Anda di halaman 1dari 3

ANALISA

Motor DC seri merupakan mesin lisrik dinamis yang dapat mengubah energi lsitrik DC menjadi
energi mekanik motor. Motor DC seri termasuk kedalam jenis motor DC dengan penguat sendiri karena
statornya berupa kumpadan medan dan rotor berupa kumparan jangkar, kumparan medan dan kumparan
jangkar tersebut dirangkai secara seri, sehingga mendapat arus yang sama besar. Berbeda dengan motor
DC shunt yang kumparan jangkar dan kumparan medannya dirangkai parallel sehingga torsi awalnya
rendah. Pada motor DC shunt saat sebelum dioperasikan terlebih dahulu jangan diberi beban pada motor,
karna akan merusak kerja dari motor DC shunt. Sedangkan pada motor DC seri, torsi awalnya besar
sehingga harus diberi beban pada motor terlebih dahulu. Jika motor DC seri dioperasikan tanpa beban
maka putarannya motornya akan sangat cepat yang menyebabkan panas pada motor dalam waktu yang
cepat. Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh asisten laboratorium mesin listrik tentang motor DC
seri, setelah melihat simulasi percobaan motor DC, pratikan diharapkan dan memahami karakteristik dari
kecepatan motor DC seri.

Dari simulasi percobaan motor DC seri yang ditayangkan oleh asisten laboratorium mesin lisrik,
Adapun alat yang akan digunakan dalam percobaan diantaranya yaitu system transformer berfungsi
sebagai supply tegangan yang akan hubgungkan pada modul simulasi. , three-pole current limit protection
switch module sebagai pengaman sirkuit dari arus berlebih, three-phase power supply moduls yang akan
menyuplai arus yang berupa arus bolak balik, DC power supply moduls sebagai penyuplai arus searah dari
arus bolak balik yang disearahkan. Kemudian disambungkan pada alat ukur listrik seperti digital DC
amperemeter, digital DC voltmeter, dan digital rpm meter. magnetic powder brake unit yang digunakan
sebagai pengeraman motor,dan brake controller yang digunakan sebagai nilai input untuk torsinya.
Kemudian alat-alat tersebut dihubungkan menggunakan jumper sesuai dengan rangkaian percobaan yang
ada pada modul motor DC seri. Untuk mengetahui besar arusnya maka dihubungan seri dengan motor,
sedangkan voltmeter dihubungkan secara parallel. Setelah dihungkan peralatan simulasi percobaan,
nyalakan peralatan mulai dari system transformer, magnetic powder brake unit, dan brake controller.
Sebelum diteruskan ke motor DC seri, pastikan torsi diatur dahulu sebesar 0,01 kg-m. Setelah dipastikan
bahwa torsinya mempunyai nilai maka nyalakan DC power supply agar bisa menyuplai tegangan pada
motor DC. Untuk nilai tegangan dapat diatur pada DC power supply sebesar 220 volt yang diperhatikan
pada voltmeter. Pada percobaan yang dilakukan, yang perlu diperhatikan adalah rpm atau kecepatan putar
motor DC seri terhadap nilai torsi yang akan diatur. Sebelum mengatur torsinya, motor DC seri harus
diberhentikan terlebih dahulu dengan meminimalkan nilai dari tegangan input yang dapat di kendalikan
pada DC power supply modul. Jika telah dimatikan tegangan, maka torsi bisa diatur. Kemudian beri
tegangan yang sama sebesar 220 volt.

Simulasi motor DC seri dilakukan dengan mengatur nilai dari torsi yang diberikan. Dengan
mengatur torsi pada motor DC seri maka nantinya akan terlihat karakteristik dari motor tersebut seperti
apa. Dari table terlihat pertama sekali torsi diatur dengan nilai 0.05 kg-m, tegangan supply yang diberikan
sebesar 220 volt. Kecepatan motor DC seri pada torsi 0..05 kg-m terlihat cepat dengan nilai 1929 rpm dan
arus yang terbaca sebesar 0.64 ampere. Kemudian motor DC dimatikan terlebih dahulu, dan mengatur
nilai torsinya sebesar 0.1 kg-m dengan tegangan DC tetap 220 volt. Nyalakan Kembali motor DC seri,
maka terlihat pada parameter alat ukur kecepatan motornya mengalami perubahan dari 1929 rpm turun
pada nilai 1694 rpm. Sedangkan arus yang terukur menglami perubahan dari 0.64 ampere naik pada nilai
0.82 ampere. Seterusnya melakukan pengaturan torsi yang sama dengan menaikan torsinya tiap percobaan
sebesar 0.05 hingga torsi akhir bernilai 0,25 kg-m, tegangan tetap 220 volt. Dapat dilihat dari tabel data
percobaan seiring di tambahkan nilai dari torsi motor DC seri, semakin truun kecepatan motor DC seri
tersebut. Namun pada arusnya mengalami hal sebaliknya, seperti percobaan pertama maka seiring
bertambahnnya nilai dari torsi motor DC seri, arusnya semakin naik.

Berdasarkan nilai yang telah diperoleh pada tabel terlihat bagaimana karakteristik dari motor DC
seri tersebut dengan memberikan nilai torsi yang berbeda-beda. Karakteristik yang terlihat arus
armaturenya akan naik atau bertambah seiring dengan bertambahnya torsi yang diberikan, kemudian
berrtambahnya arus armature tersebut akan membuat kecepatan motor DC menjadi kecil atau mengalami
perlambatan, dan torsi yang semakin ditambahkan nilainya juga mempengaruhi kecepatan dari motor DC
seri yang semakin lambat. Dari ketiga karakteristik tersebut nilai torsi dan arus terlihat berbanding lurus,
berdasarkan dari persamaan torsi induksi motor DC seri yaitu τind = KɸIa , karna besarnya fluks sebanding
dengan besarnya arus jangkar dan arus jangkar sebanding dengan arus medan. Sehingga persamaannya τind
= KIa. Karna besarnya fluks sama dengan arus jangkar dan sebanding dengan arus medan, maka kecepatan
motor DC seri sangat cepat. Dengan putaran yang cepat tersebut, motor DC seri harus dihubungkan
dengan torsi. Jika motor DC seri tidak dihubungan dengan torsi maka dapat menyebabkan panas pada
motor yang dapat merusak komponen motor DC seri tersebut.

Setelah melihat percobaan motor DC seri yang ditampilkan oleh asisten laboratorium mesin listrik,
dan memperoleh data pada tabel yang kemudian dibentuk dengan grafik maka pratikan bisa melihat
bagaimana karakteristik motor DC seri. Dengan demikian tujuan dari modul motor DC seri ini dapat
tercapai dengan memahami video yang tampilan dan data yang diberikan. Adapun beberapa kesalahan
dalam pemahaman mengenai pratikum mesin listrik secara daring pada modul motor DC seri adalah
gangguan jaringan pada provider pratikan ataupun dari asisten laboratorium mesin listrik, pratikum yang
tidak dilakukan secara langsung sehingga data didapat dari asisten laboratorium mesin listrik.

KESIMPULAN

1. Motor DC seri merupakan mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik
motor.
2. Pada motor DC seri besarnya nilai fluks sebanding dengan besarnya arus jangkar dan arus jangkar
sebanding dengan arus medan.
3. Karakteristik yang terlihat arus armaturenya akan naik atau bertambah seiring dengan
bertambahnya torsi yang diberikan, kemudian berrtambahnya arus armature tersebut akan
membuat kecepatan motor DC menjadi kecil atau mengalami perlambatan, dan torsi yang semakin
ditambahkan nilainya juga mempengaruhi kecepatan dari motor DC seri yang semakin lambat.
4. Torsi harus dihubungkan pada motor agar motor DC seri tidak panas, jika dioperasikan tanpa
beban dapat menyebabkan motor DC seri panas dan merusak komponennya.

Anda mungkin juga menyukai