Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KIMIA ANORGANIK 1

“ STRUKTUR ATOM”

KELOMPOK 1:

1. AHMAD URAN (1901060095)


2. KRISTINA SARINA (1901060124)
3. MARIAM DWI PUTRI BANLO ( 2101060091)
4. NATALIA G. SADA (2101060092)
5. ROSLIANA WATI REDENG (2101060092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
kami dapat meyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun Topik pembahasaan dari
makalah ini adalah “Struktur Atom”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Eka Citra Gayatri Kerihi, S.Si., M.Pd., selaku dosen mata kulian Kimia Anorganik 1 yang
telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa, makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
pada khususnya dan pihak lain.

Kupang, 26 Agustus 2022

Penyusun

KELOMPOK 1

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………5
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….6
2.1 Pengertian Atom…………………………………………………………................6
2.2 Struktur Atom……………………………………………………………………….6
2.3 Partikel Dasar Atom……………………………………………………………….. 11
2.2.1 Model Atom Mekanika Kuantum………………………………………………….17
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..21
KESIMPULAN…………………………………………………………………………22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...23

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atom adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat kecil. Di
dalam atom juga terdapat subatom, yaitu partikel penyusun atom yang ukurannya lebih
kecil. Sulit bagi kita untuk membayangkan seberapa kecil atom ini, satu titik yang ada di
akhir kalimat ini saja memiliki panjang sekitar 20 juta atom. Setiap atom memiliki inti,
yang terdiri dari proton dan neutron, serta electron yang bergerak cepat disekitar inti.
Electron-elektron ini terdapat pada tingkatan energi yang berbeda-beda, yang disebut
kulit, tiap kulit memiliki jumlah batas untuk electron, apabila electron di kulit pertama
sudah memenuhi batas, maka electron akan memenuh kult kedua dan seterusnya.
Istilah atom berasal dari bahasa Yunani (tomos), yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang
tak dapat diabgi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada
abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan
menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan
metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan
berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom,
membuktikan bahwa “atom” tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika
kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.Istilah
atom pertama kali digunakan oleh kimiawan asal Inggris bernama John Dalton (1766-
1844), ketika ia mengajukan teori atomnya pada tahun 1807. Dalton menyatakan bahwa
semua unsur kimia tersusun atas pertikel-partikel yang sangat kecil, yang disebut atom,
yang tidak bisa pecah saat zat-zat kimianya direaksikan. Satu lagi pendapatnya yaitu
semua reaksi kimia merupakan akibat saling bergabungnya atau terpisahnya atom-atom.
Teori atom Dalton menjadi dasar untuk ilmu pengetahuan modern.
Berdasarkan penjelasan diatas, electron, neutron dan proton merupakan bagian
terkecil dari atom, namun para ilmuan modern berpendapat bahwa proton dan neutron
tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yang disebut kuark.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan teori Atom ?
2. Apakah yang dimaksud dengan partikel dasar atom?
3. Apa yang dimaksud Model Atom Bohr?
4. Bagaimana Model Atom Mekanik Kuantum ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahu perkembangan teori Atom
2. Untuk mengetahui partikel dasar Atom
3. Untuk mengetahui model Atom Bohr
4. Untuk mengetahui model Atom mekanik kuantum

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


1. STRUKTUR ATOM
Perkembangan Teori Atom yaitu Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah
dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford
(1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914).

Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran


mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk
memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-
partikel dasar dalam atom disebut model atom.

Berikut adalah perkembangan model atom :

1. Model Atom Dalton

a. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.


b. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
c. Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur
berbeda,berlainan masa dan sifatnya.
d. Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
e. Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom
yangberubah akibat reaksi kimia.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
 Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier)  :  massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.

6
 Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust)   :  perbandingan massa
unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
 Kelemahan Model Atom Dalton :
Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat
reaksi kimia. Kini ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat
berubah menjadi atom lain.

2. Model Atom Thomson


a. Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom
Thomson yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton.
b. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis.

Gambar Model Atom Thomson

3. Model Atom Rutherford


a. Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang
bermuatan positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom
hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.
b. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom
serta elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).

Kelemahan Model Atom Rutherford :


 Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom
akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.
 Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari inti
yang memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk spiral
dan akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh
ke inti.

7
Gambar Model Atom Rutherford
4. Model Atom Niels Bohr
a. Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas
hidrogen.
b. Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati
tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.
Menurutnya :
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar
elektron-elektron yang bermuatan negatif.
 Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal
sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut
dengan tingkat energi utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan
bilangan kuantum utama (n).
 Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
 Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah
ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya,
jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah
terjadi pelepasan energi.
 Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat
energi terendah (disebut tingkat dasar = ground state).

Kelemahan Model Atom Niels Bohr :


1. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu
elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
2. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan
kimia.

Model Atom Niels Bohr

8
5. Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika
gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel
dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat
ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan
prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di
dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan
energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.

2.2 Partikel Dasar Atom


Atom merupakan partikel-partikel penyusun yang terdiri dari inti atom, neutron, proton, dan
elektorn.
1. Inti Atom
Setelah penemuan proton dan electron, Ernest Rutherford melalukan penelitian
penembakan lempeng tipis emas. Jika atom teridir dari partikel yang bermuatan positif
dan negative maka sinar alfa yang ditembakkan sehaursnya tidak ada yang
diteruskan/menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford
dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom
didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif
(1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut :

9
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom
tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi electron yang bermuatan
negative, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa
proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam
inti atom..
2. Proton
Penemu Proton untuk pertama kalinya adalah seorang Fisikawan asal Jerman.
Nama penemu proton ini adalah Eugen Goldstein, dan ia lahir pada tanggal 5 September
tahun 1850 di kota Gleiwitz (Gliwice, Polandia). Ia adalah penemu dari sinar anode dan
juga disebut sebagai penemu proton. Ia belajar di Bresiau dan nantinya di Helmholtz, di
Berlin. Goldstein bekerja di Observatorium Berlin dari tahun 1878-1890, tetapi
kebanyakan menghabiskan kariernya di Observatorium Potsdam, dimana ia menjadi
ketua di bagan astrofisika pada tahun 1927. Ia meninggal pada tahun 1930 dan dikubur di
Pemakaman Weibensee, Berlin.

Sejarah Penemuan Proton


Pada tahun 1886, Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan
melubangi lempeng katodanya dan gas yang berada dibelakang katode menjadi berpijar.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang menerobos
lubang pada lempeng katode. Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif.

10
Sifat-sifat dari Sinar Anode
 Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar balng-balingDalam medan
listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negative, jadi merupakan radiasi bermuatan
positif.
 Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung. Partikel terkecil
diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian disebut dengan proton.

Massa dan Muatan dari Proton


 Massa 1 proton = 1 sma = 1,66 x 10−24 gram
 Muatan 1 proton = 1,6 x 10−19 C

Pada tahun 1910, Ernest Rytherford Bersama dua orang asistennya, yaitu Hans
Geiger dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui
kedudukan partikel-partikel didalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan
sinar alfa terhadap lempeng tipis emas.

Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa:


 Partikel yang ditembakkan pada lempeng logam emas yang tipis sebagaian besar
diteruskan dan ada sebagian kecil yang dibelokkan dan bahkan ada juga beberapa
diantaranya yang dipantulkan.
 Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang
terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom.

11
Dengan demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh
Thomson.
 Menurut pengamatan Marsden, diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel akan memebelok dengan sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
 Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua pertikel diteruskan.
Berarti sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong.
 Partikel yang mengalami pembelokkan ialah partikel yang mendekati inti atom.
Hal tersebut disebabkan keduanya bermuatan positif.
 Partikel yang dipantulkan ialah partikel yang tepat menabrak inti atom.
 Jumlah proton dalam int = jumlah electron yang mengelilingi inti → atom bersifat
netral.
 Jari – jari atom kira- kira 10−8 cm
 Jari – jari inti kira – kira 10−13 cm
 Rutherford juga menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi untuk mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling menolak.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh electron yang bermuatan negative.
3. Neutron
James Chadwick seorang fisikawan Inggris dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam fisika tahun 1935 untuk ‘penemuan neutron”. Dia adalah kepala dari tim Inggris
yang bekerja di Proyek Manhattan selama Perang Dunia II. Dia mendapat gelar
kebangsawanan di Inggris pada tahun 1945 untuk prestasi dalam fisika. Setelah Perang
Dunia I, bergabung dengan Ernest Rutherford di Cambridge. Ia memakai hamburan
partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur kimia sama
dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan bahwa
dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi pertikel
itu secara eksperimental samapi 1932. Pada tahun tersebut, Chadwick berhasil
memperlihatkan keberadaan neutron.
 Sejarah Penemuan Neutron

