Anda di halaman 1dari 10

SINTESIS KROMIUM(II) ASETAT

HIDRAT
Cr2(CH3CO2)4(H2O)2

Disusun Oleh :
1.
2.
3.

Afiten Rahmin Sanjaya


Faris Ashabul Yamin
Radinal Yogie Nurcahyo

24030114130086
24030114130100

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Kromium (II) Asetat Hidrat


Kromium(II) asetat, adalah

senyawa

koordinasi

atau

senyawa kompleks dengan rumus Cr 2(CH3CO2)4(H2O)2 yang


mengandung 2 atom kromium yang merupakan atom pusat, 2
molekul air sebagai ligan dan 4 molekul asetat yang juga
berperan

sebagai

Cr2(OAc)4(H2O)2.

ligan.

Senyawa

Rumus
ini,

serta

ini

sering

beberapa

disingkat
turunannya

menunjukkan salah satu dari sifat luar biasa yang hanya dimiliki
beberapa logam - kemampuan untuk berikatan rangkap empat.
Dulunya, pembuatan kromium (II) asetat merupakan tes standar
terhadap

kemampuan

sintesis

seorang

pelajar,

karena

sensitivitasnya terhadap udara. Senyawa ini terdapat dalam


bentuk hidrat maupun anhidrat.
1.2.

Sifat Fisik dan Sifat Kimia Kromium (II) Asetat Hidrat


Kromium (II) asetat hidrat memiliki sifat fisik dan sifat

kimia, diantaranya yaitu : memiliki rumus molekul C8H16Cr2O10,


massa

molar sebesar 376,2

g/mol,

densitas 1,79

g/cm 3,

berbentuk padatan atau kristal berwarna merah bata, struktur


geometri berbentuk oktahedral dan bersifat diamagnetis, titik
leleh lebih dari 100C, memiliki kelarutan yang rendah dalam air
dan metanol karena sifatnya yang non-ionik, dan mudah
teroksidasi oleh oksigen di udara.

Gambar 1.1. Struktur Kromium (II) Asetat Hidrat


BAB II
SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN ANALISIS
2.1. Reagen-Reagen yang Dibutuhkan

2-propanol
K2Cr2O7
HCl
Zn
Akuades
NaOAc.3H2O

Air dingin

Alkohol (95%)

Eter

2.2. Alat-Alat yang Dibutuhkan


-

Labu erlenmeyer

Gelas beaker

Keran dengan penjepit karet

Tabung pengantar/pembawa

Pipet tetes

Gelas funnel

Kertas saring

Pengaduk

2.3. Rangkaian Alat

2.4. Prosedur Sintesis


-

Penambahan 10 mL 2-propanol dalam campuran K2Cr2O7 dan


HCl. Larutan berubah warna dari cokelat gelap menjadi hijau
gelap

Larutan yang terbentuk ditambahkan kedalam larutan Zn dan


air. Warna larutan menjadi biru

Larutan ditambahkan kedalam larutan Natrium asetat trihidrat


dengan tabung pengantar. Warna larutan menjadi merah tua.

Saring endapan kromium asetat menggunakan gelas funnel


dan cuci endapan dengan akuades/air dingin

Kemudian cuci endapan dengan alkohol dan eter dan terakhir


keringkan kristal pada gelas funnel.

Kristal yang diperoleh merupakan kristal kromium(II) asetat


hidrat berwarna merah.

2.5. Karakterisasi
Kromium(II) asetat hidrat merupakan senyawa kompleks
yang mudah teroksidasi. Jika sampel terkena udara maka akan
terjadi perubahan warna kristal dari merah menjadi abu-abu
kehijauan yang menunjukkan bahwa sampel kromium(II) asetat
hidrat teroksidasi.
Kromium(II) asetat hidrat juga memiliki sifat diamagnetik
yaitu sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet
ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak
menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang
cukup

lemah,

dengan

pengecualian

superkonduktor

yang

memiliki kekuatan magnet yang kuat. Sifat diamagnetik yang


dimiliki oleh kromium(II) asetat hidrat disebabkan oleh elektronelektron di dalam atom kromium berinteraksi dimer atau semua
elektron pada atom krom telah berpasangan. Jika warna kristal
yang terbentuk bukan merah bata atau kristal yang dihasilkan
bersifat paramagnetik, maka hal tersebut menunjukkan bahwa
kristal kromium(II) asetat tidak murni.

2.6. Analisis Kristal Kromium(II) Asetat Hidrat


Untuk menganalisis kristal kromium(II) asetat hidrat
dapat

menggunakan

spektoskopi

IR

(Infra

Red)

untuk

mengetahui gugus asetat yang terikat pada atom krom pada


panjang gelombang 1608,60.

Spektra IR Kromium(II) asetat hidrat


2.7. Aplikasi
Cr2(OAc)4(H2O)2 seringkali digunakan untuk
dehalogenasi senyawa organik seperti -bromoketon dan
klorohidrin.
Cr2(OAc)4(H2O)2 juga dapat digunakan sebagai scrubber oksigen,
dikarenakan pada senyawa ini mengandung Cr dengan bilangan
oksidasi +2 sehingga merupakan agen pereduksi yang baik.
Aplikasi lain dari Cr2(OAc)4(H2O)2 yaitu digunakan dalam industri
polimer. Berfungsi sebagai kopolimer dari stirena namun
penambahan senyawa Cr2(OAc)4(H2O)2 dalam monomer akan

menghailkan produk samping yang berupa gel dalam jumlah


yang banyak

BAB III
PENUTUP
Senyawa kompleks Kromium(II) asetat hidrat dapat disintesis
dari

pereaksian

antara

kromium

klorida

CrCl3.6H2O

dengan

NaOAc.3H2O. ato Cr2+ berperan sebagai atom pusat dan CH 3CO2berperan sebagai ligan. Hasil yang diperoleh berupa padatan kristal
Cr2(CH3CO2)4(H2O)2

berwarna

merah

bata.

Sifat-sifat

kristal

Cr2(CH3CO2)4(H2O)2 yang diperoleh dari hasil sintesis yaitu mudah


teroksidasi yang menyebabkan perubahan warna kristal menjadi
abu-abu kehijauan dan bersifat diamagnetik.

DAFTAR PUSTAKA

http/id.wikipedia.com
Huheey, J.E, 1983, Inorganic Chemistry, 3rd Ed., Harper and Row
Publishers; New York
Kida,

et

al,

1963,

Analysis

of

Chromium(II)Acetat

Copper(II)Acetat, Osaka University; Osaka


Sukardjo, 1994, Kimia Anorganik, Bina Aksara; Yogyakarta

and

Anda mungkin juga menyukai