1
1
Date : 19 Februari 2023
1. Latar belakang
2. Defenisi dan Istilah
3. Pengertian Maintenance
4. Menerapkan ilmu hitung dan konversi satuan
5. Perkakas tangan (hand tools) & Perkakas listrik (power tools)
6. Teknik Listrik
7. Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
PENERIMAAN ELECTRICIAN 3 – Dibutuhkan 15 Orang
Role Electrician 3 :
DC atau Dirrect Current adalah arus listrik yang arah arusnya satu arah
atau lebih jelasnya dari kutub negatif ke kutub positif dan memiliki nilai
yang tetap, beberapa contoh sumber arus listrik DC adalah baterai, aki,
dan trafo atau transformator, dan penggunaan untuk keseharian juga
cukup banyak sekali contohnya smartphone, laptop, televisi dan lain –
lain.
3. Tegangan AC (Altenating Current) – Voltage AC (Vac)
Ada dua jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple phase atau 3
phase. Tegangan listrik AC yang kita pakai sehari-hari merupakan jenis
tegangan AC single phase, artinya hanya ada satu phase dan
ground/netral. Oleh karena itu tegangan AC single phase hanya
membutuhkan dua titik kabel koneksi.
Tegangan AC 3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja, yaitu
dikenal dengan istilah R, S dan T. Tegangan listrik 3 phase banyak dipakai
pada dunia industri khususnya untuk menggerakkan motor listrik. Jika kita
membutuhkan tegangan AC 3 phase namun hanya memiliki sumber
tegangan AC single phase maka kita memerlukan sebuah inverter untuk
membuat listrik single phase menjadi 3 phase.
AC atau Alternating Current adalah arus listrik yang arah arusnya bolak-balik,
arus ini dihasilkan dari generator listrik, besar dan arahnya selalu berubah
setiap waktu dan jika digambarkan akan seperti gelombang yang beraturan
dengan frekuensi tertentu. Sumber tegangan dari arus listrik AC antara lain arus
listrik dari dinamo, generator, genset, dan PLN.
5. Frekuensi (Herzt) – Hz
Frekuensi dapat didefenisikan sebagai jumlah putaran penuh dalam satu detik.
Apa arti Maintenance (Pemeliharaan) ?
Maintenance (Pemeliharaan) adalah memberikan layanan untuk memastikan peralatan
berumur panjang untuk keberlanjutan produksi. Dalam dunia maintenance, ada 3 kategori
yang digunakan untuk melakukan aktifitas pekerjaan :
1. Preventive Maintenance (Time based)
Pengecekan secara sistematik dan melakukan perbaikan yang diperlukan atau penggantian
pada batas waktu tertentu sebelum gagal (berbasis waktu/umur).
Contoh : Penggantian oli mobil, filter oli, filter udara, dll.
2. Predictive Maintenance (Condition Based)
Perbaikan yang diperlukan atau penggantian berdasarkan indikasi-indikasi kegagalan yang
dapat diamati dan diukur (berbasis kondisi).
Contoh : Bearing, Motor, Gearbox, dll
3. Corrective Maintenance (Run to Failure)
Perbaikan yang diperlukan atau penggantian setelah terjadinya kegagalan untuk membawa
mesin atau alat setidaknya pada kondisi minimum dapat diterima.
Contoh : Alat elektronik, lampu, dll
Dalam dunia maintenance, ada 2 indikator yang digunakan :
Contoh : Motor conveyor beroperasi dalam sehari (24 jam), kemudian terjadi kerusakan motor
conveyor sebanyak 3x dengan masing-masing waktu kerusakan#1 selama 1 jam, kerusakan#2
selama 3 jam dan kerusakan#3 selama 2 jam
Jadi MTBF = 24 jam – 6 jam
3
MTBF = 6 jam
c. Waktu rata-rata untuk perbaikan / Mean Time To Repair – MTTR (Jam)
Rumus :
Total jam pekerjaan perbaikan
Total kejadian pekerjaan perbaikan
Contoh : Motor conveyor beroperasi dalam sehari (24 jam), kemudian terjadi kerusakan motor
conveyor sebanyak 3x dengan masing-masing waktu kerusakan#1 selama 1 jam, kerusakan#2
selama 3 jam dan kerusakan#3 selama 2 jam
Jadi MTTR = 6 jam
3
MTTR = 2 jam
1. Perhitungan aljabar : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
A. Bilangan bulat
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli : { 1, 2, 3, 4, .....}, bilangan
bulat negatif : {...., -4, -3, -2, -1} dan bilangan nol : {0}.
Di dalam bilangan bulat termuat bilangan-bilangan :
Bilangan Cacah (0,1,2,3,4,...) bilangan yang dimulai dari nol
Bilangan Asli (1,2,3,4,...) Bilangan yang dimulai dari 1
Bilangan Genap (2,4,6,8,...) Bilangan yang habis dibagi 2
Bilangan Ganjil (1,3,5,7,...) Bilangan yang tidak habis dibagi 2 (bersisa)
Bilangan Prima (2,3,5,7,11,...) Bilangan asli yang hanya habis dibagi oleh bilangan satu
dan bilangannya sendiri.
B. Operasi hitung bilangan bulat
1. Penjumlahan dan Pengurangan Berlaku :
a. a + b = a + b ------------- 4 + 3 = 7
b. a – b = a + (-b ) ------------- 6 – 4 = 6 + (-4) =2
c. -a + (-b) = - (a + b) ------------- -3 + (-2) = -(3+2) = -5
d. a – (-b) = a + b ------------- 9 – (-5) = 9 + 5 = 14
2. Perkalian dan pembagian
a. a x b = ab ------------- 5 x 6 = 30
b. a x (– b) = - ab ------------- 4 x (-7) = -28
c. (-a) x b = - ab ------------- (-3) x 4 = -12
d. (-a) x (-b) = ab ------------- (-6) x (-7) = 42
Warna 1
Warna 2
Warna 3
Warna 4
10. Konversi Gerbang Logika
10. Konversi Gerbang Logika
A. Perkakas Tangan (Hand Tools)
1. Alat-alat pemotong
Alat-alat pemotong adalah alat-alat yang membuang. bahan dari lembar kerja
untuk mengubah bentuk dan ukurannya di namakan alat pemotong.
Contoh alat pemotong : File (kikir), Chisel (Pahat), Gergaji, Pelubang (holesaw),
mata bor (twist dril), Hand reamer.
2. Alat Tap tangan
Alat tap tangan adalah alat pemotong keras yang digunakan untuk membuat
ukiran sekrup dalam.
3. Dies Tangan
Dies Tangan Hand dies adalah alat pemotong keras yang digunakan untuk
menghasilkan uliran skrup luar
4. Punch
Pukulan/tumbukan adalah proses pembubuhan atau mencetak lubang untuk
nenghasilkan suatu bentuk dan lubang-lubang bahan-bahan yang di tumbuk
termasuk logam seperti baja,kuningan, alumunium, gasket dan lain-lain.
a. Center Punch adalah alat tangan berujung tajam yang di keraskan, kepala suatu
punch di bentuk untuk di hantam dengan palu untuk membuat tanda yang sesuai.
b. Wad Punches adalah Wad punch pukulan yang cekung di bentuk untuk
menembus bahan lemah, alat ini punya ujung pemotongan yang bundar dan
biasanya di gunakan untuk memotong lubang-lubang dalam bahan-bahan gasket
seperti kulit, karet, gabus, papan, kertas, dan sejenisnya.
c. Pin Punches (Penumbuk kecil) adalah Pin punches di gunakan untuk melepas pin
dan meletakkan paku di lembar kerja atau pemasangan mesin.
d. Starter drift Punch adalah Alat sama dengan pin punch namun alat ini lebih kaku
dalam disainnya, alat ini di bentuk untuk melepaskan pin yang keras
b. Strap Wrench (Kunci tali) menggunakan sebuah sabuk atau penggikat terbuat dari
kain tenun dan penggeser pada pegangannya yang digunakan untuk melepas
atau memasang sekrup di filter pembuangan atau saringan.
c. Pipe Cutter (Pemotong Pipa) adalah alat yang digunakan untuk memotong
panjang pipa logam, pipa cutter terdiri dari kerangka dengan roda pemotong yang
berbeda di salah satu ujung
d. Pipe Bender (Pembentuk pipa) adalah alat yang didesain untuk menghasilkan
lekukan yang berliku-liku halus pada pipa atau tubing tanpa terlipat.
e. Flaring Tools (Alat Pelebar) adalah alat yang digunakan dengan tabung baja dan
tembaga atau melebarkan ujung tubing untuk membuat tipe tutup kompresi
(tekanan) dalam tipe pelebar kompresi penggabung
f. Side Cutter (tang Potong) adalah tang berbentuk diagonal yang digunakan oleh
tukang listrik dan teknisi untuk memotong konduktor listrik seperti kawat tembaga.
g. Wire Strippers (Alat pematah kawat) adalah alat yang digunakan tukang listrik dan
teknisi untuk melepas/memotong pembungkus/penyekat kawat listrik.
h. Wire Cutting Pliers (Tang pemotong kawat) adalah alat yang digunakan untuk
memotong kawat yang keras seperti kawat pagar.
B. Peralatan Listrik Tetap dan Tangan (Power Tools Fix & Power Hand Tools)
Power tools adalah peralatan yang menggunakan sumber listrik saat akan
digunakan. Ada beberapa power tools yang sering digunakan :
1. Peralatan Listrik Tetap (Power tools Fix)
a. Mesin pengebor (Drilling machine) b. Mesin Gerinda (Grinding Machines)
1. Ampermeter
Amperemeter berfungsi untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian listrik. Dalam menggunakannya, amperemeter harus dipasang seri pada
sebuah beban. Mengapa begitu? Karena pada dasarnya, jika sebuah resistor (dalam
hal ini resistor pada amperemeter) dipasang paralel maka nilai resistansinya akan
kecil dan arusnya akan besar, sehingga arus yang masuk ke amperemeter akan
merusak amperemeter tersebut. Jika dipasang seri, maka resistansi resistor akan
sesuai dengan spesifikasinya sehingga dapat menghambat arus yang masuk pada
amperemeter dan mencegah kerusakan amperemeter.
2. Voltmeter
Voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian listrik. Dalam menggunakannya, voltmeter harus dipasang secara seri
3. Ohmmeter
Ohmmeter berfungsi untuk mengukur besar hambatan listrik. Namun, biasanya
digunakan untuk mengetahui terhubung tidaknya antara dua titik pada sebuah
penghantar atau rangkaian listrik. Sehingga dapat diketahui titik yang putus.
4. Wattmeter
Wattmeter berfungsi untuk mengukur besarnya daya pada peralatan listrik. sehingga
dapat menentukan peralatan listrik dalam hal ini yang berhubungan dengan tagihan
listrik.
Alat ini digunakan dengan menghitung sendiri yaitu dengan rumus :
P = VxI
5. Megaohmmeter (Megger)
Megger merupakan alat ukur untuk mengetahui besar nilai tahanan isolasi pada
suatu rangkaian/peralatan listrik. Tahanan isolasi sendiri berfungsi untuk
mengamankan arus bocor yang mungkin terjadi pada suatu rangkaian/peralatan
listrik sehingga tidak membahayakan bagi manusia.
6. Kwh meter (Kilowatt hour meter)
Kwh meter adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk menghitung besarnya energi
listrik yang digunakan oleh peralatan atau konsumen. Selain itu, alat ini berfungsi
sebagai pembatas daya listrik karena terdapat MCB (Miniature Circuit Breaker) yang
membatasi arus listrik yang masuk ke instalasi rumah.
Piringan aluminium tersebut bekerja menggunakan prinsip induksi magnet, di mana
medan magnet menggerakkan piringan. Satuan yang digunakan adalah kilo Watt/jam
(kWh). Semakin besar penggunaan daya listrik maka putaran piringan akan semakin
cepat sehingga penggunaan daya listrik juga akan besar.
Bahaya tidaknya listrik dipengaruhi oleh 3 hal yaitu :
1. Besarnya tegangan listrik sangat mempengaruhi bahaya tidaknya listrik.
Sebagai contoh. Listrik dapat di hasilkan dari baterai yang biasa di pakai untuk jam
dinding. Itu benda mengandung muatan listrik. Tetapi kenapa ketika kita menyentuh
kutub (+) dan (-) dengan tangan yang sama sekaligus, tidak menyetrum.
Itu karena tegangan yang di hasilkan dari baterai tersebut masih aman untuk manusia.
Dimana menurut beberapa sumber batas aman tegangan listrik bagi manusia adalah :
Arus AC Dalam kondisi kering : 50 Volt
Arus AC Dalam kondisi basah : 12 Volt
Arus DC dalam kondisi kering : 120 Volt
Listrik merupakan energi yang sangat plexible, maksudnya energi listrik ini bisa
digunakan untuk keperluan apapun, seperti :
Menjadi sumber cahaya (Lampu)
Menjadi sumber gerak (Motor Listrik)
Menjadi sumber panas (Pemanas makanan)
Menjadi alat komunikasi (Hp, radio, televisi).
Dan lain-lain
Tahanan atau daya hantar pengantar
R=ρxl/q
Dimana :
R = Tahanan kawat [ Ω / ohm ]
l = Panjang kawat [meter/m]
ρ = Tahanan jenis kawat [ ? mm2 /meter]
q = Penampang kawat [mm2]
Konduktor, Semi Konduktor dan Isolator
Transformer atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik
menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik.
Pada umumnya, transformator berbentuk kumparan dari kawat yang dililitkan
pada suatu inti besi. Selain itu, terdapat dua jenis kumparan, kumparan primer
dan kumparan sekunder.
Kumparan primer adalah lilitan pada satu sisi inti besi dan menjadi tempat
masuknya arus listrik. Sementara itu, kumparan sekunder adalah lilitan sisi
lainnya dari inti besi dan menjadi tempat keluar masuknya arus listrik.
Fungsi dari transformator adalah mengubah besaran
listrik suatu rangkaian. Adapun besaran utama yang
diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan.
Transformator berfungsi untuk menurunkan atau
menaikkan tegangan listrik.
Transformer Step Up
Komponen trafo ada 3 :
1. Kumparan Primet (Np)
2. Kumparan Sekunder (Ns)
3. Inti besi (Inti magnet)
Fungsi Trafo Step Up adalah untuk menaikkan tegangan listrik sehingga lebih besar dari tegangan
sumber sesuai dengan kebutuhan peralatan.
Rumus trafo step up mengikuti rumus trafo pada umumnya, yaitu :
1. Rumus hubungan tegangan dengan lilitan : Vp/Vs = Np/Ns
2. Rumus hubungan Lilitan dan Kuat Arus : Np/Ns = Is/Ip
3. Rumus hubungan kuat Arus dan Tegangan : Is/Ip =Vp/Vs
4. Rumus Efesiensi Trafo Step Up (n = %) : n = Vsx(Is/Vp)xIpx100% atau n = Nsx(Is/Np)xIpx100%
Keterangan:
Vp = Tegangan Primer atau tegangan masukan (volt)
Vs = Tegangan Sekunder atau tegangan keluaran (volt)
Ip = Arus Primet (A
Is = Arus Sekunder (A)
Np = Jumlah lilitan Primer
Ns = Jumalah lilitan Sekunder
Contoh Soal:
- Sebuah trafo mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan jumlah lilitan masing-masing 400
dan 4000. Trafo tersebut dihubungkan dengan jaringan bertegangan arus bolak-balik 220V. Berapa
tegangan sekunder/keluarnya ?
Diketahui : Np = 400, Ns = 4000 dan Vp = 220 Volt
Ditanyakan : VS = ….?
Penyelesaian: Ciri-ciri Trafo Step Up
Vp/Vs = Np/Ns 1. Vs > Vs
220/Vs = 400/4000 2. Ns > Np
Vs = (220 x 400) / 4000 3. Is < Ip
Vs = 2.200 Volt
Jadi tegangan Sekundernya = 2.200 Volt.
- Sebuah trafo dengan tegangan primer 110 volt dan tegangan sekunder 220 volt mempunyai
efesiensi 80%. Jika arus pada kumparan primer 5A maka berapa arus sekundernya ?
Diketahui : Vp = 110 volt, Vs = 220 volt, n = 80%, Ip = 5 A.
Ditanyakan : Is = ….?
Penyelesaian:
n = Vsx(Is/Vp)xIpx100% ----- 80% = 220x(Is/110)x5x100% ---- 80%/100% = 220x(Is/550)
0.8 = 220xIs/550 ----- Is = 08x550/220 ---- 2A. Jadi arus sekunder/keluarnya = 2 A.
Transformer Step down
Fungsi Trafo Step down adalah untuk menurunkan tegangan listrik sehingga lebih
kecil dari tegangan sumber sesuai dengan kebutuhan peralatan.
Rumus trafo step down mengikuti rumus trafo pada umumnya, yaitu :
1. Rumus hubungan tegangan dengan lilitan : Vp/Vs = Np/Ns
2. Rumus hubungan Lilitan dan Kuat Arus : Np/Ns = Is/Ip
3. Rumus hubungan kuat Arus dan Tegangan : Is/Ip =Vp/Vs
4. Rumus Efesiensi Trafo Step Up (n = %) : n = Vsx(Is/Vp)xIpx100% atau n =
Nsx(Is/Np)xIpx100%
Keterangan:
Vp = Tegangan Primer atau tegangan masukan (volt)
Vs = Tegangan Sekunder atau tegangan keluaran (volt)
Ip = Arus Primet (A
Is = Arus Sekunder (A)
Np = Jumlah lilitan Primer
Ns = Jumalah lilitan Sekunder
Contoh Soal:
- Trafo step down dengan jumlah lilitan sebanyak 500 pada kumparan primer. Sedangkan pada
kumparan sekunder terdapat 80 lilitan. Apabila arus listrik yang masuk membawa tegangan sebesar
300 Volt, maka berapakah besar tegangan yang dihasilkan?
Diketahui : Np = 500, Ns = 80 dan Vp = 300 Volt
Ditanyakan : VS = ….?
Penyelesaian: Ciri-ciri Trafo Step Down
Np/Ns = Vp/Vs 1. Vp > Vs
500/80 = 300/Vs 2. Np > Ns
Vs = (80 x 300) / 500 3. Ip < Is
Vs = 48 Volt
Jadi tegangan Sekundernya = 48 Volt.
- Sebuah trafo dengan tegangan primer 100 volt, Arus primer 2mA, Arus sekunder 50mA dan lilitan
sekunder 20. Berapa besar tegangan sekunder (Vs) dan jumlah lilitan primer (Np) ?
Diketahui : Vp = 100 volt, Ip = 2mA, Is = 50mA, Ns = 20.
Ditanyakan : Vs & Np, ….?
Penyelesaian:
Tegangan 3 Phase (380 VAC)
Kabel adalah penghantar arus listrik pada suatu rangkaian listrik.
Safety factor dari kabel listrik sebesar 125%, tegangan 3 phase.
Penjelasan mengenai gambar di atas bisa kita lihat pada uraian berikut:
Gambar 1 : Representasi dari tegangan tiga phase dan netral, dimana tegangan phase ke netral adalah 220V
(VRN=220V, VSN=220V, VTN=220V)
Gambar 2 : Merupakan cuplikan dua buah phase, dimana antara dua phase berbeda sudut 120°
Gambar 3 : Ditarik garis dari R ke S, yang merepresentasikan tegangan antar phase atau VRS
Gambar 4 : Bidang segitiga RSN, dibagi dua dengan menarik garis NA, sehingga terbentuk dua buah segitiga yang
memiliki bentuk serupa, dengan sudut RNA=sudut SNA, sebesar 60°.
Gambar 5 : Merupakan potongan segitiga RNA dari gambar 4, dari gambar inilah dasar perhitungan akan dimulai.
Tegangan 3 Phase (Phase to Phase / 380 VAC)
Pengertian Multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur
tegangan, arus, tahanan, temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga
orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, A (ampere), V(volt), dan
Ohm meter. Sedangkan Ampermeter (Tang Amper) digunakan untuk mengukur arus
listrik.
Fungsi Multimeter :
1.Mengukur tegangan DC 9. Mengecek induktor
2.Mengukur tegangan AC 10. Mengukur HFE Transistor
3.Mengukur kuat arus DC 11. Mengukur suhu
4.Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5.Mengecek hubung-singkat/koneksi
6.Mengecek transistor
7.Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
Dasar-dasar menggunakan alat ukur Multimeter dan Ampermeter
Motor listrik digunakan sebagai penggerak pompa, fan, valve dan lain sebagainya.
Oleh karena itu motor listrik harus dilindungi dari ancaman gangguan yang mungkin
terjadi pada motor tersebut dengan relay proteksi.
Overload pada motor listrik disebabkan oleh pembebanan berlebih pada motor
sehingga putaran motor semakin berat. Semakin berat beban motor maka konsumsi
arus listrik motor semakin besar, sehingga jika dibiarkan dalam waktu yang lama maka
arus overload menyebabkan pemanasan pada belitan yang dapat merusak belitan
tersebut.
Relay overload bersifat invers. Adapun grafik invers adalah sebagai berikut :
Dari gambar di samping
dapat dilihat bahwa
semakin besar arus yang
mengalir pada motor maka
waktu yang dibutuhkan
untuk mentripkan motor
semakin cepat.
4. Kontaktor
Kontaktor (Contactor / Magnetic Contactor) adalah alat elektrikal yang bekerja dengan
induksi elektromagnetik pada sebuah kumparan tembaga (coil) yang dialirkan tenaga
listrik sehingga menimbulkan medan magnet yang menyebabkan Kontak Bantu NO
(Normally Open) akan tertutup dan Kontak Bantu NC (Normally Close) akan terbuka.
5. Relay
Pengertian relay adalah suatu komponen elektronika berupa saklar atau switch yang
digerakkan oleh arus listrik. Relay terdiri dari dua komponen utama di dalamnya yakni
bagian pertama berupa lilitan atau kumparan elektromagnet dan bagian kedua adalah
seperangkat kontak saklar (mekanikal).
6. Rangkaian Motor Listrik 3 Phase
Full Load Ampere (FLA) atau arus nominal adalah banyaknya jumlah
maksimum arus normal yang dapat diterima oleh sebuah motor , informasi FLA
dapat diketahui di nameplate yang dipasang di motor.
Disamping adalah name plate
motor 1 phase dimana sudah di
ketahui KW dan Amperenya. Jika
hanya di ketahui KW nya saja
bagaimana menghitung
ampernya:
P = VxI atau I = P/V
P = 0.75 Kw / 750 Watt
V = 230 V
I = 750 W / 230 V
Gambar. Nameplate motor 1 phase I = 3.26 A
FLA MOTOR
Full Load Ampere (FLA) atau arus nominal adalah banyaknya jumlah
maksimum arus normal yang dapat diterima oleh sebuah motor , informasi FLA
dapat diketahui di nameplate yang dipasang di motor.
Disamping adalah name plate motor 3
phase dimana sudah di ketahui KW dan
Amperenya. Jika hanya di ketahui KW
nya saja bagaimana menghitung
ampernya: P = 37 Kw = 37 x 1000 = 37000 Watt ( W )
P = √3 x V x I x Cos φ V = 380 V
I = P/V x √3 x Cos φ Cos φ = 0.8
I = P/V x √3 x Cos φ
Ket:
I = 37000 / 380 x 1.73 x 0.84
P : Daya ( Watt )
I = 37000 / 552.22
I : Arus ( Ampere )
I = 67 A
V : Tegangan ( Voltage )
√3: Konstanta jika memakai 3 phase
Gambar. Nameplate motor 3 phase dengan nilai jika didecimalkan 1.73
Gambar. Rangkaian Motor 3 Phase
A. Simbol-simbol gambar teknik
A. Simbol-simbol gambar teknik
A. Simbol-simbol gambar teknik
A. Simbol-simbol gambar teknik
A. Simbol-simbol gambar teknik
DPDT : Double Pole Double True
SPDT : Single Pole Double True
A. Simbol-simbol gambar teknik
A. Simbol-simbol gambar teknik
ELCB : Electric Leakage Current Breaker
RCBO : Residual Current Breaker Operated
A. Simbol-simbol gambar teknik
A. Simbol-simbol gambar teknik
Simbol Kontaktor
A. Simbol-simbol gambar teknik
Elementary diagram
Instrument loop diagram
A. Prosedur Kerja Standar/Job Standard Analisis
PKS/JSA adalah panduan bagi pekerja dalam melakukan aktifitas pekerjaan agar pekerjaan
yang dilakukan berjalan dengan baik dan aman. Tujuan PKS/SOP/JSA dibuat untuk:
Mengidentifikasi bahaya dan kejadian yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan aspek
pekerjaan atau lingkungan.
Memahami konsep bahaya nyata, bahaya tersembunyi, dan bahaya yang sedang
berkembang.
Mengidentifikasi potensi keparahan dan kemungkinan pada kejadian yang tidak diinginkan
baik pada manuasia ataupun lingkungan.
Menerapkan pemahaman pengendalian.
Menerapkan pemahaman dan kemampuan untuk melakukan penilaian risiko untuk tujuan
umum.
Memahami pentingnya komunikasi, pencatatan, dan tindakan pengendalian yang telah
diidentifikasi dalam penilaian risiko.
Mengikuti prosedur yang telah ditentukan PT Vale untuk melakukan Penilaian Risiko untuk
Tujuan Umum.
B. Golden Rules, Risk Activity Critical (RAC) & MHS
10 Golden Rules
Golden rules atau aturan baku yang tidak boleh dilanggar, konsekuensi
pelanggaran akan terkena pemutusan hubungan kerja. Adapun golden rules itu
adalah:
Golden Rules 1
• Dilarang bekerja dibawah pengaruh alcohol, obat-obatan terlarang dan zat lain yang dapat menyebabkan
tidak fit untuk bekerja.
Golden Rules 2
• Dilarang melakukan pekerjaan diatas ketinggian (>1,8 meter) tanpa pelatihan yang sesuai, mendapat
kewenangan dan selalu menggunakan safety harness yang dicantolkan ke titik jangkar/angkur yang
sesuai.
Golden Rules 3
• Dilarang mengoperasikan kendaraan bermotor atau alat berat tanpa pelatihan yang sesuai, mendapat
kewenangan dan menggunakan peralatan keselamatan yang sesuai. Patuhi peraturan lalu lintas.
Golder Rules 4
• Dilarang melakukan pemeliharaan/perbaikan atau intervensi pada instalasi atau peralatan tanpa
memastikan bahwa sumber energi telah diidentifikasi, diputus dan diuji untuk dinyatakan “zero energy”.
Golden Rules 5
• Dilarang berada dibawah beban yang sedang digantung/diangkat dan atau memasuki area
pengangkatan yang dibatasi. Hanya boleh menggunakan alat angkat dan alat bantu angkat yang
bersertifikat.
Golden Rules 6
• Dilarang bekerja didalam ruang terbatas seorang diri, tanpa pelatihan, kewenangan, izin kerja dan APD
yang sesuai.
Golden Rules 7
• Dilarang memasuki area produksi, area tailing, ruang/gardu listrik dan atau area terlarang lain tanpa
kewenangan.
Golden Rules 8
• Dilarang menggunakan perkakas, mesin atau peralatan yang rusak atau modifikasi untuk melakukan
pekerjaan.
Golden Rules 9
• Dilarang melakukan pekerjaan tanpa memahami resiko dan memenuhi persyaratan pengendaliannya.
Golden Rules 10
• Dilarang menggunakan telepon seluler atau perangkat elektronik lain pada saat mengoperasikan
peralatan, menggunakan tangga (naik/turun), menyeberang jalan atau berada diarea yang
penggunaannya tidak diizinkan.
Risk Activity Critical (RAC) / Major Hazard Standard (MHS)
RAC/MHS adalah prosedur yang dibuat untuk pekerjaan yang kritikal yang dapat
menyebabkan kematian atau cacat tetap. Adapun RAC/MHS adalah berikut ini :
RAC01/MHS01 – Terkait Bekerja di ketinggian
• Prosedur ini terkait penggunaan fullbody harness bila bekerja diatas ketinggian lebig dari 1.8 meter.
RAC04/MHS04 – Terkait Lock Out, tag out dan Zero energi
• Prosedur ini terkait melakukan penguncian, pelabelan dan menghilangkan energi yang tersimpan.
RAC05/MHS05 – Terkait pengangkatan beban
• Prosedur ini mengatur bekerja diarea pengagkatan beban.
RAC06/MHS06 – Terkait ruang terbatas
• Prosedur ini mengatur terkait bekerja didalam ruang terbatas.
RAC06/MHS07 – Terkait mesin proteksi
• Prosedur ini mengatur terkait bekerja diarea mesin yang berputar.
RAC10/MHS10 – Terkait bekerja dengan listrik
• Prosedur ini mengatur terkait bekerja dengan listrik.
1. Bahaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian: penyakit, kematian
pada manusia dan kerusakan pada lingkungan/alat.
Jenis-jenis Bahaya:
Bahaya Biologi : Flora dan fauna
Bahaya Fisik : Cahaya, suhu, suara, radiasi, tekanan, getaran dan ergonomi
Bahaya Mekanik : Mesin, alat angkut, bejana tekan.
Bahaya Psikologi : Beban Kerja, stress
Bahaya Kimia : Toxic, api, polusi etc
105
105