentang faktor-
serta penerapannya dalam dalam kerja kelompok di faktor yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari dan laboratorium laju reaksi
industri

V. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


1. Kegiatan Awal
Sebelum memulai proses pembelajaran, guru bertanya kepada siswa tentang:
- Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
2. Kegiatan Inti
- Siswa duduk dengan kelompok masing-masing, setiap kelompok mendapat lembar
unjuk kerja mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi i. Sebelum kegiatan
eksperimen dimulai, guru meminta kepada siswa agar berhati-hati menggunakan alat-
alat yang mudah pecah dan zat-zat yang berbahaya serta meminta agar melakukan
percobaan dengan teliti(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
- Dengan bimbingan guru, setiap kelompok melaksanakan percobaan sesuai dengan
petunjuk(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
- Setelah percobaan selesai salah satu kelompok di minta untuk mempresentasikan hasil
percobaan secara bergiliran(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
3. Kegiatan Akhir
- Sebelum menutup proses pembelajaran guru meminta kepada siswa, untuk membuat
laporan hasil percobaann dan hasil diskusi kelompoknya yang di kumpul pada
pertemuan berikutnya(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
- Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang teori tumbukan,orde reaksi, dan peranan
laju reaksi dalam kehidupan sehari – hari.

VI. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


2. Alat / Bahan Pembelajaran
- Lembar kerja siswa
2. Sumber Pembelajaran
- Standar isi KTSP
- Buku Kimia 2 untuk kelas XI, Grafindo
- Buku Kimia 2 untuk kelas XI, Erlangga
VII. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.
2. Instrumen penilaian
Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015
Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 1988031 103 NIP: 19700518 199401 2 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMA Negeri 1 MAROS


MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS / SEMESTER : XI / ganjil

Standar Kompetensi
3. Memahami Kinetika reaksi. Kestimbangan Kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar
3.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan factor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta
tetapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator :
A. Kognitif
 Menjelaskan pengaruh konsentrasi , luas permukaan bidang sentuh dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan
 Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia yang menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator
 Menjelaskan pengertian peranan katalisator dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram
 Menentukan orde dan waktu reaksi
 Menjelaskan peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri

B. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

Alokasi Waktu : 10 jam pelajaran


KKM : 69
Pertemuan ke satu
I. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan
2. Menjelaskan hubungan energi aktivasi dan laju reaksi
3. Membedakan diagram energi potensal dari reaksi kimia yang menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator
4. Menjelaskan pengertian, peranan katalisaror dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram
5. Menentukan orde dan waktu reaksi
6. Menjelaskan peranan katalis dalam tubuh mahluk hidup dan industri

II. Materi Pelajaran


 Teori tumbukan
 Energi pengaktifan
 Orde reaksi
 Peranan laju reaksi dalam mahluk hidup dan industri
VI. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran berbasis masalah
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Memahami kinetika  diskusi kelas menjelaskan  Siswa dapat Memahami
reaksi, kesetimbangan faktor-faktor penentu laju teori tumbukan (tabrakan)
kimia dan faktor-faktor reaksi dengan teori untuk menjelaskan faktor-
yang mempengaruhinya, tumbukan. faktor penentu laju dan orde

serta penerapannya  Mengidentifikasi reaksi  reaksi, dan terapannya


dalam kehidupan sehari- yang menggunakan katalis dalam kehidupan sehari-hari
hari dan industri dan yang tidak
menggunakan katalis
dengan menggunakan
teori tumbukan melalui
diskusi.
 Menghitung dan
menentukan orde dan
waktu reaksi berdasarkan
data percobaan melalui
diskusi.
 Berlatih menentukan orde
reaksi, persamaan laju
reaksi.
 menjelaskan peranan
katalis dalam reaksi
melalui diskusi
A. Pertemuan pertama

“ Pengaruh konsentrasi, suhu, luas prmukaan terhadap teori tumbukan “


VI.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Awal
 Motivasi : Apa artinya speedmotor pada kendaraan menunjukkan 30km/jam
 Prasyarat : Jelaskan pengertian tumbukan dan konsentrasi
 Masalah : Jika kita melarutkan gula merah, yang mana lebih cepat larut dalam bentuk serbuk atau
bulatan
b. Kegiatan Inti
- Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
- Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan masing-masing topic (materi) yang diberikan kepada
kelompoknya(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Kelompok A dan B mempresentasikan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Kelompok C dan D mempresentasikan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju
reaksi(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Kelompok E dan F mempresentasikan pengaruh suhu terhadap laju reaksi(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Guru memberi tanggapan /tambahan atas jawaban peserta diskusi(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
c. Kegiatan Penutup
 Kesimpulan
Faktor –faktor yang mempengruhi laju reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh dan
suhu
 Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang energi aktifasi dan pengaruh katalis terhadap laju
reaksi.
 Kuis
Tentukan faktor-faktor yang menentukan laju reaksi pada kondisi berikut, kemudian jelaskan dengan
teori tumbukan:
o Ragi yang digunakan pada fermentasi singkong
o Batubara ytang berbentuk debu-debu dapat menyebabkan ledakan mematikan di
pertambangan batubara jika bereaksi dengan api

B. Pertemuan Kedua

“ Teori tumbukan dan Energi aktifasi “


VI.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
 Motivasi : Apa itu energi?
 Prasyarat : Menanyakan pengertian energi potensial dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

b. Kegiatan Inti
- Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
- Guru membagikan LKS (Daftar Pertanyaan) tentang teori tumbukan dan energi aktifasi kepada siswa
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan LKS(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
- Guru memberi tanggapan/tambahan atas jawaban peserta didik(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
c. Kegiatan Penutup
 Kesimpulan
Reaksi yang menggunakan katalis lebih mudah berlangsung dan menghasilkan lebih banyak
produk karena energi yang diperlukan lebih rendah dibanding tanpa katalis
 Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal pada buku pegangan sebagai latihan di rumah.
Menugaskan siswa menkaji literatur tentang pengaruh katalis terhadap laju reaksi
 Kuis
C. Pertemuan Ketiga

“ Pengaruh katalis terhadap laju reaksi “


VI.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Awal
 Motivasi dan apersepsi : Apa pengertian katalis?
 Prasyarat : Menanyakan perbedaan katalisator dan inhibitor
 Masalah : Apa pengaruh katalis terhadap energi aktivasi
b. Kegiatan Inti
 Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok
 Peserta didik melakukan diskusi membahas pengertian peranan katalisator dan energi pengaktifan
dengan menggunakan diagram
 Masing-masing peserta mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan materi yang di bahasnya
 Guru memberi tanggapan/tambahan atas hasil diskusi siswa
c. Kegiatan Akhir
 Kesimpulan
 Penugasan
Menugaskan siswa mengkaji literatur tentang penentuan orde reaksi, persamaan laju reaksi, dan
konstanta laju reaksi (k)
 Kuis
Tentukan faktor-faktor yang menentukan laju reaksi pada kondisi berikut, kemudian jelaskan dengan
teori tumbukan:
o Ragi yang digunakan pada fermentasi singkong

D. Pertemuan Keempat

“Penentuan orde reaksi, persamaan laju reaksi, dan konstanta laju reaksi (k) ”
VI.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
 Motivasi dan apersepsi : Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
 Prasyarat : Data apa yang dibutuhkan untuk menghitung orde reaksi
b. Kegiatan Inti
 Guru memberi contoh cara menentukan orde reaksi, harga konstanta laju reaksi dan persamaan laju
reaksi
 Peserta didik berlatih menyelesaikan soal-soal berdasarkan contoh yang diberikan guru
 Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyelesaikan soal di papan tulis
c. Kegiatan Penutup
 Kesimpulan
Jika suatu reaksi: p A + q B rC + sD
Maka Persamaan laju reaksnya:
V = k [A]m[B]n
Dengan :
V = Laju reaksi
k = Konstantata laju reaksi
m = Orde reaksi zat A
n = Orde reaksi zat B
m + n = Orde reaksi total

 Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan
Menugaskan siswa menkaji literatur tentang peranan katalis dalam mahkluk hidup dan industri.
 Kuis
Berikut disajikan data percobaan untuk reaksi: 2 ICl (g) + H2 (g) → I2 (g) + 2 HCl (g)
Konsentrasi awal Laju pembentukan
Percobaan
ICl (mol/L) H2 (mol/L) I2
ke
(mol/Ls)
1 0,2 0,1 0,042
2 0,2 0,2 0,168
3 0,4 0,1 0,084
Tentukan:
a. orde reaksi terhadap ICl dan H2
b. persamaan laju reaksi
c. harga k
d. laju reaksi pada saat [ICl] 0,5 M, [H2] 0,3 M.

