Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PRAKTEK PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK

Disusun oleh :

Nama : Wesley Giankeke SB

NIM : 5203131021

Kelas : Pendidikan Teknik Elektro – D

Mata kuliah : Praktek Peng dan Pengaturan Motor Listrik

Dosen pengampu : Bapak Nelson Sinaga

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
BEBERAPA CARA UNTUK MERUBAH KECEPATAN PUTARAN MOTOR
LISTRIK DC.
Cara 1 :
Untuk cara 1 yang digunakan yaitu merubah besar tahanan listrik yang dihubung seri
dengan motor dc, komponen tahanan listrik yang digunakan bisa Potensiometer agar
kecepatan putar motor dc bisa berubah-ubah selama beroperasi dengan cara merubah besar
tahanan potensiometer tersebut. Rangkaian pengendali motor dc menggunakan
potensiometer seperti gambar di bawah.

Jika Potensiometer diputar maka besar tahanan listriknya berubah sehingga besar kuat arus
yang mengalir ke motor dc dan intensitas cahaya LED juga berubah. Jika perubahan besar
kuat arus mengecil maka kecepatan motor dc akan makin lambat atau cahaya LED akan
makin redup, dan sebaliknya jika perubahan kuat arus membesar maka kecepatan motor dc
akan makin cepat atau cahaya LED akan makin terang.

Cara 2 :

Kecepatan motor DC sering tidak stabil akibat gangguan dari luar maupun perubahan parameter
dari fabrikasinya sehingga perlu dilakukan rancangan kontroller. Kontroller yang dirancang
menggunakan PID yang terdiri dari tiga jenis pengaturan yang dikombinasikan, yaitu kontrol P
(Proportional), I (Integral), dan D (Derivatif). Perubahan pada kontrol PID yang disetting pada
keypad serta waktu terbaik (Time Sampling) yang diperoleh guna mendapatkan kestabilan dari
kecepatan motor DC yang diinginkan Mikrokontroller ATMega328. Kegunaan Mikrokontroler
ATMega328 adalah untuk penghitungan RPM motor DC sekaligus pengiriman nilai RPM kepada
program CVAVR dan pengiriman sinyal PWM kepada driver.Untuk pengaturan kecepatan motor
DC, dapat menggunakan driver motor DC atau dengan meggunakan rangkaian transistor.
Kecepatan diatur dengan sudut penyulutan pada driver atau transistor dengan menggunakan pulsa
width modulation (PWM). Dengan demikian tegangan yang masuk ke stator tetap tegangan
nominal motor dengan pencatuan yang berkala. Code Vision AVR digunakan untuk memprogram
mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai
kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program,
pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya diprogram ke
dalam mikrokontroler menggunakan fasilitas yang sudah di sediakan oleh program tersebut.
Cara 3 :

Mengendalikan kecepatan putar motor dc yang kedua yaitu dengan mengubah besar
tegangan supply yang terhubung ke motor dc.

Misalkan, besar tegangan supply 12 Volt maka besar tegangan rata-rata pada masing-
masing duty cycle sebagai berikut :

Duty Cycle 0% : 0 x 12 = 0 Volt

Duty Cycle 25% : 0,25 x 12 = 3 Volt

Duty Cycle 50% : 0,5 x 12 = 6 Volt

Duty Cycle 75% : 0,75 x 12 = 9 Volt

Duty Cycle 100% : 1 x 12 = 12 Volt

Perbedaan besar tegangan di atas dimasukkan rumus i=V/R, maka akan juga bisa merubah
besar kuat arus (i) sehingga kecepatan putar motor dc juga akan berubah. Rangkaian
pengendali kecepatan putar motor dc dengan PWM dapat seperti gambar di bawah ini.
Dari rangkaian di atas dapat dilihat, transistor akan aktif (on) saat sinyal tinggi pada PWM dan
akan off saat sinyal rendah pada PWM. Saat transistor aktif maka akan mengalir arus listrik dari
tegangan supply 12 V ke motor dc dan LED, sehingga motor dc akan berputar dan LED akan
menyala.

Seperti sudah dijelaskan di atas, kecepatan putar motor dc akan berubah sesuai besar Duty Cycle
sinyal PWM atau lama transistor on dan off. Semakin besar duty cycle maka semakin besar
tegangan rata-rata sehingga kecepatan motor dc semakin cepat atau cahaya LED semakin terang,
dan sebaliknya semakin kecil duty cycle maka semakin kecil tegangan rata-rata sehingga
kecepatan motor dc semakin lambat atau cahaya LED semakin redup.
Kecepatan motor DC sering tidak stabil akibat gangguan dari luar maupun perubahan parameter
dari fabrikasinya sehingga perlu dilakukan rancangan kontroller. Kontroller yang dirancang
menggunakan PID yang terdiri dari tiga jenis pengaturan yang dikombinasikan, yaitu kontrol P
(Proportional), I (Integral), dan D (Derivatif). Perubahan pada kontrol PID yang disetting pada
keypad serta waktu terbaik (Time Sampling) yang diperoleh guna mendapatkan kestabilan dari
kecepatan motor DC yang diinginkan Mikrokontroller ATMega328. Kegunaan Mikrokontroler
ATMega328 adalah untuk penghitungan RPM motor DC sekaligus pengiriman nilai RPM kepada
program CVAVR dan pengiriman sinyal PWM kepada driver.Untuk pengaturan kecepatan motor
DC, dapat menggunakan driver motor DC atau dengan meggunakan rangkaian transistor.
Kecepatan diatur dengan sudut penyulutan pada driver atau transistor dengan menggunakan pulsa
width modulation (PWM). Dengan demikian tegangan yang masuk ke stator tetap tegangan
nominal motor dengan pencatuan yang berkala. Code Vision AVR digunakan untuk memprogram
mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai
kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program,
pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya diprogram ke
dalam mikrokontroler menggunakan fasilitas yang sudah di sediakan oleh program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai