Machrus Ali)
ABSTRAK
Konstruksi motor Direct Current DC sangat mirip dengan generator DC. Diperlukan
pengaturan kecepatan motor dengan beberapa metode kontroler, agar diperoleh metode
terbaik untuk model motor DC. Pemodelan system pengaturan motor Motor DC harus
disesuaikan dengan karakteristik motor DC dan model pengaturannya. Metode kontrol
Proporsional-Integral-Derivative (PID) banyak diterapkan di bidang industri. Kontroler ini
memiliki parameter-parameter pengontrol, yaitu Kp, Ki, dan Kd. Ketiga parameter tersebut
diturunkan dari perhitungan matematis pada metode PID konvensional. Metode osilasi
Ziegler-Nichols merupakan sebuah metode penalaan PID yang dapat dilakukan secara
otomatis tanpa memodelkan sistem. Paper ini digunakan untuk membandingkan perancangan
kecepatan motor DC tanpa controller, dengan manual controller, dengan PID tanpa Artificial
Intelegence (AI) dan dengan menggunakan Proporsional-Integral-Derivative (PID) yang
dituning dengan 2 (dua) AI. AI yang digunakan adalah Firefly Algorithm (FA). Sistem kontrol
kecapatan motor DC yang paling baik adalah kontrol PID_FA, kemudian dengan kontrol, PID-
ZN, PID dan Nonkontrol. Didapatkan nilai; overshoot tanpa kontrol 0, settling time 7,75 detik,
overshoot PID standart 1,347, settling time 10 detik, overshoot PID-ZN 1,576 settling time 2
detik, , overshoot PID-FA 1,203 settling time 1,25 detik
1. PENDAHULUAN
Motor DC telah banyak digunakan dalam industri meskipun biaya pemeliharaannya lebih
tinggi dari motor induksi. Proporsional-Integral-Derivative (PID) kontroler telah banyak
digunakan untuk kecepatan dan posisi kontrol motor DC. Pencapaian jurnal digunakan untuk
merancang sistem kontrol menggunakan kontroler Ziegler-Nichols dan Firefly Algorithm
dengan mempertimbangkan non linearitas yang efektif dari sistem. Dengan membandingkan
metode FA dan tanpa tuning system yang akan didapat dilihat hasil pencapaian pengoptimalan
masing-masing metode.
2. KAJIAN PUSTAKA
Motor DC atau motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik DC menjadi
energi mekanis, konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC. Mesin yang bekerja
baik sebagai generator baik pula bekerja sebagai motor. Suatu perbedaan didalam
konstruksinya sebaiknya diperhatikan antara motor dan generator. Karena motor seringkali
dioperasikan dilokasi yang mungkin mudah mendapatkan kerusakan mekanis debu, lembab
atau korosif, maka motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator.
Pada motor arus searah pengaturan putarannya mudah dan dapat diatur dalam daerah
yang sangat lebar. Generator arus searah bekerja berdasarkan perinsip hukum faraday,
1
JURNAL INTAKE---- Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2012
sedangkan arah gaya yang menimbulkan kopel pada arus searah berdasarkan kaidah tangan
kiri. Untuk mesin arus searah berlaku suatu persamaan umum :
E = Vt – Ia. Ra atau Vt = E + Ia. Ra ………………………………...(2-1)
Dimana :
E = Tegangan jangkar / ggl lawan (Volt)
Vt = Tagangan sumber/ tegangan jala-jala (volt)
Ia = Arus jangkar (Ampere)
Ra = Tahanan jangkar (Ohm)
+
>
Ia n
2
Kontrol Kecepatan Motor DC Menggunakan PID………………….….(.Machrus Ali)
GAYA
ARUS
I
S U
GARIS. S U
GAYA
(a) (b)
Gambar 2.3. Kaidah Tangan Kiri
Maka dapat disimpulkan bahwa konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet
cenderung bergerak tegak lurus terhadap garis-garis gaya. Besarnya gaya tersebut adalah:
F = B I L (Newton).................................................................................(2-2)
Dimana :
B = kerapatan fluks magnet (Wb/Ampere2)
I = kuat arus listrik ( Ampere)
L = Panjang konduktor (Meter)
Sedangkan pada gambar 2.3b di atas, medan yang diakibatkan konduktor adalah dari
kanan ke kiri. Pada bagian atas konduktor, garis-garis magnet dari konduktor dan garis magnet
dari medan utama (U-S) arahnya berlawanan. Hasilnya ialah memperkuat medan dan
menambah kerapatan fluksi di bawah konduktor dan melemahkan medan atau mengurangi
kerapatan fluksi di atas konduktor.
3
JURNAL INTAKE---- Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2012
3. MODEL MOTOR DC
Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan
menggunakan berinteraksi medan magnet. Motor listrik yang digunakan untuk berbagai operasi
perumahan, komersial, dan industri. Gulungan motor DC shunt terdiri dari medan shunt
dihubungkan secara paralel dengan armature. Medan shunt memiliki ketahanan yang lebih
tinggi dan arus yang lebih rendah dibandingkan dengan medan shunt seri. Akibatnya, motor ini
memiliki kecepatan dan kontrol posisi yang sangat baik. Oleh karena itu DC shunt motor
biasanya digunakan aplikasi yang membutuhkan tenaga kuda lima kali atau lebih. Persamaan
menggambarkan perilaku dinamis dari motor DC berdasarkan diagram skematik pada Gambar
(3.1) diberikan oleh persamaan berikut;
…………………………………………………………..(3.1)
……………………………………………………….. (3.2)
………………………………………………………. (3.3)
………………………………………….. (3.4)
Kemudian
………………………………………….. (3.5)
Transfer fungsi akan diberikan:
Θ (s) / v (s) = Kb / [J La S3 + (Ra J + B La) S2 + (KB2 + Ra B) S] …... (3.6)
Dimana:
Va = Angker tegangan (V), Ra = resistansi angker (Ω), La = induktansi angker (H), Ia = arus
dinamo (A), Eb = back emf (V), w = kecepatan sudut (rad / s), Tm = torsi motor (Nm), =
posisi sudut dari poros rotor (rad), Jm = rotor inersia (kg), Bm = koefisien gesekan viskos (Nms /
rad), KT = konstanta torsi (Nm / A), Kb = konstanta back emf (Vs / rad).
4
Kontrol Kecepatan Motor DC Menggunakan PID………………….….(.Machrus Ali)
Dengan memasukkan parameter Motor DC didapat Ra = 2,45 Ω, La = 0,035 H, Kb = 1,2
Vs/rad, Jm = 0,022 kgm2, Bm = 0,5.10-2 Nms/rad
Sehingga Transfer function motor DC yang digunakan adalah:
……………………………………………… (3.7)
C. Firefly Algorithm
C. 1. Perilaku Kunang – Kunang
Firefly Algorithm (FA) adalah sebuah algoritma metaheuristik yang terinspirasi dari
perilaku berkedip kunang-kunang. Algoritma ini dikembangkan oleh Dr Xin-She Yang di
Universitas Cambridge pada tahun 2007. Ada banyak spesies kunang – kunang dan
sebagian besar menghasilkan cahaya dalam durasi yang pendek dan memiliki ritme tertentu.
Cahaya dihasilkan dari proses bioluminiscene. Terdapat dua fungsi fundamental dari cahaya
tersebut, yaitu untuk menarik perhatian kunang – kunang yang lain (komunikasi) dan untuk
bertahan dari serangan predator. Fungsi lainnya untuk mekanisme peringatan bahaya.
Cahaya ini dimiliki oleh firefly, baik jantan maupun betina.
5
JURNAL INTAKE---- Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2012
Kunang – kunang
beterbangan
(Random)
Mengirim / menerima
informasi
Apakah terdapat
lokasi yang bagus
Tidak
Ya
Menemukan lokasi
yang bagus
(keaktraktifan)
Tidak
Ketemu lokasi
Ya
Identifikasi fungsi
fitness
Selesai
........................................................................ (3.13)
Pergerakan dari seekor kunang – kunang i menarik kunang – kunang yang lain (terang)
yang ditentukan oleh
...................................................................... (3.14)
Keterangan :
xi : Koordinasi spasial firefly ke-i
xj : Koordinasi spasial firefly ke-j
: Parameter pengacakan
: Nilai vektor dari nilai acak antara [0-1]
7
JURNAL INTAKE---- Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2012
Dari hasil running program didapatkan nilai Kp, Ki dan Kd dari masing-masing kontroler
seperti pada table 4.1. dengan gambar respon seperti pada gambar 4.2. dibawah ini:
Hasil running program didapatkan nilai; overshoot tanpa kontrol 0 dengan settling time
7,75 detik, overshoot PID standart 1,347 dengan settling time 10 detik, overshoot PID-ZN
1,576 dengan settling time 2 detik, overshoot PID-GA 1,232 dengan settling time 1,85 detik,
overshoot PID-FA 1,203 dengan settling time 1,25 detik.
5. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian maka didapat kesimpulan sebagai
berikut: Sistem kontrol kecapatan motor DC yang dianggap paling baik adalah kontrol
PID_FA, kemudian PID-GA, kemudian PID-ZN, kemudian PID dan terakhir Nonkontrol. Hasil
running program didapatkan nilai; overshoot tanpa kontrol 0 dengan settling time 7,75 detik,
overshoot PID standart 1,347 dengan settling time 10 detik, overshoot PID-ZN 1,576 dengan
settling time 2 detik, overshoot PID-GA 1,232 dengan settling time 3,35 detik, overshoot PID-
FA 1,203 dengan settling time 1,25 detik.
6. DAFTAR PUSTAKA
J. Bates and M.E. Elbuluk and D.S. Zinger, "Neural Network Control of a Chopper Fed DC
Motor, 24th Annual IEEE 20-24 June 1993, pp. 893-899.
J. M. Zurada, Artificial Neural Networks, copy right 1992 by west publishing company in the
United States of America, pp. 185-208.
8
Kontrol Kecepatan Motor DC Menggunakan PID………………….….(.Machrus Ali)
K Ogata, Modern Control Systems, University of Minnesota, Prentice Hall, 1987.
M. Azizur Rahman, Fellow, IEEE, and M. Ashraful Hoque; On-Line Self-Tuning ANN-Based
Speed Control of a PM DC Motor, IEEE/ASME Transactions ON Mechatronics, VOL.
2, NO. 3, September 1997
M. I. Mahmoud, B. A. Zalam, M. A. Bardiny, E. A. Gomah, A Simplification Technique for
an Adaptive Neural Network Based Speed Controller for Implementation on PLC for
DC drive, AIML 06 International Conference, 13 -15 June 2006, Sharm El Sheikh,
Egypt.
O. Dwyer,.PI And PID Controller Tuning Rules For Time Delay Process: A Summary. Part
1: PI Controller Tuning Rules.. , Proceedings Of Irish Signals And Systems Conference,
June 1999.