Anda di halaman 1dari 7

FACHRI ALFARIZI

13117112
SISTEM PENGGERAK ELEKTRIK

1. Pengertian motor BLDC


2. Bagian utama konstruksi motor BLDC
3. Prinsip kerja motor BLDC
4. Keunggulan pada motor BLDC
5. Contoh alat motor BLDC yg di produksi dari luar negeri

• Pengertian motor BLDC


Motor BLDC merupakan jenis motor listrik synchronous. Pada umumnya motor BLDC
bekerja dengan gaya tarik antara dua magnet dengan kutub yang sama. Secara kontruksi
Motor BLDC terdiri dari rotor yang berupa magnet permanen sehingga kutubnya tetap
sedangkan stator berupa belitan kawat email sehingga kutub magnet tersebut dapat berubah
tergantung polaritas arus belitan stator yang diberikan. Pada motor BLDC ini memiliki
kontruksi berupa 12 belitan stator dan delapan kutub magnet permanen pada rotornya.

Walaupun merupakan motor listrik sinkron AC 3 fasa, motor ini tetap disebut dengan BLDC
karena pada implementasinya BLDC menggunakan sumber DC sebagai sumber energi
utama yang kemudian diubah menjadi tegangan AC dengan menggunakan inverter 3 fasa.
• Bagian utama konstruksi motor BLDC
Stator
Stator adalah bagian motor yang diam/statis dimana fungsinya sebagai medan putar motor
untuk memberikan gaya elektromagnetik pada rotor sehingga motor dapat berputar. Stator
pada BLDC motor hampir sama dengan stator motor listrik konvensional, hanya berbeda
pada lilitannya. Stator terbuat dari tumpukan baja yang dilaminasi dan berfungsi sebagai
tempat lilitan kawat. Lilitan kawat pada BLDC motor biasanya dihubungkan dengan
konfigurasi bintang atau Y.

Gambar 1. Stator BLDC

Rotor
Rotor adalah bagian motor yang berputar karena adanya gaya elektromagnetik dari stator.
Rotor pada motor BLDC berbeda dengan rotor pada motor DC konvensional yang hanya
tersusun dari satu buah elektromagnet yang berada di antara brushes (sikat). Rotor terdiri
dari beberapa magnet permanen yang saling direkatkan dengan epoxy, serta jumlahnya
dapat di-variasikan sesuai dengan desain. Jumlah kutub magnet berbanding lurus dengan
torsi motor, namun berbanding terbalik dengan RPM. Semakin banyak jumlah kutub magnet
pada rotor, semakin tinggi pula torsi yang akan dihasilkan, namun konsekuensinya RPM
motor akan turun.

Gambar 2. Rotor BLDC


Sensor
Berbeda dengan motor listrik DC konvensional, sistem komutasi dari motor BLDC
harus diatur secara elektronik karena lilitan kawat pada stator harus dinyalakan-dimatikan
(on-off) atau di-energize secara berurutan dan teratur. Oleh karena itu, dibutuhkan sensor
yang dapat memberikan informasi secara presisi kepada kontroler untuk mengatur lilitan
mana yang harus dialiri listrik.

Gambar 3. Sensor BLDC


• Prinsip kerja motor BLDC
Cara kerja pada motor BLDC cukup sederhana, yaitu magnet yang berada pada poros motor
akan tertarik dan terdorong oleh gaya elektromagnetik yang diatur oleh driver pada motor
BLDC. Hal ini membedakakn motor BLDC dengan motor DC yang menggunakan sikat
mekanis yang berada pada komutator untuk mengatur waktu dan memberikan medan
magnet pada lilitan. Motor BLDC ini juga berbeda dengan motor AC yang pada umumnya
menggunakan siklus tenaga sendiri untuk mengatur waktu dan memberi daya pada lilitan.
BLDC dapat memberikan rasio daya dan beban yang lebih tinggi secara signifikan dan
memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan motor tanpa sikat tradisional.

Pada prinsip dasar medan magnet adalah kutub yang sama akan saling tolak menolak
sedangkan apabila berlainan kutub maka akan tarik menarik. Jadi jika kita mempunyai dua
buah magnet dan menandai satu sisi magnet tersebut dengan north (utara) dan yang lainnya
south (selatan), maka bagian sisi north akan coba menarik south, sebaliknya jika sisi north
magnet pertama akan menolak sisi north yang kedua dan seterusnya apabila kedua sisi
magnet mempunyai kutub yang sama.

