Disusun Oleh :
Farhan Ramadan (2307012579)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah Kimia Umum mengenai “Struktur Atom dan Konfigurasi Elektron“ ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami buat berdasarkan apa yang telah kami pelajari dalam mata kuliah
Kimia Umum. Makalah ini dibuat untuk memenuhi penilaian dalam mata kuliah Kimia
Umum. Makalah ini berisi materi mengenai sejarah teori-teori atom, struktur atom, sifat-sifat
unsur dalam Sistem Periodik Unsur, Konfigurasi Elektron dan Bilangan-Bilangan Kuantum.
Selanjutnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Khairat, M.Si.
selaku dosen dalam mata kuliah Kimia Umum yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dan teman- teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Berkat masukan
dan dorongan merekalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
A. Struktur Atom
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda
bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah
proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi
lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para
kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu
tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan
komponen-komponen sub atom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah dapat
dibagi-bagi lagi.Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian
berhasil memodelkan atom.
Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil dengan
massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus
seperti mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti
atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak
memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan
radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan
neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah ras energi, ataupun
orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara ras tersebut dengan menyerap
ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara ras. Elektron pada
atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis
atom tersebut.
Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda
dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian yang tidak
dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom. Istilah atom berasal dari
bahasa yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya dibagi. Jadi, atom
artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian disempurnakan menjadi, atom
adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih
memiliki sifat kimia dan sifat fisika benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan massa atom,
merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron atau
proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron bermuatan
negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. Atom-atom yang
memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atom-atom yang
memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar, atom-atom yang
memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil
pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford yaitu:
a) Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b) Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
c) Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
d) Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian
kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom
Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
a) Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b) Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi
jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah
ke orbit yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr
a) atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom Bohr
b) tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
c) Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik,
pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron
lebih banyak.
B. Bilangan Kuantum
Persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger memperjelas kemungkinan
ditemukannya elektron melalui bilangan-bilangan kuantum. Daerah paling mungkin
ditemukannya elektron disebut orbital, sehingga bilangan-bilangan akan memperjelas posisi
elektron dalam atom.
Ada empat bilangan kuantum yang akan kita kenal, yaitu bilangan kuantum utama (n),
bilangan kuantum Azimut (I), bilangan kuantum magnetic (m) dan bilangan kuantum spin (s).
Berikut ini adalah contoh soal bilangan kuantum :
1. Salah satu electron terluar yang terdapat dalam atom dengan nomor atom 20 mempunyai
harga bilangan kuantum..
a. n = 1 l = 1 m = 1 s = +1/2
b. n = 2 l = 2 m = 2 s = -1/2
c. n = 3 l = 1 m = 2 s = +1/2
d. n = 4 l = 0 m = 0 s = +1/2
e. n = 4 l = 1 m = 1 s = -1/2
Jawaban
Bilangan kuantum ada 4 yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l),
bilangan kuantum magnetic (m), dan bilangan kuantum spin (s). Atom dengan nomor atom
20, mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut :
Jawaban D
C. Konfigurasi elektron
Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron adalah susunan
elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya. Sama seperti
partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan
sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, keadaan kuantum elektron
tertentu ditentukan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang
bernilai kompleks. Menurut interpretasi mekanika kuantum Copenhagen, posisi sebuah
elektron tidak bisa ditentukan kecuali setelah adanya aksi pengukuran yang menyebabkannya
untuk bisa dideteksi. Probabilitas aksi pengukuran akan mendeteksi sebuah elektron pada titik
tertentu pada ruang adalah proporsional terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada
titik tersebut.
Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang lainnya dengan
emisi atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk foton. Oleh karena asas larangan Pauli,
tidak boleh ada lebih dari dua elektron yang dapat menempati sebuah orbital atom, sehingga
elektron hanya akan meloncat dari satu orbital ke orbital yang lainnya hanya jika terdapat
kekosongan di dalamnya.
Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam membantu
pemahaman struktur tabel periodik unsur-unsur. Konsep ini juga berguna dalam menjelaskan
ikatan kimia yang menjaga atom-atom tetap bersama.Dibawah ini adalah contoh soal
konfigurasi elektron :
K L M N O P Q
X= 2 8 18 32 32 32 32
11X= K L M N Periode ke 3
2 8 1 Golongan IA
X adalah 11Na
K L M N Periode ke 4
19X= 2 8 8 1 Golongan IA
X adalah 19K
3. Sejarah
Niels Bohr adalah orang yang pertama kali (1923) mengajukan bahwa periodisitas pada
sifat-sifat unsur kimia dapat dijelaskan oleh struktur elektronik atom tersebut. Pengajuannya
didasarkan pada model atom Bohr, yang mana kelopak-kelopak elektronnya merupakan orbit
dengan jarak yang tetap dari inti atom. Konfigurasi awal Bohr berbeda dengan konfigurasi
yang sekarang digunakan: sulfur berkonfigurasi 2.4.4.6 daripada 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4.
Satu tahun kemudian, E. C. Stoner memasukkan bilangan kuantum ketiga Sommerfeld ke
dalam deskripsi kelopak elektron, dan dengan benar memprediksi struktur kelopak sulfur
sebagai 2.8.6.Walaupun demikian, baik sistem Bohr maupun sistem Stoner tidak dapat
menjelaskan dengan baik perubahan spektra atom dalam medan magnet (efek Zeeman).
Bohr sadar akan kekurangan ini (dan yang lainnya), dan menulis surat kepada temannya
Wolfgang Pauli untuk meminta bantuannya menyelamatkan teori kuantum (sistem yang
sekarang dikenal sebagai "teori kuantum lama"). Pauli menyadari bahwa efek Zeeman
haruslah hanya diakibatkan oleh elektron-elektron terluar atom. Ia juga dapat menghasilkan
kembali struktur kelopak Stoner, namun dengan struktur subkelopak yang benar dengan
pemasukan sebuah bilangan kuantum keempat dan asas larangannya (1925):
It should be forbidden for more than one electron with the same value of the main quantum
number n to have the same value for the other three quantum numbers k [l], j [ml] and m
[ms].
Adalah tidak diperbolehkan untuk lebih dari satu elektron dengan nilai bilangan kuantum
utama n yang sama memiliki nilai tiga bilangan kuantum k [l], j [ml] dan m [ms] yang sama.
Persamaan Schrödinger yang dipublikasikan tahun 1926 menghasilkan tiga dari empat
bilangan kuantum sebagai konsekuensi penyelesainnya untuk atom hidrogen: penyelesaian
ini menghasilkan orbital-orbital atom yang dapat kita temukan dalam buku-buku teks kimia.
Kajian spektra atom mengizinkan konfigurasi elektron atom untuk dapat ditentukan secara
eksperimen, yang pada akhirnya menghasilkan kaidah empiris (dikenal sebagai kaidah
Madelung (1936)) untuk urutan orbital atom mana yang terlebih dahulu diisi elektron.
4. Asas Aufbau
Asas Aufbau (berasal dari Bahasa Jerman Aufbau yang berarti "membangun, konstruksi")
adalah bagian penting dalam konsep konfigurasi elektron awal Bohr. Ia dapat dinyatakan
sebagai:
Terdapat maksimal dua elektron yang dapat diisi ke dalam orbital dengan urutan
peningkatan energi orbital: orbital berenergi terendah diisi terlebih dahulu sebelum
elektron diletakkan ke orbital berenergi lebih tinggi.
Urutan pengisian orbital-orbital atom mengikuti arah panah. 5g dan 6h telah hilang.
Asas ini bekerja dengan baik (untuk keadaan dasar atom-atom) untuk 18 unsur pertama; ia
akan menjadi semakin kurang tepat untuk 100 unsur sisanya. Bentuk modern asas Aufbau
menjelaskan urutan energi orbital berdasarkan kaidah Madelung, pertama kali dinyatakan
oleh Erwin Madelung pada tahun 1936.
1. Orbital diisi dengan urutan peningkatan n+l;
2. Apabila terdapat dua orbital dengan nilai n+l yang sama, maka orbital yang
pertama diisi adalah orbital dengan nilai n yang paling rendah.
Sehingga, menurut kaidah ini, urutan pengisian orbital adalah sebagai berikut:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Asas Aufbau dapat diterapkan, dalam bentuk yang dimodifikasi, ke proton dan neutron dalam
inti atom.
Tabel periodik
Bentuk tabel periodik berhubungan dekat dengan konfigurasi elektron atom unsur-unsur.
Sebagai contoh, semua unsur golongan 2 memiliki konfigurasi elektron [E] ns2 (dengan [E]
adalah konfigurasi gas inert), dan memiliki kemiripan dalam sifat-sifat kimia. Kelopak
elektron terluar atom sering dirujuk sebagai "kelopak valensi" dan menentukan sifat-sifat
kimia suatu unsur. Perlu diingat bahwa kemiripan dalam sifat-sifat kimia telah diketahui satu
abad sebelumnya, sebelum pemikiran konfigurasi elektron ada.