Anda di halaman 1dari 23

PERCOBAAN 2

PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK (MOTOR DC


SERI)

Disusun oleh:

I Putu Indra Pratama (1905541137)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Ruang Lingkup Penerapan Metode:


a. Rangkaian Basic motor DC seri
b. Pengujian Karakteristik motor DC seri (pengaruh perubahan Tegangan
input (Vin) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).
c. Pengujian Karakteristik motor DC seri (pengaruh perubahan
pembebanan /Torsi ke rotor (T) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran
rotor (Nr)).

1.2 Tujuan:
a. Mengetahui prinsip kontruksi motor DC seri dan prinsip kerja dari
motor DC seri.
b. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami karakteristik motor
DC seri (pengaruh perubahan Tegangan input (Vin) terhadap Arus
jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).
c. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami karakteristik motor
DC seri (pengaruh perubahan pembebanan /Torsi ke rotor (T) terhadap
Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).

1.3 Rujukan Metode:


a. Peserta diharapkan mampu merangkai Rangkaian Basic motor DC seri,
mampu memperagakan, mampu memahami rangkaian yang diuji
sehingga nantinya Mengetahui prinsip kontruksi motor DC seri dan
prinsip kerja dari motor DC seri.
b. Peserta diharapkan mampu merangkai rangkaian Pengujian
Karakteristik motor DC seri , mampu memahami rangkaian yang diuji,
mampu melakukan dan menerapkan beberapa pengukuran parameter uji
(Tegangan input ke motor(Vin), Arus Jangkar motor (Ia), Putaran
rotor(Nr)), sehingga pada akhir kegiatan dapat mengetahui, dapat
menggambarkan karakteristik akibat perubahan tegangan input tersebut
, mampu menjelaskan dan memahami karakteristik motor DC seri
(pengaruh perubahan Tegangan input (Vin) terhadap Arus jangkar (Ia)
dan putaran rotor (Nr)).
c. Peserta diharapkan mampu merangkai rangkaian Pengujian
Karakteristik motor DC seri , mampu memahami rangkaian yang diuji,
mampu melakukan dan menerapkan beberapa pengukuran parameter uji
(Pembebanan/Torsi (T), Arus Jangkar motor (Ia), Putaran rotor(Nr)),
sehingga pada akhir kegiatan dapat mengetahui, dapat menggambarkan
karakteristik akibat pembebanan tersebut, mampu menjelaskan dan
memahami karakteristik motor DC seri (pengaruh perubahan
pembebanan / Torsi ke rotor (T) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran
rotor (Nr)).

1.4 Bahan dan Peralatan:


a. 1 unit Series Wound Machine
b. 1 unit Control Unit 0.3
c. 1 unit Magnetik Power Brake
d. 1 unit Extra Low / Low Voltage
e. 1 unit Starter
f. 1 unit On-Off Switch
g. 1 unit Volt Meter
h. 1 unit Ampere Meter
i. Kabel jamper secukupnya
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Series Wound Machine


Series Wound Machine merupakan motor DC tipe seri yang dimana
kumparan medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker (armature
winding). Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik pada kumparan medan adalah
sama dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada Motor DC tipe
seri ini akan berkurang seiring dengan penambahan beban yang diberikan pada
motor DC tersebut. Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang
terpasang karena akan berputar cepat tanpa terkendali.

Gambar 2.1 Motor DC Seri Gambar 2.2 Rangkaian Motor DC Seri

2.2 Magnetic Power Brake


Magnetic Power Brake atau rem elektromagnetik adalah suatu alat yang
digunakan untuk menurunkan kecepatan pada saat aksi deselerasi dalam selang
waktu yang ditentukan. Penggunaan gaya gesek memberikan gaya lawan terhadap
gaya gerak adalah tipe rem yang umum digunakan. Namun dalam sistem
pengereman elektromagnetik menggunakan gaya elektromagnetik untuk
memperlambat suatu gerakan, yang biasanya adalah gerakan poros. Sebuah
piringan dengan bahan logam non-feromagnetik terpasang dengan poros yang
berputar. Piringan tersebut diapit oleh sisi stator berupa sistem lilitan
elektromagnetik yang dapat membangkitkan medan magnet dari aliran listrik.
Arus listrik menimbulkan medan magnet pada lilitan dan logam piringan yang
memotong medan magnet tersebut akan menimbulkan arus eddy pada piringan itu
sendiri. Arus eddy ini akan menimbulkan medan magnet yang arahnya berlawanan
dengan medan magnet sebelumnya, sehingga menghambat gerakan putar dari poros
tersebut. Rem elektromagnetik akan optimal untuk memberikan penurunan
kecepatan, bukan untuk menghentikan gerak suatu objek.

Gambar 2.3 Magnetic Power Brake

2.3 Extra Low / Low Voltage


Tegangan listrik merupakan beda potensial antara dua titik. Tegangan listrik
dibangkitkan dari pembangkit listrik. Dikenal berbagai klasifikasi jenis tegangan,
yaitu tegangan sangat rendah, tegangan rendah, dan lain-lain. Tegangan tersebut
perlu dikenali karena dalam kabel listrik tertuliskan tegangan yang mampu
digunakan oleh kabel listrik. Tegangan Sangat Rendah adalah tegangan yang
berkisar sampai 50 V. Tegangan Rendah (Low Voltage = LV) adalah tegangan
rendah yang berkisar antara 50 volt – 1000 volt (1 KV). Jenis kabel yang digunakan
juga harus mampu digunakan pada tegangan 50 volt – 1000 volt (1 KV).

2.4 Starter
Bila sebuah motor arus searah langsung dihubungkan dengan jaringan,
maka pada saat pertama itu tahanan balik yang dibangkitkan adalah nol sehingga
tahanan angker yang kecil, langsung dihadapkan pada tegangan jaringan yang
penuh. Arus yang dibangkitkan hanya ditentukan oleh koefisien dari tegangan jepit
dan tahanan dari angkernya. Maka arus hubungan pendek ini pada umumnya
bernilai tinggi sekali. Hal ini akan merusak belitan jangkar, komutator, dan sikat
arang. Agar arus starting kecil, maka ditambahkan tahanan depan pada rangkaian.
Setelah motor berputar sampai dicapai putaran nominalnya tahanan depan tidak
difungsikan lagi. 17 Untuk menghidupkan Motor DC yang mempunyai daya yang
kecil, dapat dilakukan dengan cara menghubungkannya langsung ke sumber
tegangan searah atau melalui Saklar Daya. Gambar rangkaian Motor DC dengan
daya kecil dan arus starting yang dihasilkan oleh Motor DC berdaya kecil,
ditunjukkan oleh gambar berikut:

Gambar 2.4 Rangkaian Motor DC berdaya kecil dan arus start yang dihasilkan

Pada Motor DC berdaya besar maka jika dihidupkan dengan cara langsung
maka dikuatirkan bisa merusak motor, akibat terpaan arus starting yang
menyertainya. Gambar rangkaian Motor DC dengan daya besar dan arus starting
yang dihasilkan oleh Motor DC berdaya besar, ditunjukkan oleh gambar. Kondisi
motor DC pada saat ini yaitu kondisi saat arus start diberikan tetapi tidak
menggunakan tahanan depan.
Gambar 2.5 Rangkaian Motor DC berdaya besar dan arus start yang
dihasilkan (tidak menggunakan tahanan depan)

2.5 Volt Meter


Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda
potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian
elektronika. Pada volt meter arus searah atau DC volt meter tahanan shunt atau
shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (Permanent
Magnet Moving Coil / PMMC) yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).

Gambar 2.5 Volt meter DC


Adapun bagian-bagian dari Voltmeter yaitu; Terminal Positif, Batas Ukur,
Setup pengatur fungsi, Jarum penunjuk, serta Skala tinggi dan rendah.
Sedangkan cara untuk menggunakan voltmeter adalah sebagai berikut:
a. Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel.
b. Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan
kutub-kutub voltmeter. Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki
potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial
yang tinggi.
c. Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke
kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi
masalah untuk rangkaian arus bolak balik.
2.6 Ampere Meter
Ampere meter arus searah adalah alat ukur yang berfungsi untuk
mengetahui besarnya arus listrik (DC) yang mengalir pada suatu beban listrik atau
rangkaian elektronika. Ampere meter menggunakan gerakan dasar PMMC
(permanent magnet moving coil) atau sering juga dikenal dengan galvanometer
PMMC.

Gambar 2.6 Ampere meter DC

Adapun bagian-bagian dari ampere meter DC adalah; terminal positif dan


negatif, batas ukur, serta skala tinggi dan rendah
Cara menggunakan ampere meter DC adalah :
a. Pasang alat ukur ini menjadi seri dengan beban yang ada.
b. Knob pemilih cakupan harus diatur mendekati cakupan yang sesuai atau
sudah diprediksi menurut perhitungan arus yang dilakukan secara teori.
c. Tentukan range batasan ampere dengan cara memutarkan knob pada alat
ukur.
d. Jika anda sudah memastikan rangkaian telah benar, nyalakan sumber
tegangan, cermati jarum penunjuk yang ada pada skala V dan juga A.
Pembacaan yang tepat dapat ditunjukkan dari posisi jarum yang lebih besar
dari 60% skala penuh meter.
e. Periksa cakupan yang ada jika mendapati simpangan yang terlalu kecil.
Anda juga diharapkan mengecek pembacaan cakupan. Bila “Ya” berarti
pembacaan masih berada di bawah cakupan pengukuran. Oleh karenanya,
anda bisa mematikan power supply. Ubah knob ke cakupan yang lebih kecil.
f. Kemudian, hidupkan sumber tegangan dari baca jarum penunjuk lagi agar
lebih mudah untuk dibaca.
g. Terakhir adalah menghindari kesalahan pemasangan polaritas sumber
tegangan. Mengapa? Ha ini akan menyebabkan arah simpangan jarum
menjadi berlawanan dengan semestinya. Jangan sampai arus terlalu besar
karena akan merusak jarum penunjuk yang ada pada alat ini.
*Catatan:
Dalam pengukuran, perhatikan polaritas ketika anda mengukur Ampere
jenis DC.
BAB III
CARA KERJA

3.1 Rangkaian dasar/basic Motor DC Seri


Mulailah percobaan dengan merakit rangkaian dasar/basic motor DC Seri
sesuai dengan gambar (1.1)! peragakanlah rangkaian yg telah dirangkai ! , pahami
rangkaian yg diuji !, Bila ada yg belum atau kurang dipahami mintalah petunjuk
dari asisten. Sehingga nantinya Mengetahui prinsip kontruksi motor DC seri dan
prinsip kerja dari motor DC seri .

V
M

3 ~

B2 B1
A1 A2

=
3~

Gambar Rangkaian basic machine dari Motor DC Seri


3.2 Pengujian Karakteristik motor DC seri (pengaruh perubahan
Tegangan input (Vin) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).
Mulailah dengan merangkai rangkaian pengujian karakteristik motor DC
seri seperti pada gambar (1.2).
+
DC 0 – 250 v
-

47 Ω Starter

A V

1B1

n
1B2
A1
Magnetic
MSr TG Powder
Brake
A2 2B1

2B2
D2 D1

Gambar 1.2 Line Diagram Pengujian Motor DC Seri


Periksalah dengan baik rangkaian yg telah dirangkai, pastikan rangkaian
sudah benar.
Siapkanlah sumber listrik DC sesuai dengan tabel 1.1!, Hidupkanlah sumber
daya listrik!,mulailah lakukan pengukuran parameter uji, catat hasilnya pada tabel
1.1!