Prinsip mengenai kutub magnet tersebut dapat diterapkan dalam prinsip kerja motor BLDC.
Secara umum motor BLDC memiliki medan magnet permanen pada rotor dan magnet yang
berasal dari gaya elektromagnet (magnet yang ditimbulkan dari pemberian input arus listrik)
pada bagian kumparan stator.

Pada motor BLDC, kontroler berfungsi untuk mengatur arus masukan yang harus dialirkan
ke kumparan stator untuk dapat menimbulkan medan elektromagnet yang sesuai untuk
memutar rotor. Hal inilah yang menjadi pembeda dengan motor DC konvensional, dan
menggantikan kerja komutasi mekanisnya.

Magnet permanen pada motor BLDC dilengkapi dengan kumparan tiga fase. Kumparan-
kumparan tersebut terletak di bagian stator. Magnet bergerak terletak di stator. Fase
kumparan diaktifkan dengan penyesuain gerakan rotor. Rotasi berbasis rotasi medan magnet
diilustrasikan pada Gambar dibawah, bagian kiri adalah fase pergerakan dan bagian kanan
adalah fase eksitasi. Fluks stator dihasilkan pada saat fase eksitasi, dan fluks rotor dihasilkan
oleh magnet permanen.
• Keunggulan pada motor BLDC
Pada awalnya kendaraan listrik menggunakan motor DC karena mempunyai karakteristik
torka awalnya yang kuat sehingga dapat menarik beban yang berat seperti kendaraan listrik.
Tetapi motor DC memiliki salah satu kelemahan yaitu adanya sikat (brush) dan komutator.

Dari kelemahan motor DC tersebut maka motor ini mulai ditinggalkan. Seiring
perkembangan teknologi kendaraan listrik mulai menerapkan penggunaan motor modern.
Diantaranya motor modern yang digunakan yaitu motor BLDC. Penggunaan motor BLDC
untuk aplikasi kendaraan listrik, industri dan aplikasi lainnya banyak digunakan karena
motor ini memiliki karakteristik yang sama dengan motor DC tetapi tidak menggunakan
sikat untuk beroperasi sehingga biaya perawatan yang dibutuhkan rendah dan lebih praktis,
kecepatan yang lebih baik dibandingkan karakteristik torsi dan respons dinamis yang lebih
besar.
• Contoh alat motor BLDC yg di produksi dari luar negeri

Gambar 4. HPM3000B Golf Car BLDC

1. Diproduksi di : Jiangsu, China


2. Voltages : 48/72V
3. Rated power : 3 kW
4. Peak power : 6 kW
5. Speed : 3000-5000rpm
6. Rated torque : 10 Nm
7. Peak torque : 25 Nm
8. Efficiency : >90%
9. Dimensions : 18cm dia. 12.5cm height
10. Weight : 7.3kg(air),8kg(water)
11. Cooling : air or liquid cooling

Gambar 5. Aplikasi Golf Car BLDC


DAFTAR PUSTAKA

[1] Slamet Riyadi, dkk., “Analisa Pembebanan pada Motor Brushless DC (BLDC),”
Seminar Nasional Instrumentasi, Kontrol dan Otomasi (SNIKO), hal. 1, Des. 2018.
[2] A. Nur Husaini, “Prinsip Kerja Motor Brushless DC (BLDC Motor),” insinyoer.com,
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-brushless-dc-bldc-motor/2/ (diakses 16
Maret 2021).
[3] Onexpirience, “Cara Kerja Brushless Motor DC,” wordpress.com,
https://onexpirience.wordpress.com/2016/09/04/first-blog-post/ (diakses 16 Maret
2021)
[4] Onexpirience, “Pengertian Brushless DC Motor,” wordpress.com,
https://onexpirience.wordpress.com/2016/09/04/blog-post-title/ (diakses 16 Maret
2021)
[5] https://www.goldenmotor.com/frame-bldcmotor.htm (diakses 16 Maret 2021)
[6] https://www.alibaba.com/product-detail/electric-golf-car-engine-3KW-
48V_60576741641.html (diakses 16 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai