Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“MESIN-MESIN LISTRIK 2”
[ TORSI dan KECEPATAN MOTOR DC]

Disusun Oleh :

ALDI PRATAMA (18157920)

SEKOLAH TINGGI TEKNIK DUTA BANGSA


TEKNIK ELEKTRO
SEMESTER 5
2020
i

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN................................................................................................................1
LANDASAN TEORI...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Motor DC.................................................................................2

2.2 Torsi, Daya dan Kecepatan........................................................................2

2.3 Torsi dan Kecepatan Berdasarkan Jenis Motor DC................................4


1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor Arus Searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad.
Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan
motor induksi, atau terkadang disebut AC Shunt Motor. Motor DC telah
memunculkan kembali Silicon Controller Rectifier yang digunakan untuk
memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi
sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses
konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik merupakan
perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat bahan.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik terkadang disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total
di industri. Sedangkan untuk motor DC itu sendiri memerlukan suplai
tegangan yang searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk
diubah menjadi energi mekanik. Motor DC sering dimanfaatkan sebagai
penggerak pintu geser otomatis dan dalam rangkaian robot sederhana. Motor
DC memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam dunia industri. Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses
industri dapat berjalan efisien. Semakin banyak industri yang berkembang,
maka akan semakin banyak mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin
yang digunakan, maka semakin banyak penggunaan motor DC.
2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Motor DC

Motor DC adalah alat yang mengubah energi listrik arus searah (DC)
menjadi energi mekanik putaran. Pada motor DC kumparan medan disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada
medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada
setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip dari arus
searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang sinusoidal menjadi
gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator,
dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet,dihasilkan tegangan (GGL).

2.2 Torsi, Daya dan Kecepatan

Secara umum, kita dapat mengetahui hubungan antara Kecepatan,


Torsi dan Daya, yaitu:Tenaga Gerak yang dihasilkan dari sebuah motor listrik
disebut dengan Torque (Torsi) dan biasanya menggunakan satuan Nm
(Newtonmeter).
Jika kita memerlukan suatu Motor listrik yang memiliki Tenaga putar
lebih kuat, maka biasanya kita akan memilih Motor listrik dengan Daya yang
besar, selain itu Kecepatan Putaran Motor listrik juga berpengaruh terhadap
besar kecilnya tenaga putar (Torsi) yang dihasilkan, semakin besar Rpm maka
akan semakin kecil tenaga (torsi).

A. Hubungan antara Daya dan Torsi pada motor listrik (berbanding


lurus)
Semakin Besar Daya motor, maka semakin besar Torsi (tenaga)
Semakin Kecil Daya motor, maka semakin Kecil Torsi (tenaga)

B. Hubungan antara Kecepatan (Rpm) dan Torsi pada motor listrik


(berbanding terbalik)
Semakin Besar Rpm motor, maka semakin kecil Torsi (tenaga)
Semakin Kecil Rpm motor, maka semakin besar Torsi (tenaga)

Rumus menghitung Torsi, Kecepatan dan Daya


P = (T x N) : 5252
3

T= (5252 x P) : N
N = (5252 x P) : T
P: Daya dalam satuan HP (HorsePower)
T: Torsi (Nm)
N: Jumlah putaran per-menit (RPM)
5252 adalah nilai ketetapan (Konstanta) untuk daya motor dalam satuan HP

Contoh perhitungan:
Sebuah Motor Listrik memiliki Daya sebesar 150HP, dengan kecepatan
putaran sebesar 1500Rpm, maka Torsi yang mampu dihasilkan Motor listrik
tersebut, adalah:
T= (5252 x P) : N
T = (5252 x 150HP) : 1500Rpm
T = 787800 : 1500
T = 525,2 Nm

Contoh perhitungan:
Sebuah Motor Listrik memiliki Daya sebesar 200HP, dengan kecepatan
putaran sebesar 1500Rpm, maka Torsi yang mampu dihasilkan Motor listrik
tersebut, adalah:
T= (5252 x P) : N
T = (5252 x 200HP) : 1500Rpm
T = 1050400 : 1500
T = 700,26 Nm

Dari contoh perhitungan tersebut, dapat kita lihat bahwa memang benar Daya
motor dan Torsi memiliki hubungan yang berbanding lurus, saat motor listrik
yang digunakan dengan daya 150HP, Torsi yang dihasilkan adalah sebesar
525,2 Nm, sedangkan saat daya motor diperbesar menjadi 200HP, maka Torsi
yang dihasilkan juga semakin besar, menjadi 700,26 Nm.
4

2.3 Torsi dan Kecepatan Berdasarkan Jenis Motor DC

2.3.1 Motor DC Shunt

Skema Motor DC Shunt

Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :


Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai
melakukan putaran seperti pada medan kumparan seri .Hal ini berarti motor
parallel mempunyai torsi awal yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan ke
motor listrik, resistansi yang tinggi pada kumparan parallel menjaga arus
mengalir lambat.
Kumparan armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan
motor seri dan menggunakan arus untuk memproduksi medan magnetik yang
cukup kuat untuk membuat kumparan armature memulai putaran. Dalam
industri, motor shunt digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills,
pembentuk, dan Spinning. Berikut adalah contoh boring mills yang sering
digunakan pada industri. Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan.
Pada tegangan jepit konstan, motor ini mempunyai putaran yang
hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban. Perubahan kecepatan
hanya sekitar 10%. Misalnya untuk pemakaian kipas angin, blower, pompa
centrifugal, elevator, pengaduk, mesin cetak, dan juga untuk pengerjaan kayu
dan logam.
5

Torque dan Kecepatan Motor Shunt

2.3.2 Motor DC Seri

Skema Motor DC Seri

Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :


Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendali.

Karena kumparan medan terseri dengan kumparan armature, motor


DC seri membutuhkan jumlah arus yang sama dengan arus yang mengalir melalui
kumparan armature. Pengoperasian dari motor ini sangat mudah untuk
dimengerti. Kita tahu, bahwa kumparan medan terkoneksi secara seri dengan
kumparan armature. Hal ini berarti bahwa power akan teraplikasi pada salah
satu ujung dari kumparan medan yang seri dan ujung lain dari kumparan
armature yang terkoneksi dengan brush.
6

Ketika voltase diberikan, arus mulai mengalir dari terminal power


supply yang negative ke kumparan yang seri dan kumparan armature.
Kumparan armature tidak berputar ketika tegangan pertama kali diberikan dan
satu-satunya hambatan pada sirkuit berasal dari konduktor yang digunakan
pada armature dan kumparan penguat medan. Kerena konduktor ini sangat
besar, maka konduktor ini hanya akan memiliki hambatan yang kecil. Hal ini
menyebabkan motor mengambil arus yang besar dari power supply. Ketika
arus yang besar mulai mengalir ke kumparan penguat medan dan kumparan
armature maka akan terbentuk medan magnetic yang cukup kuat. Karena
arusnya amat besar, hal ini menyebabkan kumparan menjadi jenuh, yang akan
memproduksi medan magnet yang amat kuat.

Tabel Speed dan Torque Motor DC Seri

2.3.3 Motor DC Kompon/Campuran


7

Motor Kompon Shunt Panjang

Motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan
yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini. Dalam industri, motor ini digunakan untuk pekerjaan
apa saja yang membutuhkan torsi besar dan kecepatan yang constant.

Speed dan Torque Motor DC Kompon

Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin


tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini.

Anda mungkin juga menyukai