Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Mesin Elektrik DC
‘Bagian Bagian Motor DC’

Disusun Oleh :
Jeynet Baebudi
(20021030)

4 TL 2 D3
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
2022
KATA PENGANTAR
puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Bagian Bagian Motor DC” dengan lancer.
Penulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di
berikan oleh dosen matakuliah mesin elektrik dc. Makalah ini ditulis dari
hasil pencarian dari berbagai referensi data data dari internet yang
berkaitan dengan Bagian Bagian Motor DC atas bimbingan dan arahan
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis harap, dengan membca makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
motor dc khususnya bagi penulis. Memeang makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Manado, 9 maret 2022


DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................1
1.3 TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN............................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................2
A. PENGERTIAN MOTOR DC.......................................................2
B. PRINSIP KERJA MOTOR DC…...............................................3
C. PRINSIP ARAH PUTARAN MOTOR.......................................5
D. BAGIAN BAGIAN MOTOR DC................................................6
E. JENIS JENIS MOTOR DC..........................................................7
F. APLIKASI MOTOR DC.............................................................14
BAB IV KESIMPULAN........................................................................16
• KESIMPULAN...........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Motor DC merupakan actuator yamg sangat lazim digunakan ada berbagai macam
alasan mengapa motor DC sangat popular digunakan. Salah satunya adalah sistem
tenaga listrik DC masih umum digunakan pada industri, automobile, dan robotika.
Dan meskipun tidak ada sumber tenaga listrik DC, rangkaian penyearah dan chopper
dapat digunakan untuk menghasilkan sumber listrik DC yang diinginkan. Motor DC
juga digunakan Karena kebutuhan akan variasi kecepatan motor yang lebar.
Pada motor DC energi listrik yang diubah adalah energi arus searah. Dimana sumber
tegangan dihubungkan ke kumparan medan dan kumparan jangkar dari motor
tersebut kumparan medan pada motor DC disebut stator (bagian yang tidak terputar),
dan kumparan jangkar yang disebut rotor (bagian yang berputar).
Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai bagian – bagian motor DC agar
kita lebih memahami bagaimana bentuk dan cara kerja dari bagian – bagian yang ada
pada motor DC tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang dibahas
adalah :
- Apa pengertian motor DC?
- Apa saja bagian – bagian dari motor DC serta prinsip kerjanya?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari motor DC


2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian – bagian dri motor DC dan cara kerjanya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut
sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan
memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat
menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat
Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel,
Kipas DC dan Bor Listrik DC.

Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat
berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas
listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia
dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan
kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional
dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih
rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor
DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan
membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang
diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan
operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau
terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi
sekitar 30% dari tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan
menjadi sangat panas dan akhirnya akan menjadi rusak.

Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau daya
yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban, jumlah arus yang digunakan
akan meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau lebih (tergantung
jenis beban yang diberikan). Oleh karena itu, produsen Motor DC biasanya akan
mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat
poros motor berhenti karena mengalami beban maksimal.

Bentuk dan Simbol Motor DC


B. Prinsip Kerja Motor DC

Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC,


yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang
statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian
yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini
dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya
adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan
medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk


bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang
bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan
kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini,
karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub
selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik
menarik
yang

menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.


Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan
kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara
kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah
menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan
kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan
akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan
terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan
berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara
magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan
akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang
hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

C. Prinsip Arah Putaran Motor


Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.
Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara
ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri
arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini
disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor : aliran arus di
dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan
gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui
penghantar bertambah besar.
Contoh :
Sebuah motor DC mempunyai kerapatan medan magnet 0,8 T. Di bawah pengaruh
medan magnet terdapat 400 kawat penghantar dengan arus 10A. Jika panjang
penghantar seluruhnya 150 mm, tentukan gaya yang ada pada armature.
Jawab :
F = B.I.ℓ.z = 0,8 (Vs/m2). 10A. 0,15 m.400
= 480 (Vs.A/m)
= 480 (Ws/m) = 480 N.

