Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

DAN MIKROKONTROLER
SEMESTER GANJIL
TIMER/PWM/MOTOR DC

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL IDA ANGRAINI
NIM : 32120035
KELAS : 2B D3 LISTRIK
KELOMPOK : 12

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MAKASSAR
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Motor DC merupakan salah satu jenis actuator yang cukup banyak
digunakan dalam bidang industry. Seiring dengan kemajuan teknologi,
permasalahan pada dunia industry tentang ketidakstabilan dari kecepatan
motor DC sangatlah kompleks, sehingga Ketika motor DC tersebut bekerja
dalam suatu proses yang membutuhkan kecepatan yang konstan, maka system
tersebut akan terganggu. Pertimbangan penggunaan kendali dalam dunia
industry sangat penting, terutama pada pengaturan kecepatan motor DC. Suatu
system kendali kecepatan motor DC yang baik harus mempunyai ketahanan
terhadap gangguan dan mempunyai respon yang cepat dan akurat.
Misalnya pada indutri plastic. Pada proses penggulungan palastik,
kecepatan penggulungan plastic harus disesusaikan dengan kecepatan mesin
pengirim plastic dan juga disesuaikan dengan jari-jari gulungan, jika tidak
hasil gulungan plastic tidak rapi atau kusut.
Industry yang membutuhkan suatu system kendali dengan
kecepatan tinggi dan keakuratan output, maka pemakaian aksi kendali PID
(Proposional Integral Derivative) masih dianggap cukup memuaskan. System
kendali PID cukup mudah diterapkan, cukup handal dan banyak digunakan di
indutri saat ini. System kendali PID mempunyai beberapa kelebihan yaitu
implementasi yang mudah serta mempercepat reaksi system dan
meminimalkan kesalahan system. Dalam system kendali PID, sinyal control
dihasilkan dengan cara memperkuata sinyal error (proposional),
mengintegralkan sinyal erroe (integral), dan membuatanya sebanding dengan
laju perubahan sinyal error itu sendiri (derivative).
Implementasi kendali PID memerlukan tiga parameter yang harus
ditentukan pada proses yang dikendalikan yaitu meliputi control proposional,
control integral, dan control derivative. Pada saat ini masih banyak indutri
yang
menggunakan system kendali PID untuk menunjang proses produksinya.

1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat :

a. Membuat layout Timer/PWM/Motor DSC di proteus


menggunakan Arduino Uno.
b. Membuat program sketch di IDE Ardiuno dengan
menyalakan simulasi Timer/PWM/Motor DC di proteus.
c. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Ardiuno
Uno
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Motor


Dc

Motor arus searah (DC) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa
putaran dari motor. Motor DC memiliki beberapa bagian yang penting yaitu
kutub dan kumparan medan, sikat, komutator, jangkar dan belitan jangkar. Pada
motor DC, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Untuk
menentukan arah putaran motor digunakan kaidah Flamming tangan kiri.
Kutub- kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari
kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat
penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak
searah ibu jari yang disebut gaya Lorentz. Motor DC banyak digunakan dalam
aplikasi, karena kemudahan dalam pengaturan kecepatan maupun membalik
arah putarannya. Motor DC dikendalikan dengan menentukan arah dan
kecepatan putarnya. Arah putaran motor DC adalah searah dengan arah putaran
jarum jam (Clock Wise/CW) atau berlawanan arah dengan arah putaran jarum
jam (Counter Clock Wise/CCW), yang bergantung dari hubungan kutub yang
diberikan pada motor DC. Kecepatan putar motor DC diatur dengan besarnya
arus yang diberikan. Model sebuah motor DC dapat dilihat pada gambar berikut

(Wicaksono, 2017).

Gambar 2.1. (a) Komponen utama motor DC dan (b) Model/bentuk motor DC
ukuran kecil
Salah satu cara yang paling mudah untuk membangkitkan sebuah tegangan
analog dari sebuah nilai digital adalah dengan menggunakan Pulse-Width
Modulation (PWM). Dalam PWM gelombang kotak, frekuensi tinggi
dibangkitkan sebagai keluaran digital. Untuk contoh, sebuah port bit secara
kontinu melakukan kegiatan sakelar on dan off pada frekuensi yang relatif
tinggi. Selanjutnya, bila sinyal diumpankan pada low pass filter (LPF), tegangan
pada keluaran filter akan sama dengan Root Mean Square (RMS) dari sinyal
gelombang kotak. Selanjutnya tegangan RMS dapat divariasi dengan mengubah
duty cycle dari sinyal DUTY CYCLE menyatakan fraksi waktu sinyal pada
keadaan logika high dalam satu siklus. Satu siklus diawali oleh transisi low to
high dari sinyal dan berakhir pada transisi berikutnya. Selama satu siklus, jika
waktu sinyal pada keadaan high sama dengan low maka dikatakan sinyal
mempunyai DUTY CYCLE 50 %. DUTY CYCLE 20 % menyatakan sinyal
berada pada logika 1 selama 1/5 dari waktu total (Wicaksono, 2017).