12
Neutron merupakan partikel atom yang tidak bermuatan atau netral
ditemukanoleh James Chadwick pada tahun 1932. Percobaan Rutherford yang
berhasil menemukan proton dan inti atom masih menyimpan misteri. Jika atom
tersusun atas proton dan electron, jumlah massa proton dan electron seharusnya
sama dengan massa atom. Namun, faktanya saat ini justru memberikan
informasi bahwa jumlah massa proton dan electron lebih kecil dari massa atom.
Para ilmuan menduga dalam inti atom masih terdapat partikel dengan muatan
lainnya yaitu netral dan beratnya merupakan selisih antara massa atom dan
jumlah massa proton dan electron. Dan 20 tahun kemudian, misteri itu akhrnya
terpecahkan oleh seorang ilmuan Inggris yang berhasil menemukan partikel
neutron pada tahun 1932.
Percobaan tersebut dilakukan dengan cara menembakkan sinar alfa bermuatan
negative ke logam Berilium. Percobaan ini mendeteksi adanya partkel tidak
bermuatan yang disebut neutron. Massa dari neutron itu sendri adalah 1,67 x
10−24 gram.

Nomor Atom dan Nomor Massa struktur atom


Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron,
neutron dengan kombinasi tertentu akan membentuk menjadi suatu unsur sebagai berikut:
A = Nomor Massa
Z = Nomor Atom
X = Lambang Unsur

13
4. Electron
Joseph John (JJ) Thomson lahir di Inggris dan belajar di Cambridge University,
dimana ia kemudian menjadi professor. Pada tahun 1906, ia memenangkan Hadiah
Nobel dalam fisika untuk penelitiannya tentang bagaimana gas listrik. Penelitian ini
juga menyebabkan penemuan electron.
Sejarah Penemuan Elektron
Dalam penelitiannya, Thomson melewatkan arus melalui tabung sinar
katoda, sebuah tabung sinar katoda adalah tabung gelas yang hampir semua
udara telah dihilangkan. Ini berisi sepotong logam disebut elektroda pada setiap
ujung. Satu elektroda bermuatan negative dan dikenal sebagai katoda.
Elektroda lainnya bermuatan positif dan dikenal sebagai anoda. Ketika
tegangan tinggi arus listrik diterapkan pada ujung play, sinar katoda perjalanan
dari kaotda ke anoda.

Tabung sinar katoda dengan medan listrik tegak lurus dengan arah sinar katode
dan medan magnetik luar. Lambing U dan S menandakan kutub utara dan selatan
magnet. Sinar katoda yang menumbuk ujung tabung di A dengan adanya medan
listrik, di C adanya medan listrik dan di B dimana tidak ada medan luar atau ketika
pengaruh medan listrik dan medan magnetik saling menghilangkan.
Pada tahun 1897, Thomson mengamati pelat katoda dan pelat anoda dalam
tabung hampa udara yang dialiri listrik tegangan tinggi.

14
Thomson menemukan bahwa pelat katoda (elektroda negative) memancarkan
sinar yang bergerak menurut garis lurus menuju pelat anoda (elektroda positif). Selain
bergerak lurus, sinar katoda juga memiliki sifat yang unik, yaitu dapat dibelokkan oleh
medan listrik menuju kutub positif. Percobaan ini menunjukkan bahwa sinar dari pelat
katoda merupakan partikel penyusun atom bermuatan negative yang disebut electron.

Thomson juga mengukur massa partikel yang telah didentifikasi. Dia melakukan
ini dengan menentukan berapa banyak sinar katoda yang membelok ketika ia memberi
variasi tegangan. Ia menemukan bahwa massa partikel adalah 2000 kali lebih kecil
dari massa atom terkecil, yakni atom hidrogen. Singkatnya, Thomson telah
menemukan keberadaan partikel yang lebih kecil dari atom. Ini membantah klaim
Dalton bahwa atom adalah partikel terkecil dari materi. Dari penemuan tersebut,
Thomson juga menyimpulkan bahwa electron adalah partikel dasar dalam atom.
Massa electron = 9,11 x 10−28 g.

15
Teori Roti Kismis

Menurut Thomson, atom


berbentuk bukat dimana muatan
listrik positif yang tersebar merata
dalam atom dinetralkan oleh
electron-elektron yang berada
diantara muatan positif. Elektro-
elektron dalam atom
diumpamakan seperti butiran
kismis dalam roti, maka teori Atom Thomson juga sering dikenal dengan Teori Roti
Kismis.

2.3 Dasar Kuantum dan Model Atom Bohr


A. Pengertian Dasar teori kuantum
Secara linguistic, kuantum [jamak: quanta], berasal dari bahasa Latin, “quantus: yang
berarti berapa banyak, atau ukuran banyak sesuatu, yang juga menjadi asal kata kuantitas
(quantity), memiliki arti lebih-kurang sama dengan “qadarun” dalam bahasa Arab, yang
berarti kadar atau ukuran tertentu. Secara terminology, kuantum [jamak: quanta] dalam
fisika, mengandung arti kantong, kadut, paket, atau bungkusan. Berdasarkan pada Teori
Kuantum (Quantum Theory, QT, QUT) dalam fisika, tenaga atau energi hadir dalam
satuan terpisah atau unit diskrit, sebagai paket energi yang disebut kuantum. Sebagai
missal, kuantum dari tenaga cahaya atau energi radiasi elektromagnetik, dinamakan foton
(photon), sedangkan dalam konteks tertentu, kuantum dari energi nuklir, dinamakan
meson.
Sejarah Dasar Teori Kuantum
Teori Kuantum bermula di 1900 ketika fisikawan Jerman, Max Karl Erns
Ludwig Planck (1858-1947), menjelaskan fenomena pancaran badan hitam (black
body radiation, BBE, BABOR), bahwa energi tak dipancarkan secara rata dan

16
sinambung, tapi terputus-putus dalam paket-paket dengan jeda tertentu, yang
disebutkan kuantum, sehingga disebut Teori Kuantu Planck (Planck Quantum Theory,
PQT, PLAQUT), dimana kuantitas energi sebanding dengan suatu konstanta dan
sebanding dengan frekuensi radiasi atau berbanding terbalik dengan periode waktu
radiasi, yang dapat dinyatakan secara matematika dalam formula fisika.
E=h.f=h/T
Keterangan:
E : kuantitas energi radiasi, dalam unit Joule (J), 5 dimensi
H : konstanta Planck = 6,625.196 x 10−34 Joule/second (J/s) 6 dimensi
F : frekuensi radiasi, dalam unit Hertz (Hz) atau siklus per sekon (cps), 1 dimensi
T : perioda waktu radiasi, dalam unit second (s), 1 dimensi
Teori Kuantum Memiliki 3 Dasar
 Sifat gelombang materi yang dikembangkan oleh De Broglie (1924)
 Perasamaan gelombang yang dikembangkan oleh Schrodinger (1927)
 Prinsip ketidakpastian yang dikembangkan oleh Heisenberg (1927)
B. Model atom bohr
 Model Atom Bohr I
Niels Bohr menyempurnakan teori Rutherford yang telah ada
sebelumnya.Kelemahan teori atom Rutherford yaitu: tidak mampu untuk
menerangkan mengapa electron tidak jatuh ke inti atom sebagai akibat gaya
elektrostatik inti terhadap partikel.Berdasarkan asas fisika klasik, electron
sebagai partikel bermuatan bila mengitari inti yang muatannya berlawanan,
lintasannya akan berbentuk spiral sehingga akhirnya jatuh ke inti.
 Model Atom Bohr II
Pada tahun 1913, Niels Henrik David Bohr melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran
keadaan electron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck.
 Model Atom Bohr III

17
Model atom bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti atom berukuran
sangat kecil dan bermuatan positif di kelilingi oleh electron, yang mempunyai
orbit (kulit atom)

Huruf K, L, M dst menyatakan lintasan atau orbit electron pada setiap tingkat.
Tingkat 1 (n=1) disebut orbit K, n=2 disebut orbit L, dst
Tiap tingkatan energi akan diisi oleh sejumlah electron tertentu. Jumlah electron maksimal
setiap tingkat energi adalah 2 n2
Misalnya: pada tingkat energi 1, jumlah electron maksimalnya adalah 2 x 12 = 2, dst
 Electron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan tertentu yang diperbolehkan
(lintasan yang ada), dan tidak boleh berada diantara dua lintasan.Pada keadaan
normal (tanpa pengaruh luar), electron menempati tingkat energi terendah. Keadaan
seperti itu disebut tingkat dasar.
 Electron bisa berpindah dari suatu orbit lainnya. Apabila electron berpindah dari
kulit luar ke kulit yang lebih dalam, akan dibebaskan energi dan sebaliknya akan
menyerap energi.

18
Jika suatu atom dipanaskan atau disinari, electron akan menyerap energi dalam bentuk
foton cahaya yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan
itu disebut keadaan tereksitasi.

Kelemahan Teori Atom Bohr


a. Melanggar asas-asas ketidakpastian Heisenberg karena electron mempunyai jari-jari
dan lintasan yang telah diketahui
b. Model atom Niels Bohr hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion
yang mengandung satu electron
c. Tidak dapat menjelaskan efek zeeman (tambahan garis-garis spektrum jika atom-
atom tereksitasi diletakan dalam bidang magnet).

2.4 Model Atom dan Mekanika Kuantum


a) Dualisme Partikel
Dalam fisika dan kimia, dualitas gelombang-partikel menyatakan bahwa
cahaya dan benda memperlihatkan sifatgelombang dan partikel. Konsep utama dalam
mekanika kuantum, dualitas menyatakan kekurangan konsep konvensional seperti
"partikel" dan "gelombang" untuk menjelaskan perilaku objek kuantum. Ide awal dualitas
berakar pada perdebatan tentang sifat cahaya dan benda sejak 1600-an, ketika teori
cahaya yang saling bersaing yang diusulkan oleh Christiaan Huygens dan Isaac Newton.
Melalui hasil kerja Albert Einstein, Louis de Broglie dan lainnya, sekarang ini diterima
bahwa seluruh objek memiliki sifat gelombang dan partikel (meskipun fenomena ini
hanya dapat terdeteksi dalam skala kecil, seperti atom).
b) Prinsip Ketidakpastian
Adalah werner Heisenberg,fisikawan asal jerman (1901-1976) yang mengajukan
ide ini.selain dari teori ketidakpastian ini, Heisenberg juga berjasa banyak bagi
perkembangan teori kuantum. Misalnya,disertai doctornya mengenai mekanika
gelombang,yang diselesaikannya dalam usia 25 tahun. Heisenberg berhasil merumuskan
persamaan lain mekanika gelombang,sebuah persamaan baru menggunakan matriks.Pada
kemudian hari teorinya ini disebut mekanika matriks.Berkat jasanya dalam

19
perkembangan Teori Kuantum dan Teori Fisika lainnya,werner Heisenberg dianugrahkan
hadiah Nobel Fisika tahun 1932.
Pada 1927, Heisenberg mengumumkan Teori Ketidakpatian. Isinya adalah
sebagai berikut;Ketika melakukan pengamatan terhadap posisi atau kecepatan suatu
objek, mustahil untuk mengukurnya secara akurat. Ketidakpastian selalu akan muncul
dalam pengamatan dan pengukuran dan hasilnya tidak pernah melebihi seperempat
konstanta Planck.
 Model Atom Mekanika Kuantum
Sebelumnya kita sudah membalas tentang dualisme gelombang-partikel yang
menyatakan bahwa sebuah objek dapat berperilaku baik sebagai gelombang maupun
partikel. Dalam skala atomik, electron dapat kita tinjau sebagai gejala gelombang yang
tidak memiliki posisi tertentu di dalam ruang. Posisi sebuah electron diwakili oleh
kebolehjadian atau peluang terbesar ditemukannya electron di dalam ruang.
Demi mendapatkan penjelasan yang dilengkap dan umum dari struktur atom,
prinsip dualism gelombang partikel digunakan. Disini gerak electron digambar sebagai
gejala gelombang. Persamaan dinamika Newton yang sedianya digunkan untuk
menjelaskan gerak electron digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan
fungsi gelombang untuk electron. Model atom yang didasarkan pada prinsip ini disebut
model atom mekanika kuantum.
Persamaan Schrodinger untuk electron di dalam atom dapat memberikan solusi
yang dapat diterima apabila ditetapkan bilangan bulat untuk tiga parameter yang berbeda
yang menghasilkan tiga bilangan kuantum. Ketiga bilangan kuantum ini adalah bilangan
kuantum utama,orbital,dan magnetik. Jadi, gambaran electron di dalam atom diwakili
oleh seperangkat bilangan kuantum ini.
2.4 Struktur Elektron Atom Poliatomik
 Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul,
atau struktur fisik lainnya. Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh
pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun
bak-gelombang. Secara formal, keadaan kuantum elektron tertentu ditentukan
oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang bernilai
kompleks. Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang
lainnya dengan emisi atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk foton. Oleh
karena asas larangan Pauli, tidak boleh ada lebih dari dua elektron yang dapat
menempati sebuah orbital atom, sehingga elektron hanya akan meloncat dari satu

20
orbital ke orbital yang lainnya hanya jika terdapat kekosongan di
dalamnya.Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam
membantu pemahaman struktur tabel periodikunsur-unsur. Konsep ini juga berguna
dalam menjelaskan ikatan kimia yang menjaga atom-atom tetap bersama.

Konfigurasi elektron yang pertama kali dipikirkan adalah berdasarkan


pada model atom model Bohr. Adalah umum membicarakan kelopak
maupun subkelopak walaupun sudah terdapat kemajuan dalam pemahaman
sifat-sifat mekanika kuantum elektron. Berdasarkan asas larangan Pauli,
sebuah orbital hanya dapat menampung maksimal dua elektron. Namun
pada kasus-kasus tertentu, terdapat beberapa orbital yang memiliki aras
energi yang sama (dikatakan berdegenerasi), dan orbital-orbital ini dihitung
bersama dalam konfigurasi elektron.

1) Kelopak elektron merupakan sekumpulan orbital-orbital atom yang


memiliki bilangan kuantum utama n yang sama, sehingga orbital 3s,
orbital-orbital 3p, dan orbital-orbital 3d semuanya merupakan bagian
dari kelopak ketiga. Sebuah kelopak elektron dapat menampung
2n2 elektron; kelopak pertama dapat menampung 2 elektron, kelopak
kedua 8 elektron, dan kelopak ketiga 18 elektron, demikian
seterusnya.
2) Subkelopak elektron merupakan sekelompok orbital-orbital yang
mempunyai label orbital yang sama, yakni yang memiliki
nilai n dan l yang sama. Sehingga tiga orbital 2p membentuk satu
subkelopak, yang dapat menampung enam elektron. Jumlah elektron
yang dapat ditampung pada sebuah subkelopak berjumlah 2(2l+1);
sehingga subkelopak "s" dapat menampung 2 elektron, subkelopak
"p" 6 elektron, subkelopak "d" 10 elektron, dan subkelopak "f" 14
elektron.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Atom suatu unsur yang
sama mempunyai bobot yang sama , sedang unsur yang berbeda atomnya akan berbeda pula,
yang berarti mempunyai bobot berbeda.
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron).

3.2 Saran
Sebagai bahan pembelajaran yang menjadi dasar untuk dapat mempelajari bab-bab
berikutnya dalam mata kuliah kimia, maka penulis menyarankan agar dapat dipelajari dengan
sebaik mungkin agar dapat dipahami dengan baik materi dari makalah Kimia Anorganik 1

22
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond.2003.kimia dasar(konsep-konsep inti).Jakarta:Erlangga.

Hermawan,Dian,dkk,2016.Identifikasi model mental mahasiswa pada materi atom. Journal of


innovative science education. 5(2).

La Kilo, A.2018. kimia anorganik:struktur dan kereaktifan. Gorontalo :UNG Press

Zulkarnain, Andi, Dkk. 2015.Perkembangan E-Modul teori atom mekanika kuantum berbasis
web dengan pendekatan saintifik.jurnal pendidikan dan pembelajaran kimia.4(1).

https://www.academia.edu/40208170/Anorganik_1_

23

Anda mungkin juga menyukai