D. Bagian Bagian Motor DC


Via :
byjus.com

Komponen motor DC terdiri dari stator, armature, rotor dan komutator dengan sikat.
Polaritas yang berlawanan antara dua medan magnet di dalam motor DC yang
menyebabkan perputaran.

Untuk lebih mudah dalam memahami komponen dan fungsinya, berikut kami
paparkan bagian bagian motor DC lengkap dengan gambar dan fungsinya :

• Rotor (Armature)

Rotor merupakan salah satu bagian-bagian motor DC yang juga kerap disebut
amature. Komponen tersebut berputar dan berada di antara kutub bagian fields
windings. Adapun beberapa partikel penyusun rotor diantaranya core, commutator,
shaft, dan gulungan rotor.

Rotor pada motor DC adalah silinder laminasi magnetik yang diisolasi satu sama lain.
Posisi rotor ini tegak lurus terhadap sumbu silinder. Rotor inilah yang akan berputar
putar pada porosnya dan dipisahkan dari kumparan medan oleh celah udara.

• Stator (Medan Kumparan)


Stator merupakan salah satu bagian dari motor tersebut, akan tetapi tidak bergerak,
melainkan diam. Partikel penyusunnya terdiri atas beberapa komponen, diantaranya
yaitu inti, belitan, dan rangka stator.

Pada bagian rangkanya dibuat menggunakan besi tuang, serta menjadi rumah bagi
seluruh elemen generator. Komponen yang satu ini merupakan bagian motor DC
yang berupa lilitan kawat yang akan menghasilkan medan magnet. Bagian ini
merupakan bagian yang statis/ tidak bergerak.

• Badan Mesin

Komponen badan mesin memiliki fungsi sebagai media untuk mengalirnya fluks
magnet yang dihasilkan oleh kedua kutub magnet. Selain itu, badan mesin juga
memiliki fungsi untuk meletakkan alat alat tertentu yang mengelilingi bagian dari
mesin. Umumnya badan mesin ini terbuat dari material plat baja atau besi tuang.

• Commutator (Komutator)

Komutator adalah struktur silinder yang terbuat dari tembaga yang ditumpuk tetapi
diisolasi satu sama lain menggunakan mika. Fungsi utama komutator adalah untuk
memasok arus listrik ke lilitan kumparan.

• Brush ( Sikat Motor DC)

Carbon brush terletak pada komutator dan berguna untuk memberikan


suplai tegangan listrik menuju motor. Motor secara mekanis bisa menimbulkan
masalah tertentu pada sebuah lingkungan.

Dibutuhkan beberapa perawatan saat memakai motor tersebut. Tindakan dari carbon
brush ataupun adanya gerakan pada komutator bisa menimbulkan sebuah percikan
api.

Komponen sikat ini terbuat dari grafit dan struktur karbon. Sikat pada motor DC
berperan untuk menghantarkan arus listrik dari rangkaian luar ke komutator yang
berputar.

• Belitan Armature

Komponen ini sering juga dikenal sebagai Armature winding yakni bagian dari motor
DC yang perannya untuk menghasilkan medan magnet statis pada rotor.

Oleh karena itu, kita memahami bahwa komutator dan unit sikat berkaitan dengan
transmisi daya dari rangkaian listrik statis ke daerah yang berputar secara mekanis
atau rotor.

• Frame (Yoke)

Bagian motor Dc yang satu ini merupakan pelindung (protektor) stator dan rotor.
Frame atau yoke melindungi semua komponen yang ada didalamnya.
E. Jenis-Jenis Motor DC

1. Motor Arus Searah Penguat Terpisah

Motor jenis ini, penguat magnetnya mendapat arus dari sumber


tersendiri dan terpisah dengan sumber arus ke rotor. Sehingga arus yang diberikan
untuk jangkar dengan arus yang diberikan untuk penguat magnet tidak terikat antara
satu dengan lainnya secara kelistrikan.

2. Motor Arus Searah dengan Penguat Sendiri


Motor jenis ini yaitu jika arus penguat magnet diperoleh dari motor itu
sendiri. Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar motor
DC dengan penguat sendiri dapat dibedakan :

a. Motor Shunt

Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor DC shunt berbeda dengan motor
yang sejenis terutama pada gulungan kawat yang terkoneksi parallel dengan medan
armature. Kita harus ingat bahawa teori elektronika dasar bahwa sebuah sirkuit yang
parallel juga disebut sebagai shunt. Karena gulungan kawat diparalel dengan
armature, maka disebut sebagai shunt winding dan motornya disebut shunt motor.
Motor DC shunt memiliki skema berikut:

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.
• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan
pada arus medan (kecepatan bertambah).
Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan putaran
seperti pada medan kumparan seri .Hal ini berarti motor parallel mempunyai torsi
awal yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan ke motor listrik, resistansi yang tinggi
pada kumparan parallel menjaga arus mengalir lambat.
Kumparan armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan
menggunakan arus untuk memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk
membuat kumparan armature memulai putaran. Dalam industry, motor shunt
digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills, pembentuk, dan Spinning. Berikut
adalah contoh boring mills yang sering digunakan pada industri.
Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan,
motor ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan
beban. Perubahan kecepatan hanya sekitar 10 %. Misalnya untuk pemakaian kipas
angin, blower, pompa centrifugal, elevator, pengaduk, mesin cetak, dan juga untuk
pengerjaan kayu dan logam.

b. Motor Seri

Motor ini dipasang secara seri dengan kumparan armature. Motor ini, kurang
stabil. Pada torsi yang tinggi kecepatannya menurun dan sebaliknya. Namun, pada
saat tidak terdapat beban motor ini akan cenderung menghasilkan kecepatan yang
sangat tinggi. Tenaga putaran yang besar ini dibutuhkan pada elevator dan Electric
Traction. Kecepatan ini juga dibutuhkan pada mesin jahit. Motor DC disusun dengan
skema berikut:
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

Karena kumparan medan terseri dengan kumparan armature, motor DC seri


membutuhkan jumlah arus yang sama dengan arus yang mengalir melalui kumparan
armature.Pengoperasian dari motor ini sangat mudah untuk dimengerti. Kita tahu,
bahwa kumparan medan terkoneksi secara seri dengan kumparan armature. Hal ini
berarti bahwa power akan teraplikasi pada salah satu ujung dari kumparan medan
yang seri dan ujung lain dari kumparan armature yang terkoneksi dengan brush.

Ketika voltase diberikan, arus mulai mengalir dari terminal power supply yang
negative ke kumparan yang seri dan kumparan armature. Kumparan armature tidak
berputar ketika tegangan pertama kali diberikan dan satu-satunya hambatan pada
sirkuit berasal dari konduktor yang digunakan pada armature dan kumparan penguat
medan. Kerena konduktor ini sangat besar, maka konduktor ini hanya akan memiliki
hambatan yang kecil.
Hal ini menyebabkan motor mengambil arus yang besar dari power supply. Ketika
arus yang besar mulai mengalir ke kumparan penguat medan dan kumparan armature
maka akan terbentuk medan magnetic yang cukup kuat. Karena arusnya amat besar,
hal ini menyebabkan kumparan menjadi jenuh, yang akan memproduksi medan
magnet yang amat kuat.
Dalam industry, motor ini digunakan sebagai electric traction, elevator,
kompresor udara, penyedot debu, dan pengering rambut. Contoh yang nyata, dapat
kita temui pada mesin mobil. Ketika pada saat pertama kali dihidupkan, mobil
memerlukan tenaga putaran yang kuat untuk membuat mesin dalam mobil
hidup. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torsi penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist

c. Motor Kompon

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni
persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.. Dalam industri, motor ini
digunakan untuk pekerjaan apa saja yang membutuhkan torsi besar dan kecepatan
yang constant.

Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
dibawah disebut motor kompon shunt panjang.
Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar dibawah disebut motor
kompon shunt pendek

F. Aplikasi Motor DC

Motor listrik ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti industri, blower
kipas dan pompa, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, alat-alat listrik, dan disk
drive. Mereka mungkin didukung oleh (misalnya, perangkat portabel bertenaga
baterai atau kendaraan bermotor) langsung saat ini, atau dengan arus bolak-balik dari
kotak distribusi sentral listrik. Motor terkecil dapat ditemukan pada jam tangan
listrik. Menengah dimensi motor sangat standar dan karakteristik menyediakan tenaga
mesin nyaman untuk kegunaan industri. Motor listrik sangat terbesar digunakan
untuk penggerak kapal, kompresor pipa, dan pompa air dengan peringkat dalam
jutaan watt. Motor listrik dapat diklasifikasikan oleh sumber tenaga listrik, dengan
konstruksi internal, dengan aplikasi, atau dengan jenis gerakan yang diberikan.
Untuk motor DC sendiri sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang
teknologi, antara lain :

1. Aplikasi motor DC sebagai penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem


monitoring ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron
CPM1A I/O 30. Penggerak pintu pada sistem penggerak pintu geser pada
otomatisasi sistem monitoring penyimpanan database menggunakan PLC
omron CPM1A I/O 20 yang digunakan adalah motor DC. Untuk
menggerakkan motor DC diperlukan driver motor DC yaitu driver H-Bridge
yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat berputar dalam dua arah
yaitu forward (searah jarum jam) dan Reverse(berlawanan arah jarum jam).
Berputarnya motor DC juga dipengaruhi oleh terhalang tidaknya sensor IR
pada pintu. Ketika sensor IR terhalangi maka motor akan membalik
putarannya sehingga akan membuka pintu. Jika pintu dibuka secara paksa
maka alarm akan menyala dikarenakan sensor IR terhalangi oleh benda.

2. Aplikasi motor DC menggunakan paralel port dalam rangkaian robot


sederhana. Motor DC dapat dikendalikan komputer (PC) melalui paralel port.
Untuk dapat mengendalikannya, motor DC perlu dihubungkan sedemikian
rupa dengan relay, transistor, dan resistor. Pengembangan dari rangkaian
pengendali motor DC ini dapat berupa sebuah robot berjalan. Pada robot ini
digunakan dua buah motor DC dan empat buah roda, dua roda untuk sisi,
dimana tiap motor DC dihubungkan dengan roda depan. Sehingga roda
penggeraknya berada di roda depan.

3. Aplikasi penyearah Thyristor gelombang penuh satu phasa pada pengendalian


arah putaran motor DC untuk membalik arah putaran kekanan dan putaran ke
kiri adalah sebagai berikut, terdapat dua kelompok penyearah Thyristor yaitu
penyearah 1 dan penyearah 2. Penyearah 1 jika dijalankan, maka motor DC
akan berputar kekanan. dan ketika penyearah 2 dijalankan, maka motor DC
akan berputar ke kiri. Sedangkan untuk mengatur kecepatan motor DC
tersebut, dapat dilakukan dengan mengatur besarnya tegangan yang masuk ke
terminal motor DC.
BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah yang sudah dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
:
- Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc
disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar).
- Jenis-jenis motor DC yaitu motor DC penguat terpisah dan motor DC
penguat sendiri yang masih terbagi lagi menjadi motor DC shunt, seri dan
kompon.
- Aplikasi dari motor DC yaitu pada motor penggerak wiper pada kendaraan
bermotor. Mulai dari kipas angin, motor wiper, pemutar CD, robot sederhana,
dan mainan mobil-mobilan anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://mapelotomotif.blogspot.com/2015/10/contoh-makalah-motor-listrik-
dc.html
2. https://wiraelectrical.com/id/komponen-motor-d
3. http://eprints.polsri.ac.id/4649/4/BAB%20II%20%20LA.pdf
4. https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/
5. https://wikielektronika.com/pengertian-dan-prinsip-kerja-motor-dc/

Anda mungkin juga menyukai