Anda di halaman 1dari 37

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA

#3_INTERAKSI MANUSIA
MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

O U T L I N E

Sistem Manusia Mesin


Synchronous Servicing
Completely Random Servicing

Combination Servicing

Manusia vs Mesin
Kecepatan

Lambat

Cepat

Kekuatan

Kecil, terbatas, berubah-ubah

Dapat diatur dengan baik, bisa


diperbesar, tetap

Keseragaman

Tidak dapat diandalkan, perlu


di-monitor

Seragam / standar, cocok


untuk pekerjaan massal

Memory

Mengingat segala macam,


persepsi, dasar & strategis

Sesuai perintah, jangka


panjang / jangka pendek

Berpikir

Induktif baik

Deduktif baik

Kalkulasi

Lambat, mungkin ada error,


kemampuan koreksi

Cepat, tepat, tidak ada koreksi

Overload

Degradasi, kemampuan turun


perlahan

Kerusakan tiba-tiba

Kepintaran

Kemampuan adaptasi,
meramal, menganalisa

Keputusan Ya/Tidak sesuai


program

SISTEM
MANUSIA MESIN
Kombinasi 1 atau beberapa
manusia dengan 1 atau
beberapa mesin yang saling
berinteraksi untuk
menghasilkan output
berdasarkan input tertentu.

MESIN
semua objek fisik termasuk
peralatan, perlengkapan,
fasilitas & benda-benda yang
digunakan manusia dalam
melakukan pekerjaannya

Man Machine Interface

MAN

MACHINE

PERCEPTION & CONTROL

Simple Ergo System


e

H M

H = Human

M = Machine

e = Environment

Complex Ergo System


e

M M
M H
M

H = Human

H
M
H

M = Machine

e = Environment

PERFORMING TASK
ENVIRONMENT
Heat/Cold, Noise, Lighting, Vibration, etc

Firmware

INPUT

Software-Loaded Hardware for


Proper Identification
Hardware
Display Control,
TASK
Machine,
Equipment , etc
Human Operator
Age, Sex, Education,
Experience, etc

Feedback

Software
Man,
Manuals,
Information
, etc

OUTPUT

Model Hubungan Manusia - Mesin

Manual
Semi-Otomatis

Otomatis

M A N U A L
(Human)
Information
Storage
Sensing

Action

INPUT

OUTPUT
Processing

Feedback

SEMI - OTOMATIS
Information
Storage
Sensing

Action
Processing

Control
Mechanism

INPUT

Display

(Human)

Process

Feedback

OUTPUT

O TO M A T I S
(Machine)

Information
Storage
Sensing

Process

Action

Human
( Monitor)

Feed back

Control
mechanism

Processing

Display

INPUT

OUTPUT

MECHANISMS

Recording display : memberi informasi tentang progress dari


proses kerja yang berlangsung ( kinerja mesin )
Perception : operator yang menyerap / menangkap informasi
dari display secara visual
Interpretation Decision : menginterpretasikan dan
mengartikan informasi yang masuk dan selanjutnya membuat
keputusan
Handing of Controls : mengkomunikasikan keputusan yang
diambil ke sub-sistem mesin melalui rancangan mekanisme
kendali
Control Display : memberikan petunjuk kepada operator
hasil dari keputusan dan tindakannya. Selanjutnya mesin
akan membawa ke dalam bentuk aktivitas kerja

ANALISA SISTEM MANUSIA - MESIN


KUALITATIF :
Peta Manusia - Mesin ( Man Machine Process Chart )
Menentukan berapa jumlah
mesin / fasilitas kerja yang bisa
dioperasikan oleh seorang
operator.
Sederhana, praktis dan cepat.
Kendala : Ketelitian dalam
menggambar peta manusia-mesin

KUANTITATIF :
Pengembangan model matematis.
Lebih teliti, akurat, dan
memasukkan variabel
biaya dalam proses analisanya.

Analisa Kualitatif Manusia - Mesin

Synchronous Servicing

Completely Random
Servicing
Combination Servicing

Synchronous Servicing
Kondisi kerja ideal
Operator dan mesin bekerja
secara penuh dalam siklus
waktu yang tersedia.

Operator lebih sering berada


dalam kondisi idle, sehingga
untuk itu bisa dibebani kerja
dengan melayani operasi mesin
yang kedua, ketiga, dst-nya.

Synchronous Servicing

1 operator menangani >1 mesin


DALAM KONDISI IDEAL SINKRON.

machinetime L m
Formulasi : N

operatortime
L
Dimana :
N = mesin yang harus dilayani
(unit mesin)
L = total operator servicing time
(loading & unloading) (jam)
m = total machining time (jam)

Synchronous Servicing
m/c # 1
m/c # 2

m/c # 3

m/c # 4
m/c # 5

St

St

Cycle time - Ct
St

St

Ct
St

St

Ct
St

St

Ct
St

Ct

St = L = service time (loading & unloading);


Ct = m = cycle time atau machining time

St

Synchronous Servicing

Kondisi ideal sulit untuk bisa dicapai; bilamana N > 5 atau N < 5 (dari
contoh) maka akan dijumpai situasi adanya idle atau delay yang bisa
terjadi pada mesin atau operator.

Kondisi idle atau delay bisa terjadi manakala nilai N dari perhitungan akan
menghasilkan bilangan pecahan; sedangkan banyaknya mesin yang harus
dioperasikan merupakan bilangan bulat.

Pertimbangan manakah yang sebaiknya idle? (Idle machine or idle


operator?)

Formulasi perhitungan jumlah mesin yang dioperasikan oleh seorang


operator perlu modifikasi dengan memperhitungkan waktu (w) yang
diperlukan oleh operator untuk bergerak-pindah dari satu mesin
menuju ke mesin berikutnya. Pada formulasi terdahulu, dalam kondisi
yang ideal waktu (w) dianggap = NOL (?)

Synchronous Servicing

Dengan memperhitungkan waktu bergerak-pindahnya operator (w);


maka jumlah mesin yang harus dilayani bisa dihitung dengan formulasi
baru sbb :

L m
N
Lw

Nilai N merupakan bilangan bulat. Bilamana dijumpai nilai N merupakan


bilangan pecah misalkan N = 4.57); maka perlu untuk dibulatkan kebawah
(N1 = 4) atau dibulatkan keatas (N2 = N1 + 1 = 5).

Untuk menetapkan berapa jumlah mesin yang seharusnya dioperasikan


oleh seorang operator dapat ditetapkan berdasarkan pertimbangan
(analisa biaya) yang didasarkan pada The Expected Cost (TEC) yang paling
ekonomis dilihat dari aspek idle/delay costs yang terjadi pada mesin atau
operator.

The Expected Cost

The Expected Cost :


CM = machining cost (Rp/jam/mesin)
CO = operator cost (Rp/jam/operator)

N1 = idle mesin ( ), waktu siklus waktu siklus mesin


N2 = idle operator ( ), waktu siklus waktu siklus operator

(L m)(Co N1 .CM )
TECN1
N1

TECN2 (L w)(CO N2 .CM )

Keputusan : Pilih jumlah mesin yang memberikan nilai TEC terkecil


TECN1 < TECN2 Pilih N1 ; TECN1>TECN2 Pilih N2

Lets Try!

LATIHAN SOAL

Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani


oleh seorang operator, bilamana diketahui :
Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan loading &
unloading adalah 1,41 menit.
Waktu yang dibutuhkan untuk operator bergerak
berpindah dari satu mesin ke mesin lainnya 0,08
menit.
Waktu permesinan 4,34 menit.
Biaya operator Rp. 8500 / jam/operator.
Biaya operasi mesin Rp. 15000 / jam/mesin.

N1 = 3 ; N2 = 4
(L m)(CO N1 .CM )
TECN1
N1
(5,75/60)(8500 3x15000)

3
Rp.1.709
TECN2 (L w)(CO N2 .CM )
(1,49/60)(8500 4x15000)
Rp.1.701

JAWABAN

L m 1,41 4,34
N

3,86
L w 1,41 0,08

Completely Random Servicing

Diaplikasikan untuk menghadapi kondisi :

Kapan suatu fasilitas kerja memerlukan pelayanan


operator TIDAK DIKETAHUI;

Berapa lama pelayanan terhadap fasilitas kerja tersebut


harus berlangsung juga TIDAK DIKETAHUI.

Mesin dapat berhenti (down) karena:


Siklus kerja selesai (dan ada proses loading atau

unloading yang dilakukan oleh operator).


Mesin rusak sehingga operator harus melakukan

perbaikan (maintenance services)

Completely Random Servicing

Probabilitas mesin down (memerlukan pelayanan operator) :


0, 1, 2, 3 n (n relatif kecil).

Kapan pelayanan dikehendaki dan berapa lama waktu


pelayanan (service) bersifat acak (random).

Pendekatan
Distribusi
penyelesaiannya.

Di-ASUMSI-kan bahwa mesin akan down / idle secara


random selama siklus kerja berlangsung

Binomial

p = probability of running time

q = probability of down/idle time

p+q=1

digunakan

untuk

Binomial Distribution
Teorema Ekspansi Binomial

(p q) p
n

qp
n
1

n1

q p
n
2

2 n2

....

q p
n
x

x nx

.... q

Proporsi waktu mesin yang hilang (d):


Tota lja mkerjames i nya nghi l a ng
100%
Tota lja mkerjames i n

Jika prosentase jam yang hilang 10% maka dapat dikatakan bahwa
penugasan sudah baik.
Sedangkan bila prosentase jam mesin yang hilang terlalu besar,
maka dapat ditambah operator yang menangani mesin down.

C O N T O H
Tentukan porsi minimal dari
waktu permesinan yang akan
hilang untuk pengoperasian 3
(tiga) mesin yang harus
dilayani oleh seorang operator
bila diketahui :
Rata-rata running time = 60%
Rata-rata operator attention
time = 40% (irregular intervals).

Perhitungan Distribusi Binomial


Kemungkinan (probabilitas) adanya mesin running (p)
dan down/idle (q) untuk 3 mesin yang harus dilayani
oleh seorang operator dapat ditunjukkan sebagai
berikut :
(p + q)n = (p + q)3
= p3 + 3p2q + 3pq2 + q3
= (0.60)3 + 3(0.60)2(0.40) + 3(0.60)(0.40)2 + (0.40)3
= (0.216) + (0.432) + (0.288) + (0.064)

Tree Diagram
Mesin 1

Mesin 2

Mesin 3

R = 0.60

R = 0.60
D = 0.40

(0.60)(0.60)(0.60) = 0.216
(0.60)(0.60)(0.40) = 0.144

D = 0.40

R = 0.60
D = 0.40

(0.60)(0.40)(0.60) = 0.144
(0.60)(0.40)(0.40) = 0.096

R = 0.60

R = 0.60
D = 0.40

(0.40)(0.60)(0.60) = 0.144
(0.40)(0.60)(0.40) = 0.096

D = 0.40

R = 0.60
D = 0.40

(0.40)(0.40)(0.60) = 0.096
(0.40)(0.40)(0.40) = 0.064

R = 0.60

Probabilitas

D = 0.40

1.000

Proporsi Waktu Hilang


Dari perhitungan tersebut diatas, maka proporsi waktu mesin down/idle
bisa ditentukan. Waktu yang hilang untuk melayani 3 mesin dapat
dihitung sebagai berikut:
# mesin
down/idle

Probability

Jam mesin yang hilang


karena 1 operator

Jam mesin yang hilang


karena 2 operator

0.216

0.432

0*)

0.288

(1)(0.288)(8) = 2.304

0.064

(2)(0.064)(8) = 1.024

(1)(0.064)(8) = 0.512

*) Karena

hanya 1 (satu) mesin yang down maka operator dapat melayani mesin tersebut, sehingga secara
keseluruhan tidak ada mesin yang down/ idle.

Proporsi waktu permesinan yang hilang karena hanya 1 (orang) operator saja
yang ditugaskan melayani 3 (tiga) mesin = (2.304 + 1.024) x 100% = 13.9%
3x8

The Expected Cost


Asumsi :
Biaya operator = Rp 10.000/jam
Biaya permesinan = Rp 80.000/jam
Output produksi = 250 unit/jam
Untuk 1 operator :
Produksi selama 8 jam = (24 3,328) x 250 = 5168 unit
Biaya selama 8 jam = (10000 x 8) + (80000 x 3 x 8) = Rp 2.000.000
Biaya per unit = 2000000 / 5168 = Rp 386,9
Untuk 2 operator :
Produksi selama 8 jam = (24 0,512) x 250 = 5872 unit
Biaya selama 8 jam = (10000 x 8 x 2) + (80000 x 3 x 8) = Rp 2.080.000
Biaya per unit = 2080000 / 5872 = Rp 354,2
Untuk 3 operator :
Produksi selama 8 jam = (24 0) x 120 = 6000 unit
Biaya selama 8 jam = (10000 x 8 x 3) + (80000 x 3 x 8) = Rp 2.160.000
Biaya per unit = 2160000 / 6000 = Rp 360

Lets Try!

Asumsi :
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 12.500/jam
Biaya permesinan : Rp 85.000/jam
Output produksi : 300 unit/jam

LATIHAN SOAL

Tentukan minimum prosentase dari waktu permesinan


yang akan hilang dan jumlah operator optimum untuk
menangani 4 (empat) mesin, bila rata-rata running
time 70% dan rata-rata operator attention time
sebesar 30%.

Combination Servicing
Servicing Time Constant
Machine Down Time Random
Sebuah tipikal umum dari sistem
manusia mesin.
Problem teori antrian (Queuing
Theory) yang bisa dijumpai cara
penyelesaiannya
dalam
OR
(Operation Research)

The best way to predict the future is


to invent it
- Alan Kay -

Anda mungkin juga menyukai