Tabel 1.1
Vin(DC)
40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
(Volt)
Ia
(Amper)

n (rpm)

Jika sudah selesai kemudian matikan sumber daya listrik! Pahami


rangkaianyg diuji!, periksa data yg didapat diskusikan dengan anggota kelompok,
Bila ada yg belum atau kurang dipahami mintalah petunjuk dari asisten. sehingga
pada akhir kegiatan dapat Mengetahui, dapat menggambarkan karakteristik akibat
perubahan tegangan input motor tersebut ,mampu menjelaskan dan memahami
Karakteristik motor DC seri (pengaruh perubahan Tegangan input (Vin) terhadap
Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).
3.3 Pengujian Karakteristik motor DC seri (pengaruh perubahan
pembebanan /Torsi ke rotor (T) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran
rotor (Nr)).
Mulailah dengan merangkai rangkaian Pengujian Karakteristik motor DC
seri seperti pada gambar (1.3).
+
DC 0 – 250 v
-

47 Ω Starter

A V

1B1

n
1B2
A1
Magnetic
MSr TG Powder
Brake
A2 2B1

2B2
D2 D1

Gambar 1.3 Diagram Pengujian Motor DC Seri Berbeban


Periksalah dengan baik rangkaian yg telah dirangkai, pastikan rangkaian sudah
benar. Siapkanlah sumber listrik DC sesuai dengan gambar rangkaian 1.3!,
Hidupkanlah sumber daya listrik!,mulailah lakukan pengukuran parameter uji
sesuai tabel 1.2 dan catat hasilnya pada tabel 1.2 yg tersedia!
Tabel 1.2
Torsi(T)
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
(Newton)
Ia
(Amper)

n (rpm)
Jika sudah selesai kemudian matikan sumber daya listrik! Pahami rangkaian
yang diuji! periksa data yg didapat! diskusikan dengan anggota kelompok !, Bila
ada yg belum atau kurang dipahami mintalah petunjuk dari asisten. sehingga pada
akhir kegiatan dapat Mengetahui, dapat menggambarkan karakteristik akibat
pembebanan tersebut ,mampu menjelaskan dan memahami Karakteristik motor DC
seri (pengaruh perubahan pembebanan ke rotor(T) terhadap Arus jangkar (Ia) dan
putaran rotor (Nr)).
3.4 Pertanyaan
1. Gambarkan rangkaian sederhana motor DC seri, jelaskan prinsip kerjanya!
2. Gambarkan karakteristik pengaruh perubahan tegangan input pada motor
terhadap arus jangkar dan putaran rotornya! jelaskan karakteristik tersebut!
3. Gambarkan karakteristik pengaruh perubahan pembebanan pada motor
terhadap arus jangkar dan putaran rotornya! jelaskan karakteristik tersebut!
4. Jelaskan proses perubahan daya listrik menjadi daya mekanik pada motor
DC seri!
DAFTAR PUSTAKA

Jenis-Jenis Motor DC | Azzahratunnisa (wordpress.com)


(Diakses pada tanggal 29 Desember 2020)

Kho, Dickson. Jenis-jenis Motor DC (Motor Arus Searah). URL:


https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-motor-dc-motor-arus-searah/
(Diakses pada tanggal 29 Desember 2020)

Amperemeter : Pengertian, Jenis, Bagian dan Cara Menggunakannya, URL:


https://www.pengelasan.net/amperemeter/

Amperemeter : Pengertian, Jenis, Bagian dan Cara Menggunakannya, URL:


https://www.pengelasan.net/amperemeter/

Purnama, Agus. 2020. Volt Meter Arus searah (DC Volt meter). URL:
https://elektronika-dasar.web.id/volt-meter-arus-searah-dc-volt-meter/
(Diakses pada tanggal 29 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai