Anda di halaman 1dari 7

Nama : Pradanang Reza Saputra

NIM : 20320015

Prodi : Teknik Mesin

Alat Alat Industri

Cara Kerja Motor Listrik

Motor listrik adalah perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik,
yang digunakan untuk menghasilkan gerakan. Cara kerja motor listrik secara sederhana yaitu
dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, sehingga dapat melaju layaknya
motor yang memakai bahan bakar. Prinsip kerja motor listrik didasarkan pada interaksi
medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik dengan medan magnet tetap atau medan
magnet yang berubah

Pada dasarnya terdaapt 2 jenis motor listrik, yaitu motor listrik AC (Alternative
Current) atau searah dan motor listrik DC (Direct Current) atau dua arah

• Motor Lisrik AC (Alternative Current)

Motor Listrik AC adalah motor listrik yang bekerja dengan cara memanfaatkan tegangan AC
(Alternative Current) atau bisa juga disebut sumber arus bolak balik agar dapat menggerakan
motor tersebut.

Selain itu motor listrik AC juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu motor sinkron (synchronous)
dan motor induksi (induction). Motor listrik AC terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu, motor
sinkron (synchronous) dan motor induksi (induction):

1. Motor Sinkron (Synchronous)

Motor dengan jenis sinkron ini memiliki cara kerja berkecepatan tetap dengan frekuensi
tertentu.

Prinsip kerja dari motor listrik tipe ini dipengaruhi oleh interaksi antara medan magnet stator
dan medan magnet rotor, stator merupakan bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian
yang bergerak, magnet ini akan disinkronkan pada medan magnet berputar.
Motor ini memiliki kelebihan yaitu arus eksitasinya dapat diatur dengan mudah, memiliki
kecepatan yang konstan, hanya butuh kecepatan dibawah 500RPM untuk operasi sistemnya,
dan dari segi harga juga lebih murah dibandingkan motor induksi.

2. Motor Induksi (Induction)

Cara kerja motor listrik ini dikenal dengan mesin asinkron yang cukup unik, unik karena
mesin ini tidak beroperasi dengan kecepatan yang sinkron sehingga disebut asinkron. Motor
induksi memanfaatkan Gaya Lorentz sehingga menimbulkan arus yang mengalir di stator dan
rotor, atau bisa juga dibilang memanfaatkan gaya elektromagnetik.

Mesin ini terdiri dari dua tipe, yakni satu phase dan tiga phase. Tipe satu phase memiliki
ukuran yang lebih kecil dibanding tiga phase sehingga banyak orang yang memilih
tiga phase. Motor induksi satu phase ini memanfaatkan arus bolak balik
satu phase sedangkan yang tiga phase menggunkan arus bolak balik tiga phase sebagai
sumber penggeraknya. Motor listrik ini memiliki kelebihan pada konstruksinya yang
sederhana sehingga menciptakan putaran yang konstan.

• Motor Listrik DC (Direct Current)

Motor listrik DC ini memanfaatkan sumber arus searah untuk merubah gaya listrik menjadi
gaya gerak. Motor listrik DC biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding AC.
Menyebabkan motor listrik DC dapat disematkan ke beberapa barang elektronik yang kita
gunakan sehari-hari, seperti blower, wiper, bor listrik, motor listrik DC ini juga ada pada
mainan tamiya.

Prinsip kerja dari Motor Listrik DC ini menggunakan fenomena elektromagnet agar dapat
bergerak, pada motor ini kumparan medan disebut sebagai stator (bagian yang diam) dan
kumparan jangkar disebut sebagai rotor (bagian yang bergerak). Berawal dari mengalirkan
arus listrik pada kumparan, menyebabkan bagian kumparan yang bersifat utara akan
menghadap ke utara magnet, begitu sebaliknya sehingga terjadi gaya saling tarik menarik
yang membuat pergerakan dari kumparan berhenti.
Motor Listrik DC terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited)

Motor ini menggunakan sumber daya terpisah yang terpisah, sumber arus listrik untuk
kumparan medan listrik berbeda dengan sumber arus listrik kumparan jangkar.

Hal ini menyebabkan motor DC jenis ini lebih mahal sehingga jarang digunakan, biasanya
digunakan untuk kebutuhan di laboratorium untuk penelitian.

2. Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self Excited)

Motor ini menggunakan sumber daya yang tidak terpisah atau sendiri, jadi kumparan medan
dan kumparan jangkar berasal dari satu sumber arus listrik.

Smber listrik tersebut mengalirkan arus listrik ke kumparan medan lalu menyambungkan ke
kumparan jangkar dengan cara seri, paralel atau seri paralel sesuai dengan kebutuhan.

Bagian Bagian Motor Listrik Beserta Fungsinya

Sumber gambar : https://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-motor-listrik.html

1. Stator/Armature Coil

Stator termasuk komponen utama motor listrik. Karena komponen ini akan
bersinggungan langsung dengan kinerja motor. Stator merupakan lilitan tembaga statis yang
terletak mengililingi poros utama. Fungsi stator adalah untuk membangkitkan medan magnet
pada di sekitar rotor.

Komponen ini terdiri dari lempengan besi yang dililit oleh tembaga. Tembaga ini
dihubungkan dengan sumber arus. Sehingga ketika lilitan tersebut dialiri arus listrik, akan
menyebabkan kemagnetan pada stator. Pada sebuah motor umumnya memiliki tiga buah
stator coil. Hal ini tergantung kapasitas motor itu sendiri tentunya. Semakin banyak jumlah
kumparan, maka semakin besar kemagnetan yang dihasilkan. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi kecepatan motor.

2. Rotor Coil/Komutator

Sumber gambar : https://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-motor-listrik.html

Bagian ini juga menyerupai stator, bedanya rotor merupakan lilitan tembaga yang bersifat
dinamis. Mengapa bersifat dinamis ? Karena lilitan ini menempel bersama main shaft atau
poros utama motor yang akan berputar.

Sama halnya dengan stator coil, semakin banyak jumlah lilitan pada rotor maka semakin
besar pula putaran yang dihasilkan. Umumnya digunakan tembaga dengan diameter yang
kecil. Hal ini bertujuan agar jumlah lilitan lebih banyak walau memerlukan panjang kawat
yang besar. Ujung lilitan akan terhubung dengan sebuah rotor lain yang terletak di ujung
poros utama.

3. Main Shaft

Poros utama adalah komponen logam yang memanjang sebagai tempat menempelnya
beberapa komponen. Selain rotor coil, komponen yang menempel pada poros ini adalah drive
pulley. Umumnya poros utama terbuat dari bahan aluminium yang anti karat. Selain itu
komponen ini juga harus stabil pada putaran dan suhu tinggi.

4. Brush
Brush adalah sikat tembaga yang akan menghubungkan sumber arus litrik dengan rotor
coil. Sikat ini menempel pada rotor kecil yang terletak diujung rotor utama. Gesekan yang
terjadi akan mengalirkan arus dengan arah yang sama walaupun rotor berputar. Sehingga
putaran dapat sinkron dan kontinyu.

Gesekan ini akan didukung oleh pegas yang terletak dibelakang sikat tembaga. Pegas ini
akan selalu menekan brush sehingga sikat ini akan selalu menempel pada rotor walau
berputar pada RPM tinggi.

Dalam sebuah motor harus dilengkapi dua buah brush. Brush ini akan menyuplai arus dan
masa untuk rotor coil. Selain itu komponen ini menjadi penyebab populer yang
mengakibatkan motor listrik mati. Kerak yang menempel pada permukaan brush akan
menyebabkan aliran arus terhambat. Selain itu kondisi brush yang aus karena terus tergesek
juga bisa menghambat aliran arus terhambat.

5. Bearing

Karena alat ini menghasilkan putaran, maka diperlukan komponen khusu yang akan
dijadikan bantalan agar putaran berlangsung dengan mulus. Inilah fungsi dari bearing,
sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor housing. Bearing umunya berbahan
aluminium yang memiliki gaya gesek ringan. Sehingga tidak menghambat putaran motor.

6. Drive Pulley

Komponen ini terletak diujung bagian luar poros utama. Fungsinya untuk mentransfer
putaran motor menuju komponen lain. Komponen ini umumnya berbentuk gear atau pulley,
yang siap dihubungkan dengan komponen yang perlu digerakan dengan motor ini.

7. Motor Housing

Dibagian terluar motor listrik kita akan menemui sebuah plat besi yang digunakan untuk
melindungi semua komponen electric motor. Selain itu, motor housing juga berfungsi untuk
melindungi kita selaku pemakai dari putaran rotor yang sangat tinggi.

8. Baterai

Ini merupakan komponen vital pada sebuah motor bertenaga setrum. Baterai berfungsi
menyimpan tenaga listrik, dan bila diibaratkan fungsinya seperti tangki bensin pada motor
konvensional. Ada beberapa jenis baterai yang biasa dipakai pada motor listrik yakni lithium,
lithium ion, lithium phospate, lithium ion phospate, lead acid, dan nickel metal hydride.
9. Motor listrik

Komponen ini bila diibaratkan seperti mesinnya pada motor konvensional. Hal ini karena
motor listrik menjadi penggerak utama pada kendaraan bertenaga setrum itu. Tegangan yang
dihasilkan pada motor listrik biasanya 60-72 volt dengan daya 1kW-3kW.

Yang Membedakan Arus AC dan DC

Arus AC (Arus Bolak-Balik) dan DC (Arus Searah) adalah dua jenis arus listrik yang
berbeda berdasarkan arah aliran dan karakteristiknya. Berikut adalah perbedaan antara arus
AC dan DC:

• Arah Aliran:

AC: Arus AC berubah arah secara berulang atau bolak-balik dalam interval waktu tertentu.
Arus ini mengalir dari positif ke negatif dan kemudian kembali ke positif. Misalnya, listrik
rumah tangga yang disuplai oleh jaringan listrik umum adalah arus AC.

DC: Arus DC mengalir hanya dalam satu arah. Arus ini bergerak dari terminal positif ke
terminal negatif. Misalnya, baterai dan sumber listrik DC lainnya menghasilkan arus searah.

• Tegangan:

AC: Arus AC memiliki tegangan yang berubah-ubah secara periodik. Grafik tegangan AC
menghasilkan gelombang sinusoidal, dengan nilai puncak positif dan nilai puncak negatif.

DC: Arus DC memiliki tegangan konstan atau stabil. Grafik tegangan DC adalah garis lurus
yang tidak berubah seiring waktu.

• Penggunaan:

AC: Arus AC umumnya digunakan dalam sistem tenaga listrik untuk mentransmisikan daya
jarak jauh, seperti yang digunakan dalam jaringan listrik umum. AC juga digunakan dalam
peralatan rumah tangga dan industri.

DC: Arus DC umumnya digunakan dalam peralatan elektronik, seperti komputer, telepon
genggam, lampu LED, dan baterai. Beberapa sistem tenaga terbarukan, seperti panel surya
dan turbin angin, menghasilkan arus DC yang kemudian dikonversi menjadi arus AC
menggunakan alat yang disebut inverter.
• Konversi:

AC: Arus AC dapat dengan mudah diubah tegangannya menggunakan transformator, baik
meningkatkan maupun menurunkan tegangan.

DC: Arus DC sulit untuk diubah tegangannya secara langsung. Diperlukan komponen seperti
regulator tegangan atau konverter daya untuk mengubah tegangan DC.

• Efek pada Tubuh:

AC: Arus AC dengan frekuensi yang cukup tinggi tidak menghasilkan efek yang merugikan
pada tubuh manusia. Namun, arus AC dengan frekuensi yang sangat rendah atau arus
berkepanjangan pada frekuensi tertentu dapat menyebabkan kerusakan otot dan jantung.

DC: Arus DC juga dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh manusia, terutama jika
mengalir dalam jumlah besar, tetapi efeknya lebih mudah dihindari karena arah alirannya
yang tetap.

Perbedaan-perbedaan ini menjadikan arus AC dan DC lebih cocok untuk aplikasi tertentu
tergantung pada kebutuhan energi listrik, transmisi daya, dan perangkat elektronik yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai