Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Aplikasi Motor DC Shunt Eksitasi

Sendiri
Muhammad Majid Hilmyawan
Pembimbing : Djodi Antono
muhammadmajidhilmyawan@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA

AbstrakMotor DC eksitasi sendiri mempunyai sumber Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua
tegangan yang sama antara kumparan medan dan belitan terminal menentukan arah putaran motor sedangkan
jangkar. Konstruksi Motor DC tipe shunt identik dengan besar dari beda tegangan pada kedua terminal
konstruksi dari motor seri kecuali untuk field. Field menentukan kecepatan motor.
dihubungkan secara paralel dengan armature. Meskipun
kosntruksi serupa, properti dari motor shunt benar-benar III. KONTRUKSI MOTOR DC SERI EKSITASI SENDIRI
berbeda dari motor seri. Dalam motor shunt, flux per pole
adalah konstan pada semua muatan karena field shunt Secara umum konstruksi motor listrik arus searah
dihubungkan ke rangkaian. Meskipun berbeda, prinsip dasar dapat dibagi menjadi dua :
dan perhitungannya tetap sama. a. Stator (bagian yang diam)
Kata Kunci Motor Shunt Eksitasi Sendiri, Motor Starter b. Rotor (bagian yang berputar)
Untuk bagian yang diam (stator) dalam motor listrik
I. PENDAHULUAN arus searah terdiri atas badan (body),inti kutub
A. Pengertian magnet dan sikat-sikat. Sedangkan untuk bagian
Motor DC tipe Eksitasi Sendiri ini sebenarnya rotornya adalah komutator,jangkar dan lilitan jangkar.
diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti motor Motor arus searah penguatan shunt adalah suatu
DC seri, shunt, dan kompon. motor arus searah dimana belitan medannya
dihubungkan paralel dengan jangkarnya sehingga arus
yang melalui belitan medan shunt ini tidak sama
dengan arus yang mengalir pada jangkar. Dimana
belitan medan shunt ini di design untuk menghasilkan
tahanan yang tinggi, sehingga arus medan shunt relatif
lebih kecil dibandingkan dengan arus jangkar.

Gambar 1 : Klasifikasi Motor Listrik

Motor arus searah penguatan shunt adalah suatu motor


arus searah dimana belitan medannya dihubungkan paralel
dengan jangkarnya sehingga arus yang melalui belitan
medan shunt ini tidak sama dengan arus yang mengalir
pada jangkar. Dimana belitan medan shunt ini di design
untuk menghasilkan tahanan yang tinggi, sehingga arus
medan shunt relatif lebih kecil dibandingkan dengan arus Gambar 3 : Motor Dengan Kumparan Shunt
jangkar.
Untuk penggunaan yang memerlukan kecepatan yang IV. KARAKTERISTIK MOTOR DC TIPE SHUNT
stabil dan konstan digunakan motor DC tipe Shunt Eksitasi
Sendiri. 1) Karakteristik Ta / Ia
II. PRINSIP KERJA MOTOR DC
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan Telah diketahui bahwa di dalam motor DC, Ta ~
tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan Ia
memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, Karena motor beroperasi dari suatu tegangan
motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari sumber yang konstan, fluksi juga konstan (dengan
tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan mengabaikan reaksi jangkar). Maka, Ta ~ Ia
terbalik pula.
Gambar 4 : Karakteristik Ta / Ia
Gambar 6 : Karakteristik n / Ta
Dengan demikian karakteristik Ta/Ia motor DC
shunt merupakan garis lurus yang melalui titik asal Dari beberapa karakteristik diatas dapat ditarik
seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Torsi poros (Tsh) kesimpulan,
kurang dibandingkan Ta dan ditunjukkan oleh garis - Terdapat sedikit penurunan kecepatan
putus-putus. Jelas terlihat pada kurva bahwa arus yang motor DC shunt dari kondisi tanpa beban
sangat besar dibutuhkan untuk menstart beban yang sampai beban penuh. Dengan demikian,
berat. Oleh karena itu, motor DC shunt tidak boleh dapat dianggap sebagai motor kecepatan
distart dalam keadaan berbeban berat. konstan.
- Torsi startnya tidak tinggi karena Ta ~ Ia
2) Karakteristik n / Ia

Kecepatan motor DC diperoleh, n ~ E. V. PENGATURAN KECEPATAN PUTAR MOTOR DC


Fluksi dan GGL lawan Ea di dalam motor DC SHUNT
shunt hampir konstan di bawah kondisi normal. Dengan Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
demikian, kecepatan motor DC shunt selalu konstan mengatur kecepatan dari motor DC Shunt.
walaupun arus jangkar berubah-ubah nilainya. Dengan 1) Metode Pengaturan Flux
kata lain, ketika beban bertambah, Ea (= Vt - IaRa) dan Metode ini didasarkan atas kenyataan bahwa
berkurang karena drop tahanan jangkar dan reaksi dengan mengubah flux , kecepatan motor (n ~ 1/ )
jangkar. Bagaimanapun, Ea berkurang lebih sedikit dapat diubah, sehingga metode ini disebut metode
daripada sehingga dengan demikian kecepatan motor pengaturan flux. Di dalam metode ini, tahanan variabel
menurun sedikit dengan pertambahan beban (garis AC) (rheostat) dihubungkan secara seri dengan belitan medan
seperti terlihat pada Gambar 5 shunt seperti terlihat pada gambar 7 dibawah ini.
Gambar 7 : Metode Pengaturan Flux

Rheostat medan shunt menghasilkan arus medan


Gambar 5 : Karakteristik n / Ia shunt Ish dan juga flux . Oleh karena itu, kita dapat
menaikkan kecepatan motor diatas kecepatan normalnya
3) Karakteristik n / Ta {lihat gambar2.9(b)}. Pada umumnya, metode ini
Suatu kurva diperoleh dengan menggambarkan mengijinkan untuk menaikkan kecepatan dalam rasio 1 :
nilai n dan Ta untuk berbagai arus jangkar. Pada 3. Apabila kita menaikkan kecepatan hingga diatas rasio
gambar 6 dapat dilihat bahwa kecepatan agak tersebut, maka kemungkinan terjadi ketidakstabilan pada
menurun seiring dengan pertambahan beban. motor dan juga komutasi yang buruk.

2) Metode Pengaturan Tahanan Jangkar


Metode ini berdasarkan bahwa dengan mengubah
tegangan dapat mempengaruhi besar kecilnya kecepatan
motor. Hal ini dilakukan dengan memasukkan tahanan
variabel Rc (tahanan geser) secara seri dengan tahanan
jangkar seperti ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 9 : Kepala Lepas

Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri


Gambar 8 : Metode Pengaturan Tahanan Jangkar mesin,bagian inilah yang memutarkan benda kerja.
Didalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi
Dikarenakan terjadinya penurunan tegangan pada serta roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri
tahanan geser, maka GGL balik Ea menjadi berkurang. atas tiga atau empat buah keping dengan garis
Ketika n ~ Ea, kecepatan motorpun akan berkurang. tengah yang berbeda,roda tingkat diputar oleh
Kecepatan maksimum dapat diperoleh ketika Rc = 0. suatu motor yang letaknya dibawah atau disamping
Oleh karena itu, metode ini hanya untuk kecepatan roda tersebut melalui suatu ban. Fungsi dan bagian
di bawah kecepatan normalnya. bagian utama mesin bubut

3) Metode Pengaturan Tegangan


Dalam metode ini, sumber tegangan supply arus 2. Kepala Lepas(Tailstock)
medannya berbeda dengan sumber tegangan supply
jangkarnya. Metode ini menghindari kerugian-kerugian
dari pengaturan kecepatan yang buruk dan efesiensi
yang tidak baik, seperti pada pengaturan tahanan
jangkar.
Bagaimanapun, metode ini sangat mahal. Oleh
karena itu, metode pengaturan kecepatan ini
diperbolehkan untuk kapasitas motor yang besar dimana
efesiensi motor sangat perlu diperhatikan.
Pengaturan tegangan dalam metode ini, medan
shunt motor dihubungkan langsung secara permanen ke
Gamabar 10 : kepala lepas
sumber tegangan tertentu, sedangkan jangkar
dihubungkan langsung pada beberapa tegangan yang
Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya
berbeda melalui sebuah switchgear.
disebelah kanan mesin dan dipasang diatas bed
mesin. Kepala lepas berfungsi sebagai :

VI. PEN ERAPAN MOTOR DC TIPE SHUNT EKSITASI a.Tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
SENDIRI b.Tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
c.Tempat kedudukan penjepit bor
Bedasarkan karakteristik dari motor dc shunt maka
motor dc ini sangat cocok untuk diaplikasikan pada
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas
pekerjaan yang memerlukan kecepatan yang konstan.
mesin.kepala lepas terdiri atas dua bagian : yaitu
Salah satu mesin yang memerlukan motor dc shunt
alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau
sebagai penggerak adalah mesin bubut.
3 baut pengikat dan dapat digerakkan / digeser jika
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang
diperlukan apabila kedudukan kedua senter
digunakan untuk memotong benda yang
tersebut tidak sepusat atau kedudukan kedua senter
diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
pembubutan yang tirus.
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja.
3. Alas / ways / bed
A. Bagian bagian Mesin Bubut

1. Kepala Tetap(Headstock)
pembagian ukurannya mengatur pemakanan
pada bubut.

b. Eretan Atas letak eretan atas berada diatas


eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan
mur ikat.fungsi eretan atas mesin bubut adalah
memegang eretan perkakas bubut dan
memberi gerakan yang diperlukan.

c. Eretan Memanjang berfungsi untuk


melakukan gerakan pemakanan arah
memanjang mendekati spindle mesin, secara
manual atau otomatis sepanjang meja/ alas
Gambar 11 : Alas mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan
melintang.
Fungsi utama dari alas / bed pada mesin bubut ada
3 yaitu :
5. Chuck
a.Tempat kedudukan kepala lepas
b.Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
c.Tempat kedudukan penyangga diam(stendy
prest)
Alas yang terbentuk memanjang merupakan
tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat saat
membubut.

4. Eretan (cariage/support)

Gambar 13 : Chuck

Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda


kerja,

B. Prinsip Kerja Mesin Bubut

Proses pembubutan adalah salah satu


proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan
satu mata potong untuk membuang material dari
permukaan benda kerja yang berputar. Pahat
bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu
putar benda kerja seperti yang terlihat pada
gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka
Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat
Gambar 12 : Eretan benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan
Eretan terdiri dari atas alas ,eretan lintang, eretan Bantuan chuck yang memiliki rahang
atas dan eretan memanjang. Eretan alas adalah pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan
eretan yang kedudukannya pada alas mesin. memutar benda kerja melalui piringan pembawa
Gerakan eretan itu melalui roda yang dihubungkan sehingga memutar roda gigi pada poros spindel.
roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
alas melalui penghantar. disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi
a. Eretan Lintang letaknya diatas eretan alas dan gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
kedudukannya melintang terhadap alas .fungsi Akibatnya pada benda kerja akan terjadi
eretan lintang adalah untuk memberikan sayatanyang berbentuk ulir.
tempat pemakanan pahat saat membubut
bagian ujung pahat dengan putaran tiap
VII. KESIMPULAN
Salah satu dari sifat motor dc shunt yaitu adalah
kemampuannya untuk menyetabilkan kecepatan dan
torsi
motornya. Ketika beban meningkat dan kecepatannya
menurun, maka arus akan meningkat di armatur dan
torsi akan meningkat pula. Jadi motor dc tipe sangat
cocok digunakan sebagai penggerak mesin bubut
karena mampu menggerakan benda atau objek dengan
konstan meski di tambah dengan beban.

VIII. REFERENSI

[1] http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-
motor-dc/http://jurnaldimas.blogspot.co.id/2014/11/prinsip-kerja-
buck-converter-part-1.html
[2] http://zonaelektro.net/motor-dc/
[3] http://dqyudin.blogspot.co.id/2014/05/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
[4] http://mprabowo19.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-mesin-
bubut.html
[5] http://arudamkanateknik.blogspot.co.id/2014/07/bagian-bagian-
utama-mesin-bubut.html
[6] http://planetcopas.blogspot.co.id/2012/06/prinsip-kerja-mesin-
bubut.html
[7] https://www.google.co.id/search?q=mekanisme+kerja+mesin+bubut
&oq=mekanisme+kerja+mesin+bubut&sourceid=chrome&ie=UTF-
8

Anda mungkin juga menyukai