Anda di halaman 1dari 7

DC MOTOR

DC PERMANENT MAGNET-CONNECTION AND DIRECTION CONTROL


Nadilla Tuharea1
1
Institut Teknologi PLN, Jakarta
Nadilla2011254@itpln.ac.id

ABSTRACT

DC motor many used in the industry and should be need by businesses / industries because of
the controll characteristics is the best of other DC motor. The specification dc motor can
obeserved a characterristic with running / simulation dynamic mathematical model of dc
motor. One purpose of this research is the model for get the model of simulation using simulink
for observation retstraint armature flows through the control of armature, field control and by
the second terminal. Benefit of the aplication of knowledge about the characteristics of dc
motor for any type of specification. From the characteristic of the response dc motor. It help
determine the kind of specification for Matched used in accordance with the needs.

Keywords : DC Motor, characteristics, simulation.

ABSTRAK

Motor DC merupakan salah satu motor listrik yang banyak digunakan dalam industri dan akan
tetap diminati oleh dunia usaha/industri karena karakteristik pengaturannya yang baik. Dari
setiap spesifikasi motor DC dapat diamati bentuk karakteristik yang diperoleh dengan
menjalankan/mensimulasikan model dinamis matematis dari motor DC. Salah satu tujuan
penelitian ini yaitu untuk merumuskan model matematik motor DC kemudian dari model
tersebut kemudian dilakukan analisis dan simulasi menggunakan Simulink untuk mempelajari
/mengamati pengendalian arus jangkar melalui kendali jangkar, kendali medan maupun
melalui kedua terminal tersebut. Manfaat pragmatis yaitu pengetahuan mengenai mengenai
karakteristik motor DC untuk setiap jenis spesifikasi. Dari respon karakteristik yang dihasilkan
akan membantu untuk menentukan jenis spesifikasi yang cocok digunakan sesuai dengan
kebutuhan.

Kata kunci : Motor DC, Karakteristik, Simulasi.


1. PENDAHULUAN
Motor dc memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian
yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika
terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam medan magnet maka akan timbul
tegangan (GGL) yang berubah –ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak –balik. Prinsip kerja dari motor dc adalah bahwa arah medan
magnet rotor selalu berusaha berada padaposisi yang berlawanan arah dengan arah
medan magnet stator. Ini mengikuti sifat magnet bahwa jika magnet yang berlawanan
arah didekatkan satu sama lain mereka akan saling tarik –menarik. Magnet yang searah
akan saling tolak –menolak.Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus
listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparanjangkar dengan
arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor)maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet. Dengan demikianmedan magnet
disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya perubahan energi. Agar proses perubahan energi dapat
berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar dari ada
tegangangerak yang disebabkan reaksi lawan.

2. METODE/PERANCANGAN PENELITIAN

PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi! Jangan


mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang spesifik.
Jika terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY OFF pada modul
catu daya tiga fasa.
1. Tempatkan Permanent-Magnet DC pada Laboratorium Table dan kemudian instal
modul yang diperlukan pada Experimental Frame. Rangkai rangkaian sesuai dengan
diagram rangkaian pada gambar 1-6-1 dan diagram hubungan pada gambar 1-6-2.
Mintalah asisten untuk memeriksa rangkaian tersebut.
2. Atur V.adj pada DC Power Supply Module pada min.position
3. Secara berurutan Nyalakan 3-P Current Limit Protection Switch, Three-phase Power
Supply, dan DC Power Supply Module.
4. Tekan tombol START pada DC Power Supply Module.
5. Pada DC Power Supply Module, secara perlahan putar kenop V.adj untuk
meningkatkan Voltage E motor. Amati dan lihat putaran dari motor PM.
Catatan : Tegangan pada motor tidak boleh melebihi 180 Vdc.
Arah putar motor = ………………………
6. Setelah melihat arah putar, perlahan-lahan putar knob V.adj untuk meningkatkan
tegangan motor E hingga nilai pengenal 31V, 62V, 93V, 124V Vdc.
Catatan : Kecepetan motor tidak boleh melebihi 1,800 rpm.
7. Secara perlahan kembalikan kenop V.adj pada DC Power Supply Module pada
min.position
8. Secara berurutan matikan DC Power Supply, Three-phase Power Supply, dan 3-P
Current Limit Protection Switch Module.
9. Balikan sambungan koneksi terminal A1 dan A2 di panel pada DC Permanent-magnet
Machine.
10. Atur V.adj pada DC Power Supply Module pada min.position
11. Nyalakan secara berurutan 3-P Current Limit Protection Switch, Three-phase Power
Supply, dan DC Power Supply Module.
12. Tekan tombol START pada DC Power Supply Module.
13. Secara perlahan putar kenop V.adj Pada DC Power Supply Module untuk
meningkatkan Voltage E motor. Amati dan lihat putaran dari motor PM.
Catatan : Tegangan pada motor tidak boleh melebihi 180 Vdc.
Arah putar motor = ………………………
14. Secara perlahan kembalikan kenop V.adj pada DC Power Supply Module pada min.
position.
15. Secara berurutan matikan DC Power Supply, Three-phase Power Supply, dan 3-P
Current Limit Protection Switch Module.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN [11 PTS/BOLD]


Tabel 3-1-1
Posisi FORWARD Posisi REVERSE
Tabel 3-1-2
V (V) 31 V 62 V 93 V 124 V

N (RPM) 453,0 922,8 1380,6 1845,6

Grafik hubungan V terhadap N

Pada praktikum mesin arus searah pertemuan pertama yang berjdul DC PERMANENT
MAGNET- Connection and Direction Control. Tujuan dari modul I ini yaitu setelah melakukan
percobaan, praktikan diharapkan mampu menjelaskan hubungan permanen magnet motor DC
dengan kontrol arah putar motor, dan hubungan tegangan dengan kecepatan putar. Sebelum
menjelaskan lebih dalam mengenai modul ini, terdapat beberapa teori dasar yang harus
diketahui yaitu pengertian dari mesin listrik adalah sebuah alat listrik yang digunakan untuk
mengkonversi energi dengan prinsip elektromagnetik. Mesin listrik terbagi menjadi dua yaitu
mesin listrik statis dan mesin listrik dinamis, pada mesin listrik statis yaitu trafo yang berfungsi
untuk mengubah level tegangan sedangkan pada mesin listrik dinamis terbagi lagi menjadi dua
yaitu pada mesin arus bolak-balik ( AC ) contohnya motor dan generator dan pada mesin arus
searah ( DC ) contohnya juga pada motor dan generator. Mesin arus searah adalah alat listrik
dinamis yang digunakan sebagai pengkonversi energi dengan prinsip induksi elektromagnetik
yang memanfaatkan arus searah. Prinsip induksi elektromagnetik merupakan peristiwa
timbulnya arus akibat adanya pengaruh medan magnet bolak-balik. Kontruksi pada motor yaitu
stator adalah bagian yang diam atau tidak dapat berputar yang terdiri dari kumparan medan dan
rangka yang dimana stator ini yang akan menginduksi pada motor, rotor adalah bagian yang
bergerak atau dapat berputar dan terdiri dari kumparan jangkar yang dimana rotor ini yang akan
terinduksi pada motor, komutator terbagi menjadi dua yaitu slipring dan splitring yang dimana
slipring bentuknya berupa cincin yang utuh yang berfungsi untuk menyearahkan arus atau
mengalirkan arus saja dan slipring ini menyatu dengan rotor sedangkan splitring bentuknya
berupa cincin yang terbelah-belah yang berfungsi untuk mengubah polaritas, brush adalah sikat
karbon yang berfungsi sebagai penghantar dan meneruskan arus listrik yang berasal dari field
coil menuju armature coil dan diteruskan ke komutator. Field adalah tempat pertama kalinya
timbul medan magnet yang dimana field ini merupakan stator dan armature adalah tempat
terinduksinya medan magnet yang dimana armature ini merupakan rotor. Motor DC adalah alat
listrik dinamis yang mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik dengan diberi supply
DC. Motor DC terbagi menjadi dua yaitu PMDC dan EMDC, PMDC atau DC permanent
magnet adalah jenis motor DC yang menggunakan magnet permanen untuk menciptakan
medan magnet yang diperlukan untuk pengoperasian motor DC pada PMDC rotor berupa
belitan dan stator berupa PM dan PMDC ini tidak perlu dialiri arus listrik ke stator karena sudah
permanen magnetnya sedangkan EMDC atau electromagnetic direct current ini rotor dan
statornya berupa belitan dan EMDC ini perlu mengalirkan arus listrik ke stator. Prinsip kerja
dari PMDC yaitu arus mengalir ke brush terlebih dahulu, setelah itu ke komutator, selanjutnya
komutator terhubung langsung dengan rotor, kemudian rotor timbul medan magnet, komutator
( splitring ) berfungsi mengubah polaritas, timbul GGLinduksi sehingga fluks seolah-olah
bolak-balik, dan timbul gaya yang membuat rotor berputar. pada EMDC arus mengalir melalui
stator, maka timbul medan magnet, dan menginduksi rotor. Fluks merupakan gaya yang
menembus bidang yang diama fluks ini perpotongan medan magnet dan akan menimbulkan
GGL induksi. Terdapat juga hukum – hukum yang berlaku pada percobaan ini yaitu hukum
Oersted berbunyi jika suatu penghantar dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan
magnet, hukum Maxwell yang berkaitan dengan menentukan arah fluks magnet, hukum
Farraday berbunyi jika suatu benda atau penghantar sudah terpengaruh medan magnet maka
akan muncul Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi, hukum Lenz berbunyi GGL induksi
berlawanan dengan GGL sumber dan Gaya Lorentz berbuyi jika suatu penghantar berada
dalam pengaruh medan magnet dan terdapat GGL induksi maka akan timbul gaya pada benda
yang berputar atau menyebabkan rotor berputar. Dan berdasarkan hukum – hukum diatas dapat
ditarik kesimpulan untuk menentukan prinsip kerja motor yaitu yang pertama stator diam akan
menginduksi rotor dan akan bergerak, selanjutnya akan ditentukan arah fluks magnet pada
komutator split ring maka akan timbul GGL induksi pada rotor, dimana hukum Lenz itu sebagai
fenomena saja dan tidak dapat dilihat. Maksud dari fenomena disini yaitu GGL induksi dan
GGL sumber tidak saling melawan melainkan saling menjemput medan magnet agar
perputaran pada rotor akan cepat bekerja dan terakhir rotor bekerja atau berputar yang
disebabkan oleh Gaya Gerak Listrik (GGL) dan medan magnet dan muncul perputaran fluks
magnet. Adapun perbedaan dari magnet, magnetisasi dan demagnetisasi yaitu, magnet
merupakan benda yang mampu menarik benda lain disekitarnya yang memiliki sifat khusus
atau sifat kemagnetan, magnetisasi yaitu suatu proses ketika suatu benda ditempatkan dalam
suatu bidang magnetic yang mana akan mengubah sifat magnet benda tersebut dan
demagnetisasi yaitu medan yang dibutuhkan untuk menghilangkan medan magnet sisa pada
suatu benda secara serentak atau bergantian. Pada percobaan DC Permanen Magnet –
Connection and Direction Control yang mana kita akan mengontrol arah putar dari searah
jarum jam dan kemudian menjadi berlawanan jarum jam. Dimana hal yang perlu dilakukan
untuk mengubah polaritas disini yaitu mengubah atau membalik polaritas sumber atau yang
kita gunakan sebagai sumber disini yaitu baterai yang mana pada awalnya rotor berputar
serarah jarum jam, ketika kita mengubah polaritas dari sumber maka rotor akan berputar
berlawanan arah jarum jam. Hal ini sesuai juga dengan komutator yang kita gunakan yaitu
komutator split ring dimana komutator ini mengubah polaritas dari arus searah (DC) dan
kemudian menjadi arus bolak – balik (AC). Pada percobaan yang telat dilakukan menggunakan
alat_alat dan mengikuti Langkah percobaan pada modul Kemudian kita akan mengamati
pengaruh tegangan terhadap putaran motor dimana ketika kita memberikan tegangan dari 31
volt – 124 volt maka nilai dari RPM akan semakin besar yang menandakan kecepatan putar
motor juga semakin besar. Berarti dapat kita simpulkan bahwa semakin besar tegangan sumber
yang kita berikan maka akan berpengaruh juga pada kecepatan putar motor yang akan akan
semakin cepat. Adapun keuntungan dari motor PMDC yaitu tidak perlu pengaturan medan
eksitasi, tidak ada daya input yang dikonsumsi untuk eksitasi yang meningkatkan efisiensi
motor DC, tidak ada kumparan medan sehingga ruang untuk kumparan medan disimpan yang
mengurangi ukuran keseluruhan motor dan lebih murah dan ekonomis untuk aplikasi terukur
kW. Dan kerugiannya yaitu reaksi jangkar motor DC tidak dapat dikompensasi sehingga
kekuatan medan magnet dapat melemah karena efek beban dan bidang celah udara adalah tetap
dan terbatas dan tidak dapat dikontrol secara eksternal dan hal ini dapat membuat motor sulit
untuk mencapai efisiensi control kecepatan motor DC. demagnetisasi dari reaksi jangkar, ada
kemungkinan kutub mengalami demagnetisasi permanen karna arus jangkar yang berlebihan
karna kondisi motor mulai membalik.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka didapat kesimpulan yaitu :

 Mesin arus searah adalah alat listrik dinamis yang digunakan sebagai
pengkonversi energi dengan prinsip induksi elektromagnetik yang
memanfaatkan arus searah.
 PMDC yaitu sifat kemagnetan yang susah dihilangkan,dimana penerapan
PMDC ada pada stator, dan untuk mengontrol arah putar motor PMDC yaitu
dengan membalikan polaritas sumber tegangan.
 hubungan antara tegangan dan kecepatan putar motor yaitu berbanding lurus
yaitu semakin besar tegangan yang kita berikan maka kecepatan putar motor
pun semakin cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara


sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika,
LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id

Anda mungkin juga menyukai