Anda di halaman 1dari 18

JENIS-JENIS MOTOR PENGGERAK ATAU

DYNAMO PADA MOTOR KENDARAAN LISTRIK


Berdasarkan sumber arus listrik yang dibutuhkan jenis motor penggerak dibagi menjadi 2.
Yaitu: motor AC dan motor DC. Sedangkan berdasar kontruksinya dibagi menjadi menjadi 2 juga,
yaitu: motor dengan permanen magnet dan motor tanpa permanen magnet. Untuk lebih jelasnya mari
kita bahas satu per satu.
MOTOR AC
1.

Motor AC induksi
Motor AC Induksi adalah motor yang menggunakan tegangan listrik AC (bolak balik) untuk

sumber energynya. Motor AC induksi tidak menggunakan magnet permanen, melainkan


menggunakan bahan induksi besi lunak/besi khusus untuk menyalurkan gaya induksi menjadi
gerakan. Secara teknologi motor jenis AC induksi adalah yang paling bagus. Mobil listrik yang sudah
populer saat ini rata-rata menggunakan jenis motor AC induksi.

Bagian-bagian motor AC Induksi

Motor AC induksi memiliki kelemahan pada pengontrollan, tidak mudah dalam membuat
kontroller AC induksi. Harga kontroller AC induksi saat ini juga masih mahal. Motor AC induksi
juga membutuhkan encoder untuk menyensor dan menyeimbangkan pengontrollan.
Keunggulan yang paling dimiliki oleh motor AC induksi adalah tingkat efisiensi dan kekuatan
powernya.
Motor AC induksi memiliki keunggulan:
a.
b.
c.
d.
e.

Putaran maksimum yang tinggi.


Memiliki rentang rpm yang jauh.
Efisiensi tinggi.
Power weight ratio tinggi.
Support daya hingga > 100KW.

Kelemahan motor AC Induksi:


a. Sulit dalam Technologi kontroller, sehingga harga kontroller mahal.
b. Kontroller harus support programable karena harus menyesuaikan sinkronisasi ke setiap motor
AC induksinya.
c. Membutuhkan voltase yang besar, sehingga membutuhkan baterai yang banyak pula.
d. Hanya ideal bekerja di putaran tinggi, sehingga tidak memiliki torsi yang kuat pada putaran
rendah.
Contoh mobil yang menggunakan AC induksi adalah: Wright Speed X1, SELO gendis,
TUXUCI, dll.
2.

Motor PMAC (permanen magnet AC)


Motor PM AC tidak jauh beda denga AC induksi, hanya saja besi lunak penyalur induksi
digantikan oleh susunan magnet permanen. Hampir bisa dikatakan motor PMAC mirip dengan motor
BLDC sensorless. Motor ini juga sering disebut syncronous AC, karena gerakan rotor yang berputar
disebabkan oleh singkronisasi antar phase dengan listrik AC yang lewat.

perbedaan PMAC dengan AC induksi

Keunggulan dari motor PMAC adalah penyempurnaan dari AC induksi di bagian Torsinya.
Kelebihan dan kekurangan motor jenis ini tidak jauh beda dengan motor AC induksi :

Magnet permanen dan stator winding motor PMAC


MOTOR DC
1. MOTOR PMDC (PERMANEN MAGNET DC)
Motor DC yang menggunakan magnet permanen masih dapat digolongkan menjadi 2 jenis.
Yaitu jenis motor DC dengan menggunakan brush/sikat dan motor DC tanpa menggunakan
Brush/sikat.

a.

Motor Brushed DC
Ini adalah jenis motor DC yang pada umumnya. Dari motor mobil mainan tamiya hingga
dynamo stater sepeda motor adalah motor jenis Brushed DC. Konsep motor Brushed DC sangat
sederhana hanya terdiri kumparan yang berperan sebagai rotor lalu magnet permanen berperan
sebagai stator. Kontroller motor DC brushed adalah yang paling sederhana. Motor ini dapat
dikontroller dengan mudah oleh variasi tegangan (voltage controll) ataupun variasi Arus dengan
PWM (Amper Controll with Pulse Wide Modulation).

Skema motor Brushed DC

Keunggulan yang paling dimiliki motor jenis ini adalah kesederhanaannya.


Keunggulan motor DC brushed :
a.
b.
c.
d.
e.

Desain sederhana dan harga murah.


