Anda di halaman 1dari 15

materi kelas 10 ipa kurikulum 2013

telusuri

OCT

21

makalah kimia tentang perkebangan teori atom

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Kimia, Makalah ini
merupakan tugas kimia yang harus kami selesaikan di kelas X.

Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan pekembangan teori atom penulis sangat
berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

Gemolong ,Agustus 2013

penulis
BAB I

PENDAHULUAN

K. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas dari berbagai
bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik
dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut sejarah perkembangan yang
diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan teori atom mulai dari yang sederhana
hingga yang secara modern

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyususn dapat merumuskan beberapa hal yang
menjadi masalah sebagai berikut :

Meganalisis penemu dari masing-masing teori atom

menganalisis teori atom dalton –teori atom mekanika kuantum

menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing teori .

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yang khususnya menyangkut
perkembangan teori atom.

Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang berkaitan
dengan perkembangan teori atom.

Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang perkembangan teori atom.

BAB II

PMBAHASAN

Perkembangan teori atom menurut:

1.Teori atom John Dalton


John Dalton adalah seorang guru di Inggris yang melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan
Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa benda
itu berbentuk pejal. Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa hukum Lavoisier dan hukum
susunan tetap hukum prouts.

Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total
zat-zat hasil reaksi”.

Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu
tetap”

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

a .Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda

c.Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen

Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom,
sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Hipotesa Dalton digambarkan dengan model
atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Kelebihan model atom Dalton:

Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom dan menjelaskan apa yang
tidak dijelaskan pada teiri atom Domocritus.

a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang dinamakan dengan atom

b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama begitu pula bila atom dari unsur berbeda maka
akan memiliki sifat yang beda pula

c. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, dan juga atom
tidak dapat dimusnahkan.

d. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul

e. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap


Kelemahan model atom John Dalton :

Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana
mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak

2. Teori Atom J. J. Thomson

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson
meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel,
sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini,
Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang
bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.

Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada
partikel lain yang bermuatan positif untuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari
penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan
teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:

“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron”

Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu
menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, Syang pada model
atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan
sebagai berikut:

Kelebihan model atom Thomson

Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.
3.teori atom rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah
ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya
tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal
yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka,
didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut
90° bahkan lebih.

“Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan “

Kesimpulan :

Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan

Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam atom emas
terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.

Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari
20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan d iameter,
maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom
yang dikenal dengan Model Atom Rutherford. yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford
menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel
positif agar tidak saling tolak menolak.

Model Atom Rutherford:

Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan
tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.

a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.

b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yanga sangat tinggi.

d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan,
dan sedikit sekali yang dipantulkan

Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:

Kelemahan teori rutherford:

Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan
akhirnya menempel pada inti.

a. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya
terhadap ini atom.

b. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.

c. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H). d. Dalam
orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika berpindah ke orbit
yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam “Tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.”.

Kelebihan Model Atom Rutherford

Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya terdapat elektron yang
mengelil

4. Teori Atom Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford
melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan
gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck,
diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:

1.Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen.
Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
2.Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi
dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.

3.Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan
ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.

4.Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang
disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏,
dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Kelemahan ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa elektron bergerak mengelilingi
inti atom pada lintasan tertentu berbentuk lingkaran. Padahal, elektron yang bergerak mengelilingi inti
atom juga melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak sesuai garis, tetapi
menyebar pada suatu daerah tertentu.

Kelemahan:

-Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.

-tidak mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari satu. .

-Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

- Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan magnet
terhadap atom-atom Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel
(atom).

Kelebihan

-Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron dan atom membentuk
suatu orbit dimana inti atom merupakan positif dan disekelilingnya terdapat elektron.

- mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan spektrum atom berelektron tunggal (seperti He+
dan Li2+),

5. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

Erwin Schrödinger (1926) mengemukakan teori mekanika gelombang atau

mekanika kuantum. Heissenberg, dengan asas ketakpastian Heissenberg, “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
ditentukan adalah keboleh jadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

sehingga persamaan Schrödinger tidak memberitahukan tepatnya

keberadaan elektron itu, melainkan menjelaskan kemungkinan bahwa


elektron akan berada pada daerah tertentu pada atom. Pada model

Bohr, elektron berada pada garis edar tertentu, pada model Schrödinger

kemungkinan untuk tingkat energi elektron yang diberikan

sedangkan model Schrödinger menggunakan

tiga bilangan kuantum: n, l dan m untuk menerangkan orbit.

Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk
dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu
persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger.

x,y dan z : Posisi dalam tiga dimensi

Y : Fungsi gelombang

m : Massa

ђ : h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14

E : Energi total

V : Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat keboleh jadian elektron. Orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari
beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.

Ciri khas model atom mekanika gelombang


Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti
model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga
dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu
atom)

Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang
menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi
boleh jadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

teori kuantum yang menyatakan bahwa atom dapat memancarkan atau menyerap energ i hanya dalam
jumlah tertentu (kuanta). Jumlah energi yang dipancarkan atau diserap dalam bentuk radiasi
elektromagnetik disebut kuantum. Adapun besarnya kuantum dinyatakan dalam persamaan berikut:

Keterangan:

E = energi radiasi (Joule = J)

h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)

c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 ms-1)

l = panjang gelombang (m)

Dengan Teori Kuantum, kita dapat mengetahui besarnya radiasi yang dipancarkan maupun yang
diserap. Selain itu, Teori Kuantum juga bisa digunakan untuk menjelaskan terjadinya spektrum atom.
Perhatikan spektrum atom hidrogen berikut.

Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam tabung gelas yang
mengandung gas hidrogen. Sinar yang keluar dari atom H (setelah melalui celah) masuk ke dalam
prisma, sehingga sinar tersebut terbagi menjadi beberapa sinar yang membentuk garis spektrum. Ketika
sinar itu ditangkap oleh layar, empat garis yang panjang gelombangnya tertera pada layar adalah bagian
yang dapat dilihat dari spektrum gas hidrogen.

Salah satu alasan atom hidrogen digunakan sebagai model atom Bohr adalah karena hidrogen
mempunyai struktur atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) dan menghasilkan
spektrum paling sederhana. Model atom hidrogen ini disebut solar system (sistem tata surya), di mana
electron dalam atom mengelilingi inti pada suatu orbit dengan bentuk, ukuran, dan energi yang tetap.
Semakin besar ukuran suatu orbit, semakin besar pula energi elektronnya. Keadaan ini dipengaruhi oleh
adanya gaya tarik-menarik antara proton dan elektron. Dengan menggunakan model atom hidrogen,
Bohr menemukan persamaan energi elektron sebagai beriku .
Keterangan:

A = 2,18 x 10-18 J

N = bilangan bulat yang menunjukkan orbit elektron (1, 2, 3, …, 8)

{Tanda negatif menunjukkan orbit mempunyai energi paling rendah (harga n = 1) dan paling tinggi
(harga n = 8)}.

Pada atom hidrogen, elektron berada pada orbit energi terendah (n = 1). Jika atom bereaksi, elektron
akan bergerak menuju orbit dengan energy yang lebih tinggi (n = 2, 3, atau 4). Pada saat atom berada
pada orbit dengan energi yang lebih tinggi, atom mempunyai sifat tidak stabil yang menyebabkan

elektron jatuh ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. Perpindahan tersebut menjadikan electron
mengubah energinya dalam jumlah tertentu. Besar energi tersebut sama dengan perbedaan energi
antarkedua orbit yang dilepaskan dalam bentuk foton dengan frekuensi tertentu.

Gambar : Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya menyebabkan energi
elektron berubah dalam jumlah tertentu.

Meskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan spektrum atom
berelektron tunggal (seperti He+ dan Li2+), tetapi tidak mampu menerangkan spektrum atom
berelektron lebih dari satu. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel
(atom). Pada tahun 1924, ahli fisika dari Perancis bernama Louis de Broglie mengemukakan bahwa
partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian, partikel mempunyai panjang gelombang
yang dinyatakan dengan persamaan berikut.

Keterangan:

l = panjang gelombang (m)

h = tetapan Planck (6,63 10-34 J.s)

p = momentum (m2s-1)

m = massa partikel (kg)

v = kecepatan partikel (ms-1)

Berdasarkan persamaan de Broglie, diketahui bahwa teori atom Bohr memiliki kelemahan. Kelemahan
itu ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada
lintasan tertentu berbentuk lingkaran. Padahal, elektron yang bergerak mengelilingi inti atom juga
melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak sesuai garis, tetapi menyebar pada
suatu daerah tertentu.
Selanjutnya, pada tahun 1927, Werner H eisenberg menyatakan bahwa kedudukan elektron tidak
dapat diketahui dengan tepat. Oleh karena itu, ia menganalisis kedudukan elektron (x) dengan
momentum electron (p) untuk mengetahui kedudukan elektron.

Hasil analisis Heisenberg, yaitu selalu terdapat ketidakpastian dalam menentukan kedudukan elektron
yang dirumuskan sebagai hasil kali ketidakpastian kedudukan x dengan momentum p. Satu hal yang
perlu diingat adalah hasil kali keduanya harus sama atau lebih besar dari tetapan Planck. Persamaan ini
dikenal sebagai prinsip ketidakpastian Heisenberg yang dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Δx = ketidakpastian kedudukan

Δp = ketidakpastian momentum

h = tetapan Planck

Selain Werner Heisenberg, ada juga ilmuwan yang menunjukkan kelemahan teori atom Bohr. Pada
tahun 1927, Erwin Schrodinger menyempurnakan teori atom yang disampaikan oleh Bohr. Dari
penyelidikan terhadap gelombang atom hidrogen, Schrodinger menyatakan bahwa elektron dapat
dianggap sebagai gelombang materi dengan gerakan menyerupai gerakan gelombang. Teori ini lebih
dikenal dengan mekanika gelombang (mekanika kuantum).

Teori model atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model atom Bohr berkaitan dengan adanya
tingkat energi dalam atom. Perbedaannya yaitu model atom Bohr memiliki lintasan elektron yang pasti.
Sedangkan pada model atom Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti karena menyerupai
gelombang yang memenuhi ruang (tiga dimensi). Fungsi matematik untuk persamaan gelombang
dinyatakan sebagai fungsi gelombang [ dibaca psi (bahasa Yunani)] yang menunjukkan bentuk dan ener
gi gelombang elektron.

Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Schrodinger, diketahui bahwa elektron menempati lintasan
yang tidak pasti sehingga electron berada pada berbagai jarak dari inti atom dan berbagai arah dalam
ruang. Jadi, daerah pada inti atom dengan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron dikenal
sebagai orbital.

1. BILANGAN KUANTUM

Bilangan Kuantum Utama ‘n’,l mempunyai nilai 1, 2, 3 dan seterusnya,

semakin naik nilai n maka kerapatan elektron semakin jauh dari inti,

semakin tinggi energi elektron dan ikatan kepada inti semakin longgar

Bilangan kuantum Azimut ‘l’l ,memiliki nilai dari 0 - (n-1) dilambangkan


dengan huruf (‘s’=0, ‘p’=1, ‘d’=2, ‘f’=3), menunjukkan bentuk dari

tiap orbital

l Bilangan kuantum magnetik (ketiga) ‘m’, memiliki nilai bulat antara

‘ l ’ -dan ‘ l ’, termasuk 0, menunjukkan arah orbital dalam ruangnya

l Bilangan kuantum putaran elektron, s hanya dapat memiliki dua harga

(+½ dan -½) untuk itu, paling banyak hanya dua elektron yang dapat

menempati orbital yang sama, dan mempunyai nilai putaran

magnetik yang berlawanan

Konfigurasi elektron

a. Prinsip Aufbau

Elektron-elektron dalam suatu atom selalu berusaha menempati subkulit yang

tingkat energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah

penuh, baru elektron berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya

lebih tinggi.

b.Aturan Hund

Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu, elektron-elektron akan mengisi

dulu semua orbital, sisanya baru berpasangan.

c. Larangan pauli

Tidak ada dua elektron di dalam atom memiliki empat bilangan kuantum

yang sama.

2. Bentuk Orbital
Bentuk orbital digambarkan dengan permukaan melewati daerah pada

probabilitas yang sesuai. Sebuah orbital s berbentuk bulat, orbital p

memiliki dua bagian terpisah oleh bidang simpul dimana probabilitasnya

nol dengan tiga orientasi yang mungkin, yaitu yang disebut

pz, py dan px. Orbital d memiliki lima orientasi.

1. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak

Unsur pada Tabel Periodik

Nomor kulit dan jumlah elektron yang ada pada subkulit menunjukkan letak

unsur pada tabel periodik. Jadi ada hubungan antara konfigurasi elektron dengan

letak unsur pada tabel periodic.

2. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur pada

Tabel Periodik untuk Golongan Utama

Nomor golongan dan nomor periode dapat ditentukan

dari konfigurasi elektron.\

1. Nomor golongan ditentukan dari jumlah elektron pada

kulit terluar.

2. Nomor periode ditentukan dari nomor kulit terbesar.

3. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur pada

Tabel Periodik untuk Golongan Transisi

Nomor golongan unsur transisi ditentukan dari jumlah elektron 3d dengan 4s.

Untuk golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB, nomor golongan diambil dari

jumlah elektron pada subkulit 3d dan 4s. Golongan IB dan IIB diambil dari jumlah

elektron pada subkulit 4s. Nomor periode tetap diambil dari nomor kulit (bilangan

kuantum utama) terbesar. Pada unsur transisi ada tiga kolom yang diberi nomor
golongan yang sama yaitu golongan VIIIB.

4. Unsur-unsur Transisi (Peralihan)

Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya

berakhir pada subkulit d. Aturan penomoran golongan unsur transisi adalah:

a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron pada subkulit s di-

tambah d.

b. Nomor golongan dibubuhi huruf B.

CATATAN :

1. Jika s + d = 9, golongan VIIIB.

2. Jika s + d = 10, golongan VIIIB.

3. Jika s + d = 11, golongan IB.

4. Jika s + d = 12, golongan IIB.

5. Unsur-unsur Transisi-Dalam

Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur yang pengisian

elektronnya berakhir pada subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya

dijumpai pada periode keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan

ditempatkan secara terpisah di bagian bawah.

Kegunaan Sistem Periodik

Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan

oksidasi, yaitu:

1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi,

menyatakan bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur

tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan unsur nonlogam.

2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan

logam adalah nomor golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan


oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena

unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan teori atom merupakan suatu perkembangan teori dari berbagai pencobaan dari para
ahli kimia yang begitu panjang.dari setiap teori atom tentunya ada kelebihan dan kekurangan .para ahli
menyempurnakanya dengan melakukan percobaan yang di dasari pada keingin tahuan mengenai
atom.dari situ kita dapat mengambil ilmu yang berharga bahwa untuk mendapat hasil yang maksimal di
perlukan keuletan dan kesabaran yang ekstra .jangan pernah menyerah walau kau sudah terlalu banyak
mengalami kegagalan.

B. Saran

Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang
didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih smemperdalam materi
mengenai Kimia

Diposting 21st October 2013 oleh Anonymous

0 Tambahkan komentar

Memuat

Anda mungkin juga menyukai