Anda di halaman 1dari 33

RINGKASAN VIDEO PADA KULIAH KE-8 DAN KE-9

Nama : M Sukma Budi Harto

Kelas : B1 Pagi (Konstruksi Manufaktur)

Npm : 1807230045

Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020/2021
1. Generator Arus Searah (DC)

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah,
bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan gambar
potongan melintang konstruksi generator DC.

Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Struktur Genertor DC

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan
memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran
sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan
amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

Prinsip Kerja generator DC


Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang
berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat
dibangkitkan GGL adalah :
 harus ada konduktor ( hantaran kawat )
 harus ada medan magnetik
 harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi
yang berubah yang memotong konduktor itu.
Prinsip Kerja Generator DC

Keterangan gambar :
 Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut, dengan
memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF.
 Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan
C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
 Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya
yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
 GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
 ibu jari : gerak perputaran
 jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
 jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya adalah
pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada
kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah
tersebut karenanya harus disearahkan.

Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan metode atau sistem:
 Saklar
 Komutator
 Dioda
Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubung singkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip kerjanya adalah
sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan yang
sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi
nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah
periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan dihasilkan tegangan searah gelombang penuh.
Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung singkatkan kumparan jangkar.
Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan
jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam medan
magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan telah berputar setengah
putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar
terus, maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan
perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang penuh.

Gambar. Efek komutasi

Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
 Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.
Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam
1. Motor Listrik Arus Searah (DC)

Pengertian Motor DC

Motor yang beroperasi pada arus DC disebut sebagai Motor DC dan motor yang menggunakan
arus AC disebut sebagai motor AC. Umumnya kamu tidak akan terlalu banyak menjumpai motor
AC tetapi motor DC hampir digunakan dimana saja, yang mana di bidang listrik dinamai DC
motor.

Motor DC adalah motor listrik yang merupakan perangkat elektromekanis yang menggunakan
interaksi medan magnet dan konduktor untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
putar, dimana motor DC dirancang untuk dijalankan dari sumber daya arus searah (DC). Sudah
lebih dari 100 tahun motor DC brush (disikat) digunakan dalam industri serta aplikasi domestik.

Gambar dan Simbol Motor DC

Prinsip Kerja Motor DC


Komponen utama dari Motor DC adalah Winding/liltan, Magnet, Rotors, Brushes, Stator dan
sumber arus searah (Arus DC). Ketika armature ditempatkan dalam medan magnet yang
dihasilkan oleh magnet maka armature diputar dengan menggunakan arus searah, hal ini
menghasilkan gaya mekanik. Dengan memanfaatkan putaran motor DC banyak jenis pekerjaan
yang dapat dikerjakan.
Untuk lebih jelasnya mengenai Prinsip Kerja Motor Listrik DC. kami sudah membuat artikel
khusus membahas prinsip kerja motor listrik AC dan DC

Jenis - Jenis Motor DC

Motor DC atau Motor Arus Searah merupakan aktuator yang paling umum digunakan untuk
menghasilkan gerakan terus menerus dimana kecepatan putarannya dapat dengan mudah
dikontrol, hal inilah yang menjadikan motor DC sangat ideal untuk digunakan dalam aplikasi
pengaturan kontrol kecepatan, kontrol tipe servo, dan / atau positioning.

Motor DC terdiri dari dua bagian penting, yaitu "Stator" yang merupakan bagian diam dan
"Rotor" yang merupakan bagian yang berputar, dari kedua bagian penting motor ini hasilnya
terdapat tiga jenis Motor DC yakni :

 Motor DC Brush

 Motor DC Brushless

 Motor DC Servo

1. Motor DC Brush (Disikat)


Pada motor jenis ini, medan magnet dihasilkan dengan melewatkan arus melalui komutator dan
sikat yang ada di dalam rotor, dari sinilah disebut Motor Brush. Sikat tersebut terbuat dari
karbon, dimana motor DC brush terbagi menjadi Motor DC daya terpisah (Separately Excited
DC Motor) dan Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self Excited DC Motor).

Bagian stator motor terdiri dari kumparan yang terhubung secara melingkar sedemikian rupa
sehingga akan terbentuk kutub utara dan selatan. Pengaturan kumparan ini dapat dilakukan baik
secara seri atau paralel dengan gulungan kumparan rotor akan menghasilkan motor DC
kumparan seri luka dan motor DC kumparan shunt.

Armature atau bagian rotor dari motor DC terdiri dari komutator yang pada dasarnya adalah
konduktor pembawa arus yang terhubung di salah satu ujungnya ke segmen tembaga yang
terisolasi secara elektrik. Daya eksternal dapat dihubungkan ke komutator melalui sikat saat
armature berputar.

Motor DC Brush

Jenis Motor DC ini dikelompokkan berdasarkan sambungan listrik lilitan jangkar dan lilitan
medan, dari berbagai sambungan tersebut maka terdapat klasifikasi penggolongan jenis motor
yang baru.

Berdasarkan pada pembangkitan medan magnetnya, Motor DC brush dibagi menjadi 3 jenis
utama motor DC yaitu Magnet Terpisah, Mandiri (Sendiri), dan Permanen.
Pada jenis motor tipe magnet permanen, magnet yang kuat digunakan untuk menghasilkan
medan magnet yang diperlukan, sedangkan pada jenis motor yang tereksitasi secara terpisah dan
tereksitasi sendiri (self-excited) , sebuah elektromagnet digunakan dalam tubuh stator.

Adapaun motor DC tipe self-excited dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu Motor DC Shunt (Shunt
Excited), motor DC seri (Series Excited) dan motor DC Gabungan/Coumpound (Compound
Excited).

Motor DC tipe Compound kemudian dibagi lagi menjadi Compound Kumulatif dan Compound
Diferensial dengan tipe Shunt panjang dan tipe Shunt pendek di masing-masing mtor DC
Compound.

Jenis - Jenis Motor DC Brush

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited Motors)

Seperti dengan namanya, motor DC jenis ini menggunakan sumber daya terpisah untuk lilitan
jangkar dan lilitan medan, dengan kata lain lilitan jangkar dan lilitan medan secara elektrik
terpisah satu sama lain.

Pada motor DC sumber daya arus terpisah, arus jangkar dan arus medan tidak saling
mengganggu karena sumbernya berbeda, tetapi daya inputnya adalah sama dengan total daya
input . Jika Vf dan If adalah tegangan dan arus yang sesuai dengan sirkuit medan magnet dan
Vt dan Ia adalah tegangan dan arus yang sesuai dengan sirkuit jangkar, maka total daya input
yang diberikan menjadi

Vf * If + Vt * Ia.

2. Motor DC Sumber daya Sendiri (Self-Excited Motors)

Pada motor DC yang tereksitasi sendiri, lilitan medan dan lilitan armature terhubung di sumber
suplai tunggal, dimana hubungan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan shunt atau
paralel dan seri. Oleh karena itu, motor sumber daya sendiri sendiri diklasifikasikan lagi menjadi
motor DC shunt dan motor DC seri

A. Motor DC Shunt

Pada jenis motor DC shunt, lilitan medan dan lilitan angker (armature) terhubung secara paralel
di catu daya yang sama sehingga mengakibatkan lilitan medan terpapar ke seluruh tegangan
terminal. Meskipun jenis daya-nya sama, tetapi arus medan dan arus jangkar akan berbeda,
disamping itu kecepatan motor DC shunt konstan dan tidak bervariasi dengan beban mekanik
pada output.

Berikut ini gambar struktur motor DC shunt

Rangkaian listrik motor DC shunt

Jika Eb adalah ggl belakang motor, maka

Vt = Eb + Ia * Ra

Jika konstanta jangkar adalah Ka dan kecepatan putarannya adalah ω, maka


Eb = Ka * ω * Φ

Di mana Φ adalah fluks magnet, maka

Vt = Ka * ω * Φ + Ia * Ra

Total arus adalah It = If + Ia

Maka total daya yaitu P = Vt * It

B. Motor DC Seri

Pada jenis motor DC seri, belitan medan dan belitan angker (armature) terhubung secara seri
dengan catu daya, hasilnya arus yang sama mengalir di belitan medan dan belitan dinamo.

Motor DC seri disebut juga sebagai Motor Universal hal ini karena motor DC seri dapat bekerja
dengan catu daya AC atau catu daya DC.