Dapat digunakan pada tegangan rendah.
Sistem kontroller tidak terlalu sulit, harga kontroller murah.
Mudah dalam perawatan dan perbaikan.
Memiliki torsi yang bagus.

Kelemahan motor DC Brushed adalah


a.
b.
c.
d.

Efisiensi rendah.
Tidak cocok apabila pada tegangan kerja yang tinggi, idealnya kurang dari 100V.
Top speed terbatas.
Sikat/Brush butuh perawatan lebih.
Contoh motor DC Brushed adalah: motor Stater sepeda motor, dynamo mobil mainan, motor

penggerak otopad listrik, dll.

Dynamo tamiya adalah contoh motor Brushed DC

2.

MOTOR SERIES WOUND DC / AC


Motor Series Wound adalah motor yang tidak menggunakan magnet permanen. Prinsip dasar
sistemnya sama dengan Permanen magnet DC, hanya saja peran magnet permanen digantikan oleh
kumparan listrik. Motor jenis ini juga menggunakan sikat/ brush. Motor Series wound memiliki torsi
dan dan top speed yang bagus. Motor ini juga mudah dalam pengontrollan, cukup dengan kontrol
voltage kecepatan motor ini dapat diatur. Motor Series Wound juga ada yang menggunakan listrik
AC seperti bor listrik dan gerinda listrik. Pengontrollan listrik AC dapat menggunakan Triac AC pada
salah satu phase kabel.

Skema motor Series Wound


Keunggulan yang diunggulkan motor Series wound adalah : Power yang kuat serta Power
weight ratio yang tinggi.
Keunggulan motor Series Wound :
a.
b.
c.
d.
e.

Torsi yang bagus.


Top speed yang bagus.
Power weight ratio yang tinggi.
Support hingga daya >100KW.
Mudah dalam kontroller.

Kelemahan motor Series Wound :


a. Efisiensi yang sangat rendah
b. Keawetan brush / sikat tidak awet.
c. Kurang tahan apabila dalam pemakaian yang lama.

Contoh dynamo jenis series wound adalah: mesin gerinda listrik, bor listrik, dynamo stater
mobil. Sedangkan dynamo mobil listrik yang menggunakan Series Wound adalah seri WARP.

Motor listrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, borlistrik, fan ataukipasangin) dan di industri. Motor listrik dalam
dunia industry seringkali disebut dengan istilah kudakerja industry sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

PrinsipKerja Motor Listrik


Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum :
1. Aruslistrik dalam medan magnet akan memberikangaya.
2. ikakawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka keduasisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akanmendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
HP: Horse Power

KW : Kilo Watt

DK : DayaKuda (Indonesia)

PS : Pferdestarke (Jerman)

BHP : Brake horse power

PK : Paarden Kracht

Berikut perbandingan tiap satuan :


1 HP = 0,735 KW

1 KW = 1,34 HP

1 PS / PK = 0,98 HP

1 PS / PK = 0,74 KW

1 KW = 1,36 PS

1 HP = 1,01 P

Pada table Konversi satuan daya :


1 hp = 745,7 watt = 0,746 kW.

1 hp (Inggris) = 1,014 PK (Belanda)

NB:Kita di Indo sudahbiasamenyamakan 1 hp = 1 PK.


Untuk single phase 220 V :
1 hp = 745,7 watt : 220 V = 3,39 Ampere.
Untuk 3 phase 380 V :
1 hp = 745,7 watt : (3801,73) = 1,13 Amp.

Daya kuda atau tenaga kuda adalah salahsatu unit pengukuran daya yang pada umumnya
setara dengan 735.5 hingga 745.7 watt .Pada awalnya, istilah daya kuda digunakan untuk
membandingkan performa antara mesin uap dengan kemampuan tarikan kuda (draft horse). Setelah
itu, satuan ini di adopsi untuk mengukur daya keluaran dari piston, turbin, motor listrik,
danmesinlainnya.
1HP=0,746kW=0,75kW
-->22kW/0,75kWx1HP=29,33HP
--> 22 kW 30 HP
V = 380 V 3 fase
Cos = 0,8
I=?

f = 50 Hz
P = 22 kW = 22000 W

Rumus daya motor 3 fase


P = 3 x V x I x Cos

Menghitung Kecepatan Motor:

Sebuah motor induksi sangkar bajing adalah perangkat kecepatan konstan. Hal ini tidak dapat
beroperasi untuk waktu yang lama pada kecepatan di bawah yang ditunjukkan pada papan nama
tanpa bahaya terbakar habis.
a. Untuk Hitung kecepatan motor induksi, Menerapkan rumus ini:

Srpm = 120 x F : P
Srpm = Putaran sinkron per menit.

120 = Konstan

F= Pasokan frekuensi (dalam siklus / detik)

P = Jumlah motor belitan kutub

b. Menghitung Torsi:
Torsi adalah gaya yang menghasilkan rotasi. Hal ini menyebabkan objek untuk memutar.
Torsi terdiri dari gaya yang bekerja pada jarak. Torsi, seperti kerja, diukur adalah pound-feet (lbft). Namun, torsi, tidak seperti pekerjaan, mungkin ada gerakan walaupun tidak terjadi.
Untuk menghitung torsi, menerapkan rumus ini:
T=FxD
T = Torsi (dalam lb-ft)F = Gaya (dalam lb)D = Jarak (dalam kaki)
c. Menghitung Torsi Full-load
Torsi beban penuh adalah torsi untuk menghasilkan daya dinilai pada kecepatan penuh motor.
Jumlah torsi motor memproduksi pada daya pengenal dan kecepatan penuh dapat ditemukan
dengan menggunakan bagan konversi tenaga kuda-ke-torsi. Bila menggunakan bagan konversi,
Tempat straight edge sepanjang dua kuantitas yang dikenal dan membaca kuantitas yang tidak
diketahui pada baris ketiga.
Untuk menghitung torsi motor beban penuh, menerapkan rumus ini:
T = HP 5252 xrpm
T = Torsi (dalam lb-ft)HP = Daya kuda5252 = Konstanrpm = Putaran per menit
d. Menghitung Horsepower
Daya listrik dinilai dalam tenaga kuda atau watt. tenaga kuda adalah unit daya sebesar 746
watt atau 33,0000 lb-ft per menit (550 lb-ft per detik). watt adalah satuan ukuran yang sama
dengan listrik yang dihasilkan oleh arus 1 amp di beda potensial sebesar 1 volt. Ini adalah 1 / 746
dari 1 tenaga kuda. watt adalah satuan dasar tenaga listrik. Motor listrik dinilai dalam tenaga kuda
dan watt. Tenaga kuda digunakan untuk mengukur energi yang dihasilkan oleh sebuah motor
listrik saat melakukan pekerjaan.
Untuk menghitung tenaga kuda dari motor ketika arus dan efisiensi, dan tegangan
diketahui, menerapkan rumus ini:
HP = V x I x Eff746
HP = Daya kudaV = TeganganAku = Berlaku (amp)Eff. = Efisiensi
Contoh: Apakah tenaga kuda dari motor 230V menarik 4 amps dan efisiensi 82% yang
memiliki?

HP = V x I x Eff746
HP = 230 x 4 x 0,82
746
HP = 754.4746
HP = 1 Hp
Eff = efisiensi / HP = tenaga kuda / V = volt / A =amps/ PF = faktor daya
Rumus HP
Untuk
Cari

Contoh

Gunakan Formula
HP = Saya X E X

HP

Eff.

Mengingat
240V, 20A, 85%
Eff.

746
I

I= HP 746 xE X Eff

10HP, 240V,

x PF

90% Eff., PF 88%

Cari

Solusi
HP = 240V x 20A x

HP

85%746
HP 5.5 =
I= 10HP 746 x240V x 90%

x 88%
I = 39 A

Untuk menghitung tenaga kuda dari motor bila kecepatan dan torsi diketahui, menerapkan
rumus ini:
HP = rpm x T (torsi)5252 (konstan)
Contoh: Apakah tenaga kuda dari motor rpm 1725 dengan ft 3,1 FLT-?
HP = rpm x T5252HP = 1725 x 3.15252HP = 5347.55252HP = 1 hp
Menghitung Kecepatan Synchronous:
Motor AC dianggap motor kecepatan konstan. Hal ini karena kecepatan sinkron dari suatu
motor induksi didasarkan pada frekuensi pasokan dan jumlah kutub di motor berliku. Motor
dirancang untuk digunakan 60 hz memiliki kecepatan sinkron dari 3600,, 1800 1200, 900, 720,
600,514, dan 450 rpm.
Untuk menghitung kecepatan sinkron dari suatu motor induksi, menerapkan rumus ini:
rpmsyn = 120 x fNp
rpmsyn = Sinkron kecepatan (dalam rpm)
f = pasokan frekuensi (siklus / detik)
Np = jumlah kutub motor

Contoh: Apakah kecepatan sinkron dari suatu operasi motor, empat tiang di 50 hz.?
rpmsyn = 120 x fNprpmsyn = 120 x 504rpmsyn = 60004rpmsyn = 1500 rpm

Motor Rumus
E = Tegangan / I = Amps /W = Watts / PF = Faktor Daya / Eff = Efisiensi / HP = Daya kuda

Untuk Cari

AC / DC Rumus
Arus searah
AC / 1phase
115v atau

AC 3 fasa

208.230, atau Semua Tegangan

HP 746 x

120V
HP 746 x

E x Eff

E x Eff x PF

E x Eff x PF 1,73 x E x Eff x PF

kW 1000 x

kW 1000 x

kW 1000 x

kW 1000 x

E x PF
kVA x 1000

E x PF
kVA x 1000

1,73 x E x PF
kVA x 1000

E
I x E x PF

E
I x E x PF

1,73 x E
I x E x 1,73 PF

1000
IxE

1000
IxE

1000
I x E x 1,73

Amps bila
Tenaga kuda yang
Dikenal
Amps bila

AC / 1phase

Kilowatt dikenal
Amps bila
kVA dikenal
Kilowatt

IxE
1000

Kilovolt-Amps
Daya kuda
(Output)

240 Volt
HP 746 x

HP 746 x

I x E x Eff

1000
I x E x Eff x

1000
1000
I x E x Eff x I x E x Eff x 1,73 x

746

PF

PF

PF

746

746

746

Transmisi sabuk
Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenaga/daya/momen puntir dari poros yang satu ke
poros yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli yang terpasang pada porosporos tersebut.
Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat mempengaruhi kemampuan transmisi.
Jadi besarnya gaya tegang dalam sabuk menentukan besarnya momen puntir yang dapat
ditransmisikan.
Keuntungan transmisi sabuk:
a. Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka tidak dibutuhkan kopling elastik.
b. Tidak berisik.
c. Dapat menerima dan meredam beban kejut.
d. Jarak poros tidak tertentu

e. Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.


f. Mudah dah murah dalam pembuatan.
g. Hanya memerlukan sedikit perawatan.
Kerugian transmisi sabuk:
a. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.
b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk memerlukan
dimensi/ukuran yang lebih besar dari sistem transmisi roda gigi atau rantai.
Jenis transmisi sabuk dan pemakaiannya.
1. Transmisi sabuk lurus.
Dipakai untuk puli-puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli-puli
terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horisontal, walaupun bisa juga dipakai untuk
poros-poros vertikal.
a. Transmisi sabuk tanpa penegang
Sabuk ini tidak perlu diberi gaya tegang lagi, karena gaya beratnya sendiri. Dipakai untuk
poros-poros dengan kedudukan horisontal yang memiliki jarak poros lebih dari 5 m. Karena
itu sisi tegang/tarik dari sabuk diletakkan di bagian bawah.
b. Transmisi sabuk mulur
Sabuk pada transmisi ini sengaja dibuat lebih pendek dari jarak poros, tetapi material sabuk
dipilih material dengan elastisitas yang pas sehingga tercipta gaya tegang yang sesuai.
c. Transmisi sabuk dengan puli penegang
Transmisi ini dilengkapi dengan puli penegang yang menekan sisi kendor sabuk di dekat puli
kecil dari luar sehingga sudut lilit menjadi bertambah besar. Pergantian arah putaran tidak
boleh terjadi pada sistem ini.
d. Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain
Elemen penegang pada sistem transmisi ini bukan puli melainkan elemen-elemen lain seperti
baut, bandul/pemberat, momen puntir balik, serta sistem SESPA.
2. Transmisi sabuk silang.
Transmisi dengan jenis ini sudah jarang dipakai, karena selain pembebanan puli tidak
menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi cepat aus, terutama pada sabuk rata
yang lebar.
Dalam pemasangannya, bagian sisi tarik harus lurus dan sisi kendor miring sehingga lepasnya
sabuk dari puli dapat terhindarkan.
3. Jenis sabuk dan material sabuk
Material sabuk harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

Factor gesekan.
Tegangan tarik.
Elastisitas.
Frekuensi tekuan.
Factor kepekaan terhadap lingkungan kerja.

Jenis sabuk:
1. Sabuk rata
a. Sabuk rata dari kulit
N

Kondisi kerja

Pengerjaan kulit

Kode

o
1
2

Normal
Temperature tinggi,

Disamak dengan kulit bakau


Disamak dengan asam krom

L
C

pengaruh kimiawi rendah,


kelembapan udara tinggi
lapisan
Tunggal
Ganda dan majemuk
Kode
N
T

Table sabuk
37 mm
812 mm
Pengerjaan kulit
Direntang basah
Derentang kering

HG
Dipres berat
G
Dipres
S
standart
Sabuk< D pulley , maka kulit dipres > dan kulit <

Lebar sabuk
Sampai 500mm
Sampai 800 mm
Karakter
Sewaktu dioperasikan
pertambahan panjang
jenis N< jensT
Kadar lemak 7%
Kadar lemak 14%
Kadar lemak 25%

Pemakaian
a)

HG : Dipakai pada semua jenis transmisi sabuk.

b) G : pemakaian normal.
c)

S : kecepatan rendah pulley bertingkat, operasi kasar.

b. Sabuk rata dari rajutan dan tekstil


Terbuat dari material organic dan sintetis.
Kelebihan
: dapat dibuat tanpa sambungan, sehingga tidak berisik
Kerugian
: peka terhadap robekan pada tepi yang mudah menjalar ke tengah sabuk
Sabuk tebal dibuat berlapis, yang dibuat dengan cara:
-

Dijahit

Dilem denagn karet alam (balata)

Divulkanisir dengan karet

Yang paling sering dipakai adalah sabuk balata, karena berlapis rajutan katun, dilem dengan
karet alam, lebih kuat 2-3 kali lipat dari pada sabuk kulit. Tidak cocok bila dipakai di tempat
panas. Peka terhadap oli dan bensin, tapi tidak pada kelembapan udara.
Sedangakan sabuk karet tahan terhadap pengaruh kimiawi.
c. Sabuk plastik dan sabuk berlapis majemuk
Memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan hampir tidak elastis. Tapi jarang dipakai karena factor
gesekannya jelek.
Yang paling sering di pakai : sabuk berlapis majemuk tanpa sambungan. Lapisannya terdiri
plastic dan kulit yang dilem dengan kuat.
Lapisan sabuk tersbut terdiri dari 2 atau 3 lapis:
a) Lapisan sentuh dibuat dari kulit yang disamak dengan asam krom
b) Laposan tarik dibuat dari palstik
c) Lapisan penutup dibuat dari rajutan yang divulkanisir dengan karet
Sabuk ini sangat elastis, dan tidak peka terhadap bahan-bahan pelumas dan kelembapan
udara, umur pakainya panjang. Dapat dipakai untuk rasio sampai 1:20 dan kemampuan
transmisinya 3 kali lipat dari sabuk kulit, sehingga cocok untuk kecepatan yang tinggi.
2. Sabuk V
Adalah sabuk karet dengan tambahan benang-benang rajutan sebagai elemen penguat terhadap
tegangan tarik pada bagian atas dari profil sabuk berbentuk trapesium. Bagian luar dari sabuk V
berupa rajutan yang divulkanisir sebagai pelindung bagian dalam.
a. Sabuk V Standart (convensional V belt)
Sudut profil

= 35 .. 39

Jenis tipe ukuran

: 12 macam (ISO : 7 macam)

Koefisien

b/h = 1,5 .. 1,65

Panjang sisi dalam

Li = 100 .. 18000 mm

(yang ada di pasaran)


b. Sabuk V Sempit (wedge V belt)
Dipakai untuk kecepatan yang lebih besar daripada transmisi sabuk V standart.
Jenis tipe ukuran

: 5 macam (USA / British : 3 macam)

Koefisien

b/h = 1,2 .. 1,25

Ada juga bentuk khusus dari sabuk V sempit, yaitu permukaan sisi dalamnya berbentuk
cekung/concave dengan tujuan sebagai stabilisator benang benang rajutan sehingga gesekan
antara molekul-molekul didalam sabuk dapat dikurangi.

sabuk yang mentransmisikan daya antara dua puli harus ada perbedaan dalam ketegangan
di sabuk pada kedua sisi dari puli penggerak dan puli yang digerakkan. Untuk arah rotasi yang
ditunjukkan pada Gambar diatas , F2 > F1

Torsi yang tersedia di roda penggerak untuk melakukan kerja diberikan oleh:

Dan daya yang tersedia diberikan oleh:

Kita tahu bahwa kecepatan linier pada roda penggerak, Vx = rx x . Demikian pula, kecepatan
linier pada roda yang digerakkan , Vy = ryy .Dengan mengganggap tidak ada slip, maka
Vx = Vy rx x = ryy
Dengan demikian: rx (2nx) = ry(2ny)

Contoh soal 1: Sebuah motor listrik punya efisiensi 75% ketika running pada putaran 1450 rpm.
Tentukan torsi keluaran saat daya yang dimasukkan adalah 3 kW.
Jawab:

Sehingga:

Sebagaimana kita tahu bahwa: P = 2n T

Maka Torsi (T) adalah :


Dimana:
n = 1450 rpm = (1450/60) rps
Oleh Karenanya:

Jadi Torsi keluaran dari motor listrik tersebut adalah 14,82 Nm (Jawab)
Contoh Soal 2: Sebuah motor berdaya 15 kW menggerakkan poros pada 1150 rpm dengan roda puli
dan belt. Tegangan sabuk pada masing-masing sisi puli penggerak adalah 400 N dan 50 N. Diameter
puli penggerak dan puli yang digerakkan berturut-turut adalah 500mm dan 750 mm.
Tentukan :

[a] Efisiensi motor.


[b] Kecepatan roda puli yang digerakkan.
Penyelesaian:
Diketahui :
F2 = 400 N
F1 = 50 N
n = 1150 rpm
rx = dx/2 = 500mm/2 = 250mm = 0,25 m
[a] Efisiensi motor ?

Berdasarkan

referensi diatas daya keluaran motor adalah :

Dimana :

Kecepatan sudut (x) adalah:

Maka Daya keluaran motor adalah:

Daya Masukan diketahui = 15 kW


Maka Efisiensi motor adalah:

[b] Kecepatan roda puli yang digerakkan.


Menggunakan persamaan berikut:

Maka Kecepatan roda puli yang digerakkan adalah:

Transmisirantai roll
Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan seperti : mampu meneruskan daya besar karena
kekuatanya yang besar, tidak memerlukan tegangan awal, keausan kecil pada bantalan, dan mudah
memasangnya. Karena keuntungan-keuntungan tersebut, rantai mempunyai pemakain yang luas
seperti roda gigi dan sabuk.
Transmisi rantai dapat dibagi atas rantai Rol dan rantaigigi, yang di gunakan untuk meneruskan
putaran dengan perbandingan yang tepat dengan jarak sumbu poros sampai 4 (m) dan perbandingan
1/1 sampai 7/1.Kecepatan yang di izinkan pada rantai rol adalah sampai 5 (m/s) padau munya, dan
maksimum sampai 10 (m/s).untuk rantai gigi kecepatanya dapat di pertinggi hingga 16 sampai 30
(m/s).

Keuntungan :
1.
2.
3.
4.
5.

Mampu meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar.


Tidak memerlukan tegangan awal.
Keausan kecil pada bantalan.
Pemasangan mudah

Kelemahan :
1. Variasi kecepatan yang tak dapat dihindari karena lintasan busur pada sproket yang mengait mata
rantai.
2. Suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sprocket.
3. Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh gesekan dengan sproket.
4. Tak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi.
Diameter lingkaran jarak bagi dp dan Dp (mm)
dp = p/sin (180o/z1)
Dp = p/sin (180/z2)
Diameter luar dk dan Dk (mm)
dk = {0,6 + cot (180/z1)}p
Dk = {0,6 + cot (180o/z2)}p
Diameter Naf
dBmax = p{cot (180o/zl) - 1} - 0,76
DBmax = p{cot (180/z2) - 1} - 0,76
Kecepatan Rantai
V=

p.z1.n1
1000 x 60

Beban yang bekerja pada satu rantai F (kg)

F = 102 Pd (kg)
V
F pada waktu distart dan dihentikan, hargagaya F akan lebih besar daripada yang dihitung
Faktor keamanan Sf:
Satu rangkaian> 6
>1 rangkaian 8 sampai 11
F < Fu
FB / F >Sf
Fu :Beban maks yang diijinkan.
FB : Batas kekuatan tarik rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai