Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN MATERI KELAS X

STRUKTUR ATOM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Sekolah
Dosen pengampu: Khamidinal, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:
1. Uswatun Hasanah 15670009
2. Sindi Rahmawati 15670016
3. Fatikah Giyana Cahyani 15670024
4. Veni Jumila Danin 15670032
5. Siti Daniar Sobriawati 15670042
6. Muhammad Muhibullah 15670049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menjelaskan teori tentang atom
2. Peserta didik dapat menjelaskan struktur atom dan perkembangan model atom
3. Peserta didik dapat mengenal tanda atom
4. Peserta didik dapat menuliskan konfigurasi elektron
5. Peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron berdasarkan kulit, subkulit, dan gas
mulia

A. Perkembangan Teori Atom


1. Model Atom Dalton
Pada tahun 1808 ilmuwan berkebangsaan Inggris, Jhon Dalton mengemukakan
teorinya tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical
Philosophy. Teori nya memuat lima pernyataan:
a. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
b. Semua atom unsur kimia tertentu mempunyai massa yang sama begitu pula semua
sifat lainnya.
c. Unsur kimia yang lain memiliki jenis atom yang berbeda.
d. Atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia.
e. Suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya melalui penggabungan atom yang
tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.
Adapun kelebihan dari model atom Dalton adalah:
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier).
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust).
Sementara kelemahannya adalah:
a. Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.
b. Pada kenyataanya atom dapat dibagi lagi partikel yang lebih kecil lagi yang disebut
partikel subatomik.

Gambar Model Atom Dalton (bola pejal)

2. Model Atom Thomson


Seorang fisikawan Inggris bernama Joseph John Thomson pada tahun 1897
menemukan elektron, yaitu suatu partikel bermuatan negatif yang lebih ringan
daripada atom. Dia memperlihatkan bahwa elektron merupakan partikel subatomik.
Atas penemuannya ini, Thomson mengemukakan hipotesis berikut: “Karena elektron
bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral, maka haruslah dalam
atom ada muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron tersebut”. Maka
diusulkanlah suatu model yang dikenal dengan model atom roti kismis sebagai berikut:
a. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen.

2
b. Elektron bermuatan negatif tersebar didalamnya (seperti kismis yang tersebar di
dalam roti).
Kelebihan dari model atom Thomson yaitu:
a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Sementara kelemahan model atom Thomson adalah tidak dapat menerangkan
fenomene penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.

Gambar Model Atom Thomson (roti kismis)

3. Model Atom Rutherford


Tahun 1911, seorang fisikawan Inggris bernama Ernest Rutherford bersama
temannya Goiger dan Mersden melakukan eksperimen yang dikenal dengan
penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas.

Gambar Eksperimen Rutherford

Hasil dari eksperimen tersebut menunjukkan bahwa:


a. Sebagian besar partikel alfa menembus lempeng tipis emas, hal ini berarti bahwa
sebagian besar atom berisi ruang kosong.
b. Sedikit dari pertikel alfa (yang bermuatan posisif) dibelokkan oleh sesuatu, hal ini
menunjukkan adanya sesuatu yang bermuatan positif yang dapat membelokkan
partikel alfa.
c. Sedikit dari partikel yang terpantul oleh emas, hal ini menunjukkan adanya sesuatu
yang sangat kecil (belakangan disebut sebagai inti) namun massa terpusat di sana
sehingga partikel yang menumbuk pusat massa itu akan terpantulkan.
Dari fenomena percobaan diatas, maka Rutherford mengusulkan suatu model yang
disebut dengan Model Atom Nuklir Rutherford, sebagai berikut:
a. Atom terdiri dari dari inti atom bermuatan positif dan hampir seluruh massa atom
terpusat pada inti.
b. Elektron beredar mengelilingi inti.

3
c. Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron, sehingga atom bersifat
netral.
d. Sebagian ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
Kelebihan model atom Rutherford:
a. Dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfaoleh lempeng tipis emas.
b. Mengemukakan keberadaan intu atom.
Sementara kelemahannya adalah bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik,
dimana suatu partikel yang bermuatan listrik apabila bergerak akan memancarkan
energi. Elektron yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi terus menerus,
sehingga akhirnya akan membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti.

Gambar Model Atom Rutherford

4. Model Atom Niels Bohr


Tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Niels Bohr menyempurnakan model
atom Rutherford. Berdasarkan hasil pengamatan pada spektrum atom hidrogen yang
berbentuk garis, Bohr menyusun model atom sebagai berikut:
a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif dan
elektron bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom.
b. Elektron-elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi dan
berada pada tingkat energi tertentu yang bergerak secara stasioner.
c. Tingkat energi atau lintasan elektron yang paling dekat dengan inti atom
mempunyai tingkat energi tertentu. Bila elektron pindah dari lintasan dengan
tingkat energi rendah ke lintasan dengan tingkat energi tinggi, maka elektron akan
menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi. Sebaliknya disebut deeksitasi.
d. Elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu ke intasan yang lain dengan
menyerap atau melepaskan energi. Energi yang dipancarkan atau diserap ketika
terjadi transisi elektron terekam sebagai spektrum atom.
Kelebihan model atom Bohr:
a. Mengaplikasikan teori kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model atom
rutherford.
b. Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi)
dari atom hidrogen.
Kelemahan model atom Bohr:
a. Tidak berlaku pada atom berelektron banyak. Teori ini hanya mampu menjelaskan
spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spektrum atom yang
lebih kompleks. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
b. Tidak dapat menerangkan efek Zeeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit bila
atom ditempatkan pada medan magnet.
c. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan
berbentuk elips.
4
Model Atom Niels Bohr

5. Model Atom Mekanika Kuantum


Tahun 1920 beberapa ahli fisika menemukan teori atom modern disebut juga teori
atom mekanika kuantum. Menurut model atom mekanika kuantum, elektron dalam
atom memiliki sifat partikel dan sifat gelombang. Model atom ini dikemukakan juga oleh
Heisenberg yang dikenal sebagai asas ketidakpastian Heisenberg yaitu tidak mungkin
dapat mengetahui pada waktu bersamaan baik momentum maupun posisi dengan tepat
suatu partikel, seperti elektron. Daerah di sekitar inti atom dengan kebolehjadian untuk
mendapatkan elektron disebut orbital. Asumsi dari model atom mekanika kuantum:
a. Elektron dalam mengelilingi inti bergerak seperti gelombang.
b. Karena gerak gelombang dari elektron ini maka kedudukan elektron di sekeliling
inti menjadi tak tentu (asas ketidakpastian)
c. Suatu daerah di sekitar inti dimana kebolehjadian menemukan elektron besar
disebut orbital elektron, orbital elektron dapat diketahui dengan menyelesaikan
persamaan gelombang. Penyelesaian persamaan gelombang akan menghasilkan
bilangan kuantum.

Model Atom Mekanika Kuantum

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg:


Menurut Heisenberg: elektron yang bergerak menimbulkan perubahan dalam posisi dan
momentum setiap saat sehingga posisi dan kecepatan elektron yang bergerak secara
bersama-sama tidak dapat dilakukan secara tepat.
Prinsip ketidakpastian Heisenberg: keberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat
ditentukan dengan pasti, yang dapat ditemui hanyalah kebolehjadian ditemukannya
elektron.

B. Tanda Atom
Atom tersusun dari pertikel-partikel subatom yaitu: elektron, proton, dan neutron.
Setiap atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton dan neutron yang
dikandungnya.
5
1. Nomor Atom
Nomor atom adalah jumlah proton dalam inti atom. Proton merupakan partikel khas
penyusun atom. Artinya tiap atom akan mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan
atom lain. Bila atom-atom diurutkan berdasarkan jumlah protonnya, maka atom
hidrogen memiliki nomor 1 karena memiliki sebuah proton, helium nomor 2 karena
memiliki dua buah proton, dan seterusnya. Jumlah proton yang terdapat dalam inti atom
disebut nomor atom(Z).
Z=n
Z = nomor atom
n = Jumlah proton
Contoh:
Nomor atom nitrogen adalah 7; berarti setiap atom netral nitrogen memiliki 7 proton
dan 7 elektron.
2. Nomor Massa
Massa atom merupakan massa dari seluruh partikel penyusun atom. Oleh karena
sangat kecil, maka massa elektron dapat diabaikan sehingga massa atom sangat
dianggap merupakan jumlah massa proton dan neutron saja. Jumlah proton dan neutron
disebut sebagai nomor massa (A) dari suatu atom. Kecuali hidrogen, semua atom
mempunyai neutron.
A = p+n
A= nomor massa
p= jumlah proton
n= jumlah neutron = A – Z
Contoh: nomor massa fluorin adalah 19 dan nomor atomnya adalah 9; berarti 19 – 9 =
10. Jadi jumlah neutron dalam inti adalah 10.
3. Penulisan Tanda Atom/ Lambang Atom

X = lambang atom
A = nomor massa
Z = nomor atom
Berikut contoh penerapannya pada atom netral

Dapat diketahui bahwa unsur Al mempunyai nomor massa = 27 dan nomor atom = 13.
Bagaimana cara menentukan jumlah elekktron, proton, dan neutron berdasarkan nomor
atom dan nomor massa tersebut? Jawab : e= 13, p=13, dan n= 27-13=14.
Ion Positif = melepas elektron sebanyak muatan positif
Ion negatif = menarik elektron sebanyak muatan negatif

4. Isotop, Isobar, dan Isoton


a. Isotop, adalah unsur-unsur yang nomor atomnya sama, tetapi nomor massa berbeda.
6
b. Isobar, adalah unsur-unsur yang nomor atomnya berbeda, tetapi nomor massanya
sama.
c. Isoton, adalah unsur-unsur yang nomor atom dan nomor massanya berbeda, tetapi
jumlah neutronnya sama.

C. Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menentukan letak keberadaan elektron pada
kulit atom. Ada 4 bilangan kuantum, yaitu:
a. Bilangan Kuantum Utama
Utama (n) menyatakan kulit atom/tingkat energi.
n = 1 → kulit K
n = 2 → kulit L
n = 3 → kulit M
n = 4 → kulit N, dst
b. Bilangan Kuantum Azimuth
Azimuth (𝑙) menyatakan subkulit atom (n >𝑙). Harga bilangan kuantum azimuth
(𝑙)=0 sampai dengan (n-1).
𝑙 = 0 → subkulit s
𝑙 = 1 → subkulit p
𝑙 = 2 → subkulit d
𝑙 = 3 → subkulit f, dst
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subkulit (sublintasan) mana elektron
bergerak dan juga menentukan bentuk orbital
subkulit 𝑙 = 0 juga disebut orbital s (sharp)
subkulit 𝑙 = 1 juga disebut orbital p (principle)
subkulit 𝑙 = 2 juga disebut orbital d (diffuse)
subkulit 𝑙 = 3 juga disebut orbital f (fundamental)
Setiap kulit mempunyai subkulit sesuai nomor kulitnya, misalnya :
n = 1 (kulit K) mempunyai harga 𝑙 = 0,... (1-1) = 0
Kulit ke-1 (K) mempunyai subkulit, yaitu subkulit 𝑙 = 0 atau orbital 1s
n = 2 (kulit L) mempunyai harga 𝑙 = 0,... (2-1) = 0, 1
Kulit ke-2 (L) mempunyai subkulit, yaitu subkulit 𝑙 = 0 atau orbital 2s dan subkulit
𝑙=1 atau orbital 2p
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Magnetik (m) menyatakan posisi orbital dalam subkulit
𝑙=0→m=0
𝑙 = 1 → m = -1, 0, +1
𝑙 = 2 → m = -2, -1, 0, +1, +2
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
Spin (s) menyatakan arah rotasi elektron dalam orbital. Dalam setiap orbital
berisi maksimum 2 elektron dengan arah spin yang berlawanan, yaitu searah jarum
jam / ke atas (+½) dan berlawanan arah jarum jam / ke bawah (-½).

1. Bentuk-bentuk Orbital
Orbital pada suatu subkulit mempunyai bentuk tertentu yang bergantung pada
bilangan kuantum azimuth (𝑙).

7
a. Orbital s
Orbital s berbentuk bola dengan arah ruang yang sama ke seluruh sudut.
Orbital 1s, 2s, dan 3s.

b. Orbital p
Orbital p dengan nilai m = -1, 0, +1, mempunyai 3 kemungkinan orientasi
dalam ruang yang masing-masing terletak pada koordinat Cartesius X, Y, dan Z
sehingga dapat dibedakan menjadi px, py, dan pz. Bentuk orbital ini seperti balon
karet terpilin.

c. Orbital d dan f
Orbital d dengan nilai m = -2, -1, 0, +1, +2, mempunyai 5 kemungkinan
orientasi dalam ruang yaitu dx2- y2, dz2, dxy, dxz, dan dyz.

Orbital f lebih rumit dan lebih sukar untuk dipaparkan, tetapi hal itu tidaklah
merupakan masalah penting. Setiap subkulit f terdiri atas 7 orbital, sesuai dengan 7
harga m untuk l = 3.

8
D. Konfigurasi Elektron
1. Berdasarkan Kulit
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron pada masing-masing kulit. Menurut
model atom Neils Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Lintasan elektron yang
terletak paling dekat dengan inti memiliki energi yang paling rendah. Semakin jauh
lintasan elektron, semakin tinggi tingkat energinya. Lintasan tersebut disebut juga
sebagai kulit elektron dimana kulit yang paling dekat dengan inti diberi lambang K, kulit
kedua L, kulit ketiga M, dan seterusnya. Aturan pengisian elektron, yaitu:
a. Pengisian elektron dimulai pada kulit K, kemudian kulit L, M, N dan seterusnya.
b. Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2 (n = nomor kulit).
a. Jumlah maksimum elektron pada kulit K ( n = 1) = 2 x 12 = 2 elektron.
b. Jumlah maksimum elektron pada kulit L ( n = 2) = 2 x 22 = 8 elektron, dan
seterusnya.
c. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.

Gambar Model atom Bohr Nomor Nama Jumlah Elektron


Kulit Kulit Maksimum
1 K 2 elektron
2 L 8 elektron
3 M 18 elektron
4 N 32 elektron
5 O 50 elektron
6 P 72 elektron
7 Q 98 elektron
8 R 128 elektron
Tabel Kulit dan jumlah elektron maksimum

Jumlah elektron yang ditemukan dalam setiap kulit elektron tidaklah sama. Daerah
dengan kemungkinan terbesar menemukan elektron disebut orbital.
Rumus praktis aturan konfigurasi elektron :
a. Nomor atom 1-20
a. Menggunakan rumus: 2 8 8 2
b. Contoh: 126 C : 2 4 dan 39
19 K : 2 8 8 1

b. Nomor atom 21-30


a. Menggunakan rumus: 2 8 18 2
b. Pengisian: 2 8 ... 2 baru sisanya diletakkan di depan angka 2.
45
c. Contoh: 21 Sc : 2 8 9 2
c. Nomor atom 31-36
a. Menggunakan rumus: 2 8 18 8
b. Contoh: 80
35 Br : 2 8 18 7

d. Nomor atom 37-38


a. Menggunakan rumus: 2 8 18 8 2
b. Contoh: 88
38 Sr : 2 8 18 8 2

e. Nomor atom 39-48


9
a. Menggunakan rumus: 2 8 18 18 2
b. Pengisian: 2 8 18 ... 2 baru sisanya diletakkan di depan angka 2.
c. Contoh: 108
47 Ag : 2 8 18 17 2

f. Nomor atom 49-54


a. Menggunakan rumus: 2 8 18 18 8
b. Contoh: 127
53 I : 2 8 18 18 7

Dari susunan (konfigurasi) elektron tersebut, dapat diketahui jumlah kulit yang
dimiliki oleh suatu atom serta jumlah elektron pada msing-masing kulit. Jumlah
elektron yang menempati kulit terluar disebut elektron valensi. Contohnya,
elektron valensi 19K = 2 8 8 1 adalah 1 dan elektron valensi 15P = 2 8 5 adalah 5.

Latihan soal !
Buatlah konfigurasi elektron dari atom-atom dibawah ini berdasarkan kulit elektron
atau tingkat energi !
1. 11Na 6. 36Kr
2. 14Si 7. 37Rb
3. 20Ca 8. 40Zr
4. 26Fe 9. 43Tc
5. 31Ga 10. 50Sn

2. Berdasarkan Subkulit
Konfigurasi elektron adalah khas untuk suatu atom. Sebagai contoh, walaupun
sama-sama subkulit 1s tetapi tingkat energi dari subkulit 1s untuk atom natrium tidak
sama dengan tingkat energi 1s untuk atom magnesium. Meskipun demikian, terdapat
suatu aturan yang bersifat umum dalam memperkirakan penataan elektron dalam suatu
atom.
a. Aturan Aufbau (Membangun)
Prinsip: elektron dalam suatu atom akan berada dalam kondisi yang stabil bila
mempunyai energi yang rendah, sedangkan elektron-elektron akan berada orbital-
orbital yang bergabung membentuk subkulit.
Jadi, elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit yang tingkat
energinya rendah.
Besarnya tingkat energi dari suatu sub kulit dapat diketahui dari nilai bilangan
kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimut (l) dari orbital tersebut. Secara
umum orbital yang memiliki nilai (n + l) lebih besar akan memiliki tingkat energi
yang lebih besar dan sebaliknya. Untuk nilai (n + l) yang sama, maka orbital dengan
nilai n lebih besar akan mempunyai tingkat energi yang lebih besar.

Tabel Nilai (n + l) dan tingkat energi subkulit

10
Berdasarkan tabel tersebut, maka urutan tingkat energi dari yang palimg
rendah ke yang paling tinggi adalah sebagai berikut.
1s < 2s < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 4d < 5s <, .... dan seterusnya. Cara lain untuk
mengetahui urutan tingkat energi adalah dengan menggunakan deret pancaran
cahaya, sebagai berikut :

Gambar Kenaikan tingkat energi

b. Larangan Pauli
“tidak boleh ada dua atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama”.
Artinya apabila orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, dan m
yang sama, namun bilangan kuantum spin (s) yang akan membedakan. Jadi, setiap
orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan.
Sehingga adanya larangan Pauli ini, menyebabkan elektron yang dapat
menempati suatu subkulit terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya. Dengan
demikian, jumlah maksimum elektron adalahsebagai berikut:
a. Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati maksimum 2 elektron.
b. Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati maksimum 6 elektron.
c. Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati maksimum 10 elektron.
d. Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati maksimum 14 elektron.
Dengan demikian dua aturan tersebut dapat digambarkan konfigurasi elektron
dari suatu atom.
Contoh:
Konfigurasi elektron untuk atom 21Sc dan 25Mn
a. 21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
b. 25Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5

Latihan soal !
Buatlah konfigurasi elektron dari atom-atom dibawah ini !
1. 11Na 6. 36Kr
2. 14Si 7. 37Rb
3. 20Ca 8. 40Zr
4. 26Fe 9. 43Tc
5. 31Ga 10. 50Sn

11
3. Konfigurasi dengan Notasi Gas Mulia
Atom dengan banyak elektron, memiliki notasi yang sangat panjang. Gas mulia (2 He,
10 Ne, 18 Ar, 36 Kr, 54 Xe, dan 86 Rn) bisa digunakan untuk mewakili notasi tertentu. Kaidah

ini sangat berguna untuk membantu memahami konfigurasi elektron yang panjang.
Contoh: 12Mg

Gas mulia terdekat sebelumnya adalah

Maka konfigurasinya dapat disingkat

4. Aturan Hund
Atruan ini mengikat bahwa:
Proses pengisian elektron ke dalam orbital pertama kali akan mengisi semua orbital
dengan tingkat energi yang sama terlebih dahulu sebelum memasangkan dengan elektron
lain di orbital yang setengah penuh.
Jadi tidak boleh mengisi langsung dua elektron pada satu orbital yang sama. Diagram
orbital adalah cara visual untuk merekonstruksi konfigurasi dengan menunjukkan
masing-masing orbital secara terpisah berikut putaran elektronnya menggunakan kotak
dan tanda panah (↿).
Contoh:
Konfigurasi elektron pada unsur Nitrogen (Z=7) adalah 1s2 2s2 2p3 maka pengisian
elektron pada orbitalnya yang tepat adalah

5. Orbital penuh dan setengah penuh


Berdasarkan percobaan dapat ditunjukkan bahwa orbital yang terisi penuh atau
setengah penuh merupakan struktur yang relatif lebih stabil. Ada beberapa
penyimpangan pengisian elektron berdasarkan atauran aufbau dengan berdasarkan
percobaan.

12
6. Konfigurasi Ion
Unsur yang mengalami ionisasi akan mengalami perubahan jumlah elektron. Misalnya
adalah besi (Fe) yang mempunyai nomor atom 26 dan mempunyai konfigurasi elektron
[Ar] 3d64s2. Jika Fe terionisasi menjadi Fe2+, maka elektron Fe berkurang 2 dari jumlah
asal. Sehingga konfigurasi Fe2+ adalah [Ar] 3d6.

DAFTAR PUSTAKA
Haniah, Munnal. (2010). Intisari dan Kumpulan Rumus Kimia Untuk SMA Kelas X. Yogyakarta:
Tunas Publishing.
Kamaludin, Agus & Suprihatiningrum Jamil. (2010). Soal dan Penyelesaian Uji Kompetensi Kimia.
Yogyakarta: Pusaka Pelajar.
Sudarmo, Unggul. (2016). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Sujarwo, Imam. (2012). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1. Sukoharjo: CV Willian.

13
NAMA :
NIM :

LATIHAN SOAL STRUKTUR ATOM


Selesaikanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Reaksi kimia merupakan pemisahan, diperoleh setelah melakukan percobaan
penggabungan, atau penyusunan dengan ....
kembali atom-atom, sehingga atom A. Tabung sinar katoda
tidak bisa dibuat atau dimusnahkan. B. Tabung sinar anoda
Teori ini dikemukakan oleh .... C. Penembakan gas helium
A. Dalton D. Rutherford D. Hamburan sinar alfa dari uranium
B. Thomson E. Max Planck E. Tabung sinar katoda yang
C. Niels Bohr dimodifikasi
2. Kulit-kulit atom bukan merupakan 6. Model atom Dalton digambarkan
kedudukan yang pasti dari suatu sebagai bola yang berbentuk bulat
elektron, melainkan hanyalah suatu masif. Kelemahan model atom ini adalah
kebolehjadian elektron. Pernyataan ini ....
dikemukakan oleh .... A. Belum menggambarkan letak dan
A. Heisenberg D. J.J Thomson lintasan elektron dalam suatu atom
B. Niels bohr E. Goldstein B. Belum mengemukakan adanya
C. Rutherford partikel penyusun atom
3. Elektron dapat berpindah dari suatu C. Dalton tidak mampu mnerangkan
lintasan ke lintasan yang lain sambil penyebab elektron tidak jatuh ke
menyerap atau memancarkan energi. inti atom
Teori ini merupakan penyempurnaan D. Hanya tepat untuk atom dengan
teori atom Rutherford yang nomor atom kecil.
dikemukakan oleh .... E. Atomnya digambarkan sebagai bola
A. Becquerel D. Rontgen yang berbentuk bulat masif
B. Bohr E. Thomson 7. Pernyataan yang tepat mengenai atom
C. Dalton dan partikel penyusun atom adalah ....
4. Kelemahan model atom Rutherford A. Neutron terdapat pada kulit atom
adalah .... dan bergerak mengelilingi proton
A. Tidak dapat menerangkan alasan B. Proton terletak pada kulit atom dan
elektron tidak jatuh ke dalam inti bermuatan negatif
B. Atom merupakan bola beronggga C. Neutron terletak pada inti atom dan
yang terdiri atas proton bergerak bersama elekron
C. Elektron Bergerak mengitari inti D. Jumlah proton pada setiap atom
dengan menyerap energi lebih banyak dari jumlah
D. Tidak dapat menggambarkan letak elektronnya
dan lintasan elektron E. Elektron bermuatan negatif dan
E. Jarak elektron dengan inti terlalu tersebar dalam kulit-kulit atom
jauh sehingga tidak ada gaya 8. Partikel penyusun inti atom adalah ....
gravitasi A. Proton
5. Rutherford mengemukakan bahwa di B. Neutron
dalam atom terdapat inti atom yang C. Elektron
bermuatan positif. Hasil tersebut D. Proton dan neutron

14
E. Elektron dan proton 15. Unsur X memiliki notasi unsur 24 12𝑋.
9. Inti atom bermuatan positif, sebab inti Harga keempat bilangan kuantum
atom mengandung .... elektron terakhir unsur X adalah ....
A. Hanya neutron A. n = 3; 𝑙 = 0; m = 0; s = +
1
2
B. Proton dan neutron 1
B. n = 3; 𝑙 = 1; m = +1; s = - 2
C. Elektron lebih sedikit daripada
1
neutron C. n = 3; 𝑙 = 0; m = 0; s = - 2
D. Proton lebih banyak dari elektron D. n = 3; 𝑙 = 1; m =
1
0; s = - 2
E. Proton dan elektron yang sama 1
banyak E. n = 3; 𝑙 = 1; m = -1; s = +
2
10. Jumlah elektron yang mengelilingi inti 16. Bilangan kuntum azimut menurut teori
atom dapat diketahui dari .... atom mekanika kuantum menyatakan ....
A. Nomor atom D. Inti atom A. Kulit
B. Nomor massa E. Lintasan atom B. Subkulit
C. Kulit atom C. Arah elektron
11. Nomor atom adalah bilangan yang D. Kecepatan pergerakan elektron
menunjukkan jumlah .... E. Kedudukan elektron tehadap
A. Elektron dalam inti elektron lain
B. Proton dalam inti 17. Jumlah maksimum elektron dalam
C. Neutron dalam inti subkulit d adalah ....
D. Neutron dan proton A. 2 D. 14
E. Nukleon dalam inti B. 6 E. 18
12. Atom Cl mempunyai nomor atom 17 C. 10
dan nomor massa 35, maka ion Clˉ 18. Berikut ini merupakan bentuk orbital d :
mempunyai elektron sebanyak ....
A. 10 D. 17
B. 13 E. 24
C. 15
13. Bilangan kuantum utama menurut teori
Yang merupakan gambar bentuk orbital
atom mekanika kuantum menyatakan ....
dxy adalah ….
A. Energi atom hidrogen
A. 1 D. 4
B. Tingkat energi elektron dalam atom
B. 2 E. 5
C. Kecepatan pergerakan elektron
C. 3
D. Kedudukan elektron terhadap
19. Kulit M dalam konfigurasi elektron
elektron lain
akan terisi penuh ....
E. Keadaan elektron tereksitasi
A. 2 elektron D. 32 elektron
14. Unsur dalam keadaan dasar memiliki
B. 8 elektron E. 50 elektron
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
C. 18 elektron
3d8 4s2. Elektron terakhir memiliki
20. Atom yang mempunyai nomor atom 19
bilangan kuantum....
1 akan mempunyai kulit sebanyak ....
A. n = 4; 𝑙 = 0; m = 0; s = - 2 A. 1 D. 4
1
B. n = 4; 𝑙 = 0; m = 0; s = +2 B. 2 E. 5
1 C. 3
C. n = 3; 𝑙 = 2; m = 0; s = +2
21. Atom yang mempunyai enam elektron
1
D. n = 3; 𝑙 = 2; m = 0; s = - valensi adalah ....
2
E. n = 3; 𝑙 = 1; m = 0; s
1
= +2 A. 6C D. 14Si
15
B. 8O E. 17Cl A. 2 8 8 7 D. 2 6 8 9
C. 12Mg B. 2 8 15 E. 2 2 8 8 5
22. Elektron valensi pada 31
15 P adalah ....
C. 2 8 13 2
A. 2 D. 5 29. Suatu unsur X mempunyai massa atom
B. 3 E. 6 31 dan neutron 16. Konfigurasi
C. 4 elektron unsur tersebut yang benar
23. Suatu atom X mempunyai nomor massa adalah ....
39 dan jumlah neutron 20. Maka atom A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
itu mempunyai elektron valensi B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2
sebanyak .... C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 4p2
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 4p3
C. 3 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3
24. Dibawah ini unsur yang kulit terluarnya 30. Unsur-unsur di bawah ini yang kulit
mempunyai elektron valensi terbanyak terluarnya mempunyai elektron paling
adalah .... banyak adalah ....
23 40
A. 11 Na D. 20 Ca A. 4Be D. 12Mg
24 137 B. 7N E. 14Si
B. 12 Mg E. 56 Ba
C. 11Na
27
C. 13 Al 31. Konfigurasi elektron X2- dari suatu ion
25. Suatu unsur dengan nomor atom 9 akan unsur 16 X adalah ....
mempunyai .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 2p2
A. Dua kulit elektron dan tujuh B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
elektron C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
B. Dua kulit eletron dan dua eletron D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2
valensi E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d1
C. Tujuh kulit elektron dan dua 32. Nomor atom S = 16, jadi konfigurasi
elektron valensi elektron ion sulfida, S2- adalah….
D. Tujuh kulit elektron dan tujuh A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
elektron valensi B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
E. Tiga kulit elektron dan dua elektron C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
valensi D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 3d2
26. Suatu unsur Z mempunyai 3 kulit atom E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 4s2
dan 5 elektron valensi. Nomor atom 33. Dua buah unsur memiliki
unsur itu adalah .... notasi 13 X dan 17 Y . diagram
A. 3 D. 10 orbital yang paling tepat untuk elektron
B. 5 E. 15 terakhir dari unsur x adalah .... (Nomor
C. 8 atom Ar=18, Kr=36, Ne=10)
27. Unsur 39 19 K mempunyai konfigurasi A. [Kr]
elektron .... B. [Ar]
A. 2 8 8 1 D. 2 6 8 3
B. 2 8 9 E. 2 2 8 7
C. 2 4 8 5 C. [Ne]
28. Unsur 5525 Mn mempunyai konfigurasi
elektron .... D. [Ne]

16
E. [Ne]

34. Konfigurasi elektron yang benar untuk


24 Cr adalah ....
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4f6
35. Konfigurasi notasi gas mulia yang benar
untuk 19 K adalah ....
A. [Ar] 4s1
B. [Ne] 3s2 3p6 4s1
C. [Ne] 3s2 3p5 4s1
D. [He] 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
E. [Ar] 3d1

17

Anda mungkin juga menyukai