Anda di halaman 1dari 4

Ade Sri Ratu Mahmudah, S.

Pd
NUPTK : 6051769670220003

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 1: STRUKTUR ATOM DAN


SISTEM PERIODIK UNSUR
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom
2. Atom, Molekul dan Ion
3. Sistem Periodik Unsur
4. Sifat Keperiodikan Unsur
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari 1. Perkembangan Teori Atom (mulai dari model
atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Gelombang.
2. Percobaan Tabung Sinar Katoda da penemuan
partikel negatif dalam atom
3. Percobaan penembakan sinar alfa pada
lempeng emas dan penemuan inti atom oleh
Rutherford
4. Teori atom Bohr dan spketrum atom Hidrogen
5. Teori mekanika kuantum oleh Max Planck,
model atom mekanika gelombang berdasar:
- ketidakpastian Heisenberg
- dualisme elektron Louis de Broglie, dan
- persamaan gelombang oleh Erwin
Schrodinger.
6. Bilangan Kuantum
- Bilangan Kuantum utama (n)
- Bilangan Kuantum azimuth (l)
- Bilangan Kuantum magnetik (m)
- Bilangan Kuantum spin (s)
7. Bentuk orbital s, p, d, dan f
8. Aturan konfiggurasi elektron
- Prinsip aufbau
- Atura Hund
- Larangan Pauli
9. Partikel dasar penyusun atom
10. Nomor atom dan Nomor Massa
11. Molekul dan Ion
12. Rumus Empiris dan Rumus Senyawa
13. Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron
14. Tatanama Senyawa
15. Perkembangan sistem periodik unsur
- Sistem Periodik Dobereiner
- Sistem Periodik Oktaf Newlands
- Sistem Periodik Mendeleev
- Sistem Periodik Lothar Meyer
- Sistem Periodik Modern (Henry Moseley)
16. Periode dan golongan
17. Penggolongan periodik unsur
18. Hubungan Konfigurasi Elektron dan sistem
periodik
19. Konfigurasi elektron Kation dan Anion
modul ini
20. Sifat periodik unsur
- Jari-jari atom
- Energi Ionisasi
- Afinitas Elektron
- elektronegativitas

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Gelombag cahaya dan spektrum sinar
di modul ini 2. Persamaan Rydberg dalam spektrum atom
Hidrogen dan garis emisi hydrogen (deret)
3. Efek Zeeman
4. Persamaan Gelombang
5. Bentuk orbital f

3 Daftar materi yang sering 1. Siswa masih sering menyimpulkan bahwa


mengalami miskonsepsi atom merupakan partikel terkecil penyusun
suatu zat, padahal di dalam atom terdapat
partikel subatomik seperti proton, neutron, dan
elektron.
2. Beberapa menganggap bahwa atom dapat
dilihat menggunakan mikroskop, atom
merupakan benda yang bulat dan berlapis-lapis
karena ada kulit-kulit elektron. Karena atom
merupakan bagian terkecil suatu zat maka
siswa beranggapan ada alat pembesar yang
mampu untuk melihat atom padahal sampai
sekarang belum dapat dibuat alat untuk
melihat atom. Dalam hal ini siswa
menganggap atom dapat sebagai atom tunggal
yang berdiri sendiri, padahal dalam
kenyataannya atom belum pernah dapat
diisolasi suatu atom tuggal.
3. Miskonsepsi model atom
Konsep kulit elektron oleh siswa dibayangkan
sebagai sesuatu yang konkret layaknya kulit
telur yang melindungi putih telur dan putih
telur yang
melindungi kuning telur, padahal yang
dimaksud kulit merupakan suatu daerah
dimana elektron mengelilingi inti.
4. Miskonsepsi mengenai konsep orbit dan
orbital, dimana kadag siswa menyamakan dua
istiah tersebut, orbital adalah lintasan elektron
dalam mengelilingi inti atom.
5. Aturan aufbau (pada saaat menentukan mana
yang lebih dulu terisi elektron apakah 4s atau
3d, dan elektron di orbital manakah yang akan
lebih mudah dilepas apakah 4s atau 3d)
6. Miskonsepsi antara pengisian elektron
(seharusnya penyusunan elektron), Pada
pembelajaran mengenai konfigurasi atom
suatu unsur, masih sering ditemui istilah
‘pengisian elektron’ untuk mepelajari susunan-
susunan elektron di dalam suatu atom unsur.
Penggunaan istilah ‘pengisian elektron’ ini
kurang tepat sehingga perlu diperbaiki. Istilah
‘pengisian’ seolah menggambarkan bahwa
elektron yang terdapat dalam suatu atom
berasal dari luar atom. Padahal tidak demikian.
Elektron telah tersusun di dalam atom
sedemikian sehingga memberi sifat khas pada
atom tersebut yang membedakannya dengan
atom unsur-unsur lain.
7. Membuat konfigurasi elektron jika diketahui
nomor massa
8. Miskonsepsi ketika menentukan nomor atom
jika diketahui konfigurasi elektron dari kation
atau anion, sering terbalik kapan elektronnya
ditambah dan kapan elektronnya dikurangi,
dikarenakan siswa masih belum paham konsep
bagaimana eerbentuknya kation dan anion.
9. Miskonsepsi Bentuk Orbital Menurut model
atom mekanika gelombang, elektron berada
dalam orbital- orbital dengan bentuk orbital-
orbital yang berbeda-beda. Orbital s berbentuk
bola. Karena probabilitas untuk menemukan
elektron dari inti mempunyai jarak yang sama,
sedangkan orbital-orbital p, d dan f
mempunyai bentuk yang unik. Semua ini
merupakan kurva peluang ditemukan elektron
dari inti atom, dari hasil pemecahan
persamaan gelombang. Penggambaran tersebut
dapat menimbulkan terjadinya miskonsepsi
terhadap bentuk fisik atom, yaitu seakan-akan
atom merupakan benda yang seperti pada
gambar bentuk orbital tersebut, miskonsepsi
ini terjadi karena misinterpretasi dan gambaran
yang bersifat matematis menjadi gambaran
yang bersifat fisis.
10. miskonsepsi arah dari bilangan kuantum spin
Miskonsepsi terjadi dalam penentuan bilangan
kuantum magnetik spin bagi elektron tak
berpasangan dalam suatu orbital.
Sebagian besar responden menganggap bahwa
elektron yang tidak berpasangan dalam suatu
orbital pastilah memiliki bilangan kuantum
magnetik spin +1/2. Konsep yang benar adalah
bahwa harga bilangan kuantum magnetik spin
bagi elektron tak berpasangan adalah mungkin
+1/2 atau -1/2. Dalam hal ini, harga bilangan
kuantum magnetik spin bukanlah sebuah
kepastian atau diurutkan mulai dari +1/2 dulu
kemudian -1/2, melainkan sebuah
kemungkinan. Perlu ditekankan bahwa tanda
+1/2 dan -1/2 hanyalah merupakan sebuah
konvensi untuk menunjukkan bahwa jika
terdapat dua elektron dalam satu orbital, maka
arah spin kedua elektron harus saling
berlawanan sesuai dengan prinsip Pauli.
11. miskonsepsi kata elektron terakhir dan
perbedaan antara elektron terluar dengan
elektron valensi
12. Miskonsepsi dalam menentukan mana yang
termasuk molekul senyawa da molekul unsur
(miskonsepsi klasifikasional)
13. Miskonsepsi dalam menentukan ion
monoatomik dan ion poliatomik

Anda mungkin juga menyukai