Anda di halaman 1dari 100

Aktuator

Motor Universal

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motor universal adalah motor arus bolak balik, kontruksi maupun

karakteristik motor universal sama dengan motor arus searah , Keuntungan

motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik

atau dengan tegangan arus searah pada nilai tegangn yang sama, stator motor

universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator silinder (non

salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya beroperasi

untuk daya 250 watt (1/4) universal dengan stator sepatu kutub umumnya

beroperasi untuk daya Watt. Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi,

tetapi pada saat beban dipasang kecepatan motor berkurang dan akan terus

berkurang jika bebannya bertambanh lagi. Pengaturan kecepatan motor

universal dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan depan (Rheostat

resistance) dihubungkan seri dengan motor listrik. Tahanan depan yang di atur

bervariasi pada motor listrik akan memberikan tegangan masuk bervariasi

pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan

formula dasar dari motor listrik. pengaturan kecepatan kedua adalah dengan

kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan

variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhapat kecepatan

sesuai dengan rumus dasar motor listrik. Seluruh sifat motor yang

1
Aktuator
Motor Universal

menghasilkan energi mekanik atau putaran akan di bebani pada poros motor

tersebut, perubahan beban ini akan mempengaruhi seluruh parameter motor

tersebut, seperti putaran, arus jangkar, daya keluaran dan faktor daya, pada

motor universal yang memiliki putaran yang tinggi baik di hubungan daya

sumber DC maupun sumber AC. Putaran yang tinggi ini diperlukan untuk

aplikasi tertentu dan perubahan torsi ( Beban Mekanik) yang di berikan, dari

hal diatas penulis mencoba melakukan penelitian melalui laporan akhir ini

untuk mengetahui seberapa besar perubahan parameter motor seperti rotasi,

arus, jenis atau tipe tegangan yang di hubungkan ke motor universal, baik itu

sumber tegangan arus DC maupun tegangan AC.

2
Aktuator
Motor Universal

BAB 2

MOTOR UNIVERSAL

2.1 Motor Universal

Motor universal merupakan suatu motor seri yang mempunyai kemampuan

bekerja dengan tegangan masukan ac maupun tegangan masukan dc. Pengaturan

starting motor universal dapat dilakukan dengan mengatur tegangan input pada

motor universal. Untuk menghasilkan tegangan bolak-balik maupun tegangan

searah yang bervariasi untuk suplai daya motor universal terdapat beberapa

alternatif diantaranya dengan menggunakan rangkaian AC atau DC terkontrol

maupaun rangkaian AC atau DC tak terkontrol.

3
Aktuator
Motor Universal

Karena besarnya arus asut maka diperlukan sistem pengaturan pada saat

pengasutan (soft starter). Metode pengasutan dan metode pengaturan

kecepatan pada saat motor bekerja (running), yaitu :

4
Aktuator
Motor Universal

Pada persamaan diatas terjadi apabila motor universal tersebut dikasih

tegangan dc. Apabila diberi tegangan ac akan menghasilkan persamaan

sebagai berikut :

Dimana : N = Kecepatan Putar (rpm) Ia= Arus jangkar (A) Ra = Beban jangkar

(Ω) Rse = Resistor seri (Ω Φ = Fluks magnetic (wb)

Karena karakteristik motor universal sama dengan karakteristik motor dc seri

sehingga Ijangkar = I medan.

5
Aktuator
Motor Universal

2.1.1 Teori AC / DC Universal

AC / DC Universal motor ditemukan dalam alat 6 ortable seperti bor

listrik, gergaji, Sanders, dan peralatan rumah tangga seperti pembersih vakum,

mixer listrik, blender, dll, di mana kecepatan tinggi, daya dan ukuran kecil

adalah keuntungan. Namun, itu lebih dekat dalam konsep motor DC daripada

motor AC dan, oleh karena itu, memiliki beberapa kelemahan yang melekat,

yang dapat dihindari di murni motor AC induksi : terutama, kebutuhan untuk

pergantian dan kuas.

Motor universal yang pada dasarnya adalah motor seri DC yang

dirancang khusus untuk beroperasi pada AC maupun di DC. Sebuah standar

DC motor seri memiliki karakteristik yang sangat miskin ketika dioperasikan

pada AC, terutama karena dua alasan :

a) reaktansi tinggi dari kedua dinamo dan gulungan medan membatasi arus

AC ke nilai yang jauh lebih rendah daripada arus DC (untuk tegangan baris

yang sama).

b) Jika baja padat digunakan untuk frame stator, AC fluks akan

menghasilkan arus eddy besar di frame dengan pemanasan konsekuen.

Untuk memastikan operasi yang memuaskan dari motor universal dari

sumber listrik AC, beberapa modifikasi yang diperlukan. Reaktansi bidang

seri dan gulungan armature harus dikurangi sebanyak praktis. Reaktansi

bidang seri berkelok-kelok dapat agak dikurangi dengan menggunakan

6
Aktuator
Motor Universal

bergantian sedikit kawat berat. Namun, itu tidak akan praktis untuk

menghilangkan drop tegangan reaktansi karena bidang seri karena itu juga

akan menghilangkan medan magnet. Drop tegangan reaktansi karena angker

berliku dapat praktis dihilangkan dengan penggunaan kompensasi berliku.

kompensasi berliku dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo

(kompensasi konduktif) dan diatur sedemikian rupa sehingga ampere putaran

dari kompensasi berliku menentang dan menetralisir ampere putaran dinamo.

Untuk mewujudkan kompensasi ini, kompensasi berliku pengungsi 90

derajat listrik dari gulungan medan. Karena motor yang digunakan dalam

percobaan ini kita motor 4 kutub, perpindahan mekanik adalah 450.

kompensasi berliku juga meningkatkan pergantian jauh. Ini adalah

petualangan besar karena bidang motor universal melemah dengan

menurunkan reaktansi bidang seri berliku. Jika kompensasi berliku hubung

singkat (induktif kompensasi), arus bolak-balik dalam dinamo yang

disebabkan oleh tindakan transformator ke kompensasi korsleting berkelok-

kelok, dengan demikian, secara efektif membatalkan arus armature reaktif.

Untuk mengurangi kerugian akibat histeresis dan arus eddy, struktur

lapangan dilaminasi. Beberapa universal motor beroperasi p ada kecepatan

yang sama pada AC seperti pada DC. Apakah itu berjalan lebih cepat pada AC

atau DC adalah masalah desain.

Reaktansi angker berliku dapat diturunkan dengan menempatkan

kompensasi berkelok-kelok pada stator sehingga fluks menentang atau

7
Aktuator
Motor Universal

”membatalkan” satu sama lain. Kompensasi yang sama ini berkelok-kelok

dapat dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo. Dalam hal ini, motor

dikatakan conductively kompensasi. Dengan kondisi tersebut, motor yang

universal akan memiliki karakteristik operasi yang sama baik di AC atau Daya

DC.

Kompensasi berliku mungkin hanya korsleting pada dirinya sendiri,

sehingga berperilaku seperti sekunder hubung pendek dari transformator

(gulungan dinamo bertindak sebagai primer). Arus AC yang diinduksi dalam

gulungan kompensasi lagi menentang atau arus dinamo dan motor dikatakan

induktif kompensasi. Reaktansi gulungan medan dapat disimpan rendah

dengan membatasi jumlah putaran.

Torsi mulai dari motor universal ditentukan oleh arus yang mengalir

melalui gulungan ar- matang dan lapangan. Karena reaktansi induktif ini lilitan

starting arus AC akan selalu kurang dari mulai arus DC (dengan pasokan

tegangan yang sama). Akibatnya, torsi mulai pada listrik AC akan lebih rendah

dari torsi dimulai pada daya DC.

Kompensasi berliku memiliki peran penting untuk mengurangi

reaktansi keseluruhan motor. Namun, juga memiliki bagian yang sama

pentingnya dalam menentang reaksi angker, dengan demikian meningkatkan

pergantian. Sebuah motor yang universal terkompensasi akan kehilangan

sebagian besar kekuatannya. Percikan api pada sikatnya juga akan nyata lebih

buruk.

8
Aktuator
Motor Universal

Daya output (dalam horsepower ) motor dikirim ke beban

didefinisikan sebagai berikut :

dimana adalah kecepatan motor dalam revolusi per menit , TNM adalah

torsi dalam Newton – meter. Perlu diketahui bahwa salah satu tenaga kuda

kira-kira sama dengan 746 W. Daya reaktif [ var ] dapat dihitung sebagai :

Dimana S adalah daya nyata [ VA ], P adalah real daya [ W ] dikonsumsi oleh

motor. efisiensi motor adalah :

Dimana Pout,w adalah daya keluaran dikirimkan ke beban dalam Watt.

Kerugian bermotor, oleh karena itu, diperkirakan sebagai :

9
Aktuator
Motor Universal

2.2 Definisi Motor Universal

Secara umum motor listrik berfungsi untuk mengubah energy listrik

menjadi energy mekanik yang berupa tenaga putar. Pada motor DC energy

listrik diambil langsung dari kumparan armatur dengan melalui sikat dan

komutator. Oleh karena itu, motor DC kumparan rotor tidak menerima Secara

umum motor listrik berfungsi untuk mengubah energy listrik menjadi energy

mekanik yang berupa tenaga putar. Pada motor DC energy listrik diambil

langsung dari kumparan armatur dengan melalui sikat dan komutator. Oleh

karena itu, motor DC disebut motor konduksi. Lain halnya dengan motor AC,

pada motor AC kumparan rotor tidak menerima energi listrik secara langsung

tetapi secara induksi seperti yang terjadi pada energi kumparan transformator.

Oleh karena itu, motor AC dikenal dengan motor induksi. Dilihat dari

konstruksinya yang sederhana dan kuat, harganya yang relative murah, serta

mempunyai karakteristik kerja yang baik, maka motor induksi tiga phasa ini

sangatlah cocok dan paling banyak digunakan dalam bidang industri.

Motor induksi tiga phasa banyak digunakan dikalangan industri, hal

ini berkaitan dengan beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan motor

universal: a. Untuk berat tertentu, universal motor menghasilkan tenaga yang

lebih besar dari jenis lainnya. b. Motor universal menghasilkan Starting torsi

yang besar tanpa arus yang berlebihan c. Ketika beban torsi meningkat, motor

universal melambat. Oleh karena itu, daya dihasilkan relatif konstan, dan

besarnya arus masih dalam batas wajar batas. Dengan demikian, universal

10
Aktuator
Motor Universal

motor ini lebih cocok untuk beban yang menuntut berbagai torsi dengan

rentang jarak yang lebar, seperti bor dan mixer makanan. d. Universal motor

dapat dirancang untuk beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi,

sedangkan jenis motor ac terbatas pada 3600 rpm, dengan asumsi 60-Hz

source.

 Keuntungan motor universal:

a. Untuk berat tertentu, universal motor menghasilkan tenaga yang lebih

besar dari jenis lainnya.

b. Motor universal menghasilkan Starting torsi yang besar tanpa arus yang

berlebihan

c. Ketika beban torsi meningkat, motor universal melambat. Oleh karena

itu, daya dihasilkan relatif konstan, dan besarnya arus masih dalam

batas wajar batas. Dengan demikian, universal motor ini lebih cocok

untuk beban yang menuntut berbagai torsi dengan rentang jarak yang

lebar, seperti bor dan mixer makanan.

d. Universal motor dapat dirancang untuk beroperasi pada kecepatan yang

sangat tinggi, sedangkan jenis motor ac terbatas pada 3600 rpm, dengan

asumsi 60-Hz source.

11
Aktuator
Motor Universal

 Kekurangan motor universal :

a. Salah satu kelemahan universal motor (serta mesin DC pada

umumnya) adalah bahwa sikat dan komutator sangat cepat menjadi

arus.

12
Aktuator
Motor Universal

2.2.1 Prinsip Kerja Motor Universal

Sebuah motor universal sebagai motor yang dapat dioperasikan baik

pada fase pasokan ac langsung atau tunggal kira-kira pada kecepatan dan

output yang sama. Bahkan itu adalah versi yang lebih kecil (5-150 W0 dari

seri ac motor yang dijelaskan dalam seni 36.45. Menjadi seri luka bermotor,

memiliki torsi awal yang tinggi dan karakteristik kecepatan variabel. Berjalan

pada kecepatan tinggi yang berbahaya pada tanpa beban. Itulah sebabnya

motor seperti biasanya dibangun ke dalam divakum dalam berkendara Secara

umum, universal motor yang diproduksi dalam dua jenis :

1. Konsentrat-tiang, jenis tidak kompensasi (daya mengomel rendah)

2. Distributed bidang kompensasi jenis daya ( daya tinggi mengomel )

Motor tidak kompensasi memiliki dua kutub salien yang hanya luka

seri 2 tiang dc bermotor kecuali bahwa seluruh jalur magnet dilaminasi

13
Aktuator
Motor Universal

(gambar. 2.3). stator dilaminasi diperlukan karena fluks bolak ketika motor

dioperasikan dari ac supply. Armatur adalah tipe luka dan mirip dengan dc

kecil motor. Itu pada dasarnya terdiri dari inti dilaminasi memiliki salah slot

lurus atau miring dan komutator yang mengarah dari gulungan dinamo adalah

terhubung. didistribusikan lapangan jenis kompensasi motor memiliki inti

stator mirip dengan motor split-fase dan luka angker mirip dengan dc kecil

bermotor.

Kompensasi berliku digunakan untuk mengurangi tegangan reaktansi

hadir dalam angker ketika motor berjalan pada ac suplai tegangan ini

disebabkan oleh bolak fluks dengan tindakan transformator (gambar.2.3)

Dalam motor tidak kompensasi 2 tiang, tegangan yang disebabkan oleh

tindakan transformator dalam kumparan selama periode pergantian yang tidak

cukup untuk menyebabkan masalah komutasi serius. Selain itu, sikat-resistensi

yang tinggi digunakan untuk membantu pergantian.

Sebagaimana dijelaskan dalam gambar 2.3, motor tersebut

mengembangkan torsi searah, terlepas dari apakah mereka beroperasi pada dc

supply. Produksi torsi searah, ketika motor berjalan pada ac supply dapat

dengan mudah dipahami dari gambar 2.7. Motor bekerja pada prinsip yang

sama sebagai arus DC Motor, efisiensi gaya antara fluks tiang utama dan arus

pembawa dinamo konduktor. Hal ini berlaku terlepas dari apakah saat ini

bolak-balik atau langsung (gambar. 2.8)

berdasarkan besaran torsi :

14
Aktuator
Motor Universal

Bila motor dihubungkan dengan sumber tegangan AC, pada saat ½

periode positif motor berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Pada ½ periode negatif , dan menurut “hukum tangan kiri” dinyatakan: apabila

tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub U dan S, maka garis-garis gaya

yang keluar dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan arus didalam

kawat mengalir searah dengan arah keempat jari, sehingga kawat tersebut akan

mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan ibu jari, seperti terlihat pada

gambar berikut.

15
Aktuator
Motor Universal

Motor universal terdiri dari sebuah rotor yang biasa disebut armatur

atau jangkar, dengan lilitan kumparan sekelilingnya, dan diujung poros

diletakkan ko mutator yang dibagiatas beberapa lamel. Pada permukaan

komutator diletakan sikat karbon yang berfungsi untuk mengalir arus dari

sumber luar ke dalam jangkar motor. Saat arus mengalir ke dalam jangkar, maka

di jangkar akan timbul medan magnit, sehingga jangkar akan berputar diantara

kutub magnit yang berada di stator motor. Hampir semua motor universal

memiliki kipas pendingin di bagian ujung porosnya. Motor universal banyak

digunakan pada peralatan listrik dengan ukuran kecil dan sedang, seperti

pengisap debu, mesin jahit dan sejenisnya. Motor universal bisa dioperasikan

dengan sumber arus searah atau bolak-balik. Kecepatan motor bisa diatur

dengan menggunakan rheostat, penyearah, atau perubahan kedudukan sikat

karbon yang melewati jangkar motor.

16
Aktuator
Motor Universal

2.3 Kontruksi Motor Universal

Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang

dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan

medan dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah

arus medan dan arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus

AC. Torka yang dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan

setiap setengah siklus ketika arus berubah arah melewati komutator.

Motor universal banyak digunakan pada peralatan listrik dengan

ukuran kecil dan sedang, seperti Vakum pembersih, bor tangan, mixer dan

sejenisnya. Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur

kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang

ditekan dan dilepaskan.

17
Aktuator
Motor Universal

2.3.1 Stator (Bagian Motor Yang Diam)

Stator untuk jenis ini juga agak berbeda karena selain terbuat dari plat

besi seperti pada stator motor kapasitor dan juga motor fasa terpisah stator ini

juga bisa terbuat dari magnet permanen tanpa lilitan.

Dari bagian stator dapat diibagi menjadi beberapa bagian antara lain

sebagai berikut :

a. Body motor (frame)

Fungsi utama dari body atau frame sebagai bagian

dari tempat mengalirnya fluxmagnet yang dihasilkan kutub-kutub

magnet, karena itu beban motor dibuat dari bahan feromagnetik.

Disamping itu badan motor ini berfungsi untuk meletakkan alat-alat

tertentu dan melndungi bagianbagian mesin lainnya. Biasanya pada

motor terdapat papan nama yang bertuliskan spesifikasi umum dari

motor.

18
Aktuator
Motor Universal

b. Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet

Sebagai mana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada

motor arus searah dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dibuat

dengan prinsip elektromagnetis. Lilitan penguat magnet ini berfungsi

untuk mengalirkan arus listrik agar terjadi proses elektromagnetis.

c. Sikat carbon

Berfungsi sebagai penerus arus listrik yang melalui kumparan

kemudian diteruskan ke komutator ataupun sebaliknya, sehingga dengan

adanya aliran arus yang terus menerus akan menghasilkan putaran.

Sebenarnya motor jenis ini sangat rentan dengan kerusakan terutama

pada bagian angker yang mudah lemah karena putaran yang terlalu tinggi, juga

pada bagian sikat karbon yang mudah habis. Pada motor universal ini jangan

19
Aktuator
Motor Universal

terlalu lama untuk penggunanya, jika sudah terasa panas sebaiknya berhenti

sejenak, dari pada alat kita rusak.

2.3.2 Rotor

Rotor disebut juga jangkar (armature) yaitu bagian yang berputar.

Rotor terdiri dari dua bagian yaitu jangkar dan komutator. Jangkar adalah

tempat belitan kawat email dan ujung-ujung belitanya ditempatkan pada

komutator yang sesuai dengan langkah belitan jangkar.

2.3.3 Komutator

Pada permukaan komutator diletakan sikat karbon yang berfungsi

untuk mengalir arus dari sumber luar ke dalam jangkar motor.

20
Aktuator
Motor Universal

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan

rotor memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang

yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya.

Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar stator dan rotor motor universal

21
Aktuator
Motor Universal

22
Aktuator
Motor Universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan

dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan

dilepaskan. Motor universal adalah motor arus bolak balik , konstruksi

maupun karakteristik motor universal sama dengan motor arus searah .

Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan

bolak balik atau denga tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama.

Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole)

maupun stator silinder (non salient). Motor universaldengan stator sepatu

kutub umumnya beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah.

Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt.

Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban

dipasang kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya

bertambah lagi. Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan

dengan cara memasang tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri

dengan motor listrik. Tahanan depan yang di atur bervariasi pada motor listrik

akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi

tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari motor listrik.

Pengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam

beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi lilitan medan,

sehingga fluksi medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor

listrik.

23
Aktuator
Motor Universal

Dengan pengaturan tap-tap lilitan medan (impedansi medan) maka

kecepatan motor dapat diatur. Kopel start motor universalcukup besar dan

kecepatannya bervariasimenurut beban. Di bawah diperlihatkan gambar

rangkaian motor universal dengan variasi kecepatan.

Gambar 07.(a) Motor universal dengan pengaturan kecepatan

Gambar 07 (b) Motor universal dengan pembalik arah putaran

Di atas telah dijelaskan bahwa motor ini dapat dijalankan dengan

sumber AC maupun DC karena sifatnya ini maka motor ini juga mempunyai

belitan medan dan jangkar yang tidak jauh berbeda denganmotor DC

umumnya. Motor jenis ini banyak digunakan pada alat rumah tangga misalnya

blender, mixer, mesin jahit dan sebagainya.

24
Aktuator
Motor Universal

Karakteristik motor universal AC dan DC cukup berbeda karena motor

universal dengan sumber tegangan AC, tegangan reaktans jatuh di dalam

medan dan gandar kumparan menyerap sebagian tegangan yang diberikan.

Oleh sebab itu, torsi dan arus ggl lawan perputaran yang dibangkitkan pada

gandar kumparan lebih kecil dan kecepatannya cenderung menjadi lebih

rendah dibandingkan dengan sumber tegangan DC.Selain itu dengan sumber

tegangan AC, rangkaian megnetis menjadi cukup jenuh pada puncak

gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil dibandingkan dengan

sumber tegangan DC. Pada nilai rms yang sama, torsi cenderung lebih tinggi

dengan sumber tegangan AC dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

Adapun perbedaannya yaitu:

Secara umum motor universal mempunyai sifat-sifat yang sama

seperti motor DC seri, pada pembebanan ringan motor berputar dengan cepat

dan menghasilkan kopel yang kecil, namun untuk motor yang sama bila

dihubungkan tegangan AC umumnya didapatkan putaran yang lebih

tinggi.Nilai arus pada motor dengan supply AC yang terukur lebih kecil

dibandingkan pada motor dengan supply DC.

25
Aktuator
Motor Universal

2.4 Karakteristik Motor Universal

Motor universal mempunyai karakteristik seri karena berputar pada

kecepatan rata-rata bila bebannya juga rata-rata, dan apabila bebannya

dikurangi maka kecepatannya akan naik. Motor ini mempunyai sifat sifat-sifat

yang sama seperti motor DC seri. Pada pembebanan ringan motor berputar

dengan cepat dan menghasilkan kopel yang kecil. Tetapi pada keadaan

pembebanan yang berat, maka motornya berputar secara perlahan-lahan

dengan torsi yang besar. Jadi, motor mengatur kecepatannya sesuai dengan

beban yang dihubungkan ke motor tersebut. Motor jenis ini banyak ditemui

antara lain pada: dinamo mesin jahit rumah, mesin bor, mixer, dan lainnya

Gambar 2.1 karakteristik kecepatan motor universal.

Untuk motor yang sama bila dihubungkan sumber tegangan AC

umumnya didapatkan putaran lebih tinggi. Putaran motor universal biasanya

tinggi, apalagi dalam keadaan tanpa beban (lihat gambar2.1). Maka dari itu,

biasanya motor universal dihubungkan langsung dengan beban sehingga

26
Aktuator
Motor Universal

putaran motor yang tinggi bisa berkurang dengan pembebanan tersebut.

Prinsip kerja motor universal mudah dimengerti dibandingkan dengan prinsip

kerja motor DC. Berdasarkan persamaan torsi

T= k Ia φ

dengan : T = momen kopel (Nm)

k = angka konstanta pembanding Ia = arus jangkar (ampere)

φ = fliks magnet (kg/A.s2 atau tesla)

Bila motor dihubungkan dengan sumber tegangan AC, pada saat ½

periode positif (gambar 2.3a), motor berputar berlawanan dengan arah putaran

jarum jam. Pada ½ periode negatif (gambar 2.3b), dan menurut “hokum

tangan kiri” dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub

U dan S, maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus

telapak tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah dengan arah

keempat jari, sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang arahnya

sesuai dengan ibu jari, seperti terlihat pada gambar 2.2.

27
Aktuator
Motor Universal

Motor tetap berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam,

karena perubahan arah arus pada kumparan penguat saatnya bersamaan

dengan perubahan arah arus pada rotor. Dalam hal ini arus jangkar menjadi

negatif (-Ia) dan fluks magnet menjadi (-φ). Jadi T = k (-Ia) (-φ) nilainya tetap

sama dengan keadaan pertama (positif). Dengan demikian, meskipun

dihubungkan dengan sumber tegangan AC, arah putaran tidak berubah.

Bila arus bolak balik diberikan pada motor universal, kuat medan

stator dan rotor akan berubah-ubah dalam fasa waktu yang tepat. Keduanya

akan berubah arah pada saat yang sama, akibatnya torsi akan selalu pada arah

yang sama meskipun terjadi pembentukan sinyal magnetis dua kali frekuensi

28
Aktuator
Motor Universal

jala-jala listrik. Torsi rata-rata akan dihasilkan, dan penampilan motor

universal AC umumnya akan serupa dengan motor universal jenis DC.

Karakteristik motor universal AC dan DC cukup berbeda karena dua

alasan:

a. Motor universal dengan sumber tegangan AC, tegangan reaktans

jatuh didalam medan dan gandar kumparan menyerap sebagian tegangan yang

diberikan. oleh sebab itu, torsi dan arus ggl lawan perputaran yang

dibangkitkan pada gandar kumparan lebih kecil dan kecepatannya cenderung

menjadi lebih rendah dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

b. Dengan sumber teganga AC, rangkaian magnetis menjadi cukup

jenuh pada puncak gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil

dibandingkan dngan sumber tegangan DC. Pada nilai rms yang sama, torsi

cenderung lebih kecil dan kecepatannya lebih tinggi dengan sumber tegangan

AC dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

2.5 Pengaturan Kecepatan

1. Definisi Kecepatan Putaran

Pengatur Kecepatan atau speed kontrol merupakan suatu peralatan

yang bisa mengontrol kecepatan motor induksi satu fasa dengan system

pengontrolan dari luar. Disebut pengontrolan dari luar karena pengontrolan

kecepatan menggunakan suatu rangkaian atau alat yang bukan dari bagian

motor itu sendiri. Pengontrolan kecepatan ada yang dari dalam itu sendiri,

29
Aktuator
Motor Universal

yaitu dengan menggunakan sistem kopling. Tapi sistem motor kopling saat

berada dalam kecepatan rendah mengalami penekanan yang kuat,

sedangkan medan magnet berputar dalam motor masih sama, sehingga

motor mengalami panas.

Penggunaan pengatur kecepatan sangat berguna berguna dalam

kehidupan sehari-hari, seperti halnya pada perindustrian yang setiap alat

yang berputar selalu berhubunga dengan motor. Oleh karena itu setiap hal

yang berhubungan dengan karakteristik, efisiensi, dan perilaku motor yang

menguntungkan maupun merugikan perlu dipelajari.

Faktor utama yang menentukan besarnya pembangkitan tegangan

yang melawan arus pada motor adalah kecepatan. Karena itu semua motor

cenderung menarik arus yang lebih besar selama periode pengasutan (arus

awal) dibandingkan ketika motor berputar pada kecepatan kerja (arus

jalan).

Sering kecepatan motor harus diubah untuk memenuhi permintaan

beban. Pada pokoknya pengendali kecepatan motor dapat diklasifikasikan

menjadi empat bagian, yaitu:

a. Motor kecepatan banyak

Motor indusi dengan lilitan kecepatan banyak cocok untuk pemakaian

yang memerlukan kecepatan sampai dengan empat kecepatan yang berbeda.

Kecepatan ini dipilih dengan menghubungkan lilitan pada konfigurasi yang

berbeda dan sangat konstan pada tiap-tiap penyetelan. Motor kecepatan

30
Aktuator
Motor Universal

banyak ada dua jenis kecepatan yang utama, yaitu: motor lilitan terpisah dan

motor berurutan. Sering ditemukan pada kipas ventilasi dan pompa.

b. Penggerak kecepatan variable

Penggerak kecepatan variabel digunakan untuk menyeediakan control

kecepatan dengan proses rentang. Penggerak kecepatan variabel dapat

ditunjuk dengan variasi nam, misalnya: penggerak kecepatan yang dapat

diatur, penggerak penggerak frekuensi yang dapat diatur, dan inverter

frekuensi variabel.

Penggerak kecepatan variabel dengan listrik adalah sistem listrik yang

disusun dari motor, pengontrol operator (manual atau otomatis). Alat ini

mampu mengatur kecepatan maupun torsi dari motor, pengontrol penggerak,

dan pengontrol operator (manual atau otomatis). Sistem penggerak listrik arus

bolak-balik atau arus searah digunakan pada setiap pemakaian dimana

pengendali pengasut sederhana dari motor tidak cukup.

Pengontrol penggerak adalah alat elektronik yang dapat mengontrol

kecepatan, torsi dan arah dari motor AC atau DC. Fungsi kontrol umum yang

berkaitan dengan penggerak kecepatan yang dapat diatur meliputi:

1) Kecepatan yang diatur sebelumnya. Kecepatan yang diatur

sebelumnya menunjuk pada satu atau lebih kecepatan yang pas

dimana penggerak harus bekerja.

2) Kecepatan kerja. Kecepatan kerja adalah ukuran kerja plat nama

pembuat dimana motor akan membangkitkan horsepower kerja pada

31
Aktuator
Motor Universal

beban dan tegangan kerja. Pada penggerak DC, ini biasanya titik

dimana tegangan jangkar penuh diberikan dengan penguat medan

ukuran kerja. Pada sistem AC, biasanya titik dimana 50 Hz dipakai

pada motor induksi

3) Rentang kecepatan. Rentang kecepatan berkisar dari kecepatan

minimum sampai dengan kecepatan maksimum dimana motor harus

bekerja dibawah kondisi beban torsi konstan atau variabel. Rentang

kecepatan 50:1 untuk motor dengan kecepatan tertinggi 1800 rpm

berarti motor harus beroperasi dengan kecepatan 36 rpm, dan masih

bertahan didalam spesifikasi penghambat. Pengontrol mampu

mengontrol rentang kecepatan yang lebih lebar dibandingkan

dengan motor sebabtidak ada pembatas termal (hanya listrik).

4) Pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan adalah ukuran

numerik, dalam persen, mengenai seberapa akurat kecepatan motor

dapat dipertahankan. Ini adalah persentase perubahan pada

kecepatan antara beban penuh dan tanpa beban. Kemampuan

penggerak mengoperasikan motor pada kecepatan antara beban

penuh konstan (dengan beban yang bervariasi) tanpa ”hunting”

(dengan menambah kecepatan dan mengurangi kecepatan berganti-

ganti). Ini dikaitkan dengan kedua karakteristik beban yang

digerakkan dan konstanta listrik pada rangkaian penggerak pengatur.

32
Aktuator
Motor Universal

5) Pengontrol regeneratif. Penggerak regeneratif terdiri dari

kemampuan yang menurut aslinya dan atau semikonduktor daya

pengontrol aliran daya untuk dan dari motor.

c. Pengendali Motor Induksi Rotor Lilit

Rotor motor dikonstruksi dengan lilitan yang dibawa keluar dari motor

melalui slip ring pada poros motor. Lilitan tersebut dihubungkan pada

pengontrol yang menempatkan tahanan variabel seri dengan lilitan. Dengan

mengubah jumlah tahanan luar yang dihubungkan pada rangkaian rotor,

kecepatan motor lilit yang paling umum dengan rentang 300 hp atau lebih.

Gambar 2.12 menunjukkan rangkaian daya untuk mengontrol motor

rotor. Rangkaian terdiri dari pengasut magnetis (M), yang menghubungkan

rangkaian primer dengan Iin, dan dua kontaktor akselerasi sekunder (S dan

H), yang mengontrol kecepatan. Ketika bekerja pada kecepatan rendah,

kontaktor S dan H keduanya membuka dan tahanan penuh diselipkan pada

rangkaian kedua motor.

33
Aktuator
Motor Universal

Keterangan :

R : Hambatan

H : Saklar H

S : Saklar S

M : Pengasut magnetis

L1-L3 : lilitan r, s, t

Apabila kontaktor S menutup, bagian dari tahanan total pada rangkaian

diparalel, akibatnya kecepatan bertambah. Apabila kontaktor H menutup,

maka semua tahanan pada rangkaian sekunder motor di bypass, jadi motor

berputar pada kecepatan maksimum.

Kelemahan penggunaan tahanan pada kontrol kecepatan pada motor

induksi rotor lilit adalah banyak panas yang didisipasi pada tahanan, karena

itu efesiensinya rendah. Pengaturan kecepatan juga jelek, karena untuk

tahanan tertentu kecepatan berubah sangat menyolok jika beban mekanis

berubah.

d. Pengontrol Motor DC

Teknologi penggerak DC adalah bentuk tertua dari pengaturan

kecepatan listrik. Kecepatan motor DC adalah yang paling sederhana untuk

dapat diatur dan dapat diatur pada rentang yang sangat luas. Karena kecepatan

motor DC dapat diatur dengan mengubah tegangan pada jangkar, medan atau

keduanya.

34
Aktuator
Motor Universal

Pengatur tegangan jangkar dari motor DC menggambarkan metode

pengatur kecepatan elektronik dengan variasi tegangan jangkar. Kecepatan

motor berbanding langsung dengan tegangan yang diberikan pada jangkar.

SCR adalah elemen pengatur daya utama rangkaian. Konduksi dari SCR

dikontrol dengan pengaturan potensiometer referensi kecepetan, yang

mengatur waktu ON dari SCR tiap setengah siklus positif dan juga pengatur

tegangan yang diberikan pada jangkar.

Input AC diberikan langsung pada SCR, sebab SCR akan

menyearahkan (mengubah menjadi arus searah) dan juga mengontrol

tegangan. Penyearah jembatan digunakan untuk mengubah arus bolak balik

menjadi arus searah yang diperlukan untuk rangkaian medan bekerja.

Penggerak DC jangkar tegangan terkontrol adalah penggerak torsi konstan

yang mempunyai kemampuan kerja torsi untuk setiap penambahan kecepatan

sampai kecepatan kerja basis motor.

Penggerak DC medan tegangan terkontrol menyediakan horsepower

konstan dan torsi variabel. Kelemahan medan adalah aksi pengurangan arus

yang diberikan pada medan shunt motor DC. Aksi ini memperlemah kekuatan

medan magnet dan karena itu arus jangkar dan kecepatan bertambah.

Gambar2.8 menggambarkan pengaturan medan motor DC yang digunakan

untuk aplikasi medan tegangan terkontrol.

35
Aktuator
Motor Universal

Selama operasi steady state normal, converter satu bertindak sebagai

penyearah memberikan daya pada motor. Selama periode tersebut, pulsa

gerbang disembunyikan dari converter dua sehingga tidak aktif. Apabila

kecepatan motor dikurangi, rangkaian motor menyembunyikan pulsa pada

converter satu dan secara serentak memberikan pulsa pada converter dua.

Selama periode tersebut converter motor bertindak sebagai generator, dan

konverter dua menghantarkan arus pada jangkar pada arah yang terbalik. Arus

tersebut membalik torsi dan kecepatan motor turun dengan cepat.

Metode lain untuk menghasilkan regenerasi pada motor DC adalah

pembalikan medan. Ini dicapai dengan pengubahan arah arus pada medan

motor, yang membalik polaritas GGL lawan motor pada aksi generator.

36
Aktuator
Motor Universal

e. Pengaturan Putaran Motor Universal

Pengaturan kecepatan motor universal adalah dengan cara mengatur

besar tegangan yang diberikan kepada motor ini. Motor universal

merupakan motor yang dapat bekerja dengan sumber tegangan AC maupun

DC, sehingga pengaturan tegangannya pun dapat dilakukan dengan dua

macam yaitu pengaturan dalam bentuk sumber tegangan AC dan

pengaturan dalam bentuk sumber tegangan DC.

Semakin besar tegangan yang diberikan kepada motor universal ini,

maka semakin besar pula kecepatan putarnya. Dan sebaliknya, semakin

kecil tegangan yang diberikan kepadanya, maka semakin kecil pula

kecepatannya. Pengaturan motor jenis ini termasuk dalam pengaturan

motor solid state yaitu dengan menggunakan thyristor (Triac) sebagai

pengatur tegangan

2.6 Diac dan Triac sebagai Pengontrol Motor AC

Salah satu motor 1 fasa yang dapat diatur kecepatan putarannya adalah

motor dengan kutub terlindung (sheeding coil). Penggunaan dari motor

sheeding coil antara lain menjalankan kipas angin dan alat pengering rambut.

Agar pengaturan kecepatan putaran motor tersebut efisien, maka

digunakan komponen diac dan triac, lihat gambar 2.6a

37
Aktuator
Motor Universal

Cara kerja dari pengaturan diatas adalah:

Apabila kedudukan tahanan potensiometer (R2) dalam keadaan

maksimum dan saklar S ditutup, maka motor belum berputar karena tegangan

gate atau tegangan kapasitor belum cukup memberikan pengapian pada diac.

Kedudukan tahanan R2 diatur sedikit demi sedikit sehingga

tahanannya menjadi berkurang, menyebabkan tegangan kapasitor terpenuhi

dan memberikan pengapian pada diac. Karena diac sudah ON maka akan

mentrigger kepada triac dan selanjutnya triac konduk, mengakibatkan motor

berputar lambat.

Dengan mengubah-ubah tahanan potensiometer R2 maka akan

diperoleh kecepatan putaran motor yang berbeda. Bentuk arus gate dan daya

yang diberikan pada motor dapat dilihat pada gambar 2.20b

38
Aktuator
Motor Universal

Dengan pemesangan C pada rangkaian gate akan terjadi penundaan

waktu pentriggeran pad ½ periode pertama, tetapi pada periode-periode

selanjutnya beban mendapat energi penuh.

2.7 Komponen Pengatur Tegangan AC

1. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk

menghambat aliran listrik. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

memilih resistor yaitu :

a. Toleransi, yaitu resistor yang diproduksi nilainya tidak selalu tepat.

b. Kestabilan yaitu nilai resistor tidak berubah akibat temperature tinggi

atau pemakaian yang lama.

c. Tingkat daya yaitu kemampuan maksimum resisitor dalam membatasi

energi atau arus listrik yang melewatinya.

Komponen ini berbentuk kecil dan memiliki gelang bervariasi gelang

-gelang warna ini adalah menunjukkan besar dan kecilnya nilai tahanan arus

39
Aktuator
Motor Universal

didalamnya. Warna gelang tersebut sangat penting bagi penggemar

elektronika. Umumnya berbentuk kecil dengan 2 kaki, kompenen ini tidak

memiliki kutub negatif ataupun positif. Sehingga pemasangannya boleh

terbalik, asalkan nilainya sama dengan nilai yang diinginkan. resistor diberi

simbol:

Resistor diberi nilai secara standard dan besarnya nilai tersebut sudah

tertera dibadan resistor. Nilai resisitor ditentukan dengan kombinasi gelang

gelang warna dan setiap posisi gelang mempunyai arti sendiri. Arti dari gelang

–gelang berwarna pada resistor ditunjukkan pada tabel berikut :

40
Aktuator
Motor Universal

2. Kapasitor

Kondensator adalah komponen yang dapat menyimpan arus listrik

sampai batas yang ditentukan.kapasitor berasal dari kata “kapasitance´ atau

kapasitas yang artinya kemampuan untuk menyimpan arus listrik.

Pada dasarnya kapasitor terdiri dari dua keping penghantar yang

disekat. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat disebut Dielektrikum. Bahan

penyekat yang biasa diginakan untuk dielektrik adalah : keramik, kertas,

mika, elektrolit.

Pemasangan kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika mempunyai

maksud dan tujuan sebagai berikut :

a. Sebagai penghubung / kopling yang menghubungkan masing–

masing bagian dalam suatu rangkaian

b. Memisahkan arus bolak-balik dari arus searah

c. Sebagai filter yang dipakai pada rangkain catu daya

d. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar

e. Menghemat daya dalam rangkaian lampu TL

f. Menghilangkan loncatan bunga api dalam rangkaian saklar

41
Aktuator
Motor Universal

Macam-macam kondensator Menurut bentuk dan fungsinya ada

beberapa kondensator sebagai berikut :

a. Kondensator bola, yaitu kondensator yang berbentuk bola konsentris.

b. Kondensator silinder, yaitu kondensator yang berbentuk silinder

konsentris.

c. Kondensator keping sejajar.

d. Kondensator keramik, yaitu kondensator yang dibungkus dielektrikum

mika.

e. Kondensator variabel (VARCO), yaitu kondensator yang kapesitasnya

dapat diubah-ubah.

f. Kondensator gulung, yaitu kondensator keping sejajar yang digulung

karena panjangnya keping sejajar untuk kapasitas yang besar.

Kondensator elektrolit (ELCO), yaitu kondensator yang

dielektrikumnya larutan atau pasta elektrolit untuk memperbesar kapasitas.

Untuk kondensator ini kaki – kaki kondenstor merupakan elektroda (katoda

dan anoda), sehingga dalam pemasangan kaki positif dan negatif tidak boleh

terbalik.

42
Aktuator
Motor Universal

3. Diac

Diac adalah dua buah dioda yang disambungkan berlawanan. Diac

digunakan sebagai pengapian dari triac. Konstruksi diac hampir sama

susunannya dengan transistor.lihat gambar 4.9a berikut:

Apabila tegangan positip A dinaikkan terus terhadap B, maka pada

suatu saat tertentu j2 akan break down dan menyebabkan arus mengalir pada

diac. Arus dari diac ini selanjutnya digunakan untuk mentrigger triac.

Jika B lebih positip terhadap A, maka j2 forward dinaikkan j1 reverse.

Supaya diac dapat mengalirkan arus dari B ke A, maka tegangan B harus

dinaikkan sehingga mencapai titik break down dari j1.

Untuk mendapat tegangan brek down dari diac atau untuk memperoleh

titik pengapian dari diac, maka umumnya digunakan kapasitor. Pada

umumnya diac mempunyai brek over voltage antara 25 volt sampai 35 volt.

Oleh karena itu, walaupun diac sudah break down, tetapi asal tegangannya

tidak melebihi dari 35 volt mak diac tidak akan rusak.

43
Aktuator
Motor Universal

Apabila diac diukur dengan ohm meter, maka jarum ohm meter tidak

akan menunjuk, karena tahanannya tinggi sekali (selalu reverse).

4. Triac

Triac merupakan dua buah SCR yang terhubung secara paralel. Lihat

gambar 2. 10a dan gambar 2.10b

Triac berbeda dengan SCR karena triac dapat mengendalikan atau

menghantarkan arus dalam kedua arah. Dalam keadaan off tidak ada arus yang

dapat mengalir diantara kedeua terminal yaitu Main Terminal 1 (MT1) dan

Main Terminal 2 (MT2). Ketika triac ON, maka tahanan dalam antara MT2

dan MT1menjadi sangat rendah.

Apabila MT2 lebih positip terhadap MT1, maka arus mengalir dari

MT2 ke MT1 dan sebaliknya apabila MT1 lebih positip terhadap MT2, maka

arus mengalir dari MT1 ke MT2. gambar 2.10c memperlihatkan karakteristik

dari triac.

44
Aktuator
Motor Universal

Pada keadaan forward, maka G lebih positip terhadap MT1 dan dalam

keadaan reverse, G lebih negatip terhadap MT2. pemasangan triac di dalam

rangkaian MT2 dengan MT1 tidak boleh ditukarkan, apabila ditukarkan maka

kondisi ON dan OFF triac berbeda

45
Aktuator
Motor Universal

2.8 Rangkaian Pembangkit Modulasi Lebar Pulsa (PWM)

Pulsa PWM dibangkitkan dari perbandingan sinyal referensi (Vref)

dan sinyal kontrol (Vcont). Sinyal PWM ini digunakan untuk melakukan

pengontrolan besarnya waktu Ton dan Toff yang merupakan representasi dari

perbandingan kedua sinyal tersebut. Pembangkit PWM diperlihatkan seperti

gambar berikut ini dimana sinyal PWM dihasilkan oleh sebuah komparator.

Tegangan kontrol dan gelombang segitiga yang dihasilkan oleh

rangkaian pembangkit gelombang dan rangkaian pembagi tegangan

diinputkan dikedua input komparator. Komparator ini akan memodulasi

46
Aktuator
Motor Universal

gelombang yang masuk yang akan menghasilkan suatu sinyal pengendali

berupa gelombang PWM (Mohan et al, 1989)

a. Pembanding (comparator) Sebuah pembanding adalah rangkaian

dengan dua tegangan input (membalik dan tidak membalik) dan satu

tegangan keluaran. Bila masukan tak membalik lebih besar dari pada

masukan membalik, pembanding menghasilkan tegangan keluaran

yang tinggi. Bila masukan tak membalik lebih kecil dari pada masukan

membalik, keluarannya rendah (Malvino, 1994). Cara yang paling

sederhana untuk membuat sebuah pembanding adalah dengan

memasang sebuah OpAmp tanpa tahanan umpan balik. Sebuah

pembanding dapat dilihat pada gambar dibawah

b. Ramp Generator Ramp generator adalah sebuah rangkaian yang

melaksanakan operasi matematik karena dapat menghasilkan tegangan

keluaran yang sebanding dengan tegangan masukan. Pada prinsipnya

47
Aktuator
Motor Universal

ramp generator merupakan sebuah rangkaian yang bekerja seperti

integrator (Malvino, 1994). Pemakaian yang lazim adalah penggunaan

tegangan yang tetap untuk menghasilkan suatu lerengan (ramp) atau

sinyal gigi gergaji pada tegangan keluaran. Sebuah lerengan adalah

tegangan yang naik atau turun secara linear. Dengan menggunakan Op-

Amp, maka ramp generator dapat dibuat yaitu rangkaian yang

menghasilkan sebuah lerengan dari masukan empat persegi (gelombang

kotak). Gambar dibawah adalah sebuah integrator yang prinsip

kerjanya sama dengan ramp generator.

Integrator

c. Optocoupler

Sebuah optocoupler (Optoisolator) menggunakan led dan komponen

foto dioda, foto transistor atau foto diac dalam satu kemasan. Pada

48
Aktuator
Motor Universal

optocoupler driver triac, terdapat led pada sisi inputnya dan foto diac

pada sisi outputnya. Modulasi lebar pulsa merupakan input led dan

resisitor seri mengatur arus yang menyuplai led. Kemudian cahaya dari

led mengenai foto diac dan akan mengatur arus balik pada rangkaian

output. Saat lebar pulsa PWM berubah, jumlah cahaya yang dihasilkan

juga akan berubah. Ini berarti tegangan output berubah bersamaan

dengan berubahnya tegangan input. Keuntungan pokok optocoupler

adalah terjadinya isolasi elektrik antara rangkaian input dan output.

Dengan optocoupler, hanya terdapat kontak input dan output dalam

bentuk pancaran sinar. Oleh karena itu dimungkinkan untuk

mengisolasi resistansi antara dua rangkaian dalam orde ribuan mega

Ohm. Isolasi seperti ini berguna dalam aplikasi tegangan tinggi dimana

dapat memisahkan rangkain tegangan tinggi dengan rangkain kontrol

tegangan rendah. Pada pengaturan kecepatan pada motor universal,

pulsa PWM yang dihasilkan oleh komparator digunakan untuk

menggerakkan optocoupler. Sehingga tegangan pada motor dapat

diatur berdasarkan sinyal PWM.

49
Aktuator
Motor Universal

2.9 Rangkaian Pembangkit Modulasi Lebar Pulsa (PWM)

Resistansi R tidak terhubung poin seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.12. kapasitor C yang digunakan di seluruh titik kontak untuk

mengurangi memicu dihasilkan karena pembukaan dan penutupan titik-titik

ini. Selain itu, mencegah pitting kontak.

Diketahui motor universal 1 fasa berputar dengan kecepatan 2000 rpm,

arus yang mengalir 1,0 A dengan sumber dc 220 V. Jika motor terhubung ke

sumber Ac 220 V, dan arus 1,0 A (rms), Hitung kecepatan torsi dan faktor

daya pada motor, jika jika tahanan jangkar Ra = 20 Ω dan arus jangkar

indektasi jangkar = ta = 0,4 H

50
Aktuator
Motor Universal

Pengaturan kecepatan motor universal adalah dengan cara mengatur

besar tegangan yang diberikan kepada motor. Motor universal merupakan

motor yang dapat bekerja dengan sumber tegangan ac maupun dc, sehingga

pengaturan tegangannya pun dapat dilakukan dengan dua macam yaitu

pengaturan dalam bentuk sumber tegangan ac dan pengaturan dalam bentuk

sumber tegangan dc. Semakin besar tegangan yang diberikan kepada motor

universal ini, maka semakin besar pula kecepatan putarnya. Sebaliknya,

semakin kecil tegangan yang diberikan kepadanya, maka semakin kecil pula

kecepatannya.

51
Aktuator
Motor Universal

BAB 3

MOTOR AC

3.1 DEFINISI MOTOR LISTRIK AC

Motor Ac adalah sebuah motor lisatrik yang digerakkan oleh

alternating current atau arus bolak balik (AC). umumnya, motor AC terdiri

dari dua komponen utama yaitu stator dan rotor. seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya pada motor DC, stator adalah bagian yang diam dan letaknya

berada di luar. stator mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik

dan nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar. bagian yang

kedua yaitu rotor. rotor adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di

dalam (di sebelah dalam stator). rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang

bekerja pada poros dimana torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang

berputar.

52
Aktuator
Motor Universal

3.3.1. Pengklasifikasian berdasarkan jenis motornya.

1. Motor induksi

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang

paling luas digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini

bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus

rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,tetapi merupakan arus

yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor

dengan medan putar (rotating magneticfield) yangdihasilkan oleh arus stator.

Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-

hari baik di industri mau pun dirumah tangga. Motor induksi yang umum

dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi

3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di

dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi 1-

fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak digunakan terutama

untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin,lemari es, pompa air,mesin

cucidan sebagainya. karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran

yang rendah.Bentuk gambaran motor induksi 3-fasa diperlihatkan pada

gambar 1 ,dan contoh penerapan motor induksi ini diindustry diperlihatkan

pada gambar 2.

53
Aktuator
Motor Universal

Data-data motor induksi mengenai daya,tegangan dan data lain yang

berhubungan dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama

54
Aktuator
Motor Universal

(nameplate) motor induksi. Contoh data yang ditampilkan pada plat nama

motor induksi ini diperlihatkan pada gambar 3.

a) Kontruksi Motor Induksi

Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting seperti

yang diperlihatkan pada gambar4. sebagai berikut.

1. Stator: Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan

yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada

kumparan rotornya.

55
Aktuator
Motor Universal

2. Celah : Merupakan celah udara: tempat berpindahnya energy dari

stator ke rotor.

3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi

magnet dari kumparan stator yang diinduksikan kepada rotor.

Bentuk konstruksi rotor sangkar motor induksi secara lebih rinci diperlihatkan

pada gambar 5.

56
Aktuator
Motor Universal

57
Aktuator
Motor Universal

b) Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari

kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor

induksi 3-fasayang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa,maka

kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-

58
Aktuator
Motor Universal

garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong

kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena

penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup,maka akan

mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan )rotor yang dialiri

arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator

sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan

torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan

medan induksi stator.

Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-

konduktor pada rotor,sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan Hukum

Lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator.Perbedaan

putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban,akan

memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus

induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor

pun akan bertambah besar. Jadi, Bila beban motor bertambah,putaran rotor

cenderung menurun.

Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada

slot- slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu.Jumlah kutup ini

menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang

diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan

makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan

59
Aktuator
Motor Universal

berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan

sinkron ini adalah sebagai berikut.

Ω sin k = 2.π.f(listrik,rad/dt)

=2.π.f/P(mekanik,rad/dt)

atau:

Ns= 60.f/P(putaran/menit,rpm)

yang mana:

f= frekuensi sumber AC(Hz) P = jumlah pasang kutup

Ns dan ω sin k = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator

Prinsip kerja motor induksi berdasarkan macam fase sumber tegangannya

dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut dibawah ini.

60
Aktuator
Motor Universal

c) Sumber 3-fase

Sumber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase.

Motor induksi 3-faseini mempunyai kumparan 3-fase yang terpisah antar satu

sama lainya sejarak 1200 listrik yang dialiri oleh arus listrik 3-fase yang

berbeda fase 1200 listrik antar fasenya,sehingga keadaan ini akan

menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti halnya kutup

magnet aktual yang berputar secara mekanik. Bentuk gambaran sederhana

hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutup Stator

diperlihatkan pada gambar 8.

61
Aktuator
Motor Universal

Bentuk gambaran fluk yang terjadi pada motor induksi 3-fasa diperllihatkan

pada gambar 9.(fluks yang terjadi pada kumparan 3-fase diasumsikan

sinusoidal seperti yang diperlihatkan pada gambar 9.a dengan arah fluks

positif seperti

Gambar.9.b)

62
Aktuator
Motor Universal

d) Sumber 1-fase

Pada dasarnya,prinsip kerja motor induksi 1-fasa sama dengan motor

induksi 2-fasa yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua

kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai

perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak

mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan

satu kumparan stator (kumparan utama).Khusus untuk motor kapasitor-start

kapasitor-run,maka motor ini dapat dikatakanbekerja seperti halnya motor

induksi 2-fasa yang simetris karena motor ini bekerja dengan kedua

63
Aktuator
Motor Universal

kumparannya (kumparan bantu dan kumparan utama) mulai dari start sampai

saat running (jalan).

Motor induksi 1-fase yang bekerja dengan satu kumparan stator pada

saat running (jalan) dapat dikatakan bekerja bukan berdasarkan medan putar,

tetapi bekerja berdasarkan gabungan medan maju dan medan mundur. Bila

salah satu medan tersebut dibuat lebih besar maka rotornya akan berputar

mengikuti perputaran medan ini. Bentuk gambaran proses terjadinya medan

maju dan medan mundur ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori

perputaran medan ganda seperti yang diperlihatkan pada gambar10.

Gambar10. memperlihatkan bahwa fluks sinusoidal bolak balik dapat

ditampilkan sebagai dua fluks yang berputar,dimana masing-masing fluks

bernilai setengah dari nilai fluks bolak-baliknya yang berputar dengan

kecepatan sinkron dengan arah yang saling berlawanan.

Gambar 10.a memperlihatkan bahwa fluks total yang dihasilkan sebesar

Φm adalah akibat pengaruh dari masing-masing komponen fluks A dan B

yang mempunyai nilai sama sebesar Φm/2 yang berputar dengan arah yang

berlawanan.Setelah fluks A dan B berputar sebesar +θ dan -θ

(padagambar10.b) resultan fluks yang terjadi menjadi 2 x (Φm/2) sin(2θ/2)

= Φm sinθ.Selanjutnya setelah seperempat lingkaran resultan fluks yang

terjadi(gambar10.c) menjadi nol karena masing-masing fluks A dan B

mempunyai harga yang saling menghilangkan. Setelah setengah lingkaran

64
Aktuator
Motor Universal

(gambar 3.6d)resultan fluks A dan bahkan menghasilkan –2 x(Φm/2) =-Φm

(arah berlawanan dengan gambar 10.a).Selanjutnya setelah tiga perempat

lingkaran (gambar 10.e)resultan fluks A dan B yang terjadi kembali nol karena

masing-masing fluksyang saling menghilangkan. Proses pada gambar10. ini

akan terus berlangsung sehingga terlihat bahwa medan fluks yang terjadi

adalah medan maju dan medan mundur karena pengaruh fluks magnet bolak

balik yang dihasilkan oleh sumber arus bolak balik.

2. Motor Sinkron

Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada

sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk

pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena

itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti

kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron

mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan

pada sistim yang menggunakan banyak listrik. Komponen utama motor

sinkron adalah : Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor

induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama

dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan

magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus

DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila

dihadapkan dengan medan magnet lainnya. Stator. Stator menghasilkan

65
Aktuator
Motor Universal

medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.

Motor sinkron ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh

persamaan matematis berikut :

Dimana: f = frekwensi dari pasokan frekwensi (Hz)

P= jumlah kutub (pool)

a) Prinsip Kerja Motor Sinkron

Kontruksi dari motor sinkron sama dengan kontruksi generator

sinkron. Adapun cara kerja motor sinkron dapat diuraikan sebagai berikut :

Bila kumparan stator atau armatur mendapatkan tegangan sumber bolak-balik

(AC) 3 phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks magnet putar. Fluks

magnet putar ini setiap saat akan memotong kumparan stator, sehingga pada

ujung-ujung kumparan.

stator timbul GGL armatur (Eam). Fluks putar yang dihasilkan oleh

arus bolak-balik tidak seluruhnya tercakup oleh kumparan stator. Dengan

perkataan lain, pada kumparan stator timbul fluks bocor dan dinyatakan

dengan hambatan armatur (Ram) dan reaktansi armatur (Xam).

Kumparan rotor terletak antara kutub-kutub magnit KU dan KS yang

juga mempunyai fluks magnet. Kedua fluks magnet tersebut akan saling

66
Aktuator
Motor Universal

berinteraksi dan mengakibatkan rotor berputar dengan kecepatan putar rotor

sinkron dengan kecepatan putar stator.

Pada motor DC, GGL armatur besarnya tergantung pada kecepatan

putar rotor, sedangkan pada motor AC, GGL armatur besarnya tergantung

pada faktor daya (PF) beban yang berupa kumparan stator. Untuk

memperbesar kopel putar rotor (kecepatan putar rotor), kutub-kutub magnet

yang terletak pada bagian rotor dililiti kumparan dan kumparan tersebut dialiri

arus listrik DC dan arus ini disebut penguat (Lf).

Dari kumparan rotor yang ikut berputar dengan kumparan stator

(kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang bersifat reaktif

terhadap fluks putar stator. Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans

pemagnet bersama-sama dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans

motor sinkron (Xsm). Dengan demikian rangkaian listrik dari motor sinkron

adalah seperti tertera pada gambar berikut

67
Aktuator
Motor Universal

Gambar 1. Rangkaian Listrik Motor Sinkron

Keterangan:

- Ram = Hambatan armatur

- Xsm = Reaktans sinkron

- Eam = GGL armatur

- IL = Arus jala-jala

- Iam = Arus armatur

- Vt = Tegangan sumber bolak-balik

- If = Arus penguat medan

- Rf = Kumparan penguat medan

Dari gambar di atas berlaku persaman:

Vt = Iam.Xsm + Iam.Ram + Eam

Proses terjadinya perputaran rotor karena kumparan stator mendapat

sumber arus AC 3 phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks putar yang

68
Aktuator
Motor Universal

mempunyai kutub utara stator (Ns) dan kutub selatan (Ss). Andaikan saat awal

fluks berputar searah jarum jam dengan kedudukan kutub utara stator pada

titik A dan kutub selatan stator pada titik B, sedangkan kedudukan kutub-

kutub magnet rotor yaitu kutub utara magnet pada titik A dan kutub selatan

magnet pada titik B (perhatikan gambar a), maka kedua kutub magnet tersebut

akan tolak-menolak. Kedudukan kutub-kutub fluks putar pada setengah

periode berikutnya (gambar b), kutub selatan fluks putar stator pada titik A

sedangkan kutub utara fliks putar pada titik B. Hal ini berlawanan dengan

kedudukan kutub-kutub magnet rotor, yaitu kutub utara rotor pada titik A

sedangkan kutub selatan rotor pada titik B. Hal ini membuat magnet rotor akan

tertarik oleh arah fluks putar stator karena saling berlawanan tanda.

(a) (b) (c)

Gambar 2. Proses Terjadinya Perputaran Motor

Pada setengah periode berikutnya (ganbar c), kutub utara stator pada

titik A sedangkan kutub selatan stator pada titik B, demikian juga kutub utara

69
Aktuator
Motor Universal

rotor pada titik A dan kutub selatan rotor pada titik B. Sehingga pada periode

berikutnya, rotor akan berputar sinkron dengan arah perputaran fluks stator.

b) Eksitasi Pada Motor Sinkron

Pada motor sinkron, sifat GGL armatur (stator) yang timbul akibat

adanya fluks rotor adalah menentang tegangan sumber Vt. Besar GGL armatur

hanya tergantung pada arus eksitasi rotor (tidak seperti pada motor DC yang

tergantung pada kecepatan). Dengan adanya GGL armatur (Ea) dan tegangan

sumber (V), maka pada armatur timbul tegangan armatur resultan (ER) yang

besarnya merupakan jumlah vektor V dan Ea.

Gambar 3. Motor tanpa beban

70
Aktuator
Motor Universal

Pada gambar di atas menunjukkan motor berputar tanpa beban dan

tanpa adanya rugi-rugi. Dari gambar tersebut terlihat bahwa arah vektor Ea

berlawanan dengan arah vektor V dan sama besar atau ditulis V = -Ea. Hasil

penjumlahan dari kedua vektor tegangan tersebut adalah ER = 0. dalam

keadaan ini, motor bekerja mengambang.

Gambar 2.4. Motor tanpa beban dengan rugi-rugi

Bila motor tanpa beban tetapi mempunyai rugi-rugi, maka Ea akan

bergeser dengan sudut yang kecil sebesar d terhadap V karena adanya rugi-

rugi Ia.Ra dan Ia.Xsm (besar Ea tidak berubah karena eksitasi konstan).

Gambar 2.5. Motor berbeban

71
Aktuator
Motor Universal

Apabila moor terbebani, sudut d akan naik menjadi d1, sedangkan ER

juga akan naik menjadi ER1 (Ea besarnya tetap karena eksitasi konstan).

2.1 Efek Eksitasi Konstan

a. Eksitasi Normal

Pada kondisi eksitasi normal, motor akan bekerja pada beban lagging.

Karena adanya rugi-rugi pada Ram dan Xsm, maka besar Ea = V.

b. Eksitasi Kurang (under exitation)

Arus eksitasi (If) yang dibutuhkan oleh motor kurang besarnya

terhadap motor yang bekerja pada eksitasi normal. Dalam hal ini, beban motor

bersifat induktip. Akibatnya motor bekerja pada faktor dya tertinggal (lagging

power factor) atau Ia tertinggal terhadap V. Dalam keadaan ini Ea <>

c. Eksitasi Lebih (over exitation)

Jika Arus eksitasi (If) berlebihan besarnya terhadap motor, maka

kumparan stator akan menarik arus pemagnet dari sumber listrik. Dalam hal

ini, beban motor bersifat kapasitip dan akibatnya motor bekerja pada faktor

daya mendahului (leading power factor). Dalam keadaan ini, Ea > V dan

disebut motor bekerja pada eksitasi lebih.

72
Aktuator
Motor Universal

d. Unity

Untuk Ea > V dan Ia sephasa dengan V, dalam keadaan ini motor

mempunyai beban sama dengan satu (unity).

2.2 Efek Eksitasi Pada Beban Konstan

a. Penurunan eksitasi

Gambar 2.6. Penurunan eksitasi

Bila penurunan eksitasi terjadi, maka Ea akan turun menjadi Ea1 pada

sudut beban sama dengan a1. Tegangan resultan ER1 menyebabkan arus Ia1

lagging walaupun magnitude Ia1 > Ia.

73
Aktuator
Motor Universal

Adapun daya yang dibutuhkan untuk memikul beban sebesar V.Ia.

Dalam hal ini, daya motor untuk memikul beban konstan masih kurang karena

komponen Ia1 cos q1 <>a sehingga V.Ia1 cos q1 <>a. Akibatnya memerlukan

kenaikan sudut beban a1 ke a2. Hal ini menyebabkan kenaikan Ea1 menjadi Ea2

dan kenaikan ER1 menjadi ER2. Konsekuensinya Ia1 naik menjadi Ia2 sehingga

didapat Ia2 cos q2 = Ia. Dengan demikian telah dicapai daya armatur yang sama

pada motor beban konstan.

b. Kenaikan eksitasi

Gambar 2.7. Kenaikan eksitasi

Efek dari kenaikan eksitasi, Ea naik menjadi Ea1 pada a = a1. tegangan

resultan ER1 yang timbulmenyebabkan Ia1 mendahului terhadap Vt yang Ia1 >

74
Aktuator
Motor Universal

Ia. Karena itu memerlukan penurunan a1 ke a2 dan diikuti oleh penurunan Ea1

ke Ea2 dan akhirnya diikuti juga dengan penurunan ER1 ke ER2.

Konsekuensinya, Ia1 turun menjadi Ia2 sampai dengan komponen Ia2

cos q2 = Ia, sehingga daya cukup untuk memikul beban. Jadi pada beban

konstan, variasi eksitasi hanya pada sudut beban.

Komponen utama motor sinkron adalah:

1) Rotor

Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah

bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan

perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor

tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited,

yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan

medan magnet lainnya.

2) Stator

Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan

frekwensi yang dipasok.

75
Aktuator
Motor Universal

2.3 Penyalaan Motor Sinkron

Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada

satu sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan

kepada belitan stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan

memberikan eksitasi medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan

kepada motor sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan

menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang dipasang di hadapan

kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi hingga

mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan

motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor

hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.

Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar

dan harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan

beban. Selama kondisi tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar

dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a).

Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative

terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan.

Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque .

76
Aktuator
Motor Universal

Gambar sudut torque (torque angle)

Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik keluar

dari sinkronisasi , maka motor akan berhenti. Harga maksimum torque

sehingga motor tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi disebut pull-out

torque.

77
Aktuator
Motor Universal

2.4 Kontruksi Motor AC Sinkron

Rotor

Stator

Gambar Kontruksi Motor Sinkron

Seperti yang telah diulas diatas, bahwa komponen penting dari

motor sinkron adalah stator dan rotor, yang mana komponen ini adalah

komponen umum atau dasar pada sebuah motor.

Motor sinkron adalah motor ac yang memiliki kecepatan konstan,

namun kecepatan dapat diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan

frekuensi. Motor sinkron secara khusus sangat baik digunakan untuk

kecepatan rendah. Kelebihan dari motor sinkron ini antara lain, dapat

dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading, tidak ada slip yang

dapat mengakibatkan adanya rugi-rugi daya sehingga motor ini memiliki

78
Aktuator
Motor Universal

efisiensi tinggi. Sedangkan kelemahan dari motor sinkron adalah tidak

mempunyai torka mula, sehingga untuk starting diperlukan cara-cara tertentu.

Bila metode starting telah dapat dikembangkan kemudian hari, maka motor

ini akan lebih unggul dibandingkan motor listrik yang lain.

2.5 Rumusan matematis Motor AC sinkron

Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh

persamaan berikut:

Ns = 120 f / P

di mana :

Ns = kecepatan serempak, dalam rpm

F = frekuensi daya AC

p = jumlah kutup per lilitan phase

Slip dari motor AC dihitung dengan :

79
Aktuator
Motor Universal

Di mana :

Nr = kecepatan putar, dalam rpm

S = slip normal, 0 sampai 1.

Sebagai contoh, sebuah motor dengan empat kutub beroperasi pada 60

Hz bisa memiliki plat nama 1725 RPM pada beban penuh, sedangkan bila

dihitung kecepatannya 1800 RPM.

2.6 Penggunaan Motor AC sinkron

Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan

memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok

untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,

perubahan frekwensi dan generator motor.

2.7 Proteksi Motor AC sinkron

Motor dapat menjadi generator, apabila energi listrik dirubah menjadi

energi mekanik disebut motor, tapi apabila energi mekanik menjadi energi

listrik disebut generator. Jadi "di atas kertas" motor itu bisa jadi generator,

tapi bila melihat fungsi dan konstruksinya akan berbeda, jadi dalam keadaan

khusus motor akan menjadi generator, atau generator menjadi motor. Namun

80
Aktuator
Motor Universal

untuk mencegah hal tersebut dipasang proteksi khusus agar motor tidak

menjadi menjadi generator atau sebaliknya.

Ada banyak metode kendali motor AC (motor induksi, motor sinkron)

dengan kelebihan dan kekurangannya. Namun secara umum metode ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kendali Skalar (v/f Konstan)

2. Kendali Berorientasi Medan (Field Oriented Control, FOC)

3. Kendali Torsi Langsung (Direct Torque Control, DTC)

2.8 Overload Motor Protection

Overload Motor Protection, yang dimaksud motor ini adalah electric

motor yang oleh orang awam disebut dinamo. Dan disini dikhususkan yang

terjadi pada motor AC 3 phase. Fungsi dari motor ini adalah sebagai

penggerak atau untuk mengkonversi energi listrik menjadi mekanik/ gerak

seperti lift, conveyor, blower, crusher dll. Dalam dunia industri saat ini peran

yang dilakukan motor ini sangat vital. Untuk itu proteksi sangat diperlukan

untuk menjaga kelancaran suatu proses. Sistem proteksi motor ini sudah lama

dikenal dan berkembang seiring kemajuan teknologi. Mulai dari penggunaan

eutic relay, thermal, sampai elektronik. Secara umum sistem kerja alat tersebut

dapat dibagi menjadi dua yaitu dengan thermal dan elektronik.THERMAL

OVERLOAD

81
Aktuator
Motor Universal

Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas

sebagai pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat

ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini

adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk

mempengaruhi bimetal. Nah , bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk

menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control motor starter

(baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran arus

pada dial di alat tersebut. Jadi alat tersebut memiliki range adjustment misal

TOR dengan range 1 ~ 3,2 Amp disetting 2,5 Amp. Artinya, kita membatasi

arus dengan TOR pada level 2,5 Amp saja.

82
Aktuator
Motor Universal

2.9 Overload Electronic

Overload electronic ini mempunyai 2 karakteristik trip, INVERSE dan

DEFINITE. Inverse, ia akan bekerja seperti thermal overload. Perbedaannya

adalah kemampuannya untuk menggeser kurva trip. Jadi overload ini selain

mempunyai setting arus juga kecepatan trip atau class adjustment. Selain itu

dengan menggunakan rangkaian elektronik ia akan tidak mudah dipengaruhi

suhu sekitar serta akurasi lebih terjaga. Definite, bekerja dengan pembatasan

yang ketat. Dengan karakteristik ini, berapapun besar kelebihan beban ia akan

trip setelah mencapai waktu yang ditentukan. Misal seting overload pada 10

amp dengan waktu trip 4 detik. Jika terjadi kelebihan beban lebih dari 10 amp

selama lebih dari 4 detik dia akan trip. Kecepatan trip ini tidak tergantung

besar arus overload (baik kecil atau besar sama saja).

Dengan menggunakan rangkaian elektronik biasanya alat ini

dilengkapi dengan fasilitas proteksi lain seperti phaseloss protection, Lock

Rotor Protection, Short Circuit Protection dll. Dengan gambaran tersebut di

atas, maka kita bisa menentukan kebutuhan overload protection yang

diperlukan. Dan perlu di ingat bahwa, terbakarnya motor tidak hanya karena

terjadinya overload. Overload hanyalah salah satu dari beberapa fakor

penyebab terbakarnya motor. Seberapa tinggi tingkat proteksi motor yang kita

perlukan tergantung dengan prioritas kita. Tetapi, overload protection tetaplah

mutlak diperlukan dalam sebuah suatu sistem motor starter.

83
Aktuator
Motor Universal

Pengukuran Motor AC sinkron:

Pembangkitan Torka

 Interaksi antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br) yang

membangkitkan torka seperti terlihat dalam persamaan berikut:

T = Bsx Bs(sin δ)

 δ disebut sudut beban karena besarnya tergantung pembebanan. Pada saat

beban nol nilai δ=0. Jika dibebani, medan rotor tertinggal dari rotor sebesar

δ, kemudian berputar sama lagi. Beban maksimum tercapai pada δ=90o.

Jika beban dinaikkan terus melebihi batas itu, maka motor akan kehilangan

sinkronisasi dan akhirnya akan berhenti.

Pembangkitan medan putar

 Pada Motor sinkron 3 fasa, mengalir arus seimbang pada tiap fasa dengan beda

sudut fasa 120o

ia = Im sin ωt

ib = Im sin (ωt-120o)

ic = Im sin (ωt-240o)

84
Aktuator
Motor Universal

Tiap arus fasa membangkitkan ggm F yang merupakan fungsi sudut ruang ө

seperti ia à Fa.cos θ. Dengan Fa=Fm. sin ωt

Maka ggm F tiap fasa yang dibangkitkan

Fa = Fm sin ωt.cos θ

Fb = Fm sin (ωt-120o).cos (θ-120o)

Fc = Fm sin (ωt-240o) .cos (θ-240o)

Resultan ketiga ggm, Fr=Fa+ Fb +Fc

Dan jika kemudian disederhanakan dengan persamaan trigonometri akan

diperoleh:

F(θ,t) = 3/2 Fm.cos (θ-ωt)

Yang berarti resultan-mmf adalah medan putar sebagai fungsi dari

ruang dan waktu, seperti terlihat dalam gambar berikut:

85
Aktuator
Motor Universal

Karakteristik Motor AC sinkron:

Gambar Model Motor Sinkron (Model dan Diagram Fasor)

Pengaruh Penguatan Medan

 Untuk membangkitkan fuksi dibutuhkan daya reaktif yang bersifat induktif.

 Pada motor sinkron, ggm dibangkitkan arus medan (DC) pada belitan rotor.

Jika arus medan ini cukup, maka motor tidak membutuhkan suplai energi

reaktif dari sisi stator yang bersumber dari jaringan listrik. Sehingga motor

bekerja dengan faktor daya = 1.

 Jika penguatan arus medan kurang, maka motor sinkron akan menarik daya

reaktif yang bersifat induktif dari sisi stator. Sehingga motor bekerja dengan

86
Aktuator
Motor Universal

factor daya(pf) terbelakang (lagging). Artinya motor menjadi pembangkit daya

reaktif yang bersifat induktif.

 Kebalikannya jika kelebihan penguatan arus medan, maka motor sinkron akan

menarik daya reaktif yang bersifat kapasitif dari sisi stator. Sehingga motor

bekerja dengan factor daya (pf) mendahului (leading). Artinya motor menjadi

pembangkit daya reaktif yang bersifat kapasitif.

Kondensor Sinkron:

Seperti diuraikan di atas, jika motor sinkron kelebihan penguatan arus

medan, maka motor sinkron akan menarik daya reaktif yang bersifat kapasitif

dari sisi stator. Sehingga motor bekerja dengan factor daya (pf) mendahului

(leading). Artinya motor menjadi pembangkit daya reaktif yang bersifat

kapasitif. Sehingga motor sinkron dapat digunakan untuk memperbaiki factor

daya (pf). Dalam hal ini motor sinkron disebut Kondensor sinkron.

87
Aktuator
Motor Universal

Karakteristik Torka dan Sudut daya:

Gambar diatas memperlihatkan bahwa Torka adalah fungsi sin δ,

dengan δ adalah sudut daya. Pada motor sinkron nilai δ negatif dan nilainya

positif pada generator sinkron. Torka maksimum dicapai pada δ= +/- 90o. Jika

melebihi batas itu, maka motor atau generator akan kehilangan stabilitas dan

sinkronisasi dan pada akhirnya akan berhenti.

3.3.2 Pengklasifikasian dari Segi Hubungan Putaran dan Frekuensi

Fluks Magnet.

1. motor sinkron (motor serempak)

Disebut sebagai motor sinkron karena putaran motor sama dengan putaran

fluks magnet stator. motor tidak dapat berputar sendiri meski lilitan stator

telah dihubungkan dengan tegangan luar.

2. motor asinkron (motor tak serempak)

Disebut sebagai motor asinkron karena putaran rotor tidak sama dengan

putaran fluks magnet statornya. perbedaan kecepatan inilah yang

nantinya kita sebut sebagai slip.

88
Aktuator
Motor Universal

3.2 PRINSIP KERJA MOTOR LISTRIK AC

Gambar11.Komponen Motor AC

89
Aktuator
Motor Universal

3.2 Prinsip kerja Motor AC

Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang

berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi

tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran dari pada Rotor. Motor

listrik arus bolak-balik dapat dibedakan atas beberapa jenis Seperti pada

motor DC pada motor AC, arus dilewatkan melalui kumparan, menghasilkan

torsi pada kumparan. Sejak saat itu bolak, motor akan berjalan lancar hanya

pada frekuensi gelombang sinus. Hal ini disebut motor sinkron. Lebih umum

adalah motor induksi, dimana arus listrik induksi dalam kumparan berputar

dari pada yang diberikan kepada mereka secara langsung.

Salah satu kelemahan dari jenis motor AC adalah arustinggi yang

harus mengalir melalui kontak berputar. Memicu dan pemanasan pada kontak-

kontak dapat menghabiskan energi dan memperpendek masa pakai motor.

Dalam motor AC umum medan magnet yang dihasilkan oleh elektro magnet

didukung oleh tegangan AC sama dengan kumparan motor. Kumparan yang

menghasilkan medan magnet yang kadang-kadang disebut sebagai “stator”,

sedangkan kumparan dan inti padat yang berputar disebut “dinamo”. Dalam

motor AC medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus dalam kumparan

bervariasi.

90
Aktuator
Motor Universal

BAB 4

MOTOR DC

4.1 Definisi Motor DC

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,

misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,

mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor

listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda

kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan

sekitar 70% beban listrik total di industri.

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan

medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor

dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut

rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar

dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-

ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-

balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari

gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator,

dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang

berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki

91
Aktuator
Motor Universal

kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub

magnet permanen.

Gambar 4.1 Motor D.C Sederhana

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang

menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.

Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker

dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan

magnet.

92
Aktuator
Motor Universal

4.2 Prinsip Dasar Motor DC

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di

sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada

konduktor.

Gambar 4.2 Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi

Konduktor

Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan

arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan

kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda

akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan

magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.

Catatan :

Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada

arus mengalir pada konduktor tersebut.

93
Aktuator
Motor Universal

Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.

Gambar 4.3. Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara

kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi

dengan 22 medan magnet kutub.

Gambar 4.4. Reaksi garis fluks.

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang

dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan

keluar melalui ujung B.

94
Aktuator
Motor Universal

Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan

pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor.

Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini.

Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan

pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.

Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang

kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar

searah jarum jam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah

lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan

magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar

kumparan.

 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk

memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan

magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut

kumparan medan.

95
Aktuator
Motor Universal

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik

akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar

dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik

(motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan

demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk

menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses

perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.5 Prinsip kerja motor dc

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung

secara sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan

gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan

jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada

motor.

96
Aktuator
Motor Universal

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang

dimaksud dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada

keluaran tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.

Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :

 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan

keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya

namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan

torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan pompa

displacement konstan.

 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque

yang bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban

dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan

(torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). Peralatan

Energi Listrik : Motor Listrik.

 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan

permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik

dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan

adalah peralatan-peralatan mesin.

97
Aktuator
Motor Universal

BAB 5

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah ;

1. Motor Universal adalah motor satu fasa yang bisa digunakan dalam 2 jenis

tegangan yaitu tegangan AC dan DC

2. Motor universal mempunyai putaran rotor yang sama meskipun polaritas

dirubah karena hal tersebut karena arah gaya Lorentz yang dihasilkan sama

pada polaritas yang berbeda.

3. Motor universal mempunyai torsi yang cukup tinggi sehingga bisa

digunakan sebagai hand drill atau mesin jahit

4. Kecepatan putar motor universal dapat diatur dengan menggunakan Diac,

Triac, Resistor, atau Kapasitor yang terdapat pada motor universal karena

mengatur arus yang masuk dan secara langsung mengatur kecepatan motor

dengan mengubah hambatan

5. Tegangan berbanding lurus dengan kecepatan putar rotor pada motor

universal

6. Kuat arus berbanding lurus dengan kecepatan putar rotor pada motor

universal

7. Tegangan berbanding lurus dengan kuat arus pada motor universal

98
Aktuator
Motor Universal

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wijaya, M., 2001. Dasar-dasar Mesin Listrik dan Elektronika Daya, Erlangga,

Jakarta.

[2] Insyaansori., 2013, Motor Induksi Satu Fasa, http://insyaansori.motor

induksi 1-fasa.co.id, diakses Desember 2016.

[3] Pandiangan, J., 2011, Teori Motor Induksi, http://repository.usu.ac.id,

diakses Desember 2016

[4] Alexandra, Debora. 2013. Materi Perkuliahan Teknik Tenaga Listrik.

http://deboralexandra2.blogspot.co.id/2013/05/materi-perkuliahanteknik-

tenaga-listrik.html. Diunduh pada 18 Desember 2016 pukul 20.00 WIB

[5] Anonym. 2016.Teknik Tenaga Listrik [Online]. Tersedia

http://belajarlistrik.com/. Diunduh pada 18 Desember 2016 pukul 20.10 WIB

[6] Anonym.2016. Modul Percobaan Motor Universal [Online]. Tersedia

https://www.scribd.com/doc/86864812/Bab-6-MotorUniversal#download.

Diunduh pada 18 Desember 2016 pukul 19.55 WIB

[7] Anonym. 2016. Motor Universal [Online]. Tersedia

https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_universal. Diunduh pada 18 Desember

2016 pukul 21.00 WIB

99
Aktuator
Motor Universal

[8] Bogart, T.F.,at.al., 1997, Electronic Devices and Circuit, Prentice Hall,

New York.

[9] Cyne, V.G ; Joseph, Martin E., 1987, Fractional and Subfractional

Horsepower Electric Motors, Mc. Graw Hill International Edition, Singapore.

[10] Lister. E.C., 1993, Mesin dan Rangkaian Listrik, Terjemahan Oleh Hanapi

Gunawan, Erlangga, Jakarta.

[11] Malvino, A.P., 1994, Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor, Terjemahan

Oleh Barmawi, Erlangga, Jakarta.

[12] Malvino, A.P., 1996, Prinsip-Pinsip Elektronika, Terjemahan Oleh

Barmawi, Erlangga, Jakarta.

[13] Mohan N., Undeland T.M., and Robbins W.P., 1989, Power Electronics:

Converters, Applications and Design, Singapore.

[14] Petruzella, F.D., 1996, Elektronika Industri, Terjemahan Oleh Sumanto,

Andi, Yogyakarta.

[15] Theraja, B.L., and A.K. Theraja, 1999, A Text Book of Elektrical

[16] Wijatmiko,T., 2007, RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR

KECEPATAN MOTOR UNIVERSAL PADA SEWING MACHINE MOTOR

100

Anda mungkin juga menyukai