Oleh:
Evanda Mulya Anggara (2205032008)
Deni Irawan (2205032046)
Iqbal Alhabsi Manullang (2205032020)
Rifaldy Aulia Ananda (2205032033)
Kelas: EL-3D
Dari gambar di atas, jika Potensiometer diputar maka besar tahanan listriknya berubah
sehingga besar kuat arus yang mengalir ke motor dc dan intensitas cahaya LED juga berubah.
Jika perubahan besar kuat arus mengecil maka kecepatan motor dc akan makin lambat atau
cahaya LED akan makin redup, dan sebaliknya jika perubahan kuat arus membesar maka
kecepatan motor dc akan makin cepat atau cahaya LED akan makin terang.
Mengendalikan kecepatan putar motor dc yang kedua yaitu dengan mengubah besar tegangan
supply yang terhubung ke motor dc. Diingat kembali, cara merubah besar tegangan yang baik
yaitu dengan PWM (Pulse Width Modulation), dengan teknik tersebut tegangan rata-rata
akan berubah sesuai dengan besar prosentasi Duty Cycle.
Misalkan, besar tegangan supply 12 Volt maka besar tegangan rata-rata pada masing-masing
duty cycle sebagai berikut :
Perbedaan besar tegangan di atas dimasukkan rumus i=V/R, maka akan juga bisa merubah
besar kuat arus (i) sehingga kecepatan putar motor dc juga akan berubah. Rangkaian
pengendali kecepatan putar motor dc dengan PWM dapat seperti gambar di bawah ini.
Dari rangkaian di atas dapat dilihat, transistor akan aktif (on) saat sinyal tinggi pada PWM
dan akan off saat sinyal rendah pada PWM. Saat transistor aktif maka akan mengalir arus
listrik dari tegangan supply 12 V ke motor dc dan LED, sehingga motor dc akan berputar dan
LED akan menyala.
Seperti sudah dijelaskan di atas, kecepatan putar motor dc akan berubah sesuai besar Duty
Cycle sinyal PWM atau lama transistor on dan off. Semakin besar duty cycle maka semakin
besar tegangan rata-rata sehingga kecepatan motor dc semakin cepat atau cahaya LED
semakin terang, dan sebaliknya semakin kecil duty cycle maka semakin kecil tegangan rata-
rata sehingga kecepatan motor dc semakin lambat atau cahaya LED semakin redup.
1. Pengereman Mekanis
Pengereman mekanik merupakan pengereman standar yang ada pada sebuah motor listrik.
Prinsip kerja pengereman mekanis ini adalah dengan menjepit bangian yang berputar pada
motor sehingga motor melambat dan pada akhirnya berhenti.
2. Pengereman Dinamik
Proses pengereman dinamik ini dilakukan dengan memutus sumber tegangan yang menuju ke
motor yang sedang berjalan, setelah itu dihubungkan ke sebuah tahanan pada terminal
jangkarnya.
Hal tersebut membuat motor akan bekerja sebagai generator sehingga mengalirkan arus
menuju tahanan tersebut. Selanjutnya energi akan dihasilkan oleh jangkar yang berasal dari
putaran motor (selaku generator tadi). Energi tersebut akan dilepas melalui tahanan dalam
bentuk panas.
3. Pengereman Regeneratif
Pengereman regeneratif terjadi ketika enegi yang tersimpan pada putaran dikembalikan pada
sistem jala-jala. Adapun pengereman regeneratif motor DC penguatan seri dilakukan dengan
cara menaikkan kecepatan motor maka fluksi yang dihasilkan akan menurun sehingga gaya
gerak listrik induksi yang dihasilkan akan mendekati harga tegangan terminal Vt.
Agar dapat membatasi arus yang mengalir maka dipasang tahanan yang diserikan dengan
tahanan jangkar. Besar tahanan tersebut akan memperngaruhi durasi pengereman hingga
motor berhenti. Ketika kecepatan motor menjadi nol (berhenti) maka sumber tegangan harus
dilepas, jika tidak maka motor akan berputar dengan arah yang berlawanan.
Referensi: