Anda di halaman 1dari 16

DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

MOTOR DC SHUNT
(ELEMENT SISTEM PENDUKUNG TENAGA LISTRIK)

CHOLIS MARTANTO AJI


40040318060007
A. PENGERTIAN

• Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi listrik arus
searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran
• Motor listrik DC (arus searah) merupakan salah satu dari motor DC. Mesin
arus searahdapat berupa generator DC atau motor DC. Untuk membedakan
sebagai generator atau motordari mesin difungsikan sebagai apa.Generator
DC alat yang mengubah energi mekanik menjadienergi listrik DC. Motor
DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran.
Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator atau sebaliknya
generator DCdapat difungsikan sebagai motor DC.
B. MANFAAT / FUNGSI
• Motor DC Shunt sangat cocok untuk aplikasi yang menggunakan sabuk. Hal
tersebut karena kecepatan motor yang konstan sangat cocok digunakan dalam
industri dan otomotif, biasanya digunakan pada beban tinggi. Berikut adalah
alat-alat yang biasa menggunakan prinsip dasar motor DC shunt :
1. Mesin Bubut
2. Drills atau Mesin Bor

3. Boring Mills
C. PRINSIP KERJA MESIN DC SHUNT
• Pada kedua kutub stator dibelitkan dengan konduktor – konduktor sehingga
membentuk kumparan yang dinamakan kumparan stator atau kumparan
medan. Jika kumparan medan dihubungkan dengan suatu sumber tegangan,
maka pada kumparan medan itu akan mengalir arus medan (If). Kumparan
medan yang dialiri arus ini akan menimbulkan fluksi utama yang dinamakan
fluksi stator. Fluksi ini merupakan medan magnet yang arahnya dari kutub
utara menuju kutub selatan. Apabila pada kumparan jangkar mengalir arus
yakni arus jangkar, maka hukum Lorenzt berlaku bahwa: “apabila sebuah
konduktor yang dialiri arus ditempatkan pada sebuah medan magnet maka
pada konduktor tersebut akan timbul gaya”.
• maka demikian pula halnya pada kumparan jangkar. Besarnya gaya ini
bergantung dari besarnya arus yang mengalir pada kumparan jangkar (Ia),
kerapatan fluksi (B) dari kedua kutub dan panjang konduktor jangkar (l).
Semakin besar fluksi yang terimbas pada kumparan jangkar maka arus yang
mengalir pada kumparan jangkar juga besar, dengan demikian gaya yang
terjadi pada konduktor juga semakin besar. Pada dasarnya prinsip kerja
motor DC shunt berbeda dalam perangkaian, dimana Resistansi dipasang
secara paralel dengan motor DC.
D. KONSTRUKSI MOTOR DC SHUNT
1. Rangka atau Gandar
2. Kutub Medan
3. Sikat
4. Kumparan Medan
5. Jangkar
6. Kumparan Jangkar
7. Komutator
8. Celah Udara
KONSTRUKSI STATOR
KONSTRUKSI ROTOR
E. JENIS-JENIS MOTOR DC
• Jenis-jenis motor DC dapat dibedakan berdasarkan jenis penguatannya, yaitu
hubungan rangkaian kumparan medan dengan kumparan jangkar. Sehingga motor DC
dibedakan menjadi :
1. Motor DC penguat terpisah.
Untuk motor arus searah penguat terpisah, sumber tegangan penguatannya berasal dari
luar motor. Dimana kumparan medan disuplai dari sumber tegangan DC tersendiri.
2. Motor DC penguat sendiri.
Motor DC penguatan sendiri adalah motor DC yang sumber tegangan penguatannya
berasal dari motor itu sendiri. Dimana kumparan medan berhubungan langsung dengan
kumparan jangkar. Kumparan medan dapat dihubungkan secara seri maupun paralel
dengan kumparan jangkar. Dan juga dapat dihubungkan dengan keduanya,yaitu secara
seri dan paralel, tergantung pada jenis penguatan yang diberikan terhadap motor.
F. KARAKTERISTIK MOTOR DC SHUNT
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu) setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar dan oleh
karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
G. PENENTUAN PARAMETER
• Parameter motor arus searah dapat diidentifikasi melalui perhitungan. Proses
penentuan dilakukan terhadap data hasil pengukuran tegangan terminal,
kecepatan putar dan arus jangkar selama selang waktu tertentu. Parameter
arus searah muncul dalam bentuk perbandingan, sehingga diperlukan proses
statistic untuk menentukan sebagian parameter.
H. PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT
• Kecepatan motor DC Shunt dapat dengan mudah dikendalikan. Meskipun
terjadi perubahan pada beban, motor DC Shunt dapat mempertahankan
kecepatannya. Ketika beban meningkat, rotor cenderung untuk
memperlambat. Hal ini mengakibatkan kurang kembali EMF. Ini
menyumbang kurang oposisi terhadap tegangan yang diberikan. Jadi, arus
motor akan menarik lebih banyak arus. Peningkatan arus ini mengakibatkan
pula kenaikan torsi guna menstabilkan kembali kecepatan.
• Kecepatan Motor DC Shunt dapat dikendalikan melalui 2 cara :
1. Dengan mengatur jumlah arus yang masuk ke kumparan shunt.
2. Dengan mengatur jumlah arus yang masuk ke bagian rotor
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai