Anda di halaman 1dari 16

Dimana :

r = Jari-jari
α = Sudut terbentuk antara jari-jari belitan dan gaya dalam satuan derajat.
II.3.1 Gaya Gerak Listrik (GGL) Lawan
Ketika jangkar motor berputar konduktornya juga berputar dan memotong fluksi utama. Sesuai
dengan hukum Faraday, akibat gerakan konduktor di dalam suatu medan magnetik maka pada
konduktor tersebut akan timbul GGL induksi yang diinduksikan pada konduktor tersebut dimana
arahnya berlawanan dengan tegangan yang diberikan pada motor. Karena arahnya berlawanan,
maka hal tersebut disebut GGL lawan.
II.3.2 Reaksi Jangkar
Pengaruh ggm jangkar pada distribusi fluksi medan utama dicelah utara disebut reaksi jangkar.
Ggm jangkar akan menghasilkan dua pengaruh yang tidak diinginkan pada fluksi medan utama
yaitu :
1. Reduksi jala-jala pada fluksi medan utama masing-masing kutup.
2. Distorsi gelombang fluksi medan utama masing-masing kutup sepanjang celah udara.
Reduksi dalam fluksi utama masing-masing kutup mengurangi tegangan utama dan torsi yang
dihasilkan, dimana torsi fluksi medan utama mempengaruhi batasan keberhasilan komutasi dalam
mesin arus searah.
II.3.3.1 Mengatasi Masalah Reaksi Jangkar
Ada tiga cara untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat reaksi jangkar, yaitu :
1. Pergeseran sikat (Brush shifting)
Ide dasarnya adalah memindahkan sikat seirama dengan perpindahan bidang netral untuk
menghindari percikkan bunga api yang mungkin timbul. Namun dalam penerapannya hal ini cukup
sulit karena jarak perpindahan bidang netralnya sangat ditentukan oleh besarnya beban yang
dipikul oleh mesin sehingga sikat harus juga diubah setiap saat, sesuai dengan perubahan jarak
perpindahan bidang netral. Selain itu pergeseran sikat ini akan memperburuk melemahnya fluksi
akibat reaksi jangkar mesin dapat diperlihatkan Gambar 2.13
Bidang Netral Bidang Netral
baru lama

Sikat

Arah Rotasi Arah Rotasi


Motor Motor
2. Kutup Bantu (Interpole)
Ide dasar dari solusi masalah ini jika nilai tegangan pada kawat-kawat yang sedang melakukan
proses komutasi/penyearahan dibuat nol, maka tidak akan mendapat percikkan bunga api pada
sikat-sikat mesin tersebut. Untuk itu, kutup bantu (interpole) ini dihubungkan seri terhadap
kumparan jangkar.
Ketika beban yang dipikul mesin meningkat dan arus jangkarpun meningkat, besarnya
perubahan/pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal tersebut akan menyebabkan timbulnya
tegangan pada konduktor-konduktor yang sedang melakukan komutasi. Pada saat itu juga fluks
kutup bantu juga meningkat, menghasilkan tegangan pada konduktor-konduktor tersebut dan
berlawanan dengan tegangan yang timbul akibat pergeseran bidang netral.

IA

Jangkar

IA

Gambar 2.14. Kumparan mesin dc yang dilengkapi dengan kutup bantu.


3. Belitan kompensasi (Compensating winding)
Untuk kerja motor yang berat maslah pelemahan fluksi menjadi sangat penting. Untuk mengatasi
masalah tersebut salah satunya dengan menambah lilitan kompensasi. Belitan kompensasi ini
dihubungkan seri terhadap kumparan jangkar, kumparan jangkar ini bertujuan untuk mengurangi
penyimpangan yang timbul akibat reaksi jangkar. Fluksi yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar
diimbangi oleh fluksi belitan kompensasi sehingga bidang netralnya tidak bergeser.
II.1 Jenis-Jenis Motor Arus Searah
II.4.1 Motor Arus Searah Penguatan Bebas Rangkaian ekivalen motor dc penguat bebas

Gambar 2.15 Rangkaian ekivalen motor DC penguatan bebas


Motor arus searah penguatan bebas adalah motor arus searah yang sumber tegangan penguatannya
berasal dari luar motor. Di mana kumparan medan disuplai dari sumber tegangan DC tersendiri.
II.4.2 Motor Arus Searah Penguatan Sendiri
Pada motor arus searah penguatan sendiri ada tiga jenis motor arus searah berdasarkan penguatan
medan magnet sendiri, yaitu :
1. Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Rangkaian ekivalen motor DC penguatan shunt

Gambar 2.16. Rangkaian ekivalen motor DC penguatan shunt


Pada motor shunt kumparan jangkar dihubungkan langsung pada terminal sehingga paralel dengan
kumparan jangkar.
2. Motor Arus Searah Penguatan Seri
Rangkaian ekivalen motor DC penguatan seri

Gambar 2.17. Rangkaian ekivalen motor DC penguatan seri


Pada motor arus searah penguatan seri, kumparan medan dihubungkan secara seri dengan
rangkaian jangkar. Oleh sebab itu arus yang mengalir pada kumparan medan seri sama dengan arus
yang mengalir pada kumparan jangkar.
3. Motor Arus Searah Penguatan Kompon
Motor dc yang memililki penguatan medan seri dan medan shunt disebut motor kompon. Pada
penguatan seri dengan menambah medan shunt disebut kompon bantu dan sebaliknya, medan seri
mengurangi medan shunt disebut motor kompon lawan.
Pada motor arus searah penguatan kompon terbagi atas dua bagian, yaitu :
(a)
(b)
Gambar 2.18. (a) Rangkaian Ekivalen Motor DC Kompon Panjang Lawan
(b) Rangkaian Ekivalen Motor DC Kompon Panjang Bantu
2.1 Gaya Gerak Listrik Lawan Pada Motor Arus Searah
Ketika jangkar motor arus searah berputar di bawah pengaruh torsi penggerak, konduktor jangkar
juga berputar di dalam medan magnet dan akan menghasilkan tegangan induksi di dalamnya seperti
halnya pada generator. Sesuai dengan hukum Faraday, akibat gerakan konduktor di dalam suatu
medan magnetik maka pada konduktor tersebut akan timbul gaya gerak listrik (ggl) induksi yang
diinduksikan pada konduktor tersebut. Sesuai dengan hukum Lentz, arah ggl induksi tersebut
berlawanan dengan tegangan yang diberikan pada motor dan dikenal sebagai ggl lawan atau ggl
balik Ea.
2.2 Karakteristik Motor Arus Searah Penguatan Kompon
Karakteristik dari suatu motor harus diketahui, karena karakteristik dari suatu motor akan
mencerminkan performansi (unjuk kerja) dari motor listrik tersebut selama kondisi
operasinya.Untuk motor arus searah penguatan seri dan motor arus searah penguatan shunt hanya
memiliki satu komponen medan.
Sedangkan untuk motor arus searah penguatan kompon memiliki dua kumparan medan yakni
kumparan medan shunt dan kumparan medan seri.
Pada motor arus searah penguatan kompon panjang dan motor arus searah penguatan kompon
pendek terdapat tiga karakteristik, yaitu :
1. Karakteristik torsi – arus jangkar (T/Ia)
2. Karakteristik putaran – arus jangkar (n/Ia)
3. Karakteristik torsi – putaran (T/n)
2.7.1 Karakteristik Torsi – Arus Jangkar (T/Ia)
Pada motor arus searah penguatan kompon berlaku persamaan :
T = K .Фm .Ia
Dimana : Фm = Фsh + Фs
Sehingga persamaan dapat juga ditulis seperti persamaan :
T = K .(Фsh + Фs).Ia
Dimana :
T = torsi jangkar (Newton-meter)
Фsh= fluksi pada kumparan medan shunt (Weber)
Фs= fluksi pada kumparan medan seri (Weber)
2.7.1 Karakteristik Putaran – Arus Jangkar (n/Ia)
Pada motor arus searah penguatan kompon panjang, fluks magnetik (Φ) dan GGL lawan (Ea)
hampir konstan di bawah kondisi normal. Dengan demikian, kecepatan putaran motor (n) hampir
selalu konstan walaupun arus jangkar (Ia) berubah-ubah nilainya. Ketika beban bertambah, GGL
lawan dan fluks magnetik berkurang akibat drop tegangan pada tahanan jangkar (Ra). Dalam hal
ini, GGL lawan berkurang lebih sedikit dibandingkan fluks magnetik. Dengan demikian, kecepatan
putaran motor juga menurun. Sedangkan pada motor arus searah penguatan kompon pendek,
kecepatan putaran motor akan berubah seiring dengan pertambahan beban.
2.7.1 Karakteristik Torsi – Putaran (T/n)
Karakteristik torsi – putaran (T/n) disebut juga karakteristik mekanik.
2. 8 Metode Pengaturan Kecepatan Motor DC
Pengaturan kecepatan putaran pada motor DC adalah suatu usaha yang diberikan terhadap motor
DC yang sedang berputar untuk mendapatkan kecepatan putaran motor sesuai yang diinginkan.
2.8.1 Metode Pengaturan Tahanan Jangkar
Metode ini dilakukan dengan menambahkan tahanan variabel (rheostat) yang terhubung seri
dengan jangkar, sehingga arus yang mengalir pada jangkar dapat diatur. Dengan pengaturan arus
jangkar ini, kecepatan akan dapat diatur. Pengaturan dengan menambah tahan seri pada jangkar
dapat dilihat pada gambar berikut :

maka setiap perubahan nilai tahanan jangkar(Ra) akan menyebabkan perubahan dari putaran
motor.
Metode ini memungkinkan kita untuk mengurangi kecepatan dibawah kecepatan nominalnya. Ini
hanya direkomendasikan untuk motor kecil karena banyak daya yang terbuang dalam rheostat
2.8.2 Metode Pengaturan Fluksi
Pengurangan fluksi (𝜙) mengakibatkan kenaikan kecepatan putaran. Pada motor DC kompon,
fluksi dapat diatur dengan memasang rheostat medan shunt, yaitu rheostat yang dipasang seri
dengan medan sehingga arus medan dan arus jangkar berubah sehingga menyebabkan
perubahan fluksi.
2.8.3 Metode Pengaturan Tegangan ( Ward Leonard System)
Dalam metode ini, sumber tegangan arus medannya berbeda dengan sumber tegangan
jangkarnya.Metode ini menghindari kerugian-kerugian dari pengaturan kecepatan yang buruk
dan efisiensi yang tidak baik, seperti pada pengaturan tahanan jangkar.
Prinsipnya adalah suatu penggerak mula yang biasanya adalah motor induksi digunakan untuk
menggerakan generator DC pada suatu kecepatan konstan.
Sumber :

http://repository.usu.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai