STRUKTUR ATOM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Sekolah
Dosen pengampu: Khamidinal, S.Si., M.Si.
Disusun oleh:
1. Uswatun Hasanah 15670009
2. Sindi Rahmawati 15670016
3. Fatikah Giyana Cahyani 15670024
4. Veni Jumila Danin 15670032
5. Siti Daniar Sobriawati 15670042
6. Muhammad Muhibullah 15670049
2
b. Elektron bermuatan negatif tersebar didalamnya (seperti kismis yang tersebar di
dalam roti).
Kelebihan dari model atom Thomson yaitu:
a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Sementara kelemahan model atom Thomson adalah tidak dapat menerangkan
fenomene penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.
3
c. Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron, sehingga atom bersifat
netral.
d. Sebagian ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
Kelebihan model atom Rutherford:
a. Dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfaoleh lempeng tipis emas.
b. Mengemukakan keberadaan intu atom.
Sementara kelemahannya adalah bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik,
dimana suatu partikel yang bermuatan listrik apabila bergerak akan memancarkan
energi. Elektron yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi terus menerus,
sehingga akhirnya akan membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti.
B. Tanda Atom
Atom tersusun dari pertikel-partikel subatom yaitu: elektron, proton, dan neutron.
Setiap atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton dan neutron yang
dikandungnya.
5
1. Nomor Atom
Nomor atom adalah jumlah proton dalam inti atom. Proton merupakan partikel khas
penyusun atom. Artinya tiap atom akan mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan
atom lain. Bila atom-atom diurutkan berdasarkan jumlah protonnya, maka atom
hidrogen memiliki nomor 1 karena memiliki sebuah proton, helium nomor 2 karena
memiliki dua buah proton, dan seterusnya. Jumlah proton yang terdapat dalam inti atom
disebut nomor atom(Z).
Z=n
Z = nomor atom
n = Jumlah proton
Contoh:
Nomor atom nitrogen adalah 7; berarti setiap atom netral nitrogen memiliki 7 proton
dan 7 elektron.
2. Nomor Massa
Massa atom merupakan massa dari seluruh partikel penyusun atom. Oleh karena
sangat kecil, maka massa elektron dapat diabaikan sehingga massa atom sangat
dianggap merupakan jumlah massa proton dan neutron saja. Jumlah proton dan neutron
disebut sebagai nomor massa (A) dari suatu atom. Kecuali hidrogen, semua atom
mempunyai neutron.
A = p+n
A= nomor massa
p= jumlah proton
n= jumlah neutron = A – Z
Contoh: nomor massa fluorin adalah 19 dan nomor atomnya adalah 9; berarti 19 – 9 =
10. Jadi jumlah neutron dalam inti adalah 10.
3. Penulisan Tanda Atom/ Lambang Atom
X = lambang atom
A = nomor massa
Z = nomor atom
Berikut contoh penerapannya pada atom netral
Dapat diketahui bahwa unsur Al mempunyai nomor massa = 27 dan nomor atom = 13.
Bagaimana cara menentukan jumlah elekktron, proton, dan neutron berdasarkan nomor
atom dan nomor massa tersebut? Jawab : e= 13, p=13, dan n= 27-13=14.
Ion Positif = melepas elektron sebanyak muatan positif
Ion negatif = menarik elektron sebanyak muatan negatif
C. Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menentukan letak keberadaan elektron pada
kulit atom. Ada 4 bilangan kuantum, yaitu:
a. Bilangan Kuantum Utama
Utama (n) menyatakan kulit atom/tingkat energi.
n = 1 → kulit K
n = 2 → kulit L
n = 3 → kulit M
n = 4 → kulit N, dst
b. Bilangan Kuantum Azimuth
Azimuth (𝑙) menyatakan subkulit atom (n >𝑙). Harga bilangan kuantum azimuth
(𝑙)=0 sampai dengan (n-1).
