OLEH
1. ADELINA MANES (2101050021)
2. BETRIX M.C.J LOMI ROHI (2101050004)
3. FRANSISKUS NEBE AUNI (2101050006)
4. PRISKALIA FUNAN (2101050015)
5. THERESIA ARANI LIPAT (2101050016)
6. YOSINTA LAY (2101050020)
Penulis
A. KAJIAN KURIKULUM
1) Konsep Esensial
Atom
Ion
Molekul
2) Peta Konsep
3) Konsep Prasyarat
Materi yang harus di kuasai sebelum mempelajari materi pokok :
1.Atom
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803,
yaitu atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Kemudian
diketahui bahwa atom ternyata terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil lagi yaitu
proton, elektron, dan neutron. Partikel penyusun atom itu disebut partikel sub atom atau
partikel dasar atom. Proton merupakan partikel sub atom yang bermuatan positif,
ditemukan oleh Eugen Goldstein pada tahun 1886. Elektron merupakan partikel sub
atom yang bermuatan negatif, ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897.
Neutron merupakan partikel sub atom yang tidak bermuatan, ditemukan oleh James
Chadwick pada tahun 1932. Model atom terus berkembang mulai dari model atom
Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, sampai dengan model atom modern yang kita
gunakan sekarang.
Perkembangan Model Atom
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan
bahwa benda yang paling kecil adalah atom. Atom yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu atom, artinya tidak dan tomos artinya dibagi. Model atom mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-
fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami modifikasi, namun gagasan
utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan model
atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai
berikut:
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:
1. Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang
disebut atom.
2. Atom-atom dari unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama, tetapi atom-
atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula.
3. Dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang, tetapi hanya terjadi perubahan
susunan atom-atom dalam unsur tersebut.
4. Bila atom membentuk molekul, atom-atom tersebut bergabung dengan angka
perbandingan yang bulat dan sederhana, seperti 1 : 1, 2 : 1 , 2 : 3.
Model atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan itu di
antaranya :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang
satu dengan unsur yang lain. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan
setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron
ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton
oleh Goldstein tahun 1886.
Kelebihan teori atom Dalton, yaitu:
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.
Kelebihan : Membuat hipotesis bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom.
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack
3. Proton
Jumlah proton yang berada dalam ini atom disebut nomor atom unsur. Massa atom yang
terkonsentrasi pada inti yang terdiri dari neutron dan proton. Massa neutron dan proton hampir
sama, tetapi proton 1.836 kali lebih berat jika dibandingkan pada elektron. Muatan positif
diantara proton akan menyebabkan saling tolak. Pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah
membuktikan tentang keberadaan proton melalui percobaan tabung crookes yang telah di
modifikasi. Hasil percobaan telah membuktikan bahwa ketika terbentuk elektron menuju
anode, maka terbentuk juga sinar positif menuju arah yang berlawanan melewati lubang pada
katode. Gas hidrogen menghasilkan sinar yang bermuatan positif yang kecil baik muatan
ataupun massanya. Sehingga partikel seperti ini disebut sebagai proton. Massa proton yaitu 1
satuan massa atom. Muatan proton yaitu +1.
4. Inti Atom
Ketika telah ditemukan penemuan elektron dan proton, Ernest Rutherford melakukan
penelitian penembakan lempeng tipis emas. Apabila atom terdiri dari tiga partikel bermuatan
negatif dan positif, seharusnya sinar alfa yang di tembakkan tidak akan menembus lempeng
sehingga muncul istilah inti atom. Pada tahun 1911, Ernest Rutherford yang dibantu oleh Ernest
Marsden dan Hans Geiger telah menemukan konsep inti atom yang didukung oleh penemuan
sinar X oleh WC. Rontgen pada tahun 1895 dan menemukan penemuan zat radio aktif .
Konfigurasi Elektron
Percobaan-percobaan selanjutnya mengenai model atom bertujuan untuk mengetahui
bagaimana partikel-partikel penyusun atom tersebut tersusun dalam suatu atom. Menurut
model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital. Orbital-orbital dengan tingkat
energi yang sama atau hampir sama membentuk kulit atom. Susunan kulit-kulit atom ini mirip
dengan model atom Neils Bohr. Bohr melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah sekitar inti atom.
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit atom atau tingkat energi. Kulit yang ditempati elektron bergantung pada
energinya. Tingkat energi paling rendah ialah kulit atom yang terletak paling dalam atau paling
dekat dengan inti, makin ke luar makin besar nomor kulitnya dan makin besar tingkat
energinya. Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam
atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan tertentu, yaitu: Jumlah
maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n = nomor kulit.
Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 . 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 . 42 = 32 elektron, dan seterusnya.
Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8 Contoh konfigurasi elektron:
11Na : 2 8 1
20Ca : 2 8 8 2 35
Br : 2 8 18 7
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Jadi, elektron valensi
untuk atom Na adalah 1, elektron valensi atom Ca adalah 2, dan elektron valensi atom Br adalah
7.
2. MOLEKUL
Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu ikatan
kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-ikatan kimia lainnya. Dan atom tersebut
berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah
yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang
berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan kimia
molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada lima
bentuk geometri yang berbeda. Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa
aturan dan bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan
aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah molekul.
Karena tidak sembarang suatu unsur membentuk molekul. Molekul didefinisikan sebagai
sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen)
dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul
berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan
secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap
termasuk molekul. Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk
pada partikel gas apa pun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-
atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal
yang tak berikatan. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya
oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan
kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan
ikatan ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal. Rumus empiris sebuah
senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana unsur-unsur penyusun senyawa
tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan atom hidrogen berbanding
oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon, hidrogen, dan
oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam
molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan
etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut
sebagai isomer. Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai
perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom
yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara
tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah
CH.
Molekul terbagi menjadi dua , yaitu molekul unsur dan molekul senyawa, Berikut
penjelasannya :
1. Molekul Unsur
Molekul Unsur adalah salah satu jenis molekul yang berdasarkan unsur
pembentuknya tersusun dari atom-atom atau unsur yang sama atau sejenis. Berdasarkan
unsur penggabungannya, molekul unsur dibedakan menjadi 3 jenis yaitu dwiatom yang
terbentuk dari 2 atom, triatomik yang terbentuk dari 3 atom, dan tetraatomik yang
terbentuk dari 4 atom.
Contoh molekul unsur adalah H2 (Hidrogen), O2 (Oksigen), N2 (Nitrogen), P4
(Fosfor), dan lainnya. Hal ini menunjukkan molekul unsur hanya tersusun dari unsur
yang sejenis, misalnya antara dua unsur hidrogen yang saling mengikat hingga
menghasilkan H2.
Ciri-ciri Molekul Unsur
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui karakteristik dan ciri-ciri molekul unsur
yaitu:
1. Tersusun dari dua atau lebih atom yang unsurnya sama
2. Tidak dapat terurai menjadi zat yang lebih sederhana hanya dengan reaksi kimia
biasa
3. Memiliki inti atom yang mencakup proton dan elektron
4. Bersifat netral, artinya tidak ada muatan
5. Perbandingan massa unsur penyusun tidak akan tetap
2. Molekul Senyawa
Istilah molekul selalu berkaitan dengan bidang ilmu fisika, definisinya adalah bagian
terkecil senyawa yang berbentuk dari kumpulan atom yang terikat secara kimia. Bagian
terkecil senyawa yang masih dapat memperlihatkan sifat-sifat dari senyawa tersebut. Istilah
senyawa merupakan zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau lebih dan
berbeda dengan perbandingan tertentu.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian molekul senyawa adalah
suatu partikel terkecil dari suatu senyawa yang masih memiliki sifat sama dengan senyawa
ini. Molekul senyawa dapat dibentuk dari adanya proses penggabungan atom dengan unsur
yang sama, atau atom dengan unsur yang berbeda.
Hubungan Molekul dengan Senyawa
Perbedaan antara molekul unsur dan molekul senyawa adalah senyawa merupakan
gabungan gas yang terdiri atas dua atau lebih unsur berbeda, namun berkaitan dengan
proporsi atau perbandingan tertentu yang tetap. Dalam senyawa, terdapat susunan molekul
sejenis seperti senyawa kalsium karbonat yang disusun dari molekul unsur Ca, C dan O
dengan susunan yang tetap.
Dari susunan itu, bisa terbentuk molekul CaCO3, Ca sebesar 40 persen massa, O dengan
48 persen massa serta C dengan 12 persen massa. Kemudian adanya perbandingan selalu
tetap dalam senyawa, CaCO3. Setiap senyawa merupakan molekul, namun tidak semua
molekul merupakan senyawa, berikut ini yang merupakan molekul senyawa adalah seperti
di bawah ini.
3. ION
Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari materi adalah
atom. Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak
zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikel-partikel bermuatan yang disebut ion.
Ukuran partikel ini adalah sekitar ukuran atom dan molekul. Contoh: orang sudah mengenal
bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat menghantarkan listrik. Dalam
peristiwa tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang berbeda dibandingkan dalam
logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa oleh elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam
atau larutan garam dalam air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion (ion positif dan negatif).
Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk atom dan molekul, tetapi
juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron merupakan jumlah muatan terkecil yang disebut
sebagai muatan dasar (e). Muatan ion adalah satu kali atau beberapa kali muatan dasar tersebut.
Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka satu atau kelipatan dari muatan tersebut.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (kation). Ion-ion unsur bukan logam
sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama
jumlahnya. Atom-atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan elektron.
Apakah suatu ion bermuatan satu atau beberapa kali dari muatan dasar dapat diperkirakan dari
letak unsur yang bersangkutan dalam sistem periodik unsur? Ion-ion logam alkali (IA) selalu
membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan
ion kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion
kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+). Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari
unsur bukan logam dapat diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam
sistem periodik unsur. Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif
satu, yaitu ion Florida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–). Ion-ion
dari golongan VIA, seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau
belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfat (S2–). Dari unsur golongan
VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif tiga,
hibrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA tidak membentuk ion. Di
samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur (monoatom), terdapat pula ion yang berasal
dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat
bermuatan negatif dua (SO42–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan
negatif satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH+), dan ion hidroksil
yang bermuatan negatif satu (OH–). Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik
netral. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium
klorida (NaCl) tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang
bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas
ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif satu dalam
perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah
muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang
berasal dari ion-ion klor. Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang
bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu. Antara ion-
ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya
membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada macam
perbandingan ukuran ion positif dan negatif yang berikatan.