Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS TEKNOLOGI ELEKTRO DAN INFORMATIKA CERDAS

TUGAS I DI KELAS

Kode Mata Kuliah : Penggunaan dan Pengemudian Motor


Hari : Rabu 15 Februari 2023
Dosen : Feby Agung Pamuji ST., MT. Ph.D

Kerjakan dikelas dan dikumpulkan ke Ketua Kelas, di serahkan ketika pertemuan minggu depan.
Anamta Arrum Sulistyo Aji
5022201134

1. Sebutkan dan jelaskan pengaturan kecepatan:


a. Motor DC seri
b. Motor DC shunt
c. Motor DC Compound
d. Motor Induksi
e. Motor BLDC
f. Motor Sinkron
2. Sebutkan dan Jelaskan Pengereman pada:
a. Motor DC
b. Motor Induksi
c. Motor BLDC
3. Sebutkan dan Jelaskan metode starting pada motor listrik:

Jawab

1. A. Motor DC Seri
 Metode Kontrol Fluks : Metode ini dilakukan dengan 3 metode yakni pengalih medan, pengalih angker dinamo,
dan kontrol medan yang mana dilakukan untuk mendapatkan perbedaan fluks yang diinginkan agar motor DC
seri dapat diubah.
 Metode Kontrol Resistansi-Angker Dinamo : Metode ini dilakukan dengan pengubahan secara langsung yang
dihubungkan secara seri melalui supply sehingga dapat mengurangi tegangan yang dapat diakses melintasi
angker dynamo dan penurunan kecepatan. Dengan mengubah nilai resistansi variabel maka kecepatan
berapapun dibawah kecepatan reguler dapat dicapai.

B. Motor DC Shunt
Pengaturan kecepatan shunt terjadi saat adanya perubahan pada beban yang mengakibatkan penundaan angker
dinamo sehingga menghasilkan lebih sedikit ggl balik. Akibatnya motor DC akan menarik arus ekstra yang berakibat
pada peningkatan torsi untuk mendapatkan kecepatan begitu pula sebaliknya. Kecepatan motor DC shunt dapat dikontrol
dengan 2 cara :
 Dengan mengubah jumlah arus yang mengalir melalui belitan shunt.
 Dengan mengubah jumlah arus yang mengalir melalui angker dinamo.

C. Motor DC Compound
 Metode Kontrol Armature : Kecepatan motor bergantung langsung dengan tegangan pada jangkar. Dengan
mengurangi tegangan, kecepatan pada otor bisa berkurang begitu pula sebaliknya. Bisa juga dilakukan dengan
pemasangan rheostat secara seri dengan belitan armature. Penambahan resistansi tambahan oleh rheostat akan
mengurangi arus dan tegangan pada armature akan berkurang mengakibatkan berubahnya kecepatan.
 Metode Kontrol Medan : Metode ini dilakukan dengan mengatur fluks pada belitan medan. Kecepatan motor
berbanding terbalik dengan medan fluks, sehingga pengurangan medan fluks akan meningkatkan kecepatan
motor dan sebaliknya. Pengaturan pada metode ini bisa dengan pemasangan rheostat ke belitan medan. Rheostat
akan mengatur arus yang masuk melalui resistansi yang diatur agar fluks pada belitan medan bisa dikontrol
untuk memberikan kecepatan motor sesuai dengan yang diinginkan.

D. Motor Induksi
Pengaturan Kecepatan Metode Pengaturan Tegangan : Tegangan suplai diatur dengan aruto trafo sehingga untuk
menghasilkan torsi konstan maka tegangan suplai bisa diubah untuk merubah nilai slip dan kecepatan.
 Metode Pengubahan Frekuensi : Dengan menggunakan aplikasi elektronika daya, maka frekuensi yang
disuplaike stator bisa digunakan untuk mengontrol kecepatan. Untuk melakukannya maka harus dipastikan rasio
tegangan / frekuensi konstan sebab V = 4,44 x F x N x Φ, dimana Φ adalah fluks, sehingga jika rasionya tidak
konstan maka terjadi saturasi pada frekuensi rendah atau kurang dari frekuensi yang dibutuhkan untuk
magnetisasi.
 Menambah Resistansi Rotor : Dilakukan dengan menghubungkan rheostat ke belitan rotor, maka resistansi pada
rotor bisa diatur sehingga dapat mempengaruhi slip dan kecepatan motor.

E. Motor BLDC
Untuk mengontrol kecepatan motor BLDC bisa dilakukan dengan sistem control yang menyuplai sinyal
tegangan analog dari sebuah drive. Motor BLDC biasanya bekerja dengan komutasi elektronik menggunakan hall sensor
atau encoder yang berputar bersama rotor. Hall sensor pda dasarnya adlah magnetic encoder yang punya 3 kabel sinyal. 3
sinyal ini dimasukkan ke drive untuk keperluan komutasi sehingga kecepatan motor dapat diatur.

F. Motor Sinkron
 Open Loop : Kecepatan motor diatur oleh sistem control independa dengan motor terhubung dengan inverter
yang sama sehigga mereka berputar secara sinkron perintah / input frekuensi pada motor.
 Close Loop : Frekuensi stator tidak infdependen terhadap rotor. Frekuensi stator ditentukan oleh kecepatan rotor
dan oleh control motor itu sendiri. Frekuensi dan fasa pada output gelombang dikontrol oleh encoder yang
terhubung dengan poros motor, Sehingga dapat diatur kecepatan motor sinkron.

2. A. Motor DC
 Pengereman Mekanik : Prinsipnya ialah dengan menjepit bagian yang berputar pada motor sehingga motor
melambat.
 Pengereman Dinamik : Prinsipnya ialah dengan memutus sumber tegangan yang menuju motor yang sedang
bekerja, lalu dihubungkan ke sebuah tahanan pada terminal jangkarnya.
 Pengereman regeneratif : Prinsipnya ialah menyimpan Kembali energi pada putaran dari rotor karena terkadang
rotor berputar melebihi putaran nominalnya meski dengan sumber tegangan yang sama sehingga menghasilkan
energi lebih yang akan dikirimkan ke armature agar kecepatan rotor menurun.
 Pengereman Plugging : Disebut juga pengereman mendadak. Prinsipnya adalah dengan membalikkan polaritas
pada motor arus searah tersebut.

B. Motor Induksi
 Pengereman Mekanik : Prinsipnya ialah dengan menjepit bagian yang berputar pada motor sehingga motor
melambat.
 Pengereman dengan Arus Eddy pada Cakram : Pada cakram berisi arus eddy terhubung pada poros mesin dan
bebas berputar dengan rotor diantara sepasang kumparan stator. Saat tegangan pada kumparan stator, arus eddy
terbentuk pada cakram berputar dan membentuk beban pada mesin sehingga motor melambat.
 Pengereman Dinamik : Prinsipnya ialah dengan memutus sumber tegangan yang menuju motor yang sedang
bekerja, lalu dihubungkan ke sebuah tahanan pada terminal jangkarnya.
 Pengereman regeneratif : Prinsipnya ialah menyimpan Kembali energi pada putaran dari rotor karena terkadang
rotor berputar melebihi putaran nominalnya meski dengan sumber tegangan yang sama sehingga menghasilkan
energi lebih yang akan dikirimkan ke armature agar kecepatan rotor menurun.
 Pengereman Plugging : Disebut juga pengereman mendadak. Prinsipnya adalah dengan membalikkan polaritas
pada motor arus searah tersebut.

C. Motor BLDC
 Pengereman Dinamik : Prinsipnya ialah dengan memutus sumber tegangan yang menuju motor yang sedang
bekerja, lalu dihubungkan ke sebuah tahanan pada terminal jangkarnya.
 Pengereman regeneratif : Prinsipnya ialah menyimpan Kembali energi pada putaran dari rotor karena terkadang
rotor berputar melebihi putaran nominalnya meski dengan sumber tegangan yang sama sehingga menghasilkan
energi lebih yang akan dikirimkan ke armature agar kecepatan rotor menurun.
 Pengereman Plugging : Disebut juga pengereman mendadak. Prinsipnya adalah dengan membalikkan polaritas
pada motor arus searah tersebut.

3. A. Secara Langsung
Prinsipnya dengan tegangan armature / line yang dihubungkan langsung ke terminal motor melalui rangkaian
pengendali mekanik atau dengan relay kontaktor magnet, biasanya dilakukan oleh motor dengan daya kecil.
B. Melalui Tahapan Depan Stator (Primary Resistor)
Menggunakan prinsip tegangan jatuh dimana tegangan yang masuk komutator melalui tahanan primer ini
terhubung pada sisi stator. Biasanya dilakukan opleh motor dengan daya kecil.
C. Autotrafo
Prinsipnya sama dengan menggunakan tahanan primer namun digantikan dengan autotrafo yang akan mengatur
tegangan start dari motor. Setelah beberapa saat motor dipercepat, trafo diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung
langsung pada tegangan penuh.
D. Star-Delta
Digunakan untuk menjalankan motor induksi dengan daya diatas 7 HP / 5 KW. Starter yang umum dipakai
seperti saklar rotary Y-∆, saklar khusus Y-∆ atau dapat juga menggunakan komutator magnet dan kelengkapannya yang
dirancang khusus.
E. Tahanan Rotor Lilit
Menggunakan tahanan yang dihubungkan pada rangkaian rotor. Starting ini hanya dapat dipakai untuk motor
induksi slip ring. Rotir dihubungkan ke tahanan luar. Saat starting, motor dihubungkan dengan tahanan maksimum.
Setelah motor bekerja, maka tahanan dihubung singkat.

Anda mungkin juga menyukai