Periodik Unsur Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom 2. Atom, Molekul, dan Ion 3. Sistem Periodik Unsur 4. Sifat Keperiodikan Unsur No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang 1. Perkembangan Teori Atom (mulai dipelajari dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang. 2. Percobaan Tabung Sinar Katoda dan penemuan partikel negatif dalam atom 3. Percobaan penembakan sinar alfa pada lempeng emas dan penemuan inti atom oleh Rutherford 4. Teori atom Bohr dan spketrum atom Hidrogen 5. teori mekanika kuantum oleh Max Planck, model atom mekanika gelombang berdasar: - ketidakpastian Heisenberg - dualisme elektron Louis de Broglie, dan - persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger. 6. Bilangan Kuantum - Bilangan Kuantum utama (n) - Bilangan Kuantum azimuth (l) - Bilangan Kuantum magnetik (m) - Bilangan Kuantum spin (s) 7. Bentuk orbital s, p, d, dan f 8. Aturan konfiggurasi elektron - Prinsip aufbau - Atura Hund - Larangan Pauli 9. Partikel dasar penyusun atom 10. Nomor atom dan Nomor Massa 11. Molekul dan Ion 12. Rumus Empiris da Rumus Senyawa 13. Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron 14. Tatanama Senyawa 15. Perkembangan sistem periodik unsur - Sistem Periodik Dobereiner - Sistem Periodik Oktaf Newlands - Sistem Periodik Mendeleev - Sistem Periodik Lothar Meyer - Sistem Periodik Modern (Henry Moseley) 16. Periode dan golongan 17. Penggolongan periodik unsur 18. Hubungan Konfigurasi Elektron dan sistem periodik 19. Konfigurasi elektron Kation dan Anion 20. Sifat periodik unsur - Jari-jari atom - Energi ionisasi - Afinitas elektron - elektronegativitas 2 Daftar materi yang sulit 1. Gelombag cahaya dan spektrum sinar dipahami di modul ini 2. Persamaan Rydberg dalam spektrum atom Hidrogen dan garis emisi hydrogen (deret) 3. Efek Zeeman 4. Persamaan Gelombang 5. Bentuk orbital f 3 Daftar materi yang sering 1. Siswa masih sering menyimpulkan mengalami miskonsepsi bahwa atom merupakan partikel terkecil penyusun suatu zat, padahal di dalam atom terdapat partikel subatomik seperti proton, neutron, da elektron. 2. Beberapa menganggap bahwa atom dapat dilihat menggunakan mikroskop, atom merupakan benda yang bulat dan berlapis-lapis karena ada kulit-kulit elektron. Karena atom merupakan bagian terkecil suatu zat maka siswa beranggapan ada alat pembesar yang mampu untuk melihat atom padahal sampai sekarang belum dapat dibuat alat untuk melihat atom. Dalam hal ini siswa menganggap atom dapat sebagai atom tunggal yang berdiri sendiri, padahal dalam kenyataannya atom belum pernah dapat diisolasi suatu atom tuggal. 3. Miskonsepsi model atom Konsep kulit elektron oleh siswa dibayangkan sebagai sesuatu yang konkret layaknya kulit telur yang melindungi putih telur dan putih telur yang melindungi kuning telur, padahal yang dimaksud kulit merupakan suatu daerah dimana elektron mengelilingi inti. 4. Miskonsepsi mengenai konsep orbit dan orbital, dimana kadag siswa menyamakan dua istiah tersebut, orbital adalah lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom. 5. Aturan aufbau (pada saaat menentukan mana yang lebih dulu terisi elektron apakah 4s atau 3d, dan elektron di orbital manakah yang akan lebih mudah dilepas apakah 4s atau 3d) Miskonsepsi antara pengisian elektron (seharusnya penyusunan elektron), Pada pembelajaran mengenai konfigurasi atom suatu unsur, masih sering ditemui istilah ‘pengisian elektron’ untuk mepelajari susunan-susunan elektron di dalam suatu atom unsur. Penggunaan istilah ‘pengisian elektron’ ini kurang tepat sehingga perlu diperbaiki. Istilah ‘pengisian’ seolah menggambarkan bahwa elektron yang terdapat dalam suatu atom berasal dari luar atom. Padahal tidak demikian. Elektron telah tersusun di dalam atom sedemikian sehingga memberi sifat khas pada atom tersebut yang membedakannya dengan atom unsur-unsur lain. 7. Membuat konfigurasi elektron jika diketahui nomor massa 8. Miskonsepsi ketika menentukan nomor atom jika diketahui konfigurasi elektron dari kation atau anion, sering terbalik kapan elektronnya ditambah dan kapan elektronnya dikurangi, dikarenakan siswa masih belum paham konsep bagaimana eerbentuknya kation dan anion. 9. Miskonsepsi Bentuk Orbital Menurut model atom mekanika gelombang, elektron berada dalam orbital- orbital dengan bentuk orbital-orbital yang berbeda-beda. Orbital s berbentuk bola. Karena probabilitas untuk menemukan elektron dari inti mempunyai jarak yang sama, sedangkan orbital-orbital p, d dan f mempunyai bentuk yang unik. Semua ini merupakan kurva peluang ditemukan elektron dari inti atom, dari hasil pemecahan persamaan gelombang. Penggambaran tersebut dapat menimbulkan terjadinya miskonsepsi terhadap bentuk fisik atom, yaitu seakan-akan atom merupakan benda yang seperti pada gambar bentuk orbital tersebut, miskonsepsi ini terjadi karena misinterpretasi dan gambaran yang bersifat matematis menjadi gambaran yang bersifat fisis. miskonsepsi arah dari bilangan kuantum spin Miskonsepsi terjadi dalam penentuan bilangan kuantum magnetik spin bagi elektron tak berpasangan dalam suatu orbital. Sebagian besar responden menganggap bahwa elektron yang tidak berpasangan dalam suatu orbital pastilah memiliki bilangan kuantum magnetik spin +1/2. Konsep yang benar adalah bahwa harga bilangan kuantum magnetik spin bagi elektron tak berpasangan adalah mungkin +1/2 atau -1/2. Dalam hal ini, harga bilangan kuantum magnetik spin bukanlah sebuah kepastian atau diurutkan mulai dari +1/2 dulu kemudian -1/2, melainkan sebuah kemungkinan. Perlu ditekankan bahwa tanda +1/2 dan -1/2 hanyalah merupakan sebuah konvensi untuk menunjukkan bahwa jika terdapat dua elektron dalam satu orbital, maka arah spin kedua elektron harus saling berlawanan sesuai dengan prinsip Pauli. 11. miskonsepsi kata elektron terakhir dan perbedaan antara elektron terluar dengan elektron valensi 12. Miskonsepsi dalam menentukan mana yang etrmasuk molekul senyawa da molekul unsur (miskonsepsi klasifikasional) 13. Miskonsepsi dalam menentukan ion monoatomik da ion poliatomik