Anda di halaman 1dari 15

ATOM, ION DAN MOLEKUM

OLEH
1. ADELINA MANES (2101050021)
2. BETRIX M.C.J LOMI ROHI (2101050004)
3. FRANSISKUS NEBE AUNI (2101050006)
4. PRISKALIA FUNAN (2101050015)
5. THERESIA ARANI LIPAT (2101050016)
6. YOSINTA LAY (2101050020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “ATOM, ION DAN MOLEKUL” dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan
makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal tanpa dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan , baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu , kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya makalah ini bisa lebih baik lagi.

Kupang , 14 Februari 2023

Penulis
A. KAJIAN KURIKULUM

01. Kompetensi Inti

KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI-2: Menujukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3:Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

02. Kompetensi Dasar


3.8 Menghubungkan konsep partikel materi (atom, ion dan molekul), struktur zat
sederhana dengan sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan sehari-hari.
3.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat dan pemanfaatan bahan dalam
kehidupan sehari-hari.
03. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep Atom
2. Menjelaskan perkembangan model atom
3. Menjelaskan partikel penyusun atom
4. Menjelaskan konfigurasi elektron
5. Menjelaskan konsep Ion
6. Menjelaskan konsep Molekul
B. Kajian Materi

1) Konsep Esensial
Atom

Ion

Molekul

2) Peta Konsep

3) Konsep Prasyarat
Materi yang harus di kuasai sebelum mempelajari materi pokok :

a) Konsep Atom ( Proton , Neutron dan Elektron )


b) Konsep Molekul
c) Konsep Ion
4) Uraian Materi

1.Atom
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803,
yaitu atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kemudian
diketahui bahwa atom ternyata terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yaitu
proton, elektron, dan neutron. Partikel penyusun atom itu disebut partikel sub atom atau
partikel dasar atom. Proton merupakan partikel sub atom yang bermuatan positif,
ditemukan oleh Eugen Goldstein pada tahun 1886. Elektron merupakan partikel sub
atom yang bermuatan negatif, ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897.
Neutron merupakan partikel sub atom yang tidak bermuatan, ditemukan oleh James
Chadwick pada tahun 1932. Model atom terus berkembang mulai dari model atom
Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, sampai dengan model atom modern yang kita
gunakan sekarang.
 Perkembangan Model Atom
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan
bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu atom, artinya tidak dan tomos artinya dibagi. Model atom mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-
fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami modifikasi, namun gagasan
utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan model
atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai
berikut:
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:
1. Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang
disebut atom.
2. Atom-atom dari unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama, tetapi atom-
atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.
3. Dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang, tetapi hanya terjadi perubahan
susunan atom-atom dalam unsur tersebut.
4. Bila atom membentuk molekul, atom-atom tersebut bergabung dengan angka
perbandingan yang bulat dan sederhana, seperti 1 : 1, 2 : 1 , 2 : 3.
Model atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan itu di
antaranya :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang
satu dengan unsur yang lain. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan
setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron
ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton
oleh Goldstein tahun 1886.
Kelebihan teori atom Dalton, yaitu:
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

1. Model Atom J.J. Thomson


Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton maka banyak sekali para
ilmuwan yang ingin menyelidiki tentang atom. Mereka penasaran tentang apa itu atom
dan apa penyusunnya? Salah satunya adalah J.J Thompson, dia melakukan percobaan
dengan menggunakan tabung katoda. Dia menemukan bahwa apabila tabung katoda di
beri tegangan tinggi maka suatu “sinar” yang dia sebut sebagai “sinar katoda” akan
dihasilkan. Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negatif dan sinar ini menolak
kutub negatif dari medan listrik yang diaplikasikan ke tabung katoda maka Thompson
menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain adalah aliran partikel bermuatan
negatif yang dikemudian hari disebut sebagai elektron. Dengan mengganti katoda
menggunakan berbagai macam logam maka Thompson tetap menghasilkan jenis sinar
yang sama. Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap atom pasti
memiliki elektron, disebabkan atom bersifat netral maka dalam atom juga harus
mengandung sejumlah muatan positif. Sehingga dia menyatakan bahwa: “Atom terdiri
dari awan bermuatan positif yang terdistribusi sedemikian rupa dengan muatan negatif
tersebar secara random di dalamnya” Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum
puding model” yang di Indonesia lebih dikenal sebagai model roti kismis.

Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson


 Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom
bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

 Kelemahan

Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford


Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumnya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan
lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan beberapa berikut:
a) Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
b) Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom emas, maka di dalam
atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
c) Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000
lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan
dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan
Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi
mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan Model Atom Rutherford

 Kelebihan : Membuat hipotesis bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
 Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom.

4.Model Atom Bohr


Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar di sekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
Planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilik besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Menurut model atom Bohr, elektron-
elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron
atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak
paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat
energinya.
Kelebihan dan Kelemahan

 Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
 Kelemahan model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack

5. Model Atom Modern atau Atom Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi

Partikel Penyusun Atom


Partikel penyusun atom merupakan unit dasar dan bahan bangunan dari sebuah unsur. Atom
akan memulai reaksi dan proses kehidupan terpenting. Suatu atom tidak mempunyai batas dan
struktur yang pasti.
Partikel penyusun Atom :
1. Elektron
Elektron ditemukan oleh J.J Thomson pada tahun 1897, suatu elektron merupakan partikel
sub atom yang ringan dan terikat pada inti dengan gaya tarik menarik diantara elektron negatif
dan proton yang bermuatan positif. Elektron akan memainkan peranan yang penting dalam
banyak fenomena fisik, misalnya magnet dan konduktivitas termal serta listrik.
Besar muatan atom dalam elektron ditemukan Robert Andrew Milikan pada taun 1908,
melalui proses percobaan dengan tetes minyak Milikan.
2. Neutron
Neutron tidak mempunyai muatan . James Chadwick telah menemukan bahwa neutron
terletak pada inti. Neutron terdiri dari partikel fundamental yang disebut sebagai quark. Quark
akan membawa nilai pecahan muatan dan karenanya akan menentukan muatan partikel. Hasil
eksperimen Rutherford pada penelitian penembakan lempengan emas, menyatakan bahwa
atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron muatan negatif.
Hal inilah yang menyebabkan atom bersifat netral. Massa proton yang ada di dalam inti atom
tidak seimbang dengan massa inti atom. Dapat diprediksi bahwa ada partikel yang lain di dalam
atom. Penembakan partikel alfa pada inti atom berilium dihasilkan oleh radiasi partikel yang
mempunyai daya

3. Proton
Jumlah proton yang berada dalam ini atom disebut nomor atom unsur. Massa atom yang
terkonsentrasi pada inti yang terdiri dari neutron dan proton. Massa neutron dan proton hampir
sama, tetapi proton 1.836 kali lebih berat jika dibandingkan pada elektron. Muatan positif
diantara proton akan menyebabkan saling tolak. Pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah
membuktikan tentang keberadaan proton melalui percobaan tabung crookes yang telah di
modifikasi. Hasil percobaan telah membuktikan bahwa ketika terbentuk elektron menuju
anode, maka terbentuk juga sinar positif menuju arah yang berlawanan melewati lubang pada
katode. Gas hidrogen menghasilkan sinar yang bermuatan positif yang kecil baik muatan
ataupun massanya. Sehingga partikel seperti ini disebut sebagai proton. Massa proton yaitu 1
satuan massa atom. Muatan proton yaitu +1.
4. Inti Atom
Ketika telah ditemukan penemuan elektron dan proton, Ernest Rutherford melakukan
penelitian penembakan lempeng tipis emas. Apabila atom terdiri dari tiga partikel bermuatan
negatif dan positif, seharusnya sinar alfa yang di tembakkan tidak akan menembus lempeng
sehingga muncul istilah inti atom. Pada tahun 1911, Ernest Rutherford yang dibantu oleh Ernest
Marsden dan Hans Geiger telah menemukan konsep inti atom yang didukung oleh penemuan
sinar X oleh WC. Rontgen pada tahun 1895 dan menemukan penemuan zat radio aktif .

Konfigurasi Elektron
Percobaan-percobaan selanjutnya mengenai model atom bertujuan untuk mengetahui
bagaimana partikel-partikel penyusun atom tersebut tersusun dalam suatu atom. Menurut
model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital. Orbital-orbital dengan tingkat
energi yang sama atau hampir sama membentuk kulit atom. Susunan kulit-kulit atom ini mirip
dengan model atom Neils Bohr. Bohr melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah sekitar inti atom.
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit atom atau tingkat energi. Kulit yang ditempati elektron bergantung pada
energinya. Tingkat energi paling rendah ialah kulit atom yang terletak paling dalam atau paling
dekat dengan inti, makin ke luar makin besar nomor kulitnya dan makin besar tingkat
energinya. Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam
atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu, yaitu: Jumlah
maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n = nomor kulit.
Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 . 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 . 42 = 32 elektron, dan seterusnya.
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8 Contoh konfigurasi elektron:
11Na : 2 8 1
20Ca : 2 8 8 2 35
Br : 2 8 18 7
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, elektron valensi
untuk atom Na adalah 1, elektron valensi atom Ca adalah 2, dan elektron valensi atom Br adalah
7.
2. MOLEKUL
Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu ikatan
kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-ikatan kimia lainnya. Dan atom tersebut
berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah
yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang
berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia
molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada lima
bentuk geometri yang berbeda. Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa
aturan dan bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan
aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah molekul.
Karena tidak sembarang suatu unsur membentuk molekul. Molekul didefinisikan sebagai
sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen)
dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul
berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan
secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap
termasuk molekul. Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk
pada partikel gas apa pun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-
atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal
yang tak berikatan. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya
oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan
kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan
ikatan ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal. Rumus empiris sebuah
senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana unsur-unsur penyusun senyawa
tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan atom hidrogen berbanding
oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon, hidrogen, dan
oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam
molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan
etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut
sebagai isomer. Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai
perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom
yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara
tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah
CH.
Molekul terbagi menjadi dua , yaitu molekul unsur dan molekul senyawa, Berikut
penjelasannya :

1. Molekul Unsur
Molekul Unsur adalah salah satu jenis molekul yang berdasarkan unsur
pembentuknya tersusun dari atom-atom atau unsur yang sama atau sejenis. Berdasarkan
unsur penggabungannya, molekul unsur dibedakan menjadi 3 jenis yaitu dwiatom yang
terbentuk dari 2 atom, triatomik yang terbentuk dari 3 atom, dan tetraatomik yang
terbentuk dari 4 atom.
Contoh molekul unsur adalah H2 (Hidrogen), O2 (Oksigen), N2 (Nitrogen), P4
(Fosfor), dan lainnya. Hal ini menunjukkan molekul unsur hanya tersusun dari unsur
yang sejenis, misalnya antara dua unsur hidrogen yang saling mengikat hingga
menghasilkan H2.
Ciri-ciri Molekul Unsur
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui karakteristik dan ciri-ciri molekul unsur
yaitu:
1. Tersusun dari dua atau lebih atom yang unsurnya sama
2. Tidak dapat terurai menjadi zat yang lebih sederhana hanya dengan reaksi kimia
biasa
3. Memiliki inti atom yang mencakup proton dan elektron
4. Bersifat netral, artinya tidak ada muatan
5. Perbandingan massa unsur penyusun tidak akan tetap
2. Molekul Senyawa
Istilah molekul selalu berkaitan dengan bidang ilmu fisika, definisinya adalah bagian
terkecil senyawa yang berbentuk dari kumpulan atom yang terikat secara kimia. Bagian
terkecil senyawa yang masih dapat memperlihatkan sifat-sifat dari senyawa tersebut. Istilah
senyawa merupakan zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau lebih dan
berbeda dengan perbandingan tertentu.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian molekul senyawa adalah
suatu partikel terkecil dari suatu senyawa yang masih memiliki sifat sama dengan senyawa
ini. Molekul senyawa dapat dibentuk dari adanya proses penggabungan atom dengan unsur
yang sama, atau atom dengan unsur yang berbeda.
Hubungan Molekul dengan Senyawa
Perbedaan antara molekul unsur dan molekul senyawa adalah senyawa merupakan
gabungan gas yang terdiri atas dua atau lebih unsur berbeda, namun berkaitan dengan
proporsi atau perbandingan tertentu yang tetap. Dalam senyawa, terdapat susunan molekul
sejenis seperti senyawa kalsium karbonat yang disusun dari molekul unsur Ca, C dan O
dengan susunan yang tetap.
Dari susunan itu, bisa terbentuk molekul CaCO3, Ca sebesar 40 persen massa, O dengan
48 persen massa serta C dengan 12 persen massa. Kemudian adanya perbandingan selalu
tetap dalam senyawa, CaCO3. Setiap senyawa merupakan molekul, namun tidak semua
molekul merupakan senyawa, berikut ini yang merupakan molekul senyawa adalah seperti
di bawah ini.

Contoh Molekul Senyawa dan Manfaatnya Dalam Kehidupan


Asam asetat – CH3COOH – Sebagai cuka makanan
Amonia – NH3 – Sebagai pupuk tanaman
Asam askorbat – C6H8O6 – Sebagai vitamin C bagi tubuh
Kalsium karbonat – CaCO3 – Bahan bangunan
Soda kue – NaHCO3 – Bahan pembuatan roti
Karbon dioksida – CO2 – Sebagai penyegar pada minuman ringan
Aspirin – C9H8O4 – Untuk mengurangi rasa sakit
Magnesium hidroksida – Mg(OH)2 – Obat penawar pada sakit asam lambung
Asam klorida – HCl – Pembersih logam dan termasuk air keras
Natrium klorida – NaCl – Sebagai garam dapur
Natrium hidroksida – NaOH – Untuk bahan baku pembuatan sabun
Sukrosa – C12H22O11 – Pemanis makanan
Asam sulfat – H2SO4 – Untuk air aki
Urea – CO(NH2)2 – Pupuk tanaman

3. ION
Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari materi adalah
atom. Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak
zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikel-partikel bermuatan yang disebut ion.
Ukuran partikel ini adalah sekitar ukuran atom dan molekul. Contoh: orang sudah mengenal
bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat menghantarkan listrik. Dalam
peristiwa tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang berbeda dibandingkan dalam
logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa oleh elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam
atau larutan garam dalam air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion (ion positif dan negatif).
Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk atom dan molekul, tetapi
juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron merupakan jumlah muatan terkecil yang disebut
sebagai muatan dasar (e). Muatan ion adalah satu kali atau beberapa kali muatan dasar tersebut.
Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka satu atau kelipatan dari muatan tersebut.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (kation). Ion-ion unsur bukan logam
sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama
jumlahnya. Atom-atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan elektron.
Apakah suatu ion bermuatan satu atau beberapa kali dari muatan dasar dapat diperkirakan dari
letak unsur yang bersangkutan dalam sistem periodik unsur? Ion-ion logam alkali (IA) selalu
membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan
ion kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion
kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+). Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari
unsur bukan logam dapat diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam
sistem periodik unsur. Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif
satu, yaitu ion Florida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–). Ion-ion
dari golongan VIA, seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau
belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfat (S2–). Dari unsur golongan
VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif tiga,
hibrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA tidak membentuk ion. Di
samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur (monoatom), terdapat pula ion yang berasal
dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat
bermuatan negatif dua (SO42–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan
negatif satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH+), dan ion hidroksil
yang bermuatan negatif satu (OH–). Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik
netral. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium
klorida (NaCl) tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang
bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas
ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu dalam
perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah
muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang
berasal dari ion-ion klor. Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang
bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu. Antara ion-
ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya
membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada macam
perbandingan ukuran ion positif dan negatif yang berikatan.

KATION DAN ANION


Kation merupakan ion yang memiliki muatan positif. Ion ini terjadi akibat atom netral yang
melepaskan elektron pada kulit terluarnya atau kulit valensi. Kondisi ini akan menyebabkan
jumlah proton jauh lebih banyak dari pada jumlah elektron sehingga akan memiliki muatan
positif. Dalam sistem periodik unsur, kecenderungan atom-atom akan berada pada sisi kiri atau
golongan IA dan IIA, membentuk ion positif. Pada golongan IA akan membentuk ion +1
Contoh :
Na+, K+, dan Li+.
Anion merupakan ion yang memiliki muatan negatif. Ion ini terjadi akibat atom netral yang
menerima elektron. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah elektron jauh lebih banyak dari
jumlah proton sehingga akan memiliki muatan negatif. Misalnya sebuah ion yang tertarik ke
anoda atau elektroda positif dalam elektrolisis. Dalam sistem periodik unsur, anion memiliki
kecenderungan atom – atom yang berada pada sisi kanan atau golongan VIA dan VIIA
membentuk ion negatif. Pada golongan VIA akan membentuk anion yang memiliki muatan -2
Contoh : S2- dan O2-. Sedangkan pada golongan VIIA akan membentuk anion yang memiliki
muatan -1, Contoh : F-, Br-, I-, dan Cl-.
Senyawa ion merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur logam atau sebagai kation dengan
non logam atau sebagai anion menggunakan ikatan ion atau serah terima elektron. Beberapa di
antaranya juga ada yang terbentuk dari kation atau ion positif yang memiliki gabungan unsur
non logam seperti kation amonium (NH4+). Senyawa ionic merupakan senyawa kimia yang
terbentuk dari muatan listrik yang dimiliki oleh masing – masing ion atom penyusun.
Umumnya senyawa ionic akan terdiri dari unsur logam yang memiliki muatan positif dan non
logam yang memiliki muatan negatif dan membentuk struktur Kristal
Identifikasi Kation Dan Anion
Memisahkan kation dan anion dalam sebuah larutan dapat dilakukan dengan reaksi
pengendapan yakni dengan menggunakan prinsip analisa kualitatif. Analisa ini mula-mula
akan memisahkan kation berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Pemisahan dan
pengkajian lebih lanjut akan dilakukan pada tiap golongan.
Ada atau tidaknya kandungan kation dan anion dalam sebuah larutan kita dapat melakukannya
dengan menggunakan analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif akan lebih mengacu pada
seperangkat prosedur laboratorium yang dapat digunakan untuk memindahkan dan menguji
keberadaan ion dalam sebuah larutan. Analisa ini dapat dikatakan kuantitatif karena adanya
penentuan jenis ion yang ada pada campuran. Analisa tidak harus selalu menyatakan senyawa
yang menghasilkan ion atau jumlah banyak ion atau kuantitatif. Jika dibandingkan dengan
seperangkat prosedur laboratorium lainnya, analisa kuantitatif akan menggambarkan
keseluruhan konsep pertimbangan.
Dua kation yang larut akan membentuk endapan yang serupa atau mirip dengan kelarutan yang
cukup berlainan dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif yang dilakukan dengan
memanfaatkan pengaruh ion sekutu. Tetapan keseluruhan untuk penambahan sederet logam
biasa disebut dengan tetapan kestabilan.
Melakukan pemurnian endapan dengan melalui pencucian terkadang digunakan larutan
pencuci dengan mengandung banyak ion senama, bukan hanya sekedar air murni. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kelarutan dari endapan tersebut. Teknik lain yang
akan lebih mudah dipahami melalui prinsip kesetimbangan dengan jumlah 2 atau lebih ion
dalam larutan yang masing-masing dapat diendapkan oleh pereaksi yang sama dan dapat
dipisahkan oleh reaksi tersebut. Lebih jelasnya salah satu ion akan mengendap dan ion yang
lain akan tetap berada dalam larutan. Syarat utama untuk berhasil melakukan pengendapan
reaksi ialah dengan adanya perbedaan yang cukup nyata dalam kelarutan senyawa – senyawa
yang akan dipisahkan.
5 ) Daftar Istilah Penting
a) Anode : elektrode, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya
b) Katode : kutub elektrode dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika kutub ini
bermuatan positif
c) Kovalen : sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan
elektron yang saling terbagi di antara atom-atom yang berikatan
d) Dwiatom : molekul yang hanya terdiri dari dua atom
e) Triatomik : molekul yang terdiri dari tiga atom, baik dari unsur kimia yang sama
atau berbeda.
f) Tetraatomik : molekul yang tersusun atas empat unsur yang sama atau molekul yang
mengandung empat buah atom
g) Anion : Ion / gugus yang memiliki muatan negatif
h) Kation : ion yang bermuatan positif dikarenakan terjadi pelepasan elektron untuk
mencapai tingkat kestabilan sesuai kaidah duplet dan oktet
i) Alkali : suatu garam ionik basa dari suatu unsur kimia alkali logam atau alkali tanah
j) Litium : suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan
nomor atom 3
k) Natrium : mineral penting yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil.
l) Kalium : suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan
nomor atom 19
m) Halogen : senyawa yang unsur-unsurnya dapat bereaksi dengan logam untuk
membentuk garam
n) Klorida : ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk
membentuk suatu anion Cl⁻.
o) Bromida : bentuk muatan negatif dari unsur bromin, anggota golongan halogen
pada tabel periodik. Kebanyakan bromida tidak berwarna
p) Iodida : ion yang terbentuk ketika unsur iodin mendapatkan satu elektron untuk
membentuk suatu anion I⁻.
q) Hibrida : produk persilangan antara dua tetua padi yang berbeda secara genetik

Anda mungkin juga menyukai