Gambar 2.2 Duty cycle 30 %


Pengontrolan motor DC ini sebenarnya dapat langsung mengambil PWM
keluaran dari mikrokontroler akan tetapi metode ini dapat membebani
mikrokontroler itu sendiri, karena sumber tegangan diambil dari mikrokontroler.
Untuk alasan tersebut diperlukan subuh peranti yang disebut dengan driver motor,
dengan peranti ini sumber tegangan untuk motor tidak beras lagi dari
mikrokontrol. Motor driver L298N adalah sebuah modul motor driver yang
banyak digunakan di dunia elektronika untuk mengendalikan arah putaran dan
kecepatan motor DC. IC L298 adalah sebuah IC tipe H-Bridge yang mampu
mengendalikan beban-beban induksi seperti relay ,selonoid, motor DC dan motor
Stepper. Pada IC L298 terdapat transitor-transitor logik dengan gerbang NAND
yang berfungsi untuk menentukan arah putaran suatu motor DC ataupun motor
stepper (Wicaksono, 2017).
Gambar 2.3 Bentuk driver L298N

2.2 Prinsip Kerja Motor DC

Gambar 2.4 prinsip kerja motor dc


Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan
kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet.
Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi
AD dan CB berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan
berputar.
Hasil perkalian gaya dengan jarak pada suatu titik tertentu disebut momen,
sisi aktif AD dan CB akan berputar pada porosnya karena pengaruh momen putar
(T). Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada gambar diatas akan mengalami
momen putar sebesar :
T = F.r
Dimana :
T = momen putar (Nm)
F = gaya tolak (newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)
Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap
karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi-
sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan
baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan.
Kumparankumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar
yang dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan
putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang
berputar tersebut dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan
kumparan itupun disebut lilitan jangkar.

2.3 Bagian Atau Komponen Utama Motor DC


 Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar
melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu
atau lebih elektromagnet.
 Kumparan Motor DC. Bila arus masuk menuju kumparan motor
DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. kumparan motor
DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk
menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan
motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub- kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-
kutub utara dan selatan kumparan motor DC.
 Komutator Motor DC . Komponen ini terutama ditemukan dalam
motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik
dalam 9 kumparan motor DC dan juga membantu dalam transmisi
arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.

2.4 Kelebihan Motor Dc


Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian
kecepatan motor DC tersebut, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan
daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :
 Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan
motor DC akan meningkatkan kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya
pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah,
penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling
mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik
mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya
untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko
percikan api pada sikatnya.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


a. Tools Proteus (softwere)
b. Tools IDE Arduino Uno
c. Board Modul Arduino Uno : 1 set
d. Kabel USB : 1 buah
e. Motor DC : 1 buah
f. Drive Motor L293D : 1 buah
g. Kabel jumper male-famale, male-male, female-female

3.2 RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Motor DC

3.2 LANGKAH PERCOBAAN


pada percobaan ini akan menampilkan nilai suhu apada LCD Arduino Uno,
maka Langkah-langkahnya adalah :

1. Ikuti langkah a – h pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi”


yang terdapat dalam ARDUINO dan SOFTWARE PROTEUS
2. Mencari komponen yang dibutuhkan yaitu : ARDUINO UNO
R3, DRIVER MOTOR L298, dan MOTOR DC.

3. Setelah semua komponen telah lengkap, hubungkanlah kaki-


kaki komponen seperti gambar 3.1 diatas.

4. Membuka Sketch Arduino dan Membuat source code seperti


berikut :

5. Jika coding telah benar maka pada kiri bawah ARDIUNO IDE
akanterlihat seperti ini :

6. Kemudian cari sketch yangberakhiran hex, lalu lakukan “copy” dan


kemudian “paste” pada program file di software proteus. (dapat dilihat
pada proses verify).

7. Setelah itu rangkaian kita siap untuk disimulasikan, dengan


mengklik symbol “Play” pada bagian kiri bawahjendela proteus

8. Setelah itu, apabila Proteus menampilkan gambar sebagai


berikut maka simulasi telah berhasil.

9. Simulasi selesai.

Anda mungkin juga menyukai