Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan
dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium
trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan
kromium (chromium deficiency). Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan
karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom)
banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan maupun
pada komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor. Perpaduan
Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat.
Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan
sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur
bersuhu tinggi). Dalam industri logam, kromium terutama digunakan
untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt.
Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat
tahan karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless steels)
mengandung sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan
kromium dengan kobalt dan tungsten (wolfram) digunakan untuk
membuat mesin potong cepat.
Sifat sifat kromium :
Merupakan logam pasif berwarna putih perak dan lembek jika dalam keadaan
murninya.
Tahan terhadap korosi karena reaksi dengan udara menghasilkan Cr2O3 yang
bersifat nonpori
Warna oksidanya berbeda beda tergantung jenis dan jumlah atom yang
diikatnya.
Titik leleh : 1900 C
Titik didih : 2690 C
Mempunyai tingkat oksidasi +3, +2, +6
CrO2 bersifat konduktor dan magnetic
Tahan terhadap panas
Kromium memiliki sifat fisika dan kimia yang titik didihnya mencapai 2672 0 C, dengan titik
lebur 1837 - 18770 C, serta memiliki berat jenis 7,20 pada suhu 28 0 C. Kromium tidak larut
dalam air dan asam nitrat, larut dalam asam sulfat encer dan asam klorida.Kromium tidak
dapat bercampur dengan basa, oksidator, halogen, peroksida dan logam logam. Kromium
dapat menyala atau mudah menyala, dapat terbakar secara spontan apabila terpapar di udara
atau bila debu kromium bercampur dengan udara dapat terbakar atau meledak.
Senyawa
Krom
Senyawa komponen khrom berwarna. Kebanyakan senyawa khromat yang
penting adalah natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan ammonium dari
campuran aluminum dengan khrom. Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator
dalam
analisis
kuantitatif,
juga
dalam
proses
pemucatan
kulit.
Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat berwarna kuning
Kegunaan Krom
Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan
membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan
digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam
yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom memberikan
warna hijau emerald pada kaca.
Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena
khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan
kestabilan struktur kristal.
Beberapa senyawa kromium digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips katalis
untuk produksi polietilen adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida
atau campuran dari krom dan titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV)
oksida (CrO 2) merupakan sebuah magnet senyawa
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi
mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis
pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada
sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang
dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih.
Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan
dalam performa tinggi dan standar kaset audio.
Asam kromat adalah agen oksidator yang kuat dan merupakan senyawa yang
bermanfaat untuk membersihkan gelas laboratorium dari setiap senyawa
organik. Hal ini disiapkan dengan melarutkan kalium dikromat dalam asam sulfat
pekat, yang kemudian digunakan untuk mencuci aparat. Natrium dikromat
kadang-kadang digunakan karena lebih tinggi kelarutan (5 g/100 ml vs 20 g/100
ml masing-masing). Kalium dikromat merupakan zat kimia reagen, digunakan
dalam membersihkan gelas laboratorium dan sebagai agen titrating.
menggunakan ferosilikon, sebagai ganti batu bara coke. Hasil paduan Fe-Cr
dapat digunakan langsung sebagai bahan paduan baja kromium steinless.
Reaksi :
FeCr2O4 + C 2 Cr3+ + Fe3+ + 4 CO
2.Sebagai logamnya
Bijih kromit dalam lelehan alkali karbonat dioksida dalam udara untuk
memperoleh Na2CrO4
FeCrO4 + Na2CO3 + O2 2Na2CrO4 + 2 CO2 + Fe
Na2CrO4 yang terbentuk kemudian diluluhkan dan dilarutkan dalam air yang
dilanjutkan dengan pengendapan sebagai Na2CrO4
2Na2CrO4 + H2O Na2Cr2O4 + 2 NaOH
Na2Cr2O4 ( dikromat ) kemudian direduksi dengan menggunakan karbon
sehimgga terbentuk oksidanya, Cr2O3
Na2Cr2O4 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO
Cr2O3 dengan Al melalui proses aluminatenik atau silikon dihasilkan logam
kromium murni.
Cr2O3 + 2Al 2Cr + Al2O3
2Cr2O3 + 3Si 4Cr + 3Si2O2
Senyawa Oksida
Oksida Kromium
Cr2O3 dapat diperoleh dari komposisi thermal NH3- kromat
( NH4 )2Cr2O7 Cr2O3 + N3 + 4H2O
Pelapisan krom
Pelapisan krom adalah suatu perlakuan akhir menggunakan elektroplating oleh
kromium. Pelapisan dengan krom dapat dilakukan pada berbagai jenis logam
seperti besi, baja, atau tembaga. Pelapisan krom juga dapat dilakukan pada
plastik atau jenis benda lain yang bukan logam, dengan persyaratan bahwa
benda tersebut harus dicat dengan cat yang mengandung logam sehingga dapat
mengalirkan listrik.
Pelapisan krom menggunakan bahan dasar asam kromat, dan asam sulfat
sebagai bahan pemicu arus, dengan perbandingan campuran yang tertentu.
Perbandingan yang umum bisa 100:1 sampai 400:1. Jika perbandingannya
menyimpang dari ketentuan biasanya akan menghasilkan lapisan yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor lain yang sangat berpengaruh pada proses pelapisan krom ini adalah
temperatur cairan dan besar arus listrik yang mengalir sewaktu melakukan
pelapisan. Temperatur pelapisan bervariasi antara 35 C sampai 60 C dengan
besar perbandingan besar arus 18 A/dm2 sampai 27 A/dm2.
Elektroda yang digunakan pada pelapisan krom ini adalah timbal (Pb) sebagai
anoda (kutub positif) dan benda yang akan dilapis sebagai katoda (kutub
negatif). Jarak antara elektroda tersebut antara 9 cm sampai 29 cm. Sumber
listrik yang digunakan adalah arus searah antara 10 - 25 Volt, atau bisa juga
menggunakan aki mobil.
Pewarnaan Kulit
Kromium (III) garam, terutama tawas krom dan kromium (III) sulfat, digunakan
dalam penyamakan dari kulit. kromium (III) menstabilkan kulit secara lintas yang
menghubungkan kolagen serat dalam kulit. Kromium kecokelatan kulit dapat
mengandung antara 4 dan 5% dari kromium, yang erat terkait pada protein.