Disusun oleh:
1.2 Tujuan:
a. Mengetahui prinsip kontruksi motor DC seri dan prinsip kerja dari
motor DC seri.
b. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami karakteristik motor
DC seri (pengaruh perubahan Tegangan input (Vin) terhadap Arus
jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).
c. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami karakteristik motor
DC seri (pengaruh perubahan pembebanan /Torsi ke rotor (T) terhadap
Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).
2.4 Starter
Bila sebuah motor arus searah langsung dihubungkan dengan jaringan,
maka pada saat pertama itu tahanan balik yang dibangkitkan adalah nol sehingga
tahanan angker yang kecil, langsung dihadapkan pada tegangan jaringan yang
penuh. Arus yang dibangkitkan hanya ditentukan oleh koefisien dari tegangan jepit
dan tahanan dari angkernya. Maka arus hubungan pendek ini pada umumnya
bernilai tinggi sekali. Hal ini akan merusak belitan jangkar, komutator, dan sikat
arang. Agar arus starting kecil, maka ditambahkan tahanan depan pada rangkaian.
Setelah motor berputar sampai dicapai putaran nominalnya tahanan depan tidak
difungsikan lagi. 17 Untuk menghidupkan Motor DC yang mempunyai daya yang
kecil, dapat dilakukan dengan cara menghubungkannya langsung ke sumber
tegangan searah atau melalui Saklar Daya. Gambar rangkaian Motor DC dengan
daya kecil dan arus starting yang dihasilkan oleh Motor DC berdaya kecil,
ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar 2.4 Rangkaian Motor DC berdaya kecil dan arus start yang dihasilkan
Pada Motor DC berdaya besar maka jika dihidupkan dengan cara langsung
maka dikuatirkan bisa merusak motor, akibat terpaan arus starting yang
menyertainya. Gambar rangkaian Motor DC dengan daya besar dan arus starting
yang dihasilkan oleh Motor DC berdaya besar, ditunjukkan oleh gambar. Kondisi
motor DC pada saat ini yaitu kondisi saat arus start diberikan tetapi tidak
menggunakan tahanan depan.
Gambar 2.5 Rangkaian Motor DC berdaya besar dan arus start yang
dihasilkan (tidak menggunakan tahanan depan)
V
M
3 ~
B2 B1
A1 A2
=
3~
47 Ω Starter
A V
1B1
n
1B2
A1
Magnetic
MSr TG Powder
Brake
A2 2B1
2B2
D2 D1
Tabel 1.1
Vin(DC)
40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
(Volt)
Ia
(Amper)
n (rpm)
47 Ω Starter
A V
1B1
n
1B2
A1
Magnetic
MSr TG Powder
Brake
A2 2B1
2B2
D2 D1
n (rpm)
Jika sudah selesai kemudian matikan sumber daya listrik! Pahami rangkaian
yang diuji! periksa data yg didapat! diskusikan dengan anggota kelompok !, Bila
ada yg belum atau kurang dipahami mintalah petunjuk dari asisten. sehingga pada
akhir kegiatan dapat Mengetahui, dapat menggambarkan karakteristik akibat
pembebanan tersebut ,mampu menjelaskan dan memahami Karakteristik motor DC
seri (pengaruh perubahan pembebanan ke rotor(T) terhadap Arus jangkar (Ia) dan
putaran rotor (Nr)).
3.4 Pertanyaan
1. Gambarkan rangkaian sederhana motor DC seri, jelaskan prinsip kerjanya!
2. Gambarkan karakteristik pengaruh perubahan tegangan input pada motor
terhadap arus jangkar dan putaran rotornya! jelaskan karakteristik tersebut!
3. Gambarkan karakteristik pengaruh perubahan pembebanan pada motor
terhadap arus jangkar dan putaran rotornya! jelaskan karakteristik tersebut!
4. Jelaskan proses perubahan daya listrik menjadi daya mekanik pada motor
DC seri!
DAFTAR PUSTAKA
Purnama, Agus. 2020. Volt Meter Arus searah (DC Volt meter). URL:
https://elektronika-dasar.web.id/volt-meter-arus-searah-dc-volt-meter/
(Diakses pada tanggal 29 Desember 2020)