E. Pertemuan Kelima

“Peranan katalis dalam mahkluk hidup dan industri. “


VI.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Awal
 Motivasi dan apersepsi : Apa pengertian industri
 Prasyarat : Ditanyakan proses kerja katalis pada salah satu system industri
b. Kegiatan Inti
- Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
- Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk membahas proses kerja katalis dalam mahluk hidup
dan industri(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
- Guru memberi tanggapan/ tambahanatas jawaban(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
c. Kegiatan Awal
 Kesimpulan
 Penugasan
Menugaskan siswa mengerjakan soal latihan pada buku pegangan
Mengingatkan siswa ulangan harian pertemuan berikutnya
 Kuis
VII. Alat dan Sumber Belajar
 Buku Kimia Kelas XI
 LKS
 Alat dan bahan percobaan

VII. Penilaian dan Program Tindak Lanjut


A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C

- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian


- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.

2. Instrumen penilaian

1. Untuk membuat 250 mL larutan Na2S2O3 0,2 M, berapa gram Na2S2O3 yang harus ditimbang jika Ar Na =
23; S = 32; ) = 16?
2. Dalam satu percobaan 50 mL Na 2S2O3 0,2 M direaksikan dengan 5 mL HCl 2 M. Diketahui bahwa laju
reaksi meningkat dua kali lebih cepat pada setiap kenaikan suhu 10 OC. Jika pada suhu 20OC laju reaksi 2 x
10-4 M/S, tentukan laju reaksi pada suhu 80OC!
3. Berikut disajikan data percobaan untuk reaksi: 2 ICl (g) + H2 (g) → I2 (g) + 2 HCl (g)
Konsentrasi awal Laju pembentukan
Percobaan ke ICl (mol/L) H2 (mol/L) I2
(mol/Ls)
1 0,2 0,1 0,042
2 0,2 0,2 0,168
3 0,4 0,1 0,084

Tentukan:
a. orde reaksi terhadap ICl dan H2
b. persamaan laju reaksi
c. harga k
d. laju reaksi pada saat [ICl] 0,5 M, [H2] 0,3 M.
4. Tentukan faktor-faktor yang menentukan laju reaksi pada kondisi berikut, kemudian jelaskan dengan teori
tumbukan:
a. Penambahan lebih banyak bubuk detergen untuk cucian baju akan menghapus noda dengan cepat
b. LPG tidak akan terbakar jika tidak ada sumber api
5. Pembentukan amonia dari gas nitrogen dan gas hidrogen menurut reaksi:
N2 (g) + 3 H2 (g)  2 NH3 (g)
Jika dalam suatu waktu t, laju reaksi pembentukan NH 3 adalah 0,05 mol/Ls. Tentukan:
a. laju reaksi pereaksi N2
b. laju reaksi pereaksi H2

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 1988031 103 NIP: 19700518 199401 2 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


NAMA SEKOLAH : SMA Negeri 1 MAROS
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS / SEMESTER : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi:
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan faktor – faktor yang mempengaruhinya serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar:
3.5. Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Indikator:
 Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada
reaksi kesetimbangan
A. Kognitif
I. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
2. Untuk mengetahui kondisi optimum bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan
B. Afektif
 Karakter siswa yang diharapkan :
Taat beribadah, Berahklak mulia, Jujur, Kerja keras, Ketelitian, Kedisiplinan,Ketekunan,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan, Rendah hati dan Sopan santun,
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil

II. Materi Pembelajaran


Kesetimbangan kimia dalam industri dan kehidupan sehari-hari
Uraian Materi:
 Reaksi pembentukan ammonia (NH3) menurut proses Haber Bosch adalah:
N2 (g) + NH2 (g) 2NH3 (g) ∆H = -92 kJ Menurut azas Le Chatelier, agar
produksi amoniak optimum, dapat dilakukan pada:
 Tekanan tinggi (400 atm)
 Suhu tinggi (suhu optimum 500oC
 Katalis Fe2O3
 Hasil NH3 = 55% - 60%
 Reaksi pembuatan asam sulfat menurut proses kontak reaksi:
1. Belerang di baker dengan oksigen dalam udara menghasilkan gas
2. SO2 S (l) + O2 (g) SO2 (g) ∆H = -298 kJ
3. Belerang dioksida murni dialirkan kedalam ruangan bereaksi dengan oksigen dan dengan
bantuan katalis. Disini berlangsung proses kontak (kontak antara campuaran gas dengan katalis).
Reaksi yang terjadi
2 SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g) ∆H = -190 kJ
4. Belerang teroksidasi (SO3) dialirkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat yang
disebut “OLeum”, reaksinya adalah :
SO3 (g) + H2SO4 H2S3O7 (l)
5. Tahap air H2S2O7 (Oleum) diencerkan dengan air membentuk asam sulfat pekat
H2S2O7 (l) + H2O (l) H2SO4 (aq)
Catatan:
Pada reaksi kesetimabngan (reaksi 2) agar diperoleh hasil optimum dapat dilakukan pada
kondisi:
 Tekanan normal (1 atm)
 Suhu tinggi (suhu optimum ± 450oC)
 Katalis V2O5 , Hasi H2SO4 = 70 % - 98 %
III. Strategi dan Metode Pembelajaran
A. Strategi Pembelajaran
- Pembelajaran pencapaian konsep
- Pembelajaran pelatihan inquiry
- Pembelajaran kooperatif
B. Metode Pembelajaran
- Diskusi informasi
- Pelatihan dan penugasan
- Tanya jawab
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal :
Konsep prasyarat : Mengetahui rumus kimia amoniak dan asam sulfat

Kegiatan inti:
- Menjelaskan reaksi pembuatan Amoniak menurut proses Haber Bosch serta reaksi pembuatan asam
sulfat menurut proses kontak(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Kegiatan akhir
Menugaskan kepada siswa mencari industri- industri kecil yang prosesnya menggunakan system
kesetimbangan baik melalui pengamatan langsung maupun melalui literature (buku-buku) (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
kritis , Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

V. Media Pembelajaran
a. Alat :
b. Sumber Pelajaran : Buku Paket Kimia SMA II
VI. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
A. Penilaian
1. Prosedur penilaian
- Aspek penilaian :
a. Kognitif
No. Aspek yang dinilai Skor siswa Skor maksimal Nilai
1. Soal instrumen penilaian
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal
b. Afektif
Skor Skor Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 siswa maksimal
1 Disiplin
2 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
3 Kerjasama
4 Mengerjakan & mengumpulkan tugas tepat waktu
Nilai = Skor siswa x 100
Skor maksimal

Ket: 70-100 = A
50-69 = B
0-49 = C
- Jenis : Kuis, Tugas individu/kelompok, Ulangan harian
- Bentuk : Lisan / pengamatan langsung (performens), Kuisioner / pengamatan langsung, laporan
tertulis, tes tertulis.

II. Instrumen penilaian

1. Tuliskan reaksi kesetimbangan pembuatan amoniak (NH 3) !


2. Menurut proses Haber Bosch. Pembuatan amoniak dilakukan pada kondisi optimum tekanan tinggi
(sekitar 400 atm) dan suhu tinggi (5000oC). Jelaskan alasan digunakannya tekanan dan suhu tinggi pada
proses tersebut!
3. Tuliskan reaksi pembuatan asam sulfat!

Jawaban
1. NH3 dibuat dari gas N2 dan H2 menurut reaksi kesetimbangan:
N2 (g) + 3H2 (g) NH3 (g) ∆H = -92 kJ
2. Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi optimum yang menguntungkan (reaksi berlangsung ke
kanan) pada prose pembuatan amoniak adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi reaksi
tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah. Bahkan pada suhu 500 oC, walaupun dengan
resiko kesetimbangan bergeser ke kiri. Untuk mengimbangi kesetimbangan bergser ke kiri
digunakan tekanan tinggi sampai 450 atm agar reaksi bergeser ke kanan, untuk mendapatkan NH3
55 % - 60 %
3. Reaksi pembuatan asam sulfat
a. S (s) + O2 (g) SO2 (g)
b. 2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g) ∆H = 191,2kJ
c. SO3 (g) + H2SO4 (aq) H2S2O7 (l)
d. H2S2O7 (l) + H2O (l) 2H2SO4 (aq)

Mengetahui, Maros, 27 Juli 2015


Kepala SMA Neg 1 Maros Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. Muslimin Zn, M.PdI Sriyanti, S.Pd


NIP: 19601231 1988031 103 NIP: 19700518 199401 2 003

Anda mungkin juga menyukai