𝑙 = 0 → subkulit s
𝑙 = 1 → subkulit p
𝑙 = 2 → subkulit d
𝑙 = 3 → subkulit f, dst
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subkulit (sublintasan) mana elektron
bergerak dan juga menentukan bentuk orbital
subkulit 𝑙 = 0 juga disebut orbital s (sharp)
subkulit 𝑙 = 1 juga disebut orbital p (principle)
subkulit 𝑙 = 2 juga disebut orbital d (diffuse)
subkulit 𝑙 = 3 juga disebut orbital f (fundamental)
Setiap kulit mempunyai subkulit sesuai nomor kulitnya, misalnya :
n = 1 (kulit K) mempunyai harga 𝑙 = 0,... (1-1) = 0
Kulit ke-1 (K) mempunyai subkulit, yaitu subkulit 𝑙 = 0 atau orbital 1s
n = 2 (kulit L) mempunyai harga 𝑙 = 0,... (2-1) = 0, 1
Kulit ke-2 (L) mempunyai subkulit, yaitu subkulit 𝑙 = 0 atau orbital 2s dan subkulit
𝑙=1 atau orbital 2p
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Magnetik (m) menyatakan posisi orbital dalam subkulit
𝑙=0→m=0
𝑙 = 1 → m = -1, 0, +1
𝑙 = 2 → m = -2, -1, 0, +1, +2
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
Spin (s) menyatakan arah rotasi elektron dalam orbital. Dalam setiap orbital
berisi maksimum 2 elektron dengan arah spin yang berlawanan, yaitu searah jarum
jam / ke atas (+½) dan berlawanan arah jarum jam / ke bawah (-½).
1. Bentuk-bentuk Orbital
Orbital pada suatu subkulit mempunyai bentuk tertentu yang bergantung pada
bilangan kuantum azimuth (𝑙).
7
a. Orbital s
Orbital s berbentuk bola dengan arah ruang yang sama ke seluruh sudut.
Orbital 1s, 2s, dan 3s.
b. Orbital p
Orbital p dengan nilai m = -1, 0, +1, mempunyai 3 kemungkinan orientasi
dalam ruang yang masing-masing terletak pada koordinat Cartesius X, Y, dan Z
sehingga dapat dibedakan menjadi px, py, dan pz. Bentuk orbital ini seperti balon
karet terpilin.
c. Orbital d dan f
Orbital d dengan nilai m = -2, -1, 0, +1, +2, mempunyai 5 kemungkinan
orientasi dalam ruang yaitu dx2- y2, dz2, dxy, dxz, dan dyz.
Orbital f lebih rumit dan lebih sukar untuk dipaparkan, tetapi hal itu tidaklah
merupakan masalah penting. Setiap subkulit f terdiri atas 7 orbital, sesuai dengan 7
harga m untuk l = 3.
8
D. Konfigurasi Elektron
1. Berdasarkan Kulit
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron pada masing-masing kulit. Menurut
model atom Neils Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Lintasan elektron yang
terletak paling dekat dengan inti memiliki energi yang paling rendah. Semakin jauh
lintasan elektron, semakin tinggi tingkat energinya. Lintasan tersebut disebut juga
sebagai kulit elektron dimana kulit yang paling dekat dengan inti diberi lambang K, kulit
kedua L, kulit ketiga M, dan seterusnya. Aturan pengisian elektron, yaitu:
a. Pengisian elektron dimulai pada kulit K, kemudian kulit L, M, N dan seterusnya.
b. Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2 (n = nomor kulit).
a. Jumlah maksimum elektron pada kulit K ( n = 1) = 2 x 12 = 2 elektron.
b. Jumlah maksimum elektron pada kulit L ( n = 2) = 2 x 22 = 8 elektron, dan
seterusnya.
c. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
Jumlah elektron yang ditemukan dalam setiap kulit elektron tidaklah sama. Daerah
dengan kemungkinan terbesar menemukan elektron disebut orbital.
Rumus praktis aturan konfigurasi elektron :
a. Nomor atom 1-20
a. Menggunakan rumus: 2 8 8 2
b. Contoh: 126 C : 2 4 dan 39
19 K : 2 8 8 1
Dari susunan (konfigurasi) elektron tersebut, dapat diketahui jumlah kulit yang
dimiliki oleh suatu atom serta jumlah elektron pada msing-masing kulit. Jumlah
elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Contohnya,
elektron valensi 19K = 2 8 8 1 adalah 1 dan elektron valensi 15P = 2 8 5 adalah 5.
Latihan soal !
Buatlah konfigurasi elektron dari atom-atom dibawah ini berdasarkan kulit elektron
atau tingkat energi !
1. 11Na 6. 36Kr
2. 14Si 7. 37Rb
3. 20Ca 8. 40Zr
4. 26Fe 9. 43Tc
5. 31Ga 10. 50Sn
2. Berdasarkan Subkulit
Konfigurasi elektron adalah khas untuk suatu atom. Sebagai contoh, walaupun
sama-sama subkulit 1s tetapi tingkat energi dari subkulit 1s untuk atom natrium tidak
sama dengan tingkat energi 1s untuk atom magnesium. Meskipun demikian, terdapat
suatu aturan yang bersifat umum dalam memperkirakan penataan elektron dalam suatu
atom.
a. Aturan Aufbau (Membangun)
Prinsip: elektron dalam suatu atom akan berada dalam kondisi yang stabil bila
mempunyai energi yang rendah, sedangkan elektron-elektron akan berada orbital-
orbital yang bergabung membentuk subkulit.
Jadi, elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit yang tingkat
energinya rendah.
Besarnya tingkat energi dari suatu sub kulit dapat diketahui dari nilai bilangan
kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimut (l) dari orbital tersebut. Secara
umum orbital yang memiliki nilai (n + l) lebih besar akan memiliki tingkat energi
yang lebih besar dan sebaliknya. Untuk nilai (n + l) yang sama, maka orbital dengan
nilai n lebih besar akan mempunyai tingkat energi yang lebih besar.
10
Berdasarkan tabel tersebut, maka urutan tingkat energi dari yang palimg
rendah ke yang paling tinggi adalah sebagai berikut.
1s < 2s < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 4d < 5s <, .... dan seterusnya. Cara lain untuk
mengetahui urutan tingkat energi adalah dengan menggunakan deret pancaran
cahaya, sebagai berikut :
b. Larangan Pauli
“tidak boleh ada dua atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama”.
Artinya apabila orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, dan m
yang sama, namun bilangan kuantum spin (s) yang akan membedakan. Jadi, setiap
orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan.
Sehingga adanya larangan Pauli ini, menyebabkan elektron yang dapat
menempati suatu subkulit terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya. Dengan
demikian, jumlah maksimum elektron adalahsebagai berikut:
a. Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati maksimum 2 elektron.
b. Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati maksimum 6 elektron.
c. Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati maksimum 10 elektron.
d. Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati maksimum 14 elektron.
Dengan demikian dua aturan tersebut dapat digambarkan konfigurasi elektron
dari suatu atom.
Contoh:
Konfigurasi elektron untuk atom 21Sc dan 25Mn
a. 21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
b. 25Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
Latihan soal !
Buatlah konfigurasi elektron dari atom-atom dibawah ini !
1. 11Na 6. 36Kr
2. 14Si 7. 37Rb
3. 20Ca 8. 40Zr
4. 26Fe 9. 43Tc
5. 31Ga 10. 50Sn
11
3. Konfigurasi dengan Notasi Gas Mulia
Atom dengan banyak elektron, memiliki notasi yang sangat panjang. Gas mulia (2 He,
10 Ne, 18 Ar, 36 Kr, 54 Xe, dan 86 Rn) bisa digunakan untuk mewakili notasi tertentu. Kaidah
ini sangat berguna untuk membantu memahami konfigurasi elektron yang panjang.
Contoh: 12Mg
4. Aturan Hund
Atruan ini mengikat bahwa:
Proses pengisian elektron ke dalam orbital pertama kali akan mengisi semua orbital
dengan tingkat energi yang sama terlebih dahulu sebelum memasangkan dengan elektron
lain di orbital yang setengah penuh.
Jadi tidak boleh mengisi langsung dua elektron pada satu orbital yang sama. Diagram
orbital adalah cara visual untuk merekonstruksi konfigurasi dengan menunjukkan
masing-masing orbital secara terpisah berikut putaran elektronnya menggunakan kotak
dan tanda panah (↿).
Contoh:
Konfigurasi elektron pada unsur Nitrogen (Z=7) adalah 1s2 2s2 2p3 maka pengisian
elektron pada orbitalnya yang tepat adalah
12
6. Konfigurasi Ion
Unsur yang mengalami ionisasi akan mengalami perubahan jumlah elektron. Misalnya
adalah besi (Fe) yang mempunyai nomor atom 26 dan mempunyai konfigurasi elektron
[Ar] 3d64s2. Jika Fe terionisasi menjadi Fe2+, maka elektron Fe berkurang 2 dari jumlah
asal. Sehingga konfigurasi Fe2+ adalah [Ar] 3d6.
DAFTAR PUSTAKA
Haniah, Munnal. (2010). Intisari dan Kumpulan Rumus Kimia Untuk SMA Kelas X. Yogyakarta:
Tunas Publishing.
Kamaludin, Agus & Suprihatiningrum Jamil. (2010). Soal dan Penyelesaian Uji Kompetensi Kimia.
Yogyakarta: Pusaka Pelajar.
Sudarmo, Unggul. (2016). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Sujarwo, Imam. (2012). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1. Sukoharjo: CV Willian.
13
NAMA :
NIM :
14
E. Elektron dan proton 15. Unsur X memiliki notasi unsur 24 12𝑋.
9. Inti atom bermuatan positif, sebab inti Harga keempat bilangan kuantum
atom mengandung .... elektron terakhir unsur X adalah ....
A. Hanya neutron A. n = 3; 𝑙 = 0; m = 0; s = +
1
2
B. Proton dan neutron 1
B. n = 3; 𝑙 = 1; m = +1; s = - 2
C. Elektron lebih sedikit daripada
1
neutron C. n = 3; 𝑙 = 0; m = 0; s = - 2
D. Proton lebih banyak dari elektron D. n = 3; 𝑙 = 1; m =
1
0; s = - 2
E. Proton dan elektron yang sama 1
banyak E. n = 3; 𝑙 = 1; m = -1; s = +
2
10. Jumlah elektron yang mengelilingi inti 16. Bilangan kuntum azimut menurut teori
atom dapat diketahui dari .... atom mekanika kuantum menyatakan ....
A. Nomor atom D. Inti atom A. Kulit
B. Nomor massa E. Lintasan atom B. Subkulit
C. Kulit atom C. Arah elektron
11. Nomor atom adalah bilangan yang D. Kecepatan pergerakan elektron
menunjukkan jumlah .... E. Kedudukan elektron tehadap
A. Elektron dalam inti elektron lain
B. Proton dalam inti 17. Jumlah maksimum elektron dalam
C. Neutron dalam inti subkulit d adalah ....
D. Neutron dan proton A. 2 D. 14
E. Nukleon dalam inti B. 6 E. 18
12. Atom Cl mempunyai nomor atom 17 C. 10
dan nomor massa 35, maka ion Clˉ 18. Berikut ini merupakan bentuk orbital d :
mempunyai elektron sebanyak ....
A. 10 D. 17
B. 13 E. 24
C. 15
13. Bilangan kuantum utama menurut teori
Yang merupakan gambar bentuk orbital
atom mekanika kuantum menyatakan ....
dxy adalah ….
A. Energi atom hidrogen
A. 1 D. 4
B. Tingkat energi elektron dalam atom
B. 2 E. 5
C. Kecepatan pergerakan elektron
C. 3
D. Kedudukan elektron terhadap
19. Kulit M dalam konfigurasi elektron
elektron lain
akan terisi penuh ....
E. Keadaan elektron tereksitasi
A. 2 elektron D. 32 elektron
14. Unsur dalam keadaan dasar memiliki
B. 8 elektron E. 50 elektron
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
C. 18 elektron
3d8 4s2. Elektron terakhir memiliki
20. Atom yang mempunyai nomor atom 19
bilangan kuantum....
1 akan mempunyai kulit sebanyak ....
A. n = 4; 𝑙 = 0; m = 0; s = - 2 A. 1 D. 4
1
B. n = 4; 𝑙 = 0; m = 0; s = +2 B. 2 E. 5
1 C. 3
C. n = 3; 𝑙 = 2; m = 0; s = +2
21. Atom yang mempunyai enam elektron
1
D. n = 3; 𝑙 = 2; m = 0; s = - valensi adalah ....
2
E. n = 3; 𝑙 = 1; m = 0; s
1
= +2 A. 6C D. 14Si
15
B. 8O E. 17Cl A. 2 8 8 7 D. 2 6 8 9
C. 12Mg B. 2 8 15 E. 2 2 8 8 5
22. Elektron valensi pada 31
15 P adalah ....
C. 2 8 13 2
A. 2 D. 5 29. Suatu unsur X mempunyai massa atom
B. 3 E. 6 31 dan neutron 16. Konfigurasi
C. 4 elektron unsur tersebut yang benar
23. Suatu atom X mempunyai nomor massa adalah ....
39 dan jumlah neutron 20. Maka atom A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
itu mempunyai elektron valensi B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2
sebanyak .... C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 4p2
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 4p3
C. 3 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3
24. Dibawah ini unsur yang kulit terluarnya 30. Unsur-unsur di bawah ini yang kulit
mempunyai elektron valensi terbanyak terluarnya mempunyai elektron paling
adalah .... banyak adalah ....
23 40
A. 11 Na D. 20 Ca A. 4Be D. 12Mg
24 137 B. 7N E. 14Si
B. 12 Mg E. 56 Ba
C. 11Na
27
C. 13 Al 31. Konfigurasi elektron X2- dari suatu ion
25. Suatu unsur dengan nomor atom 9 akan unsur 16 X adalah ....
mempunyai .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 2p2
A. Dua kulit elektron dan tujuh B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
elektron C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
B. Dua kulit eletron dan dua eletron D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2
valensi E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d1
C. Tujuh kulit elektron dan dua 32. Nomor atom S = 16, jadi konfigurasi
elektron valensi elektron ion sulfida, S2- adalah….
D. Tujuh kulit elektron dan tujuh A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
elektron valensi B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
E. Tiga kulit elektron dan dua elektron C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
valensi D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 3d2
26. Suatu unsur Z mempunyai 3 kulit atom E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 4s2
dan 5 elektron valensi. Nomor atom 33. Dua buah unsur memiliki
unsur itu adalah .... notasi 13 X dan 17 Y . diagram
A. 3 D. 10 orbital yang paling tepat untuk elektron
B. 5 E. 15 terakhir dari unsur x adalah .... (Nomor
C. 8 atom Ar=18, Kr=36, Ne=10)
27. Unsur 39 19 K mempunyai konfigurasi A. [Kr]
elektron .... B. [Ar]
A. 2 8 8 1 D. 2 6 8 3
B. 2 8 9 E. 2 2 8 7
C. 2 4 8 5 C. [Ne]
28. Unsur 5525 Mn mempunyai konfigurasi
elektron .... D. [Ne]
16
E. [Ne]
17