Motor DC seri akan terus berputar ke arah yang sama berdasarkan polaritas sumber tegangan, hal
ini karena jika kita mengubah polaritasnya, maka polaritas lilitan jangkar dan arah medan magnet
dibalik secara bersamaan, dimana kecepatan motor seri DC bervariasi dengan beban mekanisnya.

Berikut ini gambar rangkaian Motor DC seri

Gambar rangkaian listrik motor DC Seri


C. Motor DC Coumpound/Gabungan

Motor DC coumpound/gabungan menggunakan kombinasi gulungan seri dan gulungan medan


shunt, dimana belitan seri terhubung secara seri dengan jangkar motor sementara belitan shunt
terhubung secara paralel.

Pada motor DC coumpound terdapat dua sirkuit medan yang menghasilkan medan magnet,
sehingga motor DC coumpound terbagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan orientasi fluks-nya,
yaitu motor DC Compound Kumulatif dan motor DC Compound Diferensial.

Dalam motor DC coumpound fluks bidang shunt akan membantu fluks bidang seri contohnya
bila keduanya dalam arah yang sama, maka ini yag disebut motor DC coumpound kumulaitf,
dimana jumlah fluks adalah fluks magnet total.

ΦTOTAL = ΦSERIES + ΦSHUNT

Berikut gambar rangkaian motor DC coumpound kumulatif

Gambar rangkaian listrik-nya


Dalam kasus motor DC coumpound kumulatif, apabila fluks yang dihasilkan oleh medan seri dan
medan shunt berada pada arah yang berlawanan maka fluks total sama dengan selisih di antara
keduanya.

ΦTOTAL = ΦSERIES – ΦSHUNT

Berdasarkan rumus diatas maka fluks yang dihasilkan kurang dari fluks asli-nya, oleh karena
itulah jenis motor DC coumpound kumulatif jarang dipakai.

Motor DC coumpund kumulatif dan diferensial dapat dibagi lagi berdasarkan shunting dari
belitan medan shun menjadi perangkat shunt panjang (Long Shunt) dan shunt pendek (Short
Shunt).

Pada motor shunt panjang, lilitan medan shunt sejajar dengan lilitan armatur dan seri.
4. Motor DC Magnet Permanen

Pada motor DC magnet permanen, magnet yang kuat digunakan untuk menghasilkan medan
magnet, maka dari itu motor DC magnet permanen hanya terdiri dari belitan dinamo saja.

Berikut ini gambar dari motor DC magnet permanen


Motor DC brush tipe magnet permanen memiliki ukuran lebih kecil dan lebih murah jika
dibandingkan dengan jenis motor DC stator eksitasi. Umumnya magnet langka yang ada di bumi
seperti samarium, kobalt atau neodimium serta boron digunakan sebagai magnet pada motor DC
magnet permanen karena magnet tersebut sangat kuat dan mempunyai medan magnet tinggi,
disamping itu karakteristik kecepatan / torsi pada motor DC magnet permanen lebih linier
daripada motor DC stator eksitasi

Adapun kelemahan dari motor DC brush adalah apabila terjadi percikan antara komutator dan
sikat dalam kondisi beban berat (heavy load) maka dapat menghasilkan panas dalam jumlah
besar sehingga mengurangi masa pakai motor.

2. Motor DC Brushless (Tanpa Sikat)

Motor DC brushless biasanya terdiri dari rotor magnet permanen dan stator lilitan koil, dengan
tersebut maka penggunaan magnet permanen di rotor menghilangkan kebutuhan untuk sikat di
bagian rotor. Oleh karena itu, berbeda dengan motor DC brush, tipe ini tidak mengandung sikat
sehingga tidak ada keausan sikat karena jumlah panas yang dihasilkan kecil.
Motor DC brushless berukuran lebih kecil tetapi lebih mahal daripada motor DC tipe brushed
konvensional karena jenis motor ini menggunakan sakelar “Hall effect” di stator untuk
menghasilkan urutan rotasi medan stator yang diperlukan.

Karena tidak ada sikat di motor, harus ada beberapa cara lain untuk mendeteksi posisi sudut
rotor. Sensor Hall Effect digunakan untuk menghasilkan sinyal umpan balik yang diperlukan
untuk mengontrol perangkat semikonduktor.

Motor DC brushless lebih mahal daripada motor DC brush dan lebih efisien daripada motor
brush, tetapi memiliki keunggulan dalam hal karakteristik kecepatan (torsi) yang lebih baik,
lebih efisien dan memiliki masa operasi atau penggunaan yang lebih lama dari jenis Motor brush.

3. Motor DC Servo

Motor DC Servo adalah jenis motor DC kecil yang memiliki putaran berkecepatan tinggi, tetapi
torsi -nya tidak cukup untuk memindahkan beban apa pun.

Motor servo DC terdiri dari empat bagian utama yaitu motor DC normal, gearbox untuk kontrol
kecepatan, sirkuit kontrol, dan unit sensor posisi. Gearbox akan mengambil input kecepatan
tinggi dan mengubahnya menjadi kecepatan yang lebih lambat namun lebih praktis. Unit sensor
posisi berperan sebagai potensiometer sedangkan sirkuit kontrol adalah penguat detektor
kesalahan.
Aplikasi Motor DC

Seperti yang kita ketahui motor DC adalah peralatan mekanik yang paling sering atau mudah
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti motor kecil yang ada mainan anak-
anak.

Berikut ini beberapa penggunaan motor DC yang kami golongkan berdasarkan jenis - jenis
motor DC.

Aplikasi Pada Motor DC seri

Motor DC seri adalah jenis motor DC terbaik karena cocok untuk untuk bergerak pada daya
tinggi dan rendah, untuk drive listrik kecepatan stabil dan acak, mempunyai konstruksi yang
sederhana, mudah untuk dirancang serta pemeliharaan yang ringan, disamping itu juga memiliki
torsi awal yang tinggi.

Beberapa peralatan yang mengunakan motor DC seri yaitu Traksi listrik, Electric
footing, Derek/crane, Lift, Air compressor, Elevator, Winching systems, Pengering rambut,
Vacuum Cleaner dan Mesin jahit.

Aplikasi Pada Motor DC Shunt

Karena motor DC jenis ini menghasilkan kecepatan yang konstan maka penggunaan motor DC
Shunt umumnya merupakan peralatan yang membutuhkan kecepatan yang konstan.

Beberapa pearalatan yang menggunakan motor DC shunt sebagai alat penggeraknya yaitu kaca
depan mobil, Wiper, Mesin bubut, Alat bor, Lift, Kipas angin, Blower, Pompa sentrifugal,
Konveyor, Mesin pemintal/tenun.

Aplikasi Pada Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motors)

Pada motor DC sumber daya terpisah umumnya dipakai pada peralatan yang tidak memerlukan
pengontrolan kecepatan seperti Penyapu kaca mobil, Mesin cuci, Blower pada pemanas dan
pendigin udara, drive disk komputer, kursi roda, mainan.

Aplikasi Pada Motor DC Coumpoud

Beberapa pearalatan yang menggunakan Motor DC coumpound seperti Alat press, Sekop listrik,
Mesin recipro, KOnveyor, Mesin Stamping, Elevator, Kompresor, Alat giling, dan Heavy
planner.

Aplikasi Pada Motor DC Brushless

Motor DC brushless adalah jenis motor khusus yang tidak menggunakan sikat dimana memiliki
keunggulan dalam hal efisiensi dan kecepatan yang tinggi serta kemampuan pengontrolan yang
baik.

Beberapa peralatan yang menggunakan jenis motor DC brushless yaitu peripheral komputer
(drive disk, printer), Peralatan listrik genggam, Alat pengangkat, Alat pemanas, Kendaraan mulai
dari pesawat terbang hingga mobil, serta Kipas pendingin kecil.
2. Generator Arus Bolak-Balik (AC)

Pengertian Generator

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui
proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover
atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus
listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat
melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.

Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover
akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan
magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada
stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o
pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan
dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk
tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.

Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses
perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang
bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus
bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar
atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin

Prinsip Kerja Generator AC


Gambar : Rangkaian Ekivalen Generator AC

Gambar : Prinsip Kerja Generator AC

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan


bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar
yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor
dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet
sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator
dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan
magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan
arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah
aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai
pengganti penghantar yang digerakkan.
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet
dibuat diam dan medan magnet berputar.

Eksitasi Generator AC

Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik terdiri atas
sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui cincin-slip dan
sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan
dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak mula generator bolak-
balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah
dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari terminal generator
ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator
ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat.

Dalam sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih
besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak
diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya
eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan
generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-
sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada poros yang sama sebagai generator
utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang
berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga
dipasang pada poros utama.

Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan
hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar.
Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti
tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah
kekuatan medan pengeksitasi ac. Jadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan
komutator yang akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan
umum.

Sistem Start

Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :
1. Dengan Penggerak Mula
Untuk sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk kapasitas
daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah dan turbin uap
untuk kapasitas daya yang sangat besar.
2. Pengubah Frekuensi
Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus. Pengisian
dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga mencapai
frekuensi nominal. Dengan demikian motor sinkron mengalami start mulai putaran
hampir nol hingga mencapai putaran nominal.

3. Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron


Dalam hal ini rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar
asinkron. Dengan demikian selama start mesin bekerja sebagai motor tak serempak.
Dengan start asinkron pada kumparan medan dapat dihasilkan gaya-gaya gerak listrik
yang tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya besar. Gaya-gerak listrik
yang tinggi ini bukan saja dapat merusak mesin, melainkan dapat juga menimbulkan
bahaya bagi personil yang melayani mesin sinkron itu. Untuk menghindari bahaya ini
kumparan magnet selama start dapat dibagi dalam beberapa belitan, yang masing-masing
dihubungsingkatkan. Setelah mencapai putaran sinkron, hubungan ini dilepaskan. Dalam
hal ini sistem start yang digunakan pada generator set GSC 05 adalah dengan penggerak
mula.

4. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)


A. Motor AC 1 Fasa

Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor
AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar
dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran.
Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan
U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.
Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan
jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus
beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus
bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ
dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus,
beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai
positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan
jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga
menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang
kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai,
maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi,
interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar
pada rotor.

Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor
pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya
sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu
menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu
dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N
terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa
belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90°.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):
• Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB
disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
• Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan
U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu
buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N.
Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah
kondensator starting CA diseri dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal,
lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral.
Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga
rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar
sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk
meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai
70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang
tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis, lihat
gambar 8.
Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor

MotorShaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin,
blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang
terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya
berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah
bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator dengan
belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah
stator, lihat gambar 10.
Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi
yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di
suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga kecil.

Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan belitan
rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukan
dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas sikat arang yang lembek.
Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang
cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.


Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua
belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri
antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor universal memiliki kecepatan tinggi
sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan
tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.
B. Motor AC 3 Fasa
Pengertian Motor Listrik 3 Fasa

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada
motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara
motor 1 fasa dengan motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian
tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap.
Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4
milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan
(wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan
(wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari
bahan yang sama.

motor 3 fasa

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor
induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang
dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada setiap
bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi hubungan
singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.

Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa


Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Bila sumber tegangan 3
fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu.
Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns
adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.
Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor,
sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan
arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara
kecepatan medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor
(nr).

prinsip kerja motor 3 fasa

Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan rumus
s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak akan
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan
cara kerja tersebut, motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor
asinkron.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari motor listrik 3 fasa:

-Kelebihan

=> Konstruksi motor terbilang sangat kuat dan sederhana


=> Harga motor relatif murah dengan ketahanan tinggi
=> Effesiensi relatif tinggi pada saat keadaan normal
=> Biaya pemeliharaan relatif rendah

-Kekurangan

=> Kecepatan sulit dikontrol


=> Arus start besar, yakni 5 sampai 7 kali dari arus nominal
=> Power faktor yang rendah pada beban ringan
=> Demikian sedikit informasi mengenai pengertian dan prinsip kerja motor 3 fasa. Sedikit info
=> bahwa ada dua macam penyambungan kumparan dalam motor 3 fasa, yakni penyambungan
bintang atau star, dan segitiga atau delta.

Anda mungkin